S SEJ 0901393 Chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini merupakan bab yang didalamnya terdapat pemaparan dari langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis dalam penyusunan skripsi dengan judul

‘AGAMA DAN POLITIK: Suatu Tinjauan Tentang Hubungan Vatikan Dibawah Paus Pius XII Dengan Rezim Nazi Jerman Tahun 1939 1945’. Langkah-langkah tersebut mulai dari persiapan, pelaksanaan penelitian sampai laporan penelitian. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara alamiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Seperti telah diuraikan pada bab I, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian historis dan studi literatur. Metode historis ini merupakan suatu metode yang lazim dipergunakan dalam penelitian sejarah, dimana dilakukan pengkajian, penjelasan, penganalisaan secara kritis terhadap rekaman (dokumen) serta peninggalan masa lampau (Sjamsuddin, 2007 : 17-19).

Widja (1988:19) menyebutkan bahwa sejarah yang terutama berkaitan dengan kajadian masa lampau dari manusia, tetapi tidak semua kejadian itu bisa diungkapkan (recoverable), sehingga studi sejarah sebenarnya bisa dianggap bukan sebagai studi masa lampau itu sendiri, tetapi studi tentang jejak-jejak masa kini dari peristiwa masa lampau. Secara umum, tujuan penelitian ada tiga macam, yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pengembangan berarti meperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada. Melalui penelitian, manusia dapat melakukan penelitian tersebut untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.

Metode penelitian historis dan studi literatur ini digunakan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis sehingga diperoleh data yang dibutuhkan untuk penulisan skripsi. Pengkajian dengan studi literatur dengan cara membaca dan mengkaji buku –


(2)

dan sumber-sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, sehingga dapat membantu penulis dalam menemukan jawaban dari permasalahan yang dirumuskan. Metode sejarah adalah proses menguji dan mengarahkan secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Sedangkan untuk pendekatannya penulis menggunakan pendekatan multidisipliner.

Sementara itu, untuk mendapatkan sumber-sumber mengenai peristiwa yang terjadi di masa lampau tersebut, penulis melakukan langkah-langkah penelitian yang tercakup dalam prosedur penelitian dengan menggunakan metode historis. Adapun metode historis tersebut terbagi ke dalam empat langkah penelitian, seperti yang dikemukakan oleh Ismaun (1992:136) bahwa:

1. Heuristik

Heuristic yaitu proses mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang diperlukan dan dianggap relevan oleh penulis untuk bahan penelitian.

2. Kritik

Kritik atau analisis sumber yaitu melakukan penelitian terhadap sumber-sumber sejarah baik dilihat dari isinya maupun bentuknya. Kritik terhadap sumber dilakukan melalui dua cara yaitu kritik intern dan ekstern.

3. Interpretasi

Interpretasi yaitu memberikan penafsiran terhadap data-data yang diperoleh selama penelitian

4. Historiografi

Historiografi atau penulisan sejarah yaitu proses penyusunan seluruh hasil penelitian ke dalam bentuk penulisan baik yang bersifat deskripsi, narasi atau analisis (Sjamsuddin, 1996:157). Proses penyusunan seluruh hasil penelitian ke dalam bentuk tulisan ini memuat paparan mengenai skripsi dengan judul ‘Agama dan Politik: Suatu Tinjauan Tentang Hubungan Vatikan dibawah Paus Pius XII Terhadap Rezim Nazi Jerman tahun 1939-1945’. Dengan demikian metode historis ini akan sangat membantu penulis dalam


(3)

menyelesaikan penulisan skripsi ini, karena data dan fakta yang diperlukan berasal dari masa lampau.

Langkah-langkah tersebut penulis terapkan dalam penelitian ini. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan penulis:

1. Memilih topik yang sesuai. Penulis memilih topik penelitian yang berhasil menarik minat dan layak untuk dipublikasikan. Penulis memilih topik mengenai hubungan antara Vatikan dibawah Paus Pius XII dengan rezim Nazi dibawah Adolf Hitler. Penulis ingin mengetahui tinjauan umum mengenai hubungan agama dan politik antara Jerman dan Vatikan sebelum tahun 1939-1945, mengingat pada tahun itu terjadi perubahan hubungan diantara kedua belah pihak tersebut.

2. Mengusut semua bukti yang sesuai dengan topik yang dipilih. Penulis mencari semua bukti atau sumber yang dianggap sesuai dengan permasalahan mengenai hubungan antara Vatikan dibawah Paus Pius XII dengan rezim Nazi dibawah Adolf Hitler. Penulis melakukan pencarian semua sumber tertulis, baik buku, jurnal dan artikel yang penulis dapatkan.

3. Membuat catatan penting dan sesuai dengan topik ketika penelitian sedang dilakukan. Penulis mencatat hal-hal yang penting sesuai dengan topik skripsi yang terdapat pada semua sumber.

4. Mengevaluasi semua bukti yang telah terkumpulkan. Penulis memilih bukti yang kuat dan sesuai dari semua sumber yang didapatkan selama penelitian. 5. Menyusun hasil-hasil penelitian ke dalam struktur organisasi skripsi yang

telah dipersiapkan sebelumnya.

6. Menyajikan hasil penelitian tersebut secara menarik dan mudah dimengerti (Sjamsuddin, 2007:89-90).

Langkah-langkah penulisan sejarah tersebut kemudian penulis jabarkan ke dalam tiga bagian pelaksanaan, yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan, dan laporan penelitian.


(4)

3.1 Persiapan Penelitian

Tahap ini merupakan salah satu tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan kegiatan penelitian. Kegiatan ini dimulai dengan penentuan metode dan teknik pengumpulan data yang akan digunakan selama penelitian. Metode yang digunakan adalah metode historis, sedangkan teknik penelitiannya menggunakan studi literatur. Penulis mencari sumber-sumber sejarah berupa buku-buku yang memuat informasi-informasi yang sesuai dengan pokok kajian skripsi. Adapun persiapan yang dilakukan dalam studi literatur ini adalah sebagai berikut.

3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian

Tahap awal yang dilakukan oleh penulis adalah memilih dan menentukan tema penelitian. Tema yang dipilih oleh penulis adalah mengenai hubungan antara Vatikan dibawah Paus Pius XII dengan rezim Nazi dibawah Adolf Hitler. Penulis merasa tertarik dengan tema tersebut karena penulis melihat adanya suatu perubahan hubungan antara negara Jerman dengan Vatikan (Katolik Roma), dimana sebelum pada masa kepemimpinan Hitler hubungan diantara kedua belah pihak nampak berjalan secara tidak harmonis. Saat Hitler berkuasa dan Vatikan ada dibawah Paus Pius XII, terlihat ada semacam hubungan yang cukup erat diantara keduanya. Setelah itu, penulis membaca beberapa sumber literatur yang sesuai dengan penelitian tersebut.

