Metode Pemulihan Perilaku Menyimpang Anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamtan Biringkanaya Kota Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

  

METODE PEMULIHAN PERILAKU MENYIMPANG ANAK DI

PANTI SOSIAL MARSUDI PUTRA TODDOPULI KECAMATAN

BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR

Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sosial pada Jurusan PMI Konsentrasi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi

  UIN Alauddin Makassar

  

Oleh:

NASRIDA UMAR

  

NIM : 50300113012

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

  

2017

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Mahasiswa yang bertanda tagan di bawah ini: Nama : Nasrida Umar NIM : 50300113012 Tempa/Tgl/Lahir : Sinjai, 14 Desember 1995 Jurusan : PMI/Kons Kesejahteraan Sosial Fakultas : Dakwah dan Komunikasi Judul : Metode Pemulihan Perilaku Menyimpang Anak di Panti

  Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, maka gelar yang diperoleh skripsi ini karenanya batal demi hukum.

  Samata, Gowa 08 Maret 2017

NASRIDA UMAR

  Nim: 50300113012

KATA PENGANTAR

  

   

ُمَﻼﱠﺴﻟاَو ُةَﻼﱠﺼﻟاَو, ٍﻦْﻳ ﱢﺪﻟ اَو ﺎَﻴْـﻧ ﱡﺪﻟ اِرْﻮُﻣُأ ﻲَﻠَﻋ ُْﲔِﻌَﺘْﺴَﻧ ِﻪِﺑَو َْﲔِﻤَﻟَﺎَﻌﻟْا ﱢبَر ِﻪّﻠِﻟ ُﺪْﻤَْﳊَا …ﺪــــــــــــﻌﺑ ﺎﻣأ ُﻪُﻟﻮُﺳَرَو ُﻩُﺪْﺒَﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﻲَﻠَﻋ

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis diberikan kesempatan dan kesehatan untuk menyelesaikan skripsi ini, serta salam dan shalawat yang senantiasa kita ucapkan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw.

  Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat meraih memperoleh gelar sarjana pada program Studi PMI/Konsentrasi Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, penelitian skripsi yang penulis angkat berjudul “Metode Pemulihan Perilaku

  

menyimpang Anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan

Biringkannaya Kota Makassar”.

  Penulis juga ingin mengucapkan rasa Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua tercinta Ayahhanda M.Umar dan Ibunda Norma untuk cintanya, dukungan, kesabaran, perhatian, bimbingan dan doanya yang tidak henti-hentinya diberikan dengan tulus kepada penulis. Teima kasih juga kepada kakak tercinta yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

  Penulis juga mengucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar tempat penulis belajar dan berproses.

  2. Prof. Dr. Mardan, M.Ag., Prof. Dr. H. Lomba Sultan, M.A., Prof. Siti Aisyah M.A., Ph,D., selaku Wakil Rektor I, II, dan III UIN Alauddin Makassar 3. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar Dr. H. Abd.

  Rasyid Masri, S.Ag., M.Pd.,M.Si., MM.

  4. Wakil Dekan I Dr. H. Misbahhuddin, M.ag, Wakil Dekan II Dr. Mahmuddin, M.ag, Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar Dr. Nur Syamsiah, M.pd.I.

  5. Ketua Jurusan PMI Konsentrasi Kesejahteraan Sosial Dra. St Aisyah BM., M.Sos.I Sekertaris Dr. Syamsuddin AB., M.P.d, Staf Jurusan PMI/Kons Kesejahteraan Sosial Suharyadi, S.HI yang telah banyak membantu dalam pengurusan pengadministrasian jurusan.

  6. Pembimbing I Prof. Dr. Mustari Mustafa, M.Pd dan Pembimbing II Dr.

  Syamsuddin AB., M.P.d yang dengan penuh kesabaran telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk dalam perampungan skripsi ini.

  7. Munaqisy I Dr. H. Abd. Rasyid Masri, S.Ag., M.Pd.,M.Si., MM dan Munaqisy II Dr. Sakaruddin, S.Sos.,M.si yang dengan penuh kesabaran telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk

  8. Seluruh dosen serta seluruh karyawan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan pelayanan yang layak dan berguna dalam penyelesaian studi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar..

  9. Ucapan terima kasih kepada Sahabat-sahabat saya khususnya Rezky Nur Fajrianti Wahab, Karmila, Nur Ayu, Enjelia, Jumiati dan semua teman seangkatan di Jurusan Kesejahteraan Sosial angkatan 2013 tanpa terkecuali yang selalu memberikan motivasi dan do’anya yang selama ini selalu dengan penulis menjalani pahit manisnya perjalan selama menjalankan studi di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Banyak hal yang penulis tidak bisa lupakan selama kebersamaan kami. Semoga kalian tetap menjaga solidaritas kita.

  10. Ucapan terima kasih kepada keluarga besar Jurusan PMI Konsentrasi Kesejahteraan Sosial.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan mohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat memberi suatu manfaat dan referensi kepada semua pihak yang membutuhkanya.

