MOTIF PENDENGAR AKTIF RADIO PRAMBORS FM SURABAYA ( Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pendengar Radio Prambors FM Surabaya Dalam Program Acara “Afternoon Show”).

MOTIF PENDENGAR AKTIF RADIO PRAMBORS FM SURABAYA
( Studi Deskr iptif Kuantitatif Tentang Motif Pendengar Radio Prambor s FM
Surabaya Dalam Pr ogram Acara “After noon Show”)

PROPOSAL

Oleh :
BAYU SETIABUDI
NPM. 0543310445

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan atas selesainya skripsi ini. Sejujurnya penulis akui
bahwa pendapat sulit ada benarnya. Tetapi faktor kesulitan itu lebih banyak
datang dari diri sendiri. Karena itu, kebanggaan penulis bukanlah pada selesainya
skripsi ini, melainkan kemenangan atas berhasilnya menundukkan diri sendiri.
Semua kemenangan ini dapat dicapai tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis wajib mengucapkan terima kasih
kepada mereka yang disebut sebagai berikut :
1. Bapak dan ibu yang tercinta, terima kasih banyak atas doa yang tidak
pernah putus serta dukungan moral maupun materiil yang sudah sangat
banyak diberikan kepada penulis.
2. Ibu Dra. Hj. Suparwati, Msi, Dekan FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Juwito, S.Sos, Msi, Kaprogdi Ilmu Komunikasi UPN ”Veteran”
Jawa Timur.
4. Bapak Juwito, S.Sos, Msi, dosen pembimbing utama yang telah banyak
membantu dan memberikan saran yang berharga bagi penulis.
5. Seluruh dosen program studi IKOM : Bu Sumardjiati, Pak Catur, Pak
Kusnarto, Bu Dyva, Bu Aulia, Bu Syafrida, Pak Irwan, Bu Herlina, Pak
Pudjo, dan dosen-dosen lainnya terima kasih atas bimbingan, didikan,
dukungannya selama ini.
6. Teman-temanku seperjuangan angkatan ’04, Ayu, Anty, Noy, Sawi, Intan,

Vita, Dista, Ratih, Yeye, Anis, Karin, Ira, Happy, Bayu, Kincum, Paidi,
Daniel, Joko, Gendy, Nandadada, Bom-bom, Boy, Rayen, Kukuh, Tyok,
iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Yapex, Helman, Lucky, Amplas, Dede, Anca, Puri , Kirun (’03), Ayu
renang (SC Family, terimakasih untuk semua momen yang dilewati
bersama),
7. Rekan-rekan di 89,3 FM Prambors Radio Surabaya Anggie, Ucet, Chrisna,
Titi, Indri, Sarah, Astrid, Gugun, Gede, Kris ”Barbara” Kimbhon, Kaka,
Jockie, Mbak Defi, Mbak Eka, Rara, Jumik, Nawi dll. Terimakasih untuk
semua kesempatan bagi penulis untuk banyak belajar dan berkarya selama
disana.
8. Dan teman-teman seperjuangan saya dani, yungki dan oki gimanz, terima
kasih buat segalanya
Sungguh penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna dan penuh
keterbatasan. Dengan harapan bahwa skripsi ini akan berguna bagi rekan-rekan di
Jurusan Ilmu Komunikasi, maka saran serta kritik yang membangun sangatlah

dibutuhkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

Surabaya, Juni 2011

Penulis

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN J UDUL ...............................................................................

i

LEMBAR PERSETUJ UAN DAN PENGESAHAN PROPOSAL .........

ii


KATA PENGANTAR ................................................................................

iii

DAFTAR ISI ...............................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

vii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .....................................................

1


1.2. Perumusan Masalah ............................................................

10

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................

10

1.4. Kegunaan Penelitian ............................................................ 10

BAB II

BAB III

KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori ...................................................................

12

2.1.1. Radio sebagai Media Komunikasi Massa ..............


12

2.1.2. Pendengar sebagai Khalayak Media ......................

13

2.1.3. Pendengar Aktif .....................................................

14

2.1.4. Program Acara “Afternoon Show” Prambors FM ..

15

2.1.5. Model Uses and Gratification ...............................

15

2.1.6. Motif .......................................................................


19

2.2. Kerangka Berpikir ..............................................................

24

METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional ...........................................................

26

3.1.1. Motif .......................................................................

26

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


3.1.2. Pengukuran Variabel ..............................................

28

3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ..............

32

3.2.1. Populasi ..................................................................

32

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ..................

33

3.3. Teknik Pengumpulan Data ................................................

34


3.4. Metode Analisis Data ........................................................

35

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

36

LAMPIRAN ...............................................................................................

38

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Halaman


Gambar 2.1 Uses and Gratifications Model..................................................... 18
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ....................................................................... 25

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1 Usia Responden ................................................................................. 38
Tabel 2 Jenis Kelamin Responden ................................................................... 39
Tabel 3 Status Pekerjaaan Responden ............................................................. 40
Tabel 4 Frekuensi Responden Mendengarkan Acara Hore Sore....................... 41
Tabel 5 Jam Siar Acara Hore Sore .................................................................. 41
Tabel 6 Lama Mendengarkan Acara Hore Sore ............................................... 42
Tabel 7 Acara Yang Disukai Dari Acara Hore Sore......................................... 43
Tabel 8 Motif Kognitif Responden Mendapatkan Informasi Tentang

