Penetapan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dan Na Oogst (NO) dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-Densitometri - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENETAPAN KADAR NIKOTIN DALAM EKSTRAK ETANOLIK DAUN

TEMBAKAU VORSTENLANDEN BAWAH NAUNGAN (VBN) DAN NA

OOGST (NO) DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

(KLT)-DENSITOMETRI

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Helena Angelina Kurniawan NIM : 088114010

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENETAPAN KADAR NIKOTIN DALAM EKSTRAK ETANOLIK DAUN

TEMBAKAU VORSTENLANDEN BAWAH NAUNGAN (VBN) DAN NA

OOGST (NO) DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

(KLT)-DENSITOMETRI

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Helena Angelina Kurniawan NIM : 088114010

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Jika kamu melakukan kesalahan, selalu ada jalan lain untukmu. Kamu

dapat memulai lagi kapanpun kamu mau, kita tidak menyebut hal ini

kegagalan yang menjatuhkan kita, tetapi berhenti di tempat

If you have made mistakes, there is always another chance for you. You

may have a fresh start any moment you choose, for this thing we call

“failure” is not falling down, but the staying down

  

(Mary Pickford)

Maafkan kesalahan masa lalu, jangan sesali.

  Kemudian..... Tegaslah membebaskan diri untuk hidup seutuhnya Sekarang, dan di masa depan....

  Karya ini kupersembahkan untuk: Papaku Antonius Kurniawan Mamaku Yoanna Kurniawan Ciciku Yulia Angelina Kurniawan

   Adikku Maria Angelina Kurniawan dan almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PRAKATA

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat, rahmat, bimbingan, serta perlindunganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penetapan Kadar Nikotin dalam Ekstrak Etanolik Daun Tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dan Na Oogst (NO) dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-Densitometri

  ” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  Selama menjalani masa perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapat pengetahuan, bimbingan, motivasi, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Ipang Djunarko M.Sc, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Jeffry Julianus, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan memberikan masukan maupun dorongan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

  3. Ibu Christine Patramurti, M.Si, Apt., selaku dosen penguji yang telah membimbing dan memberikan masukan maupun dorongan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

  4. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku dosen penguji yang bersedia memberikan masukan dan diskusi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Ibu dr. Fenty, M. Kes. Sp. PK, selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis selama studi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  6. Ibu Rini Dwi Astuti, M.Sc, Apt. selaku Kepala Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  7. Segenap dosen dan karyawan atas ilmu yang diberikan selama studi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  8. Mas Bimo, Mas Parlan, Mas Kunto, dan Mas Wagiran, selaku staff laboratorium, beserta staff keamanan dan kebersihan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  9. Novi, Citra, Dina, Ayessa, dan Amel sebagai rekan kerja satu tim nikotin atas kerjasama, dukungan, dan bantuannya selama proses penelitian hingga penyusunan skripsi.

  10. Susi, Susan, Nona, Felicia, Sasa, Lele, Tere, Sari, dan Wiwi sebagai tim analisis yang telah berjuang dan berbagi ilmu, serta canda dan tawanya dalam menjalani penelitian di laboratorium Kimia Analisis Instrumental dan memberi dukungan kepada penulis.

  11. Rika, Elya, dan Lala sebagai sahabat penulis yang selalu mendukung dan memberi semangat kepada penulis selama menjalani perkuliahan hingga penyusunan skripsi ini.

  12. Danny Trias Prisnanda atas segala perhatian, dukungan, suka dan duka serta kesediaannya memberi cerita dalam rangkuman waktu untuk penulis.

  13. Demas Daniel dan Yoki Christian Andrianto atas segala bantuan, semangat dan dukungan selama akhirnya skripsi ini selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14. Bravo, Widi, Adi, Hepi, dan teman-teman FST maupun FKK 2008 yang telah memberi warna dalam kebersamaan selama menempuh perkuliahan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  15. Teman-teman kelompok KKN Alternatif XXXIX-Tematik Pindul untuk segala kebersamaannya.

  16. Teman-teman penulis dari TK hingga sekarang yang berjuang bersama untuk mencapai cita-cita.

  17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun penulis dalam perkembangan selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak.

  Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Hal HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................. vi PRAKATA .................................................................................................. vii DAFTAR ISI ............................................................................................... x DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii

  INTISARI .................................................................................................... xviii

  

ABSTRACT .................................................................................................. xix

BAB I. PENGANTAR ................................................................................

