ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN

  Bidang Cipta Karya – Kota Padang 2017 - 2021

ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN

4.1 ANALISIS SOSIAL

  Gender secara umum digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki- laki dan perempuan dari segi sosial . Gender menjadi istilah simpul untuk menyebut kefemininan (bersifat keperempuanan) dan kemaskulinan (bersifat kelelakian) yang dibentuk secara sosial, yang berbeda- beda dari satu kurun waktu ke kurun waktu lainnya, dan juga berbeda-beda menurut tempatnya. perilaku gender adalah perilaku yang tercipta melalui proses pembelajaran, bukan sesuatu yang berasal dari dalam diri sendiri secara alamiah atau takdir yang tidak bisa dipengaruhi oleh manusia. Pengarusutamaan gender tidak hanya berarti mengintegrasikan permasalahan gender sebagai aspek pembangunan, tetapi juga upaya untuk membuat program pembangunan lebih peka dan responsif gender. Bidang Cipta Karya – Kota Padang 2017 - 2021 Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, bahwa semua departemen termasuk birokrasi daerah harus menerapkan pengarusutamaan gender. Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya harus memberi manfaat bagi seluruh masyarakat tanpa melihat gender. Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat mata dan secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya yang harus dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut. Hasil identifikasi aspek sosial pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya di Kota Padang tertuang pada Tabel berikut.

Tabel 4.1 Identifikasi Kebutuhan Penanganan Analisis Sosial

  

Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Tahun Pelaksanaan Jumlah Penduduk Yang Memanfaatkan Ket

I. Pengembangan Permukiman

  1 Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Kurao Pagang 2014-2017 APBD KAB .

  2 Peningkatan Layanan Infrastruktur Pendukung Permukiman

  Dadok Tunggul Hitam, Bungo Pasang, Koto Panjang Ikua Koto, Aia Pacah, Kurao Pagang,

  2014-2016 165.633 Jiwa APBN DAN APBD KAB.

  3 Pembangunan Ruang Evakuasi Bencana (Shelter) Kota Padang 2015-2016 844.316 Jiwa APBD PROV.

  4 Peningkatan Layanan Padang Serai, APBN, APBD

  Bidang Cipta Karya – Kota Padang 2017 - 2021 Jumlah Tahun No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Penduduk Yang Ket Pelaksanaan Memanfaatkan

  3 Dukungan PSD Kawasan Sawahan, Strategis Kawasan

  Andalas, Bandar APBN, APBD 2014-2018 77.932 jiwa

  Buat, Perbatasan KOTA Padang Pariaman.

  III. Penyehatan Lingkungan Permukiman

  1 Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Limbah

  APBN, APBD Kota Padang 2014-2018 844.316 Jiwa

  Rumah Tangga (MCK KOTA komunal) Sanimas

  2 Pembangunan Sistem Air Limbah Terpusat pada Kota Padang 2014-2018 844.316 Jiwa APBN Kawasan RSH

  3 Peningkatan Kinerja TPA APBN, APBD

  Air Dingin 2014-2018 844.316 Jiwa sistem Sanitary Landfill KOTA

  4 Peningkatan Kinerja TPA Kota Padang 2014-2018 844.316 Jiwa APBD KOTA

  (Jalan dan Pagar TPA)

  5 Pembangunan Drainase Primer Kws Psr Bandar Kota Padang 2016 844.316 Jiwa APBN Buek dan Sekitarnya

  6 Pembangunan Drainase Primer Kws Air Tawar

  Kota Padang 2016-2018 844.316 Jiwa APBN Timur Kws Pusat - Pemerintahan

  7 Pemb. Drainase Primer Kota Padang 2015 844.316 Jiwa APBN

  Kws Jalan Aru Sekitarnya 8 Drainase Primer Jln.

