PENINGKATAN APRESIASI SISWA MTs MA’ARIF NU 01 GANDRUNGMANGU TERHADAP KESENIAN REBANA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC.

(1)

PENINGKATAN APRESIASI SISWA MTs MA’ARIF NU 01 GANDRUNGMANGU TERHADAP KESENIAN REBANA

MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Konsentrasi Pendidikan Seni Musik

Oleh Hasmi Fidiyarti

NIM: 1202171

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENINGKATAN APRESIASI SISWA MTs MA’ARIF NU 01 GANDRUNGMANGU TERHADAP KESENIAN REBANA

MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC

Oleh Hasmi Fidiyarti S.Ag STAIN Salatiga, 2001

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana Program Studi

Pendidikan Seni

© Hasmi Fidiyarti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

HASMI FIDIYARTI 1202171

PENINGKATAN APRESIASI SISWA MTs MA’ARIF NU 01 GANDRUNGMANGU TERHADAP KESENIAN REBANA

MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Dr. Uus Karwati, M.Sn NIP. 196506231991012001

Pembimbing II

Dr. Rita Milyartini, M.Si NIP. 196406231988032001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Seni

Dr. Sukanta, S.Kar, M.Hum NIP. 196209171989031002


(4)

MOTTO

نورصبت افا مكسفنا يف و

“Dan juga pada diri kalian sendiri (terdapat suatu potensi),

maka apakah

kalian tiada memperhatikan?”

(QS. Adz-Dzaariyaat: 21)

“Kesukaran yang kita jumpai dalam menempuh tujuan

merupakan jalan terdekat ke arah tujuan itu”


(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis dengan judul “PENINGKATAN APRESIASI SISWA MTs MA’ARIF NU 01 GANDRUNGMANGU TERHADAP KESENIAN REBANA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lainnya terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2014 Penyusun

Hasmi Fidiyarti NIM. 1202171


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi anugrah kemudahan, kesabaran dan keikhlasan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Peningkatan Apresiasi Siswa MTs Ma’arif Nu 01 Gandrungmangu Terhadap Kesenian Rebana Melalui Pendekatan Scientific”. Penulisan tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan dari Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.

Kajian dalam tesis ini bermula dari ketertarikan penulis untuk dapat membuat rancangan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific, untuk dapat meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu. Besar harapan penulis agar tesis ini dapat berguna bagi semua pihak terutama yang berkiprah di dunia pendidikan, khususnya pendidikan seni musik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih terdapat kekurangan yang perlu dilengkapi dan kelemahan yang perlu diperkuat. Karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan masukan, koreksi dan saran untuk melengkapi kekurangan tersebut.

Bandung, Juli 2014 Penulis


(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulisan tesis ini disusun berdasarkan berbagai pengamatan dan tindakan selama proses penelitan berlangsung. Dukungan dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Yth. Bapak Dr. Sukanta, S.Kar, M.Hum. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung beserta Staf yang telah memberikan ijin, serta kesempatan yang tidak ternilai harganya kepada diri penulis.

2. Yth. Ibu Dr. Uus Karwati, M.Sn. selaku Pembimbing I dan Pembimbing Akademik yang dengan penuh semangat membimbing penulis serta memberikan arahan-arahan inspiratif, hingga tesis ini terselesaikan.

3. Yth. Ibu Dr. Rita Milyartini,M.Si. selaku Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran membimbing penulis dan memberikan masukan-masukan yang berharga, hingga tesis ini terselesaikan pada waktunya.

4. Yth. Bapak Dr. Sukanta, S.Kar, M.Hum. dan Ibu Dr. Dewi Suryati Budiwati, M.Pd selaku penguji pada sidang tesis, yang telah memberi wawasan dan masukan-masukan berharga untuk memperkaya isi penulisan tesis ini menjadi semakin berkualitas.

5. Seluruh Dosen Program Magister Pendidikan Seni pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung yang telah membekali wawasan kepada penulis selama proses perkuliahan hingga penulisan tesis ini terwujud. 6. Yth. Bapak Naseh Aolawi, S.Th.I selaku Kepala MTs Ma’arif NU 01

Gandrungmangu beserta pegawai dan guru yang telah memberikan ijin, kesempatan, serta pertolongan yang begitu berharga kepada diri penulis.

7. Ibu Hartini dan Ibu Sri Hardjijani, S.Pd.I teladan tercinta yang sangat memberikan support kepada penulis selama ini, serta kakak dan adik tersayang.


(8)

8. Seluruh pemain grup rebana Ahsanul Qulub sebagai sumber inspirasi dalam penulisan tesis ini, semoga kesenian rebana semakin berkembang di Gandrungmangu dan sekitarnya.

9. Siswa Kelas VII E di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu Kab. Cilacap. 10. Sedulurku seperjuangan, mahasiswa Program Pendidikan Seni angkatan 2012

Sekolah Pascasarjana UPI Bandung atas kerjasamanya selama menempuh studi.

11. Muhammad Akhsin, sebagai sahabat yang memberi motivasi hingga penulisan tesis ini dapat selesai, maturnuwun sanget nggih mas Akhsin. 12. Miftahudin, Cahya Rahma Miftah, Salsabila Aulia Miftah dan Muhammad

Jibril Aulia Miftah, kesabaran, pengertian dan doa kalian sumber kekuatan umi dalam penulisan tesis ini, maafkan atas banyaknya hak-hak kalian yang tanpa sengaja terabaikan selama umi menempuh studi program pascasarjana. 13. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tesis ini.

Akhir kata, semoga hasil dari penulisan tesis ini dapat memberi manfaat untuk kita semua.Aamiin


(9)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Latar belakang penelitian yakni pembelajaran kesenian rebana hanya terjadi pada kegiatan ektrakurikuler, sehingga diperlukan tindakan guna meningkatkan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific pada kegiatan intrakurikuler. Fokus penelitian pada rancangan pembelajaran, proses penerapan pembelajaran, dan hasil peningkatan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Melalui metode action research dibantu dengan teknik pengumpulan data antara lain observasi, wawancara dan perekaman, dan untuk menganalisis data digunakan triangulasi data, bertujuan untuk melihat peningkatan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Setelah penerapan rancangan pembelajaran tersebut, apresiasi siswa mengalami peningkatan, indikatornya berkembangnya pengetahuan, pemahaman, kemampuan mengimitasi, mengolah irama, dan mempresentasikan musik rebana dalam pertunjukan di kelas. Pendekatan scientific memberi kesempatan pada siswa untuk mengetahui, memahami, mengalami, mengaitkan dan menilai unsur estetis dalam kesenian rebana, sehingga siswa mengalami peningkatan apresiasi. Diharapkan rancangan pembelajaran ini dapat dikembangkan menjadi sebuah model pembelajaran untuk mengetahui efektivitasnya.


(10)

ABSTRACT

The title of this research is to increase MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu students' appreciation to tambourine art through scientific approach. The background of the research is learning of tambourine art that only occurs on extracurricular activities, so it needs action to improve the students' appreciation to tambourine arts through a scientific approach on intra activity. The research focused on learning design, learning the application process, and the result of students' appreciation improvement tambourine arts through a scientific approach. Through action research method assisted with data collection techniques such as observation, interviews and recording, and to analyze the data using triangulation of data, aimed to see how to increase students' appreciation to tambourine arts through a scientific approach. After the application of the lesson plan, the appreciation of students increased, the indicator is the development of knowledge, understanding, ability to imitate, rhythm process, performing the tambourine music in the classroom. Scientific approach provides opportunities for students to know, to understand, to experience, to link and assess aesthetic elements in tambourine art, so students increase their appreciation. It is expected that this design of the study can be developed into a learning model to determine its effectiveness.


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

MOTTO ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Pengertian Pembelajaran ... 9

B. Pembelajaran Apresasi Seni ... 11

C. Metode, Pendekatan dan Desain Pembelajaran ... 17

D. Kesenian Rebana ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 52

A. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 52


(12)

C. Pendekatan dan Metode ... 72

D. Definisi Operasional ... 74

E. Instrument Penelitian ... 76

F. Teknik Pengumpulan Data ... 76

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 80

H. Validasi Data ... 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 83

A.Hasil Penelitian ... 83

B.Pembahasan ... 129

C.Keunggulan dan Keterbatasan Pembelajaran Kesenian Rebana ... 147

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 149

A. Simpulan ... 149

B. Saran ... 151

DAFTAR PUSTAKA ... 153


(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tindakan Penelitian Selama Satu Siklus ... 60

Tabel 3.2 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 1 ... 69

Tabel 3.3 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 2 ... 70

Tabel 3.4 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 3 ... 71

Tabel 3.5 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 4 ... 72

Tabel 4.1 Kemampuan Sikap Religi Siswa Pada Pertemuan 1 ... 91

Tabel 4.2 Kemampuan Sikap Percaya Diri Siswa Pada Pertemuan 1 ... 92

Tabel 4.3 Kemampuan Ranah Psikomotorik Pada Pertemuan 1 ... 95

Tabel 4.4 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra ……... 97

Tabel 4.5 Kemampuan Sikap Religi Siswa Pada Pertemuan 2 ... 102

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Leaflet Siswa Pada Pertemuan 2 ... 105

Tabel 4.7 Hasil Angket Siswa Pada Pertemuan 2 ... 105

Tabel 4.8 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra Pada Pertemuan 2 ... 106

Tabel 4.9 Hasil Wawancara Dengan Siswa ………..…….. 111 Tabel 4.10 Hasil Penilaian Kreatifitas Siswa Pada Pertemuan 3 ……….. 117

Tabel 4.11 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra Pada Pertemuan 3 ... 117

Tabel 4.12 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra Pada Pertemuan 4 ... 124

Tabel 4.13 Hasil Angket Siswa Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 125

Tabel 4.14 Pengetahuan Siswa Terhadap Fungsi Kesenian Rebana ... 126

Tabel 4.15 Minat Siswa Terhadap Kesenian Rebana Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 128

Tabel 4.16 Daftar Hadir Siswa Selama Pembelajaran ... 135


(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pertunjukan Kesenian Rebana Grup Ahsanul Qulub ... 31

