PERBEDAAN KETERAMPILAN COPING ANTARA WANITA DEWASA DINI YANG SUDAH MENIKAH DAN BELUM MENIKAH
PERBEDAAN KETERAMPILAN COPING
ANTARA WANITA DEWASA DINI YANG SUDAH MENIKAH
DAN BELUM MENIKAH
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
A. MITHA ARSANTI
029114020
JURUSAN PSIKOLOGI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Banyak perkara yang tak dapat ku mengerti, Mengapakah harus terjadi di dalam kehidupan ini? Satu perkara yang kusimpan dalam hati, Tiada sesuatu kan terjadi tanpa Allah peduli.. Allah mengerti, Allah Peduli, Segala persoalan yang kita hadapi.. Tak akan pernah dibiarkanNya ku bergumul sendiri Sebab Allah mengerti.. (Allah Peduli) Sebab Aku ini Tuhan Allahmu, Memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu:
“Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau” (Yesaya 41:13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karya kecil ini kupersembahkan untuk..
Tuhan Yesus yang selalu menyayangi dan menjagaku,
memelukku ketika aku sedih dan takut, dan tersenyum
ketika aku bahagia.. Thank You, Jesus!Bunda Maria yang selalu menuntunku, melindungiku,
dan mendampingiku di saat-saat aku lemah dan rapuh..
Bapak & ibu, cinta terbesar dalam hidupku..
Kedua adikku terkasih Mira & Agung..
Mas Hari tersayang..
Semua orang yang datang dan pergi dalam hidupku..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN KETERAMPILAN COPING
ANTARA WANITA DEWASA DINI YANG SUDAH MENIKAH
DAN YANG BELUM MENIKAH
Mitha Arsanti
029114020
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah. Penelitian ini merupakan penelitian perbandingan atau komparasi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah, di mana keterampilan coping wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih baik daripada keterampilan coping wanita dewasa dini yang belum menikah.
Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 35 wanita dewasa dini yang sudah menikah dan 35 wanita dewasa dini yang belum menikah. Subjek berusia antara 20 tahun hingga 30 tahun dan berpendidikan SMU hingga S2. Data diperoleh dengan menggunakan skala keterampilan coping. Daya diskriminasi skala menggunakan batas nilai
≥ 0,3 dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,931. Data penelitian dianalisis menggunakan uji-t, dan dalam menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis, dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.
Hasil perhitungan menunjukkan mean empiris wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih besar daripada mean empiris wanita dewasa dini yang belum menikah (164,6 > 156,06). Dari hasil uji-t didapatkan t hitung sebesar 3,342 dan t tabel sebesar 1,671, serta p=0,001. Karena t hitung lebih besar (>) daripada t tabel, dan nilai p < 0,05 dengan demikian hipotesis penelitian ini diterima. Artinya, ada perbedaan keterampilan coping antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan yang belum menikah, di mana keterampilan coping wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih baik daripada wanita dewasa dini yang belum menikah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE DIFFERENCES OF COPING SKILLS
BETWEEN EARLY-ADULT MARRIED WOMEN
AND UNMARRIED WOMEN
Mitha Arsanti
029114020
Faculty of Psychology
Sanata Dharma University
Yogyakarta
The purpose of this research was to see the differences of coping skills between early- adult married-women and unmarried women. This research was a comparison research. The hypothesis in this research was there were some differences of coping skills between early- adult married-women and unmarried women which the married women had better coping skills than unmarried women.
The subjects in this research were 35 early-adult married-women and 35 unmarried women. The subjects were between 20-30 years old and having education from senior high school to master. The data were collected using coping skills scale. Discrimination scale power was limited in
≥ 0,3 with the reliability coefficient 0,931. The research data is measured using t-test and to determine whether hypothesis could be accepted or unaccepted, it was done by comparing the value of t count with t table.
The result showed that empirical mean of early-adult married-women was higher than the empirical mean of unmarried women (164,6 > 156,06). The result of t-test showed that t
count was 3,342 and t table was 1,671 with p = 0,001. Since t count was higher (>) than t
table so the hypothesis in this research was accepted. It means, there was a difference of
coping skills between early-adult married-women and unmarried women where the early- adult married-women had better coping skills than unmarried women.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji syukur pada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan tuntunan, penyertaan, dan kasihNYA kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari adanya keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, sehingga dengan bantuan dari berbagai pihaklah penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang baik dan hebat, terima kasih Tuhan karena Kau selalu pedulikan aku dan tak pernah biarkan aku sendiri.. Thank You Jesus for all the wonderful gifts You have bestowed upon me.