  Wassalamu alaikum Wahmatullahi Wabarakatuh

  Samata, Gowa 08 Maret 2017 Penulis

NASRIDA UMAR

  Nim: 50300113030

  

DAFTAR ISI

JUDUL .............................................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................................. iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................ ix

  32 E. Konsep Dasar Perilaku Menyimpang.......................................

  48 E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ......................................

  46 D. Instrumen Penelitian...................................................................

  45 C. Sumber Data Metode Pengumpulan Data ................................

  44 B. Pendekatan Penelitian ................................................................

  42 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 44-50 A. Jenis Dan Lokasi penelitian .......................................................

  33 F. Pandangan Islam Tentang Perilaku Menimpang Anak .........

  27 D. Konsep Dasar Anak....................................................................

  

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1-12

A. Latar Belakang ...........................................................................

  25 C. Konsep Dasar Pekerja Sosial.....................................................

  13 B. Konsep Dasar Pemulihan ..........................................................

  10 BAB II TINJAUAN TEORETIS .................................................................. 13-43 A. Metode Pemulihan (Rehabilitasi)...............................................

  7 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..............................................

  6 D. Kajian Pustaka .............................................................................

  5 C. Deskripsi Fokus dan Fokus Penelitian ......................................

  1 B. Rumusan Masalah .......................................................................

  49

  

BAB IV HASIL PENELITIAN........................................................................ 51-85

A. Profil Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan Biringkanaya ...............................................................................

  51 B. Metode Pemulihan Menyimpang Anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kec. Biringkanaya Kota Makassar.......................................................................................

  57 C. Bagaimana Pengaruh Metode Pemulihan Perilaku Men-

yimpang Anak yang diterapkan Panti Sosial Marsudi

Putra Toddopuli kec. Biringkanaya kota Makassar ................

  72 D. Faktor Penghambat dan Pendukung Pekerja Sosial di

dalam Pemulihan Perilaku Menyimpang Anak di Panti

Sosial Marsudi Putra Toddopuli Makassar ..............................

  78 BAB V PENUTUP ........................................................................................... 84-85 A. Kesimpulan ..................................................................................

  84 B. Implikasi Penelitian ....................................................................

  85 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

  87 LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

ABSTRAK

  Nama : Nasrida Umar Nim : 50300113012 Judul Skripsi : Metode Pemulihan Perilaku Menyimpang Anak di Panti

  Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan Biringkanaya Kota Makassa

  Skripsi ini berjudul Metode Pemulihan Perilaku Menyimpang Anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Permasalahan yang diangkat yaitu: 1) Bagaimana metode yang digunakan prtugas terhadap pemulihan perilaku menyimpang anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopul Kota Makassar? 2) Bagaimanan pengaruh metode yang diterapkan petugas Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kota Makassar terhadap pemulihan perilaku menyimpang anak ? 3) Apa faktor pendukukung dan penghambat Petugas Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan Biringkaya Kota Makassar dalam pemulihan perilaku menyimpang anak?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui metode yang diterapkan petugas dalam pemulihan perilaku menyimpang anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kota Makassar. 2) Mengetahui pengaruh metode yang diterpkan petugas Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kota Makassar. 3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat petugas dalam pelaksanaan metode pemulihan perilaku menyimpang anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kota Makassar.

  Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologi dan psikologi. Data-data dalam penelitian ini bersumber dari kepala Tata Usaha Panti Rehabilitasi, pekerja sosial, dan penerima manfaat sebagai sumber data primer dengan tidak mengesampingkan data-data yang sifatnya sekunder. Sedangkan dalam pengumpulan data digunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Seluruh data yang diperolah dari lokasio penelitian di analisis secara induktif melalui tiga tahap, yaitu; tahap reduksi data, display data, verification data.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat metode yang dilakukan Pekerkja Sosial Terhadap pemulihan perilaku menyimpang anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan Biringkaya Kota Makassar yaitu; 1)bimbingan fisik.2) Bimbingan Mental.3) Bimbingan Sosial.4) Bimbingan Pendidikan.5) Bimbingan keterampilan.6) Resosialisasi. 7)Bimbingan Lanjut.8.Terminasi. Pengaruh metode pemulihan perilaku menyimpang anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan Biringkaya Kota Makassar yaitu:1) pengaruh bimbingan keterampilan, 2) Pengaruh tingkat nilai spiritual. Adapun faktor penghambat Pekerja Sosial dalam pelaksaan metode pemulihan perilaku menyimpang anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan Biringkaya Kota Makassar yaitu: 1) Keluarga yang tidak menerima keputusan panti. 2) Hambatan kurang ketatnya pengawasan.3) hambatan ABH masih bebas menggunakan Handpone. 4)Tidak adanya psikolog. Faktor pendukung dalam pemulihan perlaku menyimpang anak yaitu: 1) Dukungan teman-temannya dalam Panti. 2) Fasiltas Panti.