Wawasan Atau Pengetahuan Topik Serta Feature ........................... 45
Tabel 9 Motif Kognitif Responden Memperoleh Pengetahuan
Tentang Gaya Hidup Para Pendengar .............................................. 46
Tabel 10 Motif Kognitif Responden Mendapatkan Informasi Tentang
Perkembangan Musik Terkini ......................................................... 48
Tabel 11 Motif Kognitif Responden Mendengarkan PengalamanPengalaman Para Pendengar Lain Yang Disiarkan Secara
Langsung (On Air) Oleh Prambors FM........................................... 49
Tabel 12 Motif Responden Kognitif Dalam Mendengarkan Acara
Hore Sore Di 89,3 Radio Prambors FM Surabaya ........................... 50
Tabel 13 Motif Diversi Responden Mencari Hiburan ....................................... 52
Tabel 14 Motif Diversi Responden Mengisi Waktu Luang ............................... 53
Tabel 15 Motif Diversi Responden Ingin Bersantai .......................................... 54
Tabel 16 Motif Diversi Responden Ingin Membuat Perasaan Lebih
Ceria............................................................................................... 55
Tabel 17 Motif Responden Diversi Dalam Mendengarkan Acara Hore
Sore Di 89,3 Radio Prambors FM Surabaya .................................... 56

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 18 Motif Identitas Personal Responden Ikut Berbagi Cerita
Secara Langsung (On Air) Di Acara Hore Sore.................................57
Tabel 19 Motif Identitas Personal Responden Ikut Unjuk Kecerdasan
Berpikir Dalam Games Yang Diadakan .......................................... 58
Tabel 20 Motif Identitas Personal Responden Menanggapi Opini Orang Lain
Berkaitan Dengan Topik Yang Dibahas .......................................... 60
Tabel 21 Motif Identitas Personal Responden Menjadikan Informasi
Sebagai Bahan Pembicaraan ........................................................... 61
Tabel 22 Motif Responden Identitas Personal Dalam Mendengarkan
Acara Hore Sore di 89,3 radio Prambors FM Surabaya ................... 62
Tabel 23 Tabel Perolehan Motif Dalam Mendengarkan Acara
“Hore Sore” di 89,3 radio Prambors FM Surabaya ...........................63

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1 Kuesioner ............................................................................

67

Lampiran 2 Struktur Organisasi ..................................................................

71

Lampiran 3 Tabel Perolehan Jawaban Responden .....................................

73

Lampiran 4 Tabel Hasil Perolehan Skor .....................................................

80

Lampiran 5 Daftar Pendengar Aktif Hore Sore Radio Prambors FM
Surabaya........................................................................................................

82

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI
YAN DANIEL LUMINTANG, Motif Pendengar Aktif Radio Prambor s FM (
Studi Deskriptif Tentang Motif Pendengar Radio Pr ambor s FM Dalam
Progr am Acar a Hore Sor e )
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif komunitas pendengar
Radio Prambors FM dalam mendengarkan acara Hore Sore.
Landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini meliputi pengertian
komunikasi massa, pendekatan motif dan uses and gratification, pengertian motif,
dan pendengar radio sebagai khalayak massa.
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan tipe deskriptif. Populasi
samplingnya adalah pendengar aktif yang didaftarkan dalam data base sebagai
pendengar aktif radio Prambors FM Surabaya melalui hasil pemantauan keaktifan
pendengar selama mengikuti acara Hore Sore yang tercatat dalam data base
berjumlah 320 orang. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah
menggunakan teknik random sampling yaitu pemilihan secara random kepada
para pendengar aktif yang tercatat dalam data base Prambors FM Surabaya.
Dari hasil peneliti yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa
responden memiliki motif yang berbeda-beda dalam mendengarkan acara Hore
Sore. Namun semua kategori motif memiliki penilaian yang sama yaitu memiliki
skor yang tinggi. Hal ini dikarenakan responden mendengarkan acara Hore Sore
adalah orang-orang yang mayoritas baru saja menyelesaikan aktivitas hariannya
baik di sekolah, kampus, maupun yang bekerja di kantor dan dalam kondisi yang
membutuhkan hiburan yang praktis juga murah yaitu mendengarkan acara Hore
Sore di 89,3 radio Prambors FM Surabaya. Bentuk hiburan yang dicari responden
pun berbeda-beda ada yang mendapatkan hiburan dari mengikuti topik-topik
ringan yang dibahas, ada yang terhibur oleh lagu-lagu yang disajikan maupun
yang bisa di request oleh responden itu sendiri, serta segmen games yang
menyajikan permaninan yang menantang sekaligus menguji kecerdasan responden
dalam berkompetsi dengan pendengar yang lain namun masih tetap dalam sebuah
kemasan yang ringan dan mudah untuk diikuti.
Kata Kunci : Motif, Pendengar Aktif, Radio Prambors FM

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah suatu kegiatan atau proses penyampaian pesan,
informasi, berita dari komunikator kepada komunikan. Seiring dengan
peradaban manusia,kegiatan komunikasi akan terus berlangsung dalam
kehidupan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lain. Dengan kata lain
hakikat komunikasi adalah proses pernyataan manusia yang dinyatakan,yaitu
perasaan atau pikiran seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
bahasa sebagai penyalurnya ( Effendy, 2003 : 8 ).
Suatu tatanan komunikasi secara umum masih terbagi lagi dalam
beberapa bentuk. Satu diantaranya adalah bentuk komunikasi massa, yang
dapat diartikan sebagai sarana komunikasi yang menyiarkan komunikasi,
gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dan jumlah yang besar
dengan menggunakan media. Dimana dalam proses tersebut pada prinsipnya
tidak jauh berbeda dengan bentuk-bentuk lain dari proses komunikasi. Namun
yang membedakan dari bentuk lain tersebut adalah terletak pada media
penyampaiannya, yaitu menggunakan media modern seperti surat kabar,
televisi, radio.
Tindakan komunikasi dapat dilakukan secara langsung melalui
media. Pada dasarnya, media terdiri dari berbagai macam yang salah satunya
adalah media massa. Sesuai dengan perkembangan teknologi, manfaat media
massa saat ini bisa dirasakan oleh masyarakat luas. Pertumbuhan media massa
diwarnai dengan persaingan yang ketat, di mana media massa berlomba-lomba