Gambar 2.2 Teknik Memainkan Rebana Genjring ... 32

Gambar 2.3 Bagian Depan Rebana Genjring ... 33

Gambar 2.4 Bagian Samping Rebana Genjring ... 33

Gambar 2.5 Bagian Belakang Rebana Genjring ... 34

Gambar 2.6 Alat Musik Dalam Pertunjukan Kesenian Rebana Grup Ahsanul Qulub ... 35

Gambar 2.7 Pola Ritme Rebana Genjring ... 37

Gambar 2.8 Pola Ritme Bedug Dan Kentrung ... 38

Gambar 2.9 Pola Ritme Tumbuk Batu ... 39

Gambar 2.10 Pola Ritme Keprak ... 39

Gambar 3.1 Peta Lokasi MTs Ma’arifNU 01 Gandrungmangu …..……… 54

Gambar 4.1 Kegiatan Tanya Jawab Siswa Tahap Observing ... 89

Gambar 4.2 Kegiatan Tanya Jawab Dan Diskusi Siswa Tahap Questioning ... 100

Gambar 4.3 Kegiatan Memainkan Musik Rebana Tahap Experimenting ... 112

Gambar 4.4 Kegiatan Memainkan Musik Rebana Tahap Communicating ……….. 120


(15)

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 2.1 Hierarkis Jenis Perilaku Afektif Menurut Krathwohl ... 12 Bagan 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Oleh Lewin Menurut

Kemmis ... 55 Bagan 3.2 Desain Penelitian Tindakan Kelas Yang Telah Diadaptasi Oleh

Lewin Menurut Kemmis Sesuai Dengan Pembelajaran Kesenian Rebana ... 56 Bagan 4.1 Alokasi Waktu Pembelajaran Kesenian Rebana ... 86 Bagan 4.2 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap Observing ... 143 Bagan 4.3 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap

Questioning ... 144 Bagan 4.4 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap Experimenting

Dan Associating ... 144 Bagan 4.5 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap


(16)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 4.1 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 1 ... 92 Grafik 4.2 Kemampuan Sikap Percaya Diri Pada Kegiatan Pembelajaran

1 ... 93 Grafik 4.3 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan

Pembelajaran 1 ... 93 Grafik 4.4 Minat Siswa Dalam Pembelajaran Pertemuan 1 ... 94 Grafik 4.5 Kemampuan Ranah Afektif Pada Kegiatan Pembelajaran 1 ... 95 Grafik 4.6 Kemampuan Ranah Psikomotor Pada Kegiatan

Pembelajaran 1 ... 96 Grafik 4.7 Kemampuan Ranah Kognitif Pada Kegiatan Pembelajaran 1 .. 96 Grafik 4.8 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 2 ... 103 Grafik 4.9 Kemampuan Sikap Percaya Diri Pada Kegiatan Pembelajaran

2 ………... 103

Grafik 4.10 Minat Siswa Dalam Pembelajaran 2 ... 104 Grafik 4.11 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 3 ... 114 Grafik 4.12 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan

Pembelajaran 3 ... 115 Grafik 4.13 Kemampuan Ranah Psikomotorik Pada Kegiatan

Pembelajaran 3 ... 116 Grafik 4.14 Kemampuan Ranah Kognitif Pada Kegiatan

Pembelajaran 3 ... 116 Grafik 4.15 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 4 ... 121 Grafik 4.16 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan


(17)

Grafik 4.19 Hasil Angket Siswa Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 126 Grafik 4.20 Pengetahuan Siswa Terhadap Fungsi Kesenian Rebana

Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 127 Grafik 4.21 Minat Siswa Mempelajari Musik Rebana Sebelum Dan


(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran Seni Musik ... 156

Lampiran 2 RPP Pertemuan 1 ... 159

Lampiran 3 RPP Pertemuan 2 ... 162

Lampiran 4 RPP Pertemuan 3 ... 165

Lampiran 5 RPP Pertemuan 4 ... 168

Lampiran 6 Pedoman Wawancara …………... 171

Lampiran 7 Instrument Evaluasi Pembelajaran …... 172

Lampiran 8 Pedoman Observasi Sikap Religi …... 173

Lampiran 9 Pedoman Observasi Sikap Percaya Diri ... 174

Lampiran 10 Pedoman Observasi Sikap Kerjasama ... 175

Lampiran 11 Pedoman Observasi Minat Siswa ……... 176

Lampiran 12 Pedoman Observasi Ranah Afektif ………... 177

Lampiran 13 Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik ……... 178

Lampiran 14 Pedoman Observasi Sikap Sosial Percaya Diri ………... 179

Lampiran 15 Pedoman Penilaian Hasil Karya ………... 180

Lampiran 16 Pedoman Observasi Sikap Kerjasama Pertemuan 3 ... 181

Lampiran 17 Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik ... 182

Lampiran 18 Lembar Penilaian Aspek Kognitif Pertemuan Kedua ... 183

Lampiran 19 Lembar Penilaian Unjuk Kerja ……….. 184

Lampiran 20 Hasil Presentasi Siswa Pertemuan 4 ... 185

Lampiran 21 Angket Tanggapan Siswa Terhadap Rebana Sebelum Penelitian 188 Lampiran 22 Angket Tanggapan Siswa Terhadap Rebana Setelah Penelitian 191 Lampiran 23 Hasil Penilaian Ranah Kognitif Pertemuan 1 ... 194

Lampiran 24 Penilaian Hasil Karya Siswa Pertemuan 2 ... 195


(19)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

MOTTO ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7


(20)

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Pengertian Pembelajaran ... 9

B. Pembelajaran Apresasi Seni ... 11

C. Metode, Pendekatan dan Desain Pembelajaran ... 17

D. Kesenian Rebana ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 52

A. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 52

B. Desain Penelitian ... 55

C. Pendekatan dan Metode ... 72

D. Definisi Operasional ... 74

E. Instrument Penelitian ... 76

F. Teknik Pengumpulan Data ... 76

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 80

H. Validasi Data ... 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 83

A.Hasil Penelitian ... 83

B.Pembahasan ... 129

C.Keunggulan dan Keterbatasan Pembelajaran Kesenian Rebana ... 147

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 149

A. Simpulan ... 149

B. Saran ... 151

DAFTAR PUSTAKA ... 153


(21)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tindakan Penelitian Selama Satu Siklus ... 60

Tabel 3.2 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 1 ... 69

Tabel 3.3 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 2 ... 70

Tabel 3.4 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 3 ... 71

Tabel 3.5 Sintaks Pembelajaran Kesenian Rebana Pada Pertemuan 4 ... 72

Tabel 4.1 Kemampuan Sikap Religi Siswa Pada Pertemuan 1 ... 91

Tabel 4.2 Kemampuan Sikap Percaya Diri Siswa Pada Pertemuan 1 ... 92

Tabel 4.3 Kemampuan Ranah Psikomotorik Pada Pertemuan 1 ... 95

Tabel 4.4 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra ……... 97

Tabel 4.5 Kemampuan Sikap Religi Siswa Pada Pertemuan 2 ... 102

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Leaflet Siswa Pada Pertemuan 2 ... 105

Tabel 4.7 Hasil Angket Siswa Pada Pertemuan 2 ... 105

Tabel 4.8 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra Pada Pertemuan 2 ... 106

Tabel 4.9 Hasil Wawancara Dengan Siswa ………..…….. 111


(22)

Tabel 4.11 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra Pada Pertemuan 3 ... 117 Tabel 4.12 Hasil Wawancara Guru Dengan Observer Mitra

Pada Pertemuan 4 ... 124 Tabel 4.13 Hasil Angket Siswa Sebelum Dan Setelah

Pembelajaran ... 125 Tabel 4.14 Pengetahuan Siswa Terhadap Fungsi Kesenian Rebana ... 126 Tabel 4.15 Minat Siswa Terhadap Kesenian Rebana

Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 128 Tabel 4.16 Daftar Hadir Siswa Selama Pembelajaran ... 135 Tabel 4.17 Indikator Keberhasilan Rancangan Pembelajaran ... 136


(23)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Pertunjukan Kesenian Rebana Grup Ahsanul Qulub ... 31 Gambar 2.2 Teknik Memainkan Rebana Genjring ... 32 Gambar 2.3 Bagian Depan Rebana Genjring ... 33 Gambar 2.4 Bagian Samping Rebana Genjring ... 33 Gambar 2.5 Bagian Belakang Rebana Genjring ... 34 Gambar 2.6 Alat Musik Dalam Pertunjukan Kesenian Rebana Grup

Ahsanul Qulub ... 35 Gambar 2.7 Pola Ritme Rebana Genjring ... 37 Gambar 2.8 Pola Ritme Bedug Dan Kentrung ... 38 Gambar 2.9 Pola Ritme Tumbuk Batu ... 39 Gambar 2.10 Pola Ritme Keprak ... 39 Gambar 3.1 Peta Lokasi MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu …..……… 54 Gambar 4.1 Kegiatan Tanya Jawab Siswa Tahap Observing ... 89 Gambar 4.2 Kegiatan Tanya Jawab Dan Diskusi Siswa Tahap


(24)

Gambar 4.3 Kegiatan Memainkan Musik Rebana Tahap Experimenting ... 112 Gambar 4.4 Kegiatan Memainkan Musik Rebana Tahap Communicating

……….. 120

DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 2.1 Hierarkis Jenis Perilaku Afektif Menurut Krathwohl ... 12 Bagan 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Oleh Lewin Menurut

Kemmis ... 55 Bagan 3.2 Desain Penelitian Tindakan Kelas Yang Telah Diadaptasi Oleh

Lewin Menurut Kemmis Sesuai Dengan Pembelajaran Kesenian Rebana ... 56 Bagan 4.1 Alokasi Waktu Pembelajaran Kesenian Rebana ... 86 Bagan 4.2 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap Observing ... 143 Bagan 4.3 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap

Questioning ... 144 Bagan 4.4 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap Experimenting

