PENGARUH KONTEKS KALIMAT TERHADAP KEMAMPUAN MEMPERKIRAKAN MAKNA KANJI YANG TIDAK DIKETAHUI : Penelitian Terhadap Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Upi Tahun Ajaran 2013/ 2014.

(1)

PENGARUH KONTEKS KALIMAT TERHADAP KEMAMPUAN MEMPERKIRAKAN MAKNA KANJI YANG TIDAK DIKETAHUI

(Penelitian terhadap Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun ajaran 2013/ 2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh SITI NURAINI

0902378

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGARUH KONTEKS KALIMAT TERHADAP KEMAMPUAN

MEMPERKIRAKAN MAKNA KANJI YANG TIDAK DIKETAHUI

(Penelitian terhadap Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI

Tahun ajaran 2013/ 2014)

Oleh Siti Nuraini

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Siti Nuraini 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Siti Nuraini

NIM : 0902378

Judul Skripsi : Pengaruh Konteks Kalimat terhadap Kemampuan Memperkirakan Makna Kanji yang tidak diketahui.

(Penelitian terhadap Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun ajaran 2013/ 2014)

SK Dekan No. : 1972/UN40.3/DT/2013

Disetujui dan disahkan oleh:

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI

Dra. Neneng Sutjiati, M.Hum NIP. 196011081986012001 Pembimbing I

Dianni Risda, M.Ed NIP 197105261998032002

Pembimbing II

Linna Meilia Rasiban, M.Pd 198005072008012010


(4)

PENGARUH KONTEKS KALIMAT TERHADAP KEMAMPUAN MEMPERKIRAKAN MAKNA KANJI YANG TIDAK DIKETAHUI (Penelitian terhadap Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun

ajaran 2013/ 2014)

ABSTRAK

Kemampuan dalam mengartikan makna kanji dibutuhkan saat perkuliahan, membaca koran, majalah atau dalam mengikuti tes kebahasaan. Tetapi dalam kenyataannya, huruf kanji memiliki banyak jenis, seringkali pembelajar bahkan orang Jepang sekalipun tidak mengetahui cara baca kanji tersebut. Akan tetapi, yang paling penting pada saat membaca majalah, koran, atau sebuah wacana, adalah mengetahui makna dari kanji tersebut sehingga dapat memahami isi bacaan dari suatu teks. Dalam hal ini, kemampuan pembelajar dalam memperkirakan makna sebuah kanji sangat dibutuhkan agar dapat memahami isi bacaan meskipun tidak mengetahui cara baca kanjinya.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konteks kalimat terhadap kemampuan memperkirakan makna kanji yang tidak diketahui dan konteks kalimat seperti apa yang memudahkan mahasiswa dalam memperkirakan makna kanji. Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif dan menggunakan teknik uji wilcoxon. Sampel penelitiannya 30 orang mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Instrumen penelitiannya berupa tes dan angket.

Dari hasil analisis data, diketahui angka probabilitas lebih kecil dari angka signifikan yaitu 0.05 yang berarti Ho ditolak. Hal ini membuktikan bahwa konteks kalimat berpengaruh terhadap kemampuan mahasiswa dalam memperkirakan makna kanji yang tidak diketahui. Dari hasil data angket, seluruh mahasiswa yang mengikuti tes dalam penelitian ini, menyatakan bahwa konteks kalimat berpengaruh terhadap kemampuan memperkirakan makna kanji yang tidak diketahui. Konteks kalimat yang berpengaruh pada kemampuan dalam memperkirakan makna kanji adalah konteks kalimat yang menjelaskan kanji sebagai objek. Kanji sebagai objek dianggap lebih mudah untuk diperkirakan dengan berbagai alasan, salah satunya yaitu, karena dengan melihat kata benda lainnya atau kata kerja dalam satu kalimat akan mempermudah dalam memperkirakan maknanya.

Kata Kunci : Konteks Kalimat, Kanji

Oleh : Siti Nuraini NIM : 0902378


(5)

EFFECT OF SENTENCES’ CONTEXT TO ESTIMATE UNKNOWN KANJI

MEANING

(Research of Japanese Language Education Department Student UPI year 2013/2014)

ABSTRACT

The ability to interpret the meaning of kanji is not only necessary for courses or taking language test. In fact, university students or students who learn Japanese are not required to know how to read every kanji and its meaning. When students read magazines, newspapers or any other kind of readings, as long as they got the meaning of kanji they could understand the context they have read. This is where, the ability to estimate meaning of kanji is needed to understand the content.

This research aimed to figure out the effect of sentences’ context on the ability to estimate the unknown kanji meaning and what kind of sentences’ context in

which students can estimate the kanji meaning. This research is a descriptive analysis and used a product moment correlation techniques. The samples used for this research are 30 students majoring in Japanese language education, Universitas Pendidikan Indonesia. Research instrument are in the form of tests and questionnaires.

From the analysis of the data is known that probabilities = 0.000 and significance level = 0.05. Thus, probabilities is lower than significance level which means Ho was rejectable. This proved how sentences’ context affected the students’ ability to estimate the unknown kanji meaning. From the results of questionnaire data,

all students who took the test in this research, stated that the sentences’ context did affect on the ability to estimate the unknown kanji meaning. Sentences’ context

affected the ability to estimate the kanji meaning is the one which described kanji as an object. Kanji as an object is considered easier to be estimated by a variety of reasons, one of which is, because by looking at other noun or a verb in a sentence will make it easier to estimate its meaning.