  1 A. Latar Belakang .................................................................................

  1 1. Permasalahan ............................................................................

  3 2. Keaslian penelitian ....................................................................

  4 3. Manfaat penelitian .....................................................................

  4 B. Tujuan Penelitian .............................................................................

  5 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA .........................................................

  6 A. Tembakau 6 …………………............................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI B. Nikotin .............................................................................................

  8 C. Simplisia dan Penanganan Daun Tembakau ...................................

  11 1. Simplisia ...........................................................................

  11 2. Penanganan Daun Tembakau ...........................................

  11 3. Curing ...............................................................................

  12 D. Ekstraksi ..........................................................................................

  13 1. Ekstrak .................................................................................

  13 2. Ekstraksi ..............................................................................

  13 3. Soxhletasi .............................................................................

  14 4. Cairan Penyari .....................................................................

  15 E. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) .....................................................

  16 1. Kromatografi .............................................................................

  16 2. Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ...............................................

  16 3. Adsorben ....................................................................................

  17 4. Pelarut ........................................................................................

  18 5. Penotolan sampel .......................................................................

  19 6. Pengembangan ...........................................................................

  19 F. Densitometri ....................................................................................

  20 G. Landasan teori .................................................................................

  24 H. Hipotesis ..........................................................................................

  25 BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................

  26 A. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................

  26 B. Variabel ..........................................................................................

  26

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Variabel bebas ............................................................................

  26 2. Variabel tergantung ....................................................................

  26 3. Variabel pengacau terkendali .....................................................

  26 C. Definisi Operasional .......................................................................

  27 D. Bahan Penelitian ..............................................................................

  27 E. Alat Penelitian ..................................................................................

  27 F. Tata Cara Penelitian .........................................................................

  28 1. Pemilihan dan pengambilan sampel .........................................

  28 2. Pembuatan serbuk daun tembakau ........................................

  28 3. Pembuatan ekstrak etanolik daun tembakau .............................

  28 a. Optimasi lama waktu ekstraksi .....................................

  28 b. Ekstraksi daun tembakau hasil optimasi .......................

  29 4. Pembuatan fase gerak ..............................................................

  29 5. Pembuatan seri baku nikotin .....................................................

  29 a. Pembuatan larutan stok nikotin 50 ppm .......................

  29 b. Pembuatan seri larutan baku nikotin ............................

  29

  6. Penentuan panjang gelombang

  29 (λ) maksimum kurkumin .......

  7. Pembuatan HCl encer ..............................................................

  30 8. Pembuatan NaOH 4N .............................................................

  30 9. Preparasi sampel ......................................................................

  30

  10. Elusi baku dan ekstrak etanolik daun tembakau VBN dan NO pada KLT ..................................................................................

  31 11. Penetapan kurva baku nikotin ...................................................

  31

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12. Penetapan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau VBN dan NO ............................................................

  31 G. Analisis hasil ....................................................................................

  32 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................

  33 A. Pemilihan Sampel 33 …........................................................................

  B. Pembuatan Serbuk Daun Tembakau ................................................

  34 C. Ekstraksi secara Soxhletasi ..............................................................

  35 D. Penetapan Panjang Gelombang Serapan Maksimum Nikotin .........

  38 E. Pembuatan Kurva Baku Nikotin ......................................................

  40 F. Preparasi Sampel ..............................................................................

  42 G. Optimasi Lama Waktu Ekstraksi Nikotin ........................................

  44 H. Analisis Kualitatif pada Ekstrak Etanolik Daun Tembakau VBN dan NO ........................................................................................

  46 I. Penetapan Kadar Nikotin dalam Ekstrak Etanolik Daun Tembakau VBN dan NO ...............................................................................

  50 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................

  57 A. Kesimpulan ......................................................................................

  57 B. Saran ................................................................................................

  57 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

  58 LAMPIRAN ................................................................................................

  63 BIOGRAFI PENULIS .................................................................................

  84

  DAFTAR TABEL Tabel I. Tata nama lempeng KLT .................................................

  Tabel II. Data kurva baku nikotin ................................................... Tabel III. Hasil optimasi lama waktu ekstraksi ..................................... Tabel IV. Hasil perhitungan kadar nikotin dalam ekstrk etanolik daun tembakau VBN dan NO ...................................................

