Bab 1 Analisis SWOT dalam menciptakan strategi bisnis

(1)

ANALISIS SWOT DALAM MENCIPTAKAN STRATEGI BISNIS UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PADA PERUSAHAAN

CV TOTAL TEAK Proposal Tugas Akhir

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya

Program Studi Diploma Manajemen Perdagangan

Yusuf Indra Purnama Diajukan oleh

Muhammad Jawwad Velayati

F3113045

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi dalam dunia usaha secara umum. Dalam perkembangan dunia usaha, perusahaan dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaannya. Kualitas pengelolaan yang dimaksud ialah aktivitas-aktivitas yang dijalankan perusahaan harus sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pada umumnya tujuan utama perusahaan dalam suatu perekonomian adalah memperoleh laba yang sebesar-besarnya, meningkatkan volume penjualan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan dalam jangka panjang.

Untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan maka diperlukan perencanaan strategi bisnis yang baik.

Semua organisasi atau perusahaan mempunyai kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area (David, 2006: 130). Untuk dapat mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk kesuksesan organisasi maka perusahaan perlu melakukan analisis lingkungan dengan mengidentifikasi peluang (opportunities) dan tantangan (threats) yang


(3)

mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pada dasarnya struktur lingkungan dapat dibedakan menjadi 2 faktor yaitu lingkungan faktor internal dan lingkungan faktor eksternal yang akan dianalisis sebagai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (Dirgantoro, 2004: 39)

Menurut David (Fred R. David, 2006,130) setiap perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing dalam satu area bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuat atau lemah dalam semua area bisnis. Lingkungan internal, eksternal dan pernyataan misi yang jelas menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi perusahaan. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud untuk memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelamahan.

Sebelum perusahaan memulai merumuskan strateginya, maka terlebih dahulu perusahaan harus mengamati lingkungan eksternal perusahaan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dan mengamati lingkungan internal perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan yang juga akan menentukan apakah perusahaan mampu mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman yang muncul.

Strategi untuk menghadapi lingkungan eksternal dapat ditetapkan dengan mengetahui apa yang menjadi ancaman (Threats) dan apa yang menjadi peluang (Opportunities) bagi perusahaan. Setelah perusahaan


(4)

mengetahui lingkungan eksternal yang dihadapi, maka kemudian analisis lingkungan internal perlu dilakukan guna mengetahui apa yang menjadi kekuatan (Strengths) dan apa yang menjadi kelemahan (Weakness) dari perusahaan. Dengan demikian perusahaan dapat beradaptasi dengan lingkungannya sehingga upaya untuk mencapai tujuan perusahaan senantiasa akan akan lebih mudah dicapai.

Coulter dalam Kuncoro (2006: 12) menyebutkan bahwa strategi merupakan sejumlah keputusan dan aksi yang ditujukan untuk mencapai (goal) dan menyesuaikan sumber daya organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan industrisinya. Dengan demikian beberapa ciri strategi yang utama adalah: (1) goal-direcred actions, yaitu aktivitas yang menunjukkan "apa" yang diinginkan organisasi dan "bagaimana" mengimplementasikannya; (2) mempertimbangkan semua kekuatan internal (sumber daya dan kapabilitas), serta memperhatikan peluamg dan tantangan.

CV Total Teak merupakan perusahaan ekspor skala kecil yang sedang dalam tahap perkembangan. Untuk menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, maka CV Total Teak membutuhkan strategi sebagai alat untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan dengan meningkatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan serta dapat mengatasi ancaman eksternal dan mampu merebut peluang yang ada.


(5)

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengangkatnya menjadi pokok permasalahan dalam penelitian yang berjudul “Analisis SWOT dalam menciptakan strategi bisnis untuk meningkatkan daya saing pada CV TOTAL TEAK”

1.2 Rumusan Masalah

Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif, perusahaan harus dapat membuat strategi yang tepat, guna membantu perusahan menghadapi ketatnya persaingan.. Perusahaan juga dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaannya. Kualitas pengelolan yang dimaksud adalah aktivitas yag sejalan dengan tujuan utama perusahaan yaitu laba yang optimal. Untuk mendapatkan strategi yang tepat maka terlebih dahulu perusahaan harus mengamati lingkungan eksternal dan internal. Pengamatan terhadap lingkungan eksternal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi. Sedangkan pengamatan terhadap lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Perusahaan harus mampu mengoptimalkan kekuatan yang ada untuk mendapatkan peluang meraih keuntungan dan mengatasi kelemahan-kelemahan. Selain itu perusahaan dapat mengandalkan kekuatannya untuk mengatasi ancaman yang terjadi serta mengatasi kelemahan yang ada agar tidak muncul ancaman-ancaman baru yang dapat mengganggu jalannya kegiatan di perusahaan. Strategi dapat menentukan apakah perusahaan mampu mengambil