Keywords: sentences’ context, kanji

Oleh : Siti Nuraini NIM : 0902378


(6)

Siti Nuraini, 2014

DAFTAR ISI

ABSTRAK DAN SINOPSIS

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... i

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 4

D. Definisi Operasiona... 5

E. Hipotesis... 6

F. Metodologi Penelitian... 6

1. Metode Penelitian... 7

2. Populasi dan Sampel... 7

3. Instrumen... 7

4. Teknik Pengumpulan Data... ... 8

5. Teknik Pengolahan Data... ... 9

G. Sistematika Penulisan... 9

BAB II LANDASAN TEORI A. Kalimat... ... 11

1. Kalimat dalam Bahasa Indonesia ... 11

2. Kalimat dalam Bahasa Jepang... 13


(7)

Siti Nuraini, 2014

C. Nihongo Nouryokushiken... 29

D. Kanji yang terdapat dalam Nouryokushiken level 3... 37

E. Penelitian Terdahulu... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 41

B. Populasi dan Sampel... 42

C. Instrumen... 32

D. Teknik Pengumpulan Data... 44

E. Teknik Pengolahan Data... 45

BAB IV ANALISIS DATA A. Pengolahan Data Tes... 52

B. Pengolahan Data Angket... 60

C. Kesimpulan dan Analisis Data... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 72

B. Saran... 73

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mempelajari Bahasa Jepang, pembelajar Bahasa Jepang tidak hanya mempelajari tata bahasa dan budayanya saja. Tetapi juga huruf yang digunakan oleh Jepang. Huruf Jepang dibagi menjadi 3 macam yaitu Hiragana, Katakana, dan Kanji. Oleh karena itu pembelajar bahasa Jepang dituntut untuk menguasai ketiga huruf ini.

Pembelajar bahasa Jepang akan menghafal huruf hiragana dan katakana dengan baik. Tetapi tidak dengan huruf kanji. Huruf kanji adalah huruf yang memiliki paling sedikit 1 coretan dan paling banyak kira-kira 20 coretan. Selain itu, dalam 1 kanji bisa memiliki cara baca yang berbeda-beda, juga bisa satu bunyi dilambangkan oleh kanji yang sama. Dengan begitu, makna yang dimilikinya pun akan berbeda pula. Hal ini membuat pembelajar sulit dalam menghafal huruf kanji satu per satu.

Selain itu, kanji juga dianggap sulit oleh pembelajar bahasa Jepang karena jumlah nya yang banyak. Menurut Ishida (1991: 76) dalam Sudjianto, terdapat kira-kira 50.000 huruf kanji dalam Daikanwa Jiten (kamus terbesar yang disusun di Jepang). Dengan jumlah yang begitu banyak sudah tentu pembelajar, terutama yang berasal dari negara hikanjiken (negara yang tidak menggunakan huruf kanji) yang pada dasarnya hanya menggunakan huruf romaji saja, akan merasa sulit dalam mempelajarinya.

Dalam mempelajari bahasa Jepang, bagi pembelajar yang berada dalam bidang kebahasaan Jepang, tidak hanya mengejar nilai akademik saja, tetapi disarankan untuk mengikuti tes kemampuan bahasa Jepang


(9)

yang disebut Nihongo Nouryokushiken atau dalam bahasa Inggrisnya Japanese Language Proficiency Tes (JLPT). Nihongo Nouryokushiken adalah Ujian Kemampuan Bahasa Jepang yang berstandar international untuk semua penutur asing / yang bahasa aslinya bukan bahasa Jepang. Tes ini juga dijadikan bahan pertimbangan untuk penerimaan mahasiswa asing di Jepang. Selain itu, perusahaan-perusahaan Jepang pun memperhatikan hasil tes ini dalam penerimaan pegawainya, terutama yang bekerja dekat dengan staff orang Jepang.

Materi untuk Nouryokushiken dibagi menjadi tiga bagian, yaitu 1. Moji – Goi (menulis dan kosakata), 2. Choukai (pendengaran), dan 3. Dokkai-Bunpou (Bacaan dan Pola Kalimat). Semua soal ditulis menggunakan hiragana, katakana dan kanji yang disesuaikan dengan level masing-masing.

Hal yang paling umum mengenai kesulitan yang dihadapi pengikut tes ini adalah kanji. Karena selain dalam soal moji-goi, Kanji juga terdapat pada soal dokkai-bunpou. Oleh karena itu, pengikut tes dituntut untuk memahami makna dari soal tersebut.

Namun dalam kenyataan pemakaian nya, pada saat membaca majalah, koran, atau wacana, pembelajar tidak selalu dituntut untuk mengetahui cara baca kanji tersebut. Tetapi cukup dengan hanya mengetahui makna nya saja, sehingga pembelajar dapat memahami isi bacaan dari suatu teks baik dalam majalah, koran atau wacana.

Tetapi tentu saja tidak semua pembelajar memiliki kemampuan seperti itu. Perlu waktu cukup lama untuk mempelajari satu-per-satu kanji meskipun tidak mempelajari secara keseluruhan, seperti makna, cara baca, dan coretan.

Berdasarkan pengalaman penulis, dalam memperkirakan makna kanji dalam suatu bacaan, konteks kalimat sering kali membantu dalam


(10)

memahami isi bacaan meskipun tidak diketahui makna kanjinya. Oleh karena itu, bagi penulis dianggap penting untuk diteliti secara empiris.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan konteks kalimat sebagai acuan pembelajar dalam memahami sebuah Kanji. Apakah dengan konteks kalimat pembelajar dapat memperkirakan makna sebuah kanji atau tidak. Oleh karena itu, permasalahan dalam penelitian ini adalah pengaruh konteks kalimat terhadap kemampuan mahasiswa dalam memperkirakan makna kanji. Penguasaan kanji diambil karena merupakan pembelajaran yang paling dasar dalam memahami suatu kalimat atau wacana.

Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh konteks kalimat terhadap kemampuan mahasiswa bahasa Jepang UPI dalam memahami kanji dengan judul :

"Pengaruh Konteks Kalimat terhadap Kemampuan Memperkirakan Makna Kanji yang tidak Diketahui" .

B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah seperti berikut :

a. Apakah konteks kalimat mempengaruhi mahasiswa bahasa Jepang

UPI dalam memahami makna kanji yang sebelumnya tidak diketahui?

b. Konteks kalimat seperti apa yang akan mempermudah

memperkirakan makna Kanji yang sebelumnya tidak diketahui?

2. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis membuat batasan masalah sebagai berikut :


(11)

a. Penulis hanya akan meneliti apakah konteks kalimat mempengaruhi mahasiswa bahasa Jepang UPI dalam memahami kanji atau tidak. b. Penulis hanya akan meneliti konteks kalimat seperti apa yang akan

mempermudah memperkirakan makna Kanji yang sebelumnya tidak diketahui.

c. Penulis hanya akan meneliti Kanji yang ada pada Nihongo Nouryokushiken level 3.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui apakah konteks kalimat berpengaruh terhadap kemampuan mahasiswa bahasa Jepang UPI dalam memahami kanji.

b. Untuk mengetahui konteks kalimat seperti apa yang akan

mempermudah mahasiswa dalam memperkirakan makna Kanji yang sebelumnya tidak diketahui.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Bagi penulis, dapat menjawab permasalahan-permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi penulis, dapat mengetahui cara bagaimana untuk mempelajari kanji. Dan lebih memperdalam pengetahuan mengenai kanji terutama kanji pada Nihongo Nouryokushiken level 3, karena disini penulis menggunakan kanji yang terdapat pada Nihongo Nouryokushiken level 3.


(12)

2) Bagi pendidik, dapat menjadi tolak ukur dalam mencari pemecahan masalah mengenai kemampuan mahasiswa bahasa Jepang dalam memahami kanji.

3) Bagi mahasiswa, memberikan pengetahuan mengenai kanji yang terdapat pada Nihongo Nouryokushiken N3 dan dapat memberikan pengetahuan tentang kemampuan mahasiswa bahasa Jepang UPI dalam memahami kanji.

D. Definisi Oprasional

1. Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa yg secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa (http://kbbi.web.id/)

2. Konteks Kalimat

Menurut Preston (1984: 12) dalam Supardo, Konteks kalimat adalah segenap informasi yang berada disekitar pemakaian bahasa, yang ada disekitarnya. Konteks diartikan sebagai suatu bunyi, kata, atau frase yang mendahului dan mengikuti suatu unsur bahasa dalam ujaran. Konteks juga dapat diartikan sebagai ciri-ciri alam di luar bahasa yang menumbuhkan makna pada ujaran atau wacana (Kridalaksana, 1984). Secara fungsional, konteks mempengaruhi makna kalimat atau ujaran. Konteks ada yang bersifat linguistik dan non-linguistik (ekstra linguistik). Konteks linguistik menjadi wilayah kajian semantik, sedangkan konteks non-linguistik (ekstra linguistik) menjadi wilayah kajianpragmatik. Konteks linguistik mengacu pada suatu makna yang kemunculannya dipengaruhi oleh struktur kalimat atau keberadaan suatu kata atau frase yang mendahului atau mengikuti


(13)

(http://www.smkdarunnajah.sch.id/2011/07/teori-dan-pengertian-konteks.html).

3. Pengaruh

Pengaruh adalah hubungan atau korelasi atau ketergantungan atau deviasi antara variabel yang satu dengan yang lainnya atau variabel pengaruh terhadap variabel pengaruh (Sukardi dalam Riyani 2012). 4. Kanji

Kanji adalah huruf yang sebagian besar dibuat di Cina untuk penulisan bahasa Cina. Namun, pada abad ke-4 huruf kanji disampaikan ke Jepang pada waktu negeri Cina merupakan zaman kan (Iwabuchi dalam Shinta Fera).

E. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012 : 96). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban dugaan yang telah diprediksi terhadap masalah dari penelitian yang akan dilakukan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan.

Hipotesis pada penelitian ini :

Ho : Hasil tes sebelum dan sesudah menggunakan konteks kalimat tidak ada bedanya.

Hi : Hasil tes sebelum dan sesudah menggunakan konteks kalimat ada perbedaan.

F. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian analisis deskriptif. Metode penelitian analisis deskriptif adalah penelitian yang


(14)

dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan, suatu fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual (Sutedi, 2011 : 58). Metode ini digunakan karena dapat mendeskripsikan hasil akhir dari penelitian ini.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Uji Wilcoxon. Uji wilcoxon digunakan untuk mengetahui ada atau tidak nya perbedaan antara dua objek yang sama dengan perlakuan yang berbeda. Apakah perlakuan mempengaruhi respon objek atau tidak.

Dalam penelitian ini, uji wilcoxon digunakan untuk melihat perbedaan hasil pada tes memperkirakan makna kanji sebelum dan sesudah diberikan konteks kalimat. Apakah konteks kalimat memberikan pengaruh pada mahasiswa dalam memperkirakan makna kanji atau tidak.

2. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI yang telah mengikuti Nihongo Nouryokushiken level 3.

b. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 orang mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI yang telah mengikuti Nihongo Nouryokushiken level 3. Penulis tidak membatasi tingkat perkuliahan dalam penelitian ini, karena Nihongo Nouryokushiken tidak terkait dengan tingkat perkuliahan.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2011 : 155). Terdapat dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :


(15)

Penulis mengumpulkan data dari buku Nihongo Nouryokushiken JLPT N3 dan Kiat Sukses Ujian Kemampuan Bahasa Jepang Metode Gakushudo Level 2.

b. Angket

Penulis memberikan angket untuk mengetahui data kualitatif berupa sejumlah informasi mengenai pengalaman mahasiswa terhadap huruf kanji.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Tes

Tes ini digunakan untuk mengetahui pengaruh konteks kalimat terhadap kemampuan mahasiswa bahasa Jepang UPI dalam memperkirakan makna kanji. Dan huruf kanji yang digunakan dalam tes ini adalah kanji yang terdapat dalam Nihongo

Nouryokushiken N3. Buku Nihongo Nouryokushiken JLPT N3

dan Kiat Sukses Ujian Kemampuan Bahasa Jepang METODE GAKUSHUDO Level 2 ini digunakan untuk mengambil data huruf-huruf kanji yang akan digunakan dalam soal tes ini. Huruf Kanji sendiri akan dijadikan sebagai soal tes, sebelum masuk ke dalam sebuah kalimat. Kalimat yang akan digunakan

dalam tes ini pun diambil dari soal-soal Nihongo

Nouryokushiken JLPT N3. b. Angket

Teknik angket ini digunakan penulis untuk mengetahui data-data penunjang tentang konteks kalimat yang seperti apa yang akan mempermudah mahasiswa dalam memperkirakan makna kanji yang tidak diketahui.


(16)

5. Teknik Pengolahan Data

a. Pengolahan Data Tes

Pengolahan data tes dalam penelitian ini menggunakan pretest dan posttest. Setelah didapatkan angka dari hasil kedua tes tersebut, akan dimasukkan ke dalam tabel yang selanjutnya akan diolah menggunakan uji wilcoxon dan hasilnya akan ditafsirkan. b. Pengolahan Data Angket

Pengolahan data angket dalam penelitian ini penelitian ini, penulis menyusun angket berdasarkan pernyataan yang pilihan jawabannya telah disediakan. Angket diberikan secara acak. Perhitungan data angket menggunakan presentase angket.

G. Sistematika

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan dan batasan penelitian, manfaat dan tujuan penelitian, definisi oprasional, metode penelitian populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menjelaskan landasan teoritis yang berkaitan dengan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini lebih rinci menjelaskan metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen, teknik pengumpulan dan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang objek yang diteliti yaitu pengaruh konteks kalimat terhadap kemampuan memahami kanji Nouryokushiken level 3.


(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan dan saran yang didapat setelah melakukan penelitian ini, dan juga saran untuk penelitian selanjutnya.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliran nya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2012 : 6). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konteks kalimat terhadap kemampuan mahasiswa dalam memperkirakan makna kanji yang sebelumnya tidak diketahui. Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian analisis deskriptif.

Metode analisis deskriptif adalah metode yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian dilakukan (Furchan, 2011: 447). Analisis deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu fenomena saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab suatu permasalahan secara aktual (Sutedi, 2011: 58).

Dalam analisis deskriptif, tidak ada perlakuan yang diberikan seperti dalam penelitian eksperimen. Tujuan dari penelitian deskriptif yaitu untuk menggambarkan kondisi dalam suatu situasi.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Wilcoxon. Uji wilcoxon termasuk dalam pengujian nonparametrik. Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan antara dua kelompok data yang saling berhubungan. Uji wilcoxon ini adalah uji dua sampel berhubungan yang pada prinsipnya ingin menguji apakah dua sampel yang berpasangan satu dengan yang lainnya berasal dari populasi yang sama (Santoso, 2002 : 115). Yang dimaksud


(19)

'berpasangan' atau 'berhubungan' adalah subjek yang diukur sama, namun diberi dua macam perlakuan.

Dalam penelitian ini, perlakuan yang dimaksud adalah perlakuan memberikan konteks kalimat dalam memperkirakan makna kanji. Dengan hasil uji ini akan dilihat perbedaan hasil tes saat sebelum diberikan konteks kalimat dan sesudah diberikan konteks kalimat.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekelompok objek atau individu atau peristiwa yang menjadi perhatian peneliti, yang akan dikenai generalisasi penelitian (Gay, 1976 : 67 dalam Latunussa). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI yang telah lulus Nihongo Nouryokushiken level 3

2. Sampel

Sampel adalah satu bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili populasi (Latunussa, 1998 : 89). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 orang mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI yang pernah mengikuti Nihongo Nouryokushiken level 3. Penulis tidak membatasi tingkat perkuliahan dalam penelitian ini, karena Nihongo Nouryokushiken tidak terkait dengan tingkat perkuliahan.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2011: 155)

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


(20)

1) Tes

Tes merupakan suatu alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu program pelajaran tertentu (Sutedi, 2011: 157).

Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dari buku yang telah ada. Soal-soal berupa kalimat yang telah terkumpul diklasifikasikan berdasarkan kanji yang diletakan sebagai apa dalam suatu kalimat.

Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah konteks kalimat dapat memberikan pengaruh terhadap mahasiswa dalam mengartikan kanji yang sebelumnya tidak diketahui maknanya. Tes terdiri dari pretest dan posttest. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal mahasiswa dalam mengartikan kanji yang sebelumnya tidak diketahui maknanya dan posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan akhir mahasiswa dalam mengartikan kanji setelah diberikan konteks kalimat pada soalnya.

