STUDI PELAKSANAAN STANDAR PROSES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TERPADU NGABANG.

(1)

STUDI PELAKSANAAN STANDAR PROSES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TERPADU NGABANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh: Astrada E.0551.0809593

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

2014

Studi Pelaksanaan Standar Proses di Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri 1 Terpadu Ngabang

Oleh Astrada

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan

© Astrada 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Februari 2014


(3)

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

(5)

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seperti SMKN 1 Ngabang idealnya mengacu pada standar proses yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Agar standar proses dapat tercapai sesuai dengan standar BSNP, maka diperlukan tenaga pendidik dalam pelaksanaannya. Standar pendidik untuk SMK/MAK seperti yang ditetapkan oleh BSNP harus mempunyai kualifikasi akademikpendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (SI), mempunyai program keahlian yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, dan harus memiliki sertifikasi profesi guru.Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa, bidangkeahlian yang dimilikioleh gurumata pelajaran produktif di SMKN1 Ngabang belum sesuai dengan tuntutan standar tenaga pendidik yang telah ditetapkan oleh BSNP. Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap pelaksanaan standar proses. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran nyata tentang penyusunan RPP berdasarkan standar proses, pelaksanaan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah disusun, dan evaluasi pembelajaran berdasarkan RPP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) kelengkapan RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran produktif hanya mencapai 73,74%; 2) keterlaksanaan proses belajar mengajar berdasarkan RPP yang telah dikembangkan baru mencapai 72%; 3) keterlaksanaan evaluasi pembelajaran berdasarkan RPP yang telah dikembangkan mencapai 42%. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa pelaksanaan standar proses di SMKN 1 Ngabang yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran belum sesuai dengan tuntutan BSNP.

Kata kunci: pelaksanaan, dan standar proses.

Abstract

The learning process at Vocational School as SMK 1 Ngabang ideally refers to the standard set by the National Education Standards Agency. In order for the


(6)

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

standards to be achieved in accordance with the standards of the National Education Standards, will require educators in the implementation. Standard educators to SMK / MAK as determined by the National Education Standards must have a minimum education qualification of Diploma (D-IV) or graduate (SI), the standard order process can be achieved in accordance with the standards of the National Education Standards, will require educators in the implementation. programs have the appropriate expertise to the subjects taught, and must have professional certification of teachers. Reality on the ground shows that, areas of expertise possessed by the subject teachers in SMKN1 productive Ngabang not in accordance with the demands of educators standards set by the National Education Standards. These conditions will affect the implementation of the standards process. The purpose of this study is to obtain a real picture of the preparation of lesson plans based on standard processes, The implementation of learning based lesson plans that have been prepared, and evaluation of learning by RPP. The method used in this research is descriptive method. The results showed that: 1) the completeness of lesson plans created by teachers earning subjects only reached 73.74%; 2) adherence to the teaching-learning process based lesson plans that have been developed recently reached 72%; 3) feasibility study evaluation based lesson plans that have been developed to reach 42%. Based on the research results, it was concluded that the implementation of the standards process at SMK 1 Ngabang that includes lesson planning, lesson implementation, and evaluation of learning is not in accordance with the demands BSNP.


(7)

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH. ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

G. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Sekolah Menengah Kejuruan ... 7

1. Pendidikan ... 7

2. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ... 8

3. Tujuan Smk ... 8

4. Karakteristik Smk... 9

B. Standar Nasional Pendidikan (SNP) ... 10

1. Standar Isi ... 10

2. Standar Proses ... 11

3. Standar Kompetensi Lulusan ... 11

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 11

5. Standar Sarana dan Prasarana ... 12

6. Standar Pengelolaan ... 12


(8)

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Standar Penilaian Pendidikan ... 13

C. Konsep Standar Proses Pendidikan Smk ... 13

1. Pengertian Standar Proses ... 13

2. Tujuan Standar Proses ... 14

D. Komponen Standar Proses ... 14

1. Perencanaan Proses Pembelajaran ... 14

2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran ... 23

3. Evaluasi Pembelajaran/Penilaian Hasil Belajar ... 28

4. Pengawasan Proses Pembelajaran ... 29

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 31

B. Desain Penelitian ... 31

C. Metode Penelitian ... 32

D. Definisi Operasional ... 33

E. Instrumen Penelitian ... 34

F. Teknik Pengumpulan Data ... 35

G. Teknik Analisis Data ... 38

H. Alur Penelitian ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 41

1. Deskripsi Hasil Penelitian RPP ... 42

2. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Pembelajaran ... 48

3. Deskripsi Hasil Penelitian Evaluasi Pembelajaran ... 52

B. Pembahasan Hasil Penelitian Pelaksanaan Standar Proses di Smkn 1 Terpadu Ngabang ... 56

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 56

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 58

3. Evaluasi Pembelajaran ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN C. Kesimpulan ... 63


(9)

