Hubungan stress kerja dilihat dari sumber stres dengan somatisasi karyawan PT. Mataram Tunggal Garment Yogyakarta - USD Repository

  

HUBUNGAN STRES KERJA DILIHAT DARI

SUMBER STRES DENGAN SOMATISASI

KARYAWAN PT. MATARAM TUNGGAL GARMENT

YOGYAKARTA

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana Psikologi

  

Oleh :

Nama : Agustinus Santoso Budi Susilo

NIM : 989114144

  

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam segi dorongan untuk PERSEMBAHAN menyelesaikan studi ini juga dalam dukungan dana

  Skripsi ini saya persembahkan untuk

  5. Bapakku kedua tercinta : Bapak Bijono dan Mamaku tersayang yang selalu

  1. My Savior Jesus X’Tus, menyayangiku seperti thanks 4 e’thing U’ll give 2 menyayangi anak-anaknya me sendiri, juga buat adik-adik tersayang Ikrar, Adjie,

  2. Alm. Bapak, suami, sahabat Reko......... always love you kami yang tercinta Bapak all Martinus Widodo Teguh Santoso di kerajaan surga.

  6. My Beloved Lucia Nian Terima kasih untuk Pakerti, kita jalani lagi ‘tempaanmu’ kepadaku berdua proses kehidupan untuk dapat menjadi selanjutnya sayang....... generasi mandiri dan bukan generasi ‘kere’.

  7. Paulus Lidi dan Kian

  3. Ibu yang selalu mendoakan Ngabekti yang menjadi aku di Jogja agar bisa sahabat dan kakak- menjadi ‘orang’ kakakku......Selamat menempuh Hidup Baru

  4. Kakak-kakakku tercinta yang ya....nanti kita susul selalu membimbingku baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta,

  15 Desember 2006 Agustinus Santoso BS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

Hubungan Stres Kerja yang dilihat dari sumber stres dengan Somatisasi

Karyawan PT. Mataram Tunggal Garment, Yogyakarta

Agustinus Santoso BS

  

989114144

Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya hubungan

antara Stres kerja yang dilihat dari sumber stres dengan somatisasi pada karyawati

  

PT. Mataram Tunggal Garment, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan berdasarkan

latar belakang bahwa banyak muncul fenomena karyawan mengubah dirinya menjadi

sakit (perilaku sakit) untuk melarikan diri dari berbagai permasalahan stres kerja di

perusahaan. ‘Perilaku sakit’ sebagai coping dianggap karyawan sebagai suatu

pembebasan, penangguhan harapan-harapan dan tuntutan serta tanggung jawab sosial.

  Subjek dalam penelitian ini adalah karyawati usia 20-50 tahun sebanyak 80

orang. Teknik pengumpulan data penelitian ini dengan menggunakan dua skala

psikologi yaitu skala stres kerja dan skala somatisasi. Skala dibagikan kepada

karyawati dan dikerjakan di rumah karena akan mengganggu produktivitas kerja bila

langsung dikerjakan di pabrik.

  Analisa hasil penelitian ini menggunakan teknik Korelasi Product Moment

dari Pearson. Hasil analisis penelitian memperoleh nilai koefisisen korelasi antara

stres kerja sebagai variabel bebas dengan somatisasi sebagai variabel tergantung,

sebesar r = 0,398 ( p< 0,01 ). Ini berarti bahwa ada hubungan positif antara stres

kerja dengan somatisasi. Korelasi yang positif ini menunjukkan bahwa semakin

tinggi stres kerja maka semakin tinggi somatisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

The Correlation between a Work Stress is looked at from Stressor and

Somatization PT. Mataram Tunggal Garment, Yogyakarta Employees

Agustinus Santoso Budi Susilo

  

989114144

The purpose of research to know that there are have or doesn’t have

correlation between a Work Stress is looked at from Stressor and Somatization for

  

PT. Mataram Tunggal Garment Yogyakarta employees. The research has performed

based on the background with phenomena from employees change themselves be sick

to run away from a work stress problem in the company. The illness behavior as

coping employees as a freedom, to run away from their expectation, claim and social

responsibility.

  The subject in research were the employees 20-50 years, they were 80 people.

The technical of data collecting uses two psychology scale are a work stress and

somatization scale. The scale was given to employees and it was done at home

because would disturb the work produktivitas if it was done in the factory.

