SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MEMBANTU CALON SISWA Sistem Pendukung Keputusan Untuk Membantu Calon Siswa Memilih Sekolah Menengah Lanjutan Di Surakarta.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
UNTUK MEMBANTU CALON SISWA
MEMILIH SEKOLAH MENENGAH LANJUTAN DI SURAKARTA

MAKALAH

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Komunikasi dan Informatika

Diajukan oleh :

Nuruddin Nova Sekti Aji
Agus Ulinuha, S.T., M.T., Ph.D.
Yusuf Sulistyo N, S.T., M.Eng

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Juli, 2012

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

UNTUK MEMBANTU CALON SISWA
MEMILIH SEKOLAH MENENGAH LANJUT DI SURAKARTA
Nuruddin Nova Sekti Aji, Agus Ulinuha, Yusuf Sulistyo Nugroho
Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-Mail : [email protected]

ABSTRACT
To be accepted in an ideal advanced high school or that is appropriate
with prospective student criteria after graduation from junior high school is
becoming hope of each student. How ever school information and reason to
decide, look for, and choose an ideal Public Schools is not easy. There are a
number of constraints and factors in every student to choose and find information
about schools which fit with student criteria or have a high chance to him to be
accepted. The Decision Support System to Assist Students in selecting Advanced
high school in Surakarta has been designed to help students to find out which
school is suitable for him.
The system using and developing the basic concept of the Analytical
Hierarchy Process (AHP) used as a theoretical basis for calculation of weighting
of each factor and the real criteria that exist in the real situation. The system is

built with PHP and MySQL as database.
This Decision support system was successfully constructed and tested in
accordance with the plan which already made. Based on the results of
experiments performed by the survey obtained by 11.76% said strongly agree and
58.82% agreed with the terms of the benefits and purpose. This proves that the
system can fill up the needs of potential user of this decision support system.
Keywords: An ideal Public Schools, Decision Support Systems, Analytical
Hierarchy Process
ABSTRAKSI
Mendapatkan sekolah menengah lanjutan idaman atau sesuai dengan
kriteria seorang calon siswa pasca kelulusan dari sekolah menengah pertama
adalah harapan setiap siswa. Namun informasi sekolah dan pemikiran untuk
memutuskan, mencari, dan memilih Sekolah Negeri yang ideal tidaklah mudah.
Berbagai kendala dan faktor dalam siswa memilih dan mencari informasi
mengenai sekolah mana yang sesuai dengan kriteria atau yang berpeluang tinggi
untuknya diterima. Sistem Pendukung Keputusan Untuk Membantu Calon Siswa

1

Dalam Memilih Sekolah Menengah Lanjutan di Surakarta ini dibuat untuk

membantu siswa untuk mengetahui sekolah mana yang tepat untuknya.
Sistem ini menggunakan dan mengembangkan konsep dasar dari Analytical
Hierarchy Process (AHP) yang akan digunakan sebagai teori dasar untuk
melakukan perhitungan pembobotan dari tiap faktor dan kriteria nyata yang ada di
lapangan. Sistem ini dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan MySQL
sebagai basis data.
Sistem pendukung keputusan ini berhasil dibangun dan diuji coba sesuai
dengan rancangan yang telah dibuat. Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan di
masyarakat diperoleh suara sebesar 11.76% yang menyatakan sangat setuju dan
58.82% menyatakan setuju dari segi manfaat dan tujuan. Hal ini membuktikan
bahwa sistem ini dapat memenuhi kebutuhan dari calon pengguna sistem
pendukung keputusan ini.
Kata kunci : Sekolah Negeri yang ideal, Sistem Pendukung Keputusan,
Analytical Hierarchy Process
PENDAHULUAN
Sekolah

merupakan

tempat


untuk bisa belajar di sekolah negeri

tujuan untuk belajar bagi seorang
anak

manapun.