  Tabel V. Uji normalitas data dua sampel tidak berpasangan .............. Tabel VI. Tabel hasil uji t tidak berpasangan ....................................

  18

  41

  45

  51

  53

  53 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) ................................

  39

  49

  48

  47

  45

  43

  42

  41

  39

  36

  Gambar 2. Struktur nikotin ................................................................. Gambar 3. Struktur kimia nornikotin, anabasin, anatabin ......................... Gambar 4. Jalur modifikasi biosintesis nikotin .......................................... Gambar 5. Instrumentasi kromatografi lapis tipis ..................................... Gambar 6. Instrumentasi densitometer …............................................... Gambar 7. Refleksi sinar pengukuran intensitas sinar .............................. Gambar 8. Diagram TLC Scanner ............................................................. Gambar 9. Alat Soxhletasi .................................................................. Gambar 10. Gugus kromofor pada nikotin .............................................. Gambar 11. Spektra baku nikotin ......................................................... Gambar 12. Grafik hubungan antara konsentrasi baku dan AUC nikotin .. Gambar 13. Reaksi penggaraman nikotin dengan HCl ........................... Gambar 14. Reaksi mengubah nikotin hidroklorida menjadi bentuk basa kembali ............................................................................

  23

  21

  21

  17

  10

  9

  8

  6

  Gambar 15. Grafik hubungan lama waktu ekstraksi dan AUC nikotin .... Gambar 16. Perbandingan profil kromatogram analisis kualitatif ............. Gambar 17. Gugus polar dan non polar nikotin ...................................... Gambar 18. Interaksi nikotin dengan fase diam silika gel 60 F 254 .......... Gambar 19. Interaksi nikotin dengan fase gerak n-heksan:toluen:dietil- amin (15,25:5,75:4) .........................................................

  49 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Gambar 20. Hasil elusi sampel .............................................................. Gambar 21. Bagan jalur biosintesis metabolit sekunder ........................

  50

  55 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat keterangan tembakau VBN dan NO ..............................

  69

  82

  79

  78

  76

  74

  73

  71

  71

  70

  69

  Lampiran 2. Surat keterangan keaslian baku nikotin ................................ Lampiran 3. Sistem KLT-densitometri yang digunakan ........................... Lampiran 4. Deskripsi tembakau yang digunakan ................................... Lampiran 5. Perhitungan kepolaran fase gerak ........................................ Lampiran 6. Hasil penyerbukkan daun tembakau VBN dan NO ................ Lampiran 7. Pembuatan seri larutan baku nikotin .................................... Lampiran 8. Spektra pengukuran panjang gelombang serapan maksimum nikotin pada konsentrasi 1 ppm; 3 ppm; dan 5 ppm ...........

  69

  67

  66

  65

  64

  Lampiran 17. Data uji statistik ...............................................................

  Lampiran 16. Data perhitungan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau VBN dan NO ..................................................

  Lampiran 15. Kromatogram penetapan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau NO ............................................

  Lampiran 9. Data kurva baku nikotin .................................................... Lampiran 10. Kromatogram kurva baku nikotin replikasi III ................... Lampiran 11. Penimbangan untuk optimasi ............................................ Lampiran 12. Kromatogram nikotin dalam VBN untuk optimasi .............. Lampiran 13. Penimbangan untuk penetapan kadar ................................. Lampiran 14. Kromatogram penetapan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau VBN ..........................................

  82 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Nikotin merupakan alkaloid utama dalam tanaman tembakau. Cara penanaman tembakau berpengaruh terhadap intensitas cahaya yang tersedia untuk pertumbuhan tanaman sehingga dengan adanya perbedaan cara tanam tersebut berpengaruh terhadap kadar nikotin yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar nikotin yang terkandung dalam ekstrak etanolik daun tembakau yang berbeda cara tanamnya, yaitu tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dan tembakau Na Oogst (NO), serta mengetahui perbedaan kadar nikotin antara ekstrak etanolik daun tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dan Na Oogst (NO).

  Metode penetapan kadar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

  254

  • –densitometri dengan fase diam silika gel 60 F dan fase gerak n-heksan:toluen:dietilamin (15,25:5,75:4) yang diukur pada panjang gelombang maksimum 261nm.

