PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD.

(1)

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

DAFTAR ISI

LEMBAR HAK CIPTA LEMBAR PENGESAHAN

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ………... i

ABSTRAK ……… ii

ABSTRACT ………. iii

KATA PENGANTAR ………. iv

UCAPAN TERIMAKASIH ……… v

DAFTAR ISI ………. vii

DAFTAR TABEL ……… ix

DAFTAR GAMBAR ………. x

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Masalah ………. 4

C. Tujuan Penelitian ……… 4

D. Manfaat Penelitian……… 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif …….……… 6

1. Pengertian Pembelajaran Cooperative Learning ……… 6

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ……… 7

3. Unsur Penting dan Prinsip Pembelajaran Kooperatif ………. 8

4. Implikasi Model Pembelajaran Kooperatif ………. 9

5. Langkah-langkah Pembelajarn Kooperatif ………. 9

6. Beberapa Variasi dalam Model Cooperatif Learning ………. 10

B. Tim Ahli (Jigsaw) ……… 10


(2)

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

C. Keaktifan Belajar ……….. 12

1. Pengertian Keaktifan ……….. . 12

2. Indikator Keaktifan ……….. 13

3. Klasifikasi Keaktifan ……….. 14

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan ……… 15

D. Materi Ajar Ekosistem ………. 16

E. Penelitian Relevan ……… 23

F. Kerangka Berfikir ………. 25

G. Definisi Operasional ………... 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ……….. 27

B. Desain Penelitian ……… .. 27

C. Subjek Penelitian ………... 28

D. Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 30

E. Prosedur Penelitian ……… 30

F. Instrumen Penelitian ……….. 36

G. Pengolahan Data dan Uji Keabsahan Data ……… 38

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil dan Pembahasan Penelitian ……… 40

1. Keadaan Pra Siklus ………... 40

2. Hasil Penelitian Siklus I ……….. 41

3. Hasil Penelitian Siklus II ………. 58

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ……….. 73

B. Rekomendasi ……… 74

DAFTAR PUSTAKA ………. 76

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………. 151


(3)

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ……… 10

Tabel 4.1 Presentase Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus ……… 41

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I ……… 45

Tabel 4.3 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus I ………. 47

Tabel 4.4 Hasil Observasi Keatifan Belajar Siswa dalam Diskusi Kelompok Asal dan Kelompok Ahli Siklus I ……….. … 49

Tabel 4.5 Hasil Observasi Rata-rata Keaktifan Belajar Siswa Siklus I ………. 51

Tabel 4.6 Hasil Presentasi antara Pra Siklus dengan Siklus I………. 55

Tabel 4.7 Refleksi Kegiatan Pembelajaran Siklus I ……… 56

Tabel 4.8 Hasil Observasi aktivitas Guru Siklus II ……… 62

Tabel 4.9 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa Siklus II……….. 63

Tabel 4.10 Hasil Observasi Keatifan Belajar Siswa dalam Diskusi Kelompok Asal dan Kelompok Ahli Siklus II ……….. 65

Tabel 4.11 Hasil Observasi Rata-rata Keaktifan Siswa Siklus II ……… 67

Tabel 4.12 Hasil Presentase antara Siklus I dengan Siklus II……….. 70


(4)

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ilustrasi yang menunjukkan tim Jigsaw ………... 12

Gambar 3.1 Tahapan Siklus PTK Kemmis. Mc.Taggart ………. 29

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Data Hasil Keaktifan Belajar Siswa Pra Siklus dan

Siklus I ………... 54

Gambar 4.2 Presentase Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa antara Pra Siklus dengan

Siklus I ………... ………. 55

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Data Hasil Keaktifan Belajar Siswa Siklus I dengan

Siklus II ……….. 69

Gambar 4.4 Presentase Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa antara Siklus I dengan


(5)

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xi

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN ………. 78

LAMPIRAN A SURAT-SURAT PENELITIAN ……….. 79

LAMPIRAN B INSTRUMEN PEMBELAJARAN ………...…….. 85

LAMPIRAN C INSTRUMEN PENELITIAN ... 106

LAMPIRAN D DATA-DATA HASIL PENELITIAN ……… 121


(6)

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan (Al-Tabany, 2014. hlm. 1).

