PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN MODEL KOOPERATIF TIPEJIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS BELAJAR Penerapan Metode Demonstrasi Dan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Ipa Pada Siswa Kelas Iv Sd N Mantingan Kecamatan Jaken
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN MODEL KOOPERATIF TIPE
JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS BELAJAR
IPA PADA SISWA KELAS IV SD N MANTINGAN
KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI
TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
DEWI KISMIATUN
NIM. A54E090084
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN MODEL KOOPERATIF TIPE
JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS BELAJAR
IPA PADA SISWA KELAS IV SD N MANTINGAN
KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI
TAHUN AJARAN 2012/2013
Dewi Kismiatun, A54E090084, Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2012, 63 halaman.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas belajar siswa
melalui metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw. Subjek penelitian
adalah guru dan siswa kelas IV SDN Mantingan yang berjumlah 19 siswa.
Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru. Bentuk penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Teknik pengumpulan data yang digunakan
melalui observasi dan tes. Teknik uji validitas data menggunakan bentuk
trianggulasi sumber dan trianggulasi waktu. Teknik analisis data menggunakan
teknik analisis komparatif dan kritis dan interaktif yang terdiri dari 3 komponen,
yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan/verifikasi. Prosedur
penelitian meliputi tahap, identifikasi masalah, penyusunan rencana tindakan,
pengamatan, dan penyusunan rencana. Proses penelitian ini dilaksanakan dengan
2 siklus masing-masing siklus terdiri dari empat tahap
yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan evaluasi, dan analisis dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kreatifitas siswa.
Adapun peningkatan kreatifitas siswa dapat dilihat dari perolehan persentase
kreatifitas dalam pelajaran IPA yang meningkat dari siklus I dan siklus II. Pada
siklus I persentase ketuntasan kriteria kreatifitas siswa dalam pelajaran IPA
sebesar 52,63% dengan jumlah 10 siswa dan pada siklus II sebesar 78,95%
dengan jumlah 15 siswa. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan metode
demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kreatifitas
belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
Kata kunci : kreatifitas belajar, metode demonstrasi dan model kooperatif tipe
jigsaw.
PENDAHULUAN
Belajar pada dasarnya merupakan proses kognitif yang terjadi dalam diri
seseorang. Proses kognitif yang terjadi dalam belajar menurut Bruner
(Winataputra, 2008: 3.13) adalah (1) proses perolehan informasi baru, (2)
proses mentransformasikan informasi yang diterima, (3) menguji relevansi dan
ketepatan.
Selain pandangan dari Bruner ada teori lagi yaitu dari Ausubel
(Winataputra, 2008: 3.20), dimana belajar bermakna akan terjadi apabila
informasi yang baru diterima oleh siswa mempunyai kaitan erat dengan konsep
yang sudah ada/diterima sebelumnya dan tersimpan dalam struktur kognitifnya.
Sebagai
pembelajaran
pendidik
kita
yang dapat
harus
mampu
mentransformasikan
melakukan
suatu
proses
informasi
kepada
siswa,
sehingga siswa dapat memperoleh suatu informasi yang baru, agar wawasan
siswa tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat bertambah. Selain itu kita
harus merancang sebuah kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan
kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat
menjadi bermakna.
Dalam pelajaran IPA, seorang anak harus mempunyai kreatifitas.
Kreatifitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran IPA dan
guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas
tersebut. Dalam hal ini kreatifitas merupakan salah satu bentuk kecenderungan
kepribadian dan dapat diukur dengan kemampuan berpikir anak.
Kreatifitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang
sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya
kecenderungan untuk menciptakan sesuatu. Ciri-ciri kemampuan berpikir
kreatif menurut Utami Munandar (Satiadarma, Waruwu, 2003: 109) antara lain
: (1) berpikir lancar, (2) berpikir luwes, (3) berpikir rasional, (4) ketrmpilan
mengelaborasi, (5) ketrampilan menilai.
Praktik di lapangan yang diterapkan pada siswa SDN Mantingan
Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, dari siswa sejumlah 19 anak yang terdiri dari
10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan hanya 30% yang kreatif dalam
proses pembelajaran di kelas dan ditemukan beberapa kendala. Kendala–
kendala tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: (1) banyak siswa yang
kurang berani mengungkapkan pendapat, (2) banyak siswa yang tidak fokus
terhadap kegiatan pembelajaran, (3) banyak siswa yang pasif, hal ini terbukti
pada saat siswa diberikan pertanyaan oleh guru hanya beberapa siswa yang
mampu menjawab pertanyaan tersebut, (4) dijumpai pula siswa yang bermain
sendiri dengan temannya.
Setelah menemui kendala-kendala tersebut, penulis melakukan refleksi
dan ditemukan beberapa akar masalah, antara lain: (1) penyampaian materi
yang dilakukan guru kurang menarik minat belajar siswa, (2) alat peraga yang
digunakan kurang mempunyai daya tarik bagi siswa, (3) metode mengajar yang
digunakan kurang tepat, (4) kurang tepatnya guru dalam membagi kelompok.
Dari refleksi tersebut akhirnya diterapkan metode demonstrasi dan model
kooperatif tipe jigsaw sebagai salah satu pendekatan yang mengajak siswa
untuk berkreasi dan berkompetisi sehingga harapan untuk meningkatkan
kreatifitas belajar siswa dapat tercapai. Dengan pendekatan tersebut diharapkan
dapat memberikan motivasi kepada guru dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas terutama pada mata pelajaran IPA.