Langkah selanjutnya, penulis mengajukan rencana penelitian kepada Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS) Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI. Setelah melakukan seminar pra penelitian pada tanggal 11 Februari 2015, penulis mendapatkan rekomendasi untuk melakukan penelitian dengan tema tersebut dan pada tanggal 20 Februari 2015 penulis secara resmi mendapat SK pengangkatan pembimbing dengan Dr.Agus Mulyana M.Hum sebagai pembimbing I dan Drs. R. H. Achmad Iriyadi sebagai pembimbing II.


(5)

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah salah satu syarat yang harus disusun oleh penulis sebelum melakukan penelitian, dan hal tersebut merupakan kerangka dasar dalam suatu penelitian. Informasi mengenai penyususnan rancangan penelitian ini telah penulis dapatkan ketika mengikuti perkuliahan Seminar Penulisan Karya Ilmiah pada semester tujuh. Rancangan ini dibuat dalam bentuk proposal skripsi. Adapun rancangan penelitian ini mencakup judul penelitian, latar belakang penelitian, rumusan dan batasan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan kepustakaan, metode dan teknik penelitian, struktur organisasi skripsi dan daftar pustaka. Sementara itu, pengumpulan sumber pun mulai dilakukan bersamaan dengan dibuatnya proposal skripsi setelah melakukan konsultasi dengan Drs. R. H. Achmad Iriyadi .

Sumber-sumber untuk membuat proposal tersebut penulis dapatkan dari sumber-sumber yang berasal dari internet sebagai gambaran awal terhadap permasalahan yang akan diangkat, kemudian melakukan studi literatur melalui buku-buku yang dipinjam dari koleksi Drs. R. H. Achmad Iriyadi serta buku-buku elektronik yang juga didapatkan di internet.

Dari sumber yang telah didapatkan tersebut, penulis melakukan penyususunan proposal penelitian yang terfokus pada hubungan Paus Pius XII dengan Adolf Hitlerpada tahun 1939-1945. Proposal penelitian yang disusun oleh penulis memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Judul

b. Latar Belakang Masalah c. Rumusan Masalah d. Tujuan Penelitian e. Metode Penelitian

f. Manfaat/Signifikasi Penelitian


(6)

h. Struktur Organisasi Skripsi

i. Daftar Pustaka

Awalnya judul yang diajukan oleh penulis adalah ‘Antara Agama dan Politik: Suatu Tinjauan Tentang Hubungan Vatikan dibawah Paus Pius XII Terhadap Rezim Nazi Jerman tahun 1939-1945’. Judul tersebut diseminarkan pada tanggal 11 Februari 2015 yang dihadiri oleh ketua TPPS, para dosen Departemen Pendidikan Sejarah dan calon pembimbing skripsi, serta beberapa orang mahasiswa yang juga akan melakukan seminar proposal penelitian.

Setelah melakukan seminar proposal tersebut, judul penelitian yang tertuang dalam proposal mengalamai penggantian. Adapun judul setelah melakukan seminar tersebut ialah ‘Agama Dan Politik: Suatu Tinjauan Tentang Hubungan Vatikan Dibawah Paus Pius XII Terhadap Rezim Nazi Jerman Tahun 1939 1945.

Dalam seminar yang berlangsung pada tanggal 11 Februari 2015, penulis mempresentasikan rancangan penelitian tersebut di depan TPPS, para dosen Departemen Pendidikan Sejarah dan calon pembimbing skripsi. Calon pembimbing II skripsi tidak dapat menghadiri seminar proposal skripsi penulis dikarenakan ada halangan. Seminar tersebut dihadiri oleh Dr. Agus Mulyana M.Hum sebagai calon pembimbing I, Dr. Nana Supriatna, M.Ed, Moch. Eryck Kamsori, M.Pd, Drs. H Ayi Budi Santosa M,Si, Drs. Syarif Moeis. Dalam seminar tersebut, penulis menerima masukan dari dosen-dosen yang hadir. Hasil dari seminar tersebut, menyatakan bahwa judul tersebut pada dasarnya disetujui namun ada beberapa hal yang kurang tepat dan masih harus diperbaiki, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Setelah seminar penulis melakukan bimbingan dengan calon dosen pembimbing, dan kedua calon dosen pembimbing skripsi memperbolehkan penulis untuk melanjutkan ke tahap penulisan skripsi. Persetujuan proposal skripsi dinyatakan dengan pengesahan penelitian yang dikeluarkan melalui surat keputusan dari Ketua Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Bandung, sekaligus penunjukkan pembimbing I dan


(7)

pembimbing II. Pembimbing I yang ditunjuk oleh TPPS adalah Dr. Agus Mulyana M.Hum dan pembimbing II yang ditunjuk adalah Drs. H. Achmad Iriyadi.

3.1.3 Mengurus Perizinan

Pengurusan perizinan ini dilakukan agar dapat memudahkan penulis ketika akan melakukan pencarian sumber-sumber yang diperlukan dalam penelitian ini terhadap pihak-pihak lain. Selain itu hal tersebut penting dilakukan untuk memperkuat status penulis dalammelakukan penelitian, dengan harapan penulis akan dibantu oleh pihak-pihak tersebut karena mempunyai dasar serta aspek legal.

Proses pembuatan izin tersebut dimulai dari penentuan lembaga atau instansi yang dirasa dapat berkontribusi dalam penyusunan skripsi ini. Selanjutnya penulis mengajukan permohonan surat untuk melakukan penelitian dari mulai tingkat departemen hingga kemudian diserahkan kepada fakultas agar mendapat izin dari Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia.

3.1.4 Bimbingan

Bimbingan merupakan kegiatan bimbingan penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis dengan pembimbing I dan II yang ditunjuk oleh TPPS sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 03/TPPS/JPS/PEM/2015. Proses bimbingan ini sangat diperlukan oleh penulis untuk membantu penulis dalam menentukan kegiatan penelitian, fokus penelitian serta proses penelitian skripsi ini. Proses bimbingan ini memfasilitasi penulis untuk berdiskusi dengan pembimbing I dan pembimbing II mengenai permasalahan yang dihadapi selama penelitian ini dilakukan.

Hal ini sangat penting dalam penyusunan skripsi, karena melalui bimbingan yang teratur akan diperoleh banyak masukan, saran maupun kritik bagi penulis dari pembimbing skripsi sesuai dengan prosedur yang berlaku. Konsultasi biasanya


(8)

dimulai dari judul, bab I (pendahuluan), bab II (tinjauan kepustakaan), bab III (metodologi penelitian), bab IV (pembahasan), bab V (kesimpulan), dan abstrak.