  Kota Padang 2015-2016 844.316 Jiwa APBN Gajahmada

  9 Drainase Primer Pasir Kota Padang 2015 844.316 Jiwa APBN

  Putih

  10 Pembangunan Drainase Primer Kws Lubuk Buaya Kota Padang 2015 844.316 Jiwa APBN Sekitarnya

  IV. Sistem Penyediaan Air Minum

  1 Unit Produksi Gunung Pangilun:

  Bidang Cipta Karya – Kota Padang 2017 - 2021 Jumlah Tahun No Sektor/Program/Kegiatan Lokasi Penduduk Yang Ket Pelaksanaan Memanfaatkan

  pengembangan ruang terbuka hijau

  5 Pembangunan sewerage system pada 2016 844.316 Jiwa APBD KOTA titik-titik rawan pencemaran

  6 Pembangunan on site communal system pd 2016 844.316 Jiwa APBD KOTA kawasan padat penduduk

  7 SPAM MBR (P/P Jaringan Kws. Teluk Bayur, Perpipaan Optimalisasi) Kec. Padang

  Selatan, Kel. Teluk Bayur, Ampalu, Pengambiran, Kws. Indarung Kec. Lubuk Indarung, Bandar 2014 APBN Buat, Cengkeh, Kws. Gunung Padang Kec.

  Padang Selatan, Kel. Mata Air, Kec. Muara Anai, Desa Sepanjang Pantai

  8 SPAM IKK (IPA, Reservoir, Taban Kec. Koto 2014 APBN Perpipaan) Tangah

  Sumber : Hasil Analisis

  

Sub bahasan dalam analisis sosial dalam pembangunan Bidang Cipta Karya di

Kota Padang ini disusun dengan maksud meminimalkan pengaruh negatif

pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di setiap kawasan yang telah

diusulkan berdasarkan usulan kegiatan yang telah dibahas pada bab VI aspek

  Bidang Cipta Karya – Kota Padang 2017 - 2021 garis kemiskinan yang tidak diikuti peningkatan kemampuan daya beli berpotensi meningkatkan jumlah penduduk miskin. Garis kemiskinan Kota Padang tahun 2010 sebesar 306.108 rupiah per kapita per bulan. Pada Tahun 2012 sebesar 348.688 rupiah per kapita per bulan. Sedangkan jumlah penduduk miskin sepanjang tahun 2010-2012 terus mengalami penurunan nilainya. Jumlah penduduk miskin tahun 2010 berjumlah kurang lebih 53.000 RTM, kemudian tahun 2011 turun menjadi 51.000 dan tahun 2012 menurun lagi menjadi 45.000 RTM atau dari 2011 jumlah penduduk miskin sebesar 6,02% pada tahun 2012 penduduk miskin turun menjadi 5,02%.

Tabel 4.2 Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kota Padang Th. 2003 – 2012 Penduduk Miskin No. Tahun Garis Kemiskinan Jumlah (000) Persentase

  1. 2012 348.688 45 5,02 2. 2011 326.705 51 6,02 3. 2010 306.108 53 6,31 4. 2009 272.329 47 5,72 5. 2008 237.999 52 4,97 6. 2007 197.554 40 5,15 Bidang Cipta Karya – Kota Padang 2017 - 2021 terus meningkat di tahun 2011 menjadi berjumlah 33.505 KK atau 170.812 jiwa.

  Penduduk miskin terbanyak biasanya paling banyak terjadi pada masyarakat dengan latar belakang pekerjaan di sektor pertanian. Berdasarkan data kondisi lapangan usaha rumah tangga miskin terlihat sektor pertanian sangat mendominasi Lapangan Usaha masyarakat miskin; berdasarkan data PPLS 2011, jumlah penduduk miskin di sektor pertanian sebesar 3.644 RTM.

  Analisis ekonomi pada perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya diharapkan mampu melengkapi kajian perencanaan teknis sektoral. Salah satu aspek yang perlu ditindak- lanjuti adalah isu kemiskinan. Kajian analisis ekonomi lebih menekankan pada manusianya sehingga yang disasar adalah kajian mengenai penduduk miskin, mencakup data eksisting, persebaran, karakteristik, hingga kebutuhan penanganannya, seperti tertuang pada tabel berikut.