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2
untuk saling menambah program-program unggulan dalam penyampaian
informasi.
Peradaban manusia yang semakin maju telah menuntut manusia
untuk berkomunikasi tanpa hambatan lagi, seperti jarak dan waktu. Hal ini
hanya mungkin dilakukan melalui komunikasi dengan menggunakan media
massa, baik cetak maupun elektronik seperti surat kabar, majalah, televisi dan
radio yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang
ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat,
anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara
cepat, serentak dan sekilas.
Hal tersebut juga dialami oleh radio sebagai salah satu bentuk dari
media massa selain televisi, surat kabar, majalah, dan film. Sesuai dengan
perkembangan teknologi saat ini radio harus mulai menajamkan format siaran
dan menampung aspirasi pendengar pada segmen yang dipilihnya.
Salah satu media massa yang dapat digunakan sebagai agen
perubahan masyarakat disini adalah media elektronik, yakni berupa radio
siaran. Radio adalah media elektronik yang memiliki jangkauan cukup selektif
terhadap segmen pasar tertentu dan juga efektif dalam penyampaian informasi.
Radio juga merupakan bagian dari media massa yang berfungsi menyiarkan
informasi, mendidik, mempengaruhi serta berusaha untuk merebut sebanyak
mungkin pendengarnya.
Radio sebagai salah satu media dari komunikasi selain televisi,
surat kabar, majalah dan film merasa ikut membantu memenuhi kebutuhan
akan informasi bagi pendengarnya. Pendengar khusus radio, di mana suatu
pesan yang disiarkan dapat dilakukan tanpa proses yang rumit. Radio juga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3
memiliki kelemahan yaitu tidak dapat memberikan informasi secara terperinci,
sebab para pendengarnya segera lupa dan informasi itu tidak bisa disimpan
untuk digunakan di kemudian hari. Pendengar tidak dapat mengulang seperti
kalau sedang membaca, kalau ia tidak mengerti dan tidak ingat informasi itu
akan hilang. Selain itu radio merupakan komunikasi satu arah, karena penyiar
tidak pernah tahu bagaimana reaksi pendengarnya (Sastraatmadja, 1993 : 158).
Dalam sejarah perkembangan media, radio merupakan media
massa yang muncul pada mulanya hanya merupakan teknologi dalam
penemuannya. Kemudian berkembang dan berperan sebagai alat media
informasi

yang memberikan

sumbangan terhadap

kehidupan sosial.

Berdasarkan perkembangan media massa sebelum kemunculan televisi, radio
merupakan sistem komunikasi massa yang dominan. Kendatipun peran media
televisi begitu menonjol di tengah masyarakat, tidak dapat dipungkiri bahwa
sampai sekarang keberadaan radio masih tetap relevan.
Sejak penemuannya, radio telah digunakan untuk menyampaikan
informasi yang bersifat edukatif. Di Indonesia, dewasa ini semakin tampak
bahwa dari sisi masyarakat dan pendengar, fungsi radio bergerak pada dua
sisi. Di satu sisi, radio merupakan sumber informasi dan pada sisi yang
lainnya, radio berfungsi sebagai sarana hiburan. Hal ini disebabkan bahwa
radio dapat mencapai pendengar dalam jumlah besar. Radio saat ini salah satu
dari media masa elektronik yang banyak disukai dan diminati oleh
masyarakat, bukan hanya karena harganya yang relatif lebih murah
dibandingkan dengan pesawat televisi, tetapi juga karena program-program
yang ditawarkan juga sangat bermacam-macam atau beragam.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4
Kehadiran media massa, khusunya radio yang tanpa memandang
waktu

dan jarak, membuat media elektronik yang paling tua ini tidak

ditinggalkan dengan pendengarnya. Apabila dalam kehidupan modern seperti
sekarang ini, kita tidak bisa melepaskan diri dari interaksi dengan berbagai
media massa yang telah menunjukkan perkembangannya yang pesat dan luas.
Proses komunikasi antar manusia dengan menggunakan teknologi elektronik
dapat bersifat point to point (penyiar dengan pendengar aktif) seperti saat kita
sedang menelepon seseorang, dan point to audience (pendengar dengan
pendengar secara umum).
Sebagai sarana informasi, radio sebagai media massa mempunyai
kemampuan dalam pembentukan opini pendengar melalui pesan yang
disampaikan atau hanya informatif kepada pendengarnya. Adanya informasi
baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa
oleh informasi tersebut. Pesan-pesan sugestif dalam menilai sesuatu sehingga
terbentuklah sikap tertentu.
Apalagi dalam rangka memenangkan kompetisi antar radio yang
jumlahnya semakin besar. Oleh karena itu, dalam usaha memenangkan
persaingan, setiap radio siaran menyajikan program-program acara yang
disiarkan untuk menarik minat pendengarnya. Pendengar radio adalah
pendengar yang tidak hanya pasif menerima pesan informasi yang
disampaikan oleh komunikator atau penyiar, tetapi radio saat ini bisa
digunakan untuk berkomunikasi yaiu dengan bercakap-cakap dengan bahasa
yang sama-sama dimengerti oleh para peserta komunikasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5
Program-program siaran yang ditawarkan radio sebagai public
broadcasting medium atau media penyiaran untuk umum bersifat instruktif,
dan menghibur yaitu berisi program pendidikan atau bimbingan dan acara
hiburan. Di sini masyarakat dijadikan sebagai obyek atau sasaran suatu
program, kendati dalam perkembangnnya kemudian program-program ini
dirancang atau dikemas secara lebih halus untuk memanipulasi kesadaran
masyarakat. Bersamaan dengan itu, semakin banyaknya radio-radio siaran
swasta khususnya di Surabaya dan sekitarnya, persaingan antar radio juga
semakin sengit. Masing-masing stasiun radio berusaha memberikan dan
menyiarkan acara-acara yang menarik dan disukai para pendengar, dengan
segmentasi yang semakin jeli dan terfokus.
Station radio harus memiliki kemampuan mengolah pesan,
informasi dan program. Peka terhadap lingkungan sekitar sehingga mampu
menghibur dan menguasai situasi serta mengenal akrab aspirasi pendengarnya.
Kedekatan dengan pendengar harus dibangun dengan local content baik dari
bahasa yang dipergunakan, kebiasaan dan budaya setempat (Baktiono,
2001:10).