Jadwal bimbingan bersifat fleksibel, dalam artian tidak terdapat jadwal bimbingan yang betul-betul dibuat pada setiap minggunya, dan setiap pertemuan membahas satu atau dua bab yang diajukan, hasil revisi, maupun konsultasi sumber. Bimbingan satu bab biasanya tidak cukup satu kali pertemuan karena masih ada kekurangan yang harus ditambah atau diperbaiki penulis. Dengan melakukan bimbingan skripsi secara rutin, maka penulis mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam penelitian skripsi ini. Penulis kemudian diarahkan untuk fokus pada kajian dan dosen pembimbing memberikan banyak masukan yang sangat berarti bagi penulis dalam melakukan penulisan skripsi ini.

3.2 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian adalah tahapan penting dari proses penulisan skripsi ini. Dalam tahapan ini, terdapat serangkaian langkah-langkah yang harus dilakukan berdasarkan metode historis, yaitu heuristik atau pengumpulan sumber, kritik atau analisis sumber sejarah, dan interpretasi atau penafsiran sejarah. Adapun ketiga tahapan ini, penulis jabarkan sebagai berikut.

3.2.1 Pengumpulan Sumber (Heuristik)

Pada tahap ini, penulis berusaha melakukan pencarian, pengumpulan dan pengklasifikasian berbagai sumber yang berhubungan dengan masalah penelitian. Sumber sejarah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber literatur berupa buku-buku, jurnal dan artikel-artikel yang dapat membantu penulis dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dikaji. Menurut Sjamsuddin (1996: 73), sumber sejarah adalah segala sesuatu yang langsung ataupun tidak langsung memberitahukan kepada kita tentang sesuatu kenyataan kegiatan manusia pada masa lalu.


(9)

Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis mengenai hubungan Vatikan dibawah Paus Pius XII dengan rezim Nazi Jerman dibawah Adolf Hitler itu sendiri. Penulis dapat menganalisis beberapa informasi tersebut melalui berbagai sumber dengan menggunakan studi literatur melalui jurnal, buku, artikel yang telah diperoleh baik dari koleksi pribadi ataupun memperoleh di tempat lain, serta hasil pencarian melalui internet.

Untuk mengumpulkan segala informasi yang diperlukan penulis, pada tahap pertama, penulis melakukan pencarian sumber. Pada tahap ini, penulis melakukan pencarian sumber berupa literatur yang diperoleh dari melakukan peminjaman buku terhadap dosen pembimbing, yakni Bapak Drs. R. H. Achmad Iriyadi, serta penulis juga melakukan kunjungan ke beberapa Perpustakaan, diantaranya Perpustaakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Perpustakaan Gereja Katedral Santo Petrus Bandung, dan Perpustakaan Universitas Katolik Parahyangan Bandung.

Adapun dari pencarian sumber tersebut, pada peminjaman buku-buku terhadap Bapak Drs. R. H. Achmad Iriyadi penulis mendapatkkan sumber informasi yang dibutuhkan untuk pembahasan tinjauan umum mengenai hubungan agama dengan politik di Jerman sebelum masa kepemimpinan Adolf Hitler, pandangan politik Adolf Hitler terhadap agama, khususnya terhadap Gereja Katolik Roma, sejarah menganai Jerman, serta teori-teori yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini, yakni teori diplomasi dan teori politik luar negeri. Selain itu, penulis juga mendapat informasi mengenai sejarah Vatikan dan hal-hal yang berhubungan dengan Kepausan. Selanjutnya dari perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia penulis mendapatkan informasi mengenai hubungan agama dengan politik. Selain itu dariperpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia itu sendiri penulis mendapat tambahan informasi mengenai penjelasan beberapa konsep, seperti konsep agama dan politik.

Kemudian dari perpustakaan Gereja Katedral Santo Petrus, Bandung, penulis mendapatkan informasi mengenai Teologi dan sejarah Vatikan.


(10)

Sama seperti perpustakaan Gereja Katedral Santo Petrus, Bandung, pada kunjungan ke perpustakaan Universitas Katolik Parahyangan penulis juga mendapatkan beberapa buku mengenai teologi, sejarah Vatikan dan Katolik Roma.

Selain melakukan peminjaman buku, penulis juga mendapatkan beberapa buku dari toko buku Toga Mas yang kemudian buku yang telah diperoleh tersebut digunakan dalam pembahasan mengenai latar belakang hubungan kerjasama antara Vatikan dengan Jerman, dan dampaknya bagi kedua belah pihak.

Dalam proses pengerjaan skripsi ini, terutama dalam bab IV yang mana didalamnya merupakan pembahasan utama skripsi ini, penulis juga melakukan pencarian sumber melalui media internet. Melalui media internet tersebut penulis mendapatkan jurnal, e-book yang berkaitan dengan bahasan penelitian, serta gambar-gambar yang dirasa relevan dengan materi.

3.2.2 Kritik Sumber

Setelah melakukan kegiatan pengumpulan sumber (heuristik), langkah selanjutnya adalah melaksanakan kritik sumber. Tahap kritik sumber merupakan ajang penentuan kelayakan sumber (verifikasi). Pada tahap ini, penulis berusaha mengkritisi sumber seperti buku dan artikel yang didapat. Helius Sjamsuddin (1996:118) menjelaskan bahwa, fungsi kritik sumber bagi sejarawan, erat kaitannya dengan tujuan sejarawan itu dalam mencari kebenaran. Tahap ini penting dilakukan, mengingat tidak semua bisa dijadikan acuan secara serampangan karena bisa menimbulkan kesangsian terhadap hasil akhir penulisan sebuah karya ilmiah.

Ismaun (2005:48) menambahkan bahwa dalam tahap ini timbul kesulitan yang sangat besar dalam penelitian sejarah, karena kebenaran sejarah itu sendiri harus lengkap serta kesulitan menemukan sumber-sumber yang diperlukan dan dapat dipercaya, sehingga agar peneliti mendapatkan sumber-sumber yang dapat dipercaya, relevan dan otentik maka peneliti harus melakukan kritik eksternal dan kritik internal terhadap sumber-sumber tersebut.


(11)

Kritik sumber sejarah terbagi ke dalam dua aspek, yakni aspek internal dan eksternal. Kritik internal digunakan untuk menilai isi dari sumber yang digunakan. Berbeda halnya dengan kritik eksternal yang mengarahkan pengujian pada otensitas dan integritas sumber yang diperoleh.

