MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA “CAMPUR SARI” DI 88,9 RADIO JT FM SURABAYA (Studi Deskriptif Tentang Motif Pendengar Aktif Acara “CAMPUR SARI” Di 88,9 Radio JT FM Surabaya).

MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA “CAMPUR
SARI” DI 88,9 RADIO J T FM SURABAYA
(Studi Deskriptif Tentang Motif Pendengar Aktif Acara “CAMPUR SARI”
Di 88,9 Radio J T FM Surabaya)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pada FISIP UPN “Veteran” J awa Timur

Oleh :
IVANZ TRIYOGA
NPM. 0643310406

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA “CAMPUR
SARI” DI 88,9 RADIO J T FM SURABAYA
(Studi Deskriptif Tentang Motif Pendengar Aktif Acara “Campur Sari”
Di 88,9 Radio J T FM Surabaya)

Disusun Oleh :

IVANZ TRIYOGA
NPM. 0643310406
Telah diuji dan diseminar kan pada tanggal:
Pembimbing

Tim Penguji :
1. Ketua

DRS. SAIFUDDIN ZUHRI, M.Si
NPT. 3 7006 94 00351


J uwito, S.Sos, M.Si
NPT. 367049500361
2. Sekr etar is

Drs. Kusnar to, M.Si
NIP. 030 176 735
3. Anggota

Zainal Abidin A., S.Sos, M.Si, M.Ed
NPT. 373 039 901 701

Mengetahui,
Dekan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik

Dra. Hj Suparwati, M.Si
NPT.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan segala berkah dan rahmat-Nya, sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul MOTIF PENDENGAR AKTIF
PROGRAM ACARA “CAMPUR SARI” DI 88,9 RADIO J T FM SURABAYA (Studi
Deskriptif Tentang Motif Pendengar Aktif “CAMPUR SARI” 88,9 Radio J T FM
Surabaya).
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan skripsi iiini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat mengikuti skripsi pada jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan bimbingan dan dorongan dari
Bapak Drs. Saifudin Zuhri, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi. Pada kesempatan ini tidak
lupa penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Dosen Pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak dan Ibu ku tercinta, atas doa dan dukungan serta semangatnya.

5. Pimpinan dan seluruh staff Radio JT FM Surabaya.
6. Buat teman – taman saya yang membantu untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7. Untuk istriku (bunda) tercinta yang selalu memberikan dorongan dan memotivasi kepada
saya dalam menyelesaikan skripsi ini
8. Untuk teman kantor yang mendorong saya untuk cepat lulus supaya dapat jabatan yang
layak.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Segala kritik dan saran
penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Surabaya, Januari 2012

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


J udul Penelitian

: MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA “ CAMPUR
SARI” DI 88,9 RADIO J T FM SURABAYA

Nama Mahasiswa

: IVANZ TRIYOGA

NPM

: 0643310406

Program Studi

: ILMU KOMUNIKASI

Fakultas


: ILMU SOSIAL DAN POLITIK

Telah disetujui untuk mengikuti seminar skripsi

Menyetujui,

Pembimbing Utama

DRS. SAIFUDDIN ZUHRI, MSi
NPT. 3 7006 94 00351

Mengetahui ,
Dekan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik

Dra. Hj Suparwati, M.Si
NPT. 19507181983022001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN J UDUL ........................................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................................

ii

KATA PENGANTAR .....................................................................................................

iii

DAFTAR ISI

.................................................................................................................

vi


PENDAHULUAN ...........................................................................................

1

1.1. Latar Belakang ...........................................................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ..................................................................................

8

1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................

8

1.4. Kegunaan Penelitian ..................................................................................

8


TINJ AUAN PUSTAKA ..................................................................................

10

2.1. Landasan Teori .........................................................................................

10

2.1.1. Komunikasi Massa .......................................................................

10

2.1.2. Komunikasi Massa Media Radio ..................................................

13

2.1.3. Radio Siaran .................................................................................

18


2.1.4. Pendengar Sebagai Khalayak Media .............................................

22

2.1.5. Teori Kebutuhan Terhadap Media Massa ......................................

23

2.1.6. Pengertian Motif ...........................................................................

24

2.1.7. Model Uses and Gratifications ......................................................

29

2.2. Kerangka Berpikir .....................................................................................

34


BAB I.

BAB II.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional...................................................................................

37

3.1.1. Motif ............................................................................................

37

3.1.2. Pengukuran Variabel ....................................................................

39

3.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .......................................................

44

3.2.1. Populasi ........................................................................................

44

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ..........................................

44

3.3. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................

45

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran umum radio JT FM .....................................................................

47

4.1.1. Sejarah berdirinya radio JT FM ........................................................

47

4.1.2. Data radio JT FM ..............................................................................

48

4.2. Proses terbentuknya komunitas pendengar radio JT FM .............................

49

4.3. Penyajian data ...............................................................................................

50

4.3.1. Identitas responden ............................................................................

50

4.3.2. Responden dalam mendengarkan acara campursari ..........................

53

4.3.3. Motif responden dalam mendengarkan acara
campursari di 88,9 JT FM ..................................................................

56

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ....................................................................................................