  The research result analysis uses Product Moment Correlation technical from

Pearson. The research analysis result got correlation coefficient between work stress

as free variable and somatization as hanging variable is r = 0,398 ( p<0,01 ). This

means that have positive correlation between work stress and somatization. The

positive correlation to show that the higher work stress, the higher somatization.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis memanjatkan puji syukur

kepada Tuhan atas segala karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

  Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan, bimbingan dan saran kepada:

  1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. dan Bapak Y. Agung Santoso, S.Psi., selaku dosen pembimbing, yang telah merelakan waktunya untuk memberikan bimbingan.

2. Ibu Kristiana Dewayani, S.Psi., M.Si. selaku dosen penguji, saya sangat mengharap segala kritik serta saran yang membangun.

  3. PT. MTG, Bpk. Eben Ezer selaku Manager Personana & Umum, Ibu Maria Vitarina (Staf Personalia) dan seluruh karyawati yang telah membantu penelitian ini.

  4. Teman-teman Psikologi Sunu Cempe, Ardi Kebo, Den Baguse Ngarso Bram, Fajar Japra, Arie Koebis, Moa Pao, Martin Markon, Kowuk, Amek, Dili, Radix, Gendute Dea

  5. Semua Scooterist Jogja, terima kasih atas pertemanannya, always Brotherhood dan semua Pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu......Maturnuwun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

  

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

PERSEMBAHAN ............................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

ABSTRACT ........................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................................

  1 B. Perumusan Masalah .....................................................................................

  7 C. Tujuan Penelitian .........................................................................................

  7 D. Manfaat Penelitian .......................................................................................

  7 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Stres Kerja ....................................................................................................

  8 1. Defenisi Stres Kerja ................................................................................

  8 2. Pengaruh Stres pada Pikiran, Emosi dan Perilaku ..................................

  9 3. Penyebab Timbulnya Stres Kerja ............................................................

  11 4. Akibat dari Stres Kerja ............................................................................

  27 5. Penghayatan Subyektif ............................................................................

  29 B. Somatisasi 1. Defenisi Somatisasi .................................................................................

  31

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Bentuk – bentuk Somatisasi ....................................................................

  34 3. Simptom – simptom Somatisasi ..............................................................

  35 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Somatisasi .......................................

  37 5. Proses Terbentuknya Somatisasi .............................................................

  42 6. Sakit Sebagai Cara Pengatasan Masalah .................................................

  46 C. Hubungan antara Stres Kerja dengan Somatisasi.........................................

  47 D. Hipotesis ......................................................................................................

  50 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel .....................................................................................

  51 B. Definisi Operasional .....................................................................................

  51 C. Subjek Penelitian ..........................................................................................

  52 D. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................

  52 E. Validitas dan Reliabilitas ..............................................................................

  55 F. Metode Analisis Data ....................................................................................

  56 BAB IV. HASIL DAN ANALISIS DATA A. Persiapan Penelitian .....................................................................................

  57 B. Pelaksanaan Penelitian .................................................................................

  61 C. Deskripsi Data Penelitian .............................................................................

  61 D. Analisis Hasil Penelitian ..............................................................................

  62 E. Pembahasan ..................................................................................................

  65 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..................................................................................................

  72 B. Saran .............................................................................................................

  72 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

  75

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel

  Halaman

  

1. Tabel Aspek Stres Kerja....................................................................................... 27

  

2. Sebaran Item Stres Kerja Sebelum Diujicobakan................................................. 54

  

3. Sebaran Item Somatisasi Sebelum Diujicobakan................................................. 55

  

4. Sebaran Item Stres Kerja Setelah Ujicoba............................................................ 60

  

5. Sebaran Item Somatisasi Setelah Ujicoba ........................................................... 61

  

6. Hasil Uji Normalitas............................................................................................. 63

  

7. Hasil UjiLineritas.................................................................................................. 64

  

8. Hasil Uji Korelasi Product-Moment Stres Kerja dengan Somatisasi................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman

  

1. Skema Model Stres ................................................................................... 31

  2. Skema Hubungan Stres Kerja yang dilihat dari sumber stres dengan Somatisasi................................................................................................. 74

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

  Halaman

  1. Skala Stres Kerja dan Somatisasi (Ujicoba) ............................................78

  2. Data Stres Kerja dan Somatisasi (Ujicoba)..............................................79

  3. Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................80

  4. Skala Stres Kerja dan Somatisasi (Penelitian) .........................................81

  5. Data Stres Kerja dan Somatisasi (Penelitian).......................................... 82

  6. Hasil Analisis (Normalitas, Linearitas, Korelasi) ................................... 83

  7. Surat Keterangan Penelitian ....................................................................84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HUBUNGAN STRES KERJA DILIHAT DARI