  Implikasi dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan Biringkaya Kota Makassar sebagai bahan wacana baru dan berharap agar kedepan pihak panti mengusulkan penambahan pekerja sosial dan psikolog agar mereka lebih efektif dalm pemulihan perilaku menyimpang anak.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, yang banyak diperbincangkan adalah perkembangan sosial di

  mana negara-negara di dunia sedang menggembor-gemborkan penghapusan kemiskinan di negaranya masing-masing. Seiring dengan perkembangannya hal tersebut juga dapat memberi dampak yang cukup besar bagi kehidupan ekonomi, sosial, dan politik serta kebudayaan. Dalam proses pembangunan yang dilakukan bangsa-bangsa di dunia, masalah-masalah sosial merupakan fenomena yang selalu diusahakan untuk diminimalisasi, bahkan bila mungkin dihilangkan.

  Kemiskinan dan Perilaku menyimpang tingkat anak–anak merupakan fenomena yang akan menjauhkan masyarakat dan bangsa untuk mencapai kesejahteraan. Hal ini telah mewarnai kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Akibatnya, berbagai kondisi kelaparan, kesengsaraan, dan perilaku–perilaku menyimpang kemudian muncul dalam berbagai bentuk, sesuai dengan tingkat dan penerapan sifat kemanusiaan pada masyarakat dan bangsa.

  Konsep kesejahteraan sosial, kesejahteraan anak merupakan salah satu bagian yang cukup penting. Namun, seringkali luput dari perhatian masyarakat dan juga pemerintah. Kesejahteraan anak pada dasarnya merupakan salah satu bentuk dari pekerjaan sosial yang ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dari anak-anak yang mengalami keterbatasan. Sedangkan menurut Undang-undang Republik Indonesia

  2 satu konsep dimana tata kehidupan dan penghidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan rohani, jasmani, maupun sosial. Menurut Undang-undang No.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.

  Bentuk permasalahn anak tidak terlepas dari masalah-masalah sosial salah satunya masalah perilaku menyimpang anak. Dengan meningkatnya jumlah perilaku menyimpang anak saat ini dapat memberi dampak negatif dalam pembangunan bangsa.

  Semua tindakan manusia dalam kehidupan masyarakat dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. Namun, demikian kadang-kadang masih kita jumpai perilaku- perilaku yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku pada masyarakat. Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian dari makhluk sosial, misalnya perilaku seks tingkat anak, kecanduan narkoba, pembunuhan, pencurian dan perilaku-perilaku menyimpang lainnya.

  Anak merupakan salah satu komponen dari kesejahteraan sosial yang bisa menjadikan untuk mengembangkan masyarakat, karena anak memiliki kemauan yang besar dan semangat masih menggebu. Masa anak-anak adalah masa transisi dari masa anak-anak ke masa anak dan dalam masa transisi itu anak menjajaki alternatif dan

  3 Istilah adolescence memiliki arti yang lebih luas mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Anak dan remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual. Transformasi intelektual dari cara berfikir anak ini memungkinkan mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang paling

  1 menonjol dari semua periode perkembangan.

  Anak sekarang ini memiliki kedudukan yang cukup penting di masyarakat, mereka tengah mendapat perhatian penuh baik dari keluarga maupun pemerintah.

  Seorang anak seharusnya mampu mengaktualisasikan dirinya ke dalam hal-hal yang positif. Karena, di masa ini guncangan dan godaan itu sangat mudah mempengaruhi seseorang oleh karena itu anak dituntut untuk senantiasa berfikir dan bertingkah laku positif. Perkembangan anak sekarang tengah menghadapi banyak kemunduran.

  2 Dalam artian tingkah laku anak sekarang sangat memprihatinkan.

  Faktor keluarga dan lingkungan sangat berperan penting dalam membentuk karakter pada anak. Keluarga dalam hal ini orang tua harus senantiasa memberikan contoh yang baik pada anaknya, mendidik dengan penuh kasih sayang serta pentingnya pendidikan agama dalam mendidik anak utamanya anak yang telah

  3 beranjak dewasa.

  Menyikapi hal ini, pemerintah Indonesia bercermin dari kebijakan yang digunakan oleh pemerintah negara lain yang telah maju untuk menyelesaikan permasalahan anak dengan melakukan berbagai intervensi sosial agar Indonesia mampu mencapai kesejahteraan anak. Dalam kesejahteraan sosial, intervensi sosial

  1 Muh, Ali, dan Muh, Asrori. Psikologi Remaja (Cet, IV; Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.

  9. 2 3 Jhon, W Santrock.Adolescence (Cet,I: Jakarta: Erlangga, 2003), h. 17 .

  Muh Sochib. Pola Asuh Orang Tua dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri

  4 adalah suatu metode yang digunakan untuk mengadakan suatu perubahan pada kelompok.

  Selain itu sudah menjadi kewajiban pemerintah dalam menaggulangi masalah- masalah sosial yang terjadi di masyarakat, salah satunya masalah perilaku menyimpang anak. Kementerian Sosial telah membangun suatu tempat penampungan untuk anak yang berperilaku menyimpang yang diberi nama “Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kota Makassar” yang terletak di Jalan Salodong Kelurahan Untia Kecamatan Biringkanaya. Panti tersebut dibangun agar anak yang melakukan perilaku menyimpang direhabilitasi lalu diberikan bimbingan-bimbingan yang bisa membuat anak tersebut menjadi lebih baik.

  Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis, penulis menemukan beberapa bentuk-bentuk penyimpangan anak yang ada di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Makassar di antaranya, anak nakal, pengguna Napza, pencurian berupa handphone, uang, dan sepeda motor, begal, isap lem, dan pelecehan seksual seperti mencium lawan jenis dan bahkan melakukan pemerkosaan. Pencurian merupakan perilaku penyimpangan yang paling tinggi yang ada di Panti Sosial Marsudi Putra

4 Toddopuli Makassar.

  Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar terdapat 5 orang Peksos (Pekerja Sosial) yang bekerja sebagai petugas untuk memulihkan (merehabilitasi) terhadap anak yang berprilaku menyimpang. 4 Observasi awal dilakukan di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Makassar, tanggal 14 Mei 2016 oleh pekerja sosial.

  5 Adapun jumlah anak yang di rehabilitasi di dalam panti sewaktu-waktu akan berubah tergantung dari proses pemulihan dan kemauan keluarga untuk mengeluarkannya.

  Akan tetapi dari pihak panti mampu menampung anak untuk direhabilitasi sebanyak 80 orang anak. Adapun proses rehabilitasi yang diberikan kepada anak berdasarkan rekomendasi dari pihak kepolisian, tokoh masyarakat, maupun kemauan keluarga anak itu sendiri.

  Dilihat dari adanya kasus yang ditemukan oleh penulis di lapangan bahwa anak yang sementara di rehabilitasi di Panti tersebut masih melakukan perilaku menyimpang di dalam Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli seperti anak yang

  5 melakukan tindakan pencurian di rumah Dinas Peksos (Pekerja Sosial) itu sendiri.

  Oleh karena itu penulis tertarik melihat bagaimana metode yang digunakan petugas panti terhadap pemulihan perilaku menyimpang anak, pengaruh metode yang diterapkan oleh petugas panti, serta faktor penunjang dan penghambat dalam pemulihan perilaku anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, penulis mengidentifikasi bagaimana ‘Metode Pemulihan Perilaku Menyimpang Anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar’.

5 Observasi awal dilakukan di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Makassar, tanggal 14

  6 Untuk lebih kongkritnya, penulis akan menyusun rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana metode yang digunakan petugas dalam pemulihan perilaku menyimpang anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Makassar?

  2. Bagaimana pengaruh metode yang diterapkan petugas Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli terhadap pemulihan perilaku menyimpang anak?

  3. Apa faktor penghambat dan pendukung petugas Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli dalam pemulihan perilaku menyimpang anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Makassar?

C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus

  1. Fokus Penelitian Fokus Penelitian merupakan batasan penelitian agar jelas ruang lingkup yang akan diteliti. Oleh karena itu pada penelitian ini, penulis memfokuskan penelitiannya mengenai metode pemulihan perilaku menyimpang anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar, pengaruh metode yang diterapkan petugas Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar terhadap pemulihan perilaku menyimpang anak, faktor penghambat dan pendukung petugas panti dalam pemulihan perilaku menyimpang anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.

  7

  2. Deskripsi Fokus Menghindari terjadinya penafsiran yang keliru dari pembaca dan agar lebih memudahkan pemahaman terhadap makna yang terkandung dalam makna topik skripsi ini, maka penulis mengemukakan beberapa permasalahan yang akan diteliti yaitu :

  Metode yang digunakan, pengaruh metode, faktor penghambat dan pendukung petugas Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli terhadap pemulihan perilaku menyimpang anak. Adapun metode yang penulis maksud yaitu metode yang dilakukan oleh petugas panti (pekerja sosial) dalam pemulihan atau merehabilitasi anak yang berprilaku menyimpang.

D. Kajian Pustaka/ Penelitian Terdahulu

  Eksistensi kajian pustaka dalam bagian ini dimaksudkan oleh penulis untuk memberi pemahaman serta penegasan bahwa masalah yang menjadi kajian tentang Metode pemulihan perilaku menyimpang anak Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Kecamatan biringkanaya Kota Makassar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa literatur yang relevan untuk mendukung penelitian.

  Menghindari terjadinya kesamaan, maka penulis menelusuri penelitian yang terdahulu untuk membandingkan melalui tabel berikut:

  8 Tabel 1.1 Perbandingan Penelitian Relevan Terdahulu

  Penelitian Kualitatif

  (PSPP) Galih Pakuan Bogor

  Subjek Penelitian metode pemulihan perilaku menyimpang terhadap anak di Panti

  Sosial Marsudi

  Putra Toddopuli

  Kecamatan Biringkanaya

  Kota Makassar

  2. M.Yusuf “Kerjasama

  Penyalahgunaan Narkoba di

  Muballigh Dengan

  Pemerintah Dalam Upaya

  Universitas UIN

  Alauddin Makassar

  Fakultas Dakwah dan

  Subjek penelitian Kerjasama muballigh dengan pemerintah

  Subjek Penelitian metode pemulihan perilaku menyimpang

  Panti Sosial Parmardi Putra

  Rehabilitasi Sosial

  No Nama Penulis dan Judul

  Sosial Penyalahgunaan

  Skripsi Universitas,

  Fakultas dan Jurusan

  Perbedaan Penelitian Persamaan

  Penelitian Penelitian Terdahulu

  Rencana Penelitian

  1. Risdiyanto “Peran Pekerja

  Sosial dalam Rehabilitasi

  Narkoba di Panti Sosial

  Subjek penelitian Peran Pekerja Sosial dalam

  Parmardi Putra (PSPP) Galih

  Pakuan Bogor” Universitas

  Islam Negeri

  Syarif Hidayatullah

  Jakarta Fakultas

  Ilmu Dakwah dan

  Ilmu Komunikasi

  Penelitian Kualitatif

  9 Mengatasi Kenakalan

  Kalijaga Fakultas

  Kota Makassar

  Kecamatan Biringkanaya

  Putra Toddopuli

  Sosial Marsudi

  Penelitian metode pemulihan perilaku menyimpang terhadap anak di Panti

  Magelang Subjek

  Marsudi Putra (PSMP)

  Menyimpang di Panti Sosial

  Intervensi terhadap Anak Berprilaku

  Peran Pekerja Sosial dalam

  Ilmu Komunikasi

  Ilmu Dakwah dan

  Magelang” UIN Sunan

  Remaja Di Kecamatan

  Marsudi Putra (PSMP)

  Menyimpang di Panti Sosial

  Intervensi terhadap Anak Berprilaku

  “Peran Pekerja Sosial dalam

  3 Mariah Ulfah Suci Hati

  Kota Makassar

  Kecamatan Biringkanaya

  Putra Toddopuli

  Sosial Marsudi

  Kolaka terhadap anak di Panti

  Kolaka” Komunikasi dalam upaya mengatasi kenakalan remaja di kecamatan kolaka Kabupaten

  Kolaka Kabupaten

  Penelitian Kualitatif

  10 Adapun buku atau referensi yang menyinggung persoalan judul penelitian ini yaitu:

  1. Buku karya Edi Suharto yang berjudul “Teori Feminism dan Pekerja Sosial” Dalam buku ini membahas tentang kajian dan konsep dasar pekerja sosial (Peksos).

  2. Buku karya Kartini Kartono “Patologi Sosial” Dalam buku ini membahas tentang Konsep dasar Perilaku menyimpang, dan bukunya yang berjudul “Bimbingan Bagi Anak dan Remaja yang Bermasalah yang membahas tentang serangkaian aneka pengalaman yang dapat memperkaya pengalaman bagi mereka yang banyak bergumul bagi anak dan remaja yang bermasalah.

  3. Saparinah Sadli “Persepsi Sosial Mengenai Perilaku Menyimpang” Dalam buku ini membahas tentang pandangan sosial mengenai perilaku menyimpang.

  4. Singgih D. Gunarso “Dasar dan Teori Perkembangan Anak” Buku ini Membahas tentang dasar-dasar pertumbuhan dan perkembangan anak.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

  Dalam rangka untuk mengarahkan pelaksana penelitian dan mengungkapkan masalah yang dikemukakan pada pembahasan pendahuluan, maka dikemukakan tujuan kegunaan penelitian.

  11

  1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini sebagaimana tercermin dalam perumusan masalah yang dikemukakan pada pembahasan pendahuluan, dikemukakan sebagai berikut: a. Untuk mengetahui metode yang digunakan petugas terhadap pemulihan perilaku menyimpang pada anak di Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli

  Makassar

  b. Untuk mengetahui pengaruh metode yang diterapkan petugas Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Makassar terhadap pemulihan perilaku menyimpang anak.

  c. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung petugas Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli Makassar dalam pemulihan perilaku menyimpang anak.

  2. Kegunaan Penelitian

  a. Kegunaan Teoritis Kegunaan yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian ini terbagi dua antara lain:

  1. Bagi Sosial Background, khususnya jurusan PMI Konsentrasi Kesejahteraan sosial UIN Alauddin Makassar menjadi referensi atau tambahan informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan terhadap para mahasiswa mengenai Peran Petugas Panti Sosial Marsudi Putra Toddopuli dalam Menangani Perilaku Menyimpang Anak.

  12

  2. Menambah pengalaman dan pengetahuan penulis tentang usaha petugas Panti Sosial Marsudi Putra terhadap pemulihan perilaku menyimpang anak

  3. Menambah wawasan berfikir tentang dampak sosial terhadap usaha yang dilakukan petugas Panti Sosial Marsudi Putra dalam pemulihan perilaku menyimpang di Kota Makassar.

  4. Mengetahui secara rinci faktor penghambat dan pendukung petugas Panti Sosial Marsudi Putra terhadap pemulihan perilaku menyimpang pada anak di Kota Makassar.

  b. Kegunaan Praktis

  1. Memberikan informasi yang bukan hanya dijadikan sekedar teori, bahkan dapat diaplikasikan di kehidupan agar senantiasa membantu pemerintah meminimalisir perilaku menyimpang anak.

  2. Memberikan informasi kepada masyarakat agar tetap siap-siaga dalam mengahadapi kenakalan maupun perilaku menyimpang di kalangan anak.

BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Metode Pemulihan (Rehabilitasi)

1. Definisi Metode

  Secara tradisional pekerja sosial dikatakan mempunyai tiga metode pokok dan tiga metode pembantu. Metode pokok tersebut adalah social case work, social group

  

work, dan community organization atau community development. Sedangkan metode

  pembantunya adalah social work administration, social action, dan socialwork

  

research. Tetapi pandangan semacam ini sudah lama ditinggalkan sekitar tiga dekade

  yang lalu.Oleh karena itu, digunakan dua pendekatan, yaitu praktek langsung (direct

  1 practiceI) dan praktek tidak langsung (indirect practice).

  Dalam praktek langsung, untuk suatu kasus tertentu, pekerja sosial dituntut untuk tidak hanya berhadapan dengan klien secara individu saja, tetapi kadang- kadang harus berhadapan dengan kelompok atau bahkan juga dengan masyarakat, maka pekerja sosial harus memiliki pengetahuan dan keterampilan, tidak hanya tentang dinamika individu, kelompok, atau masyarakat saja, tetapi sampai batas-batas tertentu harus memiliki semua pengetahuan dan keterampilan itu. Dengan demikina pekerja sosial sekarang dituntut untuk bekerja sebagai pekerja sosial generalis (generalist social worker).

  Metode menunjukkan “bagaimana” membantu, yaitu kegiatan instrumental yang bertujuan dan berencana yang melalui kegiatan ini tugas-tugas dilaksanakan dan tujuan-tujuan dicapai.Dalam peraktek pekerja sosial, metode menunjukkan penggunaan secara teratur atas cara-cara, sumber-sumber, dan prosedur-prosedur, melalui pelaksanaan jenis peranan-peranan pertolongan seperti sebagai konselor, penasihat, pemungkin, konsultan, adminisator, guru, pembimbing, model, perencanaan, penelitian.

2. Jenis-Jenis Metode

  a. Metode Sosial Metode terdiri atas pelaksanaan peranan interventif yang mengikuti prosedur yang melaksanakan tugas-tugas seperti engagement, perumusan kontak, assessment, perencanaan, dan pelaksanaan intervensi. Intervensi adalah tindakan-tindakan yang menghasilkan perubahan dan menyediakan sumber-sumber sekecil, suatu teknik tertentu atau sebesar penyediaan sosial (social provisional), seperti membuat interpretasi, atau membuat rujukan ke lembaga lain, atau pengembangan suatu program pelayanan sosial. Prosedur menunjukkan aliran dan kumpulan tindakan interventif yang berorientasi tugas yang berpolakan peranan. Strategi adalah kumpulan prosedur yang melibatkan garis tindakan berencana dan penggunaan sumber-sumber, seperti strategi pendidikan yang melibatkan penggunaan media

  2 massa untuk membujuk orang dan peroleh dukungan mereka untuk usulan legislatif.

  b. Metode pekerja Sosial Metode Pekerjaan Sosial adalah suatu prosedur kerja yang teratur dan dilaksanakan secara sistematis digunakan oleh pekerja sosial dalam memberikan pelayanan sosial, di dalam pekerjaan sosial ada beberapa metode yang digunakan untuk membantu klien dalam mengatasi permasalahannya. jenis-jenis metode pekerja sosial yaitu metode pokok dan metode bantu yaitu Metode Pokok

  1) Social Case Work Bimbingan sosial individu atau perseorangan adalah suatu rangkaian pendekatan teknik pekerjaan sosial yang ditujukan untuk membantu individu yang mengalami masalah berdasarkan relasi antara pekerja sosial dengan seorang penerima pelayanan secara tatap muka. Prinsip dasar pada bimbingan sosial perseorangan adalah:

  a. Penerimaan, seorang pekerja sosial harus mau menerima dan menghormati penerima pelayanan (klien) dalam setiap kondisi yang dialaminya.

  b. Komunikasi, antara pekerja sosial dan klien harus saling memberi dan menerima informasi.

  c. Individualisasi, pekerja sosial harus memahami, menerima bahwa klien sebagai pribadi yang unik, dalam arti berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya.

  d. Partisipasi, pekerja sosial harus ikut serta secara langsung dalam membantu mengatasi permasalahan klien.

  e. Kerahasiaan, pekerja sosial harus mampu merahasiakan informasi yang diberikan oleh klien.

  f. Kesadaran diri, sebagai manusia pekerja sosial menyadari akan respon klien serta motivasi dan relasi bantuan profesional.

  Pekerja sosial profesional yang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman menggunakan metode bimbingan sosial perorangan ini akan menghindari sejauh mungkin bias-bias subyektifitas dan interest pribadi. Beberapa peranan pekerja sosial profesional yang menerapkan bimbingan perorangan adalah:

  1. Broker, membantu memberikan pelayanan sosial kepada klien.

  2. Mediator, menghubungkan klien kepada sumber-sumber pelayanan sosial.

  3. Public educator, memberikan dan menyebarluaskan informasi mengenai masalah dan pelayanan sosial.

  4. Advocate, membela klien memperjuangkan haknya memperoleh pelayanan atau menjadi penyambung lidah klien agar lembaga respon memenuhi kebutuhan klien.