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 62


(10)

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Standar proses adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan. Standar proses bertujuan untuk mencapai lulusan yang sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Standar proses memiliki keterkaitan dengan standar pendidik dan tenaga kependidikan, dalam kaitannya pelaksanaan standar proses memerlukan tenaga pendidik untuk pelaksanaannya di lapangan. Standar tersebut ditujukan untuk mengoptimalkan capaian output yang sesuai dengan standar kompetensi lulusan setelah melalui evaluasi dengan standar penilaian pendidikan. Standar proses terdiri dari perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanan pembelajaran (RPP). Silabus memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (PP Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 20). Adapun RPP memuat sekurang-kurangnya identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, lampiran bagian ke II). RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.

Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan implementasi dari perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran harus sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh guru itu sendiri, tujuannya agar kompetensi pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Beberapa hal yang harus


(11)

2

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperhatikan dalam Pelaksanaan proses pembelajaran yaitu dengan; memperhatikan jumlah maksimal peserta didik per kelas, beban mengajar maksimal per guru, rasio maksimal buku teks pelajaran setiap peserta didik, dan rasio maksimal jumlah peserta didik setiap kelas (PP Nomor 19 Tahun 2005, pasal 21 ayat 1). Idealnya, jumlah maksimal peserta didik per kelas untuk SMA/SMK adalah sebanyak 32 peserta didik per kelas, untuk rasio buku teks pelajaran yang ideal adalah 1:1, sedangkan untuk beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, menilai hasil belajar, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan, sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dalam satu minggu. Rasio minimal jumlah peserta didik terhadap gurusama dengan 20:1. Pelaksanaan proses pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan oleh guru dimaksudkan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, serta memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten,sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan/atau nontes dalam bentuk tulisan dan/atau lisan, pengamatan kinerja;pengukuran sikap; penilaian hasil karya berupa tugas, proyek atau produk; dan penilaian diri. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran harus mengacu pada RPP yang telah dirancang oleh guru itu sendiri. Contohnya: ada 7 indikator pencapaian, maka evaluasinya harus berdasarkan indikator pencapaian. Pendidik harus benar-benar mengetahui tentang bagaimana pelaksanaan evaluasi pada proses pembelajaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Butir 5 dan 6 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa: tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan; sedangkan pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Standar pendidik merupakan


(12)

3

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

standar yang telah ditetapkan oleh BSNP untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran, standar tersebut ditentukan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan atau output hasil pendidikan yang berkualitas. Seorang guru/pendidik untuk SMK/MAK harus mempunyai kualifikasi akademik, mempunyai program keahlian yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, dan harus memiliki sertifikasi profesi guru.Seperti yang telah ditetapkan oleh BSNP tentang standar tenaga pendidik yaitu:

1. Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (SI).

2. Latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.

3. Sertifikasi profesi guru untuk SMK/MAK.

Standar pendidik memiliki tujuan seperti yang telah ditetapkan oleh BSNP. Tujuan dari standar pendidik yang telah ditetapkan adalah agar meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan seseorang untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya dan meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Indonesia.

Saat ini jumlah guru yang ada di SMKN 1 Terpadu Ngabang Kabupaten Landak sebanyak 37 guru, dengan latar belakang Ilmu Pendidikan sebanyak 19 guru dan lulusan berlatar belakang Ilmu Murni sebanyak 18 guru. Khusus program keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) tenaga pendidiknya sebanyak 5 (lima) guru yang seluruhnya merupakan guru honorer.Guru-guru tersebut terdiri dari 1 (satu) guru memiliki bidang keahlian permesinan dengan jenjang pendidikan SI (S. Pd), satu guru memiliki bidang keahlian otomotif dengan jenjang pendidikan D3, satu guru dengan jenjang pendidikan lulusan SMK yang memiliki kealian dalam bidang otomotif dan sudah berpengalaman dalam bidang otomotif karena sudah lama bekerja pada perusahaan otomotif di bagian teknik (teknisi). Duaguru memiliki bidang keahlian otomotif dengan jenjang pendidikan SI (S, Pd).


