ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV) PADA IBU HIV BERBASIS INFORMATION MOTIVATION BEHAVIORAL SKILLS (IMB) MODEL OF ANTIRETROVIRAL THERAPY (ART) ADHERENCE DI POLI UPIPI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA PENELITIAN DESKRIPTIF
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV) PADA IBU HIV BERBASIS INFORMATION MOTIVATION BEHAVIORAL SKILLS (IMB) MODEL OF ANTIRETROVIRAL THERAPY (ART) ADHERENCE DI POLI UPIPI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIK OLEH:
DESSY ERA PUSPITASARI NIM. 131411123056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV) PADA IBU HIV BERBASIS INFORMATION MOTIVATION BEHAVIORAL SKILLS (IMB) MODEL OF ANTIRETROVIRAL THERAPY (ART) ADHERENCE DI POLI UPIPI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIK UntukMemperolehGelarSarjanaKeperawatan (S.Kep) dalam Program Studi Pendidikan Ners pada Program Studi Pendidikan Ners FakultasKeperawatanUNAIR
OLEH: DESSY ERA PUSPITASARI NIM. 131411123056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG DESSY ERA P
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG DESSY ERA P
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG DESSY ERA P vi
MOTTO “HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, JADIKANLAH SABAR DAN SHOLATMU SEBAGAI PENOLONGMU, SESUNGGUHNYA ALLAH BESERTA ORANG- ORANG YANG SABAR” (AL-BAQARAH : 153)
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat, hidayah dan limpahan karuniaNya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV) PADA
IBU HIV BERBASIS
INFORMATION MOTIVATION BEHAVIORAL SKILLS (IMB) MODEL OF ANTIRETROVIRAL THERAPY (ART) ADHERENCE DI POLI UPIPI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA ”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya dengan hati yang tulus kepada: 1.
Prof. Dr. Nursalam M.Nurs (Hons) selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada kami untuk menyelesaikan Program Studi Pendidikan Ners.
2. Bapak Kusnanto,S.Kp., M.Kes., selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan dan dorongan pada kami untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Direktur RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi di Poli UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
4. Ibu Purwaningsih S.Kp.,M.Kes. selaku pembimbing I yang telah dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan arahan dan bimbingan, vii serta kesempatan untuk bergabung dalam penelitian beliau yang berjudul
“Prevention Mother to Child Transmission of HIV / AIDS based on Community Home Based Care”, sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai
tepat waktu.
5. Ibu Nuzul Qur’aniati, S.Kep.,Ns.,M.Ng selaku pembimbing II dan dosen wali yang telah dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan arahan dan bimbingansehingga penulisan skripsi ini dapat selesai tepat waktu.
6. Mira Triharini, S.Kp.,M.Kep. dan bapak Makhfudli, Ibu
S.Kep.,Ns.,M.Ked.,Trop., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang bermanfaat dalam menyempurnakan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf pengajar Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan UNAIR yang telah mendidik dan membimbing serta memberikan ilmu selama masa perkuliahan.
8. Kepala UPIPI dan Ketua Tim Medik AIDS RSUD Dr. Soetomo Surabaya serta selaku pembimbing klinis penelitian, dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD, K-PTI, FINASIMyang telah memberikan izin dan bimbingan kepada penulis , serta seluruh staff Poli UPIPI yang membantu dan memfasilitasi untuk melakukan penelitian di Poli UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya .
9. Semua responden penelitian di Poli UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya, yang telah bersedia menjadi responden dan mendukung penelitian ini.
10. Staf dan rekan-rekan IGD Lt. 1 RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang telah memberikan motivasi dan semangat.
11. Kedua orang tua saya (Bapak Drs. H. Soetarno dan Ibu Dra. Hj. Arum Suwei), suami dan anak-anakku tersayang yang telah memberikan doa viii sepanjang waktu, menguatkan, memberi dukungan, motivasi, dan membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
12. Teman-teman, khususnya B17 AJ1, AJ2, Funtastic 4, yang telah memberikan dukungan dan semangat.
13. Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah memberi motivasi dan bantuan hingga skripsi ini dapat terselesaikan Semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah membantu penulis.
Jazaakumullaahu khayran katsiran wa ahsanul jazaa.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan ke depan. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi profesi keperawatan. Aamiin Allaahumma Aamiin
Surabaya, 5 Februari 2016 Penulis ix
ABSTRACT FACTORS ANALYSIS INFLUENCED TO ANTIRETROVIRAL (ARV) MEDICINE CONSUMPTION ADHERENCE AMONG HIV MOTHERS BASED ON INFORMATION MOTIVATION BEHAVIORAL SKILLS (IMB) MODEL OF ANTIRETROVIRAL THERAPY (ART) ADHERENCE
Descriptive analytic study in UPIPI Polyclinic Dr. Soetomo Regional Public Hospital
By: Dessy Era Puspitasari Introduction: Non-adherence of medication therapy was found among HIV
mothers, 59% patients did not come back to take the medicine in UPIPI Polyclinic Dr. Soetomo Regional Public Hospital. The patients adherence was influenced by various factors. This study aimed to analyze factors influenced to antriretroviral (ARV) medicine consumption adherence among HIV mothers based on Information Motivation Behavioral skills (IMB) model of ART adherence.