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang (Al-Tabany,2014. hlm.2)

Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi


(7)

2

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik (perorangan dan/atau kelompok) serta antara peserta didik (perorangan, kelompok, dan/atau komunitas) yang berinteraksi edukatif antara satu dengan lainnya. Isi kegiatan adalah bahan (materi) belajar yang bersumber dari kurikulum suatu program pendidikan (Isjoni, 2013. hlm. 11).

Kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran.

Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebeh efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.

Kurikulum Sains disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan Sains secara nasional. Saat ini kesejahteraan bangsa tidak hanya bersumber pada sumber daya alam dan modal yang bersifat fisik, tetapi bersumber pada modal, intelektual, sosial, dan kepercayaan (kredibilitas). Dengan demikian tuntunan untuk terus menerus memuktakhirkan pengetahuan sains menjadi suatu keharusan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari di Sekolah Dasar (SD). IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains di SD diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. IPA


(8)

3

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya.

Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran, yakni guru tidak menggunakan metode pembelajaran yang sesuai sehingga siswa kurang tertarik dan menjadi pasif, sehingga menyebabkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran tersebut (Mujiyono, 2014, hlm. i).

Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas V di salah satu SD Negeri Bandung, keaktifan siswa saat proses pembelajaran sangat kurang. Saat guru mengajukan pertanyaan, hanya 7 orang siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru dari 28 siswa kelas V. Ini berarti 25% siswa yang aktif di kelas dan 75% siswa yang pasif di kelas dalam proses pembelajaran. Saat guru memberi kesempatan siswa untuk maju ke depan kelas untuk menjawab soal, siswa yang aktif menjawab, hanya siswa itu-itu saja dan didominasi oleh siswa yang dilihat dari segi kognitifnya unggul dibanding dengan siswa yang dilihat dari segi kognitifnya rendah. Siswa cenderung malu-malu ketika harus menjawab pertanyaan dari guru.

Rendahnya keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung, pada umumnya dilatar belakangi oleh:

1. Rendahnya motivasi siwa dalam menyerap materi pembelajaran.

2. Penguasaan materi pembelajaran tidak dibarengi dengan praktek langsung 3. Pola pembelajaran yang monoton, membosankan dan kurang variatif

4. Strategi pembelajaran yang kurang melibatkan siswa secara konsisten dan nyata dalam proses pembelajaran

Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk

model pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Cooperative learning merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampua.nnya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam Cooperative learning, belajar dikatakan belum


(9)

4

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran (Isjoni, 2013. hlm, 12)

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw bermanfaat yaitu dapat melibatkan siswa secara aktif dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara terbuka dan demokratis, serta dapat mengembangkan aktualisasi berbagai potensi diri siswa, melatih berbagai sikap, nilai, dan keterampilan social masyarakat (Siti Masriyah, 2012, hlm 3).

Berdasarkan kondisi di atas, penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa SD kelas V di SD Negeri Bandung dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada materi ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa?

3. Bagaimana peningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa?

C.Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang penggunaan subtema komponen ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang:


(10)

5

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran pada materi ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. 3. Peningkatan keaktifan belajar siswa pada materi ekosistem dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perseorangan dan ataupun institusi, seperti di bawah ini:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan tentang pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas V. Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian tindakan kelas dan dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru dalam meningkatan keaktifan belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, bagi guru dan bagi LPTK, yaitu sebagai berikut:

1) Bagi guru

a) Memberikan gambaran tentang model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi yang akan dibelajarkan.

b)Meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

2) Bagi Siswa

a) Meningkatkan pemahaman, motivasi belajar, dan hasil belajar siswa.

b)Meningkatkan keaktifan dan partisipasi dalam belajar dan mengurangi kejenuhan siswa di dalam kelas


(11)

6

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pembelajaran kooperatif khususnya dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.


(12)

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 73

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan penilitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan, dan data yang diperoleh dari observer terhadap kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi hafalan yaitu materi tentang ekosistem, maka peneliti menyimpulkan semua hasil penelitian yang didapatkan sebagai berikut

1. Keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi ekosistem untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa di Kelas V SD Negeri Bandung pada pembelajaran Siklus I dan Siklus II telah sesuai harapan dan menunjukkan peningkatan keaktifan belajar siswa yang baik. Peningkatan tersebut terlihat dari keaktifan belajar siswa pada seluruh aktivitas yang dilakukan siswa yakni:

- Aktivitas visual yang mencakup membaca sumber yang diberikan guru, memperhatikan saat video ditayangkan.