(13)

4

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan jumlah guru sebanyak lima orang dan dengan bidang keahlian yang dimiliki oleh guru sebagian besar belum sesuai dengan program keahlian yang ada di SMKN 1 Terpadu Ngabang khususnya program keahlian TKR, maka terdapat kesenjangan antara jumlah tenaga pendidik dan bidang keahlian dengan tuntutan standar tenaga pendidik yang telah ditetapkan oleh BSNP. Kesenjangan tersebut akan menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap terlaksananya standar proses di SMKN 1 Terpadu Ngabang Kabupaten Landak. Mengacu pada permasalahan di atas, peneliti berkeinginan untuk melaksanakan penelitian dengan judul: “Studi Pelaksanaan Standar Proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Terpadu Ngabang”.

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah:

1. Kurangnya tenaga pendidik di SMKN 1 Terpadu Ngabang Kabupaten Landak yang berdampak pada pelaksanan standar proses.

2. Bidang keahlian tenaga pendidik tidak sesuai

denganprogramkeahliansehingga berpengaruh pada penyusunan RPP berdasarkan standar proses.

3. Bidang keahlian tenaga pendidik tidak sesuai dengan

programkeahliansehingga berpengaruh pada pelaksanaan pembelajaran berdasarkan RPPyang telah disusun.

4. Bidang keahlian tenaga pendidik tidak sesuai dengan program keahlian sehingga berpengaruh pada evaluasi pembelajaran berdasarkan RPP yang telah disusun.

C. Batasan Masalah

Mengacu pada permasalahan di atas, tampaknya masalah terlalu luas untuk mencakup dalam satu kegiatan penelitian, Oleh karena itu peneliti membatasi masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini, yaitu:


(14)

5

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pelaksanaan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah disusun. 3. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran berdasarkan RPP yangdisusun. D. Rumusan Masalah

Mengacu pada identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana guru menyusun RPP pada mata pelajaran produktif?

2. Bagaimana guru melaksanakan proses pembelajaran mata

pembelajaranproduktif ditinjau dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup berdasarkan RPP yang telah dirancang?

3. Bagaimana guru melaksanakan evaluasi berdasarkan RPP pada prosespembelajaran mata pelajaran produktif?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan keberhasilan standar nasional pendidikan (SNP) dari aspek standar proses, adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Memperoleh gambaran tentang penyusunan RPP pada program keahlian TKR di SMKN 1 Terpadu Ngabang.

2. Memperoleh gambaran tentang pelaksanaan proses pembelajaran pada program keahlian TKR di SMKN 1 Terpadu Ngabang.

3. Memperoleh gambaran tentang pelaksanaan evaluasi pembelajaran pada program keahlian TKR di SMKN 1 Terpadu Ngabang.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari deskripsi dan analisis data penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi:

1. Bagi Guru SMKN 1 Terpadu Ngabang Kabupaten Landak, sebagai masukan untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran berdasarkan standar proses dan pentingnya proses pembelajaran untuk mencapai proses pembelajaran yang PAKEM (Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan).


(15)

6

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kepala SMKN 1 Terpadu Ngabang Kabupaten Landak sebagai bahan masukan dalam hal perbaikan kualitas pendidikan di SMK, dan sebagai masukan dalam pengembangan sekolah dari berbagai bidang kurikulum yang terstandar dan merekrut calon guru dan tenaga pendidik yang sesuai dengan SNP.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka rencana penulis untuk membuat kerangka penulisan penelitian yang akan diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Meliputi latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka

Berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan tentang pelaksanaan standar proses di SMKN 1 Terpadu Ngabang.

BAB III Metode Penelitian

Membahas mengenai metode penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, dan pengolahan data.

BAB IV Hasil PenelitiandanPembahasan

Berisi pembahasan analisis data hasil penelitian. BAB V Kesimpulan dan Saran

Membahas tentang kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran- saran yang diberikan.


(16)

31

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

Lokasi penggambilan data untuk mendapatkan hasil penelitian ini dilakukan di satu tempat. Lokasi pengambilan data dilaksanakan di SMKN 1 Terpadu Ngabang Kabupaten Landak (Kalimantan Barat). Alasan pengambilan data di sekolah ini yaitu, karena tenaga pendidik di sekolah ini khususnya pada program keahlian TKR, tenaga pendidiknya belum memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan oleh BNSP. Tenaga pendidik yang belum memenuhi kualifikasi seperti yang telah ditetapkan dikhawatirkan akan mempengaruhi ketercapaian pelaksanaan standar proses di SMKN 1 Terpadu Ngabang Kabupaten Landak.