Sekolah

lebih ketat.

yang

Setelah

siswa

mendapatkan


berkualitas dan berstatus Negeri

predikat

selalu menjadi incaran seorang orang

Menengah

tua dan calon siswa. Selain sudah

hendak

terbukti mempunyai kualitas yang

pendidikan sekolah menengah lanjut,

terpercaya, sekolah negeri sering kali

orang


lebih murah dan terjangkau untuk

mendapatkan

masalah

biaya.

bagi

sekolah menengah lanjutan yang di

seorang

siswa

berprestasi

idamkan. Beberapa orang tua dan


maupun yang kurang berprestasi dan

siswa terkadang kesulitan dalam

termasuk dalam keluarga menengah

memperoleh

kebawah maupun ke atas. Terlebih

sekolah menengah lanjut yang ada.

lagi ketika seorang siswa yang telah

Mereka harus bersusah payah dating

memasuki

sekolah


ke setiap sekolah untuk mendapatkan

menengah lanjutan pasti persaingan

informasi yang riil tentang sekolah

Terutama
yang

jenjang

ke

kelulusan

dari

Pertama

(SMP)


melanjutkan

tua

dan

Sekolah

ke

siswa

informasi

informasi

dan

jenjang


berhak
mengenai

tentang

tersebut. Mulai dari jarak tempuh dan
2

lokasi, fasilitas dari sekolah tersebut,

merupakan permasalan yang akan

biaya

dihadapi seorang siswa nanti dalam

SPP

Pengembangan


(Sumbangan
Pendidikan)

menuju

dan

sekolah

untuk

belajar.

uang gedung atau SPS (Sumbangan

Karena tak semua calon

Pengembangan Sekolah) dan yang

berasal dari daerah strategis yang

terpenting

informasi

terdapat transportasi untuk langsung

jangkauan rata-rata nilai DANEM

bisa sampai ke sekolah ataupun

(Daftar Nilai Hasil Evaluasi Belajar

dalam jarak yang jauh dari rumah

Tahap Akhir Nasional Murni ) batas

tentunya

minimal pada tiap sekolah guna

pertimbangan juga bagi calon siswa

menentukan

untuk memilih sekolah. Dan masih

lagi

adalah

probabilitas

diterima

akan

menjadi

siswa

sebuah

banyak permasalahan yang sering

tidaknya calon siswa tersebut.

kali

Masih seputar permasalahan

jadi

pertimbangan

untuk

yang dihadapi oleh orang tua dan

menentukan sekolah yang tepat bagi

calon siswa dalam memilih sekolah

calon siswa.

yang terbaik dan realistis untuk nya.

Berdasar latar belakang yang

Dimulai dari DANEM calon siswa

telah diuraikan, dalam menentukan

yang pas-pas an atau bagus sekiranya

sekolah menengah lanjutan idaman

sekolah mana yang bisa untuknya

dan tepat bagi calon siswa dari

mendaftar

tersebut.

sekian banyak kriteria dan bahkan

Kemudian untuk persoalan biaya,

multikriteria perlu dibuat sebuah

dalam hal ini dana pengembangan

sistem pendukung keputusan yang

instansi/ sekolah atau sering disebut

mampu

uang gedung dan juga iuran bulanan

menentukan pilihan dalam memilih

atau

sebuah

sekolah menengah dengan salah satu

pertanyaan bagi orang tua calon

metode dasar yang digunakan dalam

siswa

kalangan

Sistem Pendukung Keputusan. Yakni

menengah kebawah. Apakah biaya

Analytical Hierarchy Process (AHP)

nanti sesuai dengan pendapatannya

yang mampu menyederhanakan dan

ataupun

membantu

di

spp,

juga

terutama

tidak.

sekolah

menjadi

dari

Kemudian

untuk

masalah lokasi ataupun jarak tempuh

membantu

calon

mempercepat

siswa

proses

penentuan dari beberapa kriteria
3

yang

ada

dan

Metodologi penelitian yang

menghasilkan sebuah keputusan atau

dirasa tepat dan akan digunakan

sebuah pilihan

dalam

Tujuan

untuk

dari

diolah

penelitian

membangun

ini

pendukung

adalah membangun sebuah sistem

membantu

pendukung

sekolah

keputusan

dalam

sistem

keputusan
calon

siswa

menengah

untuk
memilih

lanjutan

di

menentukan pilihan sekolah yang

surakarta

diinginkan oleh calon siswa dan

menggunakan

mempunyai kemungkinan diterima

(Pressman,

untuknya.

diilustrasikan pada Gambar dibawah

adalah
metode
2005)

dengan
waterfall

seperti

yang

ini
METODOLOGI PENELITIAN
Mendefinisikan
kebutuhan
Analisis
kebutuhan
Desain sistem dan
software
coding
Pengujian sistem (verivikasi)
dan integrasi
Implementasi dan
maintenance

Gambar 1. Metode waterfall
Metode

waterfall

adalah

menunggu sampai dengan proses

metode perancangan berurutan yang

pada tahap tersebut selesai baru bisa

menggunakan

melanjutkan ke tahap berikutnya.

proses

pendekatan

secara sistematis mulai dari level

Namun

pendefinisian

sistem

kurang dalam iterasi pada setiap

sampai dengan maintenance. Setiap

level. Dalam pengembangan Sistem

tahapan pada Waterfall dilakukan

Pendukung Keputusan berbasis web,

secara

Waterfall memiliki kekakuan untuk

kebutuhan

berurutan

dan

harus
4

disayangkan

metode

ini

ke

iterasi

Sistem

sebelumnya.