- Aktivitas lisan yang mencakup bertanya kepada teman kelompok, menjawab pertanyaan teman kelompok ahli maupun kelompok asal, mengungkapkan pendapat dalam diskusi kelompok ahli maupun kelompok asal, dan mempresentasikan materi yang didapat kepada teman sekelompoknya serta mempresentasikan hasil diskusi kelompok asal.

- Aktivitas menulis yang mencakup mencatat hal-hal penting dari pembelajaran, mencatat hasil diskusi kelompok asal maupun kelompok ahli.

- Aktivitas mental yang mencakup mengerjakan soal atau tes yang diberikan guru, dan

- Aktivitas emosional yang mencakup menyenangi pembelajaran ketika pembelajaran sedang berlangsung.


(13)

74

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu pun terciptanya suasana kelas yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw khususnya pada materi hafalan yaitu materi tentang ekosistem dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa di Kelas V, SD Negeri Bandung. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata keaktifan belajar siswa dalam aktivitas belajar siswa dalam setiap siklus meningkat. Rata-rata presentase saat Pra Siklus sebesar 51.4% meningkat pada Siklus I menjadi 70.10% dan meningkat lagi pada Siklus II sebesar 94.7%.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan sebelumnya, maka peneliti mengemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut.

1. Untuk Guru

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw khususnya pada materi hafalan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Model tersebut bisa menjadi sebuah alternatif dalam pembelajaran, karena dapat memberikan tambahan model pembelajaran yang variatif. Sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw, guru harus memahami setiap langkah pembelajaran yang sistematis dalam

menggunakan model tersebut, agar proses dan hasil pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Pembelajaran akan lebih bervariasi, dan tidak monoton, serta siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran berlangsung karena pembelajaran tidak berpusat pada guru melainkan berpusat pada siswa. Ini pun secara tidak langsung akan berpengaruh kepada siswa yang sebelumnya tidak pernah aktif di kelas, dengan menggunakan model pembelajaran ini, siswa akan berani dalam melakukan aktivitas pembelajaran, seperti bertanya, mengungkapkan pendapat, dsb.

2. Untuk Siswa

Siswa diharapkan agar lebih aktif dalam melakukan sejumlah aktivitas saat proses pembelajaran berlangsung sehingga keaktifan belajar siswa meningkat dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw khususnya pada materi hafalan yaitu materi ekosistem.


(14)

75

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk Sekolah

Dalam rangka menunjang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, diharapkan sekolah dapat memfasilitasi guru dengan media, alat dan bahan untuk digunakan dalam proses pembelajaran dan menunjang model pembelajaran ini terlaksana dengan baik.

4. Untuk peneliti selanjutnya

Peneliti berharap model pembelajaran ini dapat dijadikan rujukan oleh peneliti lain untuk dicoba dan dilakukan pada mata pelajaran yang memiliki materi khususnya materi hafalan, sehingga dapat menjadi bahan perbandingan guna meningkatkan proses dan hasil penelitian secara umum dengan mempersiapakan bahan ajar, media , alat dan bahan yang mendukung model pembelajaran ini, serta dapat mengkolaborasikan dengan teknnik pembelajaran yang lain, sehingga dapat menciptakan hal baru dan dapat berguna bagi semua aspek pendidikan.


(1)

4

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran (Isjoni, 2013. hlm, 12)

Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw bermanfaat yaitu dapat melibatkan siswa secara aktif dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara terbuka dan demokratis, serta dapat mengembangkan aktualisasi berbagai potensi diri siswa, melatih berbagai sikap, nilai, dan keterampilan social masyarakat (Siti Masriyah, 2012, hlm 3).

Berdasarkan kondisi di atas, penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa SD kelas V di SD Negeri Bandung dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada materi ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa?

3. Bagaimana peningkatkan keaktifan belajar siswa pada materi ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa?

C.Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang penggunaan subtema komponen ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang:


(2)

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada materi ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran pada materi ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa. 3. Peningkatan keaktifan belajar siswa pada materi ekosistem dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perseorangan dan ataupun institusi, seperti di bawah ini:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan tentang pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas V. Sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian tindakan kelas dan dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru dalam meningkatan keaktifan belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, bagi guru dan bagi LPTK, yaitu sebagai berikut:

1) Bagi guru

a) Memberikan gambaran tentang model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi yang akan dibelajarkan.

b)Meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

2) Bagi Siswa

a) Meningkatkan pemahaman, motivasi belajar, dan hasil belajar siswa.

b)Meningkatkan keaktifan dan partisipasi dalam belajar dan mengurangi kejenuhan siswa di dalam kelas


(3)

6

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pembelajaran kooperatif khususnya dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.