Sudjana (2013: 20) mengatakan bahwa “populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Pendapat Sudjana di atas dapat menggambarkan bahwa populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi atau wilayah data yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu guru mata pelajaran produktif di SMKN 1 Ngabang yang berjumlah lima orang.

Sugiyono (2012: 118) mengemukakan bahwa “yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.

Pendapat Sugiyono menggambarkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang diteliti. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu guru mata pelajaran produktif yang menyusun RPP untuk proses belajar mengajar. Sampel yang diteliti sebanyak tiga orang.

B. Desain penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat keterlaksanaan standar proses terkait dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Terdapat dua komponen dalam perencanaan pembelajaran, yaitu


(17)

32

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

silabus dan RPP, akan tetapi yang menjadi fokus dalam penelitian ini hanya satu yaitu RPP. Tujuan penelitian terkait dengan perencanaan pembelajaran yaitu untuk melihat kelengkapan komponen RPP yang telah disusun oleh guru yang bersangkutan berdasarkan standar proses dan mengacu pada buku panduan PPL UPI 2012. Tujuan penelitian terkait dengan pelaksanaan pembelajaran yaitu untuk melihar keterlaksanaan implementasi RPP yang telah disusun oleh guru yang bersangkutan. Tujuan penelitian terkait dengan evaluasi yaitu untuk melihat keterlaksanaan evaluasi pembelajaran berdasarkan alat evaluasi yang telah dikembangkan dalam RPP. Adapun gambaran penelitian ini terkait dengan evaluasi pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar. 3.1. desain penelitian.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan terkait dengan judul ini yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan pendekatan kuantitatif karena dalam penelitian menggunakan angka persentase terkait dengan tingkat ketercapaian penyusunan RPP, keterlaksanaan pelaksanaan pembelajaran, dan keterlaksanaan evaluasi pembelajaran. Metode ini merupakan metode yang efektif untuk tujuan mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena

RPP (Ideal)

RPP (Kenyataan)

Tingkat kelengkapan (%)

Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan RPP Keterlaksanaan (%)

Pelaksanaan Evaluasi

Berdasarkan RPP


(18)

33

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah maupun fenomena hasil rekayasa. Menurut Sukmadinata (2005:74)

Penelitian deskriptif dalam bidang pendidikan dan kurikulum pengajaran merupakan hal yang cukup penting, mendeskripsikan fenomena-fenomena kegiatan pendidikan, pembelajaran,implementasi kurikulum pada berbagai jenis, jenjang dan satuan pendidikan.

Ungkapan dari Sukmadinata di atas menggambarkan bahwa penelitian deskriptif ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, kesamaan, dan perbedaannya dengan fenomena lain. Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, akan tetapi penelitian deskriptif dilakukan untuk menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Tujuan dari penelitian ini, yakni untuk mengetahui ketercapaian standar pembelajaran yang telah ditetapkan oleh BNSP yaitu standar proses yang terdiri dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran di SMKN 1 Terpadu Ngabang.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian berfungsi untuk menghindari kesalahan pengertian atau penafsiran pembaca terhadap judul dalam skripsi. Untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam judul skripsi yang penulis kemukakan, maka berikut ini penulis rumuskan istilah yang digunakan:

1. Pelaksanaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) diartikan sebagai implementasi atau penerapan. Dapat diartikan bahwa pelaksanaan merupakan kegiatan penerapan suatu ide, konsep, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap. Pelaksanaan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu implementasi standar proses di SMKN 1 Ngabang.

2. Standar proses terdiridarikegiatanperencanaanpembelajaran, pelaksaanpembelajaran, penilaian/evaluasihasilpembelajarandanpengawasan


(19)

34

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proses pembelajaran(Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007). Tapi yang menjadifokusdalampenelitianiniadalahperencanaan pembelajaran, pelaksanaanpembelajaran, dan penilaian/evaluasi hasil pembelajaran. a. Perencanaan pembelajaran yang menjadi fokus penelitian ini yaitu

kelengkapan RPP yang telah disusun oleh guru yang bersangkutan. b. Pelaksanaan pembelajaran yang menjadi fokus dalam penelitian ini

yaitu implementasi dari RPP yang telah disusun.

c. Evaluasi pembelajaran dalam penelitian ini untuk melihat pelaksanaan evaluasi berdasarkan RPP yang telah disusun.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian dilakukan untuk mengetahui jawaban dari rumusan masalah yang telah dibuat pada bab I. Dalam melakukan penelitian, diperlukan instrumen penelitian agar dapat mengetahui sejauh mana ketercapaian pelaksanaan standar proses yang komponen-komponennya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran di SMKN 1 Terpadu Ngabang. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif, oleh karena itu, peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Mengingatpentingnya objektivitas dan keutuhan yang harus dikumpulkan, maka peneliti menggunakan alat atau instrumen data di lapangan berupa pedoman wawancara, pedoman dokumentasi, dan pedoman observasi sebagai alat untuk mendapatkan data hasil penelitian.

1. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan pedoman yang digunakan dalam rangka memperoleh informasi verbal secara langsung oleh peneliti kepada responden. Agar data penelitian dapat diperoleh dalam pelaksanaan wawancara, maka dirumuskan beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden.Peneliti membuat pedoman wawancara yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.


(20)

35

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dari sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen resmi maupun tidak resmi dalam bentuk laporan. Pedoman dokumentasi yang digunakan dalam pengumpulan data ini berupa dokumen yang berkaitan dengan standar proses diantaranya RPP di SMKN 1 Terpadu Ngabang.

3. Pedoman Observasi

Pedoman observasi merupakan pedoman yang digunakan untuk memperoleh data dengan cara mengamati secara langsung tentang kondisi lingkungan yang sebenarnya, sehingga didapatkan gambaran secara jelas tentang kondisi objek penelitian. Pedoman observasi yang digunakan dalam pengumpulan data ini yaitu berupa data tentang pelaksanaan proses pembelajaranberdasarkan RPP yang telah disusun dan dikembangkan oleh guru produktif program keahlian TKR di SMKN 1 Terpadu Ngabang.

F. Teknik Pengumpulan Data

Tujuan dari pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menjadikan data sebagai bahan untuk pemecahan masalah penelitian. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi.

1. Wawancara

Wawancara adalah berbicara secara langsung kepada responden sebagai bahan penunjang yang diperlukan dalam pengumpulan data. Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih. Peneliti langsung berhadapan secara fisik dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat kepada responden tentang permasalahan yang berhubungan dengan penelitian. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 194)

mengatakan bahwa: “wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil”.


(21)

36

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wawancara ini adalah seluruh guru mata pelajaran produktif pada program keahlian TKR di SMKN 1 Terpadu Ngabang. Aspek-aspek yang akan ditanyakan kepada responden yaitu komponen-komponen yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran.Adapun tahap-tahap yang akan dilakukan dalam pengumpulan data melalui teknik wawancara adalah sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

 Menganalisis topik wawancara.

 Menentukan indikator butir wawancara.  Menyusun format wawancara.

 Mengkonsultasikan format dan topik wawancara dengan ahlinya.  Revisi format wawancara.

b. Tahap pelaksanaan

 Melaksanakan proses wawancara.  Membuat resume hasil wawancara.

c. Tahap akhir

 Menganalisis data hasil wawancara.  Menyimpulkan hasil wawancara. 2. Dokumentasi

Muhamad Ali dalam skripsi Muhamad Ihsan (2012: 44) mengatakan bahwa: Dokumentasi merupakan teknik pengambilan data dari sumber informasi yang berhubungan dengan dokumen baik resmi maupun yang tidak resmi dalam bentuk laporan, statistik, surat-surat resmi, buku harian dan semacamnya, baik yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan.

Pernyataan di atas menyatakan bahwa, pengambilan data dokumentasi merupakan pengambilan data yang berbentuk dokumen. Peneliti dapat mengambil datatertulis tentang objek yang diteliti secara akurat.Dokumentasi yangdiambil dalampenelitianiniadalah segala jenis dokumen yang dapat mendeskripsikan prosespembelajaran diantaranya adalah RPP di SMKN 1 Terpadu Ngabang, Kabupaten Landak. Pihak-pihak yang akan dihubungi dalam pengumpulan data melalui dokumentasi dalam penelitian ini adalah kepala program keahlian TKR, wakasek kurikulum, guru produktif program keahlian TKR, dan lain-lain yang


(22)

37

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berhubungan dengan dokumen proses pembelajaran.

3. Observasi

Observasi merupakan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian untuk mendapatkan data-data verbal. Cara yang paling efektif dalam melaksanakan kegiatan observasi yaitu dengan mempersiapkan format atau blangko pengamatan sebagai alat untuk penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat yang diungkapkan Suharsimi Arikunto (2010: 272) “dalam menggunakan metode observasi, cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan format atau blangko penelitian sebagai instrumen”.