Dan Associating ... 144 Bagan 4.5 Langkah Pembelajaran Kesenian Rebana Tahap


(25)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 4.1 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 1 ... 92 Grafik 4.2 Kemampuan Sikap Percaya Diri Pada Kegiatan Pembelajaran

1 ... 93 Grafik 4.3 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan

Pembelajaran 1 ... 93 Grafik 4.4 Minat Siswa Dalam Pembelajaran Pertemuan 1 ... 94 Grafik 4.5 Kemampuan Ranah Afektif Pada Kegiatan Pembelajaran 1 ... 95 Grafik 4.6 Kemampuan Ranah Psikomotor Pada Kegiatan

Pembelajaran 1 ... 96 Grafik 4.7 Kemampuan Ranah Kognitif Pada Kegiatan Pembelajaran 1 .. 96 Grafik 4.8 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 2 ... 103 Grafik 4.9 Kemampuan Sikap Percaya Diri Pada Kegiatan Pembelajaran


(26)

Grafik 4.10 Minat Siswa Dalam Pembelajaran 2 ... 104 Grafik 4.11 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 3 ... 114 Grafik 4.12 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan

Pembelajaran 3 ... 115 Grafik 4.13 Kemampuan Ranah Psikomotorik Pada Kegiatan

Pembelajaran 3 ... 116 Grafik 4.14 Kemampuan Ranah Kognitif Pada Kegiatan

Pembelajaran 3 ... 116 Grafik 4.15 Kemampuan Sikap Religi Pada Kegiatan Pembelajaran 4 ... 121 Grafik 4.16 Kemampuan Sikap Kerjasama Pada Kegiatan

Pembelajaran 4 ... 122 Grafik 4.17 Kemampuan Ranah Psikomotorik Pada Kegiatan

Pembelajaran 4 ... 122 Grafik 4.18 Hasil Pengamatan Unjuk Kerja Siswa ... 123 Grafik 4.19 Hasil Angket Siswa Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 126 Grafik 4.20 Pengetahuan Siswa Terhadap Fungsi Kesenian Rebana

Sebelum Dan Setelah Pembelajaran ... 127 Grafik 4.21 Minat Siswa Mempelajari Musik Rebana Sebelum Dan


(27)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Silabus Pembelajaran Seni Musik ... 156 Lampiran 2 RPP Pertemuan 1 ... 159 Lampiran 3 RPP Pertemuan 2 ... 162 Lampiran 4 RPP Pertemuan 3 ... 165 Lampiran 5 RPP Pertemuan 4 ... 168 Lampiran 6 Pedoman Wawancara …………... 171 Lampiran 7 Instrument Evaluasi Pembelajaran …... 172 Lampiran 8 Pedoman Observasi Sikap Religi …... 173 Lampiran 9 Pedoman Observasi Sikap Percaya Diri ... 174 Lampiran 10 Pedoman Observasi Sikap Kerjasama ... 175 Lampiran 11 Pedoman Observasi Minat Siswa ……... 176


(28)

Lampiran 12 Pedoman Observasi Ranah Afektif ………... 177 Lampiran 13 Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik ……... 178 Lampiran 14 Pedoman Observasi Sikap Sosial Percaya Diri ………... 179 Lampiran 15 Pedoman Penilaian Hasil Karya ………... 180 Lampiran 16 Pedoman Observasi Sikap Kerjasama Pertemuan 3 ... 181 Lampiran 17 Lembar Penilaian Aspek Psikomotorik ... 182 Lampiran 18 Lembar Penilaian Aspek Kognitif Pertemuan Kedua ... 183 Lampiran 19 Lembar Penilaian Unjuk Kerja ……….. 184 Lampiran 20 Hasil Presentasi Siswa Pertemuan 4 ... 185 Lampiran 21 Angket Tanggapan Siswa Terhadap Rebana Sebelum Penelitian 188 Lampiran 22 Angket Tanggapan Siswa Terhadap Rebana Setelah Penelitian 191 Lampiran 23 Hasil Penilaian Ranah Kognitif Pertemuan 1 ... 194 Lampiran 24 Penilaian Hasil Karya Siswa Pertemuan 2 ... 195 Lampiran 25 Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Pertemuan 4 ... 197 Lampiran 26 SK Pembimbing Tesis... 199 Lampiran 27 Permohonan Izin Penelitian ... 201 Lampiran 28 Riwayat Hidup Penulis ... 202


(29)

Hasmi Fidiyarti, 2014

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01

Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Latar belakang penelitian yakni pembelajaran kesenian rebana hanya terjadi pada kegiatan ektrakurikuler, sehingga diperlukan tindakan guna meningkatkan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific pada kegiatan intrakurikuler. Fokus penelitian pada rancangan pembelajaran, proses penerapan pembelajaran, dan hasil peningkatan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Melalui metode action research dibantu dengan teknik pengumpulan data antara lain observasi, wawancara dan perekaman, dan untuk menganalisis data digunakan triangulasi data, bertujuan untuk melihat peningkatan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Setelah penerapan rancangan pembelajaran tersebut, apresiasi siswa mengalami peningkatan, indikatornya berkembangnya pengetahuan, pemahaman, kemampuan mengimitasi, mengolah irama, dan mempresentasikan musik rebana dalam pertunjukan di kelas. Pendekatan scientific memberi kesempatan pada siswa untuk mengetahui, memahami, mengalami, mengaitkan dan menilai unsur estetis dalam kesenian rebana, sehingga siswa mengalami peningkatan apresiasi. Diharapkan rancangan pembelajaran ini dapat dikembangkan menjadi sebuah model pembelajaran untuk mengetahui efektivitasnya.


(30)

ABSTRACT

The title of this research is to increase MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu students' appreciation to tambourine art through scientific approach. The background of the research is learning of tambourine art that only occurs on extracurricular activities, so it needs action to improve the students' appreciation to tambourine arts through a scientific approach on intra activity. The research focused on learning design, learning the application process, and the result of students' appreciation improvement tambourine arts through a scientific approach. Through action research method assisted with data collection techniques such as observation, interviews and recording, and to analyze the data using triangulation of data, aimed to see how to increase students' appreciation to tambourine arts through a scientific approach. After the application of the lesson plan, the appreciation of students increased, the indicator is the development of knowledge, understanding, ability to imitate, rhythm process, performing the tambourine music in the classroom. Scientific approach provides opportunities for students to know, to understand, to experience, to link and assess aesthetic elements in tambourine art, so students increase their appreciation. It is expected that this design of the study can be developed into a learning model to determine its effectiveness.


(31)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kesenian rebana merupakan salah satu kesenian yang telah tumbuh dan berkembang di Indonesia sejak beberapa abad yang lalu. Diperkirakan kesenian rebana masuk ke Indonesia sejak abad ke 13 bersamaan dengan penyebaran agama Islam di Indonesia. Kesenian rebana tumbuh, berkembang serta merupakan bagian dari kehidupan masyarakat di nusantara termasuk di daerah Cilacap. Keberadaan kesenian rebana telah menjadi salah satu seni tradisi bagi masyarakat di daerah Cilacap khususnya di kecamatan Gandrungmangu.

Di beberapa daerah kesenian rebana dikenal dengan istilah kesenian hadroh atau kesenian terbang. Di kabupaten Cilacap masyarakat sering menyebut dengan istilah kesenian hadroh daripada kesenian rebana atau kesenian terbang. Dalam pertunjukan kesenian rebana terdapat beberapa alat musik yang dimainkan, diantaranya: genjring, tumbuk, bedug, kentrung dan keprak. Penamaan alat musik tersebut menurut masyarakat berdasarkan bunyi yang dihasilkan oleh tiap-tiap alatnya. Meskipun alat musik yang dimainkan dalam kesenian rebana tidak hanya genjring, akan tetapi genjring inilah yang lebih dikenal dengan sebutan alat musik rebana, dibandingkan dengan tumbuk, bedug, kentrung dan keprak.

Menurut Banoe (2007: 354), “rebana adalah alat musik tradisional berupa kendang satu sisi dengan badan tidak rendah sesuai dengan genggaman tangan, termasuk dalam keluarga frame-drum sejenis tambourin, baik dengan kericikan atau tanpa kericikan”. Alat musik rebana dapat mengeluarkan berbagai macam bunyi meskipun bentuknya sederhana. Alat musik rebana dapat mengeluarkan enam macam bunyi, diantaranya: suara tinggi bergema, suara tinggi tidak bergema, suara sedang bergema, suara sedang tidak bergema, suara rendah bergema, dan suara rendah tidak bergema. Perbedaan cara memukul pada bagian rebanalah yang menimbulkan enam karakter bunyi tersebut.


(32)

2

Menurut kebiasaan, pertunjukan kesenian rebana sekurang-kurangnya dimainkan oleh tiga orang pemain. Wirya (1984: 7) menjelaskan bahwa “hal ini merupakan suatu keharusan sebab prinsip permainan rebana pada dasarnya harus bersahut-sahutan, demikian juga nyanyiannya”. Pertunjukan kesenian rebana secara kelompok dengan pola tabuhan yang bersahutan, menyebabkan pertunjukan ini terkesan penuh semangat dan meriah. Hal inilah yang menjadi daya tarik kesenian rebana sehingga disukai masyarakat.

Di daerah Cilacap, kesenian rebana sering digunakan sebagai media hiburan, seperti memeriahkan suasana pesta khitanan, perkawinan, peringatan hari besar Islam, peringatan hari besar nasional, pelepasan siswa-siswi, kenaikan tingkat dan perkemahan. Kesenian rebana dapat pula berfungsi sebagai media ibadah dan dakwah, karena saat pertunjukannya kesenian rebana didendangkan lagu yang berisi pujian pada Allah dan Rasulallah. Lagu yang biasa dinyanyikan diantaranya Sholatun Bissalaamil Mubin, Assalaamu’alaik, Ya Robibil Mustofa, Ya Rosulallah, Annabi, Ya Badroti, Syair Nur Muhammad, Kisah Sang Rasul, Ya Hanana, Subhanallah, Padang Bulan, Lir-ilir dan Syair Gus Dur.