(4)

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 73

A.Simpulan

Berdasarkan penilitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilaksanakan, dan data yang diperoleh dari observer terhadap kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi hafalan yaitu materi tentang ekosistem, maka peneliti menyimpulkan semua hasil penelitian yang didapatkan sebagai berikut

1. Keterlaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi ekosistem untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa di Kelas V SD Negeri Bandung pada pembelajaran Siklus I dan Siklus II telah sesuai harapan dan menunjukkan peningkatan keaktifan belajar siswa yang baik. Peningkatan tersebut terlihat dari keaktifan belajar siswa pada seluruh aktivitas yang dilakukan siswa yakni:

- Aktivitas visual yang mencakup membaca sumber yang diberikan guru, memperhatikan saat video ditayangkan.

- Aktivitas lisan yang mencakup bertanya kepada teman kelompok, menjawab pertanyaan teman kelompok ahli maupun kelompok asal, mengungkapkan pendapat dalam diskusi kelompok ahli maupun kelompok asal, dan mempresentasikan materi yang didapat kepada teman sekelompoknya serta mempresentasikan hasil diskusi kelompok asal.

- Aktivitas menulis yang mencakup mencatat hal-hal penting dari pembelajaran, mencatat hasil diskusi kelompok asal maupun kelompok ahli.

- Aktivitas mental yang mencakup mengerjakan soal atau tes yang diberikan guru, dan

- Aktivitas emosional yang mencakup menyenangi pembelajaran ketika pembelajaran sedang berlangsung.


(5)

74

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu pun terciptanya suasana kelas yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw khususnya pada materi hafalan yaitu materi tentang ekosistem dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa di Kelas V, SD Negeri Bandung. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata keaktifan belajar siswa dalam aktivitas belajar siswa dalam setiap siklus meningkat. Rata-rata presentase saat Pra Siklus sebesar 51.4% meningkat pada Siklus I menjadi 70.10% dan meningkat lagi pada Siklus II sebesar 94.7%.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan sebelumnya, maka peneliti mengemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut.

1. Untuk Guru

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw khususnya pada materi hafalan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Model tersebut bisa menjadi sebuah alternatif dalam pembelajaran, karena dapat memberikan tambahan model pembelajaran yang variatif. Sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, guru harus memahami setiap langkah pembelajaran yang sistematis dalam menggunakan model tersebut, agar proses dan hasil pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Pembelajaran akan lebih bervariasi, dan tidak monoton, serta siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran berlangsung karena pembelajaran tidak berpusat pada guru melainkan berpusat pada siswa. Ini pun secara tidak langsung akan berpengaruh kepada siswa yang sebelumnya tidak pernah aktif di kelas, dengan menggunakan model pembelajaran ini, siswa akan berani dalam melakukan aktivitas pembelajaran, seperti bertanya, mengungkapkan pendapat, dsb.

2. Untuk Siswa

Siswa diharapkan agar lebih aktif dalam melakukan sejumlah aktivitas saat proses pembelajaran berlangsung sehingga keaktifan belajar siswa meningkat dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw khususnya pada materi hafalan yaitu materi ekosistem.


(6)

Amanatun Nisa, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Untuk Sekolah

Dalam rangka menunjang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, diharapkan sekolah dapat memfasilitasi guru dengan media, alat dan bahan untuk digunakan dalam proses pembelajaran dan menunjang model pembelajaran ini terlaksana dengan baik.

4. Untuk peneliti selanjutnya

Peneliti berharap model pembelajaran ini dapat dijadikan rujukan oleh peneliti lain untuk dicoba dan dilakukan pada mata pelajaran yang memiliki materi khususnya materi hafalan, sehingga dapat menjadi bahan perbandingan guna meningkatkan proses dan hasil penelitian secara umum dengan mempersiapakan bahan ajar, media , alat dan bahan yang mendukung model pembelajaran ini, serta dapat mengkolaborasikan dengan teknnik pembelajaran yang lain, sehingga dapat menciptakan hal baru dan dapat berguna bagi semua aspek pendidikan.