77

5.2. Saran ............................................................................................................... 78

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK
IVANZ TRIYOGO, Motif Pendengar Aktif Program Acara “Campur Sari” Di
88,9 Radio JT FM Surabaya studi deskriptif tentang Motif Pendengar Aktif
Program Acara “Campur Sari” Di 88,9 Radio JT FM Surabaya
Diera globalisasi sekarang ini pelayanan menjadi suatu bagian yang
penting dalam kehidupan manusia. Di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir
jasa layanan semakin mendapatkan perhatian dari kalangan dunia usaha, terutama
pada insudtri atau perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Seperti halnya
industri media massa dalam usaha memenuhi kebutuhan khalayak.
Penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan yang diperoleh
pendengar terhadap program / acara campur sari di 88,9 radio JT FM berdasarkan
pada perbandingan antara kepuasan yang diharapkan (Gratification Sought)
dengan kepuasan yang dirasakan (Gratification obtained)
Inti dari pendekatan uses dan gratification bukanlah bagaimana media
mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi
kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi bototnya adalah pada pendengar aktif
yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. Empat motif
pendengar dalam menggunakan media massa pertama adalah motif informasi,
kedua motif identitas pribadi. Ketiga motif integrasi dan interaksi sosial dan
keempat motif hiburan. Kepuasan pendengar terbagi menjadi dua yaitu
gratification south (GS) dan gratification obtained (GO).
Pengukuran kepuasan individu dalam menggunakan media massa diukur
melalui adanya kesenjangan (GAP) antara gratification sought dan gratification
obtained. Ukuran terjadinya kepuasan atau tidak, berdasarkan parameter berikut :
jika mean skor GS < 60 maka terjadi kepuasan, jika mean skor GS = 60 maka
terjadi kepuasan, dan jika mean skor GS > 60, maka tidak tercapai kepuasan.
IVANZ TRIYOGO, Active listener motive of “Campur Sari” program at 88,9 JT
FM Radio Surabaya. Descriptive Study About Active Listener Motive of
“Campur Sari” Program at 88,9 JT FM Radio Surabaya
In this globalization era, service becomes an important part in human live.
In Indonesia, in the last several years, service receives an increasing attention in
the business word, especially in industry or company ini the service field. As mass
media industry, this business is already able to fulfill the need of society.
The purpose of this research is finding out satisfaction that obtained by
listener of “Campur Sari” program at 88,9 JT FM radio based o the comparison of
gratification sought and gratification obtained.
The main of uses and gratification approaches is not how media change
society behavior and attitude, but how media fulfill society social and personal
needs, but now media able to fulfill society social and personal needs. Thus its
weight is at active listeners that intentionally using media to reach certain
purposes. Four listener motives in using mass media are, first, information
motive, second, personal identify motive. Third, motif of integration and social

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

interaction, and fourth is entertainment motive. Listeners gratification is divided
into two part, those are gratification sought (GS) and gratification obtained (GO).
The measurement of individual gratification in using mass media is
measured by using gap betweens gratification sought and gratification obtained.
The measurement of the existence of gratification or not will be made based on
the following parameter: when average score of GS < 60, then there will be a
gratification, when the average score of GS = 60, then there is a gratification, and
when the average score of GS > 60. then the gratification is not reached.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah suatu kegiatan atau proses penyampaian pesan,
informasi, berita dari komunikator kepada komunikan. Seiring dengan
peradaban manusia, kegiatan komunikasi akan terus berlangsung dalam
kehidupan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain. Dengan kata
lain hakikat komunikasi adalah proses pernyataan manusia yang dinyatakan,
yaitu perasaan atau pikiran seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa sebagai penyalurnya ( Effendy, 2003 : 8).
Tindakan komunikasi dapat dilakukan secara langsung melalui media.
Pada dasarnya, media terdiri dari berbagai macam yang salah satunya
adalah media massa. Sesuai dengan perkembangan teknologi, manfaat
media massa saat ini bisa dirasakan oleh masyarakat luas. Pertumbuhan
media massa diwarnai dengan persaingan yang ketat, dimana media massa
berlomba-lomba untuk saling menambah program-program unggulan dalam
penyampaian informasi.
Hal tersebut juga dialami oleh radio sebagai salah satu bentuk dari
media massa selain televisi, surat kabar, majalah dan film. Sesuai dengan
perkembangan teknologi saat radio harus mulai menajamkan format siaran
dan selalu menampung aspirasi pendengar pada segmen yang dipilihnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

Salah satu media yang dapat digunakan sebagai agen perubahan
masyarakat disini adalah media elektronik,yakni berupa radio siaran. Radio
adalah media elektronik yang memiliki jangkauan cukup selektif terhadap
segmen pasar tertentu dan juga efektif dalam penyampaian informasi. Radio
juga merupakan bagian dari media massa yang berfungsi menyiarkan
informasi, mendidik, mempengaruhi serta berusaha untuk merebut sebanyak
mungkin pendengarnya.
Radio saat ini adalah salah satu dari media massa elektronik yang
banyak disukai dan diminati oleh masyarakat. Bukan karena harga yang
relatif lebih murah. Apabila dibandingkan dengan pesawat televisi
melainkan juga karena program-program siaran yang ditawarkan semakin
beragam.
Kehadiran media massa, khususnya radio yang tanpa memandang
waktu dan jarak, membuat media elektronik yang paling tua ini tidak
ditinggalkan dengan pendengarnya. Apabila dalam kehidupan modern
seperti sekarang ini, kita tidak bisa melepaskan diri dari interaksi yang
dengan berbagai media massa yang telah menunjukan perkembangannya
yang pesat dan luas. Proses komunikasi antar manusia dengan menggunakan
teknologi elektronik dapat bersifat point to point (penyiar dengan pendengar
aktif), seperti saat ini kita sedang menelpon seseorang, dan point to audience
(pendengar dengan pendengar secara umum).
Sebagai sarana informasi, radio sebagai media massa mempunyai
kemmapuan dalam pembentukan opini pendengar melalui pesan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