Informasi

Sistem

dalam

Pendukung

akan didapatkan sebuah pembobotan

Dimana

dengan

bentuk

teknologi

Dalam

yang

pemberian

skala

perhitungan untuk tiap kriteria akan

ataupun

diberi

lingkungannya.

bobot

kepentingan

atau

prioritas yang berbeda satu dengan

Penelitian dalam pembuatan
sistem ini

kepentingan

berbeda-beda untuk tiap kriteria.

Keputusan

berbasis Web selalu berkembang
baik

nilai

yang lain. Untuk kriteria SPS atau

menggunakan konsep

dasar yang sering kali digunakan

uang

untuk menganalisis sebuah masalah

kemudian SPP diberi bobot 4, nilai

yang dihadapi dengan metode AHP

DANEM diberi bobot 3, dan untuk

(Analytical Hierarchy Process). AHP

kriteria akreditasi, sertifikasi dan

adalah salah satu teknik pengambilan

lokasi diberi bobot 1. Pemberian

keputusan yang digunakan dalam

bobot

analisis

sebelumnya

kebijaksanaan.

Dalam

gedung

diberi

bobot

kepentingan
sudah

5,

tersebut
diuji

nya

nilai

penelitian ini, penggunaan AHP

konsistensi

dengan

hanya sebagai teori dasar untuk

menggunakan perbandingan matriks

membantu dalam membentuk sebuah

berpasangan.

keputusan dari permasalahan yang

kepentingan tersebut tertera dalam

ada dengan melakukan perbandingan

tabel dibawah ini

Pengujian

bobot

kepentingan tiap kriteria. Kemudian
Tabel 1. Matriks Perbandingan Berpasangan
Perbandingan Berpasangan Kriteria
KRITERIA
UANG
GEDUNG
SPP
NILAI
AKREDITASI
SERTIFIKASI
LOKASI
Total

UANG
GEDUNG

SPP

1

2

3

5

5

5

0.379

0.5
0.33
0.2
0.2
0.2
2.43

1
0.33
0.2
0.2
0.2
3.93

3
1
0.33
0.33
0.33
7.99

5
3
1
1
1
16

5
3
1
1
1
16

5
3
1
1
1
17

0.292
0.149
0.060
0.060
0.060

NILAI AKREDITASI SERTIFIKASI LOKASI

5

PRIORITY
VECTOR

n = 6, Ri=1.24
Eigen value = (2.43*0.379) + (3.93*0.292) + (7.99*0.149) + (16*0.060)
+ (16*0.060) + (17*0.060 ) = 6.190
CI = (6.190 – 6) / 5 = 0.038
CR = CI/ Ri = 0.038/ 1.24
= 0.031 atau 3.10 %
Dalam

pemberian

1) 1 juta < SPS ≤ 1.5 juta (bobot

skala

perhitungan untuk tiap sub kriteria

= 4)
2) 1.5 juta < SPS ≤ 3 juta (bobot

akan diberi bobot 0 s/d 4 dengan
jumlah maksimal dari kriteria yang

= 2)

hanya berjumlah 3 sub kriteria.

3) SPS > 3 juta (bobot = 0)

Untuk sub kriteria yang sesuai

Untuk kriteria uang gedung

dengan realitanya memiliki potensi

SMK :

untuk mendapatkan nilai positif akan

1) 1 juta < SPS ≤ 1.5 juta (bobot

diberi

bobot

tertinggi

dan

= 4)
2) 1.5 juta < SPS ≤ 2.5 juta

kemungkinan untuk kriteria yang
memiliki

nilai

negative

akan

(bobot = 2)

diberikan bobot terendah.

3) SPS > 2.5 juta (bobot = 0)

Pembobotan yang diberikan

c.

SPP

(Sumbangan

untuk mengatahui hasil keputusan

Pengembangan Pendidikan)

akan sekolah mana yang berpeluang

Untuk kriteria SPP SMA :

tinggi atau ideal dengan kriteria

1) 125 ribu < SPP ≤ 175 ribu
(bobot = 4)

calon siswa adalah sebagai berikut

2) 175 < SPP ≤ 250 ribu (bobot

penilaiannya :
a.