Pembelajaran kesenian rebana telah dilakukan oleh beberapa grup rebana di kecamatan Gandrungmangu, termasuk di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu. Sejak tahun 2008 kegiatan pembelajaran kesenian rebana hanya berupa latihan oleh beberapa siswa yang memiliki bakat bermain musik rebana dengan cara lisan melalui meniru senior atau pembimbingnya. Kegiatan berlatih tersebut adalah sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler, (wawancara dengan Muhammad Akhsin, 2 Januari 2014). Oleh karena itu hanya beberapa siswa saja yang dapat merasakan pengalaman bermain musik rebana. Hal ini mengakibatkan pembelajaran kesenian rebana kurang efektif, karena hanya berlaku untuk siswa tertentu. Menyadari hal tersebut, perlu kiranya peneliti mengembangkan pembelajaran musik rebana untuk siswa di MTs melalui kegiatan intrakurikuler.


(33)

3

Pendidikan seni musik merupakan salah satu mata pelajaran dalam pendidikan nasional yang berbasis budaya. Pembelajaran musik rebana yang dikembangkan dari musik daerah setempat dipandang perlu dikembangkan karena relevan dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, pasal 1 no. 2, sebagai berikut:

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Demikian juga dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2007) dituliskan bahwa:

Pendidikan seni budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya, agar peserta didik memiliki kemampuan, memahami konsep dan pentingnya seni budaya, menampilkan sikap apresiatif terhadap seni budaya, menampilkan kreatifitas melalui seni budaya.

Pentingnya pendidikan seni musik yang berbasis budaya juga dipertegas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, bahwa tujuan mata pelajaran Seni Budaya untuk SLTP atau MTs adalah sebagai berikut:

(1) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya, (2) Menampilkan sikap apresiatif terhadap seni budaya, (3) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya, (4) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global.

Tujuan pendidikan seni budaya tersebut dapat terwujud melalui berbagai cara, seperti memperkenalkan musik tradisi, memainkan musik tradisi dan menjadikan musik tradisi sebagai pembelajaran apresiasi di sekolah, sehingga semua siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran musik tradisi sebagai budaya bangsa Indonesia. Pembelajaran apresiasi musik di sekolah diharapkan dapat memperhalus budi pekerti dan mendewasakan manusia, baik dewasa dalam pemikiran dan dewasa dalam perasaan.

Tujuan dan fungsi pendidikan menurut Komalawati (2007: 8) :

Pendidikan seni mempunyai tujuan dan fungsi mengembangkan sikap, kemampuan agar siswa berkreasi dan peka terhadap kehidupan.


(34)

4

Kegiatannya tidak hanya penguasaan pengetahuan saja, namun siswa diberikan pengalaman dalam berekspresi, bereksplorasi serta berapresiasi seni melalui kegiatan yang kreatif.

Musik rebana sebagai seni tradisi, dapat dijadikan sebagai salah satu materi mata pelajaran seni musik di MTs berdasarkan pada UU SISDIKNAS nomor 2 tahun 2003, PP nomor 19 tahun 2005, KTSP 2007 serta berdasarkan Kurikulum 2013 yang akan diterapkan mulai tahun ajaran baru 2014/ 2015.

Untuk pembelajaran musik rebana, guru dapat memanfaatkan pembelajaran musik rebana dari daerah setempat. Pembelajaran musik rebana di MTs dapat dilakukan dengan cara mengembangkan materi dari grup rebana di wilayah tersebut. Tahap-tahap pembelajaran musik rebana dapat disesuaikan berdasarkan tahapan tertentu yang disesuaikan dengan isi kurikulum yang berlangsung, misalnya menggunakan pendekatan scientific sesuai Kurikulum 2013.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka perlu kiranya di kembangkan sebuah pembelajaran musik rebana melalui pendekatan scientific yang dikembangkan dari musik daerah setempat di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu. Melalui penerapan pembelajaran ini diharapkan siswa memiliki pengetahuan dan pengalaman melalui kegiatan praktek bermain musik rebana sebagai seni tradisi dalam pendidikan seni musik. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kemampuan siswa dalam bermain musik rebana serta memiliki sikap apresiatif terhadap nilai-nilai seni budaya yang direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.

Sesuai dengan amanat UU SISDIKNAS nomor 2 tahun 2003, PP nomor 19 tahun 2005, KTSP 2007 serta Kurikulum 2013, pemilihan musik rebana sebagai materi pembelajaran apresiasi seni musik ini didasari atas pertimbangan bahwa: penggunaan alat musik rebana dapat diimitasi secara kreatif dengan alat-alat di sekitar lingkungan setempat, kesenian rebana sangat familier di kalangan siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu, pertunjukan kesenian rebana membutuhkan minimal 2 buah rebana genjring (sehingga dapat dimainkan hanya


(35)

5

materi pembelajaran apresiasi musik rebana melalui pendekatan scientific di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu.

Berdasarkan fungsi kesenian rebana pada masyarakat, potensi, permasalahan serta penjelasan diatas, maka peneliti akan mengambil judul penelitian Peningkatan Apresiasi Siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu Terhadap Kesenian Rebana Melalui Pendekatan Scientific.

B.Identifikasi Masalah

Salah satu tujuan pendidikan seni musik di SLTP atau MTs adalah menampilkan sikap apresiatif terhadap seni musik yang berbasis budaya. Hal ini akan terwujud apabila semua siswa tingkat SLTP atau MTs diberikan bahan pembelajaran apresiasi musik yang berbasis budaya daerah setempat melalui kegiatan intrakurikuler.

Pembelajaran kesenian rebana pada kegiatan ektrakurikurikuler serta yang berlangsung pada grup-grup rebana di wilayah Gandrungmangu, dapat memperkaya khazanah pembelajaran seni musik tradisi, khususnya pembelajaran kesenian rebana. Pembelajaran kesenian rebana ini kemudian dikenal dengan pembelajaran kontekstual.

Pendekatan pembelajaran seni musik ada beraneka ragam, diantaranya pendekatan scientific. Pendekatan scientific inilah yang merupakan jantung pendidikan kurikulum 2013, termasuk dalam pembelajaran seni musik tradisi. Sehingga pendekatan ini mutlak digunakan dalam pembelajaran seni musik daerah setempat di sekolah.

Merujuk pada terwujudnya sikap apresiatif siswa, pembelajaran musik rebana di wilayah Gandrungmangu dan pendekatan scientific, maka peneliti terinspirasi untuk menerapkan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific untuk meningkatkan apresiasi siswa.


(36)

6

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana. Sedangkan tujuan penelitian secara khusus adalah untuk memperoleh gambaran tentang “ Bagaimana Peningkatan Apresiasi Siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu Terhadap Kesenian Rebana Melalui Pendekatan Scientific?

Berdasarkan identifikasi masalah penelitian tersebut, maka pertanyaan penelitiannya adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana rancangan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific untuk meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu?

2. Bagaimana proses penerapan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific untuk meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu?

3. Bagaimana hasil peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific?

D.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini adalah membuat rancangan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific untuk meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang:

a. Rancangan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific untuk meningkatkan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu.


(37)

7

c. Hasil peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific.

E.Manfaat/ Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain:

1. Memberikan kontribusi inspiratif dan faktual untuk meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran seni musik di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu sesuai Kurikulum 2013.

2. Sebagai salah satu solusi untuk guru seni musik di kabupaten Cilacap dalam melaksanakan pembelajaran musik daerah setempat di MTs dalam menyongsong Kurikulum 2013 yang akan diterapkan mulai tahun pelajaran 2014/ 2015.

3. Sebagai pertimbangan bagi Kantor Kementrian Agama Kabupaten Cilacap dalam upaya meningkatkan pembelajaran seni musik di MTs sesuai Kurikulum 2013.

4. Sebagai referensi tentang pembelajaran musik nusantara khususnya musik rebana bagi LPTK termasuk Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung.

F. Sistematika Penulisan

Tesis ini terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari bab pendahuluan, bab landasan teori, bab metode penelitian, bab hasil penelitian dan pembahasan, serta bab simpulan dan saran. Adapun rincian tentang isi dari bab-bab tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bab I, berisi tentang pendahuluan yang menjelaskan tentang bagian awal dari penulisan peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Bagian bab I berisi latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/ signifikansi penelitian dan sistematika penulisan.


(38)

8

2. Bab II, berisi tentang kajian pustaka sebagai landasan teori dalam membahas teori-teori yang mendukung konsep pembelajaran, apresiasi seni musik, metode pembelajaran, pendekatan pembelajaran, desain pembelajaran dan materi kesenian rebana sebagai pembelajaran seni musik di sekolah.

3. Bab III, membahas tentang penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang digunakan dalam peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. 4. Bab IV, menyajikan beberapa data hasil penelitian serta pembahasan hasil

penelitian dari peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. 5. Bab V, berisi tentang kesimpulan dan saran yang menyajikan penafsiran dan

pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian peningkatan apresiasi siswa MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific.


(39)

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dikemukakan metode penelitian yang memaparkan tentang subjek dan lokasi penelitian, desain penelitian, pendekatan dan metode, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data serta validasi hasil penelitian.

A.Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian

Peneliti memfokuskan subjek penelitian pada siswa kelas 7e. Siswa kelas 7e merupakan salah satu kelas yang berada di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu, yang memiliki jumlah rombongan belajar sebanyak 19 kelas dari kelas 7 sampai dengan kelas 9 pada tahun pelajaran 2013/ 2014. Dipilihnya kelas 7e berdasarkan hasil pengamatan peneliti sebagai guru seni musik di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu serta rekomendasi dari para guru lain yang mengajar di kelas 7e. Siswa kelas 7e cukup kondusif dalam kegiatan pembelajaran, memiliki antusiasme yang tinggi dalam mata pelajaran seni musik, dikenal sebagai kelas yang bagus dalam hal kedisiplinan masuk di dalam kelas, serta sangat hormat pada guru. Akan tetapi kelas ini memiliki masalah dalam hal menumbuhkan kepercayaan diri, menciptakan rasa kerjasama dalam pembelajaran dan beberapa siswa memiliki kemampuan akademik dalam bidang seni musik yang masih dibawah KKM. Jika pembelajaran berlangsung dan siswa diberi peluang untuk bertanya atau menjawab pertanyaan, sebagian siswa hanya diam dan kurang aktif. Begitu pula pada saat diberi tugas kelompok untuk dikumpulkan, sebagian besar siswa kurang bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru.