Bentuk soal tes yang diberikan pada saat pretest dan posttest berbeda. Pada pretest soal yang diberikan hanya berupa kata yang ditulis dengan huruf kanji. Sedangkan pada posttest, soal yang diberikan berupa kalimat. Hanya saja kanji yang digunakan pada soal pretest dan posttes sama, karena untuk memudahkan penulis dalam meneliti apakah konteks kalimat dapat mempengaruhi mahasiswa dalam mengartikan kanji atau tidak.

Soal pretest dan posttest tidak menggunakan perhitungan validitas dan reliabilitas karena soal tersebut diambil dari buku latihan Nouryokushiken Level3 dan sudah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing I.

Tes ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perngaruh konteks kalimat terhadap kemampuan mahasiswa dalam mengartikan makna kanji yang sebelumnya tidak diketahui.


(21)

Angket adalah salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden (manusia dijadikan subjek penelitian) (Sutedi, 2011: 164).

Pada penelitian ini penulis menggunakan instrumen berupa angket atau kuisioner. Angket dilakukan untuk melengkapi data yang dibutuhkan penulis selain data hasil tes.

Angket ini terdiri dari 10 butir pertanyaan dalam bentuk jawaban tertutup dan beberapa soal dalam bentuk jawaban terbuka. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada responden untuk memjawab secara bebas. Hasil uji coba tes.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Angket

Aspek yang diamati No. Soal

Lama pengalaman belajar 1

Pendapat tentang kanji 2, 3, 4

Kanji dalam sebuah kalimat 5, 6

Pengaruh konteks kalimat dalam mengartikan kanji

7, 8

Kesulitan dalam mengartikan kanji 9, 10

D. Teknik Pengumpulan data

Dalam penelitian ini, tahap-tahap pengumpulan datanya sebagai berikut :


(22)

1. Kegiatan tes awal (pretest).

Tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam mengartikan makna kanji dalam bentuk kata saja atau sebelum diberikan kanji dalam bentuk kalimat.

2. Kegiatan tes akhir (posttest). Tes akhir (posttest) ini digunakan untuk mengetahui hasil akhir kemampuan mahasiswa dalam mengartikan makna kanji dalam bentuk kalimat.

3. Pengisian angket oleh mahasiswa.

Pengisisan angket ini dilakukan setelah tes akhir (posttest). Pengisian angket dilakukan untuk mengetahui tanggapan-tanggapan mahasiswa dan data pelengkap yang diperlukan penulis selain hasil akhir.

4. Pengolahan data. 5. Laporan.

Tempat dan waktu penelitiannya adalah sebagai berikut :

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), tepatnya digedung FPBS (Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni) Jurusan bahasa Jepang. Sedangkan untuk waktu penelitiannya adalah pada Hari Rabu dan Kamis, 9 dan 10 Oktober 2013.

E. Teknik Pengolahan Data

1. Pengolahan Data Tes

Penulis membuat tabel persiapan untuk mengolah data-data yang akan diambil, yaitu data tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) yang nantinya data tersebut akan dimasukan ke dalam tabel persiapan seperti berikut ini :

TABEL 3.2


(23)

No X Y gain (Y-X)

(1) ....

(2) ...

(3) ...

(4) ... ∑ (5)

M (6)

Keterangan :

1) Kolom (1) diisi dengan nomor urut, sesuai dengan jumlah sampel.

2) Kolom (2) diisi dengan nilai tes awal (pretest). 3) Kolom (3) diisi dengan nilai tes akhir (posttest).

4) Kolom (4) diisi dengan hasil selisish dari skor X dan skor Y. 5) Baris Sigma (5) diisi dengan jumlah dari setiap kolom

tersebut.

6) Baris M (6) atau Median, diisi dengan rata-rata dari skor X dan skor Y

Setelah dimasukkan kedalam tabel dan dihitung, tafsirkan hasil yang ada. Lalu siapkan data hasil tes pada tabel diatas untuk dilakukan uji wilcoxon menggunakan SPSS untuk mengetahui lebih jelas perbedaan pada hasil sebelum dan sesudah diberikan konteks kalimat. Dengan cara seperti ini :

1) Input berupa data numerik 2) Buka file wilcoxon


(24)

Sampels... Tampak dilayar : Pengisian :

Test Pair(s) List atau nama dua variable yang akan diuji. Masukkan 2 variable dengan cara :

 Klik pada variable sebelum

 Tekan tombol Shift, kemudian klik pada variabel sesudah. Terlihat kedua variabel berubah warnanya (telah terblok). Lalu masukan kedua variabel tersebut ke kotak Test Pair(s) List.

Test Type. Pilih Wilcoxon.

4) Tekan Ok

Setelah didapatkan hasil dari perhitungan SPSS uji wilcoxon tersebut, selanjutnya untuk pengambilan keputusan dengan menguji hipotesis dengan menentukan signifikan perbedaan dua variable tersebut.

Analisis yang selanjutnya dilakukan oleh penulis dari hasil tes ini yaitu mengolah data tambahan yang dicantumkan dalam soal tes. Hasil dari data tambahan ini akan diolah dengan rumus presentase seperti pada angket untuk melihat sumber mahasiswa dalam mengenal sebuah huruf kanji. Dengan bentuk soal seperti berikut ini :

Tabel 3.3 Soal Pretest

No Kanji Makna

Apakah anda pernah mempelajari kanji ini sebelumnya?