(6)

keuntungan dari peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman yang muncul atapun sebaliknya.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan identifikasi rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dianalisis yaitu:

1. Bagaimana kondisi lingkungan internal dan eksteral perusahaan ? 2. Bagaimana kondisi perusahaan secara strategis berdasarkan

Analisis SWOT

3. Alternatif strategi apa yang didapat perusahaan berdasarkan analisis SWOT ?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang dikemukakan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui kekuatan (strength), kelemahan (weakness) peluang (opportunity) dan ancaman (threat) pada perusahaan sekaligus sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan perusahaan. b. Untuk mengetahui kondisi atau posisi perusahaan pada saat ini yang akan mempengaruhi penentuan dan penyusunan alternative strategi bisnis bagi perusahaan

c. Untuk memberikan pilihan alternatif strategi yang akan digunakan perusahaan untuk menghadapai persaiangan antar perusahaan yang semakin kompetitif

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : a. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan analisis yang terkait dengan tema penelitian ini b. Bagi Perusahaan


(7)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan beberapa pilihan strategi alternatif bagi perusahaan. Yang dapat digunakan perusahaan untuk menghadapi persaiangan yang semakin kompetitif.

1.6 Sistematika Penulisan

Karya Akhir ini dibagi dalam 5 (lima) bab yang menguraikan

permasalahan penulisan yang dibahas, ditambah dengan lpiran-lampiran yang berkaitan dengan tema yang dibahas. Adapun sitematika penukisannya adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai latar belakamg perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan secara singkat.

Bab II Landasan Teori

Di bab ini akan diuraikam teori yang merupakan referensi dan landasan utama dalam penulisan ini

Bab III Metode Penelitian

Di bab ini akan diuraikan penggunaan metode dalam penelitian yang diajukan Penggunaan metode itu terdiri dari Desain penelitian, data

penelitian, jenis penelitian, sumber penelitian, teknikpengumpulan data dan metode analisis data.

Bab IV Analisis dan Pembahasan

Dalam bab inu diuraikan secara mendalam analisis dan pembahasan perumasan masalah dan tujuan penulisan yamg berdasarkan data yang diperoleh di lapangan

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini merupakan bagian penutup dari penulisan ini yang berisi intisari atau kesimpulan hasil penelitian. Berdasarkan kesimpulan yang ada, akan


(8)

diberikan saran kepada pihak yang terkait dalam upaya meningkatkan daya saing pada perusahaan CV Total Teak

BAB II

LANDASAN TEORI A. ANALISIS SWOT

1. Pengertian Analisis SWOT

Menurut Kotler (2008: 88) mengemukakan bahwa : "Analisis SWOT adalah evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelamahan, peluang dan ancaman perusahaan." Sedangkan menurut Sutajo dan Kleinsteuber (2002: 8) : "Analisis SWOT adalah menentukan tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh karena itu diharapkan tujuan lebih mudah tercapai"

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic


(9)

planner) harus menganalisis factor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini (Freddy Rangkuti, 2015: 19).

Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi factor internal dan eksternal perusahaan dapat menentukan kinerja sebuah perusahaan. Kedua kombinasi factor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal (Strenght dan Weeakness) serta lingkungan eksternal (Opportunities dan Threats) yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara factor eksternal dan factor internal.

Menurut Rangkuti (2015)

“SWOT adalah identitas berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkan logika yang dapat memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal"

Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis SWOT adalah memahami seluruh informasi dalam suatu kasus, menganalisa situasi untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memcahkan masalah (Rangkuti: 2015)

2. Fungsi SWOT

Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari analisis SWOT adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan


(10)

memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.

3. MATRIKS SWOT

Alat untuk mengatur faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluamg dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya (Rangkuti, 2015)

Gambar matriks freddy (2006) file pdf..

Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi, yaitu :

A.) Strategi SO (Strength-Opportunity)

Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaanuntukmeraih peluang-peluamg eksternal. Pada umumnya, perusahaan berusaha melaksanakan syrategi-strategi WO, ST atau WT untuk menetapkan strategi SO. Oleh karena itu, jika perusahaan memiliki banyak kelemahan, maka perusahaan harus mengatasi kelemahan itu agar menjadi kuat. Sedangkan, jika perusahaan menghadapi banyak ancaman, perusahaan akan berusaha menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang yang ada.


(11)

Melalui strategi ibi perudahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman eksternal. Hal inu bukan berarti bahwa perusahaan yang tangguh harus selalu mendapatkan ancaman. C) Strategi WO (Weakness-Opportunity)

Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaam dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Seringkali terdapat peluang eksternal yamg merupakan kuncu utama dalan mengembangkan perusahaan tetapi perusahaan memilihi kelemayan internal yang menghambat pemanfaatan peluang tersebut. D) Strategi WT (Weakness-Threat)

Strategi ini merupajan taktij untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaam yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal sesuangguhnya dalam posisi berbahaya.

Gambar matriks Kotak ( dari doc MAULANA RAHMAN)

Skema diatas menampilkan matriks enam kotak, dua yang paling diatas adalah kotak faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman, sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan organisasi. Empat kotak lainnya A,B,C dan D merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-faktor eksternal dan internal. Keempat isu stratejik itu diberi nama (A) comparative advantage (B) Mobilization, (C) Investmen/Divestment, dan (D) Damage Control.

Apabila para pengambul keputusan telah melihat peluang yang tersedia dan ternyata juga memiliki posisi internal yang kuat maka organisasi itu menghadapi isu stratejik yang dapat disebut comparative advantage


(12)

(keunggulan komparatif). Dua elemen stratejik yang paling baik bertemu sehingga para eksekutif tidak boleh membiarkannya hilang, tetapi sebaliknya harus memperkuatkannya dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya. Sel A iniemberikemungkinan bagi organisasi untuk berkembang lebih cepat nun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu dalam lingkungan. Pertanyanyya ialah bagaimana memanfaatkan kekuatan yang ada umtuk meningkatkan posisi kompetitifnya.

Sel B, yaitu isu stratejik Mobilization, adalah kotak interaksi dan pertemuan antara ancaman dari luar yang diidentifikasi oleh para pengambil keputusan dengan kekuatan organisasi. Di sini para eksekutif hendaknya berusaha memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuj memperlunak ancaman dariluar tersebut, bahkan kalau mungkin dapat mengubahnya sebagai peluang.

Sel C, yaitu isu stratejik Investment/Divestment yang memberi pilihan bagi para eksekutif karena situasinya tidak menentu. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan, tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk menggarapnya daa memberikan reaksi positif. Kalau dipaksakan, bisa memakan biaya terlalu besar sehingga merugikan organisasi. Lebih baik tinggalkan atau serahkan kepada organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik. Bisa juga lara eksekutif tidak berbuat apa-apa.

Sel yang terakhir, sel D, adalah kotak paling lemah dari semua sel karena dapat membawa bencana bagi perusahaan, palimg tidak merugikan program yang sudah direncanakan. Sudah terancam, lalu


(13)

dihadapkan pada sumber daya yang sangat lemah. Strategi yang harus di tempuh ialah mengendalikan kerugian yang diderita sehingga tidak separah dengan yang diperkirakan. Hal iiu dapat dilakukan dengan sedikit demisedikit membenahi sumver daya, dengan harapan mampu memperkecil ancaman dari luar tersebut. Usaha itu diarahkan pada upaya untuk mengalihkan kelemahan, menjadi kekuatan, walaupun hal tersebut memakan waktu yang panjang.

4. Diagram Analisis SWOT

Gambar diagram fredfy tahun 2006 (bab2_1) pdf Kuadran I

Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan kekuatan yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif ( growth oriented strategy)

Kuadran II

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (prpduk/jasa)

Kuadran III

Perubahan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dari dilain pihak, perusahaan menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus perusahaan adalah meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut pasar yang lebih baik.