Karena

kedekatan

radio

melalui

acara

yang

diciptakan,

memunculkan kelompok pendengar yang aktif dalam mendengarkan berbagai
program acara yang disiarkan oleh radio. Pendengar yang aktif ini mempunyai
interaksi yang cukup bagus dengan pendengar yang lainnya, sehingga interaksi
antar pendengar ini membentuk suatu komunitas atau kelompok kecil dari
masyarakat.
Kemampuan pendengar radio adalah terbatas, sebatas pengetahuan
dan pemahaman mereka dalam menyerap setiap pesan yang dikemas dalam
setiap siaran. Dalam mendengarkan siaran radio, bagi pendengar juga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6
merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan, baik
kebutuhan informasi, maupun hiburan. Bagi pendengarnya, station radio
adalah teman, sarana komunikasi, sarana imajinasi, pemberi informasi. Station
radio menjadi sahabat dan bersifat pribadi. Station radio menawarkan
kemungkinan

untuk

membangun

hubungan

pribadi

dengan

setiap

pendengarnya (Stokkink, 1997:19-20).
Pendengar adalah sasaran dari radio siaran, dan sebagai
komunikan, pendengar jauh dari pasif, pendengar itu aktif. Apabila mereka
menjumpai sesuatu yang menarik dari sebuah stasiun radio, mereka akan
berfikir menentukan apakah sebaiknya mengikuti dan terus mendengarkan
sesuatu yang menarik tersebut atau mereka akan beralih ke acara yang lain
yang lebih menarik dari stasiun radio yang lain pula.
Suatu program siaran radio mempunyai dampak pada jadwal
kegiatan pendengarnya, programmer radio pun berusaha menyusun jadwal
siaran berdasarkan asumsi-asumsi umum pendengarnya. Tetapi tidak jarang
juga bahwa pendengar berupaya menyesuaikan aktivitasnya dengan jadwal
acara radio kesayangannya. Dibutuhkan kreatifitas dalam memegang kendali
kompetisi untuk didengarkan atau ditinggalkan, kreatifitas tersebut terlihat
dalam

program

acara

yang

bersifat

interaktif

yang

diciptakan

(Baktiono,2001:14-15).
Sebuah station radio dapat mengetahui dengan tepat jenis acara
mereka dengan melihat sejauh mana suatu kelompok pendengar dapat
menerima berbagai jenis musik. Dengan mempertimbangkan kualitas, cara
memberikan informasi, pengaturan waktu dalam satu hari, kelompok sasaran
yang tepat, juga sesuai dengan kepribadian penyiar sehingga menghasilkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7
suatu paket program yang sangat menarik bagi pendengar (Stokkink,
1997:119)
Dengan maraknya atau banyaknya station radio yang memutarkan
lagu pasaran. Station radio Prambors FM Surabaya yang beralamat di Jln.
Ngagel jaya utara no 31 Surabaya, dan mengudara pada frekuensi FM 89,3
mencoba tampil beda dengan cara memenuhi kebutuhan pendengar yang
dalam segmentasi remaja 16-25 tahun dengan sosial ekonomi status A, B, C.
”Afternoon Show” yang disiarkan radio Prambors FM Surabaya
merupakan program acara yang menjunjung konsep FUN and FRESH dengan
karakter siaran yang friendly, fashionable, cheer up yang dirancang agar dapat
menemani para pendengar yang baru saja pulang sekolah, kuliah, maupun
kerja. Selain itu acara “Afternoon Show” juga didukung dengan materi musik
dengan komposisi new hits 50%, Current Hits 30%, Recurrent Hits 20% dan
dengan perbandingan 1 Indonesia : 1 luar manca negara. Dalam acara tersebut
pendengar juga diberi kesempatan berinteraksi dengan penyiar untuk ikutan
topik dan game – game, yang diantaranya today atau ”topik of the day”,
ngombal atau ”ngosip ala edin dan iqbal”, dunia dalam prambors, maling atau
”mari ikutan pooling”, hiha atau ”hari ini hari apa”, rekan atau ”reporter
dadakan”, pelor atau ”spelling on the air”, latah atau ”lawan katah”, dan taring
atau ”tebakan garing”. Program acara tersebut disiarkan setiap hari senin
sampai jum’at dengan durasi 3 jam, dimulai pukul 16.00 - 19.00 WIB. dengan
sasaran audiens remaja 16-25 tahun sosial ekonomi status A, B, C dan
dibawakan oleh dua orang penyiar satu pria dan satu wanita, memakai teknik
produksi siaran langsung.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8
Acara “Afternoon Show” yang disiarkan radio Prambors FM
Surabaya tersebut ternyata cukup banyak menarik minat pendengar yang baru
untuk ikutan main games dan request atau kirim salam, sehingga pendengar
radio Prambors FM Surabaya selalu bertambah meskipun banyak radio siaran
di Surabaya yang menyajikan segmen program yang sama.
Pendengar yang berinteraksi pada acara “Afternoon Show” adalah
terdiri dari kalangan remaja usia 16-25 tahun, baik dari siswa SMA,
mahasiswa maupun para pekerja lulusan baru atau first jobber dengan status
sosial ekonomi A, B, C. Para pendengar dapat membina kedekatan dengan
pihak station radio Prambors FM Surabaya melalui acara “Afternoon Show”
serta juga dapat menjaga kedekatan dengan teman-teman pendengar yang lain.
Hal itu tampak dari pendengar yang mengirimkan salam dan lagu untuk
keluarga dan teman yang ada di wilayah Surabaya dan sekitarnya : Sidoarjo,
Gresik, Bangkalan, Mojokerto.
Alasan peneliti memilih radio Prambors FM Surabaya sebagai
tempat penelitian adalah dikarenakan station radio ini tergolong baru 4 tahun
beroperasi dan melaui program acara ini bisa mengalami peningkatan jumlah
pendengar yang baik serta mendapat rating nomor satu dari seluruh program
acara yang disiarkan oleh Radio Prambors FM Surabaya. Dalam program ini
dapat terlihat keakraban dan kedekatan baik antara penyiar dengan pendengar
maupun pendengar satu dengan pendengar lainnya. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ”Afternoon Show” mendapat tempat di hati pendengarnya.
Namun individu memiliki motif atau tujuan tersendiri yang
mendasar ketika memilih atau memutuskan untuk mendengarkan ”Afternoon
Show” di Radio Prambors FM Surabaya. Oleh karena itu peneliti ingin