SUMBER STRES DENGAN SOMATISASI

KARYAWAN PT MATARAM TUNGGAL GARMENT

YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia seringkali dihadapkan pada masalah hidup yang mau tidak

  

mau harus dihadapi untuk dapat mencapai hidup yang lebih baik. Segala sesuatu

yang dapat menyebabkan kita menjadi stres disebut sebagai sumber stres. Berawal

dari sumber stres yang berasal dari situasi dan kondisi yang kita jumpai sehari-

hari, seperti kematian pasangan hidup, saat pertama mulai bekerja, bertengkar

dengan atasan dan sebagainya. Sumber stres kemudian dinilai oleh individu,

apakah hal itu sebagai hal yang normal-normal saja atau sebagai sesuatu yang

positif yang bisa membangkitkan semangat hidupnya atau malah dinilai individu

sebagai sesuatu yang negatif yang dapat mengancam hidupnya. Bila seseorang

menilai dirinya mampu mengatasi situasi dan kondisi tersebut, maka situasi dan

kondisi tersebut tidak dinilai sebagai stres.

  Umumnya kasus-kasus yang berkaitan dengan stres banyak dijumpai

di dalam lingkungan kerja atau organisasi (Matesson & Ivancevich,

1982;Robbins, 1993). Sebagian besar waktu yang kita miliki digunakan untuk

bekerja atau untuk kegiatan yang berhubungan dengan karir. Dalam dunia kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

internal maupun dari segi eksternal. Sumber stres dari segi eksternal seperti tugas-

tugas, peran karyawan di perusahaan dan di lingkungan fisik serta lingkungan

sosial yang berada di sekitar perusahaan. Sumber stres dari segi internal yaitu

seperti dari karakteristik personal individu itu sendiri seperti kepribadian, usia,

kemampuan intelektual dan gaya kognitif yang mempengaruhi cara seseorang

untuk menanggapi lingkungan kerja yang berpotensi membawa stres (Edward,

1988) dalam Cooper & Payne (1991).

  Individu atau seorang karyawan bereaksi terhadap sumber stres ketika

penilaiannya terhadap sumber stres dalam suatu perusahaan ini dianggap sebagai

sesuatu yang negatif yang dapat mengancam hidupnya. Dalam Luthans (1992)

dikatakan bahwa reaksi-reaksi stres tersebut dapat berupa reaksi fisik, reaksi

psikologi dan reaksi perilaku. Reaksi fisik misalnya, meningkatnya denyut

jantung dan tekanan darah. Reaksi psikologis misalnya, perubahaan mood dan

emosi yang lain. Reaksi perilaku seperti meningkatnya frekuensi merokok pada

perokok dan perubahan pola makan. Ketiga macam reaksi ini saling berhubungan

dan tidak jarang muncul bersamaan (Soewondo, 1993). Bila stres berkelanjutan,

individu terus menerus dalam keadaan tegang fisik dan emosional dan akan

sampai pada urutan terakhir dari model stres, yaitu energi habis terbakar dan sakit.

Seseorang bisa menjadi sakit jantung, depresi, apatis terus-menerus dan

sebagainya. Stres dapat menyebabkan timbulnya penyakit fisik, depresi dan

somatisasi. Penyakit fisik seperti sakit kepala, pusing, sakit punggung dan

sebagainya. Depresi seperti, tekanan emosi yang tidak stabil, apatis dan

sebagainya. Somatisasi menurut Botain (1993) didefenisikan sebagai sejumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

keluhan fisik yang menetap lama dan menyebabkan seseorang mencari

pertolongan medis tetapi tidak ada dasar fisik yang dapat ditemukan. Dalam dunia

kerja, somatisasi timbul sebagai salah satu cara yang digunakan oleh karyawan

secara tidak langsung untuk mengatasi stres kerja dengan cara menjadi sakit atau

melalui keluhan fisik. Cara ini merupakan bentuk penyesuaian diri yang sering

digunakan untuk menghindari tanggung jawab (Schneiders, 1984).