(41)

53

merupakan guru mata pelajaran KeNUan. Berdasarkan beberapa alasan tersebut, maka pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan baik.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu yang terletak di Jalan Jendral Soedirman nomor 30 desa Gandrungmanis kecamatan Gandrungmangu kabupaten Cilacap provinsi Jawa Tengah. Dipilihnya lokasi penelitian karena beberapa alasan: (1) peneliti sebagai guru seni musik tetap sejak tahun 2002 di MTs Ma’arif NU 01; (2) siswa MTs Ma’arif NU 01 telah terbiasa melakukan pujian dengan lagu yang dipopulerkan oleh grup rebana di

lingkungannya; (3) MTs Ma’arif NU 01 memiliki grup rebana sejak tahun 2008

dalam kegiatan ektrakurikuler; (4) suasana pembelajaran di MTs Ma’arif NU 01 sangat mendukung dilakukannya penelitian ini; dan (5) pembelajaran kesenian rebana hanya dilakukan pada kegiatan ektrakurikuler, sehingga hanya sebagian siswa yang dapat merasakan pembelajaran tersebut, hal ini mendorong peneliti untuk menerapkan pembelajaran kesenian rebana melalui kegiatan intrakurikuler. Adapun identitas dari lokasi penelitian akan diuraikan sebagai berikut:

a. Nama Madrasah : MTs MA’ARIF NU 01 b. Nomor Induk Madrasah : 200240

c. Nomor Statistik Madrasah : 212330107003

d. NPSN : 20300830

e. Alamat Madrasah :

Jalan : Jendral Soedirman No 30

Desa : Gandrungmanis

Kecamatan : Gandrungmangu Kabupaten : Cilacap

Provinsi : Jawa Tengah Kode Post : 53254

f. Nomor Telepon : 0280-523722 g. Tahun Berdiri : 1988


(42)

54

Tanggal 11 Nopember 1991 i. Status Madrasah : Swasta / DIAKUI Terakreditasi B j. Nama Yayasan : Lembaga Pendidikan MA’ARIF NU

k. Akte Pendirian Yayasan : Nomor : 2023 Tanggal 17 Nopember 1995 l. Luas Tanah Madrasah : 3860 m2

m.Luas Bangunan : 690 m2

n. Kepemilikan Tanah : Sendiri ( Beli sendiri dan sebagian kecil wakaf ) o. Kepemilikan Bangunan : Sendiri

p. Nomor Sertifikat Tanah : 926 ( sebagian lainnya masih dalam proses ) q. Visi Madrasah : Terwujudnya Generasi Islam Yang Tekun

Beribadah, Berakhlaqul Karimah, Unggul Dalam Prestasi.

Adapun peta lokasi MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu yang merupakan tempat dilaksanakan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini:


(43)

55

Gambar: 3.1

Peta lokasi MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu Kabupaten Cilacap (Sumber: Google maps, 2014)

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian tindakan ini menggunakan model Lewin yang ditafsirkan oleh Kemmis dalam Wiriaatmadja (2005: 62) yang digambarkan sebagai berikut:

Bagan: 3.1

Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Lewin yang ditafsirkan Kemmis Gagasan Awal

Reconnaissance

Rencana Umum Langkah 1 Langkah 2 Langkah dst

Berdasarkan desain penelitian tindakan model Lewin yang ditafsirkan Kemmis tersebut, peneliti kemudian melakukan adaptasi menurut kebutuhan dalam

Implementasi

Langkah 1 Evaluasi

Evaluasi Implementasi

Langkah 2

Perbaikan Rencana Langkah 1 Langkah 2


(44)

56

pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific untuk meningkatkan apresiasi siswa, sehingga desain penelitian yang diaptasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan: 3.2

Desain penelitian tindakan kelas yang diadaptasi dari model Lewin menurut Kemmis dalam pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific untuk

meningkatkan apresiasi siswa

Pembelajaran Kesenian Rebana Melalui Pendekatan Scientific Untuk Meningkatkan Apresiasi Siswa

Perencanaan Pembelajaran

(RPP, Waktu, Materi, Media, Metode, Tujuan, Siswa, Waktu, Penilaian, Lembar Wawancara,

Lembar Pengamatan Dan Lembar Kuesioner)

Rencana Umum Tindakan 1(observing) Tindakan 2 (questioning)

Tindakan 3 (experimenting dan associating) Tindakan 4 (communicating)

Penerapan di kelas Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan 3 Tindakan 4 Evaluasi Tindakan Pembelajaran Kesenian

Rebana Melalui Pendekatan Scientific Untuk Meningkatkan Apresiasi Siswa Perbaikan Rencana Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan 3 Tindakan 4


(45)

57

Berdasarkan bagan diatas, maka langkah awal dalam penelitian ini peneliti merencanakan gagasan sebelum penelitian dilakukan, mengkondisikan pembelajaran melalui menyususun RPP, mengkondisikan siswa, menyiapkan media, menentukan tujuan, menyiapkan tempat, materi, metode, waktu, lembar observasi, lembar kuesioner dan lembar penilaian. Setelah mengkondisikan hal tersebut peneliti membuat RPP untuk tindakan pembelajaran pertama, kedua, ketiga dan keempat. RPP yang dirancang dalam penelitian ini menggunakan pendekatan scientific berdasarkan pedoman implementasi Kurikulum 2013. RPP yang telah dirancang kemudian diterapkan di kelas. Pada pertemuan pertama, menerapkan RPP yang berisi kegiatan pembelajaran tahap observing, pada pertemuan kedua menerapkan RPP berisi kegiatan pembelajaran tahap questioning, pada pertemuan ketiga menerapkan RPP yang berisi kegiatan pembelajaran tahap experimenting dan associating, dan pada pertemuan keempat menerapkan RPP yang berisi kegiatan pembelajaran tahap communicating. Perencanaan RPP serta penerapan RPP disesuaikan dengan pendekatan scientific yang telah diadaptasi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran kesenian rebana.

Setelah penerapan tindakan pembelajaran pertemuan pertama, kedua, ketiga dan keempat, maka peneliti melakukan pengamatan terhadap tindakan yang telah dilaksanakan selama empat kali pertemuan dan dilakukan evaluasi serta refleksi untuk mengetahui ketercapaian dan kelemahan tindakan yang telah dilakukan, guna perbaikan rencana pembelajaran tindakan pertama, kedua, ketiga dan keempat.

Setelah refleksi maka dihasilkan perbaikan rancangan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific sekaligus dievaluasi kembali, sehingga menghasilkan rancangan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific untuk meningkatkan apresiasi siswa yang telah teruji,


(46)

58

melalui tahapan pembelajaran sesuai dengan desain pendekatan scientific. Jadi dalam penelitian ini, kegiatan evaluasi meliputi kegiatan pengamatan dan refleksi.

Penelitian ini sengaja dirancang dalam satu siklus action research dengan pertimbangan kondisi siswa dan antusiasme siswa yang sangat kondusif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga peneliti bermaksud melakukan penelitian melalui satu siklus action research.

Penelitian ini dilakukan sebanyak empat kali pertemuan dalam satu siklus, yang masing-masing pertemuan diadakan 1 minggu sekali, dengan durasi per pertemuan selama 80 menit. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam action research ini adalah:

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti melakukan perencanaan berupa memilih materi yang akan dijadikan bahan pembelajaran, menyusun sintaks, membuat RPP, mempersiapkan lembar observasi, mempersiapkan daftar isian angket, mempersiapkan alat perekaman, mempersiapkan lembar tes tulis, mempersiapkan lembar evaluasi diri, mempersiapkan alat musik rebana dan mempersiapkan tempat pembelajaran.

Materi yang dipilih dalam penelitian ini yaitu musik ansambel dengan kompetensi dasar 3.3: memahami teknik bermain musik sederhana secara perorangan dan kelompok. Sintaks di susun untuk mempermudah menguraikan langkah-langkah atau urutan proses pembelajaran yang akan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pembuatan RPP berdasarkan sintaks yang telah disusun dan mengacu pada kurikulum 2013.

Lembar observasi dibuat untuk mengukur indikator pembelajaran yang berisi tentang aktivitas siswa saat kegiatan pembelajaran. Aktivitas siswa ini antara lain mengawali kegiatan pembelajaran dengan bacaan basmallah, bersemangat dalam pembelajaran sebagai wujud rasa syukur terhadap


(47)

59

melakukan kegiatan presentasi di depan kelas, terlibat aktif dalam proses pembelajaran, menghargai pendapat orang lain, membantu teman yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran, memiliki kedisiplinan saat pembelajaran, semangat mengikuti pembelajaran, berusaha mengetahui teknik bermain alat musik rebana, komitmen yang tinggi terhadap tugas, berusaha mencatat hal penting dalam pembelajaran dan memanfaatkan sumber belajar sebaik mungkin.

Tes tertulis bentuk uraian dibuat untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyebutkan kembali nama alat musik yang dibunyikan dalam kesenian rebana, menjelaskan teknik bermain alat musik rebana genjring, menuliskan pola ritme alat musik rebana genjring, memberikan contoh karakter bunyi pada alat musik rebana genjring dan menjelaskan fungsi kesenian rebana di wilayah Gandrungmangu.

Angket dibuat untuk mengetahui peningkatan apresiasi siswa terhadap kesenian rebana melalui pendekatan scientific. Beberapa pertanyaan yang diberikan pada siswa antara lain: apakah kamu pernah mendengar istilah kesenian rebana?, kapan kamu mendengar istilah kesenian rebana tersebut?, apakah kamu pernah melihat pertunjukan kesenian rebana?, apakah kamu senang melihat pertunjukan kesenian rebana?, apakah kamu tertarik mempelajari kesenian rebana?, apakah keunikan kesenian rebana menurutmu?, apakah kamu dapat mengimitasi karakter bunyi alat musik rebana?, apakah kamu senang dengan proses pembelajaran ini?, apakah kesulitan yang kamu hadapi dalam pembelajaran kesenian rebana?, apakah yang kamu harapkan dari pembelajaran ini?.