Ya Tidak

Ο ฀ X 


(25)

2 応募 3 疑問 4 発表 5 解決 6 健康 7 痛い 8 将来 9 製 10 申込書 11 悩んだ 12 複雑 13 荷物 14 出発 15 選手 16 進む 17 笑う 18 星 19 特別 20 野菜 21 不安 22 経験 23 警察 24 会館


(26)

25 祭り 26 姉妹 27 市場 28 天気予報 29 発想 30 性別

Keterangan Ο : Perkuliahan ฀ : Belajar sendiri

X : Sama sekali belum dipelajari

 : Hanya pernah melihat melalui media lain (novel, komik, internet, majalah, dll)

Dari data ini akan disimpulkan dari mana sumber responden dalam mengenali kanji Nihongo Nouryokushiken Level 3 yang ada pada soal tes dalam penelitian ini.

2. Pengolahan Data Angket

Dalam penelitian ini, penulis menyusun angket berdasarkan pernyataan yang pilihan jawabannya telah disediakan. Angket diberikan secara acak.

Perhitungan data angket menggunakan presentase angket. Rumus presentase angket :

P =

Keterangan :


(27)

F = Frekuensi setiap jawaban dari responden N= Jumlah responden

Hasil analisis angket tersebut ditafsirkan dengan kategori yang terdapat pada tabel berikut :

Tabel 3.4

Penafsiran data angket

Interval Presentase Keterangan

0% Tidak seorangpun

1% - 25 % Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Lebih dari setengahnya

76% - 99% Sebagian besar

100% Seluruhnya

(Dikutip dari Nitari, 2006 : 49)

3. Menarik Kesimpulan

Setelah didapatkan hasil dari perhitungan data tes dan data angket, lalu diambil kesimpulan seperti apa sesuai dengan angka yang telah ditafsirkan.


(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa :

1. Sebelum tes berupa kalimat (pretest) diberikan, diperoleh nilai rata-rata mahasiswa dalam mengartikan makna kanji adalah 4.85. Namun setelah diberikan soal tes berupa kalimat (posttest), nilai rata-rata mahasiswa yang melakukan tes pada penelitian ini meningkat menjadi 6.99. Selisih nilai pretest dan posttest adalah sebesar 2.14 poin. Sehingga melalui selisih yang meningkat tersebut dapat dilihat bahwa konteks kalimat berpengaruh dalam kemampuan mahasiswa dalam mengartikan makna kanji.

2. Berdasarkan hasil perhitungan pada SPSS dapat diketahui bahwa nilai probabilitasnya adalah 0.000 dan angka signifikasinya adalah 0.05. Ini berarti nilai probabilitas lebih kecil dari pada angka signifikasi (0.000 < 0.05). Dengan demikian (Ho) ditolak. Dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil tes mahasiswa setelah menggunakan konteks kalimat dalam mengartikan makna huruf Kanji. Perbedaan yang dimaksud adalah bahwa nilai posttest memiliki hasil lebih baik atau lebih besar dari pretest.

3. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari data angket, mahasiswa memberikan tanggapan positif mengenai pengaruh konteks kalimat dalam mengartikan makna huruf kanji. Seluruh mahasiswa menyatakan setuju bahwa konteks kalimat berpengaruh pada kemampuan mahasiswa dalam mengartikan makna suatu kanji.


(29)

4. Berdasarkan hasil yang diperolah dari data angket, konteks kalimat yang memberikan pengaruh pada kemampuan mahasiswa dalam mengartikan makna suatu kanji adalah konteks kalimat yang menjelaskan huruf kanji sebagai objek dalam sebuah kalimat. Karena kanji sebagai objek dalam sebuah kalimat dianggap lebih mudah untuk diartikan karena beberapa alasan yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu :

a. Dengan melihat kata benda lain nya yang sejajar dalam suatu kalimat dapat mempermudah dalam menebak makna kanji yang belum diketahui.

b. Dengan melihat kata kerja yang mengikuti nya juga bisa mempermudah dalam mengartikan makna suatu kanji.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran penulis adalah sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa atau pembelajar bahasa Jepang lainnya

Mahasiswa atau pembelajar bahasa Jepang, bisa juga melatih atau mempelajari kanji dengan cara menjawab soal-soal latihan dalam bentuk kalimat. Karena dengan begitu dapat membantu mahasiswa dalam melatih dalam mengartikan makna suatu kanji. Dengan harapan dapat dengan mudah mengerjakan soal-soal tes yang sebagian besar berupa kalimat, seperti yang ada dalam Nouryokushiken.

2. Bagi pengajar bahasa Jepang

Pengajar bisa memberikan motivasi kepada mahasiswa dalam melatih kemampuan kanji dengan cara memberikan soal-soal berupa kalimat supaya dapat membantu mahasiswa atau pembelajar bahasa Jepang dalam meningkatkan kemampuan dalam mengartikan makna


(30)

suatu Kanji. Juga dapat membantu mahasiswa dalam mengikuti tes Nouryokushiken, yang memang pada dasarnya menggunakan soal-soal berupa kalimat dengan huruf Kana dan kanji.

3. Bagi pihak lain

Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam melatih kemampuan nya untuk mempelajari kanji. Namun dalam mempelajari kanji dapat juga dilatih dengan intensitas membaca atau mengerjakan soal-soal tes berupa kalimat. Karena sesuai dengan tema dalam penelitian ini, dimana konteks kalimat memberikan pengaruh pada kemampuan untuk mengartikan makna suatu kanji. Ini diharapkan dapat membantu untuk memberikan motivasi dalam mempelajari huruf kanji.