  Somatisasi disebabkan oleh banyak faktor seperti faktor budaya,

kepercayaan diri, tekanan psikososial, dukungan sosial dan sakit sebagai

pengatasan masalah. Penjelasan budaya tentang keluhan sakit seseorang berkaitan

dengan perasaan sakit dan makna sakit yang berhubungan dengan norma, meliputi

beratnya simptom individu, ciri khas simptom individu dan identifikasi kondisi

sakit menurut budaya setempat. Masing-masing budaya mempunyai konsep

sendiri tentang status sakit, meskipun ada konsep universal tentang status sakit

seperti dalam DSM IV. Pada suatu budaya tertentu, individu didalamnya

menempatkan kesehatan sebagai suatu hal yang paling penting, sehingga saat

individu merasakan ada gangguan fisiologis pada tubuhnya, ia akan segera

mencari pertolongan medis untuk mendapatkan status sakit dan menghindarkan

diri dari kesulitan yang dihadapi. Pada budaya lain gangguan fisiologis yang

ringan seperti sakit kepala, pening, sakit perut, kemungkinan tidak mendapatkan

perhatian serius.

  Faktor kepercayaan diri menurut Phillips (dalam Ford, 1983), adalah

sebagai suatu perasaan yang melingkupi masalah seseorang, merupakan faktor

yang mengurangi keinginan seseorang untuk mengeluhkan sakit. Nilai ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

berhubungan dengan faktor lain seperti pendidikan dan pandangan tentang

kesehatan.

  Tekanan psikososial berkaitan dengan perubahan sosial. Perubahan

sosial mempunyai dampak yang begitu besar bagi kehidupan manusia yang

menuntut adanya penyesuaian yang cepat pada diri individu. Padahal tidak semua

orang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Individu yang

tidak dapat menyesuaikan diri akan mengalami kondisi tertekan baik fisik maupun

mental. Keadaan inilah yang disebut stres. Martianah (1991) memberikan data

mengenai jenis stresor psikososial yang dapat mempengaruhi timbulnya keluhan

sakit (somatisasi) yakni keadaan dan kondisi perumahan yang makin hari makin

sempit, kebisingan, kepadatan lalu lintas, polusi dan lingkungan yang makin

kumuh. Thurlow (dalam Ford 1983) menambahkan bahwa persepsi seseorang

tentang lingkungan berhubungan erat dengan sejumlah keluhan sakit. Misalnya

individu yang bekerja pada lingkungan yang kurang menyenangkan seperti bising,

terlalu padat, pengap, kurang ventilasi akan mudah mengartikan stresor tersebut

sebagai stress yang akan diikuti dengan munculnya keluhan sakit.

  Kualitas dukungan sosial mempengaruhi kecenderungan pilihan sakit.

Blake (dalam Ford 1983) mengatakan bahwa dukungan sosial yang rendah

mengakibatkan individu tergantung pada pertolongan medis dan merupakan hal

yang penting untuk mengunjungi dokter walaupun sebenarnya tidak ada keluhan

yang gawat.

  

Sakit sebagai cara pengatasan masalah digunakan individu yang mempunyai

pandangan yang rasional, yakni individu yang membutuhkan penjelasan sebab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

akibat dan perbedaannya dengan keadaan normal (Cole & Lejeneu dalam Ford

1983).

  Selain hal di atas, somatisasi erat hubungannya dengan lingkungan

kerja. Sistem dan pola kerja yang tidak sesuai dengan harapan karyawan, tuntutan

pekerjaan yang berlebihan seringkali mengakibatkan munculnya berbagai keluhan

sakit pada sejumlah karyawan. Sedikitnya ada dua hal negatif yang dihasilkan

oleh stres di tempat kerja (Robbins, 1993). Pertama, stres dapat menyebabkan

seseorang menjadi sakit dan kedua, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

sehubungan dengan stres sangat mahal. Dalam Kompas (6 September 1995)

dikatakan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan di Amerika sehubungan

dengan stres mencapai 10% dari pendapatan nasional pertahun. Pengeluaran

tersebut digunakan untuk membiayai pos, klaim kompensasi atau asuransi

kesehatan atau perawatan medis, kemangkiran, turunnya tingkat produktivitas,

mati muda, pemecatan atau pengunduran diri.

  Perusahaan menginginkan produktivitas kerjanya dapat terus

meningkat lewat pengembangan efektivitas kerja dan tuntutan karyawan agar

dapat bekerja dengan lebih keras lagi. Kompetensi dan kemampuan penyesuaian

diri dalam dunia kerja yang kompetitif sangat dibutuhkan bagi karyawan untuk

menjawab semua tuntutan dan tekanan-tekanan yang mempengaruhi kinerja

karyawan. Hal ini penting karena karyawan adalah sumber daya manusia yang

berharga dalam menghasilkan produktivitas bagi perusahaan. Pekerjaan adalah

bagian penting dalam hidup manusia karena dengan bekerja manusia dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya. Pekerjaan juga merupakan sumber kepuasan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