disampaikan atau hanya informatif kepada pendengarnya. Adanya informasi
baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif
yang dibawa oleh informasi tersebut. Pesan-pesan sugestif dalam menilai
sesuatu sehingga terbentuklah sikap tertentu.
Apalagi dalam rangka memenangkan kompetisi antar radio yang
jumlahnya semakin besar. Oleh karena itu, dalam usaha memenangkan
persaingan, setiap radio siaran menyajikan program-program acara yang
disiarkan untuk menarik minat pendengarnya. Pendengar radio adalah
pendengar yang tidak hanya pasif menerima pesan informasi yang
disampaikan oleh komunikator atau penyiar, tetapi radio saat ini bisa
digunakan untuk berkomunikasi yaitu dengan bercakap-cakap dengan
bahasa yang sama-sama dimengerti oleh para peserta komunikasi.
Berkaitan dengan informasi yang disampaikan berdasarkan UU Pers
tahun 1999 Bab II pasal 3 ayat 1 dan 2, pemerintah mengeluarkan peraturan
tentang radio siaran non – pemerintah (radio swasta). Dalam peraturan
tersebut ditentukan bahwa radio non–pemerintah harus berfungsi sosial,
yaitu alat pendidikan, alat perorangan dan alat hiburan. Di Indonesia itu
sendiri, kemunculan radio-radio swasta di jalur FM (Frequency Modulation)
semakin memberikan informasi dan hiburan kepada masyarakat Surabaya.
Dalam merancang suatu program acara, JT FM menghindari
kesamaan-kesamaan dengan radio lain. Radio JT FM disini mencoba
memberi sesuatu yang lain bagi pendengarnya, khususnya bagi pendengarpendengarnya melalui program acara “CAMPUR SARI”. Lebih lengkapnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

isi dari program “CAMPUR SARI“ adalah sajian interaktif yang
menghadirkan tembang – tembang campursari selain itu juga memberikan
informasi – informasi terkini, wacana tentang budaya jawa dan hal yang
menarik lainnya. Acara obrolan yang dikemas dan gaya bahasa jawa, santai
tapi serius, kritis tetap dengan wawasan sehat dan mendidik. “CAMPUR
SARI” adalah sub program bagi mitra setia JT FM yang sedang berada
dijalan dan diberi kesempatan untuk me–request lagu apa saja sambil
melaporkan keadaan jalan. Jadi pendengar dapat meminta untuk diputarkan
lagu

kesukaannya.

‘CAMPUR

SARI”

yaitu

sub

program

yang

menghadirkan narasumber yang berkompeten dalam bidangnya dan
membahas suatu topik dalam siaran, Yang dihadirkan pada hari tertentu
Sedang topik adalah sub program yang memberikan kesempatan mitra setia
JT FM untuk memberi opini lewat SMS atau telepon dari topik yang sedang
dibahas. Sesi baca SMS untuk menyampaikan pesan atau memberi komentar
apa saja dan berbagai cerita tentang pengalaman masing-masing. Kemudian
membahas topik yang sedang hangat diberitahukan dimedia.
Program “CAMPUR SARI” disiarkan setiap hari Senin sampai hari
MINGGU pukul 22.00 sampai pukul 00.00 dengan pembawa acara MBAK
Sri Lestari yang akrab di panggil dengan MBAK Tari selalu menyapa
pendengarnya dengan panggilan mitra setia. Disini pendengar diberi sebutan
“mitra setia” , yang berarti teman dekat atau karib, dengan maksud untuk
memberi unsur kedekatan antara penyiar dan pendengar. Untuk segmentasi
usia pendengar

“CAMPUR SARI“ ini berkisar 40 tahun keatas yakni

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

dengan maksud untuk menemani aktivitas di malam hari saat pendengar
akan beranjak tidur dan melepas penat setelah seharian sibuk beraktifitas
jadi labih santai dengan ditemani lantunan tembang campursari. Sehingga
dapat disimpulkan disini adalah radio JT FM ingin memberikan segala
hiburan dengan cara yang berbeda dan unik dalam satu wadah yakni melalui
program “CAMPUR SARI” .
Alasan peneliti memilih radio JT FM sebagai tempat penelitian adalah
dikarenakan program acara ini telah berusia tujuh tahun dengan peringkat
program unggulan setelah program pop frees. Dapat dikatakan “CAMPUR
SARI” adalah karena disiarkan setiap jam 22.00 sampai 00.00 dan banyak
masyarakat yang terhibur, karena disiarkan setiap malam hari sehingga
dapat disimpulkan bahwa “CAMPUR SARI“ mendapat tempat dihati
pendengarnya.
Namun individu memiliki motif tujuan tersendiri yang mendasar ketika
memilih atau memutuskan untukmendengarkan “CAMPUR SARI” JT FM
Surabaya. Oleh karena itu, peneliti juga ingin meneliti motif individu dalam
mendengarkan “CAMPUR SARI” di Radio JT FM Surabaya.
Disini maksud peneliti meneliti tentang motif, masyarakat yang
mendengarkan “CAMPUR SARI “ karena adanya beberapa tujuan atau
motif yang mendasari seorang individu dalam suatu hal,

dalam hal

mendengarkan “CAMPUR SARI “ di 88,9 JT FM Surabaya. Ini adalah
beberapa motif yang mendasari seorang individu dalam mendengarkan
“CAMPUR SARI” .

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Motif Kognitif, adalah motif yang mendasari pendengar yang
membutuhkan informasi mengenai peristiwa dan kondisi yang berkaitan
dengan

lingkungan terdekat,

masyarakat

dan dunia.

Mendapatkan

pengetahuan tentang peristiwa yang terjadi dalam lingkungan sekitar
mereka. Pendengar ingin memuaskan rasa ingin tahu dan mengetahui minat
umum. Keinginan untuk belajar atau bisa juga untuk pendidikan diri sendiri.
Dan juga bisa untuk memperoleh rasa aman melalui penambahan
pengetahuan yang pendegar dapat melalui “CAMPUR SARI”, dengan
contoh pendengar mendengarkan dan ikut mengiirm SMS atau telepon untuk
mengomentari dan membahas tentang topik yang sedang terjadi untuk lebih
mengetahui bagaimana keadaan lingkungan sekitarnya, juga untuk
mendapatkan jawaban atas pertanyaan dirinya agar terpuaskan rasa ingin
tahunya juga untuk lebih mendapatkan pengetahuan untuk dirinya sendiri.
Motif diversi adalah motif yang mendasari pendengar untuk
melepaskan diri dari permasalahan, bersantai, memperoleh kenikmatan jiwa
dan estetis, penyaluran emosi, mengisi waktu. Dengan contoh, mungkin ada
pengemar yang sedang penat dengan kegiatannya sehari-hari dan sesuai
mendengarkan “CAMPUR SARI” dengan lelucon dan cara membawa acara
yang khas, pendengar dapat terlepas dari kepenatan dan mendapatkan
semangat yang baru untuk menjalani aktifitasnya kembali.
Motif identitas personal adalah motif