Peneliti juga telah menyiapkan tempat penelitian yaitu di dalam kelas 7e dan di luar kelas 7e. Penelitian di luar kelas terjadi di halaman mushola Al-Ikhsan, yang merupakan tempat dipertunjukkannya grup rebana Ahsanul Qulub pada hari Sabtu tanggal 15 Maret 2014 pukul 08.00 BBWI. Di halaman mushola Al-Ikhsan siswa kelas 7e melakukan tahap pembelajaran observing (mengamati). Tempat ini berada di desa Kamulyan kecamatan Bantarsari kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan penelitian selanjutnya hingga akhir dilakukan di dalam ruang kelas 7e yang berada di MTs MTs Ma’arif NU 01 Gandrungmangu kabupaten


(48)

60

Cilacap provinsi Jawa Tengah. Keterangan tentang perencanaan akan diuraikan lebih rinci pada bab IV.

2. Tindakan

Pada tahap tindakan dilaksanakan sesuai dengan desain penelitian yang telah disusun. Tindakan penelitian pertama adalah melaksanakan sintaks I yang berisi kegiatan tahap pembelajaran 1 yaitu observing, tindakan penelitian kedua melaksanakan sintaks II yang berisi kegiatan tahap pembelajaran 2 yaitu questioning, tindakan penelitian ketiga melaksanakan sintaks III yang berisi kegiatan tahap pembelajaran 3 (exsperimenting) dan tahap pembelajaran 4 (associating) dan tindakan penelitian keempat melaksanakan sintaks IV yang berisi kegiatan tahap pembelajaran 5 (communicating). Berikut ini tabel tindakan penelitian pertama hingga tindakan penelitian keempat, pada siklus I.

Tabel: 3.1

Tindakan penelitian selama satu siklus

Siklus I

Sintaks Tindakan Tahap Pembelajaran Tanggal pelaksanaan 1 1 Observing 15 Maret 2014 2 2 Questioning 20 Maret 2014

3 3 Experimenting dan Associating

27 Maret 2014

4 4 Communicating 3 April 2014

3. Pengamatan

Pada tahap ini peneliti dan observer mitra mengamati kegiatan pembelajaran siswa serta kondisi pembelajaran pada saat suatu tindakan diberikan pada subjek penelitian. Kegiatan pengamatan dilakukan berdasarkan lembar observasi yang telah dibuat sesuai dengan perencanaan. Selain mencatat, pengamatan dilakukan


(49)

61

melihat kembali proses pembelajaran dan hal penting lain yang tidak terdeteksi oleh peneliti maupun observer mitra.

Lembar pengamatan pada tahap pembelajaran observing, bermanfaat untuk mengetahui pengetahuan dasar siswa tentang kesenian rebana di wilayahnya. Berdasarkan indikator pada pedoman observasi dapat diketahui sejauh mana apresiasi siswa terhadap kesenian rebana sehingga dapat digunakan sebagai acuan guru dalam melakukan rencana pembelajaran tahap berikutnya.

Lembar pengamatan terdiri dari pengamatan sikap religi, pengataman sikap percaya diri, pengamatan sikap kerjasama, pengamatan minat siswa, pengamatan aspek afektif dan pengamatan aspek psikomotorik. Setiap lembar pengamatan memiliki kriteria penilaian yang disesuaikan dengan indikator setiap aspek yang diukur.

Lembar pengamatan sikap religi meliputi aspek: mengawali kegiatan pembelajaran dengan bacaan basmallah, bersemangat dalam pembelajaran sebagai wujud rasa syukur terhadap keanekaragaman karya seni musik, mengakhiri semua kegiatan pembelajaran dengan bacaan hamdallah. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak, mulai tampak, mulai berkembang dan menjadi kebiasaan. Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap religi selama pembelajaran, kriteria penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah menunjukkan sikap religi selama pembelajaran, kriteria penilaian mulai berkembang (MB) jika siswa sering menunjukkan sikap religi selama pembelajaran dan kriteria menjadi kebiasaan (MK) jika siswa selalu menunjukkan sikapa religi selama pembelajaran.

Lembar pengamatan sikap percaya diri meliputi aspek: berani menjawab pertanyaan teman, konsentrasi dalam pembelajaran dan berani mengajukan pertanyaan. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak, mulai tampak, menjadi berkembang dan menjadi kebiasaan. Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran, kriteria penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran, kriteria penilaian mulai


(50)

62

berkembang (MB) jika siswa sering menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian menjadi kebiasaan (MK) jika siswa selalu menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran.

Lembar pengamatan sikap kerjasama meliputi aspek: memiliki kemauan untuk menjawab pertanyaan, terlibat aktif dalam proses pembelajaran, menerima pendapat teman saat proses pembelajaran, membantu teman yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran dan memiliki kedisiplinan saat pembelajaran. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak (BT), mulai tampak (MT), mulai berkembang (MB) dan menjadi kebiasaan (MK). Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran, kriteria penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran, kriteria penilaian mulai berkembang (MB) jika siswa sering menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian menjadi kebiasaan (MK) jika siswa selalu menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran.

Lembar pengamatan minat siswa meliputi aspek: semangat mengikuti pembelajaran kesenian rebana, komitmen yang tinggi terhadap tugas, berusaha mencatat hal penting dalam pembelajaran, memenfaatkan sumber belajar sebaik mungkin. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak berminat (TB), kurang berminat (KB), berminat (B) dan sangat berminat (SB). Kriteria penilaian tidak berminat (TB) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam pembelajaran, kriteria penilaian kurang berminat (KB) jika pernah menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam pembelajaran, kriteria penilaian berminat (B) jika siswa sering menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian sangat berminat (SB) jika siswa selalu menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam pembelajaran.


(51)

63

pembelajaran. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak pernah (TP), cukup (C), baik (B) dan sangat baik (SB). Kriteria penilaian tidak pernah (TP) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap afektif dalam pembelajaran, kriteria penilaian cukup (C) jika siswa pernah menunjukkan sikap afektif dalam pembelajaran, kriteria penilaian baik (B) jika siswa sering menunjukkan sikap afektif dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian sangat baik (SB) jika siswa selalu menunjukkan sikap afektif dalam pembelajaran.

Lembar pengamatan aspek psikomotorik meliputi aspek: memainkan pola ritme musik rebana dengan media yang ada dan membuat pola ritme secara kelompok. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak trampil (TT), cukup (C), trampil (T) dan sangat trampil (ST). Kriteria penilaian tidak trampil (TT) jika siswa tidak dapat menunjukkan aspek psikomotorik dalam pembelajaran, kriteria penilaian cukup (C) jika siswa pernah menunjukkan aspek psikomotorik dalam pembelajaran, kriteria penilaian trampil (T) jika siswa sering menunjukkan aspek psikomotorik dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian sangat trampil (ST) jika siswa selalu menunjukkan aspek psikomotorik dalam pembelajaran.

Lembar pengamatan pada tahap pembelajaran questioning, bermanfaat untuk mengukur aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotorik siswa tentang kesenian rebana di wilayahnya. Berdasarkan indikator pada pedoman observasi dapat diketahui sejauh mana apresiasi siswa terhadap kesenian rebana sehingga dapat digunakan sebagai acuan guru dalam melakukan rencana pembelajaran tahap berikutnya.

Lembar pengamatan terdiri dari pengamatan sikap religi, pengataman sikap percaya diri, pengamatan minat siswa dan lembar penilaian hasil karya. Setiap lembar pengamatan memiliki kriteria penilaian yang disesuaikan dengan indikator setiap aspek yang diukur.

Lembar pengamatan sikap religi meliputi aspek: mengawali kegiatan pembelajaran dengan bacaan basmallah, bersemangat dalam pembelajaran sebagai wujud rasa syukur terhadap keanekaragaman karya seni musik,


(52)

64

mengakhiri semua kegiatan pembelajaran dengan bacaan hamdallah. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak, mulai tampak, mulai berkembang dan menjadi kebiasaan. Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap religi selama pembelajaran, kriteria penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah menunjukkan sikap religi selama pembelajaran, kriteria penilaian mulai berkembang (MB) jika siswa sering menunjukkan sikap religi selama pembelajaran dan kriteria menjadi kebiasaan (MK) jika siswa selalu menunjukkan sikapa religi selama pembelajaran.

Lembar pengamatan sikap percaya diri meliputi aspek: berani menjawab pertanyaan teman, konsentrasi dalam pembelajaran, berani mengajukan pertanyaan, gesit saat menjawab pertanyaan dan melakukan kegiatan presentasi di depan kelas. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak (BT), mulai tampak (MT), mulai berkembang (MB) dan menjadi kebiasaan (MK). Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran, kriteria penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran, kriteria penilaian mulai berkembang (MB) jika siswa sering menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian menjadi kebiasaan (MK) jika siswa selalu menunjukkan sikap percaya diri dalam pembelajaran.

Lembar pengamatan minat siswa meliputi aspek: semangat mengikuti pembelajaran kesenian rebana, komitmen yang tinggi terhadap tugas, berusaha mencatat hal penting dalam pembelajaran, memanfaatkan sumber belajar sebaik mungkin. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak berminat (TB), kurang berminat (KB), berminat (B) dan sangat berminat (SB). Kriteria penilaian tidak berminat (TB) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam pembelajaran, kriteria penilaian kurang berminat (KB) jika pernah menunjukkan sikap sungguh-sungguh dalam pembelajaran, kriteria penilaian


(53)

65

Lembar penilaian aspek psikomotorik (penilaian hasil karya pembuatan leaflet) meliputi aspek: kerapihan, keindahan dan kesesuaian materi. Kerapihan memiliki rentang nilai antara 20-30, keindahan memiliki rentang nilai 20-30 dan kesesuaian dengan materi memiliki rentang nilai 30-40. Penilaian diri ini dilakukan oleh teman sejawat atau siswa secara individu.