tantangan yang sangat besar. Di samping itu pekerjaan juga mengandung unsur

stres yang potensial merugikan kesehatan fisik dan mental individual (Cooper

Straw, 1995). Peneliti tertarik untuk melihat apakah ada hubungan yang signifikan

antara stres kerja yang dialami karyawan dengan somatisasi. Peneliti merasa

pentingnya penelitian ini karena menurut (Chaplin, 1968), individu yang dapat

menyesuaikan diri akan dapat mengatasi tuntutan dan tekanan kerja serta mampu

bekerja dengan maksimal. Namun individu yang tidak dapat menyesuaikan diri

akan mengalami stres yaitu suatu keadaan tertekan baik secara fisik maupun

psikologis. Menurut Martaniah (1994), stres dapat menjadi pemicu munculnya

keluhan fisik lainnya atau keluhan fisiologi individu yang berulang seperti pusing,

sakit perut, keringat dingin, jantung berdebar-debar, sesak nafas dan sejumlah

keluhan fisik lainnya. Shuval (Ford 1983) mengatakan bahwa sakit dapat

digunakan sebagai alasan untuk membolos kerja dan lain-lain.

  Ford (1984), mengemukakan bahwa somatisasi tidak dapat dilepaskan

dari peran sakit. Timbulnya perilaku sakit yang ditunjukkan individu tersebut

akan semakin meningkat apabila perilaku tersebut dapat diterima secara kultural

antara lain adanya pandangan masyarakat bahwa orang yang sakit akan

dibebaskan dari tanggung jawab sosial sehari-hari, peran sakit dapat memecahkan

masalah sosial dan pribadi, individu berada dalam kondisi stres psikososial, rasa

percaya diri kurang, kualitas dukungan sosial yang dimiliki individu rendah dan

individu kurang mampu mengatasi masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. RUMUSAN MASALAH Apakah ada hubungan antara stres kerja yang dilihat dari sumber stres dengan somatisasi ?

  C. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara stres kerja yang dilihat dari sumber stres dengan somatisasi

  D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat teoretis

  a. Memberikan informasi tentang dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari somatisasi (keluhan sakit) baik bagi pabrik maupun bagi karyawan

  b. Sebagai literatur dalam melaksanakan penelitian yang relevan di masa yang akan datang

  2. Manfaat praktis Memberikan masukan bagi karyawan untuk tidak menggunakan keluhan sakit fisik (somatisasi) dalam menghadapi stres kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dipaparkan berbagai teori yang menjadi landasan

  

dalam penelitian ini. Pandangan berbagai ahli diungkapkan untuk menjelaskan

variabel-variabel penelitian dan hubungan antar variabel tersebut.

A. Stres Kerja

1. Defenisi Stres Kerja

  Defenisi dari stres itu sendiri adalah suatu bentuk tanggapan seseorang,

baik secara fisik maupun mental, terhadap suatu perubahan di lingkungan yang

dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. Seorang ahli

menyebut tanggapan tersebut dengan istilah “fight or flight response”. Jadi

sebenarnya stres adalah sesuatu yang amat alamiah (Pandji,1992,hal.108).

  Soewondo (1993) dikatakan bahwa secara awam stres sering diartikan

sebagai suatu kondisi tegang yang tidak menyenangkan. Menurut pendapat ahli,

stres terjadi akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan, yang

menghasilkan pola transaksi yang khas dan problematik antara individu dengan

lingkungannya (Soewondo, 1993). Lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat,

dan lingkungan kerja yang kita temui sehari-hari, memiliki tuntutan-tuntutan yang

harus dipenuhi oleh individu. Untuk menghadapi tuntutan tersebut, individu

melakukan penilaian-penilaian. Apabila individu menilai adanya kesenjangan

(discrepancy) antara tuntutan dengan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan

itu, atau dengan kata lain, bila ia mempertanyakan apakah ia akan dapat mengatasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

atau beradaptasi tehadap tuntutan tersebut, maka munculah stres (Soewondo,

1993; Safarino, 1994). Pada dasarnya individu akan melakukan penilaian dengan

memperhatikan apakah peristiwa atau kondisi yang dialaminya mengancam

kesejahteraannya atau tidak. Bila jawaban ya, individu akan merasakan adanya

tuntutan dan berusaha untuk menghadapi atau mengatasi tuntutan tersebut

(Soewondo, 1993).