4. Saran untuk penelitian selanjutnya

Penelitian ini tentu saja masih terasa jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis memberikan saran untuk penelitian selanjutnya yaitu sebagai berikut :

a. Sebelum penelitian dilaksanakan, sebaiknya dipastikan akan diberikan pada sampel yang bagaimana. Dalam penelitian ini, karena menggunakan soal tes kanji yang terdapat pada Nihongo Nouryokushiken Level 3, maka tes ini diberikan pada sampel yang setidaknya pernah mengikuti tes Nihongo Nouryokushiken level 3. Hal ini, cukup membuat penulis kesulitan dalam mengumpulkan sampel karena untuk mengikuti Nihongo Nouryokushiken tidak ditentukan oleh tingkatan dalam perkuliahan, maka dalam mencari sampel pun secara acak tidak sesuai tingkatan perkuliahan. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya pastikan kanji yang akan diberikan, disetarakan dengan tingkatan perkuliahan.


(31)

b. Pada rumusan masalah, bisa ditambahkan Kanji yang lebih mudah untuk diperkirakan maknanya itu kanji yang seperti apa. Dalam penelitian ini, dimasukkan Kanji Gabungan dan Kanji Tunggal. Namun penjelasannya tidak dibanyak dibahas. Untuk penelitian selanjutnya, bisa menambahkan bahasan ini untuk diteliti lebih dalam lagi


(32)

DAFTAR PUSTAKA

Ferra, Devi Shinta. 2011. Penguatan Penguasaan Kanji Menggunakan Pendekatan Jaringan Bentuk Kanji Dengan Media Power Point. : Kuasi Eksperimen terhadap Mahasiswa Tingkat III Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.

Furchan, Arief. 2011. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Intari, Ni Putu Ayu Widi. 2010. Efektivitas Media Anime dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sakubun. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung : tidak diterbitkan.

Japan Foundation. 2012. JLPT N3. Jakarta : Japan Foundation

Latunusaa, Izaak. 1998. Penelitian Pendidika Suatu Pengantar. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti.

Michiko, Komori Kazuko. 1990. 第二言語の未知語の意味推測における文脈の結

果語彙的複合動訶を対象. Nihongo Kyouiku.

Ninditasari, Zaetun. 2012. Analisis Interpretasi Makna Kanji Bushu Tehen. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.

Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Analisis Kalimat. Bandung : PT Refika Aditama.

Riyani, Riri. 2012. Pengaruh Catatan Harian Mahasiswa Pada Pembelajaran Shokkyuu Sakubun I. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.

Santoso, Singgih. 2002. Aplikasi SPSS Pada Statistik Non Parametrik. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Shiang, Tjhin Thian. 2009. Kiat Sukses Ujian Kemampuan Bahasa Jepang : Metode Gakushudo Level 2. Jakarta : Gakushudo.


(33)

Sudjianto, Ahmad Dahidi. 2008. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Supardo, Susilo. 1988. Bahasa Indonesia dalam Konteks. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sutedi, Dedi. 2011. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. arqu3fiq@blogger.com

http://www.smkdarunnajah.sch.id/2011/07/teori-dan-pengertian-konteks.html

https://www.facebook.com/notes/japanese-community-fans-

%E6%97%A5%E6%9C%AC/japanese-language-proficiency-test-jlpt%E6%97%A5%E6%9C%AC%E8%AA%9E%E8%83%BD%E5%8A%9B%E8% A9%A6%E9%A8%93-nihongo-n%C5%8Dryoku-shiken/404125209647128

http://kbbi.web.id/ http://www.jlpt.jp/e/


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa :

1. Sebelum tes berupa kalimat (pretest) diberikan, diperoleh nilai rata-rata mahasiswa dalam mengartikan makna kanji adalah 4.85. Namun setelah diberikan soal tes berupa kalimat (posttest), nilai rata-rata mahasiswa yang melakukan tes pada penelitian ini meningkat menjadi 6.99. Selisih nilai pretest dan posttest adalah sebesar 2.14 poin. Sehingga melalui selisih yang meningkat tersebut dapat dilihat bahwa konteks kalimat berpengaruh dalam kemampuan mahasiswa dalam mengartikan makna kanji.

2. Berdasarkan hasil perhitungan pada SPSS dapat diketahui bahwa nilai probabilitasnya adalah 0.000 dan angka signifikasinya adalah 0.05. Ini berarti nilai probabilitas lebih kecil dari pada angka signifikasi (0.000 < 0.05). Dengan demikian (Ho) ditolak. Dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil tes mahasiswa setelah menggunakan konteks kalimat dalam mengartikan makna huruf Kanji. Perbedaan yang dimaksud adalah bahwa nilai posttest memiliki hasil lebih baik atau lebih besar dari pretest.

3. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari data angket, mahasiswa memberikan tanggapan positif mengenai pengaruh konteks kalimat dalam mengartikan makna huruf kanji. Seluruh mahasiswa menyatakan setuju bahwa konteks kalimat berpengaruh pada kemampuan mahasiswa dalam mengartikan makna suatu kanji.