Lembar pengamatan pada tahap pembelajaran experimenting dan associating, bermanfaat untuk mengetahui kemampuan siswa mempraktekkan teknik memainkan pola ritme rebana berdasarka karakter bunyi alat musik rebana secara sederhana. Berdasarkan indikator pada pedoman observasi dapat diketahui sejauh mana apresiasi siswa terhadap kesenian rebana sehingga dapat digunakan sebagai acuan guru dalam melakukan rencana pembelajaran tahap berikutnya.

Lembar pengamatan terdiri dari pengamatan sikap kerjasama, aspek psikomotorik, sikap religi dan aspek psikomotorik. Setiap lembar pengamatan memiliki kriteria penilaian yang disesuaikan dengan indikator setiap aspek yang diukur.

Lembar pengamatan sikap religi meliputi aspek: mengawali kegiatan pembelajaran dengan bacaan basmallah, bersemangat dalam pembelajaran sebagai wujud rasa syukur terhadap keanekaragaman karya seni musik, mengakhiri semua kegiatan pembelajaran dengan bacaan hamdallah. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak, mulai tampak, mulai berkembang dan menjadi kebiasaan. Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap religi selama pembelajaran, kriteria penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah menunjukkan sikap religi selama pembelajaran, kriteria penilaian mulai berkembang (MB) jika siswa sering menunjukkan sikap religi selama pembelajaran dan kriteria menjadi kebiasaan (MK) jika siswa selalu menunjukkan sikapa religi selama pembelajaran.

Lembar pengamatan sikap kerjasama meliputi aspek: terlibat aktif dalam proses pembelajaran, kekompakan dalam bermin musik, membantu teman yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran dan memiliki kedisiplinan saat pembelajaran. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak


(54)

66

(BT), mulai tampak (MT), mulai berkembang (MB) dan menjadi kebiasaan (MK). Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran, kriteria penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran, kriteria penilaian mulai berkembang (MB) jika siswa sering menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian menjadi kebiasaan (MK) jika siswa selalu menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran.

Lembar pengamatan aspek psikomotorik meliputi aspek: memainkan musik rebana secara kelompok, mempertunjukkan teknik bermain musik secara sederhana menggunakan media yang ada, memainkan pola ritme secara kelompok dengan media yang ada. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak trampil (TT), cukup (C), trampil (T) dan sangat trampil (ST). Kriteria penilaian tidak trampil (TT) jika siswa tidak dapat menunjukkan aspek psikomotorik dalam pembelajaran, kriteria penilaian cukup (C) jika siswa pernah menunjukkan aspek psikomotorik dalam pembelajaran, kriteria penilaian trampil (T) jika siswa sering menunjukkan aspek psikomotorik dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian sangat trampil (ST) jika siswa selalu menunjukkan aspek psikomotorik dalam pembelajaran.

Lembar pengamatan aspek kognitif untuk menilai wawasan atau pengetahuan siswa yang berkaiatan dengan indikator pembelajaran 3.3.1: siswa mampu mempraktekkan teknik memainkan pola ritme berdasarkan karakter bunyi alat musik rebana secara sederhana. Indikator aspek kognitif meliputi kemampuan menjawab pertanyaan teman dan kemampuan memberikan komentar realistik. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak trampil (TT), cukup (C), trampil (T) dan sangat trampil (ST). Kriteria penilaian tidak trampil (TT) jika siswa tidak dapat menunjukkan aspek yang diukur dalam pembelajaran, kriteria penilaian cukup (C) jika siswa pernah menunjukkan aspek yang diukur dalam


(55)

67

Lembar pengamatan pada tahap pembelajaran communicating berfungsi untuk mengetahui indikator pembelajaran 3.3.1: siswa mampu mempertunjukkan teknik bermain musik secara sederhana berdasarkan kreativitas siswa secara kelompok. Lembar pengamatan juga berfungsi untuk mengetahui peningkatan apresiasi siswa dari tahap pembelajaran pertama hingga tahap pembelajaran communicating. Terdapat lembar pengamatan/ penilaian unjuk kerja, lembar pengamatan/ penilaian aspek psikomotorik, sikap religi, aspek kognitif dan lembar pengamatan sikap kerjasama. Setiap lembar pengamatan memiliki kriteria penilaian yang disesuaikan dengan aspek yang dinilai.

Lembar pengamatan unjuk kerja meliputi aspek: bermain musik secara percaya diri, mempertunjukkan kerjasama dalam berkesenian, memainkan musik rebana secara kelompok, memberikan komentar realistis, bersemangat dalam mempertunjukkan kreativitas kelompok. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak pernah (TP), cukup (C), baik (B) dan sangat baik (SB). Kriteria penilaian tidak pernah (TP) jika siswa tidak dapat menunjukkan aspek yang diukur dalam pembelajaran, kriteria penilaian cukup (C) jika siswa pernah menunjukkan aspek yang diukur dalam pembelajaran, kriteria penilaian baik (B) jika siswa sering menunjukkan aspek yang diukur dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian sangat baik (SB) jika siswa selalu menunjukkan aspek yang diukur dalam pembelajaran.

Lembar pengamatan sikap religi meliputi aspek: mengawali kegiatan pembelajaran dengan bacaan Basmallah, bersemangat dalam pembelajaran sebagai wujud rasa syukur terhadap keanekaragaman karya seni musik, mengakhiri semua kegiatan pembelajaran dengan bacaan hamdallah. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak, mulai tampak, mulai berkembang dan menjadi kebiasaan. Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap religi selama pembelajaran, kriteria penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah menunjukkan sikap religi selama pembelajaran, kriteria penilaian mulai berkembang (MB) jika siswa sering


(56)

68

menunjukkan sikap religi selama pembelajaran dan kriteria menjadi kebiasaan (MK) jika siswa selalu menunjukkan sikapa religi selama pembelajaran.

Lembar pengamatan sikap kerjasama meliputi aspek: terlibat aktif dalam proses pembelajaran, kekompakan dalam bermin musik, membantu teman yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran dan memiliki kedisiplinan saat pembelajaran. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu belum tampak (BT), mulai tampak (MT), mulai berkembang (MB) dan menjadi kebiasaan (MK). Kriteria penilaian belum tampak (BT) jika siswa tidak pernah menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran, kriteria penilaian mulai tampak (MT) jika siswa pernah menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran, kriteria penilaian mulai berkembang (MB) jika siswa sering menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian menjadi kebiasaan (MK) jika siswa selalu menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran.

Lembar pengamatan aspek psikomotorik meliputi aspek: memainkan musik rebana secara kelompok dan mempertunjukkan teknik bermain musik secara sederhana menggunakan media yang ada. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori, yaitu tidak trampil (TT), cukup (C), trampil (T) dan sangat trampil (ST). Kriteria penilaian tidak trampil (TT) jika siswa tidak dapat menunjukkan aspek psikomotorik dalam pembelajaran, kriteria penilaian cukup (C) jika siswa pernah menunjukkan aspek psikomotorik dalam pembelajaran, kriteria penilaian trampil (T) jika siswa sering menunjukkan aspek psikomotorik dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian sangat trampil (ST) jika siswa selalu menunjukkan aspek psikomotorik dalam pembelajaran.

Lembar pengamatan aspek kognitif untuk menilai wawasan atau pengetahuan siswa yang berkaitan dengan indikator pembelajaran. Indikator aspek kognitif meliputi kemampuan menjawab pertanyaan teman dan kemampuan memberikan komentar realistik. Kriteria penilaian terdiri dari empat kategori,


(57)

69

menunjukkan aspek yang diukur dalam pembelajaran, kriteria penilaian trampil (T) jika siswa sering menunjukkan aspek yang diukur dalam pembelajaran, dan kriteria penilaian sangat trampil (ST) jika siswa selalu menunjukkan aspek yang diukur dalam pembelajaran.

Hasil pengamatan akan dijadikan sebagai bahan refleksi terhadap tindakan berikutnya. Pengamatan yang dilakukan dalam setiap pertemuan dapat mempengaruhi perencanaan tindakan yang akan dilakukan pada tahap berikutnya, sehingga pengamatan ini akan menghasilkan sebuah refleksi untuk perencanaan selanjutnya.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan menganalisis data, membahas dan menyimpulkan dari tindakan yang telah terlaksana selama proses pembelajaran, untuk kemudian mengidentifikasi tindak lanjut pada pembelajaran berikutnya. Pada penelitian ini refleksi dilakukan setelah kegiatan pengamatan yang dilakukan peneliti dan observer mitra telah terlaksana. Dalam refleksi baik peneliti dan observer mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi, berupa kemajuan maupun faktor yang menghambat proses pembelajaran, baik pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas. Peneliti bersama observer mendiskusikan semua hal yang terjadi dalam proses pembelajaran. Hasil diskusi saat refleksi dilakukan sebagai pedoman dalam membuatan perencanaan untuk tahap pembelajaran selanjutnya.

Untuk lebih memperjelas gambaran siklus pertama, peneliti paparkan melalui tabel sintaks pembelajaran sebagai berikut:

Tabel: 3.2

Sintaks pembelajaran kesenian rebana pertemuan pertama Tahap Tahap

Pembelajaran Kegiatan siswa Kegiatan guru

1 Observing

Mengamati pertunjukan kesenian rebana grup Ahsanul Qulub secara langsung.

Mengamati kegiatan belajar siswa.


(58)

70

Menganalisis nama alat musik, teknik bermain alat musik, karakter bunyi alat musik, pola ritme, dan fungsi kesenian rebana di Gandrungmangu.

Mengamati kegiatan belajar siswa.

Evaluasi: Tes Tertulis. Melakukan tanya jawab berkaitan dengan hasil analisis siswa.

Refleksi. Melakukan tanya

jawab berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran bersama siswa. Tindak lanjut:

Membuat leaflet tentang kesenian rebana di Gandrungmangu untuk dinilai pertemuan selanjutnya.