  

Tabel: 4.3.

Analisis Kebutuhan Penanganan Penduduk Di Kota Padang

   Sering terjadi genangan di daerah dadok Tunggul Hitam dan Koto Panjang Ikua Kota.  Hirarki jalan belum jelas/tegas

  5. Penataan dan pengamanan kawasan sempadan sungai melalui pengembangan RTH dan jalur inspeksi.

  4. Normalisasi sungai

  3. Penyehatan lingkungan permukiman (sanitasi dan persampahan).

  2. Peningkatkan kapasitas jalan untuk jalur-jalur evakuasi.

  1. Penataan jaringan jalan yang terstruktur, yang seiring dengan penataan jaringan drainase.

   Drainase : secara umum saluran sudah dibuat namun

  (through traffic – access traffic)  Pelayanan infrastruktur masih rendah dan tidak terintegrasi seperti :

  2) Permasalahan Infrastruktur :

  No Lokasi Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

   Pertumbuhan kawasan sporadis, khususnya di daerah Kurao Pagang  Masih terdapat rumah yang tidak layak huni di daerah Kurao Pagang  Terdapat rumah-rumah yang ditinggal karena mengalami kerusakan pasca gempa  Sebahagian kawasan bermasalah dalam hal kepemilikan lahan Eigendar Verponding (EV) 1794 yaitu di kawasan Dadok Tunggul Hitam dan Koto Panjang Ikua Koto.

  1) Permasalahan Permukiman :

  Permasalahan yang muncul di Kawasan Permukiman ini adalah sebagai berikut :

  Masih banyaknya permukiman yang tidak layak huni, kawasan bermasalah dalam hal kepemilikan dan infrastruktur yang masih kurang. Infrastruktur yang masih kurang meliputi belum seluruh kawasan terlayani pelayanan jaringan air bersih (yang terlayani baru 80 %), tidak satupun terdapat TPS, 30% jalan masih berupa jalan tanah, pada sebahagian kawasan terdapat lokasi banjir dengan lama genangan 5 jam.

  Jumlah rumah tangga pada kawasan ini berdasarkan sensus tahun 2010 adalah 8.151 KK dengan kepadatan 1870 jiwa/km2

  Permukiman di Kel. Dadok Tunggul Hitam, Bungo Pasang, Air Pacah, Koto Panjang Ikua Koto, dan Kurao Pagang.

  1 Kawasan

  6. Penataan bangunan dan lingkungan.

  Jumlah

No Lokasi Penduduk/ Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

Rumah Tangga

  rusak karena tidak dipelihara, sebagian kecil belum tersedia, tersebar di beberapa kelurahan dalam kawasan

   Sampah : tidak adanya tempat sampah dan TPS di permukiman sehingga masyarakat umumnya membuang sampah di pinggir jalan atau sungai  Jalan : Sebagian besar mengalami kerusakan baik jalan aspal di darah Dadok Tunggul Hitam, Ikua Koto pavingblok di daerah Kurau Pagang.

  2 Jumlah rumah Pada kawasan ini sudah

  1.Penataan jaringan jalan

  Kawasan 1) Permasalahan Permukiman :

  tangga pada terdapat kavling siap kawasan yang terstruktur

  permukiman

   Pertumbuhan pada kawasan ini bangun, lahan yang sporadis.

  2.Perbaikan dan

  Kelurahan berdasarkan dapat dikembangkan

  peningkatan kualitas  Terdapat 10% rumah tidak sensus tahun 2010 cukup luas, terdapat layak huni di kelurahan Padang saluran drainase dan

  Padang Sarai,

  adalah 11.164 KK percontohan kawasan Sarai. pembangunan kolam

  Batipuh Panjang, Lubuk dengan rumah anti gempa, sudah

  penampungan

  Buaya. kepadatan terlayani air minum 2) Permasalahan Infrastruktur :