Dengan melihat kreatifitas siswa dalam pembelajaran IPA, maka
diadakan penelitian dengan judul : “Penerapan Metode Demonstrasi Dan
Model Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar IPA
Pada Siswa Kelas IV SDN Mantingan Kecamatan Jaken Kabupatan Pati Tahun
Ajaran 2012/2013.”
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,
maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan
metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
kreatifitas
belajar
IPA pada siswa SDN Mantingan
Kecamatan
Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2012/2013?
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini antara lain:
a. Untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran.
b. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
c. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Tujuan Khusus
Jaken
Tujuan khusus dalam penelitian
ini adalah untuk meningkatkan
kreatifitas belajar IPA melalui metode demonstrasi dan model kooperatif tipe
jigsaw pada siswa kelas IV SD N Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Dapat meningkatkan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran.
c. Dapat
meningkatkan
kreatifitas
siswa
dalam proses
pembelajaran,
khususnya pelajaran IPA.
2. Bagi Guru
a. Guru memperoleh
pengalaman langsung dalam penggunaan
metode
demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan
kreatifitas belajar IPA pada siswa kelas IV.
b. Guru
dapat
melihat
perkembangan
kreatifitas
siswa
dalam
proses
pembelajaran IPA.
3. Bagi Sekolah
a. Dapat
digunakan
sebagai
bahan
acuan
dalam
menyusun
program
pembelajaran khususnya pelajaran IPA.
b. Dapat meningkatkan mutu sekolah karena meningkatnya kreatifitas siswa
dalam pelajaran IPA.
METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
di SDN Mantingan Kecamatan
Jaken
Kabupaten Pati. Pemilihan tempat ini berdasarkan pertimbangan terhadap
permasalahan kreatifitas siswa pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV
SDN Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.Dengan pertimbangan
tersebut sangat memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan penelitian
tindakan kelas.
Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas
IV SDN Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati dan guru sebagai peneliti
dan kolabulator. Adapun jumlah siswanya adalah 19 anak terdiri dari 10 siswa
laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Jenis Data
Ditinjau dari jenis data maka dapat diperoleh data sebagai berikut:
a. Data Kualitatif yaitu data berupa hasil pengamatan observer dari kreatifitas
belajar
siswa
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran
IPA
dengan
menggunakan metode demonstrasi dan model kooperatf tipe jigsaw.
b. Data Kuantitatif yaitu data berupa hasil belajar siswa atau nilai ulangan
siswa yang diperoleh.
Sumber Data
Ditinjau dari sumber data maka dapat diperoleh data sebagai berikut:
a. Data Primer yaitu data dari siswa yang diperoleh secara langsung dari siswa
itu sendiri dan data dari guru.
b. Data Sekunder yaitu data dari observer atau dari hasil kolaborasi dengan
teman sejawat.
Pengumpulan Data
1. Observasi
Metode
observasi
dalam
penelitian
ini
berisi
catatan
yang
menggambarkan bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan
menggunakan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw. Observasi
juga dilakukan kepada guru yang sedang mengajar IPA melalui lembar
pengamatan.
2. Tes
Tes dilaksanakan secara tertulis dengan bentuk soal isian untuk
membukikan kreatifitas siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Soal tes sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah
ditentukan dan sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang
dirumuskan pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Tes ini dikerjakan
siswa secara individual setelah mempelajari suatu materi.
Validitas Data
Teknik validitas data adalah untuk mengetahui keabsahan data yang
diterima. Setiap informasi yang akan dipakai sebagai data penelitian harus diuji
dan diperiksa dulu validitasnya, sehingga data tersebut dapat dipertanggung
jawakan. Teknik pengujian ini diproses dengan trianggulasi data. Peneliti
menggunakan 2 jenis trianggulasi yaitu trianggulasi sumber dan trianggulasi
waktu.
Indikator Kinerja
Penerapan
metode
demonstrasi
dan model
kooperatf
tipe jigsaw
dinyatakan dapat meningkatkan kreatifitas siswa apabila:
1. 75% dari jumlah siswa memiliki kreatifitas dalam proses pembelajaran.
2. 75% dari jumlah siswa mendapat nilai diatas KKM ( 65 ).
Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui perkembangan kreatifitas
belajar siswa. Perkembangan ini disajikan dengan analisis komparatif dan kritis
dan interaktif.
Analisis ini terdiri dari 3 komponen yaitu reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan dan/verifikasi.
Prosedur Penelitian
Rancangan penelitian yang akan dilaksanakan terdiri atas berbagai
kegiatan yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, analisis dan
refleksi. Banyaknya siklus yang akan dilaksanakan adalah 2 siklus.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Sekolah
Berikut ini adalah profil SD N Mantingan :
a. Nama Sekolah
: SDN Mantingan
b. Alamat Sekolah
1) Jalan
: JL. Mantingan-Kolutan Km 4
2) Desa
: Mantingan
3) Kecamatan
: Jaken
4) Kabupaten
: Pati
5) Provinsi
: Jawa Tengah
6) Kode Pos
: 59184
c. Status Tanah
: Hak Pakai
d. Daya Listrik
: 900 Volt
Visi dan Misi Sekolah
a. Visi Sekolah
Unggul dalam prestasi, dinamis dalam olahraga, terampil dalam karya seni dan
budaya yang berkepribadian luhur berlandaskan iman dan taqwa.
b. Misi Sekolah
1) Menyelenggarakan pendidikan dengan sistem Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) secara komprehensif yang didukung oleh semua stake holders
(pemangku kepentingan di bidang pendidikan) di sekolah dasar berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, serta berazaskan iman dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran
aktif,
kreatif,
efektif,
dan menyenangkan
(Contextual
Teachingg and Learning) serta Discovery Teaching Learning (DTL) yang
berorientasi kepada Broad Base Education (BBE) atau pendidikan berbasis
luas untuk mengembangkan life skill (kecakkapan/keterampilan hidup).
