PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN
DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN DIGITAL
DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
(Kuasi Eksperimen terhadap Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
di Universitas Galuh Ciamis 2014/2015)

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar
Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

oleh
Aji Septiaji
NIM 1302542

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
Aji Septiaji, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HALAMAN PENGESAHAN

AJI SEPTIAJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN
DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN DIGITAL
DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing

Dr. E. Kosasih, M.Pd.
NIP 1973042620021001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia


Dr. Sumiyadi, M.Hum.
NIP 196603201991031004

Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA
PIKIRAN

DIGITAL

DALAM

KETERAMPILAN

MENULIS


TEKS

ARGUMENTASI” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya
sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2015
Yang membuat pernyataan,

Aji Septiaji
NIM 1302542

Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt karena atas berkah,
rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Dalam penyusunan tesis ini, penulis mengambil topik tentang penerapan
model pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta pikiran digital
dalam keterampilan menulis teks argumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keefektifan model pembelajaran saling silang gagasan dengan media
pembelajaran peta pikiran digital dalam keterampilan menulis teks argumentasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak
kekurangan dan belum sempurna. Namun, penulis berharap tesis ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak lainnya. Semoga segala kebaikan dari
semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian tesis ini mendapat balasan
dan keberkahan dari Allah Swt.

Bandung, Juni 2015


Aji Septiaji
Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Tiada henti rasa syukur penulis ucapkan atas semua limpahan karunia,
nikmat, dan berkah yang diberikan Allah Swt kepada penulis. Setelah melalui
perjalanan panjang dan pengorbanan tiada henti, akhirnya tesis ini dapat
diselesaikan. Penyelesaian tesis ini melibatkan beberapa pihak, terutama Mama
dan Bapa yang telah “sabar setia selalu” dalam berjuang dan berkorban demi
terselesaikannya studi S-2 ini, dan terima kasih untuk doa-doa mujarab selama ini.
Selanjutnya, pihak-pihak yang telah berkenan memberikan bantuan moril maupun
materil. Maka, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga.
Untuk itu, sudah selayaknya penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
beberapa pihak berikut.

1) Dr. E. Kosasih, M.Pd., selaku pembimbing tesis yang telah memotivasi dan
memberi arahan selama penyelesaian tesis ini;
2) Dr. Sumiyadi, M.Hum., selaku ketua program studi pendidikan bahasa
Indonesia, Sekolah Pascasarjana UPI;
3) Prof. Dr. H. Ahmadslamet H, M.A., M.Sc., selaku penguji sidang tesis yang
telah memberikan kritik dan saran bermanfaat kepada penulis;
4) Dr. Hj. Vismaia S. Damaianti, M.Pd., selaku penguji sidang tesis yang telah
memberikan kritik dan saran bermakna kepada penulis, serta sebagai penilai
pakar pada instrumen penelitian tesis ini;
5) Dr. Dadang Anshori, M.Pd., selaku penguji sidang tesis yang telah
memberikan kritik dan saran bermakna kepada penulis;
Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6) Dr. Hj. Isah Cahyani, M.Pd., selaku penilai pakar instrumen penelitian tesis ini
yang telah berkenan menyempatkan waktu untuk memberi penilaian;

7) Prof. Dr. H. Suherli Kusmana, M.Pd. (Guru Besar FKIP UNSWAGATI

Cirebon – Ketua Umum Asosiasi Pengajar Bahasa Indonesia) yang telah
memberi bimbingan, ilmu, dan motivasi dengan tulus ikhlas kepada penulis
serta memberi kesempatan kepada penulis untuk bisa melanjutkan studi ke
Sekolah Pascasarjana UPI. Di antara banyaknya kebaikan yang telah diberikan
dan dengan keterbatasan yang penulis miliki, penulis hanya bisa membalas
dengan limpahan doa dan tidak akan pernah melupakannya terutama ketika
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengajarkan mata kuliah di
Universitas Galuh Ciamis;
8) Prof. Dr. H. Abdul Rozak, M.Pd. (Guru Besar FKIP UNSWAGATI Cirebon)
yang telah memberikan kritikan bermakna kepada penulis terhadap
penyusunan tesis ini;
9) Prof. Dr. H. Dudih A. Zuhud, M.A. (Guru Besar Linguistik UNPAD
Bandung) yang telah memberi nasihat, bimbingan, motivasi, dan kebaikan
kepada penulis. Penulis tidak akan pernah melupakannya. Semoga tetap
berada dalam kondisi sehat;
10) Teti Gumiati, Dra., M.Pd., selaku ketua program studi pendidikan bahasa
Indonesia Universitas Galuh Ciamis yang telah memberi ilmu dan kebaikan
selama penulis mengajar;
11) Sri Mulyani, Dra., M.Pd., selaku sekretaris program studi pendidikan bahasa
Indonesia Universitas Galuh Ciamis yang telah memberi ilmu dan kebaikan

selama penulis mengajar;
12) rekan-rekan seperjuangan di Prodi Bahasa Indonesia Universitas Galuh
Ciamis: Sofiatin, M.Pd., Rina Agustini, M.Pd., Adita Widara Putra, M.Pd.,
Taufik Hidayat, S.Pd., Asep Hidayatullah, S.Pd., Kikin Kuswandi, S.Pd., Iin
Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Khodijah, S.Pd., Siti Qoriah Ulfah, S.Pd., Andri Noviadi, M.Pd., dan Yuyus
Supriatna, S.Sen.;
13) rekan-rekan seperjuangan di Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Sekolah Pascasarjana UPI (kelas A). Terima kasih sudah menjadi bagian
penyemangat hidup. Semoga setiap harapan yang kita miliki dapat terwujud.
14) keluarga di rumah susun Sarijadi Bandung yang telah berkenan memberi
kebaikan dan motivasi;
15) Safitri Damayanti, perempuan penyabar dan baik hati yang selalu memberi
motivasi tiada henti;
16) pihak-pihak yang telah membantu dengan keikhlasan dan kesabaran yang
tidak bisa disebutkan satu per satu. Semoga kebaikan yang telah diberikan

menjadi catatan amal yang tidak akan pernah putus sampai akhir hayat dan
mendapat balasan lebih baik dari Allah Swt.