2. Bapak Edy Suhartanto, S.Psi., M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi.
3. Ibu Sylvia Carolina MYM., S.Psi selaku Kepala Program Studi Psikologi.
4. Ibu Titik Kristiyani, S.Psi selaku dosen pembimbing akademik. Terima kasih atas bimbingan ibu selama saya menjadi mahasiswa di fakultas psikologi Universitas Sanata Dharma.
5. Bapak C. Wijoyo Adinugroho, S.Psi selaku dosen pembimbing akademik pengganti sekaligus dosen pembimbing skripsi. Terimakasih atas kesabaran, perhatian, serta arahan yang senantiasa bapak berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Agnes Indar E, S.Psi, Psi., M.Si selaku dosen penguji yang telah memberi banyak masukan, bimbingan, dan arahan yang sangat berarti sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kritikan, koreksi, dan masukan bagi perbaikan skripsi ini.
8. Mas Gandung, Mas Muji, Mas Doni, dan Mba Nanik yang telah membantu dalam banyak hal dan memberi kemudahan bagi penulis selama penulis belajar di fakultas psikologi ini.
9. Pak Gi, terimakasih atas segala senyuman, semangat, dan ketulusan hati bapak dalam melayani kami selama kami belajar di fakultas ini..
10. Mbak-mbak dan teman-teman yang telah bersedia mengisi angket untuk penelitian ini, terimakasih banyak..
11. Bapak dan Ibu S. Saptono, bapak dan ibuku yang luar biasa, terima kasih atas kasih sayang dan cinta yang tak pernah berkesudahan; dukungan, doa, jerih payah, pelukan, dan segalanya.. Terimakasih sudah menjadikan Mitha seperti sekarang ini.. I love you so much!
12. Mira dan Agung, adik-adikku yang senantiasa menceriakan hari-hariku dengan segala canda, tawa, keributan, everything..! Thank you for your support, your smiles, your tears, your love and cheers that keeps me going.
♪ We are little monsters.. ♫!! I love you both..
13. Mas Hari, kekasih dan sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka. I’m so blessed to have a kind, trustworthty, caring person who always loving and supporting me. All my life, I pray for someone like you.. Thank you so much dear, I love you!
14. Simbok, Mbah Putri dan seluruh keluarga besar Siswo Subroto dan Mageno.. terimakasih atas doa dan dukungan yang senantiasa mengalir dengan tulus..
15. Bapak dan Ibu Sutarjo, terimakasih atas doa, kasih sayang, dan dukungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mas..), serta Mas Wahyu&Mbak Mamiek untuk supportnya..God bless us!
16. Bapak dan Ibu Zainuri atas kekeluargan dan kehangatan yang senantiasa diberikan selama saya kos di Zusi Arib.
17. Ntrie, untuk persaudaraan tanpa akhir. Terimakasih untuk persahabatan, air mata, kehangatan, pelukan, dan kepercayaan yang senantiasa membuahkan kekuatan.. Aku banyak belajar dari kamu, Ntrie..You great, girl!
18. Anak-anak kost Zusi Arib yang always ceria..Archy Tuk-tuk (I’ll miss you
Tuk..), Evi (Thanks atas share-nya dan kerelaan menyediakan perpus gratis tanpa denda,hehe), Kasis (Thanks ya Kasis udah merelakan kamar jadi base
camp yang nyaman, serta diskusi-diskusi yang gila namun bermutu), Indah
(Makasih pinjeman A55nya ya.. Sori lama ☺), Maduma (Makasih untuk cerita yang tak habis2nya..Semangat!), Lina Sicoy (Makasih ya Coy untuk canda yang genius, sharing, dan kerelaannya direpotin serta selalu siap stand by di saat2 gawat nan genting) dan Thea (Yang rajin ya kuliahnya..). Makasih untuk hari-
hari yang penuh kegembiraan yang kita lewati bersama, I love you all.. Juga buat Mili, Meme, Mameth, Mba Tutik, Mba Meli n Mba Dewi..Kangen euy!
19. Teman-teman seperjuangan yang telah membuat hidupku menjadi lebih bersemangat dan penuh arti: Tanti, Fista, Ajeng, Nope, Ucie, Lita, Thea, Trisha, Lia.. Kalian hebat, kalian baik, kalian lucu, kalian keren, kalian membuat hidupku penuh warna. Aku ga akan lupakan waktu-waktu berharga yang pernah kulewatkan bersama kalian. Thank you so much ya teman-teman..I love you all!
20. Teman-teman Psikologi angkatan ’02: Elvin, Nanoet, Ina, Yanti, Lisna, Nining, Wiwin, Asih, Dewi, Pita, Ipoet, Tita, Mey, Ian, Panji, Bona, Vincent, Wedha,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Terimakasih atas kebersamaan yang indah.