3) Menumbuhkan semangat untuk meningkatkan kompetensi akademik dan
non akademik secara seimbang dan selaras antara rannah kognitif, afektif,
dan psikomotor sehingga berani bersaing di setiap event kompetensi secara
jujur dan sportif.
4) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali, memahami, dan
menghayati tentang potensi diri sehingga dapat dikembangkan secara
optimal sesuai dengan bakat, minat, dan cita-cita.
5) Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap agama yang dianut dan
budaya bangsa, serta adat ketimuran, sehingga disuatu saat kemudian dapat
memberikan kebijakan dann keputusan
yang memiliki nilai demokratis
yang berkeadilan.
6) Menumbuhkembangkan penghayatan olah raga, keesehatan jasmani dan
rohani, seni, budaya, serta keterampilan sehingga menghasilkan sifat
sportifitas, jujur, berjiwa besar, lapang dada, dan memiliki rasa estetis dalam
kehidupan yang harmoni di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan
negara.
Refleksi Awal
Berdasarkan
hasil
pengamatan
yang sudah
dilakukan
pada saat
pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan kurang kreatif. Dari
hasil observasi awal ini, diperoleh informasi mengenai masalah yang terjadi,
antara lain:
1. Siswa kurang berani mengungkapkan pendapat.
2. Siswa tidak fokus terhadap kegiatan pembelajaran.
3. Siswa pasif pada saat proses pembelajaran.
4. Siswa bermain sendiri dengan temannya.
5. Metode mengajar yang digunakan guru hanya ceramah sehingga membuat
siswa merasa bosan.
Deskripsi Penelitian Siklus I
Siklus
I dilaksanakan
pada tanggal
14 Juli 2012.
Pembelajaran
dilaksanakan dengan pedoman RPP selama 2 jam pelajaran (70 menit). Hasil
dari observasi yang telah dilakukan pada tindakan kelas siklus I, sebagian besar
siswa belum memilki kreatifitas belajar dan belum mengalami banyak
kemajuan. Berdasarkan persentase kreatifitas siswa pada siklus I diperoleh
hasil 10 siswa telah memenuhi batas persentase kreatifitas (65) sehingga
didapat persentase ketuntasan kriteria kreatifitas 52,63%, namun masih ada 9
siswa atau 47,37% siswa belum mencapai batas persentase kreatifitas. Data
tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan kreatifitas siswa, tetapi belum
mampu memenuhi indikator pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini,
sehingga penelitian pada siklus I harus dilanjutkan ke siklus II untuk
memperbaiki dan meningkatkan hasil yang sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
Deskripsi Penelitian Siklus II
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilakukan pada tanggal 21
Juli 2012. Pada siklus II ini guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta
pengarahannya
terhadap siswa agar siswa lebih kreatif dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan persentase kreatifitas siswa pada siklus II diperoleh hasil 15
siswa telah memenuhi batas persentase kreatifitas (65) sehingga didapatkan
persentase ketuntasan kriteria kreatifitas 78,95% dan masih ada 4 siswa atau
21,05% siswa yang belum mencapai batas persentase kreatifitas. Data tersebut
menunjukkan bahwa kreatifitas siswa dalam pelajaran IPA mengalami
peningkatan dibanding siklus I dan telah memenuhi indikator pencapaian
keberhasilan sehingga tindakan kelas berhenti pada siklus II karena pada siklus
II proses penelitian telah mencapai indikator keberhasilan yang direncanakan.
Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian didapatkan berdasarkan analisis data hasil
penelitian dan kerja kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas yang terlibat
dalam proses penelitian ini. Hasil diskusi dan kerja dialog pada kerja
kolaborasi
memberikan
dorongan
pada
guru
kelas
untuk
melakukan
pembelajaran yang dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran
IPA.
Dalam rangka meningkatkan kreatifitas siswa, guru selalu melakukan
pembenahan
pelaksanaan
tindakan
pada proses pembelajaran.
Sebelum
diadakan penelitian, pembelajaran masih konvensional, guru menjelaskan
materi dengan ceramah dan siswa mendengarkan tanpa adanya inovasi dalam
pembelajaran. Tindakan yang dilakukan guru kelas dalam meningkatkan
kreatifitas belajar siswa pada pelajaran IPA adalah dengan metode demonstrasi
dan model kooperatif tipe jigsaw.
Adapun peningkatan persentase kreatifitas siswa dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel 11 Daftar Persentase Kreatifitas Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan
No.
Nama Siswa
1.
Khofifah Nurul Q.
2.
Lisa Aprilia
3.
Lumdatul Khasanah
4.
M. Agung Listiyono
5.
M. Agung Saputro
6.
M. Khoirun Najib
7.
M. Labib Suhartono
8.
Musyahadatul K.
9.