= 2)

Nilai kelulusan (DANEM)

3) 250 < SPP ≤ 350 ribu (bobot

1) Nilai ≤74 (bobot = 4)
2) Nilai ≥ 75 (bobot = 0)
b.

SPS

= 0)
Untuk kriteria SPP SMK :

(Sumbangan

1) 140 < SPP ≤ 160 ribu (bobot

Pengembangan Sekolah)

= 4)

Untuk kriteria uang gedung
SMA :
6

2) 160 < SPP ≤ 180 ribu (bobot

Ketika

= 2)

telah

selesai dilakukan di dapatkan hasil

3) 180 < SPP ≤ 200 ribu (bobot

total skor dengan interval peluang

= 0)
d.

pembobotan

sekolah yang berbeda-beda dari tiap

Akreditasi

sekolah. Barikut adalah total skor

1) Akreditasi “A” (bobot = 4)

yang di dapat dari tiap sekolah.

2) Akreditasi “B” (bobot = 2)

a.

3) Akreditasi “C” (bobot = 0)

Total skor SMA
1) Total skor 6 diperoleh SMA 1
dan SMA 3

e.

Sertifikasi

2) Total skor 38 diperoleh SMA

1) RSBI ( bobot = 0)

7

2) SSN/ Reguler (bobot =4)
f.

3) Total skor 40 diperoleh SMA

Lokasi

2

1) Kecamatan banjarsari/ lokasi

4) Total skor 42 diperoleh SMA

A (bobot=4)

4 dan SMA 6

2) Kecamatan jebres/ lokasi B

5) Total skor 52 diperoleh SMA

(bobot=3)

5

3) Kecamatan serengan/ lokasi

6) Total skor 58 diperoleh SMA

D (bobot=2)
4) Kecamatan

8
pasar

kliwon/

b.

lokasi C (bobot=1)
g.

1) Total skor 20 diperoleh SMK

Prodi atau disiplin ilmu

5
2) Total skor 30 diperoleh SMK

Khusus untuk kriteria Prodi atau

2

Disiplin Ilmu tidak dimasukkan
kedalam

proses

bernilai

pembobotan

3) Total skor 39 diperoleh SMK

pembobotan

karena

didapatkannya

8

tidak

4) Total skor 40 diperoleh SMK

tingkatan
untuk

Total skor SMK

3 dan SMK 9

kategori

5) Total skor 46 diperoleh SMK

tersebut dan hanya digunakan

4 dan SMK 6

untuk pengecekan kondisi.

7

masuk ke SMA 5 dan SMA

6) Total skor 50 diperoleh SMK

8

7

6) Pada interval 56 < total skor

7) Total skor 57 diperoleh SMK



1

akan

dibuat

berbeda-beda

tiap

peluang

6

peringkat
b.

berdasarkan nominal nilai akreditasi
yang

terdapat

masuk ke SMA 2 dan SMA

Dari total skor tiap sekolah
tersebut

60

Interval Peluang SMK
1) Pada interval 15 < total skor

sekolah

untuk menentukan peluang pertama



25

terdapat

peluang

dan peluang kedua yang terdekat

masuk ke SMK 5 dan SMK

dengan total skor masing-masing

4
2) Pada interval 28 < total skor

sekolah. Berikut adalah interval total
skor tiap peluang sekolah.



a.

Interval peluang SMA

masuk ke SMK 2 dan SMK

1) Pada interval 4 < total skor ≤

6


ke SMA 1 dan SMA 3
terdapat

peluang


peluang


peluang



peluang

54

terdapat

peluang

masuk ke SMK 7 dan SMK

5) Pada interval 46 < total skor
terdapat

terdapat

6) Pada interval 48 < total skor

4
54

48

6

masuk ke SMA 6 dan SMA



peluang

masuk ke SMK 4 dan SMK

4) Pada interval 41 < total skor
terdapat

terdapat

5) Pada interval 42 < total skor

4
44

42

9

masuk ke SMA 2 dan SMA



peluang

masuk ke SMK 3 dan SMK

3) Pada interval 39 < total skor
terdapat

terdapat

4) Pada interval 39 < total skor

2
41

39

2

masuk ke SMA 7 dan SMA



peluang

masuk ke SMK 8 dan SMK

2) Pada interval 22 < total skor
39

terdapat

3) Pada interval 35 < total skor

12 terdapat peluang masuk



32

peluang

1
8

membantu calon siswa memilih

7) Pada interval 54 < total skor


60

terdapat

peluang

sekolah menengah lanjut dapat

masuk ke SMK 1 dan SMK

dilihat dalam Gambar dibawah ini

3

yang digambarkan dalam bentuk
ERD

Perancangan basis data sistem
pendukung

keputusan

Relationship

(Entity

Diagram).

untuk

Gambar 2. ERD (Entity Relationship Diagram) sistem.