(2)

4. Berdasarkan hasil yang diperolah dari data angket, konteks kalimat yang memberikan pengaruh pada kemampuan mahasiswa dalam mengartikan makna suatu kanji adalah konteks kalimat yang menjelaskan huruf kanji sebagai objek dalam sebuah kalimat. Karena kanji sebagai objek dalam sebuah kalimat dianggap lebih mudah untuk diartikan karena beberapa alasan yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu :

a. Dengan melihat kata benda lain nya yang sejajar dalam suatu kalimat dapat mempermudah dalam menebak makna kanji yang belum diketahui.

b. Dengan melihat kata kerja yang mengikuti nya juga bisa mempermudah dalam mengartikan makna suatu kanji.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran penulis adalah sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa atau pembelajar bahasa Jepang lainnya

Mahasiswa atau pembelajar bahasa Jepang, bisa juga melatih atau mempelajari kanji dengan cara menjawab soal-soal latihan dalam bentuk kalimat. Karena dengan begitu dapat membantu mahasiswa dalam melatih dalam mengartikan makna suatu kanji. Dengan harapan dapat dengan mudah mengerjakan soal-soal tes yang sebagian besar berupa kalimat, seperti yang ada dalam Nouryokushiken.

2. Bagi pengajar bahasa Jepang

Pengajar bisa memberikan motivasi kepada mahasiswa dalam melatih kemampuan kanji dengan cara memberikan soal-soal berupa kalimat supaya dapat membantu mahasiswa atau pembelajar bahasa


(3)

suatu Kanji. Juga dapat membantu mahasiswa dalam mengikuti tes Nouryokushiken, yang memang pada dasarnya menggunakan soal-soal berupa kalimat dengan huruf Kana dan kanji.

3. Bagi pihak lain

Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam melatih kemampuan nya untuk mempelajari kanji. Namun dalam mempelajari kanji dapat juga dilatih dengan intensitas membaca atau mengerjakan soal-soal tes berupa kalimat. Karena sesuai dengan tema dalam penelitian ini, dimana konteks kalimat memberikan pengaruh pada kemampuan untuk mengartikan makna suatu kanji. Ini diharapkan dapat membantu untuk memberikan motivasi dalam mempelajari huruf kanji.

4. Saran untuk penelitian selanjutnya

Penelitian ini tentu saja masih terasa jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis memberikan saran untuk penelitian selanjutnya yaitu sebagai berikut :

a. Sebelum penelitian dilaksanakan, sebaiknya dipastikan akan diberikan pada sampel yang bagaimana. Dalam penelitian ini, karena menggunakan soal tes kanji yang terdapat pada Nihongo Nouryokushiken Level 3, maka tes ini diberikan pada sampel yang setidaknya pernah mengikuti tes Nihongo Nouryokushiken level 3. Hal ini, cukup membuat penulis kesulitan dalam mengumpulkan sampel karena untuk mengikuti Nihongo Nouryokushiken tidak ditentukan oleh tingkatan dalam perkuliahan, maka dalam mencari sampel pun secara acak tidak sesuai tingkatan perkuliahan. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya pastikan kanji yang akan diberikan, disetarakan dengan tingkatan perkuliahan.


(4)

b. Pada rumusan masalah, bisa ditambahkan Kanji yang lebih mudah untuk diperkirakan maknanya itu kanji yang seperti apa. Dalam penelitian ini, dimasukkan Kanji Gabungan dan Kanji Tunggal. Namun penjelasannya tidak dibanyak dibahas. Untuk penelitian selanjutnya, bisa menambahkan bahasan ini untuk diteliti lebih dalam lagi


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ferra, Devi Shinta. 2011. Penguatan Penguasaan Kanji Menggunakan Pendekatan Jaringan Bentuk Kanji Dengan Media Power Point. : Kuasi Eksperimen terhadap Mahasiswa Tingkat III Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan

Indonesia. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak

diterbitkan.

Furchan, Arief. 2011. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Intari, Ni Putu Ayu Widi. 2010. Efektivitas Media Anime dalam Meningkatkan

Kemampuan Menulis Karangan Sakubun. Skripsi Sarjana Universitas

Pendidikan Indonesia Bandung : tidak diterbitkan.

Japan Foundation. 2012. JLPT N3. Jakarta : Japan Foundation

Latunusaa, Izaak. 1998. Penelitian Pendidika Suatu Pengantar. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti.

Michiko, Komori Kazuko. 1990. 第二言語の未知語の意味推測における文脈の結

果語彙的複合動訶を対象. Nihongo Kyouiku.

Ninditasari, Zaetun. 2012. Analisis Interpretasi Makna Kanji Bushu Tehen. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.

Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Analisis Kalimat. Bandung : PT Refika Aditama.

Riyani, Riri. 2012. Pengaruh Catatan Harian Mahasiswa Pada Pembelajaran

Shokkyuu Sakubun I. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Bandung : tidak diterbitkan.

Santoso, Singgih. 2002. Aplikasi SPSS Pada Statistik Non Parametrik. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Shiang, Tjhin Thian. 2009. Kiat Sukses Ujian Kemampuan Bahasa Jepang : Metode

Gakushudo Level 2. Jakarta : Gakushudo.


(6)

Sudjianto, Ahmad Dahidi. 2008. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung : Alfabeta

Supardo, Susilo. 1988. Bahasa Indonesia dalam Konteks. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sutedi, Dedi. 2011. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. arqu3fiq@blogger.com

http://www.smkdarunnajah.sch.id/2011/07/teori-dan-pengertian-konteks.html

https://www.facebook.com/notes/japanese-community-fans-

%E6%97%A5%E6%9C%AC/japanese-language-proficiency-test-jlpt%E6%97%A5%E6%9C%AC%E8%AA%9E%E8%83%BD%E5%8A%9B%E8% A9%A6%E9%A8%93-nihongo-n%C5%8Dryoku-shiken/404125209647128

http://kbbi.web.id/ http://www.jlpt.jp/e/