  5. Outreach, pekerja sosial mendatangi atau menjangkau pelayanan.

  6. Behavioral specialist, sebagai ahli yang dapat melakukan berbagai strategi atau teknis mengubah perilaku seseorang.

  7. Konsultan, memberikan nasehat kepada klien untuk memenuhi kebutuhan atau pemecahan masalah.

  8. Konselor, mencarikan alternatif yang dapat membantu klien dalam upaya mengatasi masalahnya.

  2. Social Group Work Bimbingan sosial kelompok adalah suatu pelayanan kepada kelompok yang tujuan utamanya untuk membantu anggota kelompok mempengaruhi fungsi sosial, pertumbuhan atau perubahan anggota kelompok. Jadi bimbingan sosial kelompok digunakan untuk membantu individu dalam mengembangkan atau menyesuaikan diri dengan kelompok/lingkungan sosialnya dengan kondisi tertentu atau membantu kelompok mencapai tujuannya. Beberapa prinsip bimbingan sosial kelompok antara lain: a. Pembentukan kelompok secara terencana. Kelompok merupakan satu kesatuan dimana individu memperoleh pelayanan untuk mengembangkan pribadinya. Kelompok yang telah terbentuk, maka badan sosial yang menerima kelompok dimaksud perlu memperhatikan faktor-faktor yang erat hubungannya dengan situasi kelompok, terutama yang dapat memberikan kemungkinan untuk perkembangan individu menuju ke arah positif dalam pemenuhan kebutuhan yang diinginkan oleh kelompok.

  b. Memiliki tujuan yang akan dicapai bersama, di dalam bimbingan sosial kelompok tujuan, perkembangan individu dan kelompok harus dirumuskan dengan cermat oleh pembimbing kelompok agar terdapat keserasian antara harapan dan kemampuan kelompok.

  c. Penciptaan interaksi terpimpin. Dalam bimbingan sosial kelompok harus dibina hubungan yang bertujuan antara pekerja sosial dengan anggota-anggota kelompok dan atas dasar keyakinan bahwa pekerja sosial akan menerima anggota kelompok sebagaimana adanya.

  d. Pengambilan keputusan. Kelompok harus dibantu dalam mengambil keputusan-keputusan sendiri dan menentukan kegiatan yang diinginkan sesuai dengan kemampuannya.

  e. Organisasi bersifat fleksibel dalam arti organisasi dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Organisasi yang formal harus fleksibel dan harus didorong bila sedang berusaha mencapai tujuan yang penting, yang dipahami oleh para anggotanya dan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya. f. Penggalian sumber-sumber dan penyusunan program. Sumber yang ada di masyarakat harus dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman kelompok, untuk dimanfaatkan para anggota dan kelompok itu sendiri. Penilaian kegiatan secara terus-menerus terhadap proses dan hasil program atau pekerjaan kelompok yang merupakan jaminan dan pertanggung jawaban terhadap apa yang diselesaikan masing-masing pihak untuk keseluruhan.

  Tugas-tugas bimbingan sosial kelompok yaitu, membentuk kelompok dalam memahami tujuan dari badan sosial yang menyelenggarakan bimbingan sosial kelompok itu dan sampai sejauh mana dapat memberikan keuntungan bagi pencapaian tujuan kelompok, membantu kelompok dalam merumuskan sasaran kerja, maksud dan tujuan kelompok, membantu kelompok dalam mengembangkan jiwa kelompok dan kesadaran para anggota kelompok, membantu kelompok untuk menyadari kemampuan dan kelemahannya sehingga ia dapat mengambil keputusan sesuai tingkatnya, membantu kelompok untuk mengetahui atau mengenal persoalan- persoalan yang terjadi di dalam kelompok, Membantu kelompok untuk berusaha menyempurnakan organisasi, kemudian membantu para pemimpinnya memahami tugas, membantu kelompok dalam usahanya untuk memperoleh sumber-sumber yang diperlukan, membantu individu-individu untuk saling menerima temannya dan saling bergaul dengan penuh tanggung jawab sebagai sesama anggota kelompok.

  3. Community Organization Bimbingan sosial dengan masyarakat sebagai salah satu metode pekerjaan sosial yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat melalui dengan adanya prinsip peran serta atau partisipasi masyarakat. Upaya tersebut cenderung mengarah pada pemenuhan kebutuhan bidang tertentu di masyarakat seperti kesejahteraan keluarga, kesejahteraan anak dan lain sebagainya. Prinsip yang perlu diperhatikan dalam metode ini adalah Penyusunan program didasarkan kebutuhan nyata yang mendesak di masyarakat, partisipasi aktif seluruh anggota masyarakat, bekerja sama dengan berbagai badan dalam rangka keberhasilan bersama dalam pelaksanaan program, titik berat program adalah upaya untuk pencegahan, rehabilitasi, pemulihan, pengembangan dan dukungan.

  Metode Bantu pekerja sosial yaitu ; 1) Aksi Sosial Merupakan upaya menggerakkan masyarakat untuk mendapatkan atau menciptakan sumber-sumber dalam memenuhi kebutuhannya. Pekerja sosial berupaya memberikan bimbingan kepada masyarakat untuk menyadari kekurangan, memahami akan potensi dan sumber yang dimiliki dan berupaya mengatasi masalah secara bersama-sama.