Nafiul Huda
10. Nur Rohman Sya’bani
11. Prasetyo Jaelani
12. Ratna Anggraeni
13. Safana Salsabila
14. Sulastri
15. Tri Setyo Wardoyo
16. Welly Dheayu Hapsari
17. Ngartono
18. Sulhah Nurul Laili
19. Abdul Husen
Jumlah siswa yang memenuhi
Kriteria Kreatifitas
Presentase Ketuntasan Kriteria
Kreatifitas
Pra Siklus
84
70
60
50
56
74
56
60
56
50
56
70
74
50
50
56
56
78
50
Siklus I
90
76
66
56
66
76
60
60
56
56
70
70
76
56
56
60
70
75
60
Siklus II
96
80
70
66
70
80
66
70
60
56
70
70
76
60
60
66
76
86
70
6
10
15
31,58%
52,63%
78,95%
Grafik Persentase Kreatifitas Siswa Pada Pelajaran IPA
90
80
Persentase
70
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 7 Grafik Persentase Peningkatan Kreatifitas Siswa Melalui Metode
Demonstrasi dan Model Kooperatif Tipe Jigsaw
Setelah
dilakukan
tindakan,
yaitu
dengan
menggunakan
metode
demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw, kreatifitas siswa meningkat.
Penelitian ini menguatkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
beberapa peneliti.
Berdasarkan data hasil penelitian di atas mendukung diterimanya
hipotesis bahwa dengan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw
dapat meningkatkan kreatifitas belajar siswa kelas IV SDN Mantingan Kec.
Jaken Kab. Pati.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa : “Penerapan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw
dapat meningkatkan kreatifitas belajar IPA pada siswa kelas IV SDN
Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013”.
Peningkatan
kreatifitas
siswa
yang
ditunjukkan
dengan
adanya
peningkatan jumlah siswa yang memenuhi batas persentase kreatifitas (65)
adalah sebagai berikut :
1. Pada siklus I, siswa yang memenuhi batas persentase kreatifitas (65) adalah
10 siswa dari 19 siswa (52,63%).
2. Pada siklus II,siswa yang memenuhi batas persentase kreatifitas (65) adalah
15 siswa dari 19 siswa (78,95%).
Implikasi
Kesimpulan di atas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan
cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat dari seorang guru akan
memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada
kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan. Penerapan metode
demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw merupakan suatu metode yang
memiliki manfaat dalam pembelajaran IPA untuk membantu siswa dalam
mengembangkan kreatifitas belajar.
Dengan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw yang
diterapkan dalam dua siklus dapat meningkatkan kreatifitas belajar IPA pada
siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan persentase kreatifitas siswa.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
untuk meningkatkan kreatifitas siswa melalui metode demonstrasi dan model
kooperatif tipe jigsaw, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Guru
a. Sebagai bahan masukan guru untuk memilih pendekatan dan metode
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPA. Salah satunya yaitu
dengan menerapkan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw.
Karena dengan metode tersebut dapat meningkatkan kreatifitas belajar IPA
pada siswa kelas IV SDN Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.
b. Guru perlu memberikan perhatian khusus bagi siswa yang belum mencapai
batas persentase kreatifitas dalam pembelajaran IPA.
2. Peneliti Berikutnya
Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa, agar
mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan dengan metode
yang lebih variatif, sehingga kreatifitas siswa dapat ditingkatkan melalui
metode inovatif. Hal ini dilakukan agar pembelajaran IPA menjadi suatu
kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar Hawadi, Reni dkk. 2001. Kreatifitas Belajar. Dapat diakses pada
http://www.google.com/. Diakses tanggal 6 Juni 2012.
Fatirul,
A.N.
2008.
Cooperative
Learning.
Dapat
diakses
http://www.trimanjuniarso.com/. Diakses tanggal 6 Juni 2012.
pada
Hanafiah dan Suhana, Cucu. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:
Refika Aditama.
Hartati, Sri. 2010. “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Menentukan
Pencerminan Pada Koordinat Kartesius Dengan Metode Demontrasi
Menggunakan Media Pembelajaran Di Kelas VI SD Denasari Kulon 02
Tahun 2009/2010.” Semarang: Universitas Terbuka.
Kholid, Abdul dkk. 2009. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Dapat
diakses pada http://blog.unila.ac.id/ . Diakses tanggal 6 juni 2012.
Komariyah, Siti. 2010. ”Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Mantingan Semester I Tahun
Pelajaran 2010-2011.” Semarang: UNNES.
Mudjiastuti , Sri. 2006. Metode-metode Pembelajaran. Dapat diakses pada
http://www.geogle.com/. Diakses tanggal 7 Juni 2012.
Munandar , Utami. 2004. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sanadianto, 2008. Media dan Metode Pembelajaran. Dapat diakses pada
http://www.geogle.com/. Diakses tanggal 6 Juni 2012.
Satiadarma , Monty P dan Waruwu, Fedelis E. 2003. Mendidik Kecerdasan.
Jakarta: Media Grafika.
Styasa, Wayan I. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Dapat diakses pada
http://www.wordpress.com/. Diakses tanggal 7 Juni 2012.
Sugiyono. 2006. Dapat diakses pada http://www.wordpress.com/. Diakses tanggal
6 juni 2012.
Sumantri.
1999. Strategi Belajar Mengajar. Dapat
http://www.geogle.com/. Diakses tanggal 7 Juni 2012.
diakses
pada
Suwandi, Joko. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Solobaru: Qinant.
Winataputra, Udin S. dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Winataputra, Udin S. dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani. Dapat diakses pada URL http://www.google.com/. Diakses
tanggal 13 Juni 2012.
JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS BELAJAR
IPA PADA SISWA KELAS IV SD N MANTINGAN
KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI
TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh:
DEWI KISMIATUN
NIM. A54E090084
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DAN MODEL KOOPERATIF TIPE
JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS BELAJAR
IPA PADA SISWA KELAS IV SD N MANTINGAN
KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI
TAHUN AJARAN 2012/2013
Dewi Kismiatun, A54E090084, Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2012, 63 halaman.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas belajar siswa
melalui metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw. Subjek penelitian
adalah guru dan siswa kelas IV SDN Mantingan yang berjumlah 19 siswa.
Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru. Bentuk penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Teknik pengumpulan data yang digunakan
melalui observasi dan tes. Teknik uji validitas data menggunakan bentuk
trianggulasi sumber dan trianggulasi waktu. Teknik analisis data menggunakan
teknik analisis komparatif dan kritis dan interaktif yang terdiri dari 3 komponen,
yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan/verifikasi. Prosedur
penelitian meliputi tahap, identifikasi masalah, penyusunan rencana tindakan,
pengamatan, dan penyusunan rencana. Proses penelitian ini dilaksanakan dengan
2 siklus masing-masing siklus terdiri dari empat tahap
yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan evaluasi, dan analisis dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kreatifitas siswa.
Adapun peningkatan kreatifitas siswa dapat dilihat dari perolehan persentase
kreatifitas dalam pelajaran IPA yang meningkat dari siklus I dan siklus II. Pada
siklus I persentase ketuntasan kriteria kreatifitas siswa dalam pelajaran IPA
sebesar 52,63% dengan jumlah 10 siswa dan pada siklus II sebesar 78,95%
dengan jumlah 15 siswa. Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan metode
demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kreatifitas
belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
Kata kunci : kreatifitas belajar, metode demonstrasi dan model kooperatif tipe
jigsaw.
PENDAHULUAN
Belajar pada dasarnya merupakan proses kognitif yang terjadi dalam diri
seseorang. Proses kognitif yang terjadi dalam belajar menurut Bruner
(Winataputra, 2008: 3.13) adalah (1) proses perolehan informasi baru, (2)
proses mentransformasikan informasi yang diterima, (3) menguji relevansi dan
ketepatan.
Selain pandangan dari Bruner ada teori lagi yaitu dari Ausubel
(Winataputra, 2008: 3.20), dimana belajar bermakna akan terjadi apabila
informasi yang baru diterima oleh siswa mempunyai kaitan erat dengan konsep
yang sudah ada/diterima sebelumnya dan tersimpan dalam struktur kognitifnya.
Sebagai
pembelajaran
pendidik
kita
yang dapat
harus
mampu
mentransformasikan
melakukan
suatu
proses
informasi
kepada
siswa,
sehingga siswa dapat memperoleh suatu informasi yang baru, agar wawasan
siswa tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat bertambah. Selain itu kita
harus merancang sebuah kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan
kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat
menjadi bermakna.
Dalam pelajaran IPA, seorang anak harus mempunyai kreatifitas.
Kreatifitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran IPA dan
guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas
tersebut. Dalam hal ini kreatifitas merupakan salah satu bentuk kecenderungan
kepribadian dan dapat diukur dengan kemampuan berpikir anak.
Kreatifitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang
sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya
kecenderungan untuk menciptakan sesuatu. Ciri-ciri kemampuan berpikir
kreatif menurut Utami Munandar (Satiadarma, Waruwu, 2003: 109) antara lain
: (1) berpikir lancar, (2) berpikir luwes, (3) berpikir rasional, (4) ketrmpilan
mengelaborasi, (5) ketrampilan menilai.
Praktik di lapangan yang diterapkan pada siswa SDN Mantingan
Kecamatan Jaken Kabupaten Pati, dari siswa sejumlah 19 anak yang terdiri dari
10 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan hanya 30% yang kreatif dalam
proses pembelajaran di kelas dan ditemukan beberapa kendala. Kendala–
kendala tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: (1) banyak siswa yang
kurang berani mengungkapkan pendapat, (2) banyak siswa yang tidak fokus
terhadap kegiatan pembelajaran, (3) banyak siswa yang pasif, hal ini terbukti
pada saat siswa diberikan pertanyaan oleh guru hanya beberapa siswa yang
mampu menjawab pertanyaan tersebut, (4) dijumpai pula siswa yang bermain
sendiri dengan temannya.
Setelah menemui kendala-kendala tersebut, penulis melakukan refleksi
dan ditemukan beberapa akar masalah, antara lain: (1) penyampaian materi
yang dilakukan guru kurang menarik minat belajar siswa, (2) alat peraga yang
digunakan kurang mempunyai daya tarik bagi siswa, (3) metode mengajar yang
digunakan kurang tepat, (4) kurang tepatnya guru dalam membagi kelompok.
Dari refleksi tersebut akhirnya diterapkan metode demonstrasi dan model
kooperatif tipe jigsaw sebagai salah satu pendekatan yang mengajak siswa
untuk berkreasi dan berkompetisi sehingga harapan untuk meningkatkan
kreatifitas belajar siswa dapat tercapai. Dengan pendekatan tersebut diharapkan
dapat memberikan motivasi kepada guru dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas terutama pada mata pelajaran IPA.
Dengan melihat kreatifitas siswa dalam pembelajaran IPA, maka
diadakan penelitian dengan judul : “Penerapan Metode Demonstrasi Dan
Model Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar IPA
Pada Siswa Kelas IV SDN Mantingan Kecamatan Jaken Kabupatan Pati Tahun
Ajaran 2012/2013.”