21. Sepupu-sepupuku yang baik dan menyenangkan: Mba Esther, Mas Anggo, Cinot (Mba Retno ‘Rara’), Cithoel (De’ Cita)..Makasih ya atas bantuan, kebaikan hati, share, dan keceriaan yang selalu kalian bagikan untukku..
22. Sahabat-sahabatku yang selalu ada untuk menjadi kekuatanku: Era, Esti, Agnes.. Thank you for always being there and always supporting me. Kalian selalu membuat aku merasa tak sendirian. Terimakasih juga buat teman- temanku yang rajin menyemangatiku lewat sms2..Eko ‘Teko’, Mas Dodon, Didik, dan Pram. Kapan-kapan reuni donk.. I miss you.
23. Sutri dan Lia, juga Siska..Makasih ya privatnya..Sori kalo aku lemot, hehe..
24. Teman-teman KKN Ngambah crew: Dhiyu (kepala suku), Danang ‘ndut (Advisor), Danang Kurus (Bola Mania), Agnes (Si Bawel), Chyntia (Sharing Partner), Uud (Our Mommy), Wiedha (Trouble Maker), Ika (yg kalem banget), dan Ike (Smart girl). Reuni Yuk..Miss you all!
25. Last but not least..”Sahabat Hati”. Terimakasih untuk pelajaran berharga yang mampu “membuka mataku”. Thank you for changing my life. Two thumbs up for you! ☺
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk menunjang kesempurnaan skripsi ini.
Yogyakarta, Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Halaman Judul ............................................................................................................ i Halaman Persetujuan .................................................................................................. ii Halaman Pengesahan .................................................................................................. iii Pernyataan Keaslian Karya ......................................................................................... iv Halaman Motto ........................................................................................................... v Halaman Persembahan................................................................................................ vii Abstrak........................................................................................................................ viii Abstract ....................................................................................................................... ix Kata Pengantar ............................................................................................................ x Daftar Isi ..................................................................................................................... xv Daftar Lampiran.......................................................................................................... xix Daftar Gambar ............................................................................................................ xx Daftar Tabel ................................................................................................................ xxi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG............................................................................ 1 B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................... 6 C. TUJUAN PENELITIAN ........................................................................ 6 D. MANFAAT PENELITIAN .................................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 8 A. KETERAMPILAN COPING ................................................................. 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Coping.................................. 12
B. PERNIKAHAN ...................................................................................... 15
1. Pengertian Pernikahan ...................................................................... 15 2.
Tujuan Pernikahan ............................................................................ 17
C. WANITA DEWASA DINI .................................................................... 19
1. Pengertian dan Batasan Usia Dewasa Dini .................................. 19
2. Ciri-ciri Dewasa Dini ................................................................... 21
3. Tugas Perkembangan Dewasa Dini ............................................. 25
4. Perkembangan Kepribadian Wanita............................................. 26
5. Dinamika Perbedaan Keterampilan Coping pada Wanita Dewasa Dini yang Sudah Menikah dan yang Belum Menikah.... 27
D. HIPOTESIS ............................................................................................ 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 32 A. JENIS PENELITIAN ............................................................................. 32 B. IDENTIFIKASI VARIABEL ................................................................ 32 C. DEFINISI OPERASIONAL................................................................... 32 1. Keterampilan Coping........................................................................ 32
2. Status Pernikahan.............................................................................. 35
D. SUBJEK PENELITIAN ......................................................................... 36
E. PROSEDUR PENELITIAN................................................................... 36
F. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA .............................. 38
1. Penyusunan Butir Pernyataan ........................................................... 38
1. Validitas ............................................................................................ 41
2. Uji Analisis Item............................................................................... 42