Bandung, Juni 2015

Aji Septiaji

Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Peneltian ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, yakni mahasiswa kurang peka
terhadap fenomena yang terjadi sehingga sulit menemukan permasalahan dasar dalam
menulis; mahasiswa merasa bosan dalam menulis karena kurang menyerap dan
memahami informasi yang diperoleh baik dari simakan atau bacaan, dan sulit dalam
mengembangkan ide yang dituangkan dalam bentuk kalimat/paragraf atau ke dalam
bentuk teks yang utuh. Guna mengatasi faktor permasalahan tersebut, maka peneliti

mengujicobakan model pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta pikiran
digital sebagai penawarnya.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi (1) bagaimanakah
keterampilan menulis teks argumentasi mahasiswa sebelum diterapkan model
pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta pikiran digital?; (2) bagaimanakah
penerapan model pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta pikiran digital
terhadap keterampilan menulis teks argumentasi?; dan (3) apakah penerapan model
pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta pikiran digital efektif dalam
keterampilan menulis teks argumentasi?. Instrumen penelitian yang digunakan ialah (1)
penilaian proyek yang mencakup tiga kegiatan yaitu kegiatan berdiskusi, keterampilan
menulis kerangka teks melalui media peta pikiran digital, dan keterampilan menulis teks
argumentasi; (2) observasi, dilaksanakan dengan tujuan mengamati aktivitas atau
keterlaksanaan model pembelajaran saling silang gagasan dan media peta pikiran digital
dalam keterampilan menulis teks argumentasi; dan (3) tes, bertujuan untuk menilai dan
mengukur hasil belajar mahasiswa, memperoleh data dan informasi tentang prestasi hasil
belajar mahasiswa pada pokok bahasan tertentu dalam kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan angka sebagai sistem penilaiannya. Metode penelitian yang digunakan
adalah eksperimen kuasi, maka desain yang digunakan adalah metode eksperimen dengan
tipe pretest, posttest control group design, yaitu pemberian pretes dan postes pada kelas
eksperimen dan kontrol serta pemberian perlakuan pada kelas eksperimen. Populasi pada

penelitian ini adalah enam kelas yang berjumlah 150 mahasiswa, kemudian ditetapkan
sampelnya teknik purposive sampling yaitu kelas 1E dan 1F yang berjumlah 48
mahasiswa.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bukti bahwa penerapan model pembelajaran
saling silang gagasan dengan media peta pikiran digital efektif dalam meningkatkan
keterampilan menulis teks argumentasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan perhitungan
yang dilakukan secara komputerisasi dengan bantuan program Microsoft Excel 2013 dan
progam SPSS 20. Hasil uji-t dari keterampilan menulis teks argumentasi adalah 0,642 >
taraf signifikan 0,05. Dengan demikian, Ho ditolak (Ha diterima), sehingga terdapat
perbedaan yang signifikan untuk keterampilan menulis teks argumentasi antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran saling silang
gagasan dan media peta pikiran digital.
Kemudian, pada tes awal diketahui nilai rata-rata di kelas eksperimen yaitu 58.58
dan di kelas kontrol 51.29. Setelah diberi perlakuan kelas eksperimen menjadi sebesar
65.88 dan perlakuan di kelas kontrol menjadi sebesar 57.88. Nilai rata-rata pascates kelas
eksperimen meliputi model saling silang gagasan 72.29, media peta pikiran digital 51.29,
dan teks argumentasi 72.17.
Berdasarkan pengujian efektivitas, terdapat perbedaan yang signifikan antara
perlakuan berupa model pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta pikiran
digital yang diberikan sebanyak dua kali pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

yang menggunakan metode ceramah. Dengan demikian, model pembelajaran saling
silang gagasan dengan media peta pikiran digital dapat diterapkan pada keterampilan
menulis khususnya menulis teks argumentasi.

ABSTRACT

This research is motivated by several factors, namely students less sensitive to the
phenomenon that occurs so difficult to find basic problems in writing; students feel bored
in writing because less absorb and understand information obtained either from gathering
or reading, and it is difficult to develop ideas that poured in the form of a sentence /
paragraph or into text form intact. To overcome these problems factors, the researchers
tested the idea of learning model crisscrossed with digital mind map as an antidote.
The formulation of the problem in this study include (1) how the argument text
writing skills of students before being applied learning model crisscrossed ideas with
mind maps digital media?; (2) how the application of learning models crisscrossed with
the idea of digital mind map text argument against writing skills ?; and (3) whether the
application of learning models crisscrossed ideas with digital mind maps effectively in
the argument text writing skills?. The research instrument used is (1) assessment of the
project which includes three activities, namely activities discussing, writing skills through
the medium of text frame digital mind maps, text and writing skills of argument; (2)
observations, carried out with the purpose of observing the activity or feasibility study
model crisscrossing ideas and media in a digital mind maps argument text writing skills;
and (3) tests, aiming to assess and measure student learning outcomes, obtain data and
information on the achievement of learning outcomes of students in certain subject in the
teaching and learning activities using the numbers as the assessment system. The method
used is a quasi experiment, the design used is experimental method with the type of
pretest, posttest control group design, namely the provision of pretest and posttest in the
experimental class and control as well as the provision of treatment in the experimental
class. The population in this study are six classes totaling 150 students, then set the
sample is purposive sampling techniques 1E and 1F class of 48 students.
Based on the results obtained evidence that the application of learning models
crisscrossed ideas with mind maps digital media effective in improving the writing skills
of argumentation text. This can be evidenced by computerized calculations performed
with the help of Microsoft Excel 2013 program and the program SPSS 20. The results of
the t-test of the skill of writing a text argument is 0.642 > 0.05 significance level. Thus,
Ho is rejected (Ha accepted), so that there is a significant difference to the argument text
writing skills between the experimental class and control class using learning model
crisscrossing ideas and digital media mind map.
Then, on initial tests known to the average value in the experimental class are
58.58 and 51.29 in the control class. Once treated experimental class was increased to
65.88 and treatment in the control group amounted to 57.88. The average value of posttest experimental class includes model crisscrossed notion 72.29, 51.29 digital media
mind map, and a text argument 72.17.
Based on testing effectiveness, there are significant differences between treatments
in the form of mutual learning model with the idea of cross media digital mind maps are
given twice the experimental class with a grade control using lecture method. Thus, the
idea of learning model crisscrossed with digital mind map can be applied to writing skills,
especially writing text argument.
Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Menulis sebagai salah satu keterampilan dan penunjang kebutuhan ilmu