yang mendasari pendengar

untuk menemukan penunjang nilai-nilai pribadi, menemukan model
perilaku, mengidentifikasikan diri dari dalam nilai-nilai lain, meningkatkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

pemahaman tentang diri sendiri. Dengan contoh, pendengar dapat mengukur
seberapa besar kepedulian dirinya tentang Ragam Budaya yang sedang
dibahas di “CAMPUR SARI” . atau pendengar dapat mengetahui dan
menambah luasnya pengetahuannya melalui “CAMPUR SARI” up date.
Pada penelitian ini, peneliti memilih warga Surabaya khususnya di
daerah sidotopo wetan yang berusia 40 tahun keatas dan tergolong
pendengar acara “CAMPUR SARI” di 88,9 radio JT FM Surabaya. Hal ini
dikarenakan warga dengan usia 40 tahun keatas lebih menyukai musik –
musik tempo dulu dan menganggap lebih ledih menikmati dari pada musik
zaman sekarang, serta dapat menemani aktivitas di malam hari saat
pendengar akan beranjak tidur dan melepas penat setelah seharian sibuk
beraktivitas jadi lebih santa idengan di temani lantunan musik campursari.
Disini cara mendapatkan populasi yang dimaksud dengan cara

random

purposive sampling.
Selain itu acara “CAMPUR SARI” di 88,9 Radio JT FM Surabaya
cukup mendapatkan tempat dihati para pendengarnya karena itu juga
program acara ini dapat sampai ke umur yang ke enam dengan format acara
yang sama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1.2.

Per umusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut : Apa saja motif pendengar aktif

program acara

“CAMPUR SARI“ di 88,9 Radio JT FM Surabaya.

1.3.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui motif pendengar aktif tentang Program acara
“CAMPUR SARI “ di 88,9 Radio JT FM.

1.4.

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun praktis.
a. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan
pemikian bagi pengembangan ilmu komunikasi terutama mengenai
motif mendengarkan program radio dan dapat dijadikan sebagai bahan
masukan yang berguna bagi penelitian selanjutnya.

b. Secara praktis, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan
masukan bagi pengelola radio di Indonesia mengenai acara-acara yang
sesuai dan dibutuhkan masyarakat, dan khususnya untuk 88,9 Radio JT
FM agar dapat membuat program siaran yang diminati dan dibutuhkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

oleh pendengarnya dan dapat bermanfaat dalam menentukan programprogram siarannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teor i
2.1.1. Komunikasi Massa
Komunikasi sering diartikan sebagai perpindahan (Transfer) informasi
(Pesan) dari pengirim (Komunikator) kepada penerima (Komunikan) melalui
saluran (Media) tertentu dengan tujuan mencapai semua saling pengertian (Mutual
Understanding).
Ada 2 (dua) macam proses komunikasi, yaitu : secara tatap muka
(primer) dan secara media (sekunder). Komunikasi sekunder ini dilakukan dengan
menggunakan media nirmasa (dalam komunikasi kelompok tertentu) atau dengan
menggunakan media massa. Tujuan komunikasi sekunder ini antara lain adalah
untuk mencapai komunikan yang lebih luas, memungkinkan imitasi oleh lebih
banyak dari orang dan mengatasi batas ruang dan waktu unuk manusia.
Proses komunikasi menggunakan media masaa (Radio) disebut
komunikasi massa. Pengertian komunikasi massa menurut Bergner, adalah :
“produksi dan distribusi secara institusional dan teknologis dari sebagian besar
aliran pesan dan dimiliki bersama secara berkelanjutan dalam masyarakat –
masyarakat industrial”.

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Komunikasi masa adalah komunikasi melalui media masa, yakni
surat kabar, majalah, radio, televisi dan film.
Komunikasi masa diartikan sebagai jenis komunikasi yang di
tujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar heterogen dan anonym
melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat
diterima sacara serentak dan sesaat (Rakhmat,2004:189).

2.1.2. Radio sebagai Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan proses komunikasi melalui media
massa modern, dengan kata lain komunikasi dapat diartikan sebagai suatu
proses dimana komunikator secara profesional menggunakan media massa
dalam menyebarkan pesannya untuk mempengaruhi khalayak banyak.
Komunikasi menyiarkan informasi, gagasan dari sikap kepada komunikan
yang beragam dalam jumlah banyak dengan menggunakan media (Effendi,
2003 : 79).
Media massa merupakan “kependekan” dari media komunikasi
massa yang lahir untuk menjembatani komunikasi antar massa. Massa
adalah masyarakat luas yang heterogen yang tetap saling bergantung satu
sama lain. Ketergantungan antar massa menjadi penyebab lahirnya media
yang mampu menyalurkan hasrat, gagasan dan kepentingan masingmasing agar diketahui dan dipahami oleh yang lain. Penyaluran hasrat atau
gagasan dan kepentingan tersebut dinamai “pesan” (message).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Dengan demikian pada hakekatnya media massa adalah media saling
silang pesan antar massa (Pareno, 2005 : 7). Menurut Onong Uchjana
Effendy,

media

massa

adalah

media

komunikasi

yang mampu

menimbulkan keserempakan, dalam arti khalayak dan jumlah relatif yang
sangat banyak secara bersama-sama, pada saat memperhatikan pesan yang
dikomunikasikan melalui media tersebut.
Adapun peranan media massa dalam kehidupan manusia dapat
dirumuskan secara singkat sebagai berikut :
a. Media massa memberikan informasi dan membantu kita mengetahui
secara jelas ikhwal tentang dunia dan sekelilingnya kemudian
menyimpannya dalam ingatan kita.
b. Media massa membantu kita menyusun agenda (jadwal) kehidupan
sehari-hari.
c. Media massa berfungsi untuk berhubungan dengan berbagai kelompok
masyarakat lain diluar masyarakat kita.
d. Media massa membantu menyosialisasikan pribadi manusia.
e. Media massa digunakan untuk membujuk khalayak yang mencari
keuntungan dari pesan-pesan yang diterimanya.
f. Media massa sebagai media hiburan, sebagian besar media melakukan
fungsi sebagai media yang memberikan hiburan bagi khalayak.
Media komunikasi massa bersifat tidak langsung dan oleh karenanya
perencanaan, pengolahan dan penyampaian pesan baik itu bersifat
informasi, edukasi, persuasi dna hiburan kepada khalayak dibuat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

sedemikian

rupa

sehingga

mencapai

sasaran

yang

dikehendaki.