Memberikan tugas pada siswa untuk membuat leaflet secara berkelompok dan dikumpulkan

pertemuan mendatang

Tabel: 3.3

Sintaks pembelajaran kesenian rebana pertemuan kedua Tahap Tahap

Pembelajaran Kegiatan siswa Kegiatan guru

2 Questioning

Menilai leaflet berdasarkan kriteria

penilaian secara kelompok.

Guru memberikan daftar kriteria penilaian leaflet. Melakukan diskusi

bersama kelompoknya untuk membuat pertanyaan berkaitan

Membimbing siswa membuat pertanyaan Mengamati kegiatan


(59)

71 yang lain. Menjawab pertanyaan kelompok lain. Membimbing siswa menjawab pertanyaan Mengamati kegiatan tanya jawab siswa Mempresentasikan hasil

kerja kelompok

Mengamati siswa melakukan presentasi Evaluasi Menilai hasil evaluasi

Refleksi Menanyakan pada

siswa berkaitan dengan kelebihan dan kesulitan proses pembelajaran Tindak lanjut

Membuat pola ritme berdasarkan karakter bunyi alat musik rebana secara tertulis untuk dipraktekkan pertemuan mendatang

Menugaskan siswa untuk membuat pola ritme secara tertulis berdasarkan karakter bunyi alat musik rebana untuk dipraktekkan

pertemuan mendatang Tabel: 3.4

Sintaks pembelajaran kesenian rebana pertemuan ketiga Sintaks Tahap

Pembelajaran Kegiatan siswa Kegiatan guru

3 Experimenting

Mencoba membunyikan pola ritme karya siswa dengan alat musik rebana genjring dan benda di lingkungan sekitar.

Mengamati hasil kreativitas siswa.

Associating Menghubungkan, mengaitkan dan

Membimbing siswa menghubungkan,


(60)

72

mencari persamaan serta perbedaan hasil explorasi dengan grup rebana Ahsanul Qulub.

mengaitkan dan mencari persamaan serta perbedaan hasil explorasi dengan grup rebana Ahsanul Qulub. Evaluasi. Menilai hasil evaluasi. Refleksi

mengemukakan

kelebihan dan kesulitan yang dihadapi selama pembelajaran

Menanyakan kelebihan dan kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran

berlangsung

Tindak lanjut Siswa diberi tugas berlatih memainkan musik rebana secara kelompok untuk ditampilkan pertemuan mendatang.

Memberikan tugas pada siswa untuk berlatih bermain musik rebana secara kelompok menggunakan benda di lingkungan sekitar untuk ditampilkan pada pertemuan mendatang

Tabel: 3.5

Sintaks pembelajaran kesenian rebana pertemuan keempat

Sintaks Tahap

Pembelajaran

Kegiatan siswa Kegiatan guru

4 Communicating Bermain musik rebana secara kelompok.

Mengamati kreativitas siswa.


(1)

Keberadaan madrasah-madrasah di bawah naungan kantor kementrian agama masih sangat bergantung pada fasilitas yang disediakan oleh pusat, oleh karena itu selayaknya kantor kementrian agama berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kebutuhan madrasah.

4. Bagi Madrasah Lainnya

Pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran yang mendayagunakan potensi seni tradisi setempat dengan tetap mengacu pada kurikulum 2013. Hal ini bermanfaat untuk mengembangkan sikap religi, sikap sosial, pengetahuan serta ketrampilan siswa dalam mengapresiasi karya seni musik. Penggunaan alat musik secara imitasi yang ada di lingkungan sekitar dapat dijadikan sebagai salah satu solusi terhadap permasalahan yang berkaitan dengan alat musik sebagai media peningkatan apresiasi siswa.

5. Bagi Peneliti Lebih Lanjut

Penelitian ini terbatas pada pembuatan rancangan pembelajaran, sehingga untuk penelitian lebih lanjut direkomendasikan untuk mengembangkan menjadi sebuah model pembelajaran, serta dapat mengkaji dan mengembangkan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan yang berbeda atau mempertimbangkan efektifitas waktu pembelajaran di kelas untuk meningkatkan apresiasi siswa.

Penerapan pembelajaran kesenian rebana melalui pendekatan scientific untuk siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) sangat efektif untuk menangani masalah pembelajaran seni musik di kelas, sehingga disarankan untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut berkenaan dengan rancangan pembelajaran kesenian rebana yang paling efeltif bagi siswa di madrasah atau sekolah.


(2)

Hasmi Fidiyarti, 2014

Peningkatan Apresiasi Siswa MTS Ma’arif nu 01 Gandrungmangu Terhadap Kesenian Rebana Melalui Pendekatan Scientific


(3)

Hasmi Fidiyarti, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. (2011) Implementasi Pendidikan Karakter. Jakarta: Prestasi Pustaka. Arikunto, S. (2010) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Banoe, P. (2007) Kamus Musik.Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Depdiknas. (2001) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. (2006) Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005. Jakarta: Depdiknas. .

Dimyati dan Mujiono. (1999) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Harjanto. (1997) Perecanaan Pengajaran, Jakarta: PT. Rineka Cpta.

Hermawan, D. (2007) Musik Rebana Lombok. Bandung: P4ST UPI. Jati, H. (2008) Buku Pintar Bermain Musik. Jogjakarta: Shafa Media.

Jazuli, M. (2008) Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni. Semarang: Unesa University Press.

Kemendikbud. (2012) Pengembangan Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud. Maksum, Ali. (2012) Metodologi Penelitian. Surabaya: Unesa University Press. Maulana, D. (2014) Pendekatan Scientific. Lampung: LPMP Lampung.

Mertler, A. C. (2011) Action research. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Milyartini, R. (2009) Evaluasi Pendidikan Musik. Bandung: Bintang WarliArtika. Mills, J. (2005) Music in The School. New York: Oxford University Press.


(4)

Hasmi Fidiyarti, 2014

Peningkatan Apresiasi Siswa MTS Ma’arif nu 01 Gandrungmangu Terhadap Kesenian Rebana Melalui Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Moleong, L. X. (2010) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. (1996) Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Pustaka Isyfa’ Lana. (2013) Sholawate Syekher. Kediri: Pustaka Isyfa’ Lana.

Rohidi, T. R. (2011) Metodologi Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara.

Rusman. (2013) Model-Model Pembelajaran. Bandung. Jakarta: Rajawali Pers. Rusman. (2012) Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Sagala, S. (2005) Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sudaryono, dkk. (2013) Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. (2009) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sumardjo, J. (2000) Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB Bandung.

Suprapto. (2013) Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-Ilmu

Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: CAPS.

Surya, M. (2004) Psikologi Pembelajaran Dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Sutarma, A. (2007) Metodologi Pengajaran Rebana Lombok. Bandung: P4ST UPI.

Trianto. (2009) Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Wajik, J. (2011) 24 Karakter Modal Membangun Bangsa. Jakarta: Kemenbudpar. Wina, S. (2010) Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.


(5)

Wiriaatmaja, R. (2005) Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wirya, M.K. (1984) Bermain Rebana. Jakarta: CV Yosaguna.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013) Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Sumber Internet.

Hafer, E. (2012) A Pedagogy of The Pedagogy of Music Appreciation. Tersedia: http://www.sciary.com/journal-scientific-musichistorypedagogy-article-122930. [Diakses 11 April 2014].

Muhammad Faiq. (2013) Pendekatan Scientific Dalam Implementasi Kurikulum

2013. Tersedia : http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/07/pendekatan-scientific-dalam-implementasi-kurikulum-2013.html. [Diakses 13 Maret 2014].

Muhammad Jazuli . (2012) Musik Rebana, Materi Alternatif Pendidikan Seni di

Sekolah.Tersedia: http://muhammadjazuli.wordpress.com/.?s=rebana. [Diakses 10

Januari 2014].

Next Label Studio. (2013) Pendekatan dan Metode Pembelajaran Seni Musik . Tersedia: https://www.facebook.com/nl.records/posts/10151995745620211. [Diakses 12 Juni 2014].

Silverman, M. (2009) Rethinking Music Appreciation.

Tersedia: http://www.zioka.com/rider-rethinking-music-appreciation-rider-university-1550.html. [Diakses 11 Juni 2014].

Ustadsfahrur. (2009) Metode Pembelajaran Seni Musik.

Tersedia: http://ustadsfahrur.wordpress.com/2009/01/09/49/. [Diakses 15 Maret 2014].

Sudarsyah, A. (2013) Ternyata Memahami Kurikulum 2013 Membutuhkan Waktu

Ektra.Tersedia:


(6)

Hasmi Fidiyarti, 2014

Peningkatan Apresiasi Siswa MTS Ma’arif nu 01 Gandrungmangu Terhadap Kesenian Rebana Melalui Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudrajad, A. (2008) Pengertian Pendekatan Strategi Metode Teknik Dan Model

Pembelajaran.Tersedia:http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendek


Dokumen yang terkait

Perkembangan seni rebana biang pada masyarakat kecamatan Jagakarsa Jakarta

5 47 116

PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH DAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC Peningkatan Pemecahan Masalah Dan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Discovery Learning Pada Siswa Kelas VII Semester Ge

0 2 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL INQUIRY Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Inquiry Learning Dalam Pembelajaran Matematika (PTK Pembelajaran Ma

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Pendekatan Scientific Terintegrasi pada Model Pembelajaran Problem Based Learning (PTK pada Siswa

0 5 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC Peningkatan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Pendekatan Scientific Terintegrasi pada Model Pembelajaran Problem Based Learning (PTK pada Siswa

0 3 18

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC) DENGAN STRATEGI TTW Peningkatan Komunikasi Matematika Siswa melalui Pendekatan Saintifik (Scientific) dengan Strategi TTW (Think Talk Write)(PTK Pembelajaran Matemat

0 2 19

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PROBLEM SOLVING PADA Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Melalui Pendekatan Scientific Dengan Model Problem Solving Pada Pokok Bahasan Perbandingan

0 2 11

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMA.

3 6 40

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS SISWA SMA.

1 2 44

Tingkatkan Apresiasi Kesenian Tradisional.

0 0 1