3. Reliabilitas ........................................................................................ 46
H. METODE ANALISIS DATA ................................................................ 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 48 A. PELAKSANAAN PENELITIAN .......................................................... 48 B. DESKRIPSI SUBJEK ........................................................................... 49 C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN ....................................................... 50 D. UJI ASUMSI ANALISIS DATA ........................................................... 51 1. Uji Normalitas................................................................................... 51
2. Uji Homogenitas ............................................................................... 52
E. UJI HIPOTESIS ..................................................................................... 53
F. PEMBAHASAN .................................................................................... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................... 64 A. KESIMPULAN ...................................................................................... 64 B. SARAN .................................................................................................. 65 C. KETERBATASAN PENELITIAN ........................................................ 66 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 68 LAMPIRAN................................................................................................................ 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 SKALA UJI COBA/TRY OUT Lampiran 2 DATA UJI COBA SKALA Lampiran 3 RELIABILITAS SKALA Lampiran 4 SKALA PENELITIAN Lampiran 5 DATA PENELITIAN Lampiran 6 UJI NORMALITAS Lampiran 7 UJI HOMOGENITAS Lampiran 8 UJI HIPOTESIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar1 Bagan Keterampilan Coping wanita Dewasa Dini yang Sudah Menikah dan yang Belum Menikah ....................................................... 31
Tabel 1 Blue Print Skala Keterampilan Coping ..................................................... 40 Tabel 2 Skor Untuk Item Favorable dan Unfavorable ........................................... 41 Tabel 3 Spesifikasi Item Setelah Uji Coba ............................................................ 44 Tabel 4 Spesifikasi Item Penelitian........................................................................ 45 Tabel 5 Deskripsi Subjek Penelitian ...................................................................... 49 Tabel 6 Hasil Analisis ............................................................................................ 50 Tabel 7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ......................... 52 Tabel 8 Hasil Uji Hipotesis .................................................................................... 54 Tabel 9 Uji Perbedaan Tiap-tiap Aspek ................................................................. 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stress merupakan bagian dari hidup. Setiap orang memiliki berbagai
harapan dan tuntutan yang harus dipenuhi. Tuntutan-tuntutan tersebut dapat datang dari lingkungan maupun dari diri sendiri. Apabila kondisi yang penuh dengan tuntutan tersebut tidak terpenuhi, maka akan muncul keadaan yang menjadi sumber stress atau stressor.
Stressor atau sumber stress dapat menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan individu. Individu yang mengalami stress dapat melakukan apapun tanpa memperhitungkan risiko yang harus ditanggungnya. Menurut Lazarus dan Folkman (dalam Skinner, 1995) stress adalah hubungan luar biasa antara seseorang dengan lingkungannya yang dianggap sebagai situasi yang mengancam dan membahayakan keberadaannya.
Individu dewasa dini merupakan individu yang rawan terhadap stress karena menurut Hurlock (1990), dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Individu dewasa dini juga merupakan individu yang mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi. Mereka mulai memiliki tuntutan untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan ekonomi mereka secara mandiri. Di samping itu, individu dewasa dini juga mempunyai tugas untuk menemukan pasangan hidup dan kemudian menikah untuk membentuk suatu keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mereka dihadapkan pada tugas-tugas perkembangan yang harus mereka capai
dan tuntutan-tuntutan sosial yang harus mereka penuhi. Bagi seorang wanita
dewasa dini yang belum menikah, tuntutan berasal dari masyarakat sekitarnya
karena mereka belum mencapai salah satu tugas perkembangan yang penting
dalam periode ini. Tugas perkembangan tersebut adalah mencari dan
menemukan pasangan hidup, kemudian menikah untuk membentuk suatu
keluarga.Pada umumnya masyarakat memandang negatif orang-orang yang tidak
menikah pada usia ini. Masyarakat menilai, usia dewasa dini adalah masa yang
tepat untuk membentuk keluarga; seperti yang diungkapkan oleh Santrock
(2002) bahwa usia dewasa dini adalah usia yang standar untuk menikah. Hal
ini didukung oleh pendapat Wagner (2002) yang menyatakan bahwa
masyarakat Timur khususnya masih memiliki persepsi yang negatif terhadap
orang yang tidak menikah dan memilih hidup lajang.Wanita yang sudah menikah pun memiliki berbagai tuntutan. Misalnya,
mereka dituntut untuk senantiasa memiliki waktu dan tenaga untuk melayani
segala kebutuhan rumah tangganya. Seorang wanita diharapkan dapat
mendampingi dan melayani suami, serta mengurus anak-anaknya dengan baik.