Komunikasi massa bersifat satu arah (one way traffic). Begitu pesan
disebarkan oleh komunikator , tidak diketahui apakah pesan itu diterima,
dimengerti atau dilakukan oleh komunikan. Radio yang muncul di
masyarakat di awal dekade 1920-an semakin lama semakin mendominasi
komunikasi massa dikarenakan sifatnya yang memenuhi kebutuhan dan
keinginan khalayak, sebelum adanya televisi (Effendi, 2003 : 314). Tetapi
awal dari terciptanya televisi tidakluput juga dari ditemukan radio.
Proses komunikasi massa yang paling efektif adalah komunikasi
antar komunikator dengan komunikan (massa) melalui sebuah sarana yaitu
radio, komunikasi media massa radio, lembaga penyelenggara komunikasi
bukan secara perseorangan, melainkan melibatkan banyak orang dengan
organisasi yang kompleks serta pembiayaan yang besar. Karena media
radio bersifat “transitory” (meneruskan), maka pesan-pesan yang
disampaikan melalui komunikasi massa media tersebut, hanya dapat
didengar secara sekilas
Menurut Effendy (2003 : 81) dalam komunikasi massa juga terdapat
karakteristik komunikasi massa yaitu :
a. Komunikasi massa bersifat umum, dimana pesan komunikasi yang
disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang.
b. Komunikasi bersifat

heterogen,

dimana komunikannya adalah

sejumlah orang yang disatukan oleh suatu minat yang sama dan
terbuka bagi pengaktifan tujuan yang sama meskipun orang-orang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

yang terkait tadi tidak saling mengenal, berinteraksi secara terbatas dan
tidak terorganisasikan.
c. Media massa menimbulkan keserempakan, kontak dengan sejumlah
besar penduduk tersebut satu sama lainnya dalam keadaan terpisah.
d. Hubungan antara komunikator dengan komunikan bersifat

non

pribadi, yaitu komunikan yang anonim dicapai oleh orang-orang yang
dikenal hanya dalam perannya yang bersifat umum sebagai
komunikator.
Menurut Steven H. Chaffe dalam Rakhmat (1993 : 220) efek
kehadiran media massa khususnya radio dapat diterangkan sebagai
berikut :
1) Efek ekonomis, bahwa kehadiran media massa menggerakkan berbagai
bidang usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa.
2) Efek sosial, berkenaan dengan perubahan pada struktur atau interaksi
sosial. Kehadiran radio meningkatkan status sosial pemiliknya.
3) Penjadwalan kembali kegiatan sehari-hari. Setelah adanya radio,
banyak sekali orang mendengarkan radio sampai malam dan secara
tidak langsung telah mengubah kebiasaan mereka. Radio telah
mengubah kebiasaan individu.
4) Efek pada penyaluran atau penghilangan perasaan tertentu. Sering
terjadi bahwa media massa (radio) digunakan untuk memuaskan
kebutuhan, untuk menghilangkan perasaan tidak enak, kesepian, marah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

dan sebagainya. Media dipergunakan tanpa memperhatikan isi pesan
yang disampaikannya.
5) Efek tumbunya perasaan tertentu terhadap media massa (radio).
Tumbuhnya perasaan senang pengalaman individu media massa makin
erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama tersebut. Boleh
jadi faktor isi pesan mula-mula amat berpengaruh, tetapi kemudian
jenis media itu diperhatikan apapun yang disiarkannya.
Setiap pesan yang disampaikan oleh radio, tentu saja mempunyai
tujuan khalayak sasaran serta akan mengakibatkan umpan balik, baik
secara langsung. Akhirnya tujuan dari penyampaian pesan media radio,
bisa menghibur, mendidik, kontrol sosial, menghubungkan atau sebagai
bahan informasi.
Menurut Effendy (2003 : 176), radio memiliki sifat sebagai berikut :
1) Langsung
Radio bersifat langsung, sehingga suatu pesan yang akan disampaikan
kepada pendengarnya tidak mengalami proses berbelit-belit seperti
halnya dengan menggunakan bahan tercetak. Suatu berita dapat
disampaikan kepad apublik dengan cepat, bahkan saat peristiwa
tersebut sedang berlangsung.
2) Tidak mengenal jarak
Radio tidak mengenal jarak dan rintangan. Peristiwa di suatu kota di
negara yang satu dapat didengar dengan baik di negara lain, tanpa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

menganal rintangan berupa laut, gunung atau jurang. Kehadiran radio
dapat menembus ruang dan jarak geografis pendengarnya.
3) Memiliki daya tarik yang kuat
Radio mempunyai daya tarik yang kuat yang disebabkan unsur-unsur,
kata-kata, musik dan sound effect.
Untuk tujuan komersial, radio dipandang sebagai media yang
efektif untuk menyampaikan misinya. Radio mempunyai kemampuan
yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Karena radio
dapat menjangkau khalayak sasaran yang tidak terjangkau oleh media
massa lainnya. Pada intinya munculnya radio sebagai salah satu media
komunikasi manusia, memberikan satu fenomena sosial dalam kehidupan
manusia dalam tujuan interaksi dan harmoni sosial.