3.2.2.1 Kritik Eksternal

Kritik eksternal adalah cara melakukan verifikasi atau cara pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah. Aspek-aspek luar tersebut bisa diuji dengan pertanyaan-pertanyaan seperti, kapan sumber itu dibuat?, dimana sumber itu dibuat?, siapa yang membuat?, dari bahan apa sumber itu dibuat? Dan apakah sumber itu dalam bentuk asli atau tidak? Kritik eksternal terhadap sumber tertulis, penulis melakukannya dengan melihat angka tahun penerbitan, terhadap sumber tersebut dibuat, siapa yang membuat, dari bahan apa sumber itu dibuat, dan apakah sumber itu dalam bentuk asli atau tidak. Sumber tertulis yang penulis dapatkan yaitu berupa buku dan beberapa artikel dari internet. Buku-buku yang menjadi bahan tulisan berasal dari 1982 sampai tahun 2012.

Selain itu penulis juga melakukan kritik eksternal dengan cara kritik terhadap penulis sumber. Hal itu dilakukan dengan tujuan mengetahui asal-usul dan latar belakang penulis dari sumber tersebut.

Penulis melakukan kritik eksternal terhadap buku yang berjudul Hitler’s Pope: The Secret History of Pius XII yang dicetak pada tahun 1999. Dalam buku tersebut terdapat 21 subbab yang menjelaskan tentang latar belakang Paus Pius XII dan hubungannya dengan Adolf Hitler. Selain ini terdapat pula pandangangannya terhadap masa kepausan Paus Pius XII. Penulis mendapatkan buku tersebut dari internet dengan bentuk buku elektronik (dalam format PDF). Cornwell adalah seorang wartawan Inggris, penulis dan akademisi yang lahir pada tahun 1940.


(12)

College. Dia adalah anggota dari Royal Society of Literature dan dianugerahi Doktor Kehormatan Sastra (University of Leicester). Selain itu, berbagai jenis penghargaan telah ia dapatkan, seperti Independent Television Authority-Tablet Award untuk kontribusi ke jurnalisme agama pada tahun 1994, dianugerahi gelar Doktor Kehormatan Sastra (University of Leicester) pada tahun 2011, penghargaan non fiksi pada tahun 1982, dan masih banyak lagi. Dilihat dari latar belakang John Cornwell tersebut, maka penulis memilih buku Hitler’s Pope: The Secret History of Pius XII sebagai salah satu sumber yang penulis gunakan dalam menyusun skripsi ini karena ia dianggap mempunyai kapasitas untuk memberikan pandangannya terhadap Paus Pius XII berdasarkan bukti-bukti yang ia temukan. Terlebih lagi ia adalah seorang penganut agama Katolik Roma, dengan harapan tidak ada intervensi lain yang menjadi dasar pandangannya terhadap Paus Pius XII itu.

Kritik eksternal yang kedua adalah terhadap buku dengan judul Mein Kamf karya Adolf Hitler. Adolf Hitler dilahirkan pada tanggal 20 April 1889. Hitler pernah menjabat sebagai salah seorang politisi Jerman dan ketua partai Nazi. Ia juga pernah menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak tahun 1933 sampai 1945, dan Hitler menjadi tokoh utama Jerman Nazi pada waktu itu. Melalui buku yang ia tulis dengan judul Mein Kamf, ia menjelaskan apa yang menjadi cita-citanya atas bangsa Jerman dimasa depan. Selain itu, terdapat pula pembahasan terkait pandangannya atas agama, khususnya Katolik Roma. Ia beranggapan bahwa agama (Katolik) mempunyai andil cukup besar dalam menjaga kekuatan bangsa Jerman agar dapat tetap bertahan untuk waktu yang lama.

Penulis beranggapan bahwa dengan adanya buku karaya Adolf Hitler sendiri, menunjukan adanya suatu gagasan yang keluar dari satu tokoh yang dikaji dalam penulisan skripsi ini. Hal tersebut diharapkan mampu menghindarkan gagasan dari intervensi pihak lain. Karena apa yang dituangkan Hitler dalam bukunya tersebut, kemudian dijadikan acuan oleh penulis untuk dijelaskan kembali dalam suatu penelitian atau skripsi ini.


(13)

3.2.2.2 Kritik Internal

Kritik internal menurut Ismaun (2005:50) adalah kritik yang bertujuan untuk menilai kredibilitas sumber dengan mempersoalkan isinya, kemampuan pembuatnya, tanggung jawab dan moralnya, lainnya dinilai dengan membandingkan kesaksian-kesaksian didalam sumber dengan kesaksian-kesaksian-kesaksian-kesaksian dari sumber lain. Untuk menguji kredibilitas sumber (sejarah mana yang dapat dipercaya) diadakan penilaian intrinstik terhadap sumber dengan mempersoalkan hal-hal tersebut, kemudian dipungutlah fakta-fakta sejarah melalui perumusan data yang didapat, setelah diadakan penelitian terhadap evidensi-evidensi dalam sumber.

Kritik internal yang dilakukan penulis diawali ketika penulis memperoleh sumber. Penulis membaca keseluruhan isi sumber kemudian dibandingkan dengan sumber-sumber lain yang telah dibaca terlebih dahulu oleh penulis. Hasil perbandingan sumber tersebut, maka akan diperoleh kepastian bahwa sumber-sumber tersebut bisa digunakan karena sesuai dengan topik kajian. Berdasarkan hasil dari melakukan kritik internal peneliti menemukan perbedaan pendapat dari berbagai penulis. Hal itu dikarenakan latar belakang setiap penulis itu berbeda. Perbedaan pendapat dari satu sumber dengan sumber lainnya adalah kemungkinan yang bisa diperoleh dari kritik Internal. Kemungkinan lainnya adalah sumber-sumber yang berbeda dan sumber-sumber yang tidak menyebutkan apa-apa (Sjamsuddin, 2007:116).

Dalam hal ini, penulis akan mencoba untuk melakukan kritik internal terhadap buku yang berjudul Tokoh dan Peristiwa Dalam Sejarah Eropa Awal Masehi – 1815

(1988) karya Marwati Djoened Poesponegoro. Melalui buku tersebut, Marwati Djoened Poesponegoro dirasa telah memberi sumbangsih bagi penulis mengenai penelitian ini, yakni adanya suatu gambaran tentang bagaimana pada masa Heinrich IV dan Heinrich V hubungan antara Jerman dengan Vatikan dapat dikatakan tidak begitu baik.