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9
meneliti motif individu dalam mendengarkan “Afternoon Show” di radio
Prambors FM Surabaya.
Media radio dapat digunakan sebagai alat untuk pemenuhan
kebutuhan, seperti yang dikatakan oleh Dennis McQuail bahwa manusia
memiliki 4 kebutuhan antara lain : cognitive needs, affecnitive needs, personal
integrative needs, tension-release or escape. Menurut Blumler, untuk
memenuhi kebutuhan tersebut maka manusia mempunyai motif yaitu : motif
kognitif, motif identitas personal, dan motif diversi. Kebutuhan informasi (
motif kognitif ) disini yaitu kebutuhan seseorang untuk mengetahui keadaan
lingkungan sekitarnya , misalnya informasi tentang kehidupan idolanya atau
bahkan informasi mengenai tips tips belajar dan berbagai informasi lainnya.
Untuk identitas personal, seseorang butuh untuk menonjolkan dirinya terhadap
orang lain, misalnya dengan menonjolkan kelebihannya. Selain itu seseorang
individu terkadang membutuhkan hiburan ( motif diversi ) untuk melepaskan
ketegangan dari aktifitas sehari harinya, dan sebagian orang merasa terhibur
ketika mereka mendengarkan musik. Kebutuhan kebutuhan itu lah yang
akhirnya mendasari motif pendengar dalam menggunakan media, dalam hal
ini mendengarkan acara “Afternoon Show” di Prambors FM.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian
mengenai apa motif pendengar aktif radio Prambors FM Surabaya dalam
mendengarkan acara ”Afternoon Show” di radio Prambors FM Surabaya, di
samping banyak acara yang disiarkan oleh radio Prambors FM Surabaya yang
tidak kalah menarik. Adapaun yang menjadi obyek penelitian adalah
pendengar aktif radio Prambors FM Surabaya, pendengar dapat aktif dalam
berinteraksi langsung atau on air dengan penyiar, selain itu dalam acara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10
”Afternoon Show” pendengar bisa juga request lagu favoritnya bahkan bisa
juga ikutan topik atau games yang sedang berlangsung.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalahnya adalah

bagaimanakah motif pendengar aktif terhadap program acara “Afternoon
Show” di 89,3 Prambors FM Surabaya?

1.3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui motif pendengar aktif acara “Afternoon show” di
89,3 Prambors FM Surabaya.

1.4

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun praktis.
a.

Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan

pemikiran bagi pengembangan ilmu komunikasi terutama mengenai motif
mendengarkan program radio dan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
yang berguna bagi penelitian selanjutnya.
b.

Secara praktis, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan

bagi pengelola radio di Indonesia mengenai acara-acara yang sesuai dan
dibutuhkan masyarakat. Dan khususnya untuk 89,3 Prambors FM Surabaya
agar dapat membuat program siaran yang diminati dan dibutuhkan oleh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11
pendengarnya dan dapat bermanfaat dalam menentukan program-program
siarannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1

Landasan Teor i

2.1.1. Radio Sebagai media Komunikasi Massa
Sebagai media massa, radio mendapat julukan sebagai
kekuasaan kelima atau “The fifth estate”, setelah pers (surat kabar)
dianggap sebagai kekuasaan keempat “The forth estate”.
Radio mempunyai tiga fungsi yaitu :
1. Sarana hiburan
2. Sarana penerangan
3. Sarana pendidikan
Radio dianggap memiliki kekuasaan yang begitu hebat disebabkan
oleh tiga faktor :
1. Radio siaran bersifat langsung
Untuk mencapai sasarannya, yakni pendengar, suatu hal atau
program yang akan disampaikan tidaklah mengalami proses yang
kompleks. Dibandingkan dengan penyebaran propaganda dengan
pamflet, penyebaran berita melalui surat kabar, penyebaran
penerangan dengan majalah dan lain-lain yang bersifat tercetak.
2. Radio siaran menembus jarak dan rintangan
Radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan. Selain waktu,
ruang pun bagi radio siaran tidak merupakan masalah. Bagaimana
sasaran yang dituju, dengan radio dapat dicapainya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

13
3. Radio siaran mengandung daya tarik
Daya tarik ini adalah disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga
unsur yang dimiliki, yakni musik, kata-kata, efek suara.

2.1.2. Pendengar sebagai Khalayak Media
Istilah “khalayak media” berlaku universal dan secara sederhana
dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca,
pendengar, pemirsa sebagai media atau komponen isinya.
Pendengar radio adalah massa dan memiliki perbedaan jenis
kelamin, usia, tingkat pendidikan serta kerangka acuan dan lapangan
pengalaman. Mereka adalah sasaran komunikasi massa melalui media
radio siaran. Komunikasi dapat diartikan efektif, jika pendengar terpikat
perhatiannya, tertarik terus minatnya, mengerti, tergerak hatinya dan
melakukan aktivitas apa yang diinginkan pembicara (Effendy, 1990 : 84 ).
Effendy selanjutnya mengatakan bahwa pendengar radio memiliki
karakteristik tersendiri, dengan sifat-sifatnya sebagai berikut :
a. Heterogen, artinya pendengar adalah massa, yaitu sejumlah orang yang
sangat banyak, dengan sifatnya yang heterogen dan terpencar di
berbagai tempat yang berlainan. Di samping itu, perbedaan pendengar
juga meliputi perbedaan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,
Frame of Reference dan Field of Experience.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14
b. Pribadi, karena pendengar berada dalam keadaan heterogen maka isi
pesan akan dapat diterima dan dimengerti bila sifatnya pribadi sesuai
dengan situasi dimana pendengar itu berada.
c. Aktif, pendengar radio itu aktif terutama apabila menemui sesuatu
yang menarik dari sebuah stasiun radio, mereka akan aktif berpikir dan
melakukan interpretasi.
d. Selektif, pendengar dapat dengan leluasa memilih program radio
siaran yang diminati. Begitu banyak stasiun radio siaran dengan jenis
acara siarannya, yang masing-masing berlomba-lomba untuk memikat
perhatian pendengar. Isi siaran yang tidak dapat memenuhi selera
pendengar sudah tentu akan sia-sia.