2.1.3. Radio Siar an
Dalam hal ini yang dimaksud adalah pengudaraan program siaran
radio, maka haruslah diingat bahwa radio siaran mendapat julukan
“kekuasaan kelima”. Ada tiga faktor yang menyebabkan radio mempunyai
julukan “ kekuasaan kelima” (Effendy, 2003 : 137) yaitu :
a. Radio Siaran Bersifat Langsung
Makna langsung sebagai sifat radio adalah bahwa suatu pesan
yang akan disiarkan dapat dilakukan tanpa proses yang rumit, langsung
bertuju ke unit-unit radio penerima.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

b. Radio Siaran Menembus Jarak Rintang
Siaran radio tidak mengenal rintangan jarak dan waktu, hal ini
dikarenakan radio menggunakan media udara untuk mengantarkan
gelombangnya (perambatan gelombang elektromagnetik). Radio
adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara
modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).
Gelombang ini melintas dan merambat lewat ruang angkasa yang
hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium
pengangkut (seperti molekul udara). Gelombang radio adalah satu
bentuk dari radiasi elektroomagnetik, dan terbentuk ketika objek
bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi
yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam satu
spektrum elektromagnetik. Gelombang radio ini berada pada
jangkauan frekuensi 10 hertz (HZ) sampai beberapa gigahertz (GHz),
dan radiasi elektromagnetik bergerak dengan cara osilasi elektrik
magnetik.
Gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi
di atas gelombang radio meliputi sinar gamma, sinar X , inframerah,
ultraviolet, dan cahaya terlihat. Ketika gelombang radio dipancarkan
melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut
dinyatakan dalam bentuk arus bolak –balik dan voltase di dalam kabel.
Hal ini kemudian dapat diubah menjadi signel audio atau lainnya yang
membawa informasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Meskipun kata radio digunakan untuk hal-hal yang berkaitan
dengan

alat

penerima

gelombang

suara,

namun

transmisi

gelombangnya sebagai dasar gelombang pada televisi, radio, radar dan
telepon genggam pada umunya. (http//id. Wikipedia. Org/ wiki/Radio#
Gelombang radio) untuk lebih jelasnya, akan dijelaskan oleh grafik
dibawah ini :

Gambar 1 : transmisi gelombang radio
(http://id.wikipedia.org./wiki/radio#gelombang_radio
c. Radio Siaran Mengandung Daya Tarik
1) Kata-kata Lisan (Spoken Words)
Penggunaan kata-kata dalam radio melalui radio sifatnya “sekilas
dengar” atau “sekali dengar”. Selain itu, kata yang diucapkan
selalu dengan khas suara dan gaya bahasa penyiarnya dengan
penyesuaian segmentasi pendengar
2) Musik (Music)
Untuk sebagian besar radio siaran, bahkan dapat dikatakan,
musik adalah tulang punggung radio. Karena musik merupakan
suatu unsur hiburan yang dapat membuat atau merubah keadaan
hati seseorang. Bahkan pada siaran radio yang bersegmentasi berita

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

juga dihiasi dengan musik sebagai selingan agar menarik dan
terkesan santai.
3) Efek Suara (Sound Effect)
Efek

suara

dalam

radio

dapat

digunakan

untuk

menyampaikan tindakan atau gerakan dalam suatu keadaan,
misalnya suara kaki yang sedang melangkah atau sedang berlari.
Menunjukkan waktu misalnya dengan latar belakang suara
pedesaan dengan suara jangkrik dimalam hari atau juga lokasi atau
setting, misalnya suara telepon di kantor dan lain sebagainya.
Jika kesemua unsur itu tadi dikemas secara menarik dan disajikan
dengan tepat, maka program radio siaran itu akan menjadi lebih menarik
dan terkesan fleksibel tidak tergantung bagaimana kemampuan penyiar
sebagai komunikator. Sebagai salah satu media massa, maka disini radio
mempunyai tiga fungsi, yaitu :
1. Sebagai Sarana Hiburan
Setiap radio siaran mempunyai program siaran hiburan yang
disiarkan oleh setiap stasiun radio sebagai salah satu program
acaranya. Karena acara hiburan inilah yang sering kali disenangi dan
dicari oleh khalayak pendengarnya. Dengan contoh campur sari yang
dikemas dengan bahasan yang segar.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2. Sebagai Sarana Penerangan
Acara-acara siaran informasi dengan baik adalah yang
mempunyai informasi, penting bagi pelayanan masyarakat dengan
contoh “campur sari“ yang memberikan informasi tentang keadaan
lingkungan
3. Sebagai Sarana Pendidikan
88,9 JT FM yang setiap harinya mempunyai progam
pendidikan yang membahas budaya- budaya jawa, yang bertujuan
untuk menmbah pengetahuan pendengar teutama yang berhubungan
dengan budaya jawa dimana semakin luntur keberadaannya.
Penyampaian pesan melalui radio siaran dilakukan dengan
menggunakan bahasa lisan, walaupun ada lambang-lambang yang verbal.
Yang dipergunakan jumlahnya sangat minim, misalnya tanda waktu pada
saat akan memulai acara warta berita dalam bentuk telegrafi atau bunyi
salah satu alat musik.
Keuntungan radio siaran bagi komunikasi ialah sifatnya yang
santai atau tidak kaku sehingga orang bisa menikmati acara radio sambil
beraktifitas. Tidak demikian dengan media massa lainnya. Karena sifat
auditor untuk didengarkan, sehingga orang mudah untuk menyampaikan
pesan dalam bentuk acara yang menarik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Radio memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan yaitu sifat
yang “sekilas dengar“ , yaitu pesan yang sampai pada khalayak hanya
sekali dengar saja, yang berarti arus baliknya tidak dapat lengsung dan
komunikan mungkin tidak memperoleh penjelasan lebih jauh, karena tidak
mungkin meminta kepada penyiar untuk mengulangi kembali.