pengetahuan merupakan hal vital bagi keberlangsungan hidup masyarakat. Demi
tercipta masyarakat berpendidikan dan maju, semua perlu memberikan kontribusi
yang direalisasikan melalui kegiatan menulis, sebab dunia kepenulisan
mendorong seseorang untuk

bertransformasi

ke dalam dunia tersebut.

Keterampilan menulis menduduki tahapan tertinggi dalam empat keterampilan
berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis juga
dinyatakan sebagai suatu kegiatan yang aktif dan produktif serta memerlukan cara
berpikir yang teratur yang diungkapkan dalam bahasa tulisan. Keterampilan
menulis digunakan untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan,
menginformasikan, dan memengaruhi pembaca. Abbas (2006, hlm. 125)
menyatakan bahwa
keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan,
pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis.
Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa
yang digunakan, kosakata dan gramatikal, dan penggunaan ejaan.
Sependapat dengan hal di atas, Suparno dan Yunus (2008, hlm. 1.3)
menyatakan bahwa
menulis merupakan kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai media atau alatnya. Dalam komunikasi
tulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat, yaitu (1) penulis sebagai
penyampai pesan; (2) isi tulisan atau pesan; (3) saluran atau medianya
berupa tulisan; (4) pembaca sebagai penerima pesan.

Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

2

Sementara itu, Gie (2002, hlm. 3) mengungkapkan bahwa “keterampilan
adalah keterampilan dalam pembuatan huruf, angka, nama, suatu tanda bahasa
apapun dengan suatu halaman tertentu”.
Berdasarkan pendapat di atas, keterampilan menulis merupakan hal
kompleks yang melibatkan pikiran dan perasaan sehingga mampu memunculkan
gagasan dalam memproyeksikan permasalahan dan wawasan pengetahuan melalui
bentuk tulisan yang memiliki makna dan tujuan.
Dengan adanya keterampilan menulis, mahasiswa dapat menuangkan
gagasan, pikiran dan perasaan yang dimiliki. Penguasaan tersebut menegaskan
bahwa menulis merupakan bagian dari keterampilan berbahasa yang paling
kompleks. Pada umumnya menulis dianggap sebagai keterampilan yang paling
sulit diantara keterampilan lainnya (menyimak, berbicara, dan membaca). Menulis
erat kaitannya dengan keterampilan membaca. Jika membaca memerlukan daya
fokus mata sebagai pemahaman informasi dan fokus pikiran sebagai pengolahan
informasi. Menulis lebih dari membaca, yaitu melibatkan seluruh kefokusan dari
pancaindra yang dimiliki sebagai langkah dalam memperoleh keterampilan
menulis yang baik. Dengan demikian kegiatan menulis akan melibatkan dan
menghasilkan daya intelektualitas, spiritualitas, dan emosionalitas.
Keterlibatan menulis dalam pembelajaran ialah turut serta dalam
mengembangkan sumber daya manusia baik siswa, mahasiswa, guru, dosen, serta
masyarakat ke arah peningkatan mutu pendidikan. Banyak hal yang dapat
ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya tentang cara menciptakan
suasana belajar yang baik, mengetahui kebiasaan dan kesenangan belajar siswa
agar bergairah dan berkembang sepenuhnya dalam proses belajar berlangsung.
Sesuai dengan kenyataan yang terjadi saat ini bahwa mata kuliah di
perguruan tinggi yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa terutama
menulis masih menjadi permasalahan yang tak kunjung usai. Mahasiswa kurang
peka terhadap fenomena yang terjadi sehingga sulit menemukan permasalahan
dasar dalam menulis, mahasiswa merasa bosan dalam menulis karena kurang
Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

menyerap dan memahami informasi yang diperoleh baik dari menyimak maupun
membaca, dan mahasiswa sulit dalam mengembangkan ide/gagasan yang
dituangkan dalam bentuk kalimat/paragraf ataupun ke dalam bentuk teks yang
utuh, itu disebabkan kurangnya intensitas latihan dalam menulis gagasan ke dalam
tulisan. Namun, permasalahan di atas menuntut pula para praktisi pendidikan
dalam hal ini guru atau dosen dalam merencanakan dan mengaplikasikan sebuah
model pembelajaran ataupun menggunakan media pembelajaran sebagai sarana
dalam menunjang pembelajaran dan keterampilan menulis baik di sekolah
ataupun di perguruan tinggi.
Selain itu, berdasarkan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
keterampilan menulis teks argumentasi ialah yang diteliti oleh Pertiyani (2014)
dengan judul “Penerapan Metode Pemecahan Masalah Melalui Media Gambar
untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Argumentatif dan Keterampilan
Berpikir Kritis.” Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa penyebab faktor
lemahnya kemampuan menulis argumentasi ialah kurangnya motivasi baik dari
siswa maupun faktor pembelajaran yang diberikan oleh guru. Dalam mengatasi
kelemahan tersebut diujicobakan kombinasi metode pembelajaran dengan media
pembelajaran yaitu metode pembelajaran berbasis masalah dan media gambar.
Penggunaan metode dan media pembelajaran tersebut efektif digunakan dalam
meningkatkan keterampilan menulis argumentasi. Hal tersebut dibuktikan dengan
pengujian hipotesis yaitu thitung