(14)

Pada masa Heinrich ke IV sempat terjadi perselisihan dengan Paus Gregorius VII. Perselisihan tersebut meliputi persoalan seputar Lay Investiture (pengukuhan seorang rohaniawan oleh seorang awam), dimana Paus Gregorius VII mengeluarkan suatu program reformasi yang keras yang tak dapat diterima oleh raja dan rohaniawan Jerman. Dari aturan yang dikeluarkan tersebut, menyebabkan warga Jerman menjadi bebas atas loyalitasnya kepada Heinrich IV. Hal tersebut berlangsung hingga masa Heinrich ke V. Ia meneruskan investiture oleh orang awam untuk melawan campur tangan kepausan di Jerman. Dengan kata lain, terdapat penjelasan tentang hubungan Vatikan dengan Jerman sebelum era Hitler melalui Rezim Nazi.

Sesuai dengan apa yang digambarkan dalam buku tersebut, penulis sependapat mengenai hubungan Jerman dengan Vatikan yang memang tidak begitu baik sebelum masa Hitler.

Begitu pula dengan buku karya Marwati Djoened lainnya yang berjudul

Sejarah Singkat Jerman. Buku ini menjelaskan tentang bagaimana ketidak

harmonisan hubungan antara Jerman dengan Vatikan juga terjadi. Pada tahun 1511 saat Martin Luther pergi ke Roma, ia terkejut melihat kemewahan dan hidup secara berlebih-lebihan yang dilakukan oleh para rohaniwan tinggi. Ia juga menemukan adanya penjualan surat pengampunan dosa yang dikeluarkan oleh Gereja. Martin Luther beranggapan bahwa tidak ada suatu perbuatan dosa yang dapat terhapus dengan membeli surat pengampunan dosa. Hal tersebut merupakan awal dari lahirnya gerakan Protestanisme.

Hal tersebut senada dengan pendapat Firdaus Syam melalui bukunya yang berjudul Pemikiran Politik Barat; Sejarah, Filsafat, Ideologi, Dan Pengaruhnya

Terhadap Dunia Ke- 3. Karena adanya kesamaan pendapat atas suatu peristiwa pada

dua buku yang berbeda, maka penulis merasa tepat untuk menjadikan buku-buku tersebut sebagai sumber dalam penulisan skripsi ini. Selain itu, isi dari


(15)

masing-masing buku tersebut nampak saling melengkapi, sehingga informasi yang diperoleh menjadi semakin meluas.

Buku selanjutnya adalah buku buku yang berjudul Mein Kamf “Kitab Suci”

Kaum Nazi karya Adolf Hitler. Buku tersebut sudah diterbitkan sejak tahun 1925, kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan diterbitkan pertama kali oleh penerbit Narasi pada tahun 2011. Buku ini berisi tentang pandangan Adolf Hitler terhadap agama, khususnya Katolik Roma. Melalui buku tersebut, Hitler beranggapan bahwa agama (Katolik) mempunyai andil cukup besar dalam menjaga kekuatan bangsa Jerman agar dapat tetap bertahan untuk waktu yang lama.

Buku berikutnya adalah buku yang membahas mengenai hubungan Vatikan dibawah Paus Pius XII dengan Rezim Nazi Jerman dibawah Adolf Hitler. Buku tersebut berjudul Hitler’s Pope: The Secret History of Pius XII karya John Cornwell. Dalam buku ini diceritakan Eugenio Pacelli yang merupakan seseorang yang pernah menjabat sebagai Paus Pius XII dan dianggap sebagai sosok gerejawan yang kontroversial. Hal tersebut dikarenakan Pacelli menandatangani persetujuan dengan Adolf Hitler pada tahun 1933 dengan tujuan melindungi kekuasaan Gereja Katolik di Jerman. Terlebih lagi buku tersebut dibuat berdasarkan penemuan-penemuan Cornwell ketika ia melakukan penelitian terhadap arsip Vatikan.

Menurut pandangan penulis, informasi yang didapat tersebut bisa dijadikan sebagai sumber penelitian, dimana terdapat hubungan antara Vatikan dibawah Paus Pius ke XII dengan Rezim Nazi Jerman dibawah Adolf Hitler. Dengan ditunjang oleh informasi lain yang juga telah berhasil dikumpulkan oleh penulis, diharpkan mampu melengkapi data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

Kemudian buku terakhir adalah buku yang ditulis oleh Harun Yahya, dengan judul Menyingkap Tabir Fasisme. Buku tersebut terbit pada tahun 2002 dalam Bahasa Inggris dengan judul aslinya FACISM: The Bloody Ideology of Darwinism, kemudian diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan tahun 2004 oleh


(16)

penerbit Dzikra. Buku tersebut beri penjelasan-penjelasan mengenai ideologi Darwinisme yang yang ternyata bisa mengancam dunia. Dalam kaitannya dengan era rezim Nazi, pandangannya atas agama juga dibahas dalam buku tersebut. Menurut Harun Yahya, bahwa ideologi Nazi dalam menjalankan rezimnya nampak berlawanan dengan apa yang terdapat dalam ajaran-ajaran agama dan ketuhanan. Bahwa landasan dari ideologi Nazi ini adalah berasal dari filsafat anti agama dari Nietzsche, dan teori evolusi Darwin mengenai penyangkalan terhadap fakta penciptaan. Mereka (kaum Nazi) berupaya untuk memberi kesan menjalankan agama, walaupun mereka juga berupaya untuk mencegah penyebarannya melalui beraneka cara dan praktik.

3.2.3 Interpretasi

Setelah tahapan heuristik dan kritik telah dilalui oleh penulis, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan penafsiran dan penjelasan fakta-fakta yang diperoleh oleh penulis atau disebut juga interpretasi. Pada tahapan interpretasi penulis mencoba mengumpulkan fakta dan informasi yang diperoleh penulis sebelum menjadi satu-kesatuan yang utuh, penulis berusaha menghilangkan unsur subjektivitas dan berusaha seobjektif mungkin dalam menjelaskan fakta dan informasi.

Gottschalk dalam Ismaun (2005:56) mengatakan bahwa: interpretasi atas penafsiran atas sejarah itu memiliki tiga aspek penting yaitu: pertama, analisis-kritis yaitu menganalisis struktur intern dan pola-pola hubungan antar fakta-fakta. Kedua, historis-substantif yaitu menyajikan suatu uraian prosesual dengan dukungan fakta-fakta yang cukup sebagai lustrasi suatu perkembangan. Sedangkan ketiga adalah sosial budaya yaitu memperhatikan menifestasi insane dalam interaksi dan interelasi sosial-budaya.