2.1.3. Pendengar Aktif
Pendengar merupakan seseorang yang mendengarkan sesuatu yang
berasal dari stimulus yang menerpa yaitu acara “Afternoon Show” di radio
Prambors FM Surabaya. Jadi pendengar aktif merupakan khalayak yang
mendengarkan secara aktif dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan dalam
acara tersebut dalam hal ini setelah mendengarkan diharapkan khalayak
tersebut memperoleh apa yang diinginkan. Adapun segmentasi dari acara
“Afternoon Show” ini adalah pendengar aktif berusia 16 – 24 tahun yang
nantinya akan dijadikan objek penelitian.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15
2.1.4 Program Acara “Afternoon Show” di Radio Prambors Surabaya
”Afternoon Show” yang disiarkan radio Prambors FM Surabaya
merupakan program acara yang menjunjung konsep FUN and FRESH
dengan karakter siaran yang friendly ,fashionable, cheer up yang
dirancang agar dapat menemani para pendengar yang baru saja pulang
sekolah, kuliah, maupun kerja. Selain itu acara “Afternoon Show” juga
didukung dengan materi musik dengan komposisi new hits 50%, Current
Hits 30%, Recurrent Hits 20% dan dengan perbandingan 1 Indonesia : 1
luar manca negara. Dalam acara tersebut pendengar juga diberi
kesempatan berinteraksi dengan penyiar untuk ikutan topik dan game –
game, yang diantaranya today atau ”topik of the day”, ngombal atau
”ngosip ala edin dan iqbal”, dunia dalam prambors, maling atau ”mari
ikutan pooling”, hiha atau ”hari ini hari apa”, rekan atau ”reporter
dadakan”, pelor atau ”spelling on the air”, latah atau ”lawan katah”, dan
taring atau ”tebakan garing”. Program acara tersebut disiarkan setiap hari
senin sampai jum’at dengan durasi 3 jam, dimulai pukul 16.00 - 19.00
WIB. dengan sasaran audiens remaja 16-25 tahun sosial ekonomi status A,
B, C dan dibawakan oleh dua orang penyiar satu pria dan satu wanita,
memakai teknik produksi siaran langsung.

2.1.5. Model Uses dan Gratifications
Model uses dan gratifications menunjukkan yang menjadi
permasalahan bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16
khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial
khalayak. Jadi bobotnya adalah pada khalayak yang aktif yang sengaja
menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus (Effendy, 2003 : 289).
Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk
memenuhi kebutuhannya, sehingga timbul istilah uses dan gratifications
yaitu penggunaan dan pemenuhan kebutuhan (Rakhmat,1999 : 65). Dalam
asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna ( Utility )
; bahwa konsumsi media diarahkan oleh motif (intentionality) ; bahwa
perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi ( selectivity) ;
dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu (stunborn). Karena
penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan
psikologi, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu
terpenuhi. Mengenai kebutuhan biasanya orang merujuk kepada hierarki
kebutuhan ( need hierarcy) yang ditampilkan oleh Abraham Maslow
(1954) dalam Effendy (2003: 290), ia membedakan lima perangkat
kebutuhan dasar yaitu :
1. Psysiological needs ( kebutuhan fisiologi)
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yan primer dan vital, yang
fungsi fungsi biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan
akan pangan, sandang dan papan, kesehatan fisik.
2. Safety needs ( kebutuhan keamanan)
Kebutuhan ini meliputi terlindung dari bahaya , perlakuan tidak adil,
terjaminnya keamanan dirinya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17
3

Love needs (kebutuhan cinta)
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan secara
pribadi.

4. Esteem needs (kebutuhan penghargaan)
Kebutuhan dihargai secara prestasi kemampuan, kedudukan atau
status.
5. Self-actualization needs ( kebutuhan aktualisasi diri )
Kebutuhan

mempertinggi

potensi

potensi

yang

dimiliki,

pengembangan diri secara maksimum, kreatifitas dan ekspresi diri.
Model uses dan gratifications menurut Katz, Gurevitch dan Haas
dalam Effendy (2003 : 294 ) dimulai dengan lingkungan sosial ( social
environment ) yang menentukan kebutuhan kita. Lingkungan sosial
tersebut meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian.
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Cognitive needs ( kebutuhan kognitif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan
dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada
hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan ; juga memuaskan
rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita.
2. Affective needs (kebutuhan Afektif )
Kebutuhan

yang

berkaitan

dengan

peneguhan

pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pengalaman-

18
3. Personal integrative needs (kebutuhan pribadi secara integratif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan,
stabilitas dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat
akan harga diri.
4. Social integrative needs (kebutuhan sosial secara integratif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga,
teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasar pada hasrat untuk berafiliasi.
5. Escapist needs (kebutuhan pelepasan)
Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan,
ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman.
Menurut para pendirinya. Elihu Katz, Jaty G. Blumer dan Michael
Gurevitch, uses dan gratifications meneliti asal mula kebutuhan yang
menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain,
yang menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain.
Untuk

memperoleh

kejelasan

mengenai

model uses

dan

gratifications maka Katz, Gurevitch dan Blumer mengemukakan gambar
model uses dan gratifications dalam Rakhmat ( 1999 : 65) adalah sebagai
berikut :