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,
maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan
metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
kreatifitas
belajar
IPA pada siswa SDN Mantingan
Kecamatan
Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2012/2013?
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini antara lain:
a. Untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran.
b. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
c. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Tujuan Khusus
Jaken
Tujuan khusus dalam penelitian
ini adalah untuk meningkatkan
kreatifitas belajar IPA melalui metode demonstrasi dan model kooperatif tipe
jigsaw pada siswa kelas IV SD N Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Dapat meningkatkan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran.
c. Dapat
meningkatkan
kreatifitas
siswa
dalam proses
pembelajaran,
khususnya pelajaran IPA.
2. Bagi Guru
a. Guru memperoleh
pengalaman langsung dalam penggunaan
metode
demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan
kreatifitas belajar IPA pada siswa kelas IV.
b. Guru
dapat
melihat
perkembangan
kreatifitas
siswa
dalam
proses
pembelajaran IPA.
3. Bagi Sekolah
a. Dapat
digunakan
sebagai
bahan
acuan
dalam
menyusun
program
pembelajaran khususnya pelajaran IPA.
b. Dapat meningkatkan mutu sekolah karena meningkatnya kreatifitas siswa
dalam pelajaran IPA.
METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
di SDN Mantingan Kecamatan
Jaken
Kabupaten Pati. Pemilihan tempat ini berdasarkan pertimbangan terhadap
permasalahan kreatifitas siswa pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas IV
SDN Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.Dengan pertimbangan
tersebut sangat memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan penelitian
tindakan kelas.
Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas
IV SDN Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati dan guru sebagai peneliti
dan kolabulator. Adapun jumlah siswanya adalah 19 anak terdiri dari 10 siswa
laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Jenis Data
Ditinjau dari jenis data maka dapat diperoleh data sebagai berikut:
a. Data Kualitatif yaitu data berupa hasil pengamatan observer dari kreatifitas
belajar
siswa
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran
IPA
dengan
menggunakan metode demonstrasi dan model kooperatf tipe jigsaw.
b. Data Kuantitatif yaitu data berupa hasil belajar siswa atau nilai ulangan
siswa yang diperoleh.
Sumber Data
Ditinjau dari sumber data maka dapat diperoleh data sebagai berikut:
a. Data Primer yaitu data dari siswa yang diperoleh secara langsung dari siswa
itu sendiri dan data dari guru.
b. Data Sekunder yaitu data dari observer atau dari hasil kolaborasi dengan
teman sejawat.
Pengumpulan Data
1. Observasi
Metode
observasi
dalam
penelitian
ini
berisi
catatan
yang
menggambarkan bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan
menggunakan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw. Observasi
juga dilakukan kepada guru yang sedang mengajar IPA melalui lembar
pengamatan.
2. Tes
Tes dilaksanakan secara tertulis dengan bentuk soal isian untuk
membukikan kreatifitas siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Soal tes sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah
ditentukan dan sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang
dirumuskan pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Tes ini dikerjakan
siswa secara individual setelah mempelajari suatu materi.
Validitas Data
Teknik validitas data adalah untuk mengetahui keabsahan data yang
diterima. Setiap informasi yang akan dipakai sebagai data penelitian harus diuji
dan diperiksa dulu validitasnya, sehingga data tersebut dapat dipertanggung
jawakan. Teknik pengujian ini diproses dengan trianggulasi data. Peneliti
menggunakan 2 jenis trianggulasi yaitu trianggulasi sumber dan trianggulasi
waktu.
Indikator Kinerja
Penerapan
metode
demonstrasi
dan model
kooperatf
tipe jigsaw
dinyatakan dapat meningkatkan kreatifitas siswa apabila:
1. 75% dari jumlah siswa memiliki kreatifitas dalam proses pembelajaran.
2. 75% dari jumlah siswa mendapat nilai diatas KKM ( 65 ).
Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui perkembangan kreatifitas
belajar siswa. Perkembangan ini disajikan dengan analisis komparatif dan kritis
dan interaktif.
Analisis ini terdiri dari 3 komponen yaitu reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan dan/verifikasi.
Prosedur Penelitian
Rancangan penelitian yang akan dilaksanakan terdiri atas berbagai
kegiatan yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, analisis dan
refleksi. Banyaknya siklus yang akan dilaksanakan adalah 2 siklus.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Sekolah
Berikut ini adalah profil SD N Mantingan :
a. Nama Sekolah
: SDN Mantingan
b. Alamat Sekolah
1) Jalan
: JL. Mantingan-Kolutan Km 4
2) Desa
: Mantingan
3) Kecamatan
: Jaken
4) Kabupaten
: Pati
5) Provinsi
: Jawa Tengah
6) Kode Pos
: 59184
c. Status Tanah
: Hak Pakai
d. Daya Listrik
: 900 Volt
Visi dan Misi Sekolah
a. Visi Sekolah
Unggul dalam prestasi, dinamis dalam olahraga, terampil dalam karya seni dan
budaya yang berkepribadian luhur berlandaskan iman dan taqwa.
b. Misi Sekolah
1) Menyelenggarakan pendidikan dengan sistem Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) secara komprehensif yang didukung oleh semua stake holders
(pemangku kepentingan di bidang pendidikan) di sekolah dasar berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, serta berazaskan iman dan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran
aktif,
kreatif,
efektif,
dan menyenangkan
(Contextual
Teachingg and Learning) serta Discovery Teaching Learning (DTL) yang
berorientasi kepada Broad Base Education (BBE) atau pendidikan berbasis
luas untuk mengembangkan life skill (kecakkapan/keterampilan hidup).