  Hasil penelitian yang didapat yaitu kadar rata-rata nikotin yang terdapat dalam ekstrak etanolik daun tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN)

  • 5

  adalah 0,00247 ± 2,38 x 10 %b/b dan Na Oogst (NO) adalah 0,00213 ± 1,90 x

  • 5

  10 %b/b. Hasil analisis statistik menggunakan uji t tidak berpasangan menunjukkan bahwa kadar nikotin rata-rata antara kedua sampel berbeda bermakna. Dengan demikian kadar nikotin yang terkandung dalam ekstrak etanolik daun tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) lebih tinggi daripada tembakau Na Oogst (NO).

  

Kata kunci : nikotin, tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dan Na

Oogst (NO), KLT-densitometri, penetapan kadar

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

  Nicotine is the primary alkaloid in tobacco plants. Way of planting tobacco affects the intensity of light available for plant growth so that the presence of differences in the way of planting affect on the levels of nicotine contained in it. This study aims to determine the levels of nicotine contained in ethanolic extracts of tobacco leaf in different ways of planting, namely tobacco Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) and tobacco Na Oogst (NO), as well as knowing the difference between the nicotine content in ethanolic extract of tobacco leaf Vorstenlanden awah Naungan (VBN ) and Na Oogst (NO).

  Determination method used in this study is Thin Layer Chromatography (TLC)-densitometry with the stationary phase silica gel 60 F 254 and the mobile phase n-hexane:toluene:diethylamine (15,25:5,75:4) measured on the maximum wavelength 261 nm.

  The results obtained are the average levels of nicotine contained in ethanolic extract of tobacco leaf Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) is

  • 5
  • 5 0,00247 ± 2,38 x 10 % w/w and Na Oogst (NO) is 0,00213 ± 1,90 x 10 % w/w.

  The results of statistical analysis using unpaired t test showed that the average of nicotine levels between the two samples are significantly different. Thus the nicotine levels contained in ethanolic extract of tobacco leaf Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) is higher than Na Oogst (NO).

  

Key word: nicotine, tobacco Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) and Na

Oogst (NO), TLC-densitometry, determination

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Nikotin dikenal oleh masyarakat sebagai zat yang berbahaya dan zat

  adiktif yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Di samping merugikan kesehatan karena sifat ketoksikannya, nikotin juga mempunyai efek positif sebagai stimulan, obat penenang, atau penghilang rasa sakit (Susilowati, 2006). Sebagai senyawa yang berpotensi sebagai obat, nikotin yang merupakan senyawa alkaloid pada tanaman tembakau perlu dibuat dalam bentuk ekstrak. Kadar nikotin yang terkandung dalam tembakau mencapai 0,3 sampai 5% dari berat kering tembakau

  a

  yang berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun (Anonim , 2011), oleh karena itu bagian tanaman tembakau yang digunakan untuk penelitian adalah pada bagian daun.

  Varietas Vorstenlanden banyak digunakan sebagai tembakau cerutu yang dibudidaya di daerah Jawa. Salah satu tempat budidaya tembakau Vorstenlanden berada di PT. Perkebunan Nusantara X Klaten yang ditanam sebagai pertanaman

  

Na Oogst (NO) dan di bawah naungan (VBN) (PT Perkebunan XIX (Persero),

  1998). Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) ditanam pada bulan Juni dan dipanen pada bulan Juli dengan diberi naungan / waring untuk mengurangi intensitas cahaya dan diperlukan adanya pengendalian air untuk penyiraman. Sedangkan Na Oogst (NO) ditanam pada pertengahan bulan September dan dipanen di akhir bulan Oktober tanpa diberikan naungan / waring dan mendapat

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  hujan alami. Perbedaan cara tanam ini berpengaruh pada intensitas cahaya yang tersedia untuk tumbuh pada tanaman tembakau, sehingga berpengaruh terhadap kadar nikotin yang terdapat di dalamnya.

  Pada penelitian ini, sampel berupa ekstrak etanolik didapatkan dari proses ekstraksi daun tembakau dengan metode soxhletasi menggunakan cairan penyari etanol. Metode soxhletasi dipilih karena pengerjaannya mudah dan jumlah cairan penyari yang digunakan lebih sedikit dibandingkan metode ekstraksi lainnya (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1986). Cairan penyari pada soxhletasi selalu baru dengan adanya penguapan dan pendinginan pelarut, sehingga penarikan kandungan nikotin dapat optimal.

  Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dipilih untuk menetapkan kadar nikotin karena metode KLT cocok untuk analisis bahan alam, selain itu juga karena metodenya sederhana, cepat dalam pemisahan, sensitif, kecepatan pemisahan tinggi, dan memerlukan jumlah cuplikan yang sangat sedikit (Khopkar, 1990). Nikotin merupakan senyawa kimia yang memiliki gugus polar dan gugus nonpolar yang dapat berinteraksi dengan fase diam dan fase gerak pada sistem KLT. Bercak nikotin dapat diukur di densitometer karena memiliki gugus kromofor yang dapat dideteksi oleh detektor UV pada rentang panjang gelombang UV. Metode densitometri digunakan untuk pengukuran kadar karena memiliki sensitifitas dan selektifitas yang tinggi. Dengan demikian metode penetapan kadar dengan KLT-densitometri ini memiliki keunggulan lebih efisien karena dapat menganalisis dan mengkuantifikasi beberapa senyawa dalam matriks sampel dalam sekali deteksi secara bersamaan.

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Metode penetapan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau dengan KLT-densitometri ini menggunakan hasil optimasi dengan nilai As=1, Rs=1,54, dan R f =0,56 (Chairio, 2011) dan validasi metode dengan hasil selektivitas menunjukkan Rs=1,54 dan linearitas r = 0,999 serta akurasi dan presisi yang baik pada konsentrasi 3 ppm hingga 5 ppm (Ariani, 2012) yang telah dilakukan sebelumnya pada serangkaian penelitian ini. Optimasi perlu dilakukan untuk mendapatkan metode pemisahan yang optimal. Sedangkan validasi perlu dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa metode analisis dengan sistem KLT- densitometri ini memenuhi parameter-parameter validasi sehingga dapat memberikan hasil analisis yang dapat dipercaya.

  Pengujian secara statistik dilakukan untuk mengetahui perbedaan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dan Na Oogst (NO). Uji statistik yang digunakan adalah uji t tidak berpasangan karena merupakan uji komparatif untuk membandingkan 2 macam sampel dan berupa variabel independent atau tidak berpasangan.

1. Permasalahan

  Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, timbul permasalahan sebagai berikut: a. berapakah kadar nikotin yang terkandung dalam ekstrak etanolik daun tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dan Na Oogst (NO)? b. apakah terdapat perbedaan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dan Na Oogst (NO)?

  4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.

   Keaslian Penelitian

  Penetapan kadar nikotin dalam daun tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dan Na Oogst (NO) ini pernah dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis oleh PT. Perkebunan Nusantara X Klaten. Penelitian mengenai penetapan kadar nikotin lain yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu penetapan kadar nikotin dalam sampel biologis menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT), kromatografi gas, spektrofotometri massa, dan kromatografi cair-MS (LC-MS) (Nakajima, Yamamoto, Kuroiwa, Yokoi, 2000), penentuan kadar nikotin dalam asap rokok (Susanna, Hartono, Fauzan, 2003), analisis nikotin dalam asap dan filter rokok dengan spektrofotodensitometer (Fidrianny, Supradja, Soemardji, 2004), penentuan kadar nikotin dalam mainstream smoke rokok putih dengan titrasi potensiometri (Primasari, 2006), penetapan kadar nikotin dalam rokok putih dengan metode KLT-densitometri (Widiretnani, 2009), dan penetapan kadar nikotin dalam rokok kretek berfilter dan tidak berfilter dengan metode KLT-densitometri (Oktiva, 2009).

  Penelitian tentang penetapan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dan Na Oogst (NO) dengan metode KLT-densitometri belum pernah dilakukan sebelumnya.

3. Manfaat penelitian

  a. Manfaat metodologis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam dunia kefarmasian mengenai metode ekstraksi daun tembakau dan penetapan kadar nikotin yang terkandung dalam ekstrak etanolik

  5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  daun tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dan Na Oogst (NO) dengan metode KLT-densitometri.

  b. Manfaat praktis. Hasil dari penelitian ini diharapkan menambah informasi dalam dunia farmasi dan juga masyarakat mengenai penetapan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dan Na Oogst (NO) dengan metode KLT-densitometri dan perbandingan kadar antara kedua tembakau tersebut.