Observasi dilakukan untuk menggali data langsung dari lingkungan penelitian. Dalam hal ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran. Setiap pelaksanaan proses pembelajaran khususnya program keahlian TKR di SMKN 1 Terpadu Ngabang, peneliti ikut masuk ke dalam kelas guna untuk mengamati guru yang sedang melaksanakan pembelajaran, apakah pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh guru yang bersangkutan atau belum. Dalam memudahkan kegiatan observasi, maka peneliti membuat format observasi berupa check list dan RPP mata pelajaran yang telah didapatkan dari hasil pengumpulan data melalui dokumentasi. Data observasi yang akan didapat adalah aktifitas guru dan siswapada saat proses pembelajaran berlangsung di SMKN 1 Terpadu Ngabang.

Obyek penelitian melalui observasi ini adalah guru dan murid TKR saat melaksanakan pembelajaran khususnya mata pelajaran produktif. Tujuan dari observasi ini yaitu untuk mengetahui kesesuaian langkah-langkah dan pola proses pembelajaran dengan RPP yang telah disusun. Hasil dari pengamatan tersebut akan memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan dan ketercapaian dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada mata pelajaran produktif sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, yaitu:


(23)

38

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menyusun format observasi.

c. Mengikuti proses belajar mengajar.

d. Mengamati kesesuaian proses belajar mengajar dengan RPP yang telah disusun oleh guru yang bersangkutan.

e. Menganalisis data hasil observasi.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan lanjutan setelah peneliti melakukan penelitian. Analisis data dilakukan setelah semua data yang berkaitan dengan penelitian terkumpul. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010: 207)

bahwa:”analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”. Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan cara analisis statistik. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono (2010:207, 208) mengenai analisis statistik deskriptif:

Statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi atau tidak menarik kesimpulan hanya memberikan gambaran secara deskriptif. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikah data sampel, tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasidimana data itu diambil.

Setelah mengamati pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, dalam penelitian statistik deskriptif tidak terdapat uji signifikansi dan taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud untuk membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi. Statistik deskriptif dalam penelitian ini penyusunan dan penyajian data penelitian melalui bentuk tulisan, tabel, dan dalam bentuk grafik/diagram/gambar. Penyajian data yang telah diperoleh dari pengumpulan data secara pengamatan data primer masih bersifat kasar dan mentah. Data yang telah diolah sesuai dengan yang diinginkan, kemudian harus disajikan dalam bentuk penyajian data yang mudah dimengerti maknanya dan juga mudahdiinterpretasikan. Penyajian data dalam penilitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan data yang disajikan dari hasil penelitian mengenai kelengkapan


(24)

39

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pelaksanaan standar proses untuk proses pembelajaran.

Data-data yang

dikumpulkandalampenelitianiniberupadata-datahasilwawancara, dokumentasi,

danobservasiselamapenelititerjunkelapangan.Pengolahan data-data yang didapatolehpeneliti di lapanganakandiolahdenganmenggunakanrumus persentase. Digunakannyarumuspersentasebertujuanuntukmelihatketercapaianpelaksanaansta ndar proses denganberpedomanpada BSNP. Rumuspersentase yang digunakanyaitusebagaiberikut.

P =

f

n

x 100%

(Ali, M 1982: 269)

keterangan:

P : persentasejawaban. f : frekuensijawaban.

n : jumlahseluruhresponden. 100% : bilangantetap.

Menganalisishasilpenafsiranpersentasepeningkatankemampuan guru secarakeseluruhandarisetiapkategoridengantafsiran yang dikemukakanoleh Ali,

M. (1982: 269) bahwa data yang

ditampilkandalambentukpersentasedapatditafsirkansebagaiberikut:

Table 3.1

PenafsiranNilai-NilaiPersentasePadaSetiapKelompokBerdasarkanTafsiranHargaPersentase


(25)

40

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0 1-25 26-48 49-50 51-75 76-99 100 Tidakada Sebagiankecil Kurangdarisetengahnya Setengahnya Lebihdarisetengahnya Sebagianbesar seluruhnya

H. Alur Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan standar proses diSMKN 1 Terpadu Ngabang, Kabupaten Landak. Alur penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan. Adapun tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.