  3.Program air bersih untuk 1602,48 jiwa/km2 melalui PDAM sebesar 80 masyarakat  Jalan. % dari seluruh kawasan, jalan belum

  4.Penataan bangunan  Hirarki jaringan drainase 70% jelas/tegas dan belum dan lingkungan, sudah terintegrasi antara terstruktur dengan baik terutama disekitar SMK jaringan sekunder dan

  10 dan rusunawa  Sering terjadi “pungutan liar” tersier. oleh masyarakat setempat nelayan

  Jumlah

No Lokasi Penduduk/ Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

Rumah Tangga

  Permasalahan kawasan dengan alasan

  5.Peningkatkan kualitas meliputi masih pemeliharaan jalan dan kapasitas jalan, terdapatnya rumah tidak sekaligus untuk jalur-jalur

   Pemeliharaan jalan menuju layak huni sebesar 10 %, komplek brimob sepanjang evakuasi beberapa ruas jalan 1,5 km yang belum diaspal

  6.Penyediaan ruang-ruang belum terhubung dengan pelarian (shelter/escape

   Komplek perumahan belum jalur evakuasi, kawasan teraspal namun sudah building yang berfungsi sering banjir, kontainer terhubung satu dengan ganda/multi fungsi, sampah hanya 1 yang lain. maupun escape hill), sehingga belum terutama di Kelurahan

   Drainase mencukupi untuk banyak yang Padang Sarai, Lubuk  Drainase pelayanan kawasan dan terputus Buaya masih bercampurnya

  7.Normalisasi sungai  Drainase di Kel. Batipuh saluran irigasi dan Panjang belum terhubung

  8.Kasiba/Lisiba drainase dengan pembuangan akhir yang sering banjir (RW 10,13,9)

   Di Kel. Padang Sarai, parit/badar/ drainase yang ada tidak menyambung dengan saluran induk, sehingga pembuangan air menuju saluran induk tidak ada oleh sebab itu perlu kolam penampungan (danau buatan/embung/tandon banjir) sebelum di salurkan ke saluran drainase utama

  Jumlah

No Lokasi Penduduk/ Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

Rumah Tangga

   Sampah ada pelayanan  Sudah sampah, tapi tidak semua komplek yang terlayani

  Cuma satu,  Kointeiner masyarakat yang membawa sampahnya untuk di letakan di container tersebut rencana membuat  Ada bank sampah (Lubuk Buaya)

   Air Bersih masyarakat  Umumnya memanfaatkan sumur  Sudah ada Pamsimas di satu lain sangat dibutuhkan Pamsimas  PDAM sudah masuk, tapi masih ada daerah yang belum terlayani (sedikit yang tidak terlayani, slah satunya Jalan By Pass ke atas belum terlayani)  PDAM melayani komplek perumahan saja seperti komplek Padang Sarai Griya, Perumahan Mega Permai

  Jumlah

No Lokasi Penduduk/ Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

Rumah Tangga

   Irigasi  Di Kel. Lubuk Buaya, sawah yang ada tadah hujan, sawah irigasi tidak ada, namun di Kel. Batipuh Panjan sawah irigasi masih tetap dipertahankan dengan kondisi yang baik  Adanya genangan/banjir di

  Kelurahan Padang Sarai sehingga perlu normalisasi Sungai Batang Kasang sepanjang 5 km. Dimulai dari batas kota, Komplek Mega Permai, Berok, Kala Antu, Komplek Pemda. yang sudah

   Sungai dinormalisasi adalah Sungai Batang Kandis dan Batang Anai jembatan Brimob,  Dekat Padang Sarai, Mega Permai sering terjadi genangan kalau air pasang

   Jalur Evakuasi Tsunami  Belum ada pembangunan shelter di Kel. Lubuk Buaya  Di Kel. Batipuh panjang ada 3 jalur evakuasi, 2 jalur kondisi baik dan satu jalur dengan kondisi belum