(15,49)

> ttabel

(2,00)

bahwa terdapat perbedaan yang

sangat signifikan antara perlakuan berupa metode pemecahan masalah melalui
media gambar yang diberikan sebanyak empat kali pada kelas eksperimen dengan
kelas kontrol yang menggunakan media konvensional.
Sementara itu, pada penelitian berikutnya yang diteliti oleh Rosdiana (2014)
berjudul “Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi dengan Teknik ThinkPair-Share (TPS) yang Berorientasi pada Kecerdasan Verbal (Eksperimen Kuasi
pada Mahasiswa Semester 1 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Winaya Mukti).” Pada penelitian ini disampaikan bahwa mahasiswa
masih merasa sulit menuangkan ide, gagasan, dan pendapatnya ke dalam sebuah
karangan argumentasi, kemudian penggunaan metode dan teknik yang digunakan

4

dosen dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi kurang bervariasi
sehingga hasilnya pun kurang optimal.
Berdasarkan fenomena yang terdapat dalam penelitian-penelitian di atas
menunjukkan bahwa keterampilan menulis masih menjadi permasalahan yang tak
kunjung usai terutama jenis tulisan argumentasi. Pada hakikatnya, keterampilan
menulis ditentukan melalui suatu proses, proses berkesinambungan penguasaan
keterampilan berbahasa. Menyimak, berbicara, dan membaca adalah faktor
penunjang

dalam

menguasai

pengalaman

keterampilan

menulis

yang

teraplikasikan dalam bentuk tulisan. Menulis secara aktif turut melibatkan
beberapa unsur, yaitu penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau
media, dan pembaca. Hasil tulisan bisa dalam bentuk teks ilmiah dan nonilmiah.
Penulis menelaah teks ilmiah yang dispesifikasikan ke dalam jenis teks
argumentasi guna menuntut mahasiswa terampil dalam mengelola informasi
berdasarkan fakta, mampu memiliki argumen, dan berpikir kritis terhadap
fenomena yang ada.
Teks argumentasi bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat dengan
data/fakta sebagai alasan/bukti. Penulis mengharapkan pembenaran pendapatnya
dari pembaca. Teks sebagai media penyampaian bahasa tulisan yang menuntut
mahasiswa mampu berkomunikasi perlu dibina secara sungguh-sungguh.
Pembinaan tersebut akan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang
efektif, namun dalam prosesnya membutuhkan dua unsur yang amat penting yaitu
model dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah
satu model pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran
yang sesuai. Media apabila dipahami secara garis besar adalah materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat mahasiswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Sementara itu, kemampuan mahasiswa dalam menulis dapat ditunjang
dengan adanya peran model pembelajaran dan media pembelajaran dalam proses

Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

kegiatan belajar. Dengan demikian pelaksanaan pembelajaran di kelas tidak akan
monoton.
Berlandaskan permasalahan di atas penulis perlu untuk melakukan
penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Saling Silang
Gagasan dengan Media Peta Pikiran Digital dalam Keterampilan Menulis
Teks

Argumentasi

(Studi

Eksperimen

Kuasi

terhadap

Mahasiswa

Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Galuh Ciamis 2014/2015).
Dengan demikian, melalui penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi dunia
pengajaran terutama pembelajaran menulis teks argumentasi di jenjang
universitas. Selain itu, penelitian ini dapat membantu mahasiswa dan dosen untuk
menciptakan suasana pembelajaran menulis yang lebih inovatif dan kreatif.
B.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.

Bagaimanakah keterampilan menulis teks argumentasi mahasiswa sebelum
diterapkan model pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta
pikiran digital?

2.

Bagaimanakah penerapan model pembelajaran saling silang gagasan dengan
media peta pikiran digital terhadap keterampilan menulis teks argumentasi?

3.

Apakah penerapan model pembelajaran saling silang gagasan dengan media
peta pikiran digital efektif dalam keterampilan menulis teks argumentasi?

C.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu:

1.

untuk mendeskripsikan keterampilan menulis teks argumentasi mahasiswa
sebelum diterapkan model pembelajaran saling silang gagasan dengan
media peta pikiran digital;

2.

untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran saling silang
gagasan dengan media peta pikiran digital terhadap keterampilan menulis
teks argumentasi;

6

3.

untuk mendeskripsikan efektivitas penerapan model pembelajaran saling
silang gagasan dengan media peta pikiran digital dalam keterampilan
menulis teks argumentasi.

D.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini terbagi menjadi dua aspek, di

antaranya sebagai berikut.
1.

Manfaat Teoretis
Manfaat

dari

segi

teoretis

yaitu

memperoleh

keefektifan

model

pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta pikiran digital dalam
keterampilan menulis teks argumentasi. Keterampilan menulis merupakan
salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Penguasaan
keterampilan menulis memandu mahasiswa dalam berpikir kritis, logis, dan
sistematis. Dengan penerapan model pembelajaran saling silang gagasan
dengan media peta pikiran digital, peneliti ingin mengetahui keefektifan
model dan media tersebut dalam meningkatkan kemampuan menulis teks
argumentasi. Hasil yang didapatkan diharapkan mampu memberikan teori
baru mengenai model pembelajaran saling silang gagasan dengan media
peta pikiran digital dalam keterampilan menulis teks argumentasi.
2.