Anteseden
- Variabel individu
- Variabel lingkungan

Motif
- Kognitif
- Deversi
- Personal
Identity

Penggunaan
media
- Hubungan
- Macam isi
- Hubungan
dengan isi

Gambar 2.1. Uses and Gratifications Model

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Efek
- Kepuasan
- Pengetahuan
- Kepuasan

19
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa dapat kita lihat bahwa
dalam motif yang dipengaruhi masyarakat dalam mendengarkan radio
adanya pengaruh dari tiga motif yaitu, kognitif, diversi dan identitas
personal. Teori ini menunjukkan bahwa permasalahan utama bukanlah
bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi
bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak.
Asumsi dari teori ini adalah khalayak yang aktif yang sengaja
menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus.
Jadi jelaslah kita menggunakan media massa karena didorong oleh
motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dapat dipuaskan oleh
media massa. Kita ingin mencari kesenangan, media massa dapat
memberikan hiburan. Kita mengalami guncangan batin, media massa
memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari kenyataan. Kita
kesepian dan media massa juga dapat berfungsi sebagai sahabat.

2.1.6. Motif
Dalam melakukan suatu tindakan ataupun perbuatan pasti didasarkan
pada motif-motif tertentu. Pengertian motif tidak dapat dipisahkan daripada
kebutuhan (need). Seseorang atau organisme yang berbuat sesuatu, sedikit
banyak ada kebutuhan di dalam dirinya atau ada sesuatu yang hendak
dicapainya.
Istilah motif berasal dari kata motive yang berarti dorongan dalam
diri organisme untuk menentukan pilihan-pilihannya dari berbagai perilaku

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20
tertentu, sehingga sesuai dengan tujuan (Bruno,1989 : 188). Semua tingkah
laku manusia pada hakekatnya mempunyai motif. Jadi motif adalah hal yang
berkaitan dengan dorongan keinginan hasrat dari dalam diri untuk
melaksanakan sesuatu yang memberi arah dan tujuan pada tingkah laku
seseorang. Pengertian motif merupakan suatu pengertian yang meliputi
alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan
ia berbuat sesuatu. Istilah berbuat sesuatu tersebut disebabkan adanya tujuan
yang hendak dicapai. Pencapaian tujuan itu merupakan upaya untuk
memenuhi kebutuhan (Gerungan,1983 : 146). Ada beberapa definisi tentang
motif yaitu :
1. Gerungan (1966)
Motif itu merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua
penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia
yang menyebabkan ia berbuat sesuatu.
2. Lindzey, Hall dan Thompson (1975)
Motif adalah sesuatu yang menimbulkan tingkah laku.
3. Atkinson (1958)
Motif sebagai suatu disposisi laten yang berusaha dengan kuat untuk
menuju ketujuan tertentu, tujuan ini dapat berupa prestasi, afiliasi
ataupun kekuasaan.
4. Sri Mulyani Martaniah (1982)
Motif adalah suatu kontruksi yang potensial dan laten, yang dibentuk
oleh pengalaman-pengalaman, yang secara relatif dapat bertahan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21
meskipun

kemungkinan

berubah

masih

ada

dan

berfungsi

menggerakkan serta mengarahkan perilaku ke tujuan tertentu.
Dari beberapa definisi tentang motif tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa motif adalah sesuatu yang ada pada diri individu yang
menggerakkan atau membangkitkan sehingga individu itu berbuat sesuatu
(Ahmadi,1999 : 192).
Woodworth dalam Purwanto ( 2002 : 64 ) menggolongkan motif
menjadi tiga golongan yaitu :
1. Kebutuhan kebutuhan organis
Yakni motif yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan bagian
dalam dari tubuh (kebutuhan-kebutuhan organis), seperti lapar, haus,
kekurangan zat pembakar, kebutuhan bergerak dan beristirahat atau
tidur.
2. Motif-motif yang timbul sekonyong konyong (emergency motive).
Yakni motif yang timbul jika situasi menuntut timbulnya tindakan
kegiatan yang cepat dan kuat dari kita. Dalam hal ini motif timbul
bukan atas kemauan kita, tetapi karena perangsang dari luar yang yang
menarik kita, misalnya ; motif melarikan diri dari bahaya, motif
berkelahi, mengejar dan motif berusaha atau berikhtiar (mengatasi
suatu rintangan).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22
3. Motif objektif
Yakni motif yang diarahkan atau ditujukan ke suatu objek atau tujuan
tertentu di sekitar kita. Motif ini timbul karena adanya dorongan dari
dalam diri kita (kita menyadarinya), misalnya ; motif menyelidiki.
Purwanto dalam buku Psikologi Pendidikan (2002 : 70)
menjelaskan fungsi atau guna dari motif-motif tersebut adalah :
1. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu
berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan
energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.
2. Motif itu menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan suatu
tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan
yang harus ditempuh untuk mencapai untuk mencapai tujuan itu.
Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus
ditempuh.
3. Motif itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan
perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai
tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan itu.
Dari

sekian

banyak

definisi

tentang

motif

maka

untuk

memudahkan pengukuran digunakan teori motif menurut Blumer dalam
Rakhmat (1999 : 66) yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23
1. Motif kognitif
Kebutuhan akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat
ideasional tertentu yang terdiri dari :
a. Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan
lingkungan terdekat masyarakat dan dunia.
b. Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis,
pendapat dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.
c. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.
d. Belajar, pendidikan diri sendiri.
e. Memperoleh rasa aman melalui penambahan pengetahuan.
2. Motif Diversi
Kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan,
yang terdiri dari :
a. Pelepasan diri atau terpisah dari permasalahan.
b. Bersantai
c. Mengisi waktu
d. Penyaluran emosi
3. Motif identitas personal
Kebutuhan

menggunakan

isi

media

untuk

memperkuat

atau

menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi
khalayak sendiri, yang terdiri dari :
a. Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi
b. Menentukan model perilaku.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24
c. Mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain (dalam media).
d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri (McQuail,1987 :72)

2.2.