Dalam kaitannya dengan penelitian skripsi yang berjudul “AGAMA DAN POLITIK: Suatu Tinjauan Tentang Hubungan Vatikan Dibawah Paus Pius XII Dengan Rezim Nazi Jerman Tahun 1939 - 1945, interpretasi yang penulis lakukan adalah terhadap data-data dan fakta-fakta yang sudah diperoleh kemudian ditafsirkan


(17)

bersadarkan pada fakta-fakta yang ditemukan tersebut. Sehingga penafsiran tersebut dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis. Penyusunan skripsi ini bersifat deskriftif- analitik yaitu menggambarkan hubungan Vatikan dibawah Paus Pius XII dengan Rezim Nazi Jerman dibawah Adolf Hitler.

Dapat dikatakan bahwa dari berbagai sumber yang telah dikumpulkan oleh penulis, maka penulis beranggapan terdapat semacam hubungan antara Paus Pius XII dengan Adolf Hitler. Hal tersebut dapat dilihat dari hubungan Antara Jerman dengan Vatikan yang berubah menjadi baik ketika era rezim Nazi dibawah Adolf Hitler berkuasa, dengan masa kepausan Paus Pius XII.

Sebelumnya, seperti yang telah dijelaskan oleh penulis bahwa hubungan yang tidak begitu baik tersebut terjadi pada era Heinrich ke IV dan Heinrich keV, serta lahirnya gerakan Protestan dengan dibidani oleh Martin Luther.

Lebih lanjut, penjelasan terkait adanya hubungan Antara Vatikan dibawah Paus Pius XII dengan rezim Nazi Jerman dibawah kepemimpinan Adolf Hitler akan penulis paparkan pada bab selanjutnya.

Proses penyusunan skripsi ini dilakukan untuk kebutuhan studi tinggkat sarjana, sehingga penulis melakukan penulisan skripsi ini sesuai dengan pendoman penulisan karya tulis ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Berdasarkan petunjuk yang penulis peroleh dari pendoman penyusunan karya tulis ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, maka sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bagian yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, kajian teori dan pembahasan, serta kesimpulan dari permasalahan yang penulis teliti.

3.2.4 Historiografi

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian yang memaparkan dan melaporkan seluruh hasil penelitian dalam bentuk tertulis setelah melalui tahap interpretasi fakta. Pada tahap ini seluruh daya fikiran dikerahkan bukan saja keterampilan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan. Namun yang


(18)

paling utama adalah penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analitis sehingga menghasilkan suatu sintesis dari suatu hasil penelitian dan penemuan dalam suatu penelitian yang utuh yang disebut dengan historiografi. Menurut Abdurrahman (2007:76), historiografi merupakan cara penulisan, pemaparan dan pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan. Layaknya laporan penelitian ilmiah, penulisan hasil penelitian sejarah hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian dari awal (fase perencanaan) sampai dengan akhir (penarikan kesimpulan).

Sedangkan menurut Sjamsuddin (2007:156), historiografi adalah usaha mensintesiskan seluruh hasil penelitian atau penemuan yang berupa data-data dan fakta-fakta sejarah menjadi suatu penulisan yang utuh, baik itu berupa karya besar ataupun hanya berupa makalah kecil. Hubungan dengan penelitian ini, bahwa tahap historiografi yang dilakukan oleh peneliti merupakan tahap akhir dari tahap penelitian yang yang telah dilaukan sebelumnya dari mulai tahap heuristik, kritik, interpretasi sampai pada historiografi.

Tahap Historiografi ini akan peneliti laporkan dalam sebuah tulisan berbentuk skripsi dan disusun berdasarkan pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku di Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Setelah penulis melakukan heuristik/mengumpulkan data maupun buku sumber, melakukan kritik sumber ekstern maupun intern dan mengolah data-data yang relevan dan sudah dikritik. Maka bagian historiografi, penulis tuangkan pada bagian bab IV dalam skripsi ini.

Gaya penulisan yang penulis tuangkan pada bab IV ini disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan mengemukakan adanya perubahan hubungan antara Jerman dengan Vatikan. Perubahan tersebut terlihat pada masa kepemimpinan Adolf Hitler, dimana ia mampu menjalin hubungan baik dengan Gereja Katolik Roma. Sebelumnya, pada masa Heinrich ke IV dan V, Otto von Bismarck hingga berpuncak pada Marthin Luther dimana pada masanya lahir sejarah gerakan protestan. Penulis berusaha mengutarakannya dalam berbagai sudut pandang yang ada pada permasalahan yang penulis kaji. Adapun tujuan dari laporan hasil


(19)

penelitian ini adalah memenuhi kebutuhan studi akademis tingkat sarjana pada Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.

Berdasarkan ketentuan penulisan karya ilmiah dilingkungan UPI tersebut maka struktur organisasi penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang masalah yang memuat penjelasan mengapa masalah yang diteliti muncul dan penting diserta mengenai alasan atau ketertarikan peneliti memilih permasalahan itu diangkat ataupun yang selama ini menjadi keresahan bagi peneliti. Pada bab ini juga berisi perumusan dan pembatasan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan untuk mempermudahkan peneliti mengkaji dan mengarahkan pembahasan, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian serta struktur organisasi. Adapun yang menjadi uaraian dari bab I ini yakni: Latak Belakang, Rumusan dan Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penjelasan Judul, Metode dan Teknik Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.

Bab II Kajian Pustaka

Mengenai Kajian Pustaka memaparkan berbagai sumber literatur yang peneliti anggap memiliki keterkaitan dan relevan dengan masalah yang dikaji, didukung dengan sumber tertulis seperti buku dan dokumen yang relevan. Dalam kajian pustaka ini, peneliti membandingkan dan menginterpretasikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji kemudian dihubungkan dengan masalah yang sedang diteliti. Hal ini dimaksudkan agar adanya keterkaitan antara permasalahan di lapangan dengan buku-buku atau secara teoritis, agar keduanya bisa saling mendukung, dimana dari teori yang dikaji dengan permasalahan yang diteliti bisa berkaitan, sedangkan fungsi dari kajian pustaka adalah sebagai landasan teoritik dalam analisis temuan.


(20)

Bab III Metode Penelitian

Mengenai metode penelitian, bab ini berisi mengenai tahap-tahap, langkah-langkah, metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Semua prosedur dalam penelitian akan dibahas pada bab ini. Prosedur yang dimaksud adalah langkah-langkah peneliti dalam melukukan penelitian ini seperti tahap perencanaan, pengajuan judul penelitian, persiapan penelitian, proses bimbingan dan tahap pelaksanaan penelitian. Dalam bab ini juga peneliti mengungkapkan dan melaporkan pengalaman selama melaksanakan penelitian.

Bab IV AGAMA DAN POLITIK: Suatu Tinjauan Tentang Hubungan

Vatikan Dibawah Paus Pius XII Dengan Rezim Nazi Jerman Tahun 1939 - 1945

Pembahasan merupakan isi utama dari tulisan karya ilmiah ini mengenai permasalahan-permasalahan yang terdapat pada rumusan dan batasan masalah. Selain itu pada dasarnya Bab IV ini merupakan hasil pengolahan dan analisis terhadap fakta-fakta yang telah ditemukan dan diperoleh selama penelitian berlangsung. Dan pada Bab IV ini peneliti akan memaparkan hasil penelitiannya dengan gaya berceritanya sendiri.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Sebagai bab terakhir yakni menjelaskan kesimpulan yang merupakan jawaban dan analisis peneliti terhadap masalah-masalah secara keseluruhan yang merupakan hasil dari penelitian. Hasil akhir ini merupakan pandangan serta interpretasi peneliti mengenai inti dari bab IV yakni mengenai pembahasan. Selain itu dalam bab V disajikan penafsiran peneliti terhadap hasil analisis dan temuan, hasilnya disajikan dalam bentuk kesimpulan.


(1)

masing buku tersebut nampak saling melengkapi, sehingga informasi yang diperoleh menjadi semakin meluas.

Buku selanjutnya adalah buku buku yang berjudul Mein Kamf “Kitab Suci” Kaum Nazi karya Adolf Hitler. Buku tersebut sudah diterbitkan sejak tahun 1925, kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan diterbitkan pertama kali oleh penerbit Narasi pada tahun 2011. Buku ini berisi tentang pandangan Adolf Hitler terhadap agama, khususnya Katolik Roma. Melalui buku tersebut, Hitler beranggapan bahwa agama (Katolik) mempunyai andil cukup besar dalam menjaga kekuatan bangsa Jerman agar dapat tetap bertahan untuk waktu yang lama.

Buku berikutnya adalah buku yang membahas mengenai hubungan Vatikan dibawah Paus Pius XII dengan Rezim Nazi Jerman dibawah Adolf Hitler. Buku tersebut berjudul Hitler’s Pope: The Secret History of Pius XII karya John Cornwell. Dalam buku ini diceritakan Eugenio Pacelli yang merupakan seseorang yang pernah menjabat sebagai Paus Pius XII dan dianggap sebagai sosok gerejawan yang kontroversial. Hal tersebut dikarenakan Pacelli menandatangani persetujuan dengan Adolf Hitler pada tahun 1933 dengan tujuan melindungi kekuasaan Gereja Katolik di Jerman. Terlebih lagi buku tersebut dibuat berdasarkan penemuan-penemuan Cornwell ketika ia melakukan penelitian terhadap arsip Vatikan.

Menurut pandangan penulis, informasi yang didapat tersebut bisa dijadikan sebagai sumber penelitian, dimana terdapat hubungan antara Vatikan dibawah Paus Pius ke XII dengan Rezim Nazi Jerman dibawah Adolf Hitler. Dengan ditunjang oleh informasi lain yang juga telah berhasil dikumpulkan oleh penulis, diharpkan mampu melengkapi data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

Kemudian buku terakhir adalah buku yang ditulis oleh Harun Yahya, dengan judul Menyingkap Tabir Fasisme. Buku tersebut terbit pada tahun 2002 dalam Bahasa Inggris dengan judul aslinya FACISM: The Bloody Ideology of Darwinism, kemudian diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia dan diterbitkan tahun 2004 oleh


(2)

penerbit Dzikra. Buku tersebut beri penjelasan-penjelasan mengenai ideologi Darwinisme yang yang ternyata bisa mengancam dunia. Dalam kaitannya dengan era rezim Nazi, pandangannya atas agama juga dibahas dalam buku tersebut. Menurut Harun Yahya, bahwa ideologi Nazi dalam menjalankan rezimnya nampak berlawanan dengan apa yang terdapat dalam ajaran-ajaran agama dan ketuhanan. Bahwa landasan dari ideologi Nazi ini adalah berasal dari filsafat anti agama dari Nietzsche, dan teori evolusi Darwin mengenai penyangkalan terhadap fakta penciptaan. Mereka (kaum Nazi) berupaya untuk memberi kesan menjalankan agama, walaupun mereka juga berupaya untuk mencegah penyebarannya melalui beraneka cara dan praktik.

3.2.3 Interpretasi

Setelah tahapan heuristik dan kritik telah dilalui oleh penulis, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan penafsiran dan penjelasan fakta-fakta yang diperoleh oleh penulis atau disebut juga interpretasi. Pada tahapan interpretasi penulis mencoba mengumpulkan fakta dan informasi yang diperoleh penulis sebelum menjadi satu-kesatuan yang utuh, penulis berusaha menghilangkan unsur subjektivitas dan berusaha seobjektif mungkin dalam menjelaskan fakta dan informasi.

Gottschalk dalam Ismaun (2005:56) mengatakan bahwa: interpretasi atas penafsiran atas sejarah itu memiliki tiga aspek penting yaitu: pertama, analisis-kritis yaitu menganalisis struktur intern dan pola-pola hubungan antar fakta-fakta. Kedua, historis-substantif yaitu menyajikan suatu uraian prosesual dengan dukungan fakta-fakta yang cukup sebagai lustrasi suatu perkembangan. Sedangkan ketiga adalah sosial budaya yaitu memperhatikan menifestasi insane dalam interaksi dan interelasi sosial-budaya.

Dalam kaitannya dengan penelitian skripsi yang berjudul “AGAMA DAN POLITIK: Suatu Tinjauan Tentang Hubungan Vatikan Dibawah Paus Pius XII Dengan Rezim Nazi Jerman Tahun 1939 - 1945, interpretasi yang penulis lakukan adalah terhadap data-data dan fakta-fakta yang sudah diperoleh kemudian ditafsirkan


(3)

bersadarkan pada fakta-fakta yang ditemukan tersebut. Sehingga penafsiran tersebut dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis. Penyusunan skripsi ini bersifat deskriftif- analitik yaitu menggambarkan hubungan Vatikan dibawah Paus Pius XII dengan Rezim Nazi Jerman dibawah Adolf Hitler.

Dapat dikatakan bahwa dari berbagai sumber yang telah dikumpulkan oleh penulis, maka penulis beranggapan terdapat semacam hubungan antara Paus Pius XII dengan Adolf Hitler. Hal tersebut dapat dilihat dari hubungan Antara Jerman dengan Vatikan yang berubah menjadi baik ketika era rezim Nazi dibawah Adolf Hitler berkuasa, dengan masa kepausan Paus Pius XII.