2.1.4. Pendengar Sebagai Khalayak Media
Istilah “ khalayak media” berlaku universal dan secara sederhana
dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca,
pendengar, pemirsa, sebagai media atau komponen isinya. Khalayak
media yang selanjutnya lebih ditekankan sebagai massa ini memiliki
jumlah yang besar, heterogen, menyebar dan anonim serta memiliki
kelemahan dalam ikatan organisasi sosial sehingga tidak konsisten dan
komposisinya dapat berubah dengan cepat (McQuail, 1996: 20).
Pendengar radio adalah massa dan memiliki perbedaan jenis
kelamin, usia, tingkat pendidikan, serta kerangka acuan dan lapangan
pengalaman. Mereka adalah sasaran komunikasi massa melalui media
radio siaran. Komunikasi dapat dikatakan relatif, jika pendengar terpikat
perhatiannya, tertarik terus meniatnya, mengerti, tergerak hatinya dan
melakukan aktivitas apa yang diinginkan pembicara ( Effendy, 2003: 64).
Effendy selanjutnya mengatakan bahwa pendengar radio memiliki
karakteristik sendiri-sendiri, dengan sifat –sifatnya sebagai berikut :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

a. Heterogen
Heterogen artinya pendengar adalah massa, yaitu sejumlah orang yang
sangat banyak dengan sifat yang heterogen dan terpencar di berbagai
tempat yang berlainan. Disamping itu , perbedaan pendengar juga
meliputi perbedaan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, frame of
reference dan field of experience.
b. Pribadi
Karena pendengar berada dalam keadaan heterogen, maka isi pesan
akan dapat diterima dan dimengerti bila sifatnya pribadi sesuai dengan
situasi dimana pendengar itu berada.
c. Aktif
Pendengar radio akan bersifat aktif apabila menemui sesuatu yang
menarik dan diminati dari program acara yang ada di stasiun radio,
mereka akan ikut aktif berpikir dan melakukan interpretasi.
d. Selektif
Pendengar dapat dengan leluasa memilih program radio siaran yang
diminati. Begitu banyak satsiun radio dengan jenis acara siarannya,
yang masing-masing berlomba-lomba untuk memikat perhatian
pendengarnya. Isi siaran yang tidak memenuhi selera pendengarnya
sudah tentu akan tidak didengarkannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Sehingga yang dimaksud dengan pendengar adalah mereka yang
menjadi sasaran komunikasi media massa melalui radio siaran. Tanpa
melakukan interpretasi terhadap isi pesan media atau memiliki keterlibatan
secara aktif untuk mengikuti atau merespons acara-acara dalam radio
siaran.
Hal ini yang akan menyebabkan seorang audience akan senantiasa
mendengarkan pada jam siaran acara yang paling di senanginya.
2.1.5. Teor i Kebutuhan Ter hadap Media Massa
Kebutuhan terhadap media massa dipenuhi melalui surat kabar,
majalah , radio, televisi dan film. Baik dalam isi amupun melalui daya
terpaanya secara konteks sosial tempat dimana terpaan berlangsung.
Secara langsung Katz dan Gurevitch berkeyakinan terhadap tipologi
kebutuhan manusia yang berkaitan dengan media yang diklasifikasikan
dalam lima kelompok, yaitu :
1. Kebutuhan Kognitif (Cognitive Needs)
Yaitu kebutuhan –kebutuhan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk
memperkuat

informasi,

pengetahuan,

serta

pengertian tentang

lingkungan kita, kebutuhan ini didasarkan pada keinginan untuk
mengerti dan menguasai lingkungan kita. Kebutuhan ini didasarkan
pada keinginan untuk mengerti dan menguasai lingkungan. Kebutuhan
kognitif juga dapat dipenuhi oleh adanya dorongan-dorongan seperti
keingintahuan (Curisity) dan penjelajahan (Exploratory) pada diri kita.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2. Kebutuhan Afektif (Afective Needs)
Yaitu kebutuhan–kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha
untuk memperkuat pengalaman-pengalaman yang bersifat keindahan,
kesenangan dan emosional. Mencari kesenangan dan hiburan
merupakan motivasi yang pada umumnya dapat dipenuhi oleh media.
3. Kebutuhan integratif personal (Personal Integrative Needs)
Yaitu kebutuhan –kebutuhan yang berhubungan dengan usaha unutk
memperkuat kepercayaan, kesetiaan dan status pribadi. Kebutuhan
seperti ini dapat diperoleh dari adanya keinginan setiap individu untuk
meningkatkan harga diri.
4. Kebutuhan integratif sosial (Social Integratif Needs)
Yaitu kebutuhan –kebutuhan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk
memperkuat kotak dengan keluarga, temna-temna dan dengan
lingkungan sekelilingnya. Kebutuhan –kebutuhan tersebut didasarkan
oleh adanya keinginan setiap individu untuk beralifilasi.
5. Kebutuhan akan pelarian (Escapist Needs)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat untuk melarikan diri
dari kenyataan, melepaskan ketegangan dan kebutuhan akan hiburan.
2.1.6. Penger tian Motif
Secara harafiah, motif terdiri dari kata move yang berarti bergerak
dan active yang berarti aktif, jadi yang dimaksud dengan motif adalah
suatu pengertian yang melingkupi seluruh penggerak. Untuk memahami
seseorang tidaklah cukup dengan mengamati tidak perbuatannya saja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Tetapi juga perlu melihat atau memperhatikan hal-hal yang melatar
belakanginya. Apa saja yang mendorongnya melakukan tindak perbuatan
tersebut dan apa motifnya.
Motif adalah suatu pengertian yang meliputi semua penggerak
alasan-alasan atau dorongan–dorongan dari dalam diri manusia yang
menyebabkan ia berbuat sesuatu (Gerungan, 2002: 142). Istilah berbuat
sesuatu tersebut disebabkan adanya tujuan yang hendak dicapai.
Pencapaian tujuan itu merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan.
Purwanto ( 2006 : 70) menjelaskan bahwa fungsi dari motif
adalah :
1. Motif sebagai pendorong manusia untuk bertindak atauberbuat. Motif
itu berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan
energi terbentang pada seseorang untuk melakukan sesuatu.
2. Motif itu menentukan arah perbuatan, yakni kearah perwujudan suatu
tujuan atau cita-cita.
3. Motif itu menyeleksi perbuatan kita . artinya menentukan perbuatanperbuatan mana yang harus dilakukan yang serasi guna mencapai
tujuan dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan,
Selanjutnya Purwanto (2006 : 60) mendefinisikan motif sebagai
segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak atau melakukan
sesuatu dan pengertian motif itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari
kebutuhan (Needs) seseorang atau organisme yang berbuat atau melakukan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