Manfaat Praktis
Manfaat dari segi praktis yaitu menambah wawasan kepada guru, dosen,
dan mahasiswa, serta memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan,
khususnya dalam bidang kepenulisan sebagai aplikasi dalam mata kuliah
menulis yang tergabung dalam keterampilan berbahasa selain menyimak,
membaca, dan menulis. Selain itu, manfaat penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pikiran dalam mengembangkan gagasan ke dalam
bentuk tulisan yang memiliki koherensi antara pikiran dan perasaan.
Sehingga hasil tulisan dapat bermanfaat dan memiliki pengaruh terhadap
pembaca. Kemudian, untuk membantu pengembangan keterampilan menulis

Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

khususnya teks argumentasi diperlukan model dan media pembelajaran
yang aplikatif. Model pembelajaran saling silang gagasan menjadi sarana
dalam pemerolehan masalah yang belum dikuasai mahasiswa, menemukan
apa yang belum dipahami dan mengeluarkan pendapat yang disertai fakta
dan data yang ada. Pengembangan lebih lanjut dibantu dengan media peta
pikiran digital, diharapkan dapat membantu dalam mengembangkan
keterampilan menulis yang berawal dari sebuah ide kemudian dirangkaikan
hingga akhirnya menjadi teks yang utuh. Salah satu fungsi media
pembelajaran ialah sebagai wahana penyalur pesan dan informasi belajar.

E.

Struktur Organisasi Penulisan
Bab I dalam penelitian ini memuat lima aspek, yaitu latar belakang masalah

penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
struktur organisasi. Latar belakang masalah pada penelitian ini berkaitan dengan
penerapan model pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta pikiran
digital dalam keterampilan menulis teks argumentasi. Rumusan masalah pada
penelitian ini terdapat tiga pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang yang
dipaparkan oleh peneliti. Tujuan penelitian terdapat dua aspek, yaitu manfaat
teoretis dan manfaat praktis. Struktur organisasi pada penelitian ini memberikan
pemaparan isi, sistematika penulisan, dan keterkaitan antarbab mengenai
keefektifan model pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta pikiran
digital dalam keterampilan menulis teks argumentasi.
Bab II dalam penelitian ini memuat kajian pustaka mengenai keefektifan
model pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta pikiran digital
dalam keterampilan menulis. Terdapat tiga aspek yang dibahas dalam bab ini

8

yaitu, model pembelajaran saling silang gagasan, media peta pikiran digital, dan
menulis teks argumentasi.
Bab III dalam penelitian ini memuat beberapa aspek, yaitu desain penelitian,
populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan
analisis data. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu desain
kuasi eksperimen karena objek yang diteliti merupakan manusia sehingga harus
ada beberapa variabel yang diabaikan walaupun tidak mengurangi hasil dari
penelitian ini. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat 1
dari kelas A sampai F sebanyak 150 mahasiswa. Sampel pada penelitian ini
dipilih berdasarkan purposive sampling sehingga peneliti menentukan kelas 1E
sebagai kelas eksperimen sebanyak 24 mahasiswa dan IF sebagai kelas kontrol
sebanyak 24 mahasiswa.. Instrumen penelitian pada penelitian ini terdapat tiga
jenis, yaitu lembar observasi, lembar penilaian proyek, dan tes. Semua instrumen
penelitian ini akan membantu peneliti untuk mengumpulkan data berupa hasil tes
terhadap kemampuan menulis teks arguentasi melalui model pembelajaran saling
silang gagasan dengan media peta pikiran digital. Prosedur penelitian untuk
penelitian mengenai keefektifan model pembelajaran saling silang gagasan
dengan media peta pikiran digital dalam keterampilan menulis teks argumentasi
adalah mengumpulkan data awal berupa teks argumentasi yang diproduksi
mahasiswa tanpa adanya perlakuan baik di kelas kontrol maupun di kelas
eksperimen. Setelah memperoleh hasil tersebut, peneliti melakukan perlakuan di
kelas eksperimen sesuai dengan rancangan yang dibuat sebelumnya. Setelah
perlakuan diberikan terhadap kelas eksperimen, tes akhir diberikan di kedua kelas
untuk mengetahui hasil akhir dari kemampuan menulis teks argumentasi melalui
model pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta pikiran digital.
Analisis data hasil tes menulis teks argumentasi menggunakan analisis statistika
dengan menggunakan uji-t.
Bab IV pada penelitian ini membahas deskripsi dan pembahasan. Deskripsi
membahas mengenai hal-hal yang ditemukan ketika penelitian berlangsung
Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

mengenai kemampuan menulis teks argumentasi berdasarkan model pembelajaran
saling silang gagasan dengan media peta pikiran digital. Pembahasan yang
dimaksud pada bab ini yaitu membahas hasil-hasil temuan di lapangan mengenai
kemampuan menulis teks argumentasi berdasarkan model pembelajaran saling
silang gagasan dengan media peta pikiran digital sebagai jawaban dari rumusan
masalah yang disesuaikan berdasarkan teori yang ada.
Bab V berisi simpulan dan saran. Simpulan pada bab ini berisi jawaban dari
rumusan masalah yang telah peneliti buat sebelumnya yaitu mengenai keefektifan
model pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta pikiran digital
dalam keterampilan menulis teks argumentasi. Saran pada penelitian ini berisi
kekurangan yang dapat digali kembali untuk penelitian selanjutnya baik itu berupa
metode penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan data, ataupun sampel
yang terlibat.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.

Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen

“pretest, posttest control group design” (Sugiyono, 2010, hlm. 112). Subjek
penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eskperimen dan
kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen, diberikan perlakuan khusus yaitu
pembelajaran teks argumentasi berdasarkan model pembelajaran saling silang
gagasan dengan media peta pikiran digital yang telah diberikan penilaian awal
(pretest) sebelumnya, dan menguji keberhasilan perlakuan dengan memberikan
penilaian akhir (posttest) terhadap kelompok tersebut. Sementara itu, kelas kontrol
diberikan pembelajaran menulis teks argumentasi dengan metode ceramah.
Perlakuan yang diberikan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model
dan media yang diterapkan dalam pembelajaran menulis teks argumentasi
berdasarkan model pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta pikiran
digital yang akan ditampilkan pada kelas eksperimen ini digunakan untuk
mengetahui tingkat efektivitas terhadap peningkatan kemampuan menulis teks
argumentasi. Hasil tersebut dapat diperoleh melalui tes kemampuan menulis teks
argumentasi yang diberikan kepada mahasiswa
Adapun desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut.

(Sugiyono, 2010, hlm. 112)

Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

48

Keterangan:

X1

R1

: Rondom kelompok eksperimen

R2

: Rondom kelompok kontrol

O1

: Tes awal (pretest) kelas eksperimen

O2

: Tes akhir (posttest) kelas eksperimen

O3

: Tes awal (pretest) kelas kontrol

O4

: Tes akhir (posttest) kelas kontrol

: Perlakuan mengajarkan menulis teks argumentasi menggunakan model
pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta pikiran digital.

X2

: Perlakuan mengajarkan menulis teks argumentasi dengan menggunakan
metode ceramah.

B.

Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di Universitas Galuh Ciamis yang berlokasi

di Jl. R.E. Martadinata, No. 150, Ciamis. Waktu penelitian dilaksanakan pada
bulan April sampai Mei tahun 2015. Pemilihan tempat penilitian disesuaikan
dengan materi atau sasaran penelitian.

C.

Populasi dan Sampel Penelitian
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2011, hlm. 80). Pada
penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa tingkat 1 semester
2 program studi pendidikan bahasa Indonesia di Universitas Galuh Ciamis yang
berjumlah 6 kelas (1A s.d F) tahun akademik 2014/2015 sebanyak 150
mahasiswa.

Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

Adapun alasan pemilihan mahasiswa tingkat 1 jurusan pendidikan bahasa
Indonesia karena masih kurangnya mahasiswa dalam memahami keterampilan
menulis berbagai jenis teks terutama argumentasi dan kurang meratanya
kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan gagasan ke dalam bentuk tulisan.
Sedangkan, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011, hlm. 81). Berdasarkan keadaan mahasiswa
tingkat 1 kelas 1A s.d. 1F tahun akademik 2014/2015 memiliki kriteria sebagai
berikut. (1) semua kelas mendapatkan perencanaan pembelajaran yang sama
karena tidak terdapat kelas unggulan pada setiap kelas dan angkatan, (2) alokasi
waktu mata kuliah menulis masing-masing kelas sama setiap minggu yaitu 200
Menit. Berdasarkan fakta tersebut, kedua kelas mempunyai kemampuan awal
yang relatif sama, maka diambil sampel dengan teknik purposive sampling.
Penentuan sebanyak dua kelas yaitu sampel untuk kelas eksperimen (kelas 1E)
berjumlah 24 mahasiswa dan sampel untuk kelas kontrol (kelas 1F) berjumlah 24
mahasiswa.
Purposive

sampling

adalah

teknik

penentuan

sampel

berdasarkan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010, hlm. 85). Adapun pertimbangan tersebut
meliputi waktu dan karakteristik mahasiswa.

D.

Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.
(1)

Observasi
“Teknik observasi digunakan oleh peneliti dalam mengamati, meneliti

secara langsung tentang makna, kejadian, peristiwa, atau proses yang diamati”
(Alwasilah, 2009: 154155). Observasi ini dilaksanakan dengan tujuan
mengamati aktivitas atau keterlaksanaan model pembelajaran saling silang
gagasan dengan media peta pikiran digital dalam keterampilan menulis teks
argumentasi pada kelas eksperimen.
Lembar observasi digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Observasi ini dilakukan pada mahasiswa selama proses pembelajaran menulis teks

50

argumentasi berlangsung di kelas eksperimen. Instrumen ini dikembangkan
melalui beberapa tahap. Tahap tersebut meliputi tahap pembuatan instrumen,
tahap penyaringan, tahap judgement, dan uji coba.

(2)

Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang

mencakup beberapa kompetensi yang harus diselesaikan oleh mahasiswa dalam
waktu periode tertentu. Tugas tersebut dapat berupa investigasi terhadap suatu
proses atau kejadian yang dimulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan data, dan penyajian data.
Kosasih (2014, hlm. 96) menyebutkan bahwa
pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai tujuannya.
Pembelajaran berbasis proyek memfokuskan pada aktivitas mahasiswa yang
berupa pengumpulan informasi dan pemanfaatannya untuk menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan mahasiswa itu sendiri ataupun
orang lain, namun tetap terkait dengan kurikulum.
Adapun penilaian proyek pada penelitian ini meliputi tiga bentuk kegiatan,
di antaranya sebagai berikut.
a.

Kegiatan berargumen/diskusi sebagai kegiatan model pembelajaran saling
silang gagasan;

b.

Membuat kerangka teks argumentasi melalui media pembelajaran peta
pikiran digital; dan

c.