HASIL

PENELITIAN

akan

DAN

memilih

lanjutan

PEMBAHASAN
Pengujian sistem pendukung

sebuah

untuknya.

DANEM,

sekolah

Mulai

SPS

dari

(sumbangan

keputusan pemilihan sekolah yang

pengembangan

dilakukan

user

(sumbangan

yakni siswa calon sekolah menengah

pendidikan),

lanjut

sejumlah

pendidikan, akreditasi dan sertifikasi.

pertanyaan yang berupa kriteria-

Hasil pemilihan dari tiap kriteria dan

kriteria

sub kriteria yang mempunyai nilai

kepada beberapa

dengan

umum

mengisi

yang

sering

di

tanyakan oleh seorang siswa ketika

dan
9

bobot

sekolah),

SPP

pengembangan
lokasi,

kepentingan

program

masing-

masing yang telah dipilih oleh user

kriteria dalam pemilihan sekolah

dijumlahkan

beserta

dan

kemudian

hasil

pemilihan

sekolah

dicocokkan dengan hasil sekolah

ditunjukkan pada Gambar dibawah

yang ada pada tiap interval peluang

ini

hasil sekolah. Tampilan pengisian

Gambar 3. Tampilan Form Pengisian Kriteria Pertanyaan Pemilihan Sekolah
Dari gambar 3 diatas setiap

penjumlahan tiap nilai dari sub

pertanyaan dan jawaban terdapat

kriteria dan dikalikan dengan bobot

bobot kepentingan dan nilai yang

kepentingan tiap kriteria. Kemudian

berbeda-beda pada tiap kriteria dan

poin 40 tersebut di cocokkan dengan

sub kriteria. Dari pengisian form

interval peluang sekolah yang ada.

kriteria tersebut user mendapatkan

Dan kemudian menampilkan hasil

poin

keputusan sekolah mana yang sesuai

40

yang

berasal

dari
10

dengan kriterianya yang diperoleh

kedua yang sesuai dan mendekati

dengan

dengan kriteria user yang telah

poin

tersebut.

Gambar

berikut menunjukkan hasil keputusan

dimasukkan.

berupa peluang sekolah pertama dan

Gambar 4. Tampilan Hasil Keputusan Pemilihan Sekolah
Pengujian sistem dilakukan

ada mengenai tujuan dan manfaat

dengan memberikan angket kuisioner

dan

kepada 17 user selaku siswa calon

sebuah prosentase rata-rata jawaban

sekolah menengah lanjut yang berisi

dari tiap pertanyaan. Dari hasil

beberapa pertanyaan seputar tujuan

pengujian

dan manfaat sistem dan tampilan

jawaban untuk tiap pertanyaan dapat

sistem.

ditunjukkan pada Gambar berikut
Dari 17 responden yang telah

diberikan kuisioner tersebut dan telah
mengisi dari tiap pertanyaan yang

11

tampilan

sistem

tersebut

didapatkan

prosentase

Gambar 5. Grafik Kuisioner Tentang Tujuan Dan Manfaat Sistem
Grafik

diatas

dan

menunjukan

tujuan

untuk

memenuhi

bahwa dari segi perolehan manfaat

kebutuhan calon pengguna sistem

dan

memenuhi

diperoleh suara sebanyak 11.76%

kebutuhan calon pengguna sistem

mengatakan sangat setuju, 58.82%

mayoritas menyatakan bahwa sistem

mengatakan

ini bermanfaat. Dari 17 responden

mengatakan tidak setuju dan 0%

yang ada dalam perolehan manfaat

mengatakan sangat tidak setuju.