B. Tujuan Penelitian

  Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

  a. kadar nikotin yang terdapat dalam ekstrak etanolik daun tembakau

  Vortenlanden Bawah Naungan (VBN) dan Na Oost (NO) dengan menggunakan metode KLT-Densitometri.

  b.

  perbedaan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau Vorstenlanden Bawah Naungan (VBN) dan Na Oogst (NO).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Tembakau Tanaman tembakau (Nicotiana tabacum L) termasuk familia Solanaceae. Spesies-spesies yang mempunyai nilai ekonomis adalah Nicotiana tabacum L dan

  dengan rincian sebagai berikut:

  Nicotiana rustica

  1. Nicotiana rustica L., mengandung kadar nikotin yang tinggi (max n = 16 %) biasanya digunakan untuk membuat abstrak alkaloid (sebagai bahan baku obat dan insektisida), jenis ini banyak berkembang di Rusia dan India

  2) Nicotiana tabacum L., mengandung kadar nikotin yang rendah (min n = 0,6%) jenis ini umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan rokok (Anonim, 2000).

  

Gambar 1. Tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) (Hanum, 2008)

  Dalam spesies Nicotiana tabacum terdapat varietas yang banyak jumlahnya, dan untuk tiap daerah terdapat perbedaan jumlah kadar nikotin, bentuk daun, dan jumlah daun yang dihasilkan. Proporsi kadar nikotin banyak bergantung

  7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kepada varietas, tanah tempat tumbuh tanaman, dan kultur teknis serta proses pengolahan daunnya (Abdullah, 1982).

  Varietas Vorstenlanden banyak digunakan sebagai tembakau cerutu yang banyak dibudidaya di daerah Jawa. Salah satu tempat budidaya tembakau

  

Vorstenlanden berada di PT. Perkebunan Nusantara X Klaten yang ditanam

  sebagai pertanaman Na Oogst (NO) dan di bawah naungan (VBN). Naungan yang diberikan pada tanaman tembakau VBN bertujuan untuk mengurangi intensitas cahaya sebesar 30% sehingga cahaya yang diperoleh tanaman tersebut sebesar 70% (PT. Perkebunan Nusantara XIX (Persero), 1998).

  Kadar nikotin yang terdapat dalam daun tembakau VBN diketahui sebesar 1,413% dan NO sebesar 0,867% (PT Perkebunan XIX (Persero), 1998).

  Tembakau Vorstenlanden adalah produk dari daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) tipe Vorstenlanden yang ditanam di Surakarta dan Yogyakarta tepat waktu dan dipanen saat musim penghujan, dikeringkan di los pengering serta difermentasi dan disortasi (Standar Nasional Indonesia, 1995).

  Nicotiana tabaccum L. tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 2,5 m dan

  batang sedikit bercabang. Daun tersebar, duduk, bertangkai pendek, memanjang (lanset) pangkal menyempit atau sebagian memeluk batang, ujung runcing.

  Batang maupun daunnya mempunyai rambut-rambut kelenjar. Daun tembakau yang disebut folia nicotianae mengandung nikotin 1-3%, nornikotin, nikotimin, nikotein, isonikotein, nikotoin, nikotelin (Tjitrosoepomo,1994).

  Berdasarkan tipe fotosintesisnya, tanaman tembakau termasuk dalam kelompok tanaman C3. Tanaman C3 merupakan kelompok tanaman yang

  8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memiliki kebutuhan terhadap cahaya matahari rendah. Ketika tanaman C3 mendapatkan cahaya tinggi/berlebih pada siang hari, stomata akan menutup, fotorespirasi meningkat sehingga C0

  2 diikat oleh Ribulosa Bi Phospat (RUBP)

  dan menghasilkan senyawa Phospho Gliseric Acid (PGA) yang memiliki 3 atom

  C. Proses pengikatan oleh C0 terjadi secara spontan, sehingga energi yang

  2 b

  dihasilkan untuk proses fotosintesis rendah (Anonim , 2011).

B. Nikotin

  Nikotin larut dalam semua bagian air di bawah 60°C dan sangat higroskopis. Sumber yang paling terkenal adalah tembakau N. tabacum L.

  Sebagai alkaloid utama pada tembakau, nikotin memiliki dua nitrogen tersier yang sangat berbeda: nitrogen pirolidin kuat (pKa 8,2) dan nitrogen piridin lemah (pKa 3,4)

  . Nikotin menunjukkan λ maks pada 262 nm (log ε 3,46) dalam etanol dengan sedikit perubahan pada penambahan asam (Cordell, 1981). Nilai pKa pada cincin

  2

  aromatik piridin lebih rendah dikarenakan efek hibridisasi sp yang menyebabkan orbital s bertambah sehingga elektron-elektron dalam orbital lebih terikat kuat pada nukleus (Crooks, 1999).

  N CH

  3 N 1-metil-2-(2-piridil) pirolidin

  

Gambar 2. Struktur Nikotin ( Pugh, 2002 )

  9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Nikotin merupakan senyawa tak berwarna hingga kuning pucat. Nikotin dapat berubah warna (fotodegradasi) menjadi coklat apabila terkena paparan sinar matahari dan udara. Berbau tajam serasa terbakar. Sangat larut dalam alkohol, kloroform, eter, petroleum eter, kerosin, dan minyak (The Merck Index, 1989).

  Titik didih nikotin berkisar antara 246-247°C. Rumus empiris nikotin yaitu C

10 H

  14 N 2 dengan bobot molekul 162,23gram/mol; C 74,03%, H 8,70%, N

  3 17,27%. Kerapatan jenis dari nikotin yaitu 1,0097kg/m (Domino, 1999).

  Nikotin adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada tanaman tembakau. Kadar nikotin dalam tembakau mencapai 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau yang berasal dari

  a

  hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun (Anonim , 2011). Kandungan senyawa alkaloid yang terdapat dalam ekstrak daun tembakau adalah nornikotin, nikotin, anabasin, anatabin. Senyawa alkaloid pada tembakau tergolong dalam basa lemah. Kandungan senyawa alkaloid yang terbesar pada ekstrak daun tembakau adalah nikotin (Crooks, 1999).

  H H H N N N H H H N N N (b) (c) (a)

  

Gambar 3. Struktur kimia nornikotin (a), anabasin (b), anatabin (c)

(Crooks, 1999)

  Nikotin dapat berlaku sebagai sebuah stimulan dan obat penenang atau penghilang rasa sakit (Susilowati, 2006). Kandungan nikotin dalam tembakau dapat digunakan untuk sebagai agen terapi untuk penyakit Parkinson dan

  10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Azheimer karena nikotin dapat meningkatkan reseptor nikotinat yang berpengaruh pada peningkatan asetilkolin dalam otak. Asetilkolin berperan penting untuk fungsi otak dan memori (Hamilton, 2011).

  

Gambar 4. Jalur modifikasi biosintesis nikotin (Anonim, 2010)

  Pada jalur biosintesis nikotin, D-glukosa yang merupakan produk fotosintesis dipecah dalam proses glikolisis menjadi asam piruvat. Asam piruvat akan dirombak untuk masuk dalam siklus krebs menjadi asetil Co-A. Asetil Co-A berikat an dengan oksaloasetat dan menghasilkan citrat sampai α-ketoglutarat. α- ketoglutarat menghasilkan 2 asam amino yaitu L-glutamate dan L-arginin yang menghantarkan ke prekusor biosintesis nikotin yaitu L-ornithine (Salisbury dan Ross, 1995).

  11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C.

   Simplisia dan Penanganan Daun Tembakau 1. Simplisia

  Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisia merupakan bahan yang dikeringkan (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1995). Pada umumnya pembuatan simplisia melalui tahap seperti berikut pengumpulan bahan baku, sortasi, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengepakan, penyimpanan dan pemerikasaan mutu (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1985).

2. Penanganan Daun Tembakau

  Kegiatan yang perlu dilakukan pada penanganan daun tembakau setelah dipanen adalah sortasi pendahuluan, penyejunan, dan pengolahan untuk mendapatkan hasil akhir yang baik.

  a. Sortasi pendahuluan, daun tembakau yang telah dipetik dan terkumpul di tempat yang teduh disortasi terlebih dahulu sebelum tahap pengolahan daun.

  Tujun dari sortasi pendahuluan yaitu : memudahkan proses pengolahan dan memudahkan dalam pengelompokkan ke dalam kualitas menurut mutu b. Penyejunan, kegiatan penataan daun tembakau dengan cara menusuk bagian pangkal gagang daun/ibu tulang daun atau pada bagian ruas batang di antara dua dua daun. Tujuan dari penyejunan yaitu : memudahkan dalam penataan di ruang pengering/pengolahan dan mencegah daun tidak saling melekat ketika kelembapan tinggi sehingga daun mengering secara merata

  12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c. Curing, proses curing bertujuan melepaskan air dari daun tembakau dari kadar air 80-90% menjadi 10-15% dan perubahan warna dari zat hijau daun menjadi warna orange (Cahyono, 1998).

3. Curing

  Pengolahan pasca panen dari tembakau Vorstenlanden adalah dengan cara curing. Curing merupakan proses pengeringan daun tembakau yang bertujuan untuk melepaskan kadar air dari 80-90% menjadi 10-15%, dan untuk mengubah warna dari zat hijau daun menjadi warna orange dengan aroma sesuai dengan standar tembakau yang diproses (Hanum, 2008).

  Tahapan curing ada 4, yaitu:

  1. Penguningan, merupakan proses perubahan warna dari hijau ke warna kuning karena hilangnya zat hijau daun/klorofil ke zat kuning daun dan terjadi penguraian zat tepung menjadi gula dengan menggunakan suhu 32-42°C

  2. Pengikatan warna, suhu dinaikkan secara perlahan setelah seluruh daun berwarna kuning. Suhu yang digunakan yaitu 43-52°C dan akan menghasilkan warna kuning orange

  3. Pengeringan lembar daun, tujuannya untuk mengurangi kadar air di dalam lembar daun dengan menaikkan suhu pada 53-62°C. Ciri-ciri proses ini, daun sudah terasa kering apabila dipegang, tapi tulang daun masih terasa basah

  4. Pengeringan gagang, dilakukan pada suhu 63-72°C. Ciri tahapan ini apabila seluruh tulang daun sudah kering, dan bila ditekuk batangnya akan patah dan berbunyi (Hanum, 2008).

  13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D.

   Ekstraksi 1. Ekstrak

  Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan,1995).

  Ekstrak tumbuhan merupakan material yang diperoleh dengan cara menyari bahan tumbuhan dengan pelarut tertentu (Saifudin, 2011). Ekstrak dikelompokkan menurut sifatnya menjadi:

  a. Ekstrak encer (extractum tenue), sediaan ekstrak encer ini memiliki konsistensi madu dan mudah dituang b. Ekstrak kental (extractum spissum), sediaan ekstrak kental ini memiliki konsistensi liat dalam keadaan dingin dan tidak dapat dituang serta kandungan airnya berjumlah sampai 30%

  c. Ekstrak kering (extractum siccum), sediaan ekstrak kering ini memiliki konsistensi kering dan mudah digosokkan dengan kandungan lembab tidak lebih dari 5%

  d. Ekstrak cair (extractum fluidum), pada ekstrak cair memilki konsistensi cair dan mudah dituang (Voigt, 1995).

2. Ekstraksi

  Ekstraksi adalah kegiatan penarikan zat aktif yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Pemilihan pelarut

  14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dan cara ekstraksi yang tepat dapat dipermudah dengan mengetahui terlebih dahulu zat aktif yang dikandung simplisia. Ekstraksi dipengaruhi oleh derajat kehalusan serbuk dan perbedaan konsentrasi (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1986).

Dokumen yang terkait

Optimasi metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-densitometri pada penetapan kadar asam ursolat dalam ekstrak etanol daun binahong.

0 1 1

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit merah (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri.

4 17 105

Validasi metode kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) fase terbalik pada penetapan kadar nikotin dalam ekstrak tembakau pada rokok ``Merek X``.

0 3 131

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit putih (Capsicum frutescens L.) dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) - densitometri.

1 5 119

Validasi metode dan penetapan kadar nikotin dalam ekstrak tembakau rokok ``Merek X`` dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) menggunakan standar internal asetanilida.

4 21 116

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanolik buah cabai rawit merah dengan metode DPPH dan penetapan kadar kapsaisin secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) densitometri

0 2 103

Kromatografi Lapis Tipis

1 4 15

Penetapan kadar asam ursolat dalam ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik - USD Repository

0 1 78

Validasi metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)-densitometri pada penetapan kadar kurkumin dalam sediaan cair Obat Herbal Terstandar (OHT) Kiranti - USD Repository

0 0 90

Optimasi metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) pada penetapan kadar nikotin dalam ekstrak etanolik daun tembakau - USD Repository

0 2 116