3) Menumbuhkan semangat untuk meningkatkan kompetensi akademik dan
non akademik secara seimbang dan selaras antara rannah kognitif, afektif,
dan psikomotor sehingga berani bersaing di setiap event kompetensi secara
jujur dan sportif.
4) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali, memahami, dan
menghayati tentang potensi diri sehingga dapat dikembangkan secara
optimal sesuai dengan bakat, minat, dan cita-cita.
5) Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap agama yang dianut dan
budaya bangsa, serta adat ketimuran, sehingga disuatu saat kemudian dapat
memberikan kebijakan dann keputusan
yang memiliki nilai demokratis
yang berkeadilan.
6) Menumbuhkembangkan penghayatan olah raga, keesehatan jasmani dan
rohani, seni, budaya, serta keterampilan sehingga menghasilkan sifat
sportifitas, jujur, berjiwa besar, lapang dada, dan memiliki rasa estetis dalam
kehidupan yang harmoni di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan
negara.
Refleksi Awal
Berdasarkan
hasil
pengamatan
yang sudah
dilakukan
pada saat
pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan kurang kreatif. Dari
hasil observasi awal ini, diperoleh informasi mengenai masalah yang terjadi,
antara lain:
1. Siswa kurang berani mengungkapkan pendapat.
2. Siswa tidak fokus terhadap kegiatan pembelajaran.
3. Siswa pasif pada saat proses pembelajaran.
4. Siswa bermain sendiri dengan temannya.
5. Metode mengajar yang digunakan guru hanya ceramah sehingga membuat
siswa merasa bosan.
Deskripsi Penelitian Siklus I
Siklus
I dilaksanakan
pada tanggal
14 Juli 2012.
Pembelajaran
dilaksanakan dengan pedoman RPP selama 2 jam pelajaran (70 menit). Hasil
dari observasi yang telah dilakukan pada tindakan kelas siklus I, sebagian besar
siswa belum memilki kreatifitas belajar dan belum mengalami banyak
kemajuan. Berdasarkan persentase kreatifitas siswa pada siklus I diperoleh
hasil 10 siswa telah memenuhi batas persentase kreatifitas (65) sehingga
didapat persentase ketuntasan kriteria kreatifitas 52,63%, namun masih ada 9
siswa atau 47,37% siswa belum mencapai batas persentase kreatifitas. Data
tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan kreatifitas siswa, tetapi belum
mampu memenuhi indikator pencapaian keberhasilan dalam penelitian ini,
sehingga penelitian pada siklus I harus dilanjutkan ke siklus II untuk
memperbaiki dan meningkatkan hasil yang sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
Deskripsi Penelitian Siklus II
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilakukan pada tanggal 21
Juli 2012. Pada siklus II ini guru meningkatkan kinerja dan bimbingan serta
pengarahannya
terhadap siswa agar siswa lebih kreatif dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan persentase kreatifitas siswa pada siklus II diperoleh hasil 15
siswa telah memenuhi batas persentase kreatifitas (65) sehingga didapatkan
persentase ketuntasan kriteria kreatifitas 78,95% dan masih ada 4 siswa atau
21,05% siswa yang belum mencapai batas persentase kreatifitas. Data tersebut
menunjukkan bahwa kreatifitas siswa dalam pelajaran IPA mengalami
peningkatan dibanding siklus I dan telah memenuhi indikator pencapaian
keberhasilan sehingga tindakan kelas berhenti pada siklus II karena pada siklus
II proses penelitian telah mencapai indikator keberhasilan yang direncanakan.
Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian didapatkan berdasarkan analisis data hasil
penelitian dan kerja kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas yang terlibat
dalam proses penelitian ini. Hasil diskusi dan kerja dialog pada kerja
kolaborasi
memberikan
dorongan
pada
guru
kelas
untuk
melakukan
pembelajaran yang dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran
IPA.
Dalam rangka meningkatkan kreatifitas siswa, guru selalu melakukan
pembenahan
pelaksanaan
tindakan
pada proses pembelajaran.
Sebelum
diadakan penelitian, pembelajaran masih konvensional, guru menjelaskan
materi dengan ceramah dan siswa mendengarkan tanpa adanya inovasi dalam
pembelajaran. Tindakan yang dilakukan guru kelas dalam meningkatkan
kreatifitas belajar siswa pada pelajaran IPA adalah dengan metode demonstrasi
dan model kooperatif tipe jigsaw.
Adapun peningkatan persentase kreatifitas siswa dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel 11 Daftar Persentase Kreatifitas Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan
No.
Nama Siswa
1.
Khofifah Nurul Q.
2.
Lisa Aprilia
3.
Lumdatul Khasanah
4.
M. Agung Listiyono
5.
M. Agung Saputro
6.
M. Khoirun Najib
7.
M. Labib Suhartono
8.
Musyahadatul K.
9.