Di sisi lain sebagai individu dewasa dini yang sedang dalam masa produktif, ia
ingin mencapai karir yang matang.Tuntutan-tuntutan masyarakat inilah yang seringkali membuat wanita
baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah mengalami tekanan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perkembangan emosional dan sosial individu tersebut tidak terganggu. Masing-
masing individu memiliki cara yang berbeda dalam menghadapi stress. Akan
tetapi, secara umum individu memerlukan keterampilan coping dalam
menghadapi setiap permasalahan yang dihadapinya.Coping adalah cara seseorang mengatur perilaku, emosi, dan orientasi di
bawah kondisi yang penuh dengan tekanan atau stressor (Skinner & Wellborn
dalam Skinner, 1995). Apabila seseorang memiliki keterampilan coping yang
baik, maka orang tersebut akan mampu mengatasi segala permasalahan yang
dapat menimbulkan stress dalam kehidupannya. Dengan demikian,
perkembangan emosional dan sosial individu tersebut tidak terganggu.Keterampilan coping yang baik sangat dibutuhkan oleh setiap individu
agar individu tersebut dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang dapat
menimbulkan stress. Salah satu faktor yang dapat menunjang keterampilan
coping pada diri seseorang adalah dukungan sosial. Menurut Bodenmann dkk
(2005), kehadiran seseorang dalam sebuah hubungan merupakan sumber daya
utama untuk memberikan dukungan pada pasangannya dalam menghadapi
tekanan-tekanan atau stresor dalam hidup sehari-hari, baik stress yang ringan
maupun yang berat.Antara wanita dewasa dini yang sudah menikah dan wanita dewasa dini
yang belum menikah terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut terkait dengan
salah satu sumber daya dalam penyelesaian masalah, yaitu dukungan sosial
yang didapat dari suami.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suami yang mungkin mempengaruhi pola copingnya dengan penyelesaian yang
lebih berfokus pada masalah dan dapat mengatasi stress dengan cara yang
tepat. Wanita dewasa dini yang belum menikah mungkin memiliki teman atau
kerabat yang dapat mendukung mereka ketika mengalami stress, akan tetapi
menurut Walters (2002) hubungan emosional yang terjalin antara suami dan
istri lebih kuat dibandingkan dengan hubungan dengan teman atau kerabat.Selain itu, menurut Sears (1988) orang yang menikah mempunyai
kemungkinan kesepian lebih kecil daripada yang tidak menikah, dan kesepian
tertinggi biasanya dialami oleh individu di masa remaja dan pemuda. Wanita
dewasa dini yang belum menemukan pasangan hidup seringkali merasakan
kesepian dan kesendirian. Sears menambahkan, orang yang kesepian sering
memiliki keterampilan sosial yang rendah. Hal ini akan mempengaruhi
keterampilan coping wanita dewasa dini yang belum menikah karena salah
satu faktor yang mempengaruhi keterampilan coping adalah keterampilan
sosial.Hasil penelitian Fauziah, Prihanto, dan Sukamto (1999) menunjukkan
bahwa dukungan sosial suami pada istri sangat berpengaruh pada tingkat stress
yang mereka alami. Ada hubungan negatif antara dukungan sosial yang
diberikan suami dengan tingkat stress. Hal ini berarti semakin tinggi dukungan
sosial yang diberikan oleh suami, maka semakin rendah tingkat stress yang
dialami oleh istri.Pada wanita dewasa dini yang sudah menikah, dukungan sosial dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang belum menikah, sumber daya yang sangat berarti tersebut tidak mereka
miliki. Mereka tidak memiliki seorang suami sebagai sosok yang paling dekat
yang dapat memberikan dukungan ketika mereka mengalami stress.Walters (2002) mengemukakan bahwa perkawinan adalah kesempatan
untuk pertumbuhan dan perkembangan yang semakin jauh dan merupakan
suatu tantangan dan kesempatan untuk membahagiakan orang lain, bukan
untuk mengejar kebahagiaan sendiri secara egois. Sebuah penelitian
longitudinal yang dilakukan oleh Lucas, Clark, Georgellis, dan Diener (2003)
menunjukkan bahwa orang yang menikah memiliki hidup yang lebih puas dan
bahagia daripada orang yang tidak menikah.Salah satu kemungkinan sumber kebahagiaan dalam pernikahan adalah,
individu yang ada dalam ikatan pernikahan tersebut telah menempatkan diri
sebagai seseorang yang harus menghargai pasangannya dan tidak bersikap
egois, mau berbagi dan saling mendukung ketikan menghadapi suatu tekanan.
Hal tersebut membuat hidup individu dewasa dini yang sudah menikah lebih
efektif dan bahagia.Perbedaan kondisi yang terdapat antara wanita dewasa dini yang sudah
menikah dan yang belum menikah ini menjadi suatu hal yang menarik bagi
peneliti. Peneliti ingin melihat apakah perbedaan kondisi tersebut
menimbulkan perbedaan keterampilan coping pada wanita dewasa dini yang
sudah menikah dan yang belum menikah.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan yang muncul dan akan diteliti dalam penelitian ini adalah apakah keterampilan coping wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih tinggi daripada wanita dewasa dini yang belum menikah?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah keterampilan coping wanita dewasa dini yang sudah menikah lebih tinggi daripada dewasa dini yang belum menikah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai tingkat keterampilan coping pada individu dewasa dini, baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah.
b. Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi bagi psikologi perkembangan dalam mempelajari dinamika kehidupan individu dewasa dini, khususnya keterampilan coping dan faktor- faktor pendukung yang dimiliki oleh wanita dewasa dini untuk mengatasi stress yang mereka hadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Manfaat praktis
a. Bagi wanita dewasa dini Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi wanita dewasa dini, baik wanita dewasa dini yang sudah menikah maupun yang belum menikah untuk mengembangkan keterampilan coping secara mandiri.
b. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat mendukung peneliti selanjutnya untu mengembangkan penelitian baru yang lebih relevan dalam bidang psikologi perkembangan dan psikologi kesehatan, khususnya yang terkait dengan dinamika kehidupan individu dewasa dini beserta segala permasalahan yang dihadapi.
c. Bagi pembaca Peneliti berharap hasil penelitian ini memberikan informasi bagi pembaca mengenai hal-hal yang dapat membantu meningkatkan keterampilan coping untuk mengatasi stress yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. KETERAMPILAN COPING
1. Pengertian Keterampilan Coping
Ketika individu mengalami stress, ia memerlukan strategi untuk menghadapinya. Mengatasi stress merupakan usaha individu untuk menghilangkan rasa tidak enak karena stress, dan membebaskan diri dari rasa itu. Mengatasi stress merupakan usaha yang dinamis, berganti secara terus menerus, dan tak henti-hentinya mengubah orang yang melakukan pengatasan
stress itu. Perubahan itu terjadi karena usaha pengatasan yang ditujukan keluar
untuk mengubah hal, peristiwa, orang, atau keadaan yang mengakibatkan stress (Hardjana, 1994).
Untuk dapat mengatasi segala permasalahan yang dapat menimbulkan
stress, seseorang harus memilki keterampilan coping. Coping adalah cara
seseorang mengatur perilaku, emosi, dan orientasi di bawah kondisi yang penuh dengan tekanan atau stressor (Skinner & Wellborn dalam Skinner, 1995).
Sedangkan menurut Lazarus & Launier (dalam Forman, 1993), coping merupakan suatu set respon berupa kognitif atau perilaku yang digunakan oleh orang untuk mengatasi situasi yang penuh dengan permasalahan dan untuk mencegah kehancuran akibat tekanan dalam hidup.
Coping menunjuk pada berbagai upaya, baik mental maupun
perilaku, untuk menguasai, mentoleransi, mengurangi, atau minimalisasikan suatu situasi atau kejadian yang penuh tekanan. Dengan perkataan lain coping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dihadapinya dengan cara melakukan perubahan kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya (Mu’tadin dalam www.e-psikologi.com).
Menurut Forman (1993), keterampilan coping dapat diartikan sebagai suatu set informasi dan perilaku fisiologis, sosial, kognitif, dan/atau afektif yang dipelajari dan digunakan oleh individu untuk mengatasi penyebab stress secara efektif dan mengurangi akibat negatif yang ditimbulkan oleh stress.
Keterampilan coping merupakan kemampuan untuk menangani perubahan dan kemampuan untuk memandang apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Kemampuan ini digunakan untuk memahami hal-hal dan orang-orang di sekitar individu serta bagaimana individu dapat mengatasi hal-hal tersebut (www.journal-writing.webdjinni.net).
Jadi, yang dimaksudkan dengan keterampilan coping adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu baik mental maupun perilaku berupa perilaku fisiologis, sosial, kognitif, dan afektif untuk menghilangkan rasa tidak enak yang diakibatkan oleh stress. Kemampuan tersebut digunakan untuk menangani, menguasai, dan mengatasi penyebab stress secara efektif serta mengurangi akibat negatif yang ditimbulkan oleh stress, guna memperoleh rasa aman.
2. Aspek-aspek Keterampilan Coping
Terdapat beberapa aspek dalam keterampilan coping, yaitu (www.journal-writing.webdjinni.net) :
a. Reaksi terhadap stress Yang dimaksudkan dengan reaksi terhadap stress adalah kemampuan untuk berfungsi secara normal pada saat berada dibawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memahami bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan dapat pula meraih kesuksesan. Kuncinya adalah belajar dari kesalahan dan menikmati kesuksesan yang didapat.
b. Bersandar pada diri sendiri Yang dimaksudkan di sini adalah kemampuan untuk bersandar atau percaya pada diri sendiri. Ada saat-saat ketika individu membutuhkan solusi atau pendapat dari orang lain mengenai permasalahan yang sedang dihadapi. Akan tetapi, pada akhirnya individu tersebut harus memutuskan sendiri jalan yang harus dipilih dalam menjalani kehidupan.
c. Kemampuan untuk melakukan pendekatan terhadap situasi Setiap individu harus memiliki kemampuan untuk memantau dan melakukan pendekatan terhadap lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Hal ini disebabkan perubahan-perubahan dalam kehidupan yang terus terjadi. Dengan mempercayai insting dan kemampuan membuat keputusan, individu akan mampu dengan cepat merespon hal- hal atau situasi baru yang terjadi.
d. Memiliki sumber daya Memiliki sumber daya berarti memiliki kemampuan untuk menemukan sebuah jalan keluar yang baru untuk suatu permasalahan.