  Stres kerja merupakan kondisi psikologis yang tidak menyenangkan

yang timbul karena karyawan merasa terancam dalam bekerja. Perasaan terancam

ini disebabkan hasil persepsi dan penilaian karyawan yang menunjukkan

ketidakseimbangan antara karakteristik tuntutan pekerjaan dengan kemampuan

dan sistem kepribadian karyawan (Arsenault dan Dohan,1983).

Cirillo (1983), mengemukakan bahwa pekerjaan yang paling membuat stres

adalah yang mempunyai tuntutan kerja yang tinggi.

2. Pengaruh Stres pada Pikiran, Emosi, dan Perilaku

  Menurut Hardjana (1994,hal.39), stres yang diakibatkan oleh faktor

suhu udara yang terlalu panas atau dingin, suara bising atau tugas yang

menentukan nasib hidup seperti ujian, dapat mengganggu kerja pikiran dan

menyulitkan konsentrasinya. Ruangan kerja yang buruk, misalnya, kotor dan

panas, menghambat kerja pikiran dan produktivitas kerja.

  Pengalaman stres cenderung disertai emosi, dan orang yang mengalami

stres menggunakan emosi itu dalam menilai stres. Jadi emosi cenderung menyertai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

stres. Emosi yang biasa menyertai stres adalah takut, sedih atau depresi, dan

amarah.

  Takut adalah emosi yang biasa muncul pada waktu kita merasa, entah

nyata atau hanya dalam bayangan, berhadapan dengan hal yang berbahaya atau

ada dalam situasi bahaya. Dalam rasa takut tersangkut rasa tidak enak batin

sekaligus sikap siap-siap terhadap bahaya yang kita anggap akan menimpa kita.

  

Rasa takut bisa amat sangat sehingga menjadi fobi (phobia), atau lunak, sekedar

menjadi kecemasan (anxiety).

  Stres juga mendatangkan rasa sedih (despression). Namun rasa sedih

menjadi kekacauan atau penyakit (disorder) psikologis bila keras, kerap dan

berlangsung terus-menerus. Rasa amarah timbul terutama bila orang berhadapan

dengan keadaan dan orang yang menurunkan harga diri, nama baik, atau

merugikan dan mengecewakan. Karena tanggapan tubuh yang menyeluruh, stres

juga mempengaruhi perilaku orang yang mengalaminya. Perilaku dapat

konstruktif, membangun dan baik, dapat juga asosial dan desdruktif.

  Stres dapat mendatangkan penyakit, baik secara langsung (direct)

maupun tidak langsung (indirect). Stres dapat mengakibatkan penyakit secara

langsung, karena stres mendatangkan banyak perubahan pada sistem fisik tubuh

manusia yang dapat mengakibatkan penyakit. Contohnya, stres dan detak jantung

yang eratik, tak teratur, yang mengakibatkan kematian atau serangan jantung.

Tetapi secara tak langsung stres juga dapat menyebabkan penyakit. Contohnya,

orang terkena stres berat dan kronis. Untuk menghilangkan stres, menjadi korban

rokok, kopi dan minuman keras. Orang yang telah kecanduan akan ketiga hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

tersebut, bisa terganggu dalam menjalankan tugas dan mudah terkena kecelakaan.

Misalnya dalam menjalankan mesin di tempat kerja dan mengendarai mobil di

jalan.

  Jadi secara tak langsung stres dapat mendatangkan penyakit karena

membuat orang mengambil tindakan yang dapat mengakibatkan sakit, atau mudah

menjadi pelaku perbuatan yang dapat membahayakan dirinya.

  Penyakit lain yang dapat diakibatkan oleh stres adalah penyakit

psikosomatis (psychosomatic illnesses) atau gangguan psikofisiologis

(psychophysiological disorder) . Penyakit ini adalah penyakit atau gejala penyakit

yang disebabkan oleh unsur atau faktor psikologis, terutama stres emosional.

  

Penyakit ini antara lain adalah bisul, radang perut, asma, kepala pusing yang

kronis, eksim, penyakit kulit, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan kanker.

  

Jadi, stres menimbulkan tanggapan pada tubuh dan mempengaruhi kerja pikiran,

emosi dan perilaku. Oleh karena itu secara langsung dan tidak langsung stres

mempengaruhi kesehatan.