(14)

Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan bagi perusahaan, perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal

A) Analisis Lingkuntan internal (kekuatan dan kelemahan)

Manajer perusahaan perlu menganalisa faktor-faktor internal perusahaan yang menjadi kemampuan menemukan peluang menarik dan memanfaatkan peluang tersebut. Suatu perusahaan tidakharus memperbaiki seluruh kelemahannya, ataupun sebaliknya dengan menyombongkan seluruh kekuatan perusahaan yang dimiliki (Kotler, 2009: 55)

John M. Bryson (2003: 58) mengemukakan bahwa kekuatan lingkungan internal yang perlu diperhitungkan dalam menentukan strategi organisasi adalah :

A. Sumber daya

Meliputi SDM, Ekonomi, Informasi dan Keuangan B. Strategi yang disiapkan

Menyeluruh, fungsional atau sebagian

C. Pelaksanaan yang dilihat dari hasil atau kinerja

Sementara J.Salusu (2003: 291) menyatakan bahwa faktor-faktor yang perlu diperhitungkan dalam melihat kemampuan internal organisasi antara lain:

A. Struktur Organisasi

B. Sumber daya, baik dana maupun manusia C. Lokasi

D. Fasilitas yang dimiliki E. Integritas karyawan F. Integritas kepemimpinan

Menurut Jatmiko (2004: 68) Analisis Lingkungan internal disebut juga analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan, analisis kapabilitas dan budaya organisasi, atau kadang juga disebut analisis jati diri organisasi/perusahaan merupakan analisis mengenai sumberdaya


(15)

perusahaan, dan peluang-peluang indistri. Adapun identifikasi faktor yang terdapat dalam lingkungan internal perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Aspek Pemasaran

Pemasaran adalah proses penentuan, pengantisipasian penciptaan, dan pemenuhan keinginan dalam kebutuhan pelanggan atas produk atau jasa.

2. Aspek Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor lingkungan internal dalam perusahaan yang menjalankan seluruh aktivitas-aktivitas di dalam perusahaan. Perusahaan dapap bekerja dengan baik apabila memiliki sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas, keahlian dalam bersaing, danmanajemen yang baik.

3. Aspek Keungan dan Akuntansi

Kondisi keuangan seringkali dipertimbangkan sebagai ukuran yang terbaik kekuatan atas posisi persaingan perusahaan dan daya tarik utama bagi para investor. Penetapan kekuatan dan kelemahan keuangan organisasi/perusahaan merupakan hal yang penting dalam formulasi strategi secara efektif.

4. Aspek Produksi/Operasi dan Penelitian Pengembangan

Aktivitas-aktivitas produksi merupakan gambaran bagian terbesar dari sumberdaya manusia dan modal suatu perusahaan/organisasi. Penelitian dan pengembangan secara spesifik juga mempengaruhi kekuatan daa kelemahan perusahaan. Perusahaan yang sedang menerapkan strategi pengembangan produk membutuhkan fungsi R&D yang kuat.


(16)

Sistem Informasi merupaka suati istilah yang berhubungan dengan mekanisme foal dimana setiap organidasi sebaiknya menggunakan sistem informass untuj memperoleh informasi tentang lingkungan eksternal yang relevan dan tentang kapabilitas internal organisasi itu sendiri.

B) Analisis Lingkungan Eksternal

Menurut Philip Kotler dalam Manajemen Pemasaran (2009), manajer perusahaan perlu mengetahui dan menganalisa bagian-bagian lingkungan yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari kekuatan lingkungan makro dan pelaku lingkungan mikro, dimana seluruh variabel tersebut dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau laba. Kekuatan lingkungan makro perusahaan meliputi demografi, ekonomi, teknologi, politik, hukum dan sosial budaya.

Tujuan utama pengamatan lingkungan adalah untuk melihat peluang baru. Ancaman lingkungan adalah tantangan akubat kecemderungan atau kurang menguntungkan yag akan mengurangi penjualan dan laba. Dari analisa peluang dan ancaman akan terdapat beberapa kemungkinan yaitu :

1. Usaha yang ideal, yaitu peluang yang lebih besar daripada ancaman.

2. Usaha yang spekulatif, yaitu peluang dan ancaman sama besarnya.

3. Usaha yang matang, yaitu peluang dan ancaman sama kecilnya 4. Usaha yang bermasalah, yaitu peluang lebih kecil

Menurut Jatmiko (2004: 38) analisis lingkungan eksternal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :


(17)

1. Lingkungan Eksternal Makro

Faktor-faktor lingkungan eksternal adalah terdiri dari: A. Faktor Fisik

Lingkungan fisik merupakan hubungan timbal-balik antara perusahaan dengan lingkungan hidupnya atau ekologinya

B. Faktor Ekonomi

Faktor Ekonomi mencakup tingkat inflasi, tingkat bunga, defisit atau surplus neraca perdagangan, defisit atau surplus anggaran, tingkat simpanan pribadi, tingkat simpanan perusahaan dan produk domestik bruto.

C. Faktor Sosial

Faktor ekonomi mencakup wanita dalam angkatan kerja, variasi dalam angkatan kerja, perilaku atas kualitas kerja, pertimbangan mengenai lingkungan dalam prepensi mengenai karakteristij produk dan jasa

D. Faktor Politik dan Hukum

Faktor Politik dan Hukum mencakup hukum perpajakan, filosofi, hukum pelatihan tenaga kerja, kebijakan dan filosofi pendidikan.

E. Faktor Teknologi

Faktor teknologi mencakup inovasiproduk, onovasi proses, aplikasi pengetahuan, fokus pada penelitian pengembangan yang didukung pemerintag maupun swasta, dan teknologi komunikasi baru.

F. Faktor Demografis

Faktor Demografis mencakup besarnya populasi, struktur usia, distribusi geografis komposisi etnis, dan distribusi pendapatan.

2. Lingkungan Eksternal Mikro

Menurut Jatmiko (2004: 44) Lingkungan industri disebut juga dengan lingkungan kompetitif yang merupakan lingkungan eksternal yang oaling penting bagi kebanyakan manajer dan perusan manajemen stratejik suatu perusahaan untuk dianalisis secara mendalam. Lingkuntan eksternalmikro merupakan lingkungan eksternal yang


(18)

dimana perusahaan mempunyai sedikit kemampuan untuk mengendalikan atau mempengaruhi yang dapat dilihat pada gambar

Gambar di file Chapter II

Kekuatan persaingan industri terdapat beberapa unsur antara lain: A. Ancaman pendatang baru

Pendatang baru dalaa industri biasanya membawa dan menambah kapabilitas baru, keinginan mendapatkan pangsa pasar, dan juga sumberdaya baru. Berat ringannya ancaman pendatang baru tergantung pada hambatan masuk dan reaksi dari para pesaing yang telah ada dimana pendatang bary akan memasuki industri tinggi. Jika hambatan masuk ke industri atau pasar bary dapat dikalahkan oleh para pesaing yang telah ada, maka perusahaan secara nyata tidak akan mendapatkan ancaman serius daripendatang baru.

B. Kekuatan Pemasok

Pemasok menyediakan dan menawarkan input yang diperlukan untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa oleh industri atau perusahaan. Apabila pemasok mampu mengendalikan perusahaan dalam hal penyediaan input, sedang industri tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan pemasok maka posisi tawar induatri menjadi lemah dan sebaliknya posisi tawar akan menjadi kuat.

C. Kekuatan Pembeli/Pelanggan

Dalam pembelian terdapat dua jenis pelanggan yang dimaksud yaitu yang terdiri dari pelanggan individual dan oelanggan organisasi. Dalam industri tertentu mungkin terdapat beberapa perantara pelanggan antara industri atau pemakai akhir atau konsumen akhir, namun juga ada industri atau perusahaan yang menjual secara langsung kepada konsumen akhir.


(19)

Produk pengganti dapat memberikan pilihan bagi pelanggan/pembeli, sehingga akan mempengaruhi penjualan perusahaan daa berdampak pada keuntuntan yang berkurang.

E. Pesaing Dalam Industri

Analisi pesaing memungkinkan suatu organisasi menilai apakah organisasi tersebut dapat bersaing dengan sukses di dalam suatu pasar atau pasar yangemberikan peluang-peluang keuntungan.

B. STRATEGI 1. Pengertian Strategi

Menurut Hunger dan Wheelen (2006: 12), perumusan strategis merupakan pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen yang efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. Sedangkan strategi perusahaan sendiri merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing.

Philip Kotler (2000: 91) mengemukakan strategi adalah suatu rencana permainan unuk mencapai sasaran yang diinginkan dari suatu unit bisnis. Strategi secara umum juga dapat didefinisikan sebagai rancangan suatu manuver, yang memcakup seluruh elemen yang terlihat maupun tidak terliha, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan (Huseini/ Hutabarat, 2006: 19).


(20)

Menurut lynch yang dikutip oleh Wibisono (2006: 50-51), strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip secara umum untuk mencapai misi yang dicamangkan perusahaan, serta bagaimana perusahaan memilih jalur yang spesifik untukencapai tujuan.

Sedangkan Argyris (1985), Mintzberg (1979), Steiner dan Miner (1977) dalam Rangkuti (2006: 4) mengemukakan bahwa strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.

3. BISNIS

3.1 Pengertian Bisnis

Menurut Sugiyono (2003: 20) mengatakan bahwa bisnis adalah suati kegiatan individy yang terorganisir untuk menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalammemenuhi kwbutuhan masyarakat. Bisnis merupakan kegiatan atau aktifitas yang memungkinkan terjadinya transaksi yang dapat menimbulkan atau memberikankeuntungan (assauri, sofjan, 2004)

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat dikemukakan bahwa kegiatan bisnis dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok yang terorganisir dalam suatu institusi dengan tujuan mengahasilkan atau memasarkan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Selain melayani kebutuhan masyarakat, kegiatan bisnis ini lebih berorientasi kepada keuntungan yang didapat.


(21)

3.2. Pengertian Strategi Bisnis

Menurut Hariadi, Bambang (2005: 34)strategi bisnis dapat merupakan rencana strategis yang terjadd pada tingkat divisi dan dimaksudkan bagaimana membangun dan memperkuat posisi bersaing produk dan jasa perusahaan pada industri atau pasar tertentu yang dilayani oleh divisi tertentu. Sehingga strategi bisnis harus memiliki kebijakan dan pedoman yang menetapkan bagaimana sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industri, khususnya basis yang menjadi landasan dimana perusahaan berusaha untuk membangun suatu keuntungan bersaing. 4. PERSAINGAN

Menurut Kuncoro (2006: 86) Persaingan adalah keadaan ketika organisasi berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan seperti konsumen, pangsa pasar, peringkat survey, atau sumber daya yang dibutuhkan.

Kuncoro (2006: 87) berpendapat bahwa terdapat beberapa definisi pesaing yaitu:

A. Menurut perspektif industri mengidentifikasi pesaing sebagai organisasi yang membuat produk atau jasa yang sama

B. Menurut perspektif pemasaran, pesaing adalah organisasi yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang sama.

C. Menurut perspektif kelompok stratejik, pesaing yang relevan adalah organisasi yang ada didalam kelompok stratejik organisasi kita. Kelompok stratejik sendiri adalah kumpulan perusahaan yang bersaing dalam sebuah industri yang mempunyai kesamaan strategi dan sumber daya.


(22)

Sedangkan Porter dalam David (2006: 130) mengungkapkan bahwa hakikat persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombimasi atas lima kekuatan:

A. Persaingan antar perusahaan sejenis B. Kemungkinan maauknya pesaing baru C. Potensi pengembangan produk substitusi D. Kekuatam tawar-menawar penjual/pemasok E. Kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen

BAB III 3.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenimena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metpde alamiah (Moelong, 2007: 6).

Pendekatan kualitatif diambil karena penelitian dilakukan secara langsung dilapangan. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaotu pengamatan, wawancara, atau penelaah dokumen (Moleong, 2007: 10).


(23)

Data dalam penelitian kualitatif bukan berupa angka, tetapi deskripsi naratif, kalaupun ada angka, angka tersebut berhubungan dengan suatu deskripsi. Dalam pengolahan data kualitatif tidak ada penjumlahan data, sehingga mengarah kepada generalisasi (Sukmadinata, 2009: 284).

3.2.1 Jenis Data

3.2.2 Sumber Data

Dalam penelitian kualitatif, jenis sumber data yang berupa manusia dalam penelitian pada umumnya sebagai responden. Posisi sumber data yang berupa manusia (narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasi. Peneliti dan narasumber di sini memiliki posisi yang sama, oleh karena itu narasumber bukan sekadar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia bisa memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki (Sutopo, 2006: 57-58).

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data yang bersifat kualitatif karena dinyatakan dalam bentuk uraian, kutipan dan dokumentasi kasus. Data ini dikumpulkan sebagai suatu cerita responden, tanpa mencocokkan suatu gejala dengan kategori baku yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagaimana jawaban pertanyaan


(24)

dalam kuesioner atau wawancara. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1) Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2010:137) yang menyatakan bahwa “ Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data” Data primer yang diperoleh penulis dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan pihak CV Total Teak.

2) Data Sekunder

Pengertian dari data sekunder menurut Sugiyono (2010:137) adalah “sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya orang lain atau lewat dokumen”

Sedangkan menurut Azwar (2009: 91), data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, rtidak langsung duperoleh dari subjek penelitian.

Dengan kata lain data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung tetapi memiliki keterkaitan dengan objek penelitian. Data tersebut diantaranya adalah buku-buku yang memuat teori yang berkaitan dengan proses perencanaan strategi, analisis swot maupun berita seputar objek penelitian.


(25)

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan

Penelitian ini dilakukan untuk pengambilan data yang bersifat teori yang kemudian digunakan sebagai penunjang guna mendukung penelitian yang dilakukan. Data ini diperoleh dari buku-buku sumber yang dapat dijadikan acuan yang ada kaitannya dengan masaah yang diteliti.

2. Studi Lapangan

Dalam penulisan laporan ini, penulis mengambil data secara langsung pada objek penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Wawancara

Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan langsung melalui tanya jawab antara penulis dengan petugas yang berhubungan dengan masalah yang penulis teliti.


(26)

Yaitu cara pengambilan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap masalah yang sedang diteliti, dengan maksud untuk membandingkan keterangan-keterangan yang diperoleh dengan kenyataan yang sebenarnya.

c. Dokumentasi

Yaitu mengumpulkan data dan menganalisa data-data penting tentang perusahaan, terutama yang berhubungan dengan laporan penjualan perusahaan. d. Kuesioner

3.2.4 Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, data temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2007: 224).

Dalam penelitian inu, penulis menggunakan metode Analisis Swot untuk menentukan Alternatif strategi bisnis pada CV Total Teak


(27)

Daftar Pustaka

Bryson M. John, 2003, Perencanaan Strategi bagi Organisasi Sosial, penerbit : Pustaka Belajar Offset, Yogyakarta

Rangkuti Freddy, 2008, Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, cetakan kelima belas, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta (dipertanyakan)

Rangkuti Freddy, 2009, Strategi Promosi Yang Krratif, edisi pertama, cetakan pertama, penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Salusus, J, 2003, Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik Dan Organisasi Nonprofit, penerbit : PT Grasindo, Jakarta

Kotler Philip, dan A.B. Susanto, terjemahan Ancella Anitawati Hermawan, 2008, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, penerbit : Salemba Empat, Jakarta

Kuncoro, Mudrajad, 2006, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan-keunggulan Kompetitif, penerbit : Erlangga, Jakarta

Fred. R. David, 2006, Manajemen Strategis, edisi 10, penerbit : Salemba Empat, Jakarta

Sutojo, Siswanto dan F. Kleinsteuber, 2002, Strategi Manajemen Pemasaran, seri manajemen, no. 6, cetakan pertama, penerbit : Damar Mulia Pustaka, Jakarta

Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, penerbit : Prehalindo, Jakarta


(28)

Hutabarat Jemsly dan Martani Huseini, 2006, Pengantar Manajemen Stratejik Kontemporer, Stratejik Di Tengah Operasional, penerbit : PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Ferrel, O, C and D, Harline, 2005, Marketing Strategy, penerbit : Thompson Corporation, South Western

Pearce dan Robinson, 1997, Manajemen Strategis, penerbit : Binarupa Aksara, Jakarta

Dirgantoro, Crown, 2004, Manajemen Strategik, Konsep Kasus Dan Implementasi, penerbit : PT Gramedia, Jakarta

Hunger, David K, dan Thomas L. Wheelen, 2003. Mabajemen Strategis, Penerbit : Andi Yigyakarta


(1)

Data dalam penelitian kualitatif bukan berupa angka, tetapi deskripsi naratif, kalaupun ada angka, angka tersebut berhubungan dengan suatu deskripsi. Dalam pengolahan data kualitatif tidak ada penjumlahan data, sehingga mengarah kepada generalisasi (Sukmadinata, 2009: 284).

3.2.1 Jenis Data

3.2.2 Sumber Data

Dalam penelitian kualitatif, jenis sumber data yang berupa manusia dalam penelitian pada umumnya sebagai responden. Posisi sumber data yang berupa manusia (narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasi. Peneliti dan narasumber di sini memiliki posisi yang sama, oleh karena itu narasumber bukan sekadar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia bisa memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki (Sutopo, 2006: 57-58).

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data yang bersifat kualitatif karena dinyatakan dalam bentuk uraian, kutipan dan dokumentasi kasus. Data ini dikumpulkan sebagai suatu cerita responden, tanpa mencocokkan suatu gejala dengan kategori baku yang telah ditetapkan sebelumnya, sebagaimana jawaban pertanyaan


(2)

1) Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2010:137) yang menyatakan bahwa “ Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data” Data primer yang diperoleh penulis dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan pihak CV Total Teak.

2) Data Sekunder

Pengertian dari data sekunder menurut Sugiyono (2010:137) adalah “sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya orang lain atau lewat dokumen”

Sedangkan menurut Azwar (2009: 91), data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, rtidak langsung duperoleh dari subjek penelitian.

Dengan kata lain data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung tetapi memiliki keterkaitan dengan objek penelitian. Data tersebut diantaranya adalah buku-buku yang memuat teori yang berkaitan dengan proses perencanaan strategi, analisis swot maupun berita seputar objek penelitian.


(3)

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan

Penelitian ini dilakukan untuk pengambilan data yang bersifat teori yang kemudian digunakan sebagai penunjang guna mendukung penelitian yang dilakukan. Data ini diperoleh dari buku-buku sumber yang dapat dijadikan acuan yang ada kaitannya dengan masaah yang diteliti.

2. Studi Lapangan

Dalam penulisan laporan ini, penulis mengambil data secara langsung pada objek penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Wawancara

Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan langsung melalui tanya jawab antara penulis dengan petugas yang berhubungan dengan masalah yang penulis teliti.


(4)

sedang diteliti, dengan maksud untuk membandingkan keterangan-keterangan yang diperoleh dengan kenyataan yang sebenarnya.

c. Dokumentasi

Yaitu mengumpulkan data dan menganalisa data-data penting tentang perusahaan, terutama yang berhubungan dengan laporan penjualan perusahaan. d. Kuesioner

3.2.4 Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, data temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2007: 224).

Dalam penelitian inu, penulis menggunakan metode Analisis Swot untuk menentukan Alternatif strategi bisnis pada CV Total Teak


(5)

Daftar Pustaka

Bryson M. John, 2003, Perencanaan Strategi bagi Organisasi Sosial, penerbit : Pustaka Belajar Offset, Yogyakarta

Rangkuti Freddy, 2008, Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, cetakan kelima belas, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta (dipertanyakan) Rangkuti Freddy, 2009, Strategi Promosi Yang Krratif, edisi pertama, cetakan pertama, penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Salusus, J, 2003, Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik Dan Organisasi Nonprofit, penerbit : PT Grasindo, Jakarta

Kotler Philip, dan A.B. Susanto, terjemahan Ancella Anitawati Hermawan, 2008, Manajemen Pemasaran Di Indonesia, penerbit : Salemba Empat, Jakarta

Kuncoro, Mudrajad, 2006, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan-keunggulan Kompetitif, penerbit : Erlangga, Jakarta

Fred. R. David, 2006, Manajemen Strategis, edisi 10, penerbit : Salemba Empat, Jakarta

Sutojo, Siswanto dan F. Kleinsteuber, 2002, Strategi Manajemen Pemasaran, seri manajemen, no. 6, cetakan pertama, penerbit : Damar Mulia Pustaka, Jakarta Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, penerbit : Prehalindo, Jakarta


(6)

Komputindo, Jakarta

Ferrel, O, C and D, Harline, 2005, Marketing Strategy, penerbit : Thompson Corporation, South Western

Pearce dan Robinson, 1997, Manajemen Strategis, penerbit : Binarupa Aksara, Jakarta

Dirgantoro, Crown, 2004, Manajemen Strategik, Konsep Kasus Dan Implementasi, penerbit : PT Gramedia, Jakarta

Hunger, David K, dan Thomas L. Wheelen, 2003. Mabajemen Strategis, Penerbit : Andi Yigyakarta