Suatu solusi dari sebuah permasalahan tidaklah mudah untuk ditemukan. Akan tetapi dengan kemampuan yang dimiliki, individu dapat menemukan jalan keluar yang sepertinya tidak ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Adanya perubahan tak dapat terhindarkan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kemampuan untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap perubahan sangat diperlukan. Dengan bersikap fleksibel dan terbuka, individu akan mampu untuk menghadapi perubahan-perubahan dalam hidup dengan baik.
f. Memiliki sikap proaktif Yang dimaksudkan di sini adalah kemampuan atau keterampilan untuk mengantisipasi suatu permasalahan sebelum masalah tersebut muncul. Ini juga merupakan kemampuan untuk memahami apa yang dibutuhkan dan mengambil tindakan ketika diperlukan. Memiliki sikap proaktif juga berarti menyadari bahwa selalu ada risiko dalam kehidupan dan dapat mengambil pelajaran dari risiko tersebut, dan bukan menghindar atau takut menghadapinya.
g. Kemampuan untuk menikmati saat rileks Kemampuan untuk menikmati saat rileks berarti kemampuan untuk menyisihkan waktu untuk diri sendiri dan menikmati saat-saat santai. Hal ini juga berarti kemampuan untuk dapat menghargai hidup dengan menikmati hidup dan lingkungan sekitar di tengah-tengah kesibukan dunia.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Coping
Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan coping menurut Lazarus & Folkman (dalam Forman,1993) dan Mu’tadin (dalam www.e-psikologi.com) adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kesehatan merupakan sumber yang penting, karena selama dalam usaha mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup besar. Apabila sedang sakit atau lelah, maka individu tidak memiliki cukup energi untuk melakukan coping sebaik individu yang berada dalam kondisi sehat.
b. Keyakinan atau Pandangan Positif (Positive beliefs) Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting.
Memandang diri sendiri secara positif dan percaya/yakin bahwa keberhasilan dalam hidup dapat dikendalikan dan akan menjadi hal yang positif.
c. Keterampilan Memecahkan Masalah (Problem-solving skills) Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.
d. Keterampilan Sosial (Social skills) Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku dimasyarakat, serta kemampuan berhubungan dengan orang lain secara efektif, dan memiliki kemampuan untuk mengekpresikan diri pada situasi-situasi sosial secara efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dukungan ini meliputi pemenuhan kebutuhan akan dukungan emosional dan informasi, serta bantuan nyata bagi individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya.
f. Sumber Materi (Material resources) Dukungan ini meliputi sumber daya daya berupa uang, barang barang atau layanan yang biasanya dapat dibeli
Sichel dan Driscoll (dalam Lisa, Februari 2005) mengemukakan faktor yang berpengaruh dalam penanggulangan stress ialah dengan program NURSE, yaitu:
a. Nourishment and Needs Nourishment adalah kebutuhan akan gizi yang baik. Untuk
menghilangkan dan menghindarkan diri dari stress, dibutuhkan tubuh yang sehat. Bila gizi seimbang, maka badan akan sehat dan lebih mudah menghindari stress. Sedangkan needs adalah kebutuhan-kebutuhan pribadi dengan melakukan hal-hal yang disukai, misalnya membaca, mendengarkan musik, atau tidur.
b. Understanding
Mempelajari bagaimana otak dan tubuh berinteraksi, misalnya dengan menyadari tanda-tanda ketika otak atau tubuh sedang lelah kemudian mencari cara yang paling tepat untuk mengatasi kelelahan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah melakukan berbagai aktivitas dan menghadapi berbagai masalah, tubuh memerlukan istirahat. Hal ini dapat dilakukan dengan tidur dan berbagai metode relaksasi seperti meditasi, yoga, visualisasi, atau biofeedback.
d. Spirituality
Saat-saat beribadah dapat digunakan untuk menemukan kembali sebuah kekuatan. Aspek ini penting karena beberapa penelitian menyimpulkan bahwa di samping kebutuhan yang bersifat fisik dan psikis, manusia juga mempunyai kebutuhan spiritual. Pemenuhan kebutuhan spiritual membuat manusia bisa menerima kegagalan dengan lebih baik.
e. Exercise
Cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan tubuh sehat salah satunya dengan melakukan olahraga. Dengan olah raga yang teratur, energi akan meningkat dan meningkatkan daya tahan otak dan tubuh terhadap stress.