I. J.

Gambar 3.2.AlurPenelitian Studi Pelaksanaan Standar Proses

Perencanaan Proses Pembelajaran Pelaksanaan Proses Pembelajaran Evaluasi Proses Pembelajaran

Menentukan dan Menyusun Instrumen

Penelitian

Kesimpulan Mengumpulkan Data

Temuan Analisis Data


(26)

(27)

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab IV, maka pada bab ini akan diuraikan beberapa hal penting yang menjadi kesimpulan dari hasil penelitian mengenai Studi Pelaksanaan Standar Proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Terpadu Ngabang Tahun pelajaran 2013/2014. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diungkapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Dalam menyusun RPP, guru belum sepenuhnya mengacu pada ketentuan yang disyaratkan oleh BSNP, kelengkapan penyusunan komponen RPP yang dibuat baru mencapai 73,74%.

2. Pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran produktif yang dilaksanakan oleh guru produktif di SMKN 1 Terpadu Ngabang belum sepenuhnya mengacu pada RPP yang telah disusun. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran produktif dan mengacu pada RPP mencapai 72%.

3. Evaluasi pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru-guru produktif khususnya pada mata pelajaran produktif di SMKN 1 Terpadu Ngabang belum sepenuhnya tercapai. pelaksanaan evaluasi yang telah dilaksanakan oleh guru-guru produktif di SMKN 1 Terpadu Ngabang mencapai 67%.Berdasarkan penafsiran persentase, pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMKN 1 Terpadu Ngabang kurang dari setengahnya telah dilaksanakan.


(28)

64

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Standar proses merupakan salah satu bagian yang penting dalam dunia pendidikan khususnya untuk mencapai kompetensi yang sesuai dengan standar pendidikan. Agar pelaksanaan standar proses di di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Terpadu Ngabang dapat terlaksana dengan baik, maka peneliti menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait, yaitu:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

a. Sebaiknya ada ketegasan dari pihak yang terkait untuk merancang RPP untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran.

b. Sebaiknya melakukan pelatihan tentang pengembangan RPP agar RPP yang disusun dapat bermanfaat dengan baik.

c. RPP sebaiknya disusun untuk setiap sub kompetensi.

d. Tujuan-tujuan dalam RPP harus dikembangkan untuk setiap aspek. e. Indikator dalam RPP harus mengacu pada kompetensi dasar dan

dikembangkan untuk setiap aspek.

f. Skenario dibuat untuk mencapai indikator pencapaian kompetensi. g. Alokasi waktu disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi. h. Untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran, RPP harus disusun

dengan semua kelengkapannya.

i. RPP harus disesuaikan dengan keadaan sekolah. 2. Pelaksanaan Pembelajaran

a. Dalam pelaksanaan pembelajaran, sebaiknya guru menjadikan RPP sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran.

b. Guru sebaiknya teliti dalam membuka pelajaran, hal ini dimaksudkan agar siswa fokus dalam menerima materi yang akan disampaikan.

c. Guru sebaiknya mampu mengondisikan kelas agar semua siswa tetap fokus dalam menerima materi.

d. Dalam kegiatan penutup, guru sebaiknya berdiskusi kembali agar materi yang disampaikan dapat diukur tingkat ketercapaiannya.


(29)

65

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Evaluasi harus disusun mengacu pada indikator pencapaian kompetensi. b. Butir soal harus sesuai dengan tuntutan standar kompetensi.

c. Pelaksanaan evaluasi harus sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.


(30)

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, S. (1984). Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran. Jakarta. Ali, M. (1992). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arovah, F. H. (2006). Pelaksanaan Prakerin Siswa SMKN8 Bandung pada Industri

Otomotif di Wilayah Kota Bandung. Skripsi JPTM UPI: Tidak diterbitkan.

Hakim, A.A. (2012). Studi Eksplorasi Pelaksanaan Pembelajaran di SMKN 1

Kawali. Skripsi JPTM FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Hamalik, O. (2013). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Harjanto. (2000). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Ibrahim dan Syaodih, S. (2010). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ihsan, M. (2012). Studi Eksplorasi Implementasi Standar Proses di Sekolah

Menengah Kejuruan. Skripsi JPTM FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Paranto, S. et al. (1985). Pengajaran Mikro. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar

Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Fungsi Pendidikan Menengah

Kejuruan Pasal 76 Ayat 2f. Jakarta: Depdiknas.

Robi, A. (2013). Pengaruh praktik industri terhadap hasil belajar siswa. Skripsi JPTB UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


(31)

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Siregar, S. (2011). Statistika Deskriptif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sukmadinata, N, S.(2005). Pengembangan Kurikulum, Teori, dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tim Penulis. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Butir 5 dan 6. Jakarta: Depdiknas.