Nafiul Huda
10. Nur Rohman Sya’bani
11. Prasetyo Jaelani
12. Ratna Anggraeni
13. Safana Salsabila
14. Sulastri
15. Tri Setyo Wardoyo
16. Welly Dheayu Hapsari
17. Ngartono
18. Sulhah Nurul Laili
19. Abdul Husen
Jumlah siswa yang memenuhi
Kriteria Kreatifitas
Presentase Ketuntasan Kriteria
Kreatifitas
Pra Siklus
84
70
60
50
56
74
56
60
56
50
56
70
74
50
50
56
56
78
50
Siklus I
90
76
66
56
66
76
60
60
56
56
70
70
76
56
56
60
70
75
60
Siklus II
96
80
70
66
70
80
66
70
60
56
70
70
76
60
60
66
76
86
70
6
10
15
31,58%
52,63%
78,95%
Grafik Persentase Kreatifitas Siswa Pada Pelajaran IPA
90
80
Persentase
70
60
50
40
30
20
10
0
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 7 Grafik Persentase Peningkatan Kreatifitas Siswa Melalui Metode
Demonstrasi dan Model Kooperatif Tipe Jigsaw
Setelah
dilakukan
tindakan,
yaitu
dengan
menggunakan
metode
demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw, kreatifitas siswa meningkat.
Penelitian ini menguatkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
beberapa peneliti.
Berdasarkan data hasil penelitian di atas mendukung diterimanya
hipotesis bahwa dengan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw
dapat meningkatkan kreatifitas belajar siswa kelas IV SDN Mantingan Kec.
Jaken Kab. Pati.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa : “Penerapan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw
dapat meningkatkan kreatifitas belajar IPA pada siswa kelas IV SDN
Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati tahun ajaran 2012/2013”.
Peningkatan
kreatifitas
siswa
yang
ditunjukkan
dengan
adanya
peningkatan jumlah siswa yang memenuhi batas persentase kreatifitas (65)
adalah sebagai berikut :
1. Pada siklus I, siswa yang memenuhi batas persentase kreatifitas (65) adalah
10 siswa dari 19 siswa (52,63%).
2. Pada siklus II,siswa yang memenuhi batas persentase kreatifitas (65) adalah
15 siswa dari 19 siswa (78,95%).
Implikasi
Kesimpulan di atas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan
cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat dari seorang guru akan
memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada
kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan. Penerapan metode
demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw merupakan suatu metode yang
memiliki manfaat dalam pembelajaran IPA untuk membantu siswa dalam
mengembangkan kreatifitas belajar.
Dengan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw yang
diterapkan dalam dua siklus dapat meningkatkan kreatifitas belajar IPA pada
siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan persentase kreatifitas siswa.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
untuk meningkatkan kreatifitas siswa melalui metode demonstrasi dan model
kooperatif tipe jigsaw, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Guru
a. Sebagai bahan masukan guru untuk memilih pendekatan dan metode
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPA. Salah satunya yaitu
dengan menerapkan metode demonstrasi dan model kooperatif tipe jigsaw.
Karena dengan metode tersebut dapat meningkatkan kreatifitas belajar IPA
pada siswa kelas IV SDN Mantingan Kecamatan Jaken Kabupaten Pati.
b. Guru perlu memberikan perhatian khusus bagi siswa yang belum mencapai
batas persentase kreatifitas dalam pembelajaran IPA.
2. Peneliti Berikutnya
Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa, agar
mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan dengan metode
yang lebih variatif, sehingga kreatifitas siswa dapat ditingkatkan melalui
metode inovatif. Hal ini dilakukan agar pembelajaran IPA menjadi suatu
kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar Hawadi, Reni dkk. 2001. Kreatifitas Belajar. Dapat diakses pada
http://www.google.com/. Diakses tanggal 6 Juni 2012.
Fatirul,
A.N.
2008.
Cooperative
Learning.
Dapat
diakses
http://www.trimanjuniarso.com/. Diakses tanggal 6 Juni 2012.
pada
Hanafiah dan Suhana, Cucu. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:
Refika Aditama.
Hartati, Sri. 2010. “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Menentukan
Pencerminan Pada Koordinat Kartesius Dengan Metode Demontrasi
Menggunakan Media Pembelajaran Di Kelas VI SD Denasari Kulon 02
Tahun 2009/2010.” Semarang: Universitas Terbuka.
Kholid, Abdul dkk. 2009. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Dapat
diakses pada http://blog.unila.ac.id/ . Diakses tanggal 6 juni 2012.
Komariyah, Siti. 2010. ”Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Mantingan Semester I Tahun
Pelajaran 2010-2011.” Semarang: UNNES.
Mudjiastuti , Sri. 2006. Metode-metode Pembelajaran. Dapat diakses pada
http://www.geogle.com/. Diakses tanggal 7 Juni 2012.
Munandar , Utami. 2004. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sanadianto, 2008. Media dan Metode Pembelajaran. Dapat diakses pada
http://www.geogle.com/. Diakses tanggal 6 Juni 2012.
Satiadarma , Monty P dan Waruwu, Fedelis E. 2003. Mendidik Kecerdasan.
Jakarta: Media Grafika.
Styasa, Wayan I. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Dapat diakses pada
http://www.wordpress.com/. Diakses tanggal 7 Juni 2012.
Sugiyono. 2006. Dapat diakses pada http://www.wordpress.com/. Diakses tanggal
6 juni 2012.
Sumantri.
1999. Strategi Belajar Mengajar. Dapat
http://www.geogle.com/. Diakses tanggal 7 Juni 2012.
diakses
pada
Suwandi, Joko. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Solobaru: Qinant.
Winataputra, Udin S. dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Winataputra, Udin S. dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani. Dapat diakses pada URL http://www.google.com/. Diakses
tanggal 13 Juni 2012.