Dengan demikian, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan
coping seseorang adalah kesehatan jiwa dan raga, keyakinan diri, keterampilan
atau kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri dan orang lain, keadaan lingkungan, materi, serta dukungan sosial dari orang-orang terdekat.
Kesehatan yang baik dapat diperoleh individu dengan cara menjaga keseimbangan asupan gizi, rajin melakukan latihan, istirahat yang cukup, serta keseimbangan pemenuhan kebutuhan spiritual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Pengertian Pernikahan
Undang-undang Republik Indonesia tahun 1974 pasal I tentang perkawinan menyebutkan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara pria dengan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (dalam Gilarso, 2003).
Menurut Kartono (1992) pernikahan adalah suatu peristiwa di mana sepasang mempelai atau sepasang calon suami istri dipertemukan secara formal di hadapan penghulu/kepala agama tertentu, para saksi dan sejumlah hadirin, untuk kemudian disahkan secara resmi sebagai suami istri, dengan upacara dan ritus-ritus tertentu. Hukum dan undang-undang perkawinan diperlukan untuk mencegah timbulnya perceraian sewenang-wenang, perlakuan yang tidak adil oleh salah satu pihak, dan tingkah laku yang tidak bertanggungjawab lainnya.
Sedangkan Walters (2002) mengungkapkan bahwa pernikahan adalah suatu sarana untuk menghasilkan yang terbaik dalam tiap-tiap pasangan.
Pernikahan merupakan satu langkah ke arah penghancuran keterikatan kepada dominasi ego yang membuat sempit wawasan. Perkawinan merupakan sebuah langkah menuju perkembangan jiwa. Walters juga menambahkan bahwa perkawinan merupakan sarana di mana orang memperoleh rangsangan untuk mempelajari perkembangan diri, dan memiliki tujuan yang lebih dari sekedar pemenuhan kepentingan sendiri.
Jadi pernikahan adalah suatu ikatan lahir batin antara pria dan wanita yang disahkan secara resmi sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perkembangan jiwa, mempelajari perkembangan diri, dan untuk menghasilkan yang terbaik dalam tiap-tiap pasangan.
2. Tujuan Pernikahan
Dalam UU perkawinan, tujuan pernikahan adalah membentuk keluarga yang bahagia dam kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Untuk itu suami istri perlu saling membantu dan melengkapi, agar masing-masing dapat mengembangkan kepribadiannya untuk mencapai kesejahteraan spiritual dan material.
Tujuan pernikahan menurut Walters (2002) adalah pengetahuan diri dan pemahaman diri. Hidup berdampingan secara dekat dengan orang lain memberikan sebuah wahana objektif bagi perkembangan pribadi seseorang.
Kartono (1992) mengemukakan bahwa tujuan pernikahan adalah untuk memperoleh pengalaman hidup baru, bersama-sama dengan seseorang yang secara eksklusif menjadi miliknya, yaitu dengan seseorang yang dikasihinya. Selain itu, dengan menikah seseorang bisa mendapatkan pengakuan sosial serta memperoleh jaminan hidup sepanjang hayatnya.
Sedangkan Hurlock (1990) menyatakan bahwa dengan hidup sebagai suami istri dalam ikatan pernikahan orang dapat belajar untuk memberi dan menerima afeksi, berkomunikasi, dan belajar melakukan penyesuaian dalam banyak hal. Dengan demikian, mereka juga belajar bagaimana mengatasi berbagai masalah.
Gilarso (2003) menyatakan bahwa penikahan dapat dilaksanakan dengan tujuan yang berbeda-beda. Ia mengemukakan beberapa tujuan pernikahan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam perkawinan, cinta kasih suami istri dikembangkan dan dimurnikan sehingga mendatangkan kebahagiaan bagi kedua belah pihak.
b. Kelahiran dan pendidikan anak Pernikahan adalah lembaga yang sah untuk pemenuhan keinginan untuk memiliki anak. Dalam lembaga pernikahan, sepasang suami istri dapat membentuk generasi baru dalam keturunan. Akan tetapi meskipun sebuah pernikahan tidak menghasilkan keturunan, pernikahan tidak kehilangan arti.
c. Pemenuhan kebutuhan seksual Dalam lembaga pernikahan, kebutuhan seksual antara pria dan wanita dewasa dapat terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan seksual tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab disertai dengan kerelaan dalam suasana cinta.