Keterampilan menulis teks argumentasi

(3)

Tes
Tes digunakan untuk mendapat data dari sumber data. Tes dalam penelitian

ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah (prates dan pascates).
Adapun tujuan tes keterampilan menulis teks argumentasi yaitu untuk
memperoleh data mengenai gambaran kemampuan mahasiswa sebelum (awal)
yaitu tanpa menggunakan model pembelajaran saling silang gagasan dengan
Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51

media peta pikiran digital, dan sesudah (akhir) yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran saling silang gagasan dan media peta pikiran digital dalam bentuk
lembar soal.

E.

Instrumen Penelitian
Menurut Sutadi (2005, hlm. 36) instrumen penelitian adalah
alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, baik data
kualitatif maupun data kuantitatif. Pemilihan instrumen sangat dibutuhkan
oleh beberapa hal, yakni objek penelitian, sumber data, waktu, dan teknik
yang digunakan peneliti untuk mengolah data bila sudah terkumpul.
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.
(1)

Pedoman Observasi

Tabel 3.1
Pedoman Observasi dalam Pelaksanaan Pembelajaran
Menulis Teks Argumentasi Berdasarkan Model Pembelajaran
Saling Silang Gagasan dengan Media Peta Pikiran Digital
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data hasil pengamatan
tentang proses pembelajaran menulis teks argumentasi berdasarkan model
pembelajaran saling silang gagasan dengan media peta pikiran digital.
Hari/tanggal :
Pukul
:
Pertemuan ke- :
No
1

Aspek yang diamati
Pendahuluan

Kategori*
T
BT
TT

52

a. Mahasiswa termotivasi untuk mengikuti proses
pembelajaran.
b. Mahasiswa memiliki gambaran awal tentang
pembelajaran yang akan dilakukan.
Tahapan penerapan model pembelajaran
saling silang gagasan dengan media peta pikiran digital
a. Mahasiswa membentuk kelompok sesuai dengan
jumlah perspektif (sudut pandang) dari topik
yang telah ditetapkan.
b. Mahasiswa berhadapan dengan salah satu
anggota dari kelompok lain yang mendapat topik
yang sama melalui kegiatan berargumen.

2

c. Mahasiswa menuliskan konsep diskusi dari topik
yang telah didapat berdasarkan perspektif yang
berbeda.
d. Masing-masing kelompok mengungkapkan dan
mendiskusikan alasan-alasan yang melandasi
sudut pandang dari topik yang didapat. Setelah
berhadapan dan berargumen dengan anggota
kelompok lain, masing-masing mahasiswa
menuliskan argumen terhadap isu yang telah
didiskusikan.
e. Mahasiswa mampu menuliskan argumen dari
hasil perdebatan sebagai kerangka awal tulisan
teks argumentasi.
f. Mahasiswa memiliki dan mampu
mengoperasikan program perangkat lunak peta
pikiran digital.
g. Mahasiswa mampu membuat peta konsep dari
hasil perdebatan berdasarkan program peta
pikiran digital.

3

h. Mahasiswa mampu mengembangkan peta konsep
yang telah dibuat dari program peta pikiran
digital ke dalam bentuk teks argumentasi utuh.
Kegiatan Akhir
a. Menyimpulkan materi
b. Melaksanakan refleksi pembelajaran
Jumlah Aspek yang Diamati

Keterangan:
Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

53

*Kategori
T
= Terlaksana
BT
= Belum Terlaksana
TT
= Tidak Terlaksana

(2)

Pedoman Penilaian Proyek

Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Keterampilan Berargumentasi
(Model Pembelajaran Saling Silang Gagasan/Point Counter Point)

No

Aspek yang Dinilai

Penguasaan Masalah
Keruntutan berargumentasi
Kejelasan/kelengkapan fakta
Kesantunan berbahasa
Jumlah Skor
Keterangan:
1
2
3
4

Skor
Maksimal
30
25
25
20
100

Skor
Mahasiswa

Nilai akhir =

RUBRIK
PENJELASAN BUTIR INSTRUMEN
PENILAIAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI
Butir 1:
Penguasaan masalah terhadap topik yang diargumentasikan
Penjelasan:
Topik yang dikembangkan dalam keterampilan berargumentasi di
antaranya pendidikan berkarakter, diskriminasi sosial, bencana alam di
sekitar kita, fenomena berbahasa di kalangan remaja, sastra sebagai

54

karya imajinatif, dan kemampuan menulis di sekolah. Topik-topik tersebut
dikuasai permasalahannya secara secara luas dan detail
Skor = 1-5

jika tidak menguasai permasalahan, tidak relevam, dan
tidak layak dinilai
Skor = 6-10 jika penguasaan masalah terbatas, pengembangan topik
tidak memadai, cukup relevan dengan topik.
Skor = 11-20 jika cukup menguasai topik permasalahan, pengembangan
topik terbatas, relevan dengan topik namun kurang rinci
Skor = 21-30 jika menguasai topik perasalahan, pengembangan topik
lengkap, dan relevan dengan topik yang dibahas

Butir 2:
Keruntutan berargumentasi
Penjelasan:
Keruntutan berargumentasi yakni kesesuaian pemyampaian permasalahan
dengan topik yang diargumentasikan dengan memperhatikan
urutan/kronologis permasalahan
Skor = 1-5

jika tidak memahami topik permasalahan; topik dengan isi
tidak relevan; penyampaian urutan permasalahan tidak logis
Skor = 6-10 jika kurang memahami topik permasalahan; topik dengan
isi kurang relevan; penyampaian urutan permasalahan
kurang logis
Skor = 11-19 jika memahami topik permasalahan; topik dengan isi
relevan; penyampaian urutan permasalahan logis meskipun
ada sedikit kesalahan
Skor = 20-25 jika sangat memahami topik permasalahan; topik dengan isi
relevan; penyampaian urutan permasalahan logis
Butir 3:
Kejelasan/kelengkapan fakta
Penjelasan:
Fakta yang disampaikan memiliki kejelasan/kelengkapan berdasarkan
permasalahan terhadap topik yang dikembangkan
Skor = 1-5

jika fakta yang disampaikan tidak sesuai dengan topik dan
isi; penyampaian fakta tidak memiliki kejelasan;
permasalahan tidak lengkap

Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

55

Skor = 6-10

jika fakta yang disampaikan kurang sesuai dengan topik
dan isi; penyampaian fakta kurang memiliki kejelasan;
permasalahan kurang lengkap
Skor = 11-19 jika fakta yang disampaikan sesuai dengan topik dan isi;
penyampaian
fakta
kurang
memiliki
kejelasan;
permasalahan kurang lengkap
Skor = 20-25 jika fakta yang disampaikan sesuai dengan topik dan isi;
penyampaian fakta memiliki kejelasan; permasalahan
disampaikan secara lengkap
Butir 4:
Kesantunan berbahasa
Penjelasan:
Bahasa yang digunakan dalam argumentasi memiliki kesantunan yaitu
tidak sarkasme dan tidak arogansi.
Skor = 1-4

jika penggunaan bahasa tidak logis dan teratur; argumen
tidak dapat dipertanggungjawabkan; tidak memiliki sikap
santun
Skor = 5-8
jika penggunaan bahasa kurang logis dan teratur; argumen
kurang dapat dipertanggungjawabkan; kurang memiliki
sikap santun
Skor = 9-13 jika penggunaan bahasa logis dan teratur; argumen kurang
dapat dipertanggungjawabkan; kurang memiliki sikap
santun
Skor = 14-20 jika penggunaan bahasa logis dan teratur; argumen dapat
dipertanggungjawabkan; memiliki sikap santun
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian Media Peta Pikiran Digital (iMindMap)

No
1
2
3
4
5

Aspek yang Dinilai
Penggunaan gambar dan simbol
sebagai ide sentral
Penggunaan warna-warna yang
menarik
Penggunaan kata kunci yang
tepat, mudah dimengerti, dan
mudah diingat.
Keterkaitan cabang dengan ide
utama (ide sentral)
Kreativitas dan ide yang menarik
Jumlah Skor

Skor
Maksimal
10
25
30
20
15
100

Skor
Mahasiswa

56

Keterangan:
Nilai akhir =

Rubrik
Penjelasan Butir Instrumen
Penilaian Media Peta Pikiran Digital
Butir 1:
Penggunaan gambar dan simbol sebagai ide sentral
Penjelasan:
Ide sentral merupakan pusat segala gagasan yang mewakili berbagai ide
lain. Langkah awal penggunaan peta pikiran digital ialah dengan adanya
pemberian gambar dan simbol, posisinya tepat di tengah-tengah.
Skor = 1
jika penempatan ide bukan berada di tengah; pemberian
simbol atau gambar tidak menarik
Skor = 2-4
jika penempatan ide bukan berada di tengah; pemberian
simbol atau gambar kurang menarik
Skor = 5-7
jika penempatan ide berada di tengah-tengah; pemberian
simbol atau gambar cukup menarik
Skor = 8-10 jika penempatan ide tepat berada di tengah-tangah;
pemberian simbol atau gambar sangat menarik
Butir 2:
Penggunaan warna-warna yang menarik
Penjelasan:
Pemberian warna-warna disetiap ide sentral maupun di tiap cabang ide
merupakan hal menarik dalam tampilan peta pikiran digital. Warna-warna
tersebut bisa berupa warna merah, biru, hijau, kuning, dan lain-lain.
Skor = 1-5

jika tidak ada warna pada ide sentral; warna pada cabangcabang ide tidak beragam
Skor = 6-10 jika pemberian warna pada ide sentral kurang menarik;
ragam warna pada cabang-cabang ide kurang beragam
Skor = 11-19 jika pemberian warna pada ide sentral menarik; ragam
warna cukup banyak pada cabang-cabang ide
Skor = 20-25 jika pemberian warna pada ide sentral sangat menarik;
memiliki banyak ragam warna pada cabang-cabang ide
Butir 3:
Aji Septiaji, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SALING SILANG GAGASAN DENGAN MEDIA PETA PIKIRAN
DIGITAL DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

57

Penggunaan kata kunci yang tepat, mudah dimengerti, dan mudah
diingat.
Penjelasan:
Kata kunci merupakan hal ihwal yang harus ada dalam peta pikiran digital
sebagai gambaran untuk mendeskripsikan hal yang kompleks.
Skor = 1-5

jika kata kunci tidak jelas dan tidak dapat dipahami; kata
kunci terlalu panjang dan tidak mendeskripsikan cabangcabang ide
Skor = 6-10 jika kata kunci kurang jelas dan kurang dipahami; kata
kunci kurang mendeskripsikan cabang-cabang ide
Skor = 11-20 jika pemberian kata kunci jelas dan dapat dipahami; kata
kunci mendeskripsikan cabang-cabang ide meskipun terlalu
panjang
Skor = 21-30 jika pemberian kata kunci sangat jelas dan mudah dipahami;
kata kunci mendeskripsikan cabang-cabang ide

Butir 4:
Keterkaitan cabang dengan ide utama (ide sentral)
Penjelasan:
Cabang-cabang ide dalam peta pikiran digital merupakan langkah utama
sebelum mendeskripsikan suatu hal. Cabang-cabang ide tersebut bisa
berjumlah banyak. Namun, harus memiliki keterkaitan makna dengan ide
utama (ide sentral)
Skor = 1-4

jika cabang-cabang ide sangat sedikit sehingga tidak dapat
menjelaskan secara rinci; tidak memiliki makna dengan ide
utama
Skor = 5-8
jika