Method: The design of this study was descriptive analytic and cross sectional
with 74 sample size of HIV mothers who were taken by using purpossive sampling technique. Independent variable of this study were information, motivation and behavioral skills. Dependent variable was ARV medicine consumption adherence among HIV mothers. Data were taken by using questionnaire and medical record then analyzed by using Logistic Regression statistic test. Result: The result showed that a significant influence between motivation with ARV medicine consumption adherence(p= 0.016). There was no influence of information (p= 0.602) and behavioral skills (p=0.371) to ARV medicine consumption adherence. Conclusion: It can be concluded that motivation influence to ARV medicine consumption adherence among HIV mothers. This study sugests the UPIPI Polyclinic Dr. Soetomo Regional Public Hospital to arrange a health education regularly related to ART adherence and the further research can arrange new research relates to this study with other factors such as the role of taking in medicine caretaker and support group with larger research area and bigger sample size.
Keywords: HIV mothers, information, motivation, behavioral skills x
xi
2.1.9 Tatalaksana klinis infeksi HIV/AIDS ........................... 21
2.1.6 Manifestasi klinis .......................................................... 15
2.1.7 Klasifikasi klinis HIV/AIDS ......................................... 16
2.1.8 Diagnosis infeksi HIV .................................................. 19
1.1.8.1 Diagnosis klinis ................................................. 19
1.1.8.2 Diagnosis laboratoris ........................................ 20
1.1.8.3 Diagnosis infeksi HIV ....................................... 21
1.1.9.1 Tatalaksana umum ............................................ 21
2.1.4 Sifat –sifat umum Retrovirus ........................................ 14
1.1.9.2 Tatalaksana khusus ........................................... 21
2.2 Konsep Kepatuhan ................................................................. 30
2.2.1 Pengertian kepatuhan .................................................... 30
2.2.2 Batasan kepatuhan ........................................................ 30
2.2.3 Pengukuran perilaku kepatuhan .................................... 30
2.2.4 Upaya peningkatan kepatuhan ...................................... 31
2.1.5 Perjalanan penyakit HIV/AIDS .................................... 14
2.1.3 Etiologi ......................................................................... 11
DAFTAR ISI
1.4.1 Tujuan umum ................................................................ 7
Halaman Judul ........................................................................................... i Surat Pernyataan........................................................................................ ii Lembar Pernyataan.................................................................................... iii Lembar Persetujuan ................................................................................... iv Lembar Penetapan Panitia Penguji Skripsi ............................................... v Motto ......................................................................................................... vi Ucapan Terimakasih.................................................................................. vii Abstract ..................................................................................................... x Daftar Isi.................................................................................................... xi Daftar Tabel .............................................................................................. xiii Daftar Gambar ........................................................................................... xiv Daftar Lampiran ........................................................................................ xv DaftarSingkatan......................................................................................... xvi
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................... 6
1.3 Rumusan Masalah .................................................................. 7
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................... 7
1.4.2 Tujuan khusus ............................................................... 7
2.1.2 Asal mula HIV .............................................................. 10
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................. 7
1.5.1 Manfaat teoritis ............................................................. 7
1.5.2 Manfaat praktis ............................................................. 8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep HIV/AIDS ................................................................. 9
2.1.1 Definisi HIV/AIDS ....................................................... 9
2.2.5 Kepatuhan terhadap kesehatan ..................................... 31
2.2.6 Pengertian kepatuhan minum obat ................................ 31
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat ARV ....................................................................................... 34
2.3.1 Informasi ....................................................................... 36
2.3.2 Motivasi ........................................................................ 37
2.3.3 Ketrampilan berperilaku ............................................... 37
2.4 Keaslian Penelitian ................................................................. 39
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual .............................................................. 41
3.2 Hipotesis Penelitian ................................................................. 42
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian .................................................................... 43
4.2 Populasi, Sampel (kriteria inklusi,eksklusi), Besar Sampel
(Sample Size)dan Teknik Pengambilan Sampel(Sampling) .... 44
4.2.1 Populasi ......................................................................... 44
4.2.2 Sampel .......................................................................... 44
4.2.3 Besar sample ................................................................. 45
4.2.4 Sampling ....................................................................... 46
4.3 Variabel Penelitian .................................................................. 46
4.3.1 Klasifikasi variabel ....................................................... 46
4.4 Definisi Operasional ............................................................... 47
4.5 Instrumen Penelitian ............................................................... 50
4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 51
4.7 Pengumpulan Data ................................................................. 51
4.8 Analisa Data ........................................................................... 53
4.9 Kerangka Operasional ............................................................ 57
4.10 Etika Penelitian .................................................................... 57
4.11 Keterbatasan Penelitian ........................................................ 58
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ....................................................................... 59
5.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian ................................ 59
5.1.2 Krakteristik demografi responden ................................. 61
5.1.3 Data khusus ................................................................... 62
5.2 Pembahasan ............................................................................. 66
5.2.1 Pengaruh informasi dengan kepatuhan minum obat ARV .............................................................................. 66
5.2.2 Pengaruh motivasi dengan kepatuhan minum obat ARV .............................................................................. 68
5.2.3 Pengaruh keterampilan berperilaku dengan kepatuhan minum obat ARV .......................................................... 70
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan .............................................................................. 73
6.2 Saran ........................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 75
LAMPIRAN ............................................................................................. 79
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Stadium Klinis HIV/AIDS WHO pada Dewasa Muda dan Dewasa .....................................................................................16 Tabel 2.2 Target terapi Antiretroviral ...................................................... 26
Tabel 2.3 Rekomendasi Mulai Terapi ART ............................................. 27Tabel 2.4 Pilihan Rejimen Terapi ............................................................. 28Tabel 2.5 Pemantauan Respons ART dan Kegagalan Terapi ................... 28Tabel 2.6 ART Lini-Kedua: Pengganti ARV ........................................... 29Tabel 2.7 ART Lini Ketiga ....................................................................... 29Tabel 2.7 Keaslian Penelitian ................................................................... 39Tabel 4.1 Definisi operasional faktor yang mempengaruhi kepatuhanminum obat ARV pada Ibu HIV .............................................. 47
Tabel 4.2 Analisis statistik variabel peneliatian analisis faktor yang mempengaruhikepatuhan minum obat ARV pada ibu HIVberdasarkan Information Motivation Behavioural Skills (IMB) Model of ART Adherence di POLI UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya .................................................................... 56 Tabel 5.1 Disribusi karakteristik responden di Poli UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada tanggal 18-22 Januari 2016 ............... 61
Tabel 5.2 Distribusi tingkat informasi responden tentang obat ARV diPoli UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada tanggal 18-22 Januari 2016 .............................................................................. 62
Tabel 5.3 Distribusi tingkat motivasi responden minum obat ARV diPoli UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabayapada tanggal 18-22 Januari 2016 .............................................................................. 63
Tabel 5.4 Distribusi tingkat keterampilan berprilaku minum obat ARV responden di Poli UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabayapadatanggal 18-22 Januari 2016....................................................... 64
Tabel 5.5 Distribusi kepatuhan minum obat ARV responden di PoliUPIPIRSUD Dr. Soetomo Surabayapada tanggal 18-22 Januari 2016 .............................................................................. 65
Tabel 5.6 Pengaruh informasi, motivasi dan keterampilan berperilaku dengan kepatuhan minum obat ARV pada ibu HIV di PoliUPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabayapada tanggal 18-22 Januari 2016 .............................................................................. 65 xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Identifikasi masalah masalah faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat ARV pada Ibu HIV di UPIPIRSUD dr. Soetomo Surabaya .............................................. 6
Gambar 2.1 Diadaptasi dari Information Motivation Behavioral Skills(IMB) Model of ART Adherence .......................................... 35
Gambar 3.1 Kerangka konseptual diadaptasi dari teori Fisher (2006) faktor-faktor yang mempengaruhikepatuhan minum obatARV pada ibu HIV yang mengadaptasi IMB Model of ART Adherence di POLI UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya ............................................................................... 41
Gambar 4.2 Kerangka kerja analisis faktor yang mempengaruhikepatuhanminum obat arv pada ibu hivberbasis Information Motivation Behavioral skills (IMB) Model of ART Adherence di POLI UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya ............................................................... 57 xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Form Informed Consent ........................................................... 79 Lampiran 2: Form Information For Consent ............................................... 80 Lampiran 3: Surat Izin Pengambilan Data Awal ......................................... 83 Lampiran 4: Sertifikat Kelayakan Etik ........................................................ 84 Lampiran 5: Surat Permohonan Pengambilan Data ..................................... 85 Lampiran 6: Surat Izin Pengambilan Data ................................................... 86 Lampiran 7: Surat Pernyataan Selesai Penelitian......................................... 87 Lampiran 8: Kuesioner ................................................................................. 88 Lampiran 9: Tabulasi Data ........................................................................... 92 xv
DAFTAR SINGKATAN
xvi
AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome ALT : Adult T Cell Leukemenia ASI : Air Susu Ibu ART : Antiretroviral Therapy ARV : Antiretroviral CD-4 : Cluster of differentiation 4 CD-8 : Cluster of differentiation 8 CMV : Cytomegalovirus Depkes : Departemen Kesehatan DHHS : Departement of Health and Human Service DNA : Deoxyribonucleic Acid ELISA : Enzym-linked Immunosorbent Assay gp120, gp41 : glikoprotein120, glikoprotein41 HIV : Human Immunodeficiency Virus HTLV : Human T-cell lymphotropic virus
IDAV : Immuno Deficiency-Associated Virus
IFA : Indirect Immunofluorescence Assays
IMB : Information Motivation Behavioral Skills
ISPA : Infeksi Saluran Pernapasan Atas KDS : Kelompok Dukungan Sebaya Kemenkes RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia LAV : Lymphadenopathy-Associated LW-IMB-AAQ : The Life Windows Information-Motivation-Behavioral Skills
ART Adherence Questionaire MDG : Millennium Development Goal NA : Neuraminidase NNRTIs NRTIs : Nucleoside Reverse-transcriptase Inhibitors ODHA : Orang Dengan HIV AIDS PCR : Polymerase Chain Reaction PMO : Pengawas Minum Obat RIPA : Radio-Immunoprecipitation Assay RNA : Ribonucleic Acid RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah SSP : Sistem Saraf Pusat TB Paru : Tuberkulosis Paru TH/TS : T-helper/ T-Supressor UPIPI : Unit Perawatan Intermidiate Penyakit Infeksi
VCT : Voluntary Counselling and Testing WB : Western Blot WHO : The World Health Organization
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
The Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) saat ini merupakan masalah kesehatan yang mengancam Indonesia dan banyak negara di seluruh dunia. HIV adalah virus menginfeksi sel-sel sistem kekebalan tubuh, menghancurkan atau merusak fungsinya. Infeksi HIV membuat kerusakan progresif sistem kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan AIDS (WHO, 2015). Penderita HIV/AIDS memerlukan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS serta untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dan komplikasinya (Kemenkes RI, 2014). Pasien yang mendapat pengobatan, harus patuh dalam mengkonsumsi obat ARV seumur hidup, tepat waktu dan disiplin.
Kepatuhan minum obat pada klien HIV/AIDS meliputi ketepatan dalam waktu, jumlah, dosis, serta cara individu dalam mengkonsumsi obat pribadinya.
Ketidakpatuhan dalam pelaksanaan terapi akan menurunkan efektivitas kerja obat ARV bahkan meningkatkan resistensi virus dalam tubuh (Djoerban, 2010).
Kepatuhan adalah hal yang mutlak dimiliki dan dilakukan oleh penerima ARV sebagai bentuk perilaku mencegah resistensi dan upaya memaksimalkan manfaat terapi serta mengurangi kegagalan pengobatan.
Kegagalan pengobatan dapat terjadi karena ketidakteraturan dari klien minum obat atau adherence yang buruk dari orang dengan HIV AIDS (ODHA).
1
2 Menurut hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada ibu HIV yang berobat di Unit Perawatan Intermidiate Penyakit Infeksi (UPIPI), penyebab ketidakpatuhan minum obat ARV adalah ibu merasa sudah sehat sehingga tidak lagi minum obat, lupa minum obat ARV, efek samping yang dirasakan ibu setelah minum obat ARV dan jarak rumah ke rumah sakit cukup jauh. Agar kegagalan tidak terjadi, motivasi sangat diperlukan dalam menjalankan kepatuhan terapi ARV, tanpa adanya motivasi terapi ARV tidak dapat dilanjutkan (Nursalam dan Kurniawati, 2007). Selain itu, pengetahuan ODHA tentang terapi ARV juga dapat mempengaruhi kepatuhan dalam mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati dalam terapi ARV (Dima, et al. 2013).
Kepatuhan terhadap antiretroviral therapy (ART) adalah kunci untuk menekan berkembangnya penyakit HIV, mengurangi risiko resistensi obat, meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, kualitas hidup, dan kelangsungan hidup, serta penurunan risiko transmisi penyakit HIV. Seorang ibu haruslah patuh dalam menjalani terapi ARV untuk mencegah terjadinya transmisi dari ibu ke anak. Ketidakpatuhan minum obat ARV pada ibu dapat meningkatkan risiko penularan HIV dari ibu ke anak (Kemenkes RI, 2011).
World Health Organisation (WHO), menyebutkan terdapat 12.9 juta orang telah mendapat pengobatan ARV di seluruh dunia sampai akhir tahun 2013.
Tercatat 11.7 juta orang dari mereka berasal dari negara yang pendapatannya menengah kebawah.Penambahan 2 juta orang yang memulai pengobatan ARV pada tahun 2013 menandai penambahan penyedian terbesar obat ARV untuk tiap tahunnya. Pada akhir tahun 2014, tercatat sebanyak 14,9 juta orang yang mendapat pengobatan ARV dan WHO memprediksi pada tahun 2015, 15 juta
3 `orang akan mendapat pengobatan ARV di Negara yang berpendapatan menengah ke bawah (WHO, 2014).
Berdasarkan laporan Millennium Development Goal 6 (MDG 6), Proporsi penduduk yang terinfeksi HIV lanjut yang tercakup dalam ART pada tahun 2011 adalah 84,10 persen (24.410 ODHA) dan meningkat menjadi 88 persen pada tahun2012 (30.663 ODHA), 93 persen pada tahun 2013 (39.418 ODHA).
Kemudian meningkat kembali pada tahun2014 menjadi menjadi 96 persen (50.400 ODHA). Jumlah ODHA tahun 2014 yang pernah menerima pengobatan ARV sebanyak 84.030 orang (77,76%) dari 108.060 orang yang memenuhi syarat, dari data tersebut ditemukan data jumlah orang yang masih mendapat pengobatan ARV sampai dengan bulan September 2014 adalah sebanyak 45.631 orang, berarti ada 38.399 orang yang berhenti melakukan pengobatan ARV, hal ini menunjukan angka kejadian kegagalan dalam pengobatan ARV yang tinggi (Kemenkes RI, 2014).
Menurut Laporan Progres HIV-AIDS WHO Regional SEARO tahun 2011 sekitar 1,3 juta orang (37%) perempuan terinfeksi HIV.Infeksi HIV pada ibu hamil dapat mengancam kehidupan ibu serta ibu dapat menularkan virus kepada bayinya. Lebih dari 90% kasus anak terinfeksi HIV, ditularkan melalui proses penularan dari ibu ke anak atau mother-to-child HIV transmission (MTCT). Virus HIV dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada anaknya selama kehamilan, saat persalinan dan saat menyusui (Kemenkes RI, 2012).
Hasil survei pada tanggal 19 Oktober 2015, yang dilakukan peneliti di POLI Unit Pelayanan Intermediet dan Penyakit Infeksi (UPIPI), didapat data ibu yang menderita HIV termasuk di dalamnya yaitu ibu hamil, ibu menyusui dan ibu
4 nifas, data menyebutkan pada bulan Januari - September tahun 2015 yang mendapat pengobatan ARV sebanyak 187 orang dan sekitar 111 orang (59%) tidak datang kembali untuk mengambil obat atau tidak patuh dalam menjalani pengobatan (POLI UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya, 2015).
Pengobatan antiretroviral (ARV) menuntut ODHA untuk patuh dan menjalankan pengobatanya secara teratur. Pelanggaran dalam minum obat dapat berakibat fatal, bahkan dapat menyebabkan kegagalan dalam proses pengobatan. Sebuah penelitian mengenai penggunaan ARV, ditemukan bahkan satu saja dosis yang terlewatkan dalam 28 hari, diasosiasikan dengan kegagalan proses perawatan (Montaner, et al., 2004). Ketidakpatuhan dalam pelaksanaan terapi akan menurunkan efektivitas kerja obat ARV bahkan meningkatkan resistensi virus dalam tubuh (Djoerban, 2010).
Dampak yang ditimbulkan akibat ibu terkena HIV cukup besar, bagi individu atau ibu itu sendiri yaitu tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan umur masa produktif yang lebih pendek. Dampak yang terjadi dalam keluarga yaitu terjadinya keretakan dalam rumah tangga, anak-anak merasa tertekan melihat kondisi orang tuanya dalam menghadapi penyakit, mereka kehilangan sumber kasih sayang dan dalam masyarakat, ibu yang terkena HIV mengalami diskriminasi atau penolakan. Secara nasional, dampak yang terjadi akibat ibu terkena HIV adalah meningkatnya angka kematian ibu dan anak dan menurunnya taraf kesehatan ibu dan anak di Indonesia (Kemenkes, 2009)
Berdasarkan teori Information Motivation Behavioral Skills (IMB) Model of ART Adherence informasi, motivasi dan kemampuan berperilaku merupakan determinan fundamental suatu perilaku (Fisher, 2006). Hasil penelitian Horvath,
5 Smolenski, & Amico (2014) yang melakukan survei online menggunakan Life Windows IMB-ART-Adherence Questionnaire di Milwaukee Wisconsin pada 312 ODHA menunjukan bahwa informasi (pengetahuan) dan motivasi mempengaruhi tingkat kepatuhan ODHA melalui kemampuan berperilaku. IMB Model of ART Adherence merupakan model perilaku yang secara khusus membahas kepatuhan minum obat ARV pada pasien HIV (Fisher, 2006). Menurut Amico (2006) IMB Model of ART Adherenceberkontribusi besar untuk mendorong upaya memperpanjang dan meningkatkan kualitas hidup pasien HIV dalam ART melalui
.
intervensi perubahan perilaku Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat ARV pada ibu HIV perlu diketahui oleh perawat untuk mengetahui penyebab ketidakpatuhan minum obat ARV dan hal tersebut bermanfaat bagi perawat dalam merencanakan intervensi yang tepat untuk menghindari ketidakpatuhanminum obat ARVpada ibu HIV.
6
1.2 Identifikasi Masalah
Sebanyak 59% ibu Kurangnya 1.
Viral load informasi Ibu HIV tidak datang meningkat
HIV tentang kembali untuk
2. Resistensi obat Keterampilan terapi ARV mengambil obat atau berperilaku;
3. Jumlah CD-4 tidak patuh dalam ibu HIV tidak menurun adekuat dan menjalani pengobatan
4. Status kesehatan konsisten pada bulan Januari- objektif dalam
September 2015 di memburuk menjalani
POLI UPIPI RSUD Rendahnya 5.
Kesehatan terapi ARV dr. Soetomo motivasi Ibu subjektif
Surabaya. (POLI HIVmenjalani menurun
UPIPI RSUD dr terapi ARV secara teratur
Gambar 1.1 Identifikasi masalah faktor yang mempengaruhikepatuhan minum obat ARV pada Ibu HIV di POLI UPIPI RSUD Dr. SoetomoSurabaya Kurangnya informasi Ibu HIV tentang terapi ARV dan rendahnya motivasi
Ibu HIV dalam menjalani terapi ARV secara teratur memilki pengaruh terhadap keterampilan berperilaku; ibu HIV tidak adekuat dan konsisten dalam menjalani terapi ARV. Hal ini ditunjukkan dari hasil survey ditemukan 111 (59%) ibu HIV tidak datang kembali untuk mengambil obat atau tidak patuh dalam menjalani pengobatan pada bulan Januari-September 2015 di POLI UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya (POLI UPIPI RSUD dr Soetomo, 2015).
Ketidakpatuhan dalam minum obat ARV ini menyebabkan viral load meningkat, resistensi obat, menurunnya jumlah Cluster of differentiation 4 (CD-4) status kesehatan objektif memburuk dan status kesehatan subjektif menurun.
7
1.3 Rumusan Masalah 1.
Apakah ada pengaruh faktor informasi dengan kepatuhan minum obat ARV pada ibu dengan HIV.
2. Apakah ada pengaruh faktor motivasi dengan kepatuhan minum obat ARV pada ibu dengan HIV.
3. Apakah ada pengaruh faktor keterampilan berperilaku dengan kepatuhan minum obat ARV pada ibu dengan HIV.
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan umum Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat ARV pada ibu dengan HIV di POLI UPIPI Dr. RSUD Soetomo Surabaya.
1.4.2 Tujuan khusus 1.
Menganalisa pengaruh informasi dengan kepatuhan minum obat ARV pada ibu HIV di POLI UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
2. Menganalisa pengaruh motivasi dengan kepatuhan minum obat ARV pada ibu HIV di POLI UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
3. Menganalisa pengaruh keterampilan berperilaku dengan kepatuhan minum obat ARV pada ibu dengan HIVdi POLI UPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat mendukung konsep keperawatan medikal bedah khususnya mengenai keefektifan pengetahuan dan motivasi terhadap kepatuhan minum obat ARV pada pasien HIV.
8
1.5.2 Manfaat praktis
1) Bagi institusi
Hasil penelitian ini diharapkan diharapkan dapat menjadi panduan atau bahan acuan bagi institusi setempat dalam memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan kepada ODHA akan pentingnya pengetahuan dan motivasi dalam kepatuhan minum obat ARV.
2) Bagi profesi
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi peneliti dan profesi keperawatan tentang perawatan pasien ODHA mengenai kepatuhan minum obat ARV sehingga dapat menambah keberhasilan dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien.
3) Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan bahan acuan dalam penelitian selanjutnya terutama dalam meneliti kepatuhan ODHA dalam minum obat ARV.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini peneliti menguraikan beberapa konsep, teori, dan pendapat
para ahli keperawatan dan hasil
- – hasil penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini.
2.1 Konsep HIV/AIDS
2.1.10 Definisi HIV/AIDS
The Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus menginfeksi sel- sel sistem kekebalan tubuh, menghancurkan atau merusak fungsinya. Infeksi HIV membuat kerusakan progresif sistem kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan AIDS (WHO, 2015).
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan penyakit yang disebabkan oleh HIV. HIV ditemukan dalam cairan tubuh terutama darah, cairan sperma, cairan vagina, air susu ibu. Virus tersebut merusak system kekebalan tubuh manusia dan mengakibatkan turunnya atau hilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi (Depkes, 2006).
HIV adalah retrovirus yang termasuk golongan virus Ribonucleic Acid (RNA), yaitu virus yang menggunakan RNA sebagai molekul pembawa genetik.
Sebagai retrovirus, HIV memiliki sifat khas karena memiliki enzim reverse transcriptase, yaitu enzim yang memungkinkan virus merubah informasi genetiknya yang berada dalam RNA ke dalam bentuk Deoxyribonucleic Acid (DNA) yang kemudian diintegrasikan ke dalam informasi genetik sel l limfosit yang diserang. Dengan demikian HIV dapat memanfaatkan mekanisme sel
9
10 limfosit untuk mengkopi dirinya menjadi virus baru yang memiliki ciri-ciri HIV (Depkes, 2006).
HIV dapat ditemukan dan diisolasikan dari sel limfosit T, limfosit B, sel makrofag (di otak dan paru) dan berbagai cairan tubuh. Akan tetapi sampai saat ini hanya darah dan air mani yang jelas terbukti sebagai sumber penularan serta ASI yang mampu menularkan HIV dari ibu ke bayinya (Depkes, 2006).
2.1.11 Asal mula HIV
Tjokoro (1992), virus leukemia Human T-cell lymphotropic virus (HTLV) mempunyai hubungan dengan malignansi pada limfosit T dan dapat memproduksi sel T secara berlebihan serta menyebabkan leukemia. Tiga tipe Retrovirus yang berkerabat, tetapi secara imunologik sangat berbeda telah berhasil didefinisikan, yaitu HTLV serotype I,II,III. Serotipe yang berhasil diasingkan terlebih dahulu adalah HTLV-I yaitu penyebab Adult T Cell Leukemenia (ALT). HLTV-II berhasil diasingkan dari varian sel T yang berasal dari leukemenia yang sangat jarang (hairy cell leukemenia), tetapi belum ditemukan kaitannya secara jelas dengan suatu penyakit khusus HTLV-III merupakan suatu penyebab penyakit imunoregulator yang gawat dengan terganggunya sistem kekebalan didapat yang berat. Hal ini peranan sangat penting pada imunitas seluler.
Diserang limfosit T menimbulkan perubahan perbandingan sel T-helper & sel T suppressor (Ts, OKT8-reaktive, CD8) dalam darah perifer secara normal rasio TH/TS. Sehubungan dengan penyakit AIDS, para peneliti di Perancis melaporkan tentang penemuan suatu virus dari penderita AIDS, para penderita AIDS yang disebut Lymphadenopathy-Associated Virus (LAV) atau Immuno Deficiency-Associated Virus (IDAV). Virus yang diasingkan ini ternyata
11 mempunyai sifat-sifat yang identik dengan HTLV-III AIDS di Amerika Selatan) .Sifat yang identik diantaranya adalah tropisma yang kuat dan spesifik terhadap sel limfosit T-helper dan menimbulkan kerusakan pada sel tersebut sehingga mengakibatkan penyakit AIDS. Virus AIDS kemudian disebut Human T- Lymphotropic Virus type II Cheerman dan berre (1985), kemudian menyebutkan virus AIDS dengan Lhymnodenopathy AIDS Virus (LAV). Akhirnya oleh komisi taksonomi internasional diberi nama baru yaitu Human Immunodeficiency Virus (HIV).
2.1.12 Etiologi
Penyebab penyakit AIDS adalah HIV yakni sejenis virus NA yang tergolong retrovirus.Virus ini memiliki materi genetik berupa sepasang asam ribonukleat rantai tunggal yang identik dan suatu enzim yang disebut reverse transcriptase. Virion HIV mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope yang merupakan lapisan terluar, capsid yang meliputi isi virion dan core yang merupakan isi virion. Envelope adalah lapisan lemak ganda yang terbentuk dari sel penjamu dan mengandung protein penjamu. Pada lapisan ini tertanam glikoprotein virus yang disebut glikoprotein41 (gp41). Pada bagian luar protein ini terikat glikoprotein120 (gp120). Molekul gpl20 ini akan berkaitan dengan reseptor Cluster of differentiation 4 (CD4) pada saat menginfeksi limfosit T4 atau sel lainnya yang mempunyai reseptor tersebut. Pada elektroforesis, kompleks antara molekul gp41 dan gp120 akan membentuk pita yang disebut gp160. Capsid berbentuk iko sahedral dan merupakan lapisan protein yang dikenal sebagi p17. Pada bagian core terdapat sepasang RNA rantai tunggal, enzim-enzim seperti
12 reverse transcriptase, endonuclease dan protease, serta protein-protein struktural terutama p24 (Hoffmann, Rockstroh, & Kamps, 2006 dalam Kusuma, 2011).
Dasar utama penyakit infeksi HIV ialah berkurangnya jenis sel darah putih (Limfosit T helper) yang mengandung marker CD4 (Sel T4). Limfosit T4 mempunyai pusat dan sel utama yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam menginduksi kebanyakan fungsi-fungsi kekebalan, sehingga kelainan-kelainan fungsional pada sel T4 akan menimbulkan tanda-tanda gangguan respon kekebalan tubuh. Setelah HIV memasuki tubuh seseorang, HIV dapat diperoleh dari limfosit terutama limfosit T4, monosit, sel glia, makrofag, dan cairan otak penderita AIDS.
Virus HIV dengan suatu enzim, reverse transkriptase, yang akan melakukan pemrograman ulang materi genetik dari sel T4 yang terinfeksi untuk membuat double-stranded DNA. DNA ini akan disatukan ke dalam nukleus sel T4 sebagai sebuah provirus dan kemudian terjadi infeksi yang permanen. Enzim ini lah yang membuat sel T4 helper tidak dapat mengenali virus HIV sebagai antigen. Sehingga keberadaan virus HIV di dalam tubuh tidak dihancurkan oleh T4 helper. Fungsi dari sel T4 helper adalah mengenali antigen yang asing, mengaktifkan limfosit B yang memproduksi antibodi, menstimulasi limfosit T sitotoksit, memproduksi limfokin, dan mempertahankan tubuh terhadap infeksi parasit, kalau fungsi sel T4 helper terganggu, mikroorganisme yang biasanya tidak menimbulkan penyakit akan memiliki kesempatan untuk menginvasi dan menyebabkan penyakit yang serius (Price & Wilson, 2006).
CD4 adalah sebuah marker atau penanda yang berada di permukaansel-sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit. CD4 pada orang dengan sistem
13 kekebalan yang menurun menjadi sangat penting, karena berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang masuk ke tubuh manusia. Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 1400-1500 selper ml darah. Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang terinfeksi HIV) nilai CD4 semakin lama akan semakin menurun (bahkan pada beberapa kasus bisa sampainol)
Sel yang mempunyai marker CD4 di permukaannya berfungsi untuk melawan berbagai macam sumber infeksi. Disekitar kita banyak sekali sumber infeksi yang beredar, baik yang berada di udara, makanan ataupun minuman. Namun kita tidak setiap saat menjadi sakit, karena CD4 masih bisa berfungsi dengan baik untuk melawan infeksi ini. Jika CD4 berkurang, mikroorganisme yang patogen di sekitar kita tadi akan dengan mudah masuk ke tubuh kita dan menimbulkan penyakit pada tubuh manusia (Nursalam & Kurniawati, 2009).
Sel T4 dan makrofag serta sel dendritik / langerhans (sel imun) adalah sel- sel yang terinfeksi HIV dan terkonsentrasi di kelenjar limfe, limpa, dan sumsum tulang. HIV menginfeksi sel melalui pengikatan dengan protein perifer CD4, dengan bagian virus yang bersesuaianya itu antigen grup120. Pada saat sel T4 terinfeksi dan ikut dalam respon imun, maka HIV menginfeksi sel lain dengan meningkatkan reproduksi dan banyaknya kematian sel T4 yang juga dipengaruhi respon imun sel killer penjamu, dalam usaha mengeliminasi virus dan sel yang terinfeksi (Hoffmann, Rockstroh, & Kamps, 2006 dalam Kusuma, 2011).
14
2.1.13 Sifat –sifat umum Retrovirus
Tjokro (1992), retrovirus anggota famili retrovirdae menurut system klasifikasi Baltimore termasuk golongan VI.Retrovirus merupakan virus RNA dengan genom RNA yang berserat tunggal (single-stranded) dengan berat molekul sebesar 6-10 × 10
⁶ dalton. Besar partikel virus adalah 100 nm dan mempunyai peplos (selubung) dengan nukleokapsid yang berbentuk ikosahedral (bidang 20) dengan struktur anatomik khas seperti yang terlihat pada gambar 3 dan 4, virus mempunyai enzim reverse transciptase (RT), yaitu suatu enzim polymerase DNA yang RNA-Dependent atau varion associated dan enzim ini ditemukan dalam semua anggota family retroviridae.
2.1.14 Perjalanan penyakit HIV/AIDS
Kejadian awal yang timbul setelah infeksi HIV disebut sindroma retrovirus akut atau Acute Retroviral Syndrome. Sindrom retroviralakut diikuti oleh penurunan CD
₄ dan peningkatan kadar RNA-HIV dalam plasma. Hitung CD₄ secara perlahan akan menurun dalam waktu beberapa tahun dengan laju penurunan CD
₄ yang lebih cepat pada 1.5- 2.5 tahun sebelum pasien jatuh dalam keadaan AIDS. Viraload akan meningkat dengan cepat pada awal infeksi dan kemudian turun sampai suatu titik tertentu. Dengan berlanjutnya infeksi, viraloadsecara berlahan meningkat. Pada fase akhir penyakit akan ditemukan hitung sel CD
₄<200/mm³, diikuti timbulnya infeksi oportunistik, munculnya kanker tertentu, berat badan menurun secara cepat dan munculnya komplikasi neurologis. Pada pasien tanpa pengobatan ARV rata-rata kemampuan bertahan setelah CD
₄ turun< 200/mm³ adalah 3,7 tahun. (Depkes, 2006).
15
2.1.15 Manifestasi klinis
Manifestasi klinis infeksi HIV merupakan gejala dan tanda pada tubuh host akibat intervensi HIV. Manifestasi ini dapat berupa gejala dan tanda infeksi virus akut, keadaan asimtomatik berkepanjangan, hingga manifestasi AIDS berat. Perjalanan penyakit HIV dapat dibagi menjadi 4 tahap (Tjokoprawiro, et al, 2015).
Pertama, merupakan tahap infeksi akut, pada tahap ini muncul gejala infeksi virus tetapi tidak spesifik. Tahap ini muncul 6 minggu pertama setelah paparan HIV dapat berupa demam, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri telan, rasa letih dan pembesaran kelenjar getah bening. Dapat juga disertai meningitis aseptic ditandai demam, nyeri kepala, hebat, kejang-kejang dan kelumpuhan saraf otak.
Kedua, merupakan tahap asimtomatik, pada tahap ini gejala dan keluhan hilang.Tahap ini berlangsung 6 minggu hingga beberapa bulan bahkan tahun setelah infeksi.Disini sedang terjadi internalisasi HIV ke intra seluler. Pada tahap ini aktivitas masih normal.
Ketiga, merupakan tahap simtomatis, pada tahap ini gejala dan keluhan lebih spesifik dengan gradasi sedang sampai berat. Berat badan menurun tetapi tidak sampai 10%, pada selaput mulut terjadi sariawan berulang, terjadi peradangan pada sudut mulut, dapat juga ditemukan infeksi bakteri pada saluran nafas bagian atas namun penderita dapat melakukan aktivitas terganggu. Penderita lebih banyak berada di tempat tidur meskipun kurang 12 jam perhari dalam bulan terakhir.