(1)

(2)

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab IV, maka pada bab ini akan diuraikan beberapa hal penting yang menjadi kesimpulan dari hasil penelitian mengenai Studi Pelaksanaan Standar Proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Terpadu Ngabang Tahun pelajaran 2013/2014. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diungkapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Dalam menyusun RPP, guru belum sepenuhnya mengacu pada ketentuan yang disyaratkan oleh BSNP, kelengkapan penyusunan komponen RPP yang dibuat baru mencapai 73,74%.

2. Pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran produktif yang dilaksanakan oleh guru produktif di SMKN 1 Terpadu Ngabang belum sepenuhnya mengacu pada RPP yang telah disusun. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran produktif dan mengacu pada RPP mencapai 72%.

3. Evaluasi pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru-guru produktif khususnya pada mata pelajaran produktif di SMKN 1 Terpadu Ngabang belum sepenuhnya tercapai. pelaksanaan evaluasi yang telah dilaksanakan oleh guru-guru produktif di SMKN 1 Terpadu Ngabang mencapai 67%.Berdasarkan penafsiran persentase, pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMKN 1 Terpadu Ngabang kurang dari setengahnya telah dilaksanakan.


(3)

64

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Standar proses merupakan salah satu bagian yang penting dalam dunia pendidikan khususnya untuk mencapai kompetensi yang sesuai dengan standar pendidikan. Agar pelaksanaan standar proses di di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Terpadu Ngabang dapat terlaksana dengan baik, maka peneliti menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait, yaitu:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

a. Sebaiknya ada ketegasan dari pihak yang terkait untuk merancang RPP untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran.

b. Sebaiknya melakukan pelatihan tentang pengembangan RPP agar RPP yang disusun dapat bermanfaat dengan baik.

c. RPP sebaiknya disusun untuk setiap sub kompetensi.

d. Tujuan-tujuan dalam RPP harus dikembangkan untuk setiap aspek. e. Indikator dalam RPP harus mengacu pada kompetensi dasar dan

dikembangkan untuk setiap aspek.

f. Skenario dibuat untuk mencapai indikator pencapaian kompetensi. g. Alokasi waktu disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi. h. Untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran, RPP harus disusun

dengan semua kelengkapannya.

i. RPP harus disesuaikan dengan keadaan sekolah. 2. Pelaksanaan Pembelajaran

a. Dalam pelaksanaan pembelajaran, sebaiknya guru menjadikan RPP sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran.

b. Guru sebaiknya teliti dalam membuka pelajaran, hal ini dimaksudkan agar siswa fokus dalam menerima materi yang akan disampaikan.

c. Guru sebaiknya mampu mengondisikan kelas agar semua siswa tetap fokus dalam menerima materi.

d. Dalam kegiatan penutup, guru sebaiknya berdiskusi kembali agar materi yang disampaikan dapat diukur tingkat ketercapaiannya.


(4)

65

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Evaluasi harus disusun mengacu pada indikator pencapaian kompetensi. b. Butir soal harus sesuai dengan tuntutan standar kompetensi.

c. Pelaksanaan evaluasi harus sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.


(5)

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, S. (1984). Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran. Jakarta. Ali, M. (1992). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arovah, F. H. (2006). Pelaksanaan Prakerin Siswa SMKN8 Bandung pada Industri Otomotif di Wilayah Kota Bandung. Skripsi JPTM UPI: Tidak diterbitkan. Hakim, A.A. (2012). Studi Eksplorasi Pelaksanaan Pembelajaran di SMKN 1

Kawali. Skripsi JPTM FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan. Hamalik, O. (2013). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Harjanto. (2000). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Ibrahim dan Syaodih, S. (2010). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ihsan, M. (2012). Studi Eksplorasi Implementasi Standar Proses di Sekolah

Menengah Kejuruan. Skripsi JPTM FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan. Paranto, S. et al. (1985). Pengajaran Mikro. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar

Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Fungsi Pendidikan Menengah

Kejuruan Pasal 76 Ayat 2f. Jakarta: Depdiknas.

Robi, A. (2013). Pengaruh praktik industri terhadap hasil belajar siswa. Skripsi JPTB UPI Bandung: Tidak diterbitkan.


(6)

Astrada, 2014

Studi pelaksanaan standar proses di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 terpadu Ngabang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Siregar, S. (2011). Statistika Deskriptif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sukmadinata, N, S.(2005). Pengembangan Kurikulum, Teori, dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tim Penulis. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Butir 5 dan 6. Jakarta: Depdiknas.