sesuatu. Sedikit banyaknya ada kebutuhan di dalam dirinya atau ada
sesuatu yang hendak dicapai.
Pada dasarnya setiap individu memiliki kebutuhan dasar, maslow
mengungkapkan lima kebutuhan dasar (Basic Needs) secara hirarki dan
menempatkan kebutuhan akan aktualisasi dari tingkatan tertinggi, individu
berharap dengan menggunakan media dapat memenuhi sebagian dari
kebutuhan dasar, kebutuhan dasar terdiri atas :
1. Physicological Needs ( kebutuhan Fisiologis)
2. Safety needs ( kebutuhan akan keamanan)
3. Love needs ( kebutuhan akan cinta )
4. Esteem needs ( kebutuhan akan penghargaan)
5. Self Actualitation needs (kebutuhan aktualisasi) (Effendy, 2003 : 290).
Kebutuhan-kebutuhan ini yang menyebabkan timbulnya motif
yang mendorong aktifitas individu menggunakan media tertentu. Artinya,
mencari pemuasan sejumlah kebutuhan dari penggunaan media karena
didorong oleh sejumlah motif yang mempengaruhinya.
Motif pada umunya bersumber pada kebutuhan. Kebutuhan
manusia terdiri atas kebutuhan biologis dan kebutuhan psikologis.
Individu merespon kebutuhan-kebutuhanyang harus dipahami tersebut
dengan bertingkah laku, bertindak untuk memenuhi kebutuhan tersebut
melalui penggunaan media massa.
Manusia berbuat sesuatu karena adanya dorongan atau motif
tertentu. Motif atau dorongan itu timbul karena dilandasi oleh adanya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

kebutuhan kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam pemenuhan kebutuhan
melalui media massa oleh individu tersebut, Katz

dan Geruvitch

menjabarkan kebutuhan-kebutuhan individu tersebut menjadi.
1. Kebutuhan kognitif (Cognitive Needs)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan
dan pemahaman atas lingkungan.
2. Kebutuhan Afektif ( Afective Needs)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman yang estetis,
menyenangkan dan emosional.
3. Kebutuhan intergratif personal (Personal Integrative Needs)
Kebutuhan

yang

berkaitan

dengan

peneguhan

kredibilitas,

kepercayaan, stabilitas dan status individual.
4. Kebutuhan integratif sosial (Sosial Integratif Needs)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan anggota
keluarga , teman dan dunia.
5. Kebutuhan akan pelarian (Escapist Needs)
Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan,
ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman.

Sedangkan menurut Blumer dalam Rakhmat ( 1993 : 66) motif meliputi :
1. Motif Kognitif
a. Dapat mengetahui berbagai peristiwa dan kondisi yang berkaitan
dengan lingkungan masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

b. Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai peristiwa dan
kondisi yang berkaitan dengan keadaan dunia.
c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum
d. Dapat mencari bimbingan menyangkut berbagai pendapat
e. Memperoleh rasa aman melalui penambahan pengetahuan
2. Motif identitas personal
a. Menemukan penunjang nilai –nilai pribadi
b. Menemukan model perilaku
c. Mengidentifikasi diri dalam nilai-nilai lain
d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.
3. Motif Diversi
a. Dapat melepaskan diri dari permasalahan
b. Bisa

Dokumen yang terkait

KEPUASAN PENDENGAR AKTIF RADIO SONORA FM (Studi Deskriptif Tentang Kepuasan Pendengar Aktif Terhadap Program Acara Voice de Campus di Radio SONORA FM Surabaya).

0 0 111

MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA “CAMPUR SARI” DI 88,9 RADIO JT FM SURABAYA (Studi Deskriptif Tentang Motif Pendengar Aktif Acara “CAMPUR SARI” Di 88,9 Radio JT FM Surabaya).

0 0 91

MOTIF PENDENGAR AKTIF MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK (Asia Musik) DI RADIO SONORA 98.0 FM SURABAYA (Studi deskriptif tentang motif pendengar radio Sonora 98.0 Fm Surabaya).

0 1 86

MOTIF PENDENGAR AKTIF RADIO PRAMBORS FM SURABAYA ( Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pendengar Radio Prambors FM Surabaya Dalam Program Acara “Afternoon Show”).

2 4 78

MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA “ONO OPO REK” DI 93,3 RADIO EL VICTOR FM SURABAYA (Studi Deskriptif Tentang Motif Pendengar Aktif Acara “Ono Opo Rek” Di 93,3 Radio el Victor FM Surabaya).

2 9 94

93,3 RADIO EL VICTOR FM SURABAYA (Studi Deskriptif Tentang Motif Pendengar Aktif Acara “Ono Opo Rek” Di 93,3 Radio el Victor FM Surabaya)

0 0 23

MOTIF PENDENGAR AKTIF MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK (Asia Musik) DI RADIO SONORA 98.0 FM SURABAYA (Studi deskriptif tentang motif pendengar radio Sonora 98.0 Fm Surabaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FIS

0 0 22

SARI” DI 88,9 RADIO JT FM SURABAYA

0 0 18

SARI” DI 88,9 RADIO JT FM SURABAYA

0 0 20

KEPUASAN PENDENGAR AKTIF RADIO SONORA FM (Studi Deskriptif Tentang Kepuasan Pendengar Aktif Terhadap Program Acara Voice de Campus di Radio SONORA FM Surabaya)

0 0 25