Kerangka Berpikir
Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang diperingatkan
menjadi, kebutuhan fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan, sampai
kebutuhan aktualisasi diri. Salah satu kebutuhan manusia yang sangat
mendasar baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat agar
mendapatkan penghargaan atau sebagai aktualisasi dirinya adalah
kebutuhan akan informasi dan hiburan.
Informasi yang disampaikan melalui komunikasi tatap muka dirasa
kurang efisien lagi, sehingga diperlukan sarana yang disebut komunikasi
massa (Liliweri, 1994 : 1992). Hal ini berkaitan dengan kebutuhan
kognitif manusia, yaitu usaha-usaha manusia untuk memperoleh
informasi, pengetahuan serta pengertian tentang lingkungan sekitarnya
(Liliweri, 1994 :137). Dan salah satu bentuk media komunikasi yang dapat
memenuhi kebutuhan informasi adalah media massa. Sedangkan menurut
jenisnya media massa dibagi menjadi dua yaitu media massa cetak dan
media massa elektronik yang salah satunya adalah radio.
Dalam mendengarkan acara “Afternoon Show” merupakan
kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, baik
kebutuhan berupa hiburan maupun infomasi. Menurut Blumer dalam
Rakhmat (1999 : 66) motif terdiri dari motif kognitif yaitu kebutuhan akan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25
informasi, motif diversi yaitu kebutuhan untuk mencari hiburan dan motif
identitas personal yaitu kebutuhan untuk menggunakan isi media untuk
memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan
atau situasi khalayak sendiri.
Dalam hal ini, peneliti berusaha melihat motif pendengar aktif
dalam mendengarkan “ Afternoon Show“ di 89,3 Prambors FM Surabaya
dalam memenuhi kebutuhan hiburan dan informasi juga kebutuhan untuk
menggunakan hiburan dan informasi juga kebutuhan untuk menggunakan
isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting
dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri.
Motif Pendengar aktif di
Surabaya:
- Motif Kognitif
- Motif Diversi
- Motif Identitas Personal

Acara “Afternoon
Show” 89,3
Prambors FM
Surabaya

Kebutuhan Pendengar aktif di Surabaya:
- Kebutuhan akan Informasi
- Kebutuhan akan hiburan
- Kebutuhan akan aktualisasi diri
Gambar 2.2. Kerangka Berpikir

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Kesimpulan

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang tidak perlu
mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji hipotesis,
tetapi akan menggambarkan secara sistematis tentang : Motif Pendengar
Aktif Pada Program “Afternoon Show” di Radio Prambors FM Surabaya?
3.1.1. Motif
Dalam hal ini motif dapat dioperasionalkan sebagai penggerak
alasan-alasan atau dorongan-dorongan dari dalam diri manusia yang
menyebabkan ia berbuat sesuatu, motif timbul karena adanya kebutuhan
dengan kata lain motif merupakan ciri dari kebutuhan.
Untuk memudahkan pengukuran, maka dalam penelitian ini
digunakan kategori motif menurut Blumler dalam Rahmat (2001 : 66), di
mana motif tersebut, meliputi :
1. Motif Kognitif (keinginan untuk menambah pengetahuan baru)
Kebutuhan individu dalam menggunakan media massa untuk
mendapatkan berbagai macam informasi, antara lain :
a. Ingin memperoleh wawasan atau pengetahuan dari topik-topik
serta feature yang disajikan dalam acara.
b. Ingin memperoleh pengetahuan tentang gaya hidup para pendengar
dengan cara mendengarkan tanggapan-tanggapan pende

Dokumen yang terkait

MOTIF DAN KEPUASAN PENDENGAR RADIO GAPURA KLEWER 107,7 FM Motif Dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM (Studi Komparatif Kesenjangan antara Motif dan Kepuasan Pendengar Radio Gapura Klewer 107,7 FM Surakarta).

0 2 14

KEPUASAN PENDENGAR AKTIF RADIO SONORA FM (Studi Deskriptif Tentang Kepuasan Pendengar Aktif Terhadap Program Acara Voice de Campus di Radio SONORA FM Surabaya).

0 0 111

MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA “CAMPUR SARI” DI 88,9 RADIO JT FM SURABAYA (Studi Deskriptif Tentang Motif Pendengar Aktif Acara “CAMPUR SARI” Di 88,9 Radio JT FM Surabaya).

0 0 91

MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA “CAMPUR SARI” DI 88,9 RADIO JT FM SURABAYA (Studi Deskriptif Tentang Motif Pendengar Aktif Acara “CAMPUR SARI” Di 88,9 Radio JT FM Surabaya).

0 1 89

MOTIF PENDENGAR AKTIF MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK (Asia Musik) DI RADIO SONORA 98.0 FM SURABAYA (Studi deskriptif tentang motif pendengar radio Sonora 98.0 Fm Surabaya).

0 1 86

MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA “ONO OPO REK” DI 93,3 RADIO EL VICTOR FM SURABAYA (Studi Deskriptif Tentang Motif Pendengar Aktif Acara “Ono Opo Rek” Di 93,3 Radio el Victor FM Surabaya).

2 9 94

PERILAKU ZAPPING PENDENGAR RADIO (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Pendengar Aktif Manajemen Hati FM Radio Solo).

0 0 15

93,3 RADIO EL VICTOR FM SURABAYA (Studi Deskriptif Tentang Motif Pendengar Aktif Acara “Ono Opo Rek” Di 93,3 Radio el Victor FM Surabaya)

0 0 23

MOTIF PENDENGAR AKTIF MENDENGARKAN PROGRAM ASIASIK (Asia Musik) DI RADIO SONORA 98.0 FM SURABAYA (Studi deskriptif tentang motif pendengar radio Sonora 98.0 Fm Surabaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FIS

0 0 22

KEPUASAN PENDENGAR AKTIF RADIO SONORA FM (Studi Deskriptif Tentang Kepuasan Pendengar Aktif Terhadap Program Acara Voice de Campus di Radio SONORA FM Surabaya)

0 0 25