tujuan

untuk

setuju,

29.41%

Gambar 6. Grafik Kuisioner Tentang Tampilan Sistem
Grafik
bahwa

dari

diatas
segi

menunjukan
tampilan

kemudahan penggunaan pada sisi

dan

interface untuk memenuhi kebutuhan
12

calon pengguna sistem mayoritas

Hierarchy Process (AHP) sebagai

menyatakan

dasar

menarik

bahwa
dan

sistem

mudah

ini

teori

menentukan

untuk

untuk

membantu

pembobotan

kriteria

digunakan. Dari 17 responden yang

telah selesai dibuat dan diuji coba di

ada dalam perolehan manfaat dan

masyarakat. Sistem ini telah dibuat

tujuan untuk memenuhi kebutuhan

sesuai dengan analisis kebutuhan dan

calon pengguna sistem diperoleh

dibangun sesuai dengan rancangan

suara sebanyak 35.29% mengatakan

yang telah di utarakan oleh pembuat

sangat menarik, 64.71% mengatakan

sistem sesuai dengan tujuan awal.

menarik dan 0% mengatakan tidak

Mulai

menarik dan sangat tidak menarik.

informasi dan fasilitas yang terdapat
pada

sistem

dibuktikan

Pembuatan aplikasi berupa

pengujian

sistem pendukung keputusan untuk
calon

siswa

telah

manfaat,

diselesaikan

metode

berdasarkan
di

masyarakat

hasil
yang

memperoleh suara sebesar sebesar

memilih

11.76% yang menyatakan sangat

sekolah menengah lanjutan dengan
menggunakan

kegunaan,

dengan sebaik mungkin. Hal ini

KESIMPULAN

membantu

dari

setuju dan 58.82% menyatakan.

Analytical

DAFTAR PUSTAKA
Albert, Andreas, 2004 “Sistem informasi Pendidikan Nasional Sekolah Menengah
Umum dan Sederajat”. http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/124592SP-88-Sistem%-20informasi-HA.pdf. Diakses tanggal 10 Oktober 2011,
pukul 13:19
Hardyansyah, Willis, 2010 “Penerapan Sistem Informasi Businnes Intelligence
Untuk Memudahkan Orang Tua Siswa Memilih Sekolah Menengah
Pertama
Yang
Berkualitas”.
http://www.slideshare.net/wilhardy/penerapan-sistem-informasi-businessintelligence-untuk-memudahkan-para-orang-tua-siswa-memilih-sekolahmenengah-pertama-yang-berkualitas-4400883. Diakses tanggal 9 Oktober
2011, pukul 21:05

13

Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Andi,
Yogyakarta
Saaty, Thomas L. 2001. “Decision Making with Dependence and Feedback: The
Analytic Network Process”. Pittsburgh, PA: RWS Publications..
Sunarto, 2011. “Sistem Pendukung Keputusan pemilihan handphone metode
analytical
hierarchy process (AHP) berbasis PHP”.
http://repo.eepis-its.edu/229/. Diakses tanggal 11 Oktober 2011, pukul
13:25

14

Dokumen yang terkait

Sistem Pendukung Keputusan dengan metode profile matching untuk membantu Penjurusan Calon Siswa Baru Pada SMK NU Maarif Kudus.

1 8 8

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MEMBANTU DIAGNOSA AWAL Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Metode Weighted Product Untuk Membantu Diagnosa Awal Gangguan Pada Masa Kehamilan.

0 3 16

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MEMBANTU DIAGNOSA AWAL Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Metode Weighted Product Untuk Membantu Diagnosa Awal Gangguan Pada Masa Kehamilan.

0 7 16

PENGEMBANGAN APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MEMBANTU MAHASISWA TEKNIK Pengembangan Aplikasi Pendukung Keputusan Untuk Membantu Mahasiswa Teknik Informatika Dalam Memilih Konsentrasi Berbasis Web.

0 1 17

PENGEMBANGAN APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MEMBANTU MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DALAM MEMILIH KONSENTRASI Pengembangan Aplikasi Pendukung Keputusan Untuk Membantu Mahasiswa Teknik Informatika Dalam Memilih Konsentrasi Berbasis Web.

1 3 17

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pemilihan Calon Kepala Desa Berbasis Web.

0 1 18

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MEMBANTU CALON SISWA Sistem Pendukung Keputusan Untuk Membantu Calon Siswa Memilih Sekolah Menengah Lanjutan Di Surakarta.

0 0 21

PENDAHULUAN Sistem Pendukung Keputusan Untuk Membantu Calon Siswa Memilih Sekolah Menengah Lanjutan Di Surakarta.

0 0 7

Sistem pendukung pengambilan keputusan untuk menentukan penjurusan siswa sekolah menengah atas.

0 2 176

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Memilih

0 0 6