STRATEGI : TREND MODE FASHION, KEMENARIKAN PROMOSI DAN ORIENTASI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KINERJA PENJUALAN (Studi pada Butik Felucy Wilayah Fatmawati Semarang) - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

  

STRATEGI : TREND MODE FASHION, KEMENARIKAN

PROMOSI DAN ORIENTASI KEPUASAN KONSUMEN

TERHADAP KINERJA PENJUALAN

(Studi pada Butik Felucy Wilayah Fatmawati Semarang)

  

Manuscript

  Disusun Oleh

  

AMALLIA AYU SAPUTRI

NIM. E2A014041

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2018 STRATEGI : TREND MODE FASHION, KEMENARIKAN PROMOSI DAN ORIENTASI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KINERJA PENJUALAN

  (Studi pada Butik Felucy Wilayah Fatmawati Semarang) Amallia Ayu Saputri

  (E2A014041) Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Semarang

  Email:

  

ABSTRACT

Fashion needs to be handled properly and must frequently update new

trend models to keep consumers interested. Promotion strategies, promotional

activities and marketing strategy pressures that are oriented towards increasing

customer satisfaction are equally important as the distribution of Multi Level

Marketing products.

  This study aims to determine the effect of Fashion Mode Trend,

Attractiveness Promotion and Orientation of Customer Satisfaction on Sales

Performance. Samples of this study were 100 respondents. The method used is

accidental sampling. This study uses multiple linear regression analysis. The test

results of the coefficients from multiple linear regression analysis prove that the

Trend Mode Fashion variable (X

  1 ) has a positive and significant influence on the

Sales Performance of Felucy's Boutique. This is evidenced by the value of t hitung

greater than t tabel , is 4.713> 1.66 with a significance level is 0.000 (0%) <0.01

(1%), Promotional Interest (X ) has a positive and significant effect on Felucy's

2 Boutique Sales Performance. This is evidenced by the value of t hitung greater than

  

t tabel which is 8.215> 1.66 with a significance value is 0.000 (0%) <0.01 (1%)

and the Customer Satisfaction Orientation (X 3 ) has a positive and significant

effect on Boutique Sales Performance Felucy. This is proved by the value of t hitung

greater than t which is 2.865> 1.66 with a significance value is 0.005 (0.5%)

tabel <0.01 (1%).

  Fashion Mode Trend, Promotion Attractiveness and Consumer

Satisfaction Orientation simultaneously has a positive and significant effect on

Sales Performance with R2 coefficient of determination is 0.681 or 68.1%. The

most dominant independent variable is the Interest Attractive variable which is

seen from the Standardized Coefficient value, there is a coefficient is 0.540, while

the Fashion Mode Trend coefficient is only 0.280 and the Customer Satisfaction

Orientation coefficient is 0.205.

  Keywords: Fashion Mode Trend, Attractiveness Promotion, Orientation of Consumer Satisfaction and Sales Performance.

  

ABSTRAK

Fashion perlu ditangani dengan baik dan harus sering meng-update model

trend yang baru agar tetap diminati konsumen. Strategi promosi, aktivitas promosi

  dan tekanan strategi pemasaran yang berorientasi pada peningkatan kepuasan konsumen juga tidak kalah pentingnya seperti penyebaran katalog SM (Multi

  Level Marketing product).

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara Trend Mode

  

Fashion , Kemenarikan Promosi dan Orientasi Kepuasan Konsumen terhadap

  Kinerja Penjualan.Sampel penelitian ini sebanyak 100 responden. Metode yang digunakan adalah accidental sampling. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian koefisien dari analisis regresi linier berganda membuktikan variable Trend Mode Fashion (X

  1 ) mempunyai pengaruh

  positif dan signifikan terhadap Kinerja Penjualan Butik Felucy. Hal ini dibuktikan dengan nilai t lebih besar dari t yaitu 4.713 > 1,66 dengan tingkat

  hitung tabel

  signifikasi 0,000 (0%) < 0,01 (1%), Kemenarikan Promosi (X

  2 ) mempunyai

  pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Penjualan Butik Felucy. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 8,215 > 1,66 dengan nilai signifikasi 0,000 (0%) < 0,01 (1%) dan Orientasi Kepuasan Konsumen (X

  3 )

  mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Penjualan Butik Felucy. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 2,865 > 1,66 denga nilai signifikasi 0,005 (0,5%) < 0,01 (1%).