  2). Administrasi Kesejahteraan Sosial Administrasi Kesejahteraan Sosial adalah sesuatu proses penyelenggarakan dan pelaksanaan usaha kerja sama sekelompok orang yang terorganisir dengan baik, dengan menggunakan sumber fasilitas yang ada untuk memberikan pertolongan sosial kepada masyarakat agar dapat meningkatkan fungsi sosial dan taraf hidupnya.

  Fungsi administrasi kesejahteraan sosial yaitu ; a. Pengumpulan data dan sumber.

  b. Analisa terhadap situasi sosial, pelayanan sosial untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan manusia.

  c. Perumusan dan penentuan tujuan pelayanan kesejahteraan sosial.

  d. Pengorganisasian usaha pertolongan/pelayanan kesejahteraan sosial.

  e. Manajemen usaha pertolongan/pelayanan kesejahteraan sosial.

  f. Komunikasi Sosial.

  g. Tata Usaha. Syarat administrasi kesejahteraan sosial:

  1. Adanya proses penyelenggaraan dan pelaksanaan usaha kerja sama sekelompok orang.

  2. Adanya usaha kerja sama sekelompok orang yang terorganisir secara baik.

  3. Pelaksanaan usaha kerja sama diilhami oleh nilai-nilai pekerjaan sosial.

  4. Adanya sumber, fasilitas dan dana.

  5. Adanya tujuan yang hendak dicapai yaitu memberikan pertolongan kepada masyarakat penyandang masalah sosial sehingga dapat melaksanakan fungsi

  3 sosialnya secara wajar.

  c. Metode Dakwah 1) Definisi Metode Dakwah

  Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “metode” (melalui) dan

  4

  “hodos”(jalan atau cara). Adapun arti metode dakwah menurut para ahli yaitu

  1. Pendapat Bakhial Khauli, metode dakwah adalah suatu proses menghidupkan peraturan-peraturan islam dengan maksud memindahkan ummat dari satu keadaan dengan keadaan lain

  2. Pendapat Syaikh Ali Mahfudz, metode dakwah adalah mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka

  5 mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

  Dari pendapat di atas diambil pengertian bahwa, metode dakwah adalah cara- cara tertentu yang dilakukan oleh seorang Da’i (komunikator) kepada Mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. Hal ini mengandung arti bahwa pendekatan dakwah harus bertumpuh pada suatu pandangan human oriented menempatkan penghargaan yang mulia atas diri manusia.

  2) Macam-macam metode dakwah Sesungguhnya sudah menjadi kewajiban manusia untuk saling mengingatkan sesamanya menuju jalan yang benar agar tidak terjerumus dalam perilaku menyimpang atau perbuatan yang dibenci oleh Allah swt. Berdasarkan firman Allah dalam Qs An-Nahl : 125

                  

          

  Terjemahnya : “Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikma dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat di jalan-nya dan

  6 dialah lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

  Dari ayat tersebut dapat diambil bahwa metode dakwah itu meliputi tiga cakupan yaitu : a. Metode bi al- Hikmah

  Sebagai metode dakwah, al-Hikmah diartikan bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang lapang, hati yang bersih, dan menarik perhatian orang kepada agama atau tuhan serta taat di jalan Allah swt.

  Hikma merupakan pokok awal yang harus dimiliki oleh seorang da’i dalam berdakwah. Karena dengan hikmah ini akan lahir kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam menerapkan langkah-langkah dakwah, baik secara metodologi maupun praktis. Oleh karena itu, hikmah yang memiliki multi definisi mengandung arti dan makna yang berbeda tergantung dari sisi mana melihatnya

  Dalam konteks dakwah misalnya hikmah bukan hanya sebuah pendekatan satu metode akan tetapi beberapan pendekatan dalam sebuah metode. Dalam dunia dakwah hikmah bukan hannya berarti “ Mengenal strata mad’u” akan tetapi juga “Bila harus bicara, bila harus diam’’ Hikmah bukan hanya ’’ Mencari titik temu” akan tetapi juga “ Toleran yang tampak kehilangan sibghah”. Bukan hanya dalam konteks “Memilih kata yang tepat”, akan tetapi juga “Cara berpisah”, dan akhirnya

  7 pula bahwa hikma adalah “Uswatun Hasanah” serta “ Lisan al-Haal”.

  b. Metode Al-Mau’idzah Al-Hasanah

  Mau’idzah Hasanah dapat diartikan sebagai ungkapan yang mengandung

  unsur bimbingan, pendidikan, pengajaran, kisah-kisah, berita gembira, peringatan, 6 Bahtiar Suriah, Kementrian Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahan (Bandung = fa Sumatra),

  h. 267 7 Abdul Khair Syaid Abd. Rauf, Dirasah Fid Dakwah Islamiyah, (Malaysia Nur Niaga Son.

  pesan-pesan positif (wasiyat) yang bias dijadikan pedoman dalam kehidupan agar mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.