  Jumlah

No Lokasi Penduduk/ Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

Rumah Tangga

  diaspal  Jalan yang sudah ada adalah Simpang TPI melewati Sosok Ubi sampai ke batas kota sepanjang 1,5 km, kondisinya sudah diperkeras, namun belum diaspal  Pembangunan jalan baru sepanjang 800 m, kondisi saat ini masih hutan, semak belukar dan lahan masyarakat  Jalan tembus ke SMK 8, belakang Kantor Camat komplek pemda, asrama brimob sampai ke jalan depan kelurahan pembangunan  Perlunya shelter- shelter karena jarak tempuh yang cukup jauh dari bibir pantai menuju daerah aman jika terjadi tsunami  Komplek Brimob sudah ada shelrter lantai 4.

  1 .

  3 Jumlah Kawasan merupakan Penanganan jalan

  Kawasan 1) Permasalahan Permukiman :

  Permukiman penduduk saat ini peruntukan permukiman,

  lingkungan  Pertumbuhan kawasan sporadis 2 .

  31.164 jiwa yang sedang yang dibangun Penanganan drainase

  pada

   Perumahan berdasarkan berkembang dan developer belum terintegrasi yang lebih konprehensif

  Kelurahan

  sensus penduduk terdapat saluran irigasi dengan perumahan swadaya di kawasan

  Parak Laweh,

  Jumlah

No Lokasi Penduduk/ Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

Rumah Tangga

  3 .

  Pengambiran tahun 2010 teknis. Namun pada (dibangun masyarakat) Penanganan

  dengan jumlah kawasan tersebut lahan pelayanan sampah (TPS

  /Ampalu,

   Terdapat perumahan liar di rumah tangga yang dapat sepanjang sungai, tanah kurang) Kampung Jua.

  4 . adalah 7.018 KK dikembangkan agak tersebut milik PSDA. Perlu penanganan dan kepadatan terbatas, memerlukan

  SPAM  Perumahan liar di sepanjang 5 .

  3.119, 52 jiwa/km2 penataan dan rawan jalur batang jirak Penataan bangunan polisi dari industri sekitar. permukiman dan lingkungan.

   Perkembangan Pada kawasan juga memberikan ancaman terdapat perumahan liar terhadap greenbelt kota dan di sepanjang sungai, irigasi teknis memiliki kendala  Pengambilan tanah di bukit pengembangan karna yang merupakan green belt berbatasan dengan kota, jika hujan maka air kawasan green belt kota, mengalir deras dari bukit. sekitar 50% jalan yang riol pada jalan utama,  Jalan jaringan drainase yang jalan belum

   Jaringan umumnya terputus satu terstruktur dan mengalami sama lain, belum terlayani kerusakan pelayanan sampah,  Seluruh jalan perumahan pelayanan air minum tidak ada yang di aspal sekitar 60%. ataau di hot mix, semua jalan kerikil (Parak Laweh)  Di Kel. Kampung Jua masih ada jalan yang terputus antar ruas jalan (jalan tidak nyambung) dan masih ada jalan tanah di komplek- komplek perumahan

  Pengambiran/Ampalu,  Di jalan besar di perbatasan

  Jumlah

No Lokasi Penduduk/ Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

Rumah Tangga

  Batu Kasek masih jalan kerikil, dan jalan di komplek sudah diaspal tapi dimensi jalan kecil.

   Drainase Parak Laweh-  Jalan Pampangan tidak ada roil  Tidak ada saluran menuju pembuangan akhir sehingga menyebabkan banjir  Perumahan swadaya di Kel.

  Kampung Jua masih banyak ditemukan drainase yang terputus, namun di komplek drainase sudah bagus dan sudah terhubung ke saluran primer

   Drainase yang terputus di by pass ± 150 meter menyebabkan timbul genangan yang masuk ke Perumahan Puri Lestari (6 RT yang kena banjir)  Drainase ada baik sekunder dan primer tapi lebar tidak mencukupi sehingga sering terjadi luapan air (Pengambiran/Ampalu)  Masih ada drainase yang terputus karna tidak diberi

  Jumlah

No Lokasi Penduduk/ Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

Rumah Tangga

  izin oleh pemilik tanah (Pengambiran/Ampalu)

   Riol di by pass tidak ada  Sampah  Secara umum tidak adanya tempat sampah dan TPS di permukiman sehingga masyarakat umumnya membuang sampah di pinggir jalan.

   Terdapat satu kontainer, tapi masyarakat yang menggunakan Adalah Parak Laweh dan Pampangan sehingga over Pengambiran/Ampalu,

   Di sampah sudah terlayani secara maksimal.  Air Bersih  Sebagian kawasan di Parak Laweh belum mendapatkan layanan air bersih

  Kel. Parak laweh,  Di masyarakat menggunakan PDAM dan sumur, dan Pamsimas tidak ada

  Kel. Kampun Jua  Di masyarakat menggunakan DAP sumur;

  Infrastruktur  Permukiman PDAM belum masuk, dan

  Jumlah

No Lokasi Penduduk/ Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

Rumah Tangga

  Pamsimas baru berjalan tahun ini kompleks di

   Untuk Pengambiran dan Ampalu, PDAM sudah masuk, namun di perkampungan masih menggunakan sumur gali.

   Jalur Evakuasi Tsunami/Ruang Evakuasi warga dalam  Kesiapan menyiapkan shelter seperti gedung serbaguna, lapangan.

  1 .

  4 Kawasan Jumlah Kawasan ini mempunyai 1) Permasalahan Permukiman : Penanganan jalan Permukiman penduduk saat lahan yang luas untuk yang ada lingkungan

   Perumahan 2 . Kelurahan berdasarkan terkendala faktor kontur, kawasan (sekitar pusat Balai sensus lahan pangan pemerintahan)

   Pertumbuhan kawasan sporadis 3 . Gadang, penduduk berkelanjutan sehingga (kebanyakan perumahan Butuh banyak sumber air Lubuk tahun 2010 pengembangan kawasan swadaya masyarakat) non perpipaan 4 .

  Minturun, dengan jumlah ini membutuhkan arahan banyak lahan yang Permukiman yang  Masih Koto rumah tangga yang baik, terutama dari dapat dikembangkan untuk berkontur, sehingga perlu Panjang, Air adalah 8.731KK segi kepadatan perumahan. program-program PLP Pacah dan bangunan. Kawasan yang terkait dengan

  (sebelah kepadatan dekat dengan pusat 2) Permasalahan Infrastruktur : kawasan resapan timur koridor 861,8 jiwa/km2 pemerintahan baru, (biopori, dll).  Jalan Jalan By dekat dengan jalur

   Jalan kompleks masih ada Pass). alternatif menuju Kota yang tidak diaspal, dan Solok dan merupakan masyarakat di sana lokasi evakuasi. menuntut ke Pemda Permasalahan saat ini

   Kurangnya akses menuju meliputi : belum seluruh Jalan By Pass

  No Lokasi Jumlah Penduduk/ Rumah Tangga Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

  kawasan dilayani air bersih, walaupun sumber (intake) air minum berada pada kawasan ini. Pelayanan air minum baru mencapai 10 %, drainase pada kawasan ini umumnya tidak bermasalah karena berada pada kawasan berkontur namun pada kawasan yang dekat dengan pusat pemerintahan memerlukan penangan jaringan primer, sekunder dan tersier.

   Banyak jalan yang terputus atau jalan buntu  Banyak jalan yang belum diaspal  Perlu jalan lingkungan untuk mengantisipasi jalur utama menjadi Jalan Kolektor  Jalan utama menuju Kel. Air Pacah sangat buruk sekali  Pembenahan di simpang maransi karena setiap hari ada kecelakaan  Jalan sepanjang lori ke

  PDAM terdapat lubang- lubang yang sangat besar.  Drainase  Drainase di komplek perumahan sudah terbuhung sampai ke pembuangan akhir

   Drainase di perkampungan tidak ada dan banyak yang terputus, tapi tidak ada banjir karna topograsi yang tinggi  Dari by pass kea rah tabing sering terjadi banjir  Pembenahan saluran primer di Kel. Air Pacah, karena di sepanjang sungai maransi sering banjir dan menjemput warga dengan perahu karet

  Jumlah

No Lokasi Penduduk/ Kondisi Umum Permasalahan Kebutuhan Penanganan

Rumah Tangga

   Sampah  Sampah yang ada di bakar dan setiap hari masyarakat langsung membawa sampah mereka ke kontainer terdekat ada pelayanan  Belum sampah di Kel. Air Pacah.  Air Bersih  Masyarakat menggunakan

  DAP sumur  PDAM belum masuk, kalau pun ada air mengalir pada malam hari saja  Air sumur tidak layak minum

  Kel. Lubuk Minturun,  Di saluran irigasi banyak yang bocor sehingga air yang mengalir ke bawah menjadi sedikit.

   Di Kel. Koto Panjang Ikur Koto, terdapat sawah irigasi tapi air tidak cukup untuk mengairi sawah yang ada, dan ada irigasi yang bermasalah di Jalan Pagai (irigasi bocor).

4.2.2 ASPEK SOSIAL PADA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA

  Pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya secara lokasi di Kota Padang tidak banyak mengalami kendala dan hambatan terhadap masyarakat. Hal ini dikarenakan lokasi pembangunan kegiatan cipta karya sebagian besar milik Pemerintah Kota Padang, dan tidak ada masalah yang berarti kalaupun ada lahan yang bukan milik Pemerintah Kota Padang itu sudah dibebaskan dengan cara dibayarkan kepada pemilik lahan tersebut. Hanya saja Untuk meminimalisir terjadinya konflik dengan masyarakat penerima dampak maka Pemerintah Kota Padang melakukan sosialisasi melalui pemerintah kelurahan setempat dimana lokasi kegiatan Cipta Karya dilaksanakan dan melibatkan warga setempat yang belum mendapatkan pekerjaan untuk bekerja sesuai keahliannya.

4.3 ANALISIS LINGKUNGAN

4.3.1 KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

  Berdasarkan usulan rencana/program dalam RPI2JM yang telah disusun oleh pemerintah Kota Padang maka dilakukan penapisan untuk masing- masing sektor dengan mempertimbangkan isu pokok:

  a) Perubahan iklim,

  b) Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati, c) Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan, d) Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam,

  e) Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan,

  • Tidak terdapat jenis kegiatan Yang dapat mempengaruhi perubahan iklim secara signifikan

  Pengaruh yang ditimbulkan Tidak signifikan.

  Pengaruh yang ditimbulkan bersifat sementara dan Tidak

  Pembangunan dan Peningkatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah

  5. Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan.

  Tidak terdapat jenis kegiatan yang dapat menyebabkan Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam.

  4. Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam -

  3. Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan

  IPAL, dan pembangunan unit air baku akan menyebabkan terjadinya pengerukan serta penebangan pohon penghijauan di beberapa bagian daerah kawasan.

  Normalisasi dan Penataan kawasan sungai, pembangunan drainase primer, pembangunan

  2. Kerusakan, kemerosotan, dan/kepunahan keanekaragaman hayati

  1. Perubahan Iklim

  Signifikan)

  No Kreteria Penilaian

Uraian Pertimbangan

Kesimpulan (Signifikan/ Tidak

  

Tabel: 4.4

Kreteria Penapisan Usulan Program / Kegiatan Bidang Cipta Karya

Di Kota Padang

  • Tidak terdapat kegiatan Yang dapat mempengaruhi Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan.

  signifikan.

4.3.2 AMDAL, UKL-UPL, DAN SPPLH

  

Penjabaran regulasi dan peraturan pemerintah secara detail tentang segala

bentuk rencana kegiatan pembangunan yang diprediksi akan memberikan

dampak penting dan besar terhadap lingkungan, mengikuti Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan dan

selanjutnya diikuti oleh Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5

Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib

Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

Mengacu pada kriteria rencana program dan kegiatan yang tertuang dalam

RPIJM Kota Padang maka secara mendasar kajian lingkungan yang dibutuhkan

berupa penyusunan dokumen dan kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)

dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) serta Surat Pernyataan Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka pengelompokan atau kategori

program bidang Cipta Karya di Kota Padang yang memerlukan dokumen kajian

dan perlindungan lingkungan adalah seperti pada Tabel berikut.

  

Tabel:4.5

Kebutuhan Analisis Perlindungan Sosial pada Program Bidang

Cipta KaryaDi Kota Padang

  Perlindungan Lingkungan No Kompenen Kegiatan Lokasi AMDAL UKL-UPL SPPLH

1. Pengembangan Permukiman

  a) Peningkatan Layanan Dadok Tunggul Infrastruktur Pendukung Hitam, Bungo Permukiman Pasang, Koto

  Panjang, Ikua Koto, Aia Pacah, Kurao Pagang,

  • √ - Padang Serai, Batipuh Panjang,

  b) Penataan Kawasan Permukiman Tradisional/Bersejarah

  Kota Padang

  c) Pembangunan Sistem Air Limbah Terpusat pada Kawasan RSH

  b) Peningkatan Kinerja IPLT Kec. Nanggalo - √ -

  Kota Padang

  a) Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Rumah Tangga (MCK komunal) Sanimas

  3. Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman

  c) Penataan Kawasan Strategis Sawahan, Kawasan Andalas, Bandar Buat, Perbatasan Padang Pariaman.

  Kawasan Pulau Air, Kawasan Pasar Mudik, Sawahan, Kota Tua Padang.

  Teluk Buo, Purus, Muaro Anai.

  a) Peningkatan PSD Permukiman Kawasan Nelayan

  2. Penataan Bangunan dan Lingkungan

  Balai Gadang, Lubuk Minturun, Koto Panjang, Aia Pacah

  g) Peningkatan Layanan Infrastruktur Pendukung Permukiman di kawasan pengembangan permukiman baru dan berkepadatan.

  Kota Padang

  f) Pengembangan Kawasan Siap Bangun

  No Kompenen Kegiatan Lokasi Perlindungan Lingkungan AMDAL UKL-UPL SPPLH

  • √ -
  • √ -

  d) Peningkatan Kinerja TPA sistem Sanitary Landfill Air Dingin, Kota Padang

  • √ -

  Perlindungan Lingkungan No Kompenen Kegiatan Lokasi AMDAL UKL-UPL SPPLH

  • d) Pembangunan pengolahan √ -

  Kws. Industri di air limbah terpusat di WP‐VI kawasan industri di WP‐VI e) Pembangunan sewerage √ - - system pada titik-titik rawan pencemaran

  f) Pembangunan on site √ - - communal system pd kawasan padat penduduk

  g) SPAM MBR (P/P Jaringan Kws. Teluk Bayur, √ - - Perpipaan Optimalisasi) Kec. Padang

  Selatan, Kel. Teluk Bayur, Ampalu, Pengambiran

  h) SPAM MBR (P/P Jaringan Kws. Indarung √ - - Perpipaan Optimalisasi) Kec. Lubuk Kilangan, Kel.

  Indarung, Bandar Buat, Cengkeh i) SPAM MBR (P/P Jaringan - Kws. Gunung - √

  Perpipaan Optimalisasi) Padang Kec.

  Padang Selatan, Kel. Mata Air

  • j) SPAM MBR (P/P Jaringan Kec. Muara Anai, √ - Perpipaan Optimalisasi) Desa Sepanjang Pantai - k) SPAM IKK (IPA, Reservoir,

  √ - Kec. Koko Tangah

  Perpipaan), IKK Taban

  • l) SPAM di Desa Rawan Desa Maninjau √ Air/Pesisir/Terpencil Kec. Tanjung Raya m) SPAM di
  • Desa Rawan Desa Sungai √ Air/Pesisir/Terpencil Batang Kec.

  Tanjung Raya