  Trend Mode Fashion , Kemenarikan Promosi dan Orientasi Kepuasan

  Konsumen secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

  2 Penjualan dengan nilai koefisien determinasi R sebesar 0,681 atau 68,1%.

  Variabel independen yang paling dominan adalah variabel Kemenarikan Promosi yang dilihat dari nilai Standardized Coefficient, terdapat koefisien sebesar 0,540, sedangkan koefisien Trend Mode Fashion hanya sebesar 0,280 dan koefisien Orientasi Kepuasan Konsumen sebesar 0,205.

  

Kata kunci : Trend Mode Fashion, Kemenarikan Promosi, Orientasi

Kepuasan Konsumen dan Kinerja Penjualan.

  PENDAHULUAN Fashion merupakan yang sedang ada, gaya hidup dan

  kebutuhan primer yang semakin keterampilan. Masyarakat saat ini berkembang dalam dunia industri, menyadari akan kebutuhan bahwa daya dukung informasi dan kebutuhan fashion bukan hanya teknologi, gaya berbusana yang untuk sekedar berpakaian, tapi juga menunjukan eksistensi seseorang sebagai gaya hidup, sebagai sarana dalam komunitasnya. Produk fashion yang menunjukan ekspresi identitas saat ini berkembang sangat cepat diri (Ramadhan, 2011). mengikuti perkembangan zaman yang ada dan terkait dengan trend

  Mulai membaiknya minat masyarakat dalam produk fashion untuk usaha mandiri, mengakibatkan persaingan di dunia penjualan produk

  menjadi salah satu cara yang digunakan oleh butik Felucy untuk menarik perhatian konsumen. Selain promosi, butik Felucy selalu memberikan trend mode yang update setiap bulannya untuk membuat

  cenderung berumur pendek, tidak

  Fashion juga berkaitan dengan unsur novelty atau kebaruan. Fashion

  dilakukan seseorang, tidak seperti dewasa ini, yang memaknai fashion sebagai sesuatu yang dikenakan seseorang. Fashion merupakan istilah yang akrab dalam kehidupan sehari-hari (Hendariningrum, 2008). Fashion adalah segala sesuatu yang sedang trend dalam masyarakat. Fashion dapat mencakup apa saja yang diikuti oleh banyak orang dan menjadi trend.

  fashion merupakan sesuatu yang

  Latin, factio, yang artinya membuat atau melakukan. Karena itu, arti kata asli fashion mengacu pada kegiatan;

  Trend Mode Fashion Fashion berasal dari bahasa

  strategi pemasaran seperti itu, dapat meningkatkan kinerja penjualan yang baik.

  customer merasa puas. Dengan

  online maupun secara langsung juga

  fashion menjadi semakin ketat. Oleh

  muda hingga orang tua yang berumur dibawah 40 tahun. Promosi secara

  fashion ini adalah kalangan anak

  Berkaitan dengan obyek penelitian, Butik Felucy adalah salah satu bisnis fashion yang dikembangkan di wilayah Fatmawati Semarang. Produk-produk yang diperdagangkan merupakan kemeja, gamis, dress, celana panjang, rok, jaket, tas dan sepatu. Orientasi bisnis

  Semakin pesatnya perkembangan yang berlangsung dilingkungan masyarakat, keinginan konsumen untuk mengikuti perkembangan tersebut akan semakin besar pula, karena sebagian besar sifat konsumen selalu ingin mengikuti perkembangan trend mode yang sedang berkembang. Hal ini mengharuskan para pengusaha untuk selalu mengikuti trend perubahan- perubahan yang terjadi dan semaksimal mungkin mencari alternatif strategi marketing dalam mendorong meningkatkan penjualan. Semakin padatnya persaingan antara sesama perusahaan yang menghasilkan produk-produk sejenis, maka perusahaan dalam memproduksi suatu produk yang menarik, daya dukung promosi yang menarik dan memberi kepuasan kepada konsumen dengan berbagai cara, sehingga perusahaan dapat mencapai laba yang maksimal serta kinerja penjualan yang semakin baik (Adapsi: Pitaloka, & Widyawati, 2015).

  dengan harga yang terjangkau dan semua strategi yang terintegrasi tersebut hasil kinerja penjualannya semakin meningkat (Adapsi: Pujiani, 2014) .

  fashion agar dapat memilih fashion

  untuk merangsang para pedagang

  Satisfaction ) yang semakin kondusif

  sebab itu, perusahaan pembuatan produk fashion perlu adanya strategi pemasaran lain seperti promosi dan kepuasan konsumen (Consumer

KAJIAN PUSTAKA

  bersifat kekal dan cenderung bergerak yang selalu berubah (Trisnawati, 2011 ).

  Kemenarikan Promosi

  Promosi adalah media untuk mengenalkan suatu produk barang dan jasa yang baru atau memperkuat

  brand image suatu produk yang telah

  ada sebelumnya. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya (Pitaloka, & Widyawati, 2015).

  Menurut Khotler (2001: 111) adapun jenis-jenis Promosi, diantaranya: Periklanan

  (Advertising), Penjualan Tatap Muka

  (Personal Selling), Sales Promotion, Hubungan Masyarakat (Public

  Relations) , Pemasaran Langsung (Direct Marketing).

  Orientasi Kepuasan Konsumen

  Orientasi Kepuasan Konsumen adalah strategi marketing yang memberikan prioritas tingkat perasaan atas nilai produk dan pelayanan yang ditemui konsumen melebihi harapan pembeli. Jika kinerja produk kurang dari yang diharapkan itu, pembelinya tidak puas. Kepuasan adalah faktor penentu kesuksesan dan kelangsungan bisnis. Semakin banyak konsumen setia yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, maka perusahaan tersebut akan sukses dan bertahan lama (Adapsi: Khoirista, dkk, 2015). Produk/ jasa berkualitas mempunyai peranan penting sebagai orientasi awal terhadap kepuasan konsumen. Semakin berkualitas produk dan jasa yang diberikan, maka kepuasan yang dirasakan oleh konsumen semakin tinggi. Bila kepuasan konsumen semakin tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan. Konsumen yang puas akan terus melakukan pembelian, demikian pula sebaliknya jika tanpa ada kepuasan, konsumen akan pindah pada produk lain (Buana, 2011). Kepuasan konsumen akan tetap merupakan bagian yang sangat penting dalam kesetiaan produk. Kesetiaan produk biasanya mengakibatkan repeat buying dan

  recommended buying sehingga

  Kinerja Penjualan semakin meningkat (Buana, 2011).

  Kinerja Penjualan

  Penjualan adalah interaksi antara individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak lain ( Farlela, 2014). Setiap kegiatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang optimal dan berusaha untuk meningkatkannya atau seminimal mungkin mempertahankan hasil laba yang diperoleh sehingga dapat menunjang kelangsungan hidup perusahaan (Darmadi, 2013).

  • –betul dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Tabel 4.1 pada halaman selanjutnya menunjukkan bahwa

  2. Jika r hitung < r tabel , maka variabel tersebut tidak valid.

  tabel , maka variabel tersebut dinyatakan valid.

  1. Jika r hitung ≥ r

  Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2013). Untuk megukur validitas, suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebu t. Jadi, validitas adalah mengukur apakah pernyataan dalam kuesioner yang sudah dibuat betul

  ANALISIS DATA UJI KUALITAS DATA Uji Validitas

  • –variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi r hitung (terlampir) yang lebih besar dari r tabel = 0,1966 (Nilai r tabel untuk n-2 = 98).

  HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Objek Penelitian

  Populasi dan data dalam penelitian ini adalah customer yang membeli di butik felucy yang berada di Jalan Fatmawati Semarang.

  Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari uji kualitas data (uji validias, uji reabilitas), uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas), analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis (uji t, uji f, koefisien determinasi)

  Teknik Analisis Data

  Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode kuesioner. Dengan menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 100 responden.

  Metode Pengumpulan Data

  Menurut Basu Swastha (2005: 15) kinerja dalam penjualan ditentukan oleh adanya persepsi peningkatan dalam volume penjualan, perkembangan jumlah laba perusahaan dan menunjang pertumbuhan perusahaan.

  volume penjualan adalah jumlah barang atau jasa yang terjual dalam proses pertukaran. Semakin besar jumlah barang atau jasa yang terjual, semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan (Maula, Ni’matul, 2016).

  semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel

  66 0,19 66 0,19 66 0,19

  Nilai Alpha Cronba ch

  66 Valid Valid Valid Valid

  Sumber : Hasil Olah SPSS V. 23, 2018 Uji Reabilitas

  Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Jawaban terhadap indikator ini, dapat dikatakan reliabel jika nilai Alpha

  Cronbach lebih besar sama dengan

  (≥) dari taraf signifikan 0,60 (60%) dan jika nilai Alpha Cronbach lebih kecil (>) dari taraf 0,60 (60%) maka pernyataan variabel tersebut tidak reliabel (Ghozali, 2013).

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

  N o Variabel/ Indikator

  Α Keterang an

  81 0,7 17 0,7 01 0,7 24 0,19

  1. Trend Mode Fashion

  0,681 0,6 Reliabel

  2. Kemenarik an Promosi 0,771 0,6 Reliabel

  3. Orientasi Kepuasan Konsumen 0,684 0,6 Reliabel

  4. Kinerja Penjualan 0,760 0,6 Reliabel Sumber : Hasil Olah SPSS V. 23, 2018

  Dari tabel diatas hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien alpha yang cukup besar yakni diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukuran masing

  • –masing variabel dari kuesioner adalah reliabel. Kemudian untuk selanjutnya item
  • –item pada masing–masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur.

  UJI ASUMSI KLASIK Uji Normalitas

  0,4

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas

  2. Kemenarik an Promosi Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

  N o Variabel/In dikator r hitu ng r tabl e

  Ketera ngan

  1. Trend Mode Fashion Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

  0,5

  58 0,5 04 0,5 40 0,6 05 0,19

  66 0,19 66 0,19 66 0,19

  66 Valid Valid Valid Valid

  0,6

  Kinerja Penjualan Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

  44 0,6 78 0,7 36 0,6 87 0,19

  66 0,19 66 0,19 66 0,19

  66 Valid Valid Valid Valid

  3. Orientasi Kepuasan Konsumen Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 0,6

  33 0,3 84 0,4 88 0,6 30 0,5 06 0,19

  66 0,19 66 0,19 66 0,19 66 0,19

  66 Valid Valid Valid Valid Valid 4.

  Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak (Ghozali, 2013). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Caranya adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data adalah normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal sebagaimana pada gambar

  4.1 sebagai berikut:

  1 ),

  Trend Mode Fashion , Kemenarikan

  Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas. Dan jika varian berbeda, disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Untuk mengetahui hasil pengujian heteroskedastisitas antara

  Uji Heteroskedastisitas

  ) memiliki nilai tolerance >0,10 dan memiliki nilai VIF <10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada atau tidak terjadi multikolinieritas.

  3

  Orientasi Kepuasan Konsumen (X

  2 ) dan

  Kemenarikan Promosi (X

  4.3 diatas menunjukkan bahwa seluruh variabel Trend Mode Fashion (X

Gambar 4.1 Uji Normalitas

  Berdasarkan tabel

  VIF 1(Constant) Trend Mode Fashion .714 1.401 Kemenarikan Promosi .744 1.344 Orientasi Kepuasan Konsumen .630 1.586 a. Dependent Variable: Kinerja Penjualan Sumber : Hasil Olah SPSS V. 23, 2018

  Statistics Toleranc e

  a Model Collinearity

Tabel 4.3 Pengujian Multikolinieritas Coefficients

  10. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut :

  Penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas adalah antar variabel independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna (Ghozali, 2013). Diagnosa secara sederhana terhadap tidak adanya multikolinieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut : mempunyai angka tolerance diatas (>) 0,1 dan mempunyai nilai VIF dibawah (<)

  Uji Multikolinieritas

  Gambar diatas sebaran titik- titik dari gambar Normalitas relatif mendekati garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal. Hasil ini sejalan dengan asumsi klasik dari regresi linier dengan pendekatan OLS.

  Promosi dan Orientasi Kepuasan Konsumen terhadap Kinerja Penjualan, dijelaskan pada halaman selanjutnya.

Gambar 4.2 Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas Tabel Koefisien Regresi Linear

  a Coefficients

  Standardiz Unstandardiz ed ed Coefficien Coefficients ts

  Std. Model B Error Beta T Sig.

  • 1 (Consta 1.073 .615 nt) .542 .505

  Trend

  4.17 Mode .323 .077 .280 .000

  3 Fashion Kemena 8.21 rikan .495 .060 .540 .000

  5 Promosi

  Berdasarkan gambar

  4.2 Orientas

  i

  diatas menunjukkan pengaruh Trend

  Kepuasa

  2.86 .202 .071 .205 .005 Mode Fashion, Kemenarikan n

  5 Konsum

  Promosi dan Orientasi Kepuasan

  en

  Konsumen terhadap Kinerja

  a. Dependent Variable: Kinerja Penjualan

  Penjualan tidak terjadi masalah Sumber : Hasil Olah SPSS V. 23, 2018 heteroskedastisitas, hal ini dibuktikan Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dengan terlihat titik-titik menyebar maka dapat dibuat estimasi secara acak serta tersebar dengan persamaan regresi dalam parameter baik diatas maupun dibawah angka 0 koefisien beta standardized yang dan sumbu Y, hal ini dapat mencerminkan hubungan antara disimpulkan bahwa tidak terjadi variabel

  • –variabel dalam penelitian heterokedastisitas pada model ini adalah sebagai berikut : regresi, sehingga model regresi layak

  Y = 0,280X

  1 + 0,540X 2 + 0,205X

  3

  digunakan dalam melakukan Persamaan regresi tersebut dapat pengujian. dijelaskan sebagai berikut :

  1. regresi untuk Koefisien

ANALISIS PENELITIAN

  variabel Trend Mode Fashion

  Hasil Analisis Linier Berganda

  sebesar 0,280 bernilai positif, artinya semakin bagus Trend Hasil regresi linier berganda

  Mode Fashion dari Butik

  anatara Trend Mode Fashion , Felucy maka akan semakin

  Kemenarikan Promosi dan Orientasi mempengaruhi Kinerja Kepuasan Konsumen terhadap Penjualannya. Kinerja Penjualan dalam proses

  2. Regresi untuk Koefisien perhitungannya diperoleh sebagai variabel Kemenarikan Promosi berikut : sebesar 0,540 bernilai positif, artinya semakin bagus promosi dari Butik Felucy maka akan semakin tinggi pengaruhnya dalam Kinerja Penjualan.

  3. regresi untuk Koefisien variabel Orientasi Kepuasan Konsumen sebesar 0,205 (terlampir) dan hasil nilai bernilai positif, maka semakin probabilitas signifikasi variable puas konsumen pada produk Trend Mode Fashion 0,000 (0%) Butik Felucy maka akan lebih kecil (<) dari tingkat alpha semakin mempengaruhi 0,01 (1%). Atas dasar konsumen dalam Kinerja perbandingan parameter statistik Penjualan. tersebut, maka hipotesis satu 4.

  (Ha

  1 ) yang menyatakan Trend

  Variabel independen yang paling dominan adalah variabel Mode fashion berpengaruh positif Kemenarikan Promosi yang terhadap Kinerja Penjualan, dilihat dari nilai Standardized dinyatakan diterima.

  Coefficient, terdapat koefisien

  b. hitung sebesar 8,215 Hasil nilai t sebesar 0,540, sedangkan yang lebih besar dari t tabel koefisien Trend Mode Fashion (terlampir) dan hasil nilai hanya sebesar 0,280 dan probabilitas signifikasi variable koefisien Orientasi Kepuasan Kemenarikan Promosi 0,000

  Konsumen sebesar 0,205. (0%) lebih kecil (<) dari tingkat alpha 0,01 (1%). Atas dasar

  

UJI HIPOTESIS perbandingan parameter statistik

Uji t (Parsial)

  tersebut, maka hipotesis dua (Ha ) yang menyatakan

  2 Uji t digunakan untuk Kemenarikan Promosi

  mengetahui pengaruh positif secara berpengaruh positif terhadap parsial atau sendiri Kinerja Penjualan, dinyatakan

  • –sendiri variabel independen (Trend Mode Fashion, diterima.

  Kemenarikan Promosi, Orientasi

  c. sebesar 2,865

  hitung

  Hasil nilai t Kepuasan Konsumen) terhadap yang lebih besar dari t tabel variabel dependen (Kinerja (terlampir) dan hasil nilai Penjualan). Berikut akan dijelaskan probabilitas signifikasi variable pengujian masing

  Orientasi Kepuasan Konsumen

  • –masing variabel secara parsial sebagai berikut:

  0,005 (0,5%) lebih kecil (<) dari

  Tabel 4.5

  tingkat alpha 0,01 (1%). Atas

  Hasil Uji t dasar perbandingan parameter a

  Coefficients statistik tersebut, maka hipotesis

  tiga (Ha

  3 ) yang menyatakan

  Orientasi Kepuasan Konsumen Model t Sig.

  

(Constant) -.505 .615 berpengaruh positif terhadap

  Kinerja Penjualan, dinyatakan

  Trend Mode Fashion 4.173 .000 diterima.

  Kemenarikan Promosi 8.215 .000 Orientasi Kepuasan 2.865 .005 Konsumen

  Uji F (Simultan)

  a. Dependent Variable: Kinerja Penjualan Sumber : Hasil Olah SPSS V. 23, 2018

  Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel independen a. sebesar 4,173

  hitung

  Hasil nilai t secara bersama-sama (simultan) yang lebih besar dari t

  tabel

  berpengaruh positif signifikan

  Kemenarikan Promosi, Orientasi Kepuasan Konsumen sedangkan sisanya 31,9 % dijelaskan oleh faktor lain Harga dan Kualitas Pelayanan.

  b Model R R

  2 )

  Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel Trend Mode

  Fashion , Kemenarikan Promosi,

  Orientasi Kepuasan Konsumen mampu menjelaskan Kinerja Penjualan. Tingkat kontribusi variabel independen ditunjukkan dengan nilai Adjusted R Square. Nilai Adjusted R Square digunakan untuk mengetahui seberapa besar Kinerja Penjualan mampu dijelaskan oleh variabel bebas, yaitu Trend

  Mode Fashion , Kemenarikan

  Promosi, Orientasi Kepuasan Konsumen. Berikut ini hasil nilai

  Adjusted R Square dengan data yang

  diolah menggunakan program SPSS 23 sebagai berikut :

Tabel 4.7 Koefisien Determinasi Model Summary

  Squar e Adjusted R

  4 ) dinyatakan diterima.

  Square Std. Error of the Estimate

  1 .83

  1 a .691 .681 .946 a.

  Predictors: (Constant), Orientasi Kepuasan Konsumen, Kemenarikan Promosi, Trend Mode Fashion

  b. Dependent Variable: Kinerja Penjualan Sumber : Hasil Olah SPSS V. 23, 2018

  Pada tabel 4.7 ditunjukkan nilai

  Adjusted R Square R

  2

  diperoleh sebesar 0,681 yang artinya 68,1% variasi dari keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel

  independen Trend Mode Fashion,

  Koefisien Determinasi (R

  Promosi dan Orientasi Kepuasan Konsumen terhadap Kinerja Penjualan dilakukan dengan memperbandingkan nilai F hitung sebesar 71,601 yang lebih besar (>) dari F tabel 2,70 dengan nilai Probabilitas signifikasi = 0,000 (0%) yang lebih kecil (<) dari tingkat alpha 0,05 (5%) atau nilai 0,000<0,05; sehingga dapat disimpulkan bahwa Hipotesis empat (H

  terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05 (5%). Apabila nilai F hitung lebih besar atau sama dengan (≥) dari nilai F tabel maka hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara bersama- sama (simultan) berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen. Untuk analisisnya dari output SPSS dapat dilihat dari tabel 4.6

  71.6

  “Anova” dibawah ini :

Tabel 4.6 Uji F ANOVA a ANOVA

  a Model Sum of Squa res D f Mea n Squa re F Sig

  . Regres sion

  192.2

  08

  3

  64.0

  69

  01 .00 b Residu al

  Trend Mode Fashion , Kemenarikan

  85.90

  2

  9

  6 .895 Total 278.1

  10

  9

  9

  a. Dependent Variable: Kinerja Penjualan b. Predictors: (Constant), Orientasi Kepuasan Konsumen, Kemenarikan

  Promosi, Trend Mode Fashion Sumber : Hasil Olah SPSS V. 23, 2018

  Pengujian secara simultan

  • –variabel
Meskipun penelitian ini memberi sumbangan terhadap hasil

  • – variabel independen Trend
untuk dapat melihat keseluruhan Jurnal tentang perilaku konsumen. Bukan Buana, R.F. 2011. Pengaruh tidak mungkin bahwa sebenarnya Kepercayaan Merek, Presepsi masih ada faktor Witching Cost Dan Kepuasaan

  0,280 dan koefisien Orientasi Kepuasan Konsumen sebesar 0,205.

  Trend Mode Fashion hanya sebesar

  koefisien Kemenarikan Promosi sebesar 0,540, sedangkan koefisien

  Standardized Coefficient, terdapat

  Konsumen yang dilihat dari nilai

  Fashion dan Orientasi Kepuasan

  Variabel Kemenarikan Promosi yang paling dominan diantara variabel Trend Mode

  Saran yang dapat diberikan sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

  Saran

  Promosi, Orientasi Kepuasan Konsumen sedangkan sisanya 31,9 % dijelaskan oleh faktor lain Harga dan Kualitas Pelayanan.

  Mode Fashion , Kemenarikan

  diperoleh sebesar 0,681 yang artinya 68,1% variasi dari keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel

  2

  • – hasil yang telah dicapai dalam penelitian terdahulu, akan tetapi masih ada beberapa keterbatasan yang seharusnya menjadi perhatian para peneliti mendatang. Keterbatasan yang ada dalam penelitian ini adalah variabel yang diujikan relatif sedikit dan sederhana

  sebesar 0,540, sedangkan koefisien Trend Mode Fashion hanya sebesar 0,280 dan koefisien Orientasi Kepuasan Konsumen sebesar 0,205.

  6. nilai Adjusted R Square R

  Coefficient, terdapat koefisien

  Kemenarikan Promosi yang dilihat dari nilai Standardized

  Kemenarikan Promosi dan Orientasi Kepuasan Konsumen secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Penjualan Butik Felucy 5. Variabel independen yang paling dominan adalah variabel

  Mode Fashion ,

  yaitu 8,215 > 1,66 dengan nilai signifikasi 0,000 (0%) < 0,01 (1%) 3. Orientasi Kepuasan Konsumen mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Penjualan Butik Felucy. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 2,865 > 1,66 denga nilai signifikasi 0,005 (0,5%) < 0,01 (1%) 4. Trend

  tabel

  Promosi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Penjualan Butik Felucy. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar dari t

  lebih besar dari t tabel yaitu 4.713 > 1,66 dengan tingkat signifikasi 0,000 (0%) < 0,01 (1%) 2. Kemenarikan

  hitung

  mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Penjualan Butik Felucy. Hal ini dibuktikan dengan nilai t

  Mode Fashion

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Trend

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

   Keterbatasan Penelitian

  • –faktor lain yang mungkin mempengaruhi sikap

  Konsumen Terhadap Loyalitas

  konsumen dalam keputusan (Studi Kasus pada Konsumen pembeliannya. Pertamax di Semarang).

  Skripsi. Fakultas Ekonomi

  

Agenda Penelitian Yang Akan Universitas Diponegoro

Datang

  Semarang. Semarang Darmadi, Didik. 2013. Pengaruh

  Agenda penelitian yang akan

  Promosi Penjualan Terhadap

  dilaksanakan mendatang adalah Penjualan ( Studi Kasus PT. berdasarkan hasil koefisien

  Astra Internasional Tbk-TSP

  determinasi seperti pada sub bab Cabang Soetoyo Malang). keterbatasan penelitian, diketahui

  Jurnal Administrasi Bisnis bahwa variabel independen mampu (JAB),2(1). Malang menjelaskan sebagian variabel dependen sehingga penelitian ini Hendariningrum, R. & Susilo, M. E. masih terdapat kekurangan dari

  2008. Fashion Dan Gaya variabel independen dalam

  Hidup : Identitas Dan

  menjelaskan variabel dependennya. Komunikasi. Jurnal Oleh karena itu, diharapkan pada Komunikasi,6(2). Yogyakarta penelitian selanjutnya bisa

  Khoirista, Afrinda, dkk. 2015. menambah variabel harga dan

  Pengaruh Kualitas Pelayanan

  kualitas pelayanan yang sekiranya

  Terhadap Kepuasan

  terkait dengan permasalahan yang

  Pelanggan (Survey Pada

  dihadapi serta meniliti perusahaan

  Pelanggan Fedex Express

  yang sejenis lainnya dalam penelitian

  Surabaya). Jurnal selanjutnya.

  Administrasi Bisnis (JAB),25(2). Surabaya

  Daftar Pustaka

  Maulana, Ni’matul. 2016. Strategi

  Bauran Pemasaran Dalam Buku

  Meningkatkan Volume Basu Swastha DH, Irawan. 2005. Penjualan. Skripsi. Fakultas Azas-Azas Marketing .

  Ekonomi dan Bisnis Islam Yogyakarta : Liberty

  Institut Agama Islam Negeri Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Purwokerto. Purwokerto Analisis Multivariate Dengan Pitaloka, A. F, & Nurul Widyawati.

  Program SPSS . Badan

  2015. Pengaruh Kualitas Penerbit Undip. Semarang

  Pelayanan, Harga Dan Promosi Terhadap Penjualan

  Kotler, P. & Armstrong, G. 2001.

  Online Shop Busana Muslim. Prinsip-Prinsip Pemasaran

  Jurnal Ilmu dan Riset

  Jilid 2 Edisi 8 . Jakarta:

  Manajemen,4(1). Surabaya Erlangga Pujuani, Dewi. 2014. Pengaruh

  Personal Selling Dan Promosi Penjualan Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Produk MLM SM Di Karangayar . Jurnal

  Ekonomi dan Kewirausahaan,14(1),113- 122. Surakarta

  Ramadhan, Tinton. 2011. Pengaruh

  Promosi, Kualitas Produk, Citra Merek Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen .

  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universiats Dian Nuswantoro. Semarang

  Trisnawati, T.Y. 2011. Fashion

  sebagai Bentuk Ekspresi Diri Dalam Komunikasi. The

  Messenger,3(1). Semarang

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, PENJUALAN ADAPTIF , ORIENTASI SMART-WORKING DAN KEPUASAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KREATIVITAS STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA BISNIS IBO DALAM MULTI LEVEL

0 0 16

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORIENTASI KONSUMEN DAN PENJUALAN ADAPTIF DALAM MENINGKATKAN KINERJA TENAGA PENJUAL PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) KANTOR REGIONAL SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 27

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ORIENTASI KONSUMEN DAN PENJUALAN ADAPTIF DALAM MENINGKATKAN KINERJA TENAGA PENJUAL PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) KANTOR REGIONAL SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI DAN PROMOSI JABATAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Kasus pada PT. BTN (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Semarang) - Test Repository

0 0 199

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL MONETER TERHADAP KINERJA PERBANKAN ISLAM : UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERAT - Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

0 0 17

PENGARUH TEAMWORK, KEPUASAN KERJA, DAN LOYALITAS TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA PERUSAHAAN JASA - Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

0 0 27

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL MONETER TERHADAP KINERJA PERBANKAN ISLAM : UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERAT - Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

0 0 17

PENGARUH TEKNIK PROMOSI PENJUALAN FLASHY SHOP TERHADAP SIKAP PEMBELIAN KONSUMEN DI SURABAYA

0 0 17

ANALISIS STRATEGI PROMOSI DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP PENINGKATAN PEMBIAYAAN WARUNG MIKRO (Studi pada PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang kalianda) - Raden Intan Repository

0 4 102

PENILAIAN KEPUASAN KONSUMEN PADA STRATEGI PEMASARAN PT. PENERBIT ERLANGGA (Studi pada Guru SMA yang Mengampu Mata Pelajaran Ujian Nasional di Surakarta) TUGAS AKHIR - PENILAIAN KEPUASAN KONSUMEN PADA STRATEGI PEMASARAN PT. PENERBIT ERLANGGA (Studi pada Gu

0 0 15