Sebelumnya, seperti yang telah dijelaskan oleh penulis bahwa hubungan yang tidak begitu baik tersebut terjadi pada era Heinrich ke IV dan Heinrich keV, serta lahirnya gerakan Protestan dengan dibidani oleh Martin Luther.

Lebih lanjut, penjelasan terkait adanya hubungan Antara Vatikan dibawah Paus Pius XII dengan rezim Nazi Jerman dibawah kepemimpinan Adolf Hitler akan penulis paparkan pada bab selanjutnya.

Proses penyusunan skripsi ini dilakukan untuk kebutuhan studi tinggkat sarjana, sehingga penulis melakukan penulisan skripsi ini sesuai dengan pendoman penulisan karya tulis ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Berdasarkan petunjuk yang penulis peroleh dari pendoman penyusunan karya tulis ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, maka sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bagian yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, kajian teori dan pembahasan, serta kesimpulan dari permasalahan yang penulis teliti.

3.2.4 Historiografi

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian yang memaparkan dan melaporkan seluruh hasil penelitian dalam bentuk tertulis setelah melalui tahap interpretasi fakta. Pada tahap ini seluruh daya fikiran dikerahkan bukan saja keterampilan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan. Namun yang


(4)

paling utama adalah penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analitis sehingga menghasilkan suatu sintesis dari suatu hasil penelitian dan penemuan dalam suatu penelitian yang utuh yang disebut dengan historiografi. Menurut Abdurrahman (2007:76), historiografi merupakan cara penulisan, pemaparan dan pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan. Layaknya laporan penelitian ilmiah, penulisan hasil penelitian sejarah hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian dari awal (fase perencanaan) sampai dengan akhir (penarikan kesimpulan).

Sedangkan menurut Sjamsuddin (2007:156), historiografi adalah usaha mensintesiskan seluruh hasil penelitian atau penemuan yang berupa data-data dan fakta-fakta sejarah menjadi suatu penulisan yang utuh, baik itu berupa karya besar ataupun hanya berupa makalah kecil. Hubungan dengan penelitian ini, bahwa tahap historiografi yang dilakukan oleh peneliti merupakan tahap akhir dari tahap penelitian yang yang telah dilaukan sebelumnya dari mulai tahap heuristik, kritik, interpretasi sampai pada historiografi.

Tahap Historiografi ini akan peneliti laporkan dalam sebuah tulisan berbentuk skripsi dan disusun berdasarkan pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku di Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Setelah penulis melakukan heuristik/mengumpulkan data maupun buku sumber, melakukan kritik sumber ekstern maupun intern dan mengolah data-data yang relevan dan sudah dikritik. Maka bagian historiografi, penulis tuangkan pada bagian bab IV dalam skripsi ini.

Gaya penulisan yang penulis tuangkan pada bab IV ini disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan mengemukakan adanya perubahan hubungan antara Jerman dengan Vatikan. Perubahan tersebut terlihat pada masa kepemimpinan Adolf Hitler, dimana ia mampu menjalin hubungan baik dengan Gereja Katolik Roma. Sebelumnya, pada masa Heinrich ke IV dan V, Otto von Bismarck hingga berpuncak pada Marthin Luther dimana pada masanya lahir sejarah gerakan protestan. Penulis berusaha mengutarakannya dalam berbagai sudut pandang yang ada pada permasalahan yang penulis kaji. Adapun tujuan dari laporan hasil


(5)

penelitian ini adalah memenuhi kebutuhan studi akademis tingkat sarjana pada Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.

Berdasarkan ketentuan penulisan karya ilmiah dilingkungan UPI tersebut maka struktur organisasi penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang masalah yang memuat penjelasan mengapa masalah yang diteliti muncul dan penting diserta mengenai alasan atau ketertarikan peneliti memilih permasalahan itu diangkat ataupun yang selama ini menjadi keresahan bagi peneliti. Pada bab ini juga berisi perumusan dan pembatasan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan untuk mempermudahkan peneliti mengkaji dan mengarahkan pembahasan, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian serta struktur organisasi. Adapun yang menjadi uaraian dari bab I ini yakni: Latak Belakang, Rumusan dan Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Penjelasan Judul, Metode dan Teknik Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.

Bab II Kajian Pustaka

Mengenai Kajian Pustaka memaparkan berbagai sumber literatur yang peneliti anggap memiliki keterkaitan dan relevan dengan masalah yang dikaji, didukung dengan sumber tertulis seperti buku dan dokumen yang relevan. Dalam kajian pustaka ini, peneliti membandingkan dan menginterpretasikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji kemudian dihubungkan dengan masalah yang sedang diteliti. Hal ini dimaksudkan agar adanya keterkaitan antara permasalahan di lapangan dengan buku-buku atau secara teoritis, agar keduanya bisa saling mendukung, dimana dari teori yang dikaji dengan permasalahan yang diteliti bisa berkaitan, sedangkan fungsi dari kajian pustaka adalah sebagai landasan teoritik dalam analisis temuan.


(6)

Bab III Metode Penelitian

Mengenai metode penelitian, bab ini berisi mengenai tahap-tahap, langkah-langkah, metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Semua prosedur dalam penelitian akan dibahas pada bab ini. Prosedur yang dimaksud adalah langkah-langkah peneliti dalam melukukan penelitian ini seperti tahap perencanaan, pengajuan judul penelitian, persiapan penelitian, proses bimbingan dan tahap pelaksanaan penelitian. Dalam bab ini juga peneliti mengungkapkan dan melaporkan pengalaman selama melaksanakan penelitian.

Bab IV AGAMA DAN POLITIK: Suatu Tinjauan Tentang Hubungan

Vatikan Dibawah Paus Pius XII Dengan Rezim Nazi Jerman Tahun 1939 - 1945

Pembahasan merupakan isi utama dari tulisan karya ilmiah ini mengenai permasalahan-permasalahan yang terdapat pada rumusan dan batasan masalah. Selain itu pada dasarnya Bab IV ini merupakan hasil pengolahan dan analisis terhadap fakta-fakta yang telah ditemukan dan diperoleh selama penelitian berlangsung. Dan pada Bab IV ini peneliti akan memaparkan hasil penelitiannya dengan gaya berceritanya sendiri.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Sebagai bab terakhir yakni menjelaskan kesimpulan yang merupakan jawaban dan analisis peneliti terhadap masalah-masalah secara keseluruhan yang merupakan hasil dari penelitian. Hasil akhir ini merupakan pandangan serta interpretasi peneliti mengenai inti dari bab IV yakni mengenai pembahasan. Selain itu dalam bab V disajikan penafsiran peneliti terhadap hasil analisis dan temuan, hasilnya disajikan dalam bentuk kesimpulan.