Bahan Efisiensi Operasional BUMN

EFI SI EN SI OPERASI ON AL BUM N

www.wart akot alive.com

I.

PEN D AH ULUAN
Badan Usaha Milik Negara ( BUMN)

yang seluruh at au sebagian besar

m odalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, m erupakan salah sat u
pelaku ekonom i dalam sist em perekonom ian nasional, di sam ping usaha swast a dan
koperasi. 1
Dalam sist em perekonom ian nasional, BUMN ikut berperan m enghasilkan
barang dan/ at au j asa yang diperlukan dalam rangka m ewuj udkan sebesar- besarnya
kem akm uran rakyat . Peran BUMN dirasakan sem akin pent ing sebagai pelopor at au
perint is dalam sekt or- sekt or usaha yang belum dim inat i oleh swast a. Di sam ping it u,
BUMN j uga m em punyai peran

st rat egis sebagai pelaksana pelayanan


publik,

penyeim bang kekuat an- kekuat an swast a besar, dan t urut m em bant u pengem bangan
usaha kecil dan koperasi. BUMN j uga m erupakan salah sat u sum ber penerim aan
negara yang signifikan dalam bent uk berbagai j enis paj ak, dividen dan hasil
privat isasi.

2

Sebagai salah sat u pelaku ut am a perekonom ian nasional, keberadaan BUMN
bert uj uan unt uk m endukung keuangan negara dan m eningkat kan kesej aht eraan
m asyarakat yang keberadaanya diat ur dengan Undang- Undang Nom or 19 Tahun
2003 t ent ang BUMN. 3
Hingga saat ini belum sat u BUMN pun t ercat at di Fort une 500. Fort une 500
adalah sebuah daft ar t ahunan yang disusun dan dit erbit kan oleh m aj alah Fort une
yang m em eringkat 500 perusahaan t erat as t ingkat dunia, yang diperingkat kan

                                                            
1


Penj elasan
Pem bubaran
2
Penj elasan
Pem bubaran
3
Penj elasan
Pem bubaran

Um um
Badan
Um um
Badan
Um um
Badan

Perat uran Pem erint ah Nom or 45 Tahun 2005 t ent ang Pendirian, Pengur usan, Pengawasan, dan
Usaha Milik Negara.
Perat uran Pem erint ah Nom or 45 Tahun 2005 t ent ang Pendirian, Pengur usan, Pengawasan, dan

Usaha Milik Negara.
Perat uran Pem erint ah Nom or 45 Tahun 2005 t ent ang Pendirian, Pengur usan, Pengawasan, dan
Usaha Milik Negara.

Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

Page 1

berdasarkan pendapat an brut o m ereka. Daft ar ini m encakup perusahaan um um dan
swast a yang pendapat annya dapat dilihat publik. 4
Dikarenakan berbagai kendala, BUMN belum sepenuhnya dapat m enyediakan
barang dan/ at au j asa yang berm ut u t inggi bagi m asyarakat dengan harga yang
t erj angkau sert a belum m am pu berkom pet isi dalam persaingan bisnis secara global.
Selain

it u,

karena


ket erbat asan

sum ber

daya,

fungsi

BUMN

baik

sebagai

pelopor/ perint is m aupun sebagai penyeim bang kekuat an swast a besar, j uga belum
sepenuhnya dapat dilaksanakan. 5
Di lain pihak, perkem bangan ekonom i dunia berlangsung sangat dinam is,
t erut am a berkait an dengan liberalisasi dan globalisasi perdagangan yang t elah
disepakat i oleh dunia int ernasional sepert i kesepakat an m engenai World Trade

Organizat ion ( WTO) , ASEAN Free Trade Area ( AFTA) , ASEAN Fram ework Agreem ent
on Service, dan kerj asam a ekonom i regional Asia Pacific ( Asia Pacific Econom ic
Cooperat ion/ APEC) . 6
Di t engah persaingan t ersebut , efisiensi operasional BUMN m enj adi cat at an
pent ing yang harus diperbaiki agar dapat m em enangkan persaingan. Pada 2011,
Pem erint ah m endesak seluruh BUMN unt uk m elakukan efisiensi belanj a operasional
sebesar 10% guna m endukung pendanaan pem bangunan konekt ivit as ekonom i dan
infrast rukt ur pendukungnya di t anah air. 7
II.

PERM ASALAH AN
Berdasarkan hal- hal t ersebut , m aka akan dikaj i beberapa hal berikut .
1. Bagaim ana peran BUMN dalam perekonom ian I ndonesia?
2. Bagaim ana efisiensi operasional BUMN saat ini?

III.

PEM BAH ASAN
1. Peran BUMN dalam perekonom ian I ndonesia
BUMN m em punyai peran st rat egis sebagai wakil negara dalam m em berikan

pelayanan kepada m asyarakat . BUMN m erupakan pelaku usaha di I ndonesia
disam ping swast a dan koperasi.
Menurut Faisal ( 2002: 268) , paling t idak ada lim a fakt or yang m elat ar
belakangi keberadaan BUMN:
a.

Sebagai pelopor at au perint is usaha, dim ana swast a t idak t ert arik unt uk
m enggelut inya.

b.

Sebagai pengelola bidang- bidang usaha yang st rat egis dan pelaksana
pelayanan publik.

                                                            
4
5
6
7


ht t p: / / id.w ikipedia.org/ w iki/ Fort une_500.
Penj elasan Um um Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN.
Penj elasan Um um Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN.
ht t p: / / www .w art akot aliv e.com / r ead/ new s/ 39128, 13 Februari 2011.

Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

Page 2

c.

Sebagai penyeim bang kekuat an- kekuat an swast a besar.

d.

Sebagai sum ber pendapat an negara. 8
Berdasarkan Undang- Undang Nom or 19 Tahun 2003 pasal 2, m aksud dan


t uj uan pendirian BUMN adalah sebagai berikut :
a.

Mem berikan sum bangan bagi perkem bangan perekonom ian nasional pada
um um nya dan penerim aan negara pada khususnya.

b.

Mengej ar keunt ungan.

c.

Menyelenggarakan kem anfaat an um um berupa penyediaan barang dan/ at au
j asa yang berm ut u t inggi dan m em adai bagi pem enuhan haj at hidup orang
banyak.

d.

Menj adi perint is kegiat an- kegiat an usaha yang belum dapat dilaksanakan
oleh sekt or swast a dan koperasi.


e.

Turut akt if m em berikan bim bingan dan bant uan kepada pengusaha golongan
ekonom i lem ah, koperasi, dan m asyarakat .
BUMN adalah badan usaha yang seluruh at au sebagian besar m odalnya

dim iliki oleh negara m elalui penyert aan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan. 9 Modal BUMN m erupakan dan berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan. 10 Penyert aan m odal negara dalam rangka
pendirian at au penyert aan pada BUMN bersum ber dari Anggaran Pendapat an dan
Belanj a Negara ( APBN) , kapit alisasi cadangan, dan sum ber lainnya. 11
Set iap penyert aan m odal negara dalam rangka pendirian BUMN at au
perseroan t erbat as yang dananya berasal dari APBN, t erm asuk penam bahan
m aupun pengurangan dan perubahan st rukt ur kepem ilikan negara at as saham
Persero

at au

Pem erint ah.


Perseroan

Terbat as,

harus

dit et apkan

dengan

Perat uran

12

BUMN t erdiri dari Perusahaan Perseroan ( Persero) dan Perum . 13 Persero
adalah BUMN yang berbent uk perseroan t erbat as yang m odalnya t erbagi dalam
saham , yang seluruh at au paling sedikit 51 %

( lim a puluh sat u persen)


saham nya dim iliki oleh Negara Republik I ndonesia yang t uj uan ut am anya
m engej ar keunt ungan. 14 Sem ent ara it u, Perum adalah BUMN yang seluruh
m odalnya dim iliki negara dan t idak t erbagi at as saham , yang bert uj uan unt uk
kem anfaat an um um berupa penyediaan barang dan/ at au j asa yang berm ut u

                                                            
8

Suryo prat olo, Good Corporat e Governance dan Kiner j a BUMN di I ndonesia: Aspek Audit Manaj em en dan
Pengendalian I nt er n Sebagai Variabel Eksogen Ser t a Tinj auannya pada Jenis Per usahaan Sim posium Nasional
Akunt ansi X, UNHAS Makassar, 26- 28 j uli 2007.
9
Pasal 1 angka 1 Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
10
Pasal 4 ayat ( 1) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
11
Pasal 4 ayat ( 2) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
12
Pasal 4 ayat ( 3) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
13
Pasal 9 Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
14
Pasal 1 angka 2 Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN

Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

Page 3

t inggi dan sekaligus m engej ar keunt ungan berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan. 15
Organ Persero adalah RUPS, Direksi, dan Kom isaris. 16 Ment eri bert indak
selaku RUPS dalam hal seluruh saham Persero dim iliki oleh negara dan bert indak
selaku pem egang saham pada Persero dan perseroan t erbat as dalam hal t idak
seluruh saham nya dim iliki oleh negara.

17

Pada Perum , organ yang ada adalah adalah Ment eri, Direksi, dan Dewan
Pengawas. 18 Saat ini, sedikit sekali BUMN yang berbent uk Perum . Unt uk it u
Perum t idak akan dibahas pada kaj ian ini.
2. Efisiensi operasional.
Beberapa pihak m enyorot i banyak BUMN t idak efisien. I kht isar Hasil
Pem eriksaan Sem est er ( I HPS) I I Tahun 2011 Badan Pem eriksa Keuangan ( BPK) ,
m isalnya m elaporkan bahwa berdasarkan Pem eriksaan Dengan Tuj uan Tert ent u
at as

operasional

delapan

Rp52.132.340.000,00,

BUMN,

ket idakefisienan

t erdapat
sebesar

ket idakefekt ifan sebesar Rp327.036.690.000.

ket idakhem at an

sebesar

Rp53.999.730.000,00,

dan

19

Ada beberapa ham bat an pada BUMN yang m enyebabkan BUMN t idak
efisien dan m engurangi fokus BUMN unt uk profit orient ed.

20

Beberapa ham bat an

t ersebut m isalnya:
a.

BUMN t erkendala birokrasi yang rum it .
Kendala dalam hal birokrasi m isalnya, unt uk m engeluarkan dana
sej um lah t ert ent u, BUMN harus m endapat izin dari kom isaris, Ment eri BUMN,
Ment eri Keuangan, dan Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR) . Unt uk pengadaan
barang/ j asa, BUMN harus m elalui proses t ender berdasarkan Perat uran
Presiden Nom or 54 Nom or 54 Tahun 2010 t ent ang Pengadaan Barang/ j asa
Pem erint ah, yang but uh wakt u panj ang. Di sam ping it u, dalam pengadaan
barang/ j asa, BUMN j uga harus m em enuhi ket ent uan Perat uran Ment eri
Negara

BUMN

Nom or

PER- 05/ MBU/ 2008

t ent ang

Pedom an

Um um

Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik

Negara.

Padahal, kedua produk hukum t ersebut banyak perbedaanya, dan Perat uran
Ment eri

Negara

Badan

Usaha

Milik

Negara

Nom or

PER- 05/ MBU/ 2008

t ersebut t idak m enj adikan Keput usan Presiden Nom or 80 Tahun 2003
sebagaim ana diubah beberapa kali, t erakhir dengan Perat uran Presiden
Nom or 95 Tahun 2007 t ent ang Pengadaan Barang/ Jasa Pem erint ah sebagai
konsideran.

                                                            
15

Pasal 1 angka 4 Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
Pasal 13 Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
17
Pasal 14 ayat ( 1) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
18
Pasal 37 Undang om or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
19
Lam piran 52 I HPS I I Tahun 2011 BPK.
20
Wawancara dengan Bagian Perat uran Perundang- Undangan, Biro Hukum Kem ent erian BUMN, 8 Februari 2012.
16

Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

Page 4

Kendala birokrasi j uga m uncul dalam hal pem binaan BUMN. Saat ini,
BUMN berada di bawah pem binaan Kem ent erian Negara BUMN, yang
not abene m erupakan organ birokrasi yang t erbiasa bersifat birokrat is. Hal ini
t idak cocok dengan BUMN yang m erupakan korporasi yang diharuskan
bekerj a secara cepat .
Kem ent erian BUMN m enj alankan dua peran yait u sebagai birokrasi
pem erint ah dan sebagai organ korporasi. Saat ini j um lah Pegawai di
Kem ent erian BUMN relat if m asih kurang dibandingkan dengan beban kerj a
yang ada. 21
Sebagai organ korporasi, Ment eri Negara BUMN bert indak selaku
RUPS dalam hal seluruh saham Persero dim iliki oleh negara, dan bert indak
selaku pem egang saham pada Persero dan Perseroan Terbat as dalam hal
t idak seluruh saham nya dim iliki oleh negara. 22
Sebagai

RUPS,

Kem ent erian

BUMN

bisa

m engam bil

kebij akan

st rat egis unt uk perkem bangan BUMN. Nam un dem ikian, Kem ent erian BUMN
t idak m engawasi operasional BUMN sehari- hari. Unt uk pengawasan seharihari,

sudah

ada Kom isaris.

Ment eri BUMN j uga t idak

m engint ervensi

operasional BUMN karena Ment eri BUMN selaku RUPS sudah m enunj uk
direksi dan kom isaris yang kredibel dan m em percayakan operasional BUMN
kepada m ereka. 23
Meskipun

Ment eri BUMN bert indak

selaku

RUPS,

nam un

unt uk

kebij akan korporasi, Ment eri BUMN t et ap m em iliki bat asan t ert ent u. Misalnya
unt uk pendirian BUMN, at au penyert aan m odal BUMN harus izin Ment eri
Keuangan 24 dan dilaksanakan set elah penerbit an Perat uran Pem erint ah. 25
Unt uk penggabungan, peleburan dan pengam bilalihan BUMN, Ment eri Negara
BUMN harus t erlebih dahulu m engaj ukan usulan kepada Presiden disert ai
dengan

dasar

Keuangan.

26

pert im bangan

set elah

dikaj i

bersam a

dengan

Ment eri

Penggabungan, peleburan dan pengam bilalihan BUMN t ersebut

dilaksanakan oleh Ment eri Negara BUMN set elah dit erbit kannya Perat uran
Pem erint ah m engenai penggabungan, peleburan dan pengam bilalihan BUMN
yang bersangkut an. 27

                                                            
21

Wawancara dengan Bagian Perat uran Perundang- Undangan, Biro Hukum Kem ent erian BUMN, 8 Februari 2012.
Pasal 14 ayat ( 1) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
23
Wawancara dengan Bagian Perat uran Perundang- Undangan, Biro Hukum Kem ent erian BUMN, 8 Februari 2012.
24
Pasal 3 ayat ( 1) dan ( 2) Perat uran Pem erint ah Nom or 41 Tahun 2003 t ent ang Pelim pahan Kedudukan, Tugas
dan Kew enangan Ment eri Keuangan pada Perusahaan Perseroan ( Persero) , Perusahaan Um um ( Perum ) , Dan
Perusahaan Jawat an ( Perj an) Kepada Ment eri Negara Badan Usaha Milik Negara.
25
Pasal 3 ayat ( 1) Perat uran Pem erint ah Nom or 44 Tahun 2005 t ent ang Tat a Cara Penyert aan dan Penat ausahaan
Modal Negara pada Badan Usaha Milik Negara dan Perser oan Terbat as j o. Pasal 5 ayat ( 1) Perat uran Pem erint ah
Nom or 45 Tahun 2005 t ent ang Pendir ian, Pengur usan, Pengawasan, dan Pem bubaran Badan Usaha Milik Negara.
26
Pasal 9 ayat ( 1) Perat ur an Pem erint ah Nom or 43 Tahun 2005 t ent ang Penggabungan, Peleburan,
Pengam bilalihan, dan Perubahan Bent uk Badan Hukum Badan Usaha Milik Negara.
27
Pasal 10 Perat uran Pem er int ah Nom or 43 Tahun 2005 t ent ang Penggabungan, Peleburan, Pengam bilalihan, dan
Perubahan Bent uk Badan Huk um Badan Usaha Milik Negara.
22

Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

Page 5

Selain it u, unt uk m elakukan privat isasi BUMN, harus ada perset uj uan
dari DPR t erhadap RAPBN yang di dalam nya t erdapat t arget penerim aan
negara dari hasil privat isasi. 28
Dalam

hal

kepat uhan

t erhadap

perat uran

perundang- undangan,

selain harus t unduk pada regulasi yang dikeluarkan oleh Ment eri Negara
BUMN, BUMN j uga harus t unduk pada regulasi yang dikeluarkan oleh
kem ent erian t eknis. Dalam hal kepat uhan t erhadap regulasi kem ent erian
t eknis, BUMN akan m endapat perlakuan yang sam a dengan sem ua pelaku
usaha lainnya, baik swast a m aupun BUMN. Hal ini sedikit banyak m erugikan
BUMN karena BUMN yang dibebani berbagai kewaj iban, t ernyat a t idak diberi
keist im ewaan perlakuan, sehingga upaya unt uk bersaing dengan swast a
sem akin berat .
Selanj ut nya, unt uk m elakukan penghapusan piut ang Bank BUMN,
prosesnya sangat panj ang. Unt uk m enghapus piut ang BUMN, direksi BUMN
m engusulkan

penghapusan

dengan

nilai

penghapusan

sam pai

dengan

Rp10.000.000.000,00 ( sepuluh m iliar rupiah) per penanggung ut ang kepada
Ment eri Keuangan, m elalui Direkt ur Jenderal. 29 Karena proses panj ang
t ersebut , m aka piut ang BUMN t erus dicadangkan t iap t ahun. Hal ini berbeda
dengan swast a yang dengan m udah bisa m elakukan penghapusan piut ang
sehingga swast a dapat m engurangi nilai kerugian.
Proses berbelit - belit j uga t erj adi dalam hal penghapusan akt iva t et ap
pada BUMN. Unt uk penghapusbukuan dan pem indaht anganan akt iva t et ap
BUMN, harus didasarkan harga yang sam a at au lebih t inggi dari harga
m inim um yang dit et apkan oleh Tim Penaksir Harga at au perusahan penilai
at au Nilai Jual Obyek Paj ak ( NJOP) . Apabila nilai j ual lebih rendah dari harga
m inim um t ersebut , m aka direksi BUMN perlu m em int a pendapat t erlebih
dahulu kepada Kej aksaan Agung/ Kej aksaan Tinggi set em pat dan/ at au Badan
Pengawas Keuangan dan Pem bangunan ( BPKP) . 30
Birokrasi yang rum it ini m enj adikan BUMN t idak bergerak cepat
sepert i swast a. Padahal kecepat an pengam bilan kebij akan m erupakan fakt or
pent ing di dunia usaha.
b.

BUMN dihadapkan pada berbagai ancam an sanksi
Dengan sem akin luasnya definisi keuangan negara 31 dan definisi
pegawai negeri, 32 m aka pej abat / pegawai BUMN dapat diancam sanksi pidana

                                                            
28

Pasal 3 ayat ( 1) Perat uran Pem er int ah Nom or 33 Tahun 2005 t ent ang Tat a Cara Privat isasi Perusahaan
Perseroan ( Per sero)
29
Pasal 13 Per at uran Ment eri Keuangan Nom or 31/ PMK.07/ 2005 t ent ang Tat a Cara Pengaj uan Usul, Penelit ian,
Dan Penet apan Penghapusan Piut ang Perusahaan Negara/ Daerah dan Piut ang Negara/ Daerah
30
Pasal 29 ayat ( 3) Perat uran Ment eri Negara BUMN Nom or PER- 02/ MBU/ 2010 t ent ang Tat a Car a
Pengahapusbukuan Dan Pem indaht anganan Akt iva Tet ap Badan Usaha Milik Negara
31
Definisi keuangan negara dapat dilihat pada Pasal 2 Undang- undang Nom or 17 Tahun 2003 t ent ang Keuangan
Negara.

Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

Page 6

apabila m elakukan suat u t ransaksi yang m erugikan keuangan negara.
Padahal dalam t ransaksi bisnis, unt ung at au rugi adalah hal biasa.
BUMN t idak bisa m enghalalkan segala cara dem i m em enangkan
persaingan sebagaim ana dilakukan swast a. Dalam prakt ik bisnis, j am ak
diket ahui bahwa swast a m elakukan berbagai cara sepert i m em berikan
grat ifikasi, m em berikan layanan ent ert ainm ent kepada pengam bil kebij akan,
dan lain- lain. Hal- hal t ersebut t idak bisa dilakukan oleh BUMN sehingga
BUMN sering kalah dalam persaingan bisnis. 33
c.

BUMN m em iliki kewaj iban unt uk m enyelenggarakan fungsi kem anfaat an
um um dengan t et ap m em perhat ikan m aksud dan t uj uan kegiat an BUMN.
BUMN

diwaj ibkan

m enyelenggarakan

Program

Kem it raan

Badan

Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
Program Kem it raan BUMN dengan Usaha Kecil ( Program Kem it raan) adalah
program unt uk m eningkat kan kem am puan usaha kecil agar m enj adi t angguh
dan m andiri m elalui pem anfaat an dana dari bagian laba BUMN. 34 Sem ent ara
it u, Program Bina Lingkungan adalah program pem berdayaan kondisi sosial
m asyarakat oleh BUMN m elalui pem anfaat an dana dari bagian laba BUMN. 35
Dana Program Kem it raan bersum ber dari :
1) Penyisihan laba set elah paj ak m aksim al sebesar 2% ( dua persen) ;
2) Jasa adm inist rasi pinj am an/ m arj in/ bagi hasil, bunga deposit o dan/ at au
j asa giro dari dana;
3) Program Kem it raan set elah dikurangi beban operasional;
4) Pelim pahan dana Program Kem it raan dari BUMN lain, j ika ada. 36
Dana Program Bina Lingkungan bersum ber dari penyisihan laba
set elah paj ak m aksim al sebesar 2% ( dua persen) dan/ at au hasil bunga
deposit o dan at au j asa giro dari dana Program BL. 37
Besarnya dana Program Kem it raan dan Program Bina Lingkungan
yang berasal dari penyisihan laba set elah paj ak t ersebut dit et apkan oleh
Ment eri unt uk Perum , dan RUPS unt uk Persero. 38
d.

BUMN waj ib m enyet orkan dividen

                                                                                                                                                                                                
32

Definisi pegawai neger i yang diper luas dapat dilihat pada Pasal 1 angk a 2 dan penj elasan um um Undang- Undang
Nom or 31 Tahun 1999 t ent ang Pem berant asan Tindak Pidana Korupsi j o Undang- Undang Nom or 20 Tahun 2001
33
Wawancara dengan Bagian Perat uran Perundang- Undangan, Biro Hukum Kem ent erian BUMN, 8 Februari 2012.
34
Pasal 1 angka 6 Perat uran Ment eri Negara Badan Usaha Milik Negara Nom or PER- 05/ MBU/ 2007 t ent ang Program
Kem it raan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan
35
Pasal 1 angka 7 Perat uran Ment eri Negara Badan Usaha Milik Negara Nom or PER- 05/ MBU/ 2007 t ent ang Program
Kem it raan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan
36
Pasal 9 ayat ( 1) Perat uran Ment eri Negara Badan Usaha Milik Negara Nom or PER- 05/ MBU/ 2007 t ent ang Program
Kem it raan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan
37
Pasal 9 ayat ( 2) Perat uran Ment eri Negara Badan Usaha Milik Negara Nom or PER- 05/ MBU/ 2007 t ent ang Program
Kem it raan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan
38
Pasal 9 ayat ( 3) Perat uran Ment eri Negara Badan Usaha Milik Negara Nom or PER- 05/ MBU/ 2007 t ent ang Program
Kem it raan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan

Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

Page 7

Salah

sat u

m aksud

dan

t uj uan

pendirian

BUMN adalah

unt uk

m em berikan sum bangan bagi perkem bangan perekonom ian nasional pada
um um nya dan penerim aan negara pada khususnya. 39 Sum bangan BUMN
t ersebut diberikan dalam bent uk dividen, dan m asuk ke dalam Penerim aan
Negara Bukan paj ak ( PNBP) . Tat a cara pem bagian dividen diat ur dalam
Anggaran

Dasar

m asing- m asing

perusahaan. 40

Kewaj iban

BUMN

m enyum bangkan dividen t ernyat a cukup m em bebani BUMN m engingat laba
dit ahan BUMN m enj adi kecil. Dengan laba dit ahan yang kecil, inovasi BUMN
m enj adi berkurang.
Menurut sebagian pihak, 41 skem a APBN sebaiknya t idak m em asukkan
dividen BUMN sebagai sum ber penerim aan negara. Pem erint ah seharusnya
m em berikan

wakt u

kepada

BUMN,

khususnya

infrast rukt ur unt uk berkem bang dalam
m enggenj ot sekt or riil.
Penurunan

em pat

sekt or

perbankan

dan

t ahun m endat ang guna

42

penyet oran

dividen

perbankan

m enj adi

salah

sat u

alt ernat if unt uk solusi perm odalan. Bank BUMN m em erlukan t am bahan
perm odalan guna m em enuhi at uran Bank I ndonesia ( BI ) pada 2012 t erkait
penam bahan rasio kecukupan m odal perbankan. Jika perm odalan t idak
dit am bah, m aka Bank BUMN akan sulit unt uk m em enuhi rasio kecukupan
m odal. Sebagaim ana diket ahui, perm odalan bisa diperoleh dari laba dit ahan,
right issue, dan pinj am an j angka pendek.

43

Kewaj iban BUMN m enyet orkan BUMN t ernyat a diiringi sanksi apabila
t erj adi

ket erlam bat an

penyet oran

dan

at au

penyet oran.
kekurangan

Dalam

hal

pem bayaran

t erdapat
dividen,

ket erlam bat an
BUMN

waj ib

m elunasinya dan dit am bah dengan denda sebesar 2% ( dua persen) sebulan
dari pokok at au kekurangan dividen. 44
Meski ada beberapa BUMN yang t idak efisien, t ernyat a beberapa
BUMN m asuk sebagai 20 perusahaan t erbaik di I ndonesia m enurut versi
Fort une I ndonesia, yait u Bank Mandiri, Bank Rakyat I ndonesia, Garuda
I ndonesia, dan Telekom unikasi I ndonesia. 45
Sum bangan BUMN ke APBN m elalui deviden yang dibagikan dari
t ahun ke t ahun pun sem akin m eningkat . Menurut Kem ent erian BUMN, unt uk
t ahun 2011, 20 dari 26 BUMN besar m enyet or dividen Rp23,25 t riliun, at au

                                                            
39

Pasal 2 ayat ( 1) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
Pasal 15 ayat ( 1) hur uf i Undang- undang Nom or 40 Tahun 2007 t ent ang Perseroan Terbat as
41
Hal ini m isalnya disam paikan oleh Av iliani, salah seorang pengam at ekonom i, di I nv est or Daily , 13 Juli 2011,
halam an 26
42
I nvest or Daily , 13 Juli 2011, halam an 26
43
I nvest or Daily , 13 Juli 2011, halam an 26
44
Pasal 7 ayat ( 1) Perat uran Ment er i Keuangan Nom or 41/ PMK.02/ 2005 t ent ang Tat a Cara Peny et oran
Penerim aan Negara Bukan Paj ak Dari Hasil- Hasil Pengelolaan Kekayaan Negara Yang Dipisahkan.
45
ht t p: / / kabar ini.com / 2012/ 01/ 26/ 20- perusaan- t erbaik- di- indonesia- ver si- fort une- indonesia/ , 26 January 2012
40

Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

Page 8

84% dari t ot al t arget set oran dividen BUMN yang m encapai Rp 27,5 t riliun.
Set oran dividen t erbesar berasal dari BUMN sekt or energi yakni PT Pert am ina
senilai Rp5,62 t riliun. 46
Sem ent ara it u, set oran dividen PT Perusahaan List rik Negara ( PLN)
m encapai Rp4,54 t riliun, PT Perusahaan Gas Negara ( PGN) sebesar Rp 1,99
t riliun, dan PT Telkom t ercat at sebesar Rp3,05 t riliun. 47
Di sisi lain, set oran dividen dari BUMN perbankan t erlihat j uga t et ap
besar, kendat i persent ase sum bangan dividen dari sekt or t ersebut t elah
dit urunkan.
perbankan

Pem erint ah
m enj adi

m enurunkan

20% - 35%

dari

persent ase
laba

bersih

dividen

BUMN

sekt or

48

Unt uk

perusahaan.

perbankan, BRI m enyum bang dividen Rp 981 m iliar ( sebesar 20% , m enurun
dibandingkan persent ase set oran dividen pada t ahun sebelum nya yakni
sebesar 30% ) , Bank Mandiri Rp 1,66 t riliun ( 35% ) , BNI Rp 739 m iliar
( sebesar 30% , m enurun dari t ahun lalu 45% ) , dan BTN Rp200 m iliar
( sebesar 30% , m enurun dari t ahun lalu 45% ) .
Unt uk

BUMN

pert am bangan,

PT

Aneka

Tam bang

( Ant am )

m enyet orkan dividen sebesar Rp547 m iliar, PT Tim ah Rp308 m iliar, dan PT
Tam bang Bukit Asam

( FTBA) sebesar Rp553 m iliar. Kem udian, BUMN

konst ruksi, yakni PT Wij aya Karya m enyum bangkan dividen sebesar Rp68
m iliar, dan PT Adhi Karya sebesar Rp30 m iliar.

49

BUMN lainnya yang m enyet orkan dividen adalah PT Pupuk Sriwij aya
( Pusri) sebesar Rp628 m iliar, PT Krakat au St eel Rp319 m iliar, PT Sem en
Gresik Rp846 m iliar, PT Perusahaan Pengelola Aset ( PPA) Rp122 m iliar, FT
Perkebunan Nusant ara ( PTPN) I I I Rp 284 m iliar, PTPN I V Rp217 m iliar, dan
Perum Pegadaian sebesar Rp529 m iliar.

50

Di sisi lain, ada enam BUMN besar yang t idak m enyet or dividen
karena berbagai alasan. PT Garuda I ndonesia m isalnya, t idak m enyet orkan
dividen, karena m asih m enderit a akum uluasi kerugian. Sedangkan, PT
Jam sost ek, PT Askes, dan PT Taspen sej ak 2008 m em ang t idak m enyet orkan
dividen sesuai am anat Undang- undang Sist em Jam inan Sosial Nasional
( SJSN) .

51

Unt uk Perum

Bulog dan PT Keret a Api I ndonesia ( KAI ) , t idak

diwaj ibkan unt uk m enyet orkan dividen karena m ereka m em iliki banyak
penugasan public service obligat ion ( PSO) . Unt uk Perum , berlaku ket ent uan
bahwa set iap t ahun buku Perum waj ib m enyisihkan j um lah t ert ent u dari laba

                                                            
46
47
48
49
50
51

I nvest or
I nvest or
I nvest or
I nvest or
I nvest or
I nvest or

Daily ,
Daily ,
Daily ,
Daily ,
Daily ,
Daily ,

13
13
13
13
13
13

Juli
Juli
Juli
Juli
Juli
Juli

2011,
2011,
2011,
2011,
2011,
2011,

halam an
halam an
halam an
halam an
halam an
halam an

Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

26
26
26
26
26
26
Page 9

bersih unt uk cadangan. 52 Penyisihan laba bersih t ersebut dilakukan sam pai
cadangan

m encapai

sekurang- kurangnya

20%

dari

m odal

Perum . 53

Cadangan yang belum m encapai j um lah 20% dari m odal Perum hanya dapat
dipergunakan unt uk m enut up kerugian yang t idak dapat dipenuhi oleh
cadangan lain. 54
Nam un dem ikian, perlu diperhat ikan bahwa pendapat an BUMN bukan
hanya

dividen

yang

dibagikan,

sehingga

diharapkan

t idak

m enilai

besar/ kecilnya pendapat an BUMN hanya dari deviden yang dibagikan ke
APBN. Sebagian pendapat an BUMN j uga dij adikan m odal dit ahan unt uk
pengem bangan BUMN.
e.

Prakt ik kecurangan
Para anggot a direksi dan kom isaris dilarang m engam bil keunt ungan
pribadi baik secara langsung m aupun t idak langsung dari kegiat an BUMN
selain penghasilan yang sah. 55 Sem ent ara it u, sej ak 2005 hingga 2011, BPK
t elah m erekom endasikan penyelesaian kerugian negara t erhadap BUMN
( t erm asuk anak perusahaan) sebesar Rp20.397.233.650.000,00. Laporan
KPK t ahun 2011 j uga m enyebut kan bahwa sej ak t ahun 2004 sam pai dengan
2011 t erdapat pengaduan t erhadap BUMN/ BUMD sebanyak 36,001 kasus. 56
Prakt ik kecurangan di BUMN pada akhirnya m enyebabkan ekonom i biaya
t inggi dan m engurangi efisiensi BUMN.
Saat ini, BUMN t erus berusaha m eningkat kan efisiensi. Unt uk peningkat an

efisiensi t ersebut , Kem ent erian BUMN m elakukan beberapa hal, ant ara lain:
a.

penerapan Good Corporat e Governance ( GCG)
BUMN
berkelanj ut an.

57

waj ib

m enerapkan

GCG

secara

konsist en

dan

Dalam rangka penerapan GCG, direksi m enyusun GCG

m anual yang diant aranya dapat m em uat board m anual, m anaj em en risiko
m anual, sist em pengendalian int ern, sist em pengawasan int ern, m ekanism e
pelaporan at as dugaan penyim pangan pada BUMN yang bersangkut an, t at a
kelola t eknologi inform asi, dan pedom an perilaku et ika ( code of conduct ) .

58

Penerapan prinsip- prinsip GCG pada BUMN bert uj uan unt uk:
1) m engopt im alkan nilai BUMN agar perusahaan m em iliki daya saing yang
kuat , baik secara nasional m aupun int ernasional, sehingga m am pu

                                                            
52

Pasal 41 ayat ( 1) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
Pasal 41 ayat ( 2) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
54
Pasal 41 ayat ( 3) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
55
Pasal 7 Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
56
Laporan Tahunan KPK 2011, halam an 63.
57
Pasal 2 ayat ( 1) Perat uran Ment eri Negara Badan Usaha Milik Negara Nom or
Penerapan Tat a Kelola Perusahaan yang Baik ( Good Corporat e Gover nance- GCG) pada
58
Pasal 2 ayat ( 2) Perat uran Ment eri Negara Badan Usaha Milik Negara Nom or
Penerapan Tat a Kelola Perusahaan yang Baik ( Good Corporat e Gover nance- GCG) pada
53

Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

PER- 01/ MBU/ 2011 t ent ang
Badan Usaha Milik Negara.
PER- 01/ MBU/ 2011 t ent ang
Badan Usaha Milik Negara.
Page 10

m em pert ahankan

keberadaannya

dan

hidup

berkelanj ut an

unt uk

m encapai m aksud dan t uj uan BUMN;
2) m endorong pengelolaan BUMN secara profesional, efisien, dan efekt if,
sert a m em berdayakan fungsi dan m eningkat kan kem andirian Organ
Persero/ Organ Perum ;
3) m endorong agar Organ Persero/ Organ Perum dalam m em buat keput usan
dan

m enj alankan

t indakan

dilandasi

nilai

m oral

yang

t inggi

dan

kepat uhan t erhadap perat uran perundangundangan, sert a kesadaran
akan

adanya

t anggung

j awab

sosial

BUMN

t erhadap

Pem angku

Kepent ingan m aupun kelest arian lingkungan di sekit ar BUMN;
4) m eningkat kan kont ribusi BUMN dalam perekonom ian nasional;
5) m eningkat kan
nasional.

iklim

yang

kondusif

bagi

perkem bangan

invest asi

59

Penerapan GCG di inst ansi pem erint ah ant ara lain dilakukan
dengan m em perkuat eksist ensi Sat uan Pengawasan I nt ern ( SPI ) . SPI BUMN,
saat ini sudah cukup m em adai. Di dalam Undang- undang Nom or 19 Tahun
2003 t ent ang BUMN sebagaim ana diat ur lebih lanj ut dalam Perat uran
Pem erint ah

Nom or

45

Tahun

2005

t ent ang

Pendirian,

Pengurusan,

Pengawasan dan Pem bubaran BUMN, diat ur m engenai eksist ensi, t ugas dan
t anggung j awab, sert a pelaporan SPI sebagai berikut .
1) Pada set iap BUMN dibent uk SPI yang dipim pin seorang kepala yang
bert anggung j awab kepada Direkt ur Ut am a. 60
2) SPI bert ugas:
a) m em bant u

Direkt ur

Ut am a

dalam

m elaksanakan

pem eriksaan

operasional dan keuangan BUMN, m enilai pengendalian, pengelolaan
dan

pelaksanaannya pada

BUMN sert a m em berikan

saran- saran

perbaikannya
b) m em berikan

ket erangan

t ent ang

hasil

pem eriksaan

at au

hasil

yang

t elah

pelaksanaan t ugas SPI kepada Direkt ur Ut am a
c) m em onit or
dilaporkan.

t indak

lanj ut

at as

hasil

pem eriksaan

61

3) Direkt ur Ut am a m enyam paikan hasil pem eriksaan SPI kepada seluruh
anggot a direksi, unt uk selanj ut nya dit indaklanj ut i dalam rapat direksi. 62
Direksi waj ib m em perhat ikan dan segera m engam bil langkah- langkah

                                                            
59

Pasal 4 Perat uran Ment eri Negara Badan Usaha Milik Negara Nom or PER- 01/ MBU/ 2011 t ent ang Penerapan Tat a
Kelola Perusahaan yang Baik ( Good Corporat e Gover nance- GCG) pada Badan Usaha Milik Negara.
60
Pasal 67 ayat ( 1) dan ( 2) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN j o. Pasal 66 ayat ( 1) dan ( 2)
Perat uran Pem erint ah Nom or 45 Tahun 2005 t ent ang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pem bubaran BUMN
61
Pasal 67 Per at uran Pem er int ah Nom or 45 Tahun 2005 t ent ang Pendir ian, Pengurusan, Pengawasan dan
Pem bubaran BUMN
62
Pasal 68 ayat ( 1) Perat uran Pem erint ah Nom or 45 Tahun 2005 t ent ang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan
Pem bubaran BUMN
Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

Page 11

yang diperlukan at as segala sesuat u yang dikem ukakan dalam set iap
laporan hasil pem eriksaan yang dibuat oleh SPI . 63
4) At as perm int aan t ert ulis kom isaris/ Dewan Pengawas, direksi m em berikan
ket erangan hasil pem eriksaan at au hasil pelaksanaan t ugas SPI .
Dalam

rangka

penerapan

GCG j uga,

kom isaris

dan

Dewan

Pengawas BUMN waj ib m em bent uk Kom it e Audit yang bekerj a secara
kolekt if dan berfungsi m em bant u kom isaris dan Dewan Pengawas dalam
m elaksanakan t ugasnya. 64 Kom it e Audit dipim pin oleh seorang ket ua yang
bert anggung j awab kepada kom isaris at au Dewan Pengawas.
Kom it e Audit diat ur dalam dalam Perat uran Ment eri Negara Badan
Usaha Milik Negara Nom or PER- 05/ MBU/ 2006 t ent ang Kom it e Audit Badan
Usaha Milik Negara. Kom it e Audit t erdiri dari sekurang- kurangnya seorang
anggot a Kom isaris/ Dewan Pengawas dan sekurang- kurangnya dua anggot a
lainnya yang berasal dari BUMN. 65 Terhadap BUMN yang t idak m em punyai
kem am puan finansial unt uk m em biayai Kom it e Audit , anggot a Kom it e Audit
dapat

dirangkap oleh anggot a Kom isaris/ Dewan Pengawas. 66

Jika ada

anggot a Kom it e Audit dari sebuah inst it usi t ert ent u, m aka inst it usi di m ana
anggot a Kom it e Audit berasal, t idak boleh m em berikan j asa pada BUMN
yang bersangkut an. 67 Selain Kom it e Audit , kom isaris at au Dewan Pengawas
dapat m em bent uk kom it e lