OPTIMASI METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DENSITOMETRI PADA PEMISAHAN KLORAMFENIKOL DAN LIDOKAIN HCl SEBAGAI ZAT AKTIF DALAM SEDIAAN OBAT TETES TELINGA COLME

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

OPTIMASI METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DENSITOMETRI

PADA PEMISAHAN KLORAMFENIKOL DAN LIDOKAIN HCl

SEBAGAI ZAT AKTIF DALAM SEDIAAN OBAT TETES TELINGA

  ® COLME

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh :

  Felicia Putri Hernat NIM : 088114007

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

OPTIMASI METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DENSITOMETRI

PADA PEMISAHAN KLORAMFENIKOL DAN LIDOKAIN HCl

SEBAGAI ZAT AKTIF DALAM SEDIAAN OBAT TETES TELINGA

  ®

COLME

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh :

  Felicia Putri Hernat NIM : 088114007

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Halaman Persembahan

“Success is going from failure to failure without losing enthusiasm.”

  

Winston Churchill

Inaction breeds doubt and fear. Action breeds confidence and courage. If

you want to conquer fear, do not sit home and think about it.Go out and get

busy!

  

Dale Carnegie

Twenty years from now you will be more disappointed by the things

that you didn’t do than by the ones you did so. So throw off the

bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in

your sails.

  This is a tribute, my unpretentious dedication.

  I dedicated this to Papi and Mami. I’d like to share this bliss with

  Ria Putri Hernat and Okevanrianus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, berkat, cinta, ijin dan penyertaanNya yang begitu besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi berjudul “Optimasi Metode Kromatografi Lapis Tipis Densitometri pada Pemisahan Kloramfenikol dan Lidokain HCl sebagai Zat

  ®

  Aktif dalam Sediaan Obat Tetes Telinga Colme ”.

  Penulis menyadari bahwa penelitian dan penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan oleh karena kritikan, saran, diskusi, arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Rita Suhadi, M.Sc., Apt selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma periode 2006-2010 yang memberikan kesempatan kepada saya untuk menuntut ilmu di fakultas ini.

  2. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma periode 2010-2014 atas teladan dan dedikasi yang diberikan.

  3. Christine Patramurti, M.Si., Apt selaku dosen pembimbing atas kesabaran dan waktunya dalam memberikan arahan, kritik, saran, dan kesediaan beliau membuka wawasan saya. Terima kasih atas pendampingannya dari awal sampai akhir penelitian dan penyusunan penulisan skipsi.

  4. Jeffry Julianus, M.Si. selaku dosen penguji atas bimbingan, diskusi, semangatnya.

  5. Dra. M.M. Yetty Tjandrawati, M.Si. selaku dosen penguji atas bimbingan dan arahannya.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Prof. Dr. Sudibyo Martono, M.S., Apt. dan Phebe Hendra, M.Si., Apt. Ph.D.

  atas waktu yang diluangkan untuk memberikan masukan selama penulisan ini.

  7. Siswanto Tanuatmojo atas waktu luang yang disediakan untuk berdiskusi via internet dan terima kasih atas keterbukaan, keramahan bapak yang mengiringi langkah penelitian ini. 8. dr. Fenty selaku dosen pendamping akademik atas pendampingan dan perhatiannya terhadap perkembangan saya selama masa perkuliahan ini.

  9. Semua dosen dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas ilmu, pengalaman, semangat dan persahabatan berharga yang dibagikan.

  10. Prasilya dan Regina Clarissa sebagai rekan kerja dalam penelitian ini. Terima kasih atas kesabaran, kerjasama, persahabatan, canda, dan semangat selama ini.

  11. Sari Tambunan, Theresia Wijayanti, Winarti H. Wibowo, Novi Chairio, Helena Angelina Kurniawan, Citra Dewi Aryani, Ayesa Syenina, Dina Christiana Dewi, Amelia Ernesta, Agnes Susianti, Florentina Sunaryo, Sandra Ruby sebagai teman seperjuangan dalam satu lantai laboratorium Analisis Instrumental. Terima kasih atas diskusi, semangat, dan keceriaan selama kita bekerja bersama-sama.

  12. Bimo Adithya, Parlan, Kunto, Fransiskus Otok dan segenap staf laboran yang senantiasa siap membantu dan meluangkan waktunya dalam penyediaan bahan dan alat selama penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13. Teman angkatan 2008 yang bersedia mengisi sebagian cerita hidupku. Terima kasih atas semua kebersamaan, dan bantuan selama perkuliahan.

  14. Teman-teman kost Gracia, Lia, Fenny, Puji dan teman-teman UKM Kempo yang selalu memberikan kepada saya limpahan saran, semangat, kasih, dan kebersamaan.

  15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas segala bantuan, semangat, dan doa yang menyertai penulis dari awal penelitian sampai akhir terselesaikannya penulisan skripsi.

  Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan skripsi oleh karena keterbatasan wawasan dan kemampuan. Penulis membuka diri untuk menerima saran yang membangun dari semua pihak. Penulis dengan segala kerendahan hati mengharapkan skripsi ini memberi manfaat bagi para pembaca.

  Akhir kata, penulis mempersembahkan skripsi ini dengan demi majunya ilmu pengetahuan farmasi.

  Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL i …………………………………………………………...

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii ……………………………….. HALAMAN PENGESAHAN iii …………………………………………………. HALAMAN PERSEMBAHAN iv ………………………………………………. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA v ………………………………………. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA vi ……….. PRAKATA

  ……………………………………………………………………... vii DAFTAR ISI x

  …………………………………………………………………… DAFTAR TABEL

  ……………………………………………………………… xiv DAFTAR GAMBAR

  …………………………………………………………... xv DAFTAR LAMPIRAN

  ………………………………………………………… xvii

  INTISARI ………………………………………………………………………. xix

  ABSTRACT

  ……………………………………………………………………... xx

  BAB I PENDAHULUAN

  1 ………………………………………………………

  A. Latar Belakang ………………………………………………………………. 1

  1. Permasalahan ……………………………………………………………… 3

  2. Keaslian penelitian

  3 …………………………………...……………………

  3. Manfaat penelitian ………………………………………………………… 4

  B. Tujuan 4 ………………………………………………...……………………...

  BAB II PENELAAHAN PUSTAKA 5 …………………………………………..

  A. Kloramfenikol ……………………………………...………………………... 5

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Obat Tetes Telinga

  7 ……………………………………………...……………

  ®

  D. Colme Ear Drop 7 ………………………………………………...…………..

  E. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ……………………………...…………….. 8

  1. Tinjauan umum 8 ……………………...…………………………………….

  2. Sistem KLT 9 …………………………………...…………………………...

  3. Aplikasi penotolan sampel

  11 …………………..……………………………

  4. Penilaian kromatogram ……………………………...……………………. 11

  F. Densitometri ………………………………………………………...……….. 16

  G. Landasan Teori ……………………………………………………...……….. 17

  H. Hipotesis …………………………………………………………...………... 18

  BAB III METODE PENELITIAN 20 ……………………………………………..

  A. Jenis dan Rancangan Penelitian ………………………...…………………… 20

  B. Variabel Penelitian ………………………………...………………………… 20

  C. Definisi Operasional …………………………………………………………. 21

  D. Bahan Penelitian ……………………………………………………...……... 21

  E. Alat penelitian …………………………………………………...…………... 22

  F. Tata Cara Penelitian …………………………………………...……………... 22

  1. Pembuatan larutan baku kloramfenikol ………………………...…….…… 22

  2. Pembuatan larutan baku lidokain HCl……….…………...…………….… 22

  3. Pembuatan larutan campuran baku kloramfenikol dan lidokain HCl …….. 23

  4. Preparasi sampel ……………………………...…………………………… 23

  5. Penentuan panjang gelombang pengamatan kloramfenikol dan lidokain

  6. Optimasi metode KLT densitometri ………………..……………………... 24

  1. Penentuan panjang gelombang pengamatan kloramfenikol dan lidokain HCl ……..………………………………………………………………….

  c. Hasil elusi kloramfenikol dan lidokain HCl dengan fase gerak n- heksana:toluena:metanol:dietilamin (3,75:19,75:6:1,5) ……………….

  38

  b. Hasil elusi kloramfenikol dan lidokain HCl dengan fase gerak n- heksana:toluena:dietilamin (3,75:19,75:1,5) ………………………….

  36

  a. Hasil elusi kloramfenikol dan lidokain HCl dengan fase gerak n- heksana:etilasetat (8,75:16,75) …………………………….................

  34

  dengan KLT densitometri ……….....................................................................................

  ®

  2. Optimasi fase gerak untuk pemisahan kloramfenikol dan lidokain HCl dalam sediaan obat tetes telinga Colme

  30

  30

  G. Analisis Hasil ………………………………………………………………... 25

  dengan KLT Densitometri …………….

  ®

  C. Optimasi Metode Pemisahan Kloramfenikol dan Lidokain HCl dalam Sediaan Obat Tetes Telinga Colme

  B. Pembuatan Larutan Baku ……………………………………………………. 29

  A. Jenis dan Komposisi Fase Gerak ……………………………………………. 28

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………. 28

  4. Koefisien variansi ………………………………………………………… 26

  3. Resolusi ………………………………………………………………........ 26

  2. Faktor retardasi ………………………………………………………...….. 26

  1. Bentuk puncak …………………………………………………………...... 25

  40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  fase gerak n-heksana:toluena:metanol:dietilamin (3,75:19,75:5:1,5) …. 41

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………... 51

  A. Kesimpulan ……………………………………………………...................... 51

  B. Saran ………………………………………………………………………..... 51

  DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………... 52

  LAMPIRAN …………………………………………………………………….. 56

  BIOGRAFI PENULIS ………………………………………………………….. 90

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

  Tabel I. Nilai sifat pelarut 11 ……………………………………………...

  Tabel II. Jenis dan perbandingan komposisi fase gerak dan nilai indeks polaritas fase gerak

  24 ………………...…………………………

  Tabel III. Data pengukuran panjang gelombang pengamatan kloramfenikol dan lidokain HCl

  33 ………………………………

  Tabel IV. Tabel nilai R f dan A s larutan baku kloramfenikol dan lidokain HCl pada berbagai komposisi fase gerak

  35 ……………………... Tabel V. Tabel nilai R f , A s , R s dan AUC larutan baku campuran

  ®

  kloramfenikol dan lidokain HCl serta sampel Colme dengan fase gerak n-heksana:toluena:metanol:dietilamin (3,75:19,75:5:1,5)

  48 ……...……………………………………..

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Struktur kloramfenikol (D-treo-(-)-2,2-dikloro-N- (β- hidroksi-

  5 α-(hidroksimetil)-p)nitrofenetilasetamida)……. Gambar 2. Struktur lidokain hidroklorida (2-(dietilamino)-

  2’,6’-

  6 asetoksilidida monohidroklorida………………………... Gambar 3. Struktur gel silika

  10 ……………………………………….. Gambar 4. Ilustrasi pengaruh difusi Eddy pada pelebaran puncak

  13 …. Gambar 5. Ilustrasi pengaruh difusi longitudinal pada pelebaran puncak

  13 …………………………………………………... Gambar 6. Ilustrasi pengaruh transfer massa pada pelebaran puncak

  13 …………………………………………………... Gambar 7. Isoterm sorpsi dan profil puncak

  14 ………………………... Gambar 8. Menentukan puncak asimetris dan faktor pengekoran

  14 ….. Gambar 9. Pemisahan dua senyawa

  15 …………………………………

  Gambar 10. Ilustrasi skematis model deteksi

  17 ………………………... Gambar 11. Menentukan puncak asimetris dan faktor pengekoran

  26 ….. Gambar 12. Gugus kromofor dan auksokrom kloramfenikol dan lidokain hidroklorida

  31 …………………………………..... Gambar 13. Pola spektra absorbsi seri larutan baku kloramfenikol dan lidokain HCl pada panjang gelombang 200-400 nm..

  32 Gambar 14. Pola spektra absorbsi larutan baku kloramfenikol 600 ng dan lidokain 6000 ng pada pengukuran panjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Gambar 15. Puncak baku kloramfenikol 600 ng dan puncak baku lidokain HCl 6000 ng dengan fase gerak n-heksana:etil asetat (8,75:16,75)

  37 ………………………………………

  Gambar 16. Puncak baku kloramfenikol 600 ng dan puncak baku lidokain HCl 6000 ng dengan fase gerak n- heksana:toluena:dietilamin (3,75:19,75:1,5)...

  38 ………... Gambar 17. Puncak baku kloramfenikol 300 ng, 600 ng dan puncak baku lidokain HCl 6000 ng dengan fase gerak n- heksana:toluena:metanol:dietilamin (3,75:19,75:6:1,5)

  40 …

  Gambar 18. Puncak baku kloramfenikol 600 ng dan puncak baku lidokain HCl 6000 ng dengan fase gerak n- heksana:toluena:metanol:dietilamin (3,75:19,75:5:1,5)

  42 …

  Gambar 19. Interaksi kloramfenikol dengan fase diam

  43 ………………

  Gambar 20. Interaksi lidokain dengan fase diam

  43 …………………….. Gambar 21. Interaksi kloramfenikol dengan fase gerak n- heksana:toluena:metanol:dietilamin (3,75:19,75:5:1,5)....

  44 Gambar 22. Reaksi asam basa antara lidokain HCl dengan dietilamin dan interaksi lidokain dengan fase gerak n- heksana:toluena: metanol:dietilamin (3,75:19,75:5:1,5)...

  45 Gambar 23. Hasil pemisahan baku campuran kloramfenikol 600 ng dan lidokain HCl 6000 ng, serta pemisahan sampel obat

  ®

  tetes telinga Colme dengan fase gerak n-

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I. Sertifikat Analisis Baku Kloramfenikol ..……………………... 57

  Lampiran II. Sertifikat Analisis Baku Lidokain Hidroklorida ...……………. 58

  Lampiran III. Spektrum Baku Kloramfenikol dan Lidokain HCl pada 200-

  59 400 nm…….………………………………………………….. Lampiran IV. Perhitungan Kepolaran Fase Gerak

  62 ………..………..……….. Lampiran V. Data Penimbangan Bahan...

  63 ….……..………..………..…...…. Lampiran VI. Sistem Kromatografi Lapis Tipis Densitometri yang

  Digunakan

  65 ……....….……..………..………..…….……….…

  Lampiran VII. Densitogram Hasil Elusi Kloramfenikol dan Lidokain HCl dengan Fase Gerak N-heksana:Etilasetat (8,75:16,75)

  66 …………...…...……………..………………….... Lampiran VIII. Densitogram Hasil Elusi Kloramfenikol dan Lidokain HCl dengan Fase Gerak N-heksana:Toluena:Dietilamin

  69 (3,75:19,75:1,5) …………………....…...……………………...

  Lampiran IX. Densitogram Hasil Elusi Kloramfenikol dan Lidokain HCl dengan Fase Gerak N-heksana:Toluena:Metanol:Dietilamin (3,75:19,75:6:1,5

  72 )…………………………..……….……........ Lampiran X. Densitogram Hasil Elusi Kloramfenikol dan Lidokain HCl dengan Fase Gerak N-heksana:Toluena:Metanol:Dietilamin

  75 (3,75:19,75:5:1,5)…………………………...…………….……

  Lampiran XI. Densitogram Hasil Elusi Baku Campuran Kloramfenikol dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  heksana:Toluena: Metanol:Dietilamin (3,75:19,75:5:1,5) …...... 77

  Lampiran XII. Densitogram Hasil Elusi dan Pemisahan Sampel Sediaan Obat

  ®

  Tetes Telinga Colme dengan Fase Gerak Optimum N- heksan:Toluena:Metanol:Dietilamin (3,75:19,75:5:1,5) 81 ………. Lampiran XIII. Perhitungan Peak Asymmetry Factor (A ), Resolusi (R ), Nilai

  s s

  Koefisien Variansi (% KV) A s , R f , dan R s Hasil Pemisahan Campuran Kloramfenikol dan Lidokain HCl dengan Fase Gerak Optimum N-heksana:Toluena:Metanol:Dietilamin (3,75:19,75:5:1,5)

  84 ……………………………………………....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Kombinasi kloramfenikol dan lidokain hidroklorida terdapat dalam obat

  ®

  tetes telinga Colme . Penjaminan mutu obat menjadi perhatian penting agar pasien mendapatkan manfaat dari pengobatan yang aman. Salah satu usaha penjaminan mutu adalah penetapan kadar zat aktif berhubungan dengan aktivitas farmakologi. Pada penelitian ini digunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT) densitometri untuk pemisahan, analisis kualitatif, dan analisis kuantitatif kloramfenikol dan lidokain HCl dalam waktu yang bersamaan.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi optimum dari KLT densitometri sehingga dapat menghasilkan pemisahan optimal dari campuran dan penetapan kadar kloramfenikol dan lidokain hidroklorida dalam sediaan obat

  ®

  tetes telinga Colme . Penelitian ini merupakan jenis rancangan penelitian eksperimental analitik yang pada subjek uji diberikan perlakuan yaitu jenis dan komposisi fase gerak. Sistem KLT yang digunakan adalah fase normal menggunakan fase diam silika gel dan fase gerak n-heksana:etil asetat, n-heksana: toluena:dietilamin, dan n-heksana:toluena:metanol:dietilamin dengan variasi komposisi. Pembacaan dilakukan pada panjang gelombang 242 nm.

  Hasil penelitian menunjukkan kondisi yang optimum adalah fase gerak n- heksana:toluena:metanol:dietilamin (3,75:19,75:5:1,5) dengan jarak elusi 10 cm. Kondisi tersebut memberikan parameter pemisahan yang baik yakni bentuk puncak simetris, sempit, dan runcing (nilai A s 1), nilai R f puncak kloramfenikol dan lidokain HCl adalah 0,23 dan 0,48, nilai R s 2,83, dan KV dari nilai R f , A s , dan R 0%.

  s

  Kata kunci : kloramfenikol, lidokain hidroklorida, kromatografi lapis tipis densitometri

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  Combinations of chloramphenicol and lidocaine hydrochloride exist in

  ®

Colme ear drop. Quality assurance becomes an essence since patient have to get

  the benefit of the safe medication. One kind of quality assurance involves the active substances quantification related to the pharmacological effect. The quantification of active substances in mixture requires the separation of the substance from others. Thin layer chromatography (TLC) densitometry is method used for separation and also for qualitative and quantitative analysis of substances in simultant.

  The objective of this study is to determine optimal condition to produce the optimal separation and determination between chloramphenicol and lidocaine

  ®

  hydrochloride in Colme ear drop. This study is an analytical experimental study in which the test subjects are subjected by treatments consisted of different types and compositions of mobile phase. The optimization of TLC-UV densitometric method was performed on normal phase silica gel plate using n-hexane:ethyl acetate, n-hexane:toluene:diethylamine, n-hexane:toluene:methanol:dietihyamine with various compositions as the developing solvent. Detection was carried out at 242 nm.

  The optimum system was confirmed by n- hexane:toluene:methanol:dietihyamine (3,75:19,75:5:1,5) as developing solvent with 10 cm elution distance. The system gives symmetry, narrow, and pointed shaped peak (A s 1), R f for chloramphenicol is 0,23, R f for lidoacine HCl is 0,48, R s 2,83, and CV of A , R , and R 0%.

  s f s

  Keywords : chloramphenicol, lidocaine hydrochloride, thin layer chromatography densitometry

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri otitis

  eksterna dan media adalah kombinasi kloramfenikol dan lidokain HCl dalam

  ®

  5

  sediaan obat tetes telinga Colme (Anonim , 2009). Prevalensi otitis eksterna dan media relatif banyak di Indonesia oleh karenanya penjaminan mutu obat menjadi perhatian penting agar pasien mendapatkan manfaat dari pengobatan yang aman.

  Kloramfenikol dalam tetes telinga mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 130,0% C

  11 H

  12 C l2 N

  

2 O

5 dari jumlah yang tertera pada etiket.

  Kloramfenikol sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, aseton dan dalam etil asetat (United States Pharmacopeial Convention, 1995). Kloramfenikol dalam 1 %

  maks 278 nm, E 298 dan dalam natri maks

  air memiliki λ um hidroksida memiliki λ 1 % 1cm 276 nm, E 200 (Clarke, 1986). Larutan topikal lidokain hidroklorida 1cm mengandung lidokain hidroklorida C

14 H

  22 N

  2 O.HCl tidak kurang dari 95,0% dan

  tidak lebih dari 105,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. Lidokain HCl bersifat sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995). Lidokain dalam etanol

  maks 1 % 1 % memiliki λ 263 nm, E 13,5 dan 278 nm, E 2,2 (Clarke, 1986). 1cm λ 1cm maks

  Penelitian mengenai kloramfenikol dilakukan Vovk dan Simonovska (2005) dalam mengembangkan dan memvalidasi metode kuantifikasi residu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  280 nm. Penelitian mengenai lidokain dilakukan oleh Kiszka dan Madro dalam mengembangkan metode KLT untuk pemisahan dan identifikasi lidokain, kokain, dan benzoilecgonine. Penelitian yang akan dilakukan adalah optimasi metode pemisahan campuran kloramfenikol dan lidokain HCl sebagai zat aktif

  ®

  dalam sediaan obat tetes telinga Colme . Dalam sediaan ini terkandung 2 zat aktif sehingga digunakan metode KLT densitometri untuk pemisahan dan penetapan kadar zat. Metode KLT densitometri digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif dalam waktu yang bersamaan dan dapat mengukur beberapa senyawa tidak hanya senyawa tunggal (Martono, 1996). Hal ini menjadi alasan penulis untuk mencari metode analisis alternatif agar dapat digunakan secara regular dalam uji kualitas obat tetes telinga yang mengandung kloramfenikol dan lidokain HCl. Terdapat perbedaan analit dan perbedaan instrumen analisis yang dilakukan dibandingkan penelitian terdahulu menyebabkan perlu dilakukan optimasi metode analisis baru sehingga memungkinkan penetapan kadar dengan baik. Sebelum diadakan analisis diperlukan optimasi kondisi atau sistem analisis agar tercapai pemisahan optimal dari campuran kloramfenikol dan lidokain HCl sehingga dapat dilanjutkan tahap analisis kuantitatif dengan densitometri.

  Kualitas pemisahan dengan kromatografi dapat dikontrol dengan melakukan serangkaian uji kesesuaian sistem meliputi resolusi dan simetrisitas puncak (Rohman, 2009). Bentuk puncak yang baik yakni sempit, runcing, dan simetris (nilai A s berada dalam kisaran 0,95-1,10). Parameter lain dalam pemisahan senyawa dengan metode KLT densitometri meliputi nilai faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Nilai R f solut terletak antara 0,2-0,8 akan memaksimalkan pemisahan (Rohman, 2009). Nilai resolusi harus bernilai lebih besar sama dengan 1,5, reprodusibilitas nilai A s , R f , dan R s yang diperoleh dari pemisahan ditunjukkan dengan KV

  ≤ 2% (Snyder, Kirkland dan Glajch, 1997).

  1. Permasalahan

  Bagaimanakah jenis dan komposisi fase gerak yang dapat memberikan bentuk puncak simetris, sempit, dan runcing (nilai A s berada dalam kisaran 0,95- 1,10), nilai R f antara 0,2-0,8, nilai Rs

  ≥ 1,5, dan KV dari nilai A

  s , R f , dan R s

  ≤ 2 % dalam pemisahan campuran kloramfenikol dan lidokain HCl sebagai zat aktif dalam sediaan obat tetes telinga Colme

  ®

  menggunakan metode KLT densitometri fase diam silika gel 60 F 254 ?

  2. Keaslian penelitian

  Penelitian pengembangan dan validasi metode kuantifikasi residu kloramfenikol dilakukan oleh Vovk dan Simonovska (2005) dalam penelitiannya

  

“Development and Validation of A Thin Layer Chromatographic Method for

Determination of Chloramphenicol Residues on Pharmaceutical Equipment

Surfaces dengan metode KLT densitometri. Plat dikembangkan horizontal

  dengan menggunakan fase gerak n-heksana:etil asetat (35:65 v/v). Penelitian pengembangan metode identifikasi lidokain, kokain, dan benzoilecgonine dilakukan oleh Kiszka dan Madro (2002) dalam penelitiannya

  “The Usefulness

of The Thin Layer Chromatography Method in The Identification of Cocaine and

Its Metabolite Benzoylecgonine in Autopsy Material dengan KLT densitometri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penelitian yang akan dilakukan adalah optimasi pemisahan campuran baku kloramfenikol dan lidokain HCl sebagai zat aktif di dalam obat tetes

  ®

  telinga Colme dengan menggunakan metode KLT densitometri. Belum adanya sistem KLT densitometri untuk pemisahan dan kuantifikasi kloramfenikol dan lidokain HCl yang tercantum dalam Farmakope Indonesia.

3. Manfaat penelitian

  a. Manfaat metodologis. Hasil penelitian diharapkan memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi KLT densitometri mengenai jenis dan komposisi fase gerak yang optimum sebagai metode alternatif pemisahan kloramfenikol dan lidokain HCl dalam sediaan obat

  ® tetes telinga Colme .

  b. Manfaat praktis. Hasil penelitian diharapkan memberikan informasi kondisi pemisahan kloramfenikol dan lidokain HCl yang optimal agar mampu menetapkan kadarnya sehingga menjamin keamanan pemakaian sediaan obat tetes

  ® telinga Colme .

  B.

  

Tujuan

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan komposisi fase gerak yang dapat memberikan bentuk puncak simetris, sempit, dan runcing (nilai A s berada dalam kisaran 0,95-1,10), nilai R antara 0,2-0,8, nilai R

  f s

  ≥ 1,5, dan KV dari nilai A s , R f , dan R s ≤ 2 % dalam pemisahan campuran kloramfenikol dan

  ®

  lidokain HCl dalam sediaan obat tetes telinga Colme menggunakan metode KLT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Kloramfenikol Kloramfenikol (D-treo-(-)-2,2-Dikloro-N-

  (β-hidroksi-α-(hidroksimetil)- p)nitrofenetilasetamida) dalam tetes telinga adalah larutan steril kloramfenikol dalam pelarut yang sesuai. Kloramfenikol mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 130,0% C

  11 H

  12 C l2 N

  

2 O

5 dari jumlah yang tertera pada etiket.

  Kloramfenikol memiliki berat molekul 323,13 g/mol. Pemerian hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang, putih hingga putih kelabu atau putih kekuningan. Kloramfenikol sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, dalam propilen glikol, dalam aseton dan dalam etil asetat (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995). 1 % 278 nm, E 298 dan dalam

  Kloramfenikol dalam air memiliki λ maks 1 % 1cm 276 nm, E 200 (Clarke, 1986). natrium hidroksida memiliki λ maks 1cm Kloramfenikol memiliki nilai momen dipol 5,804 2003). Kloramfenikol adalah antibiotik yang mengikat subunit ribosom 50S sehingga efek primernya

  1 adalah inhibisi pembentukan ikatan peptida (Anonim , 1986).

  

Gambar 1. Struktur kloramfenikol (D-treo-(-)-2,2-dikloro-N- (β-hidroksi-α-(hidroksimetil)-

p)nitrofenetilasetamida) (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B.

   Lidokain Hidroklorida

  Larutan oral topikal lidokain hidroklorida (2-(Dietilamino)- 2ꞌ,6ꞌ- asetoksilidida monohidroklorida) mengandung lidokain hidroklorida

  C

  14 H

  22 N

  2 O.HCl tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 105,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. Lidokain HCl memiliki berat molekul 207,80 g/mol.

  Pemerian serbuk hablur putih, tidak berbau dan sedikit pahit. Lidokain HCl memiliki kelarutan sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol, larut dalam kloroform, tidak larut dalam eter (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995). 1 %

  E maks 263 nm, maks 278 1 % Lidokain dalam etanol memiliki λ 13,5 dan λ 1cm nm, E 2,2 (Clarke, 1986). Lidokain adalah senyawa basa lemah dengan nilai 1cm pK 7,86 yang bersifat polar ( a Malenović, Ivanović, Medenica, dan Jančić, 2004).

  Lidokain Hidroklorida (lidokain HCl atau otopain) adalah anestetik lokal tipe amida yang menghalangi rasa nyeri, gatal, terbakar pada kulit dan selaput lendir (Tan, 2010). Anestetik lokal memiliki mekanisme aksi blokade konduksi

  2

  saraf impuls pada tempat aplikasi sehingga menghasilkan mati rasa (Anonim , 2002).

  Gambar 2. Struktur lidokain hidroklorida (2-(dietilamino)-2 ꞌ,6ꞌ-asetoksilidida

monohidroklorida (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C.

   Obat Tetes Telinga

  Tetesan (guttae) adalah sediaan cair yang mengandung bahan obat atau sediaan obat atau bahan obat dan sediaan obat terlarut, teremulsi, atau tersuspensi, ditakar berdasar jumlah tetesan, digunakan untuk diminum dan diisikan ke dalam wadah bertakaran ganda. Untuk tetesan tertentu yang digunakan di telinga, dinamakan tetes telinga (otoguttae) (Voigt, 1994).

  Menurut Farmakope Indonesia (1995), obat tetes telinga (guttae

  

auriculares ) adalah obat tetes yang digunakan dengan cara meneteskan ke dalam

telinga. Kecuali dinyatakan lain, dibuat dengan menggunakan pembawa bukan air.

  Pembawa dalam obat tetets telinga harus mempunyai kekentalan yang cocok hingga obat mudah menempel. Pada umumnya digunakan gliseril dan propilenglikol sebagai pembawa dalam obat tetes telinga, juga dapat digunakan etanol, heksilenglikol, dan minyak lemak nabati.

  ® D.

  

Colme Ear Drop

®

  Kloramfenikol dan lidokain HCL terdapat dalam Colme volume 8 ml

  5 ®

  produksi Interbat (Anonim , 2009). Tetes telinga Colme mengandung kloramfenikol 10% dan lidokain HCl 4%. Penggunaannya yakni 1 sampai 2 tetes, 3 sampai 4 kali sehari. Obat ini termasuk kategori obat telinga antiinfeksi dan

  3 antiseptik untuk indikasi otitis ekserna dan media (Anonim , 2006).

  Otitis eksterna adalah infeksi saluran telinga yang bisa menyerang seluruh saluran (otitis eksterna generalisata) atau hanya pada daerah tertentu sebagai bisul