3. Penyebab Timbulnya Stres Kerja

  Dua sumber utama dari stres pekerjaan adalah lingkungan dan

personal. Pertama, sebuah varietas eksternal, faktor- faktor lingkungan dapat

menyebabkan stres pekerjaan. Semua ini mencakup jadwal kerja, irama kerja,

jaminan pekerjaan, rute berangkat dan pulang kerja, jumlah dan sifat pelanggan

atau klien. Bahkan kebisingan, termasuk orang yang berbicara dan telpon yang

berdering, membantu membuat stres bagi 54 % pegawai kantor dalam sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

survei terbaru yang melaporkan bahwa mereka sering muak dengan kebisingan

tersebut. Stres pekerjaan mempunyai konsekuensi yang serius bagi baik karyawan

maupun organisasi.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja menurut Mcgrath (dalam Dunnete,1976,hal.369) adalah sebagai berikut: a. Karakteristik Intrinsik Pekerjaan (Tugas) Termasuk kategori ini adalah hal-hal yang berkaitan dan ada dalam pekerjaan itu sendiri, misalnya karakteristik tugas , pelaksanaan tugas dan hubungan antara tugas satu dengan lain. Tugas maupun pelaksanaan kerja karyawan di dalam organisasi merupakan suatu prosedur sistematis yang yang harus dilakukan karyawan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

  Karakteristik tugas yang penting dalam pengaruh timbulnya stres kerja adalah taraf kesulitan, ambiguitas dan beban kerja.

  Sejalan dengan pendapat McGrath tersebut hasil penelitian French (1980) menunjukkan bahwa ketidakmampuan karyawan memenuhi tuntutan tugas yang terlalu tinggi merupakan faktor stres kerja yang potensial. Demikian juga halnya dengan tuntutan tugas yang terlalu rendah dibandingkan dengan tingkat kemampuan dan pekerjaan yang repetitif merupakan faktor yang mempengaruhi timbulnya stres kerja.

  Tingkat ambiguitas tugas merupakan taraf penjelasan prosedur dan informasi yang berhubungan dan dibutuhkan dalam pelaksanaannya.

  Demikian juga dengan beban kerja pada tingkatan tertentu dapat menimbulkan stres kerja. Seperti ditunjukkan oleh hasil penelitian Welford dan kawan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

kawan dimana beban kerja pada tingkat menengah atau sedang cenderung

mendorong karyawan dapat berfungsi dan bekerja optimal dibandingkan

dengan beban kerja yang terlalu berat atau ringan (Cox, 1980).

  Ada beberapa keadaan yang membuat tugas berpotensi

menimbulkan stres yaitu tugas yang terlalu berat. Tugas terlalu sulit bila

persyaratan yang diperlukan untuk mengerjakan tugas lebih tinggi dari

kemampuan individu. Berry & Houston (1993), situasi ini sebagai kelebihan

beban kerja dari segi kualitas. Tinggi rendahnya stres yang timbul ditentukan

oleh persepsi individu tentang tuntutan tugas, kemampuannya untuk

memenuhi tuntutan tugas, serta akibat yang mungkin timbul dari kegagalan

menjalankan tugas tersebut.

  Tugas juga dapat menjadi sumber stres jika individu

mempersepsikan tugas yang ia hadapi tidak cukup jelas atau membingungkan.

  

Ketidakjelasan dalam syarat atau langkah pelaksanaan tugas, hasil yang yang

diharapkan serta umpan balik tentang hasil tugas menimbulkan stres bagi

indivdu (Riggio, 1990).

  Menurut McGrath (1976), ketidakjelasan ini muncul karena

banyak tugas diberikan dalam bentuk tujuan atau keadaan ideal yang ingin

dicapai namun kurang didukung oleh prosedur pelaksaanan yang jelas.

Semakin besar ketidakjelasan dalam hubungan antara keefektifan cara

pelaksanaan tugas dengan hasil yang ingin dicapai maka stres yang timbul

akan semakin tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tugas yang mencakup tanggungjawab pada manusia menimbulkan stres lebih tinggi dibandingkan dengan tugas yang mencakup tanggungjawab pada barang (Taylor, 1995).

b. Karakteristik Peran Peran merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial.

  Hal mendasar dalam perilaku interaksi yaitu informasi dan pengaruh tercakup dalam peran. Menurut Kahn (dalam McGrath, 1976), peran menjadi sumber stres jika ada ketidaksesuaian antara peran yang diharapkan, tuntutan peran yang diberikan, peran yang diterima dan perilaku peran.

  Pekerjaan atau jabatan yang disandang individu memberikan peran yang spesifik. Hal itu akan menekan penyandangnya. Peran dapat menjadi sumber stres ketika ada kekaburan peran (role ambiguitas) dan konflik peran (role conflict). Konflik peran terjadi jika harapan-harapan atau tuntutan- tuntutan yang ditujukan pada individu sulit atau tidak mungkin dipenuhi bersama-sama (Robbins, 1989; Beehr, 1995).

  Kelebihan peran juga termasuk dalam konflik peran. Kelebihan peran ini timbul karena jumlah tuntutan yang dihadapi individu jauh melebihi

jumlah yang wajar atau yang dapat ditangani individu dalam waktu tertentu.

  Ketidakjelasan peran timbul karena informasi yang diterima individu dari lingkungan tentang perilaku peran yang diharapkan kurang memadai atau tidak jelas (Beehr, 1995). Ketidakjelasan pesan peran yang disampaikan pada individu, biasanya timbul jika organisasi berukuran besar dan kompleks, sering mengalami berbagai perubahan atau jika dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  organisasi terjadi hambatan arus informasi. Beehr (1995) menambahkan hubungan formal dan informal dalam organisasi serta persepsi karyawan tentang kontrak psikologis sebagai sumber stres dalam kelompok tuntutan peran. Hubungan interpersonal yang buruk di lingkungan kerja cenderung menimbulkan stres kerja yang tinggi. Demikian pula jika karyawan mempersepsi hubungannya dengan organisasi tidak seimbang atau dengan kata lain karyawan merasa hal-hal yang ia terima dari organisasi tidak sebanding dengan hal-hal yang telah ia berikan pada organisasi.

  c. Setting Perilaku Aturan dan batasan yang ada dalam lingkup pekerjaan yang membatasi perilaku yang ditampilkan dalam melakukan suatu pekerjaan.

  d. Karakteristik Lingkungan Sosial Kerja Komposisi personalia suatu organisasi akan membentuk pola hubungan interpersonal yang potensial menimbulkan stres. Fontan (dalam Inayati, 1996), berpendapat bahwa kondisi sosial yang menjadi sumber stres tidak terbatas pada bentuk hubungan antara rekan kerja saja, tapi juga hubungan atasan-bawahan dan klien atau konsumen.

  e. Karakteristik Lingkungan Fisik Kondisi fisik lingkungan kerja mempengaruhi kinerja dan kepuasan kerja. Stres dapat terjadi karena hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan fisik kerja misalnya, polutan, kebisingan, ventilasi dan pencahayaan (Gifford, dalam Inayati, 1996). Kondisi fisik ruang kerja yang kurang memungkinkan untuk bekerja dengan aman dan nyaman, kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  lengkapnya peralatan. Tempat kerja yang kotor, bau yang tidak sedap dan udara yang panas dan pengap juga dapat menimbulkan stres di tempat kerja (Hardjana, 1994)

  f. Karakteristik Individual Karekteristik ini menentukan bagaimana individu memandang dan menilai tuntutan lingkungan dan serta kemampuan yang ia miliki untuk memenuhinya. Perbedaan pengalaman dan pengaruh stres pada setiap individu ditentukan oleh karakteristik individu tersebut. Berbagai karakteristik individu atau aspek personal sering diteliti untuk dilihat bagaimana hubungan atau pengaruhnya pada stres yang timbul dalam diri individu.

  Menurut Beehr (1995) karekteristik individu ini mencakup sebagai ciri-ciri relatif tetap yang mempengaruhi persepsi atau penilaian reaksi individu terhadap penyebab stres. Ciri-ciri tersebut mencakup kondisi psikologis dan biologis individu. Kondisi biologis antara lain berupa sejarah penyakit dalam keluarga, pola makan dan kondisi kesehatan. Kondisi tubuh yang kurang sehat misalnya cenderung menyakitkan individu dalam mengatasi stres yang timbul karena energi yang tersedia dalam tubuh tidak mencukupi. Kondisi-kondisi biologis ini banyak diteliti dari sudut pendekatan medis.

  Kondisi psikologis memungkinkan setiap individu mempunyai interpretasi yang berbeda terhadap kondisi lingkungan. Penelitian-penelitian psikologi berusaha melihat bagaimana kondisi-kondisi psikologi individu mempengaruhi persepsi dan interpretasinya terhadap sumber stres dari lingkungan. Salah satu dari kondisi psikologis tersebut yaitu kontrol psikologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

mempunyai pengaruh penting dalam penilaian kognitif individu terhadap stres

serta cara dan hasil penanggulangan stres yang diharapkan. Lazarus &

Folkman (dalam Prokop dkk, 1991) mendefenisikan kontrol psikologis atau

perasaan mempunyai kontrol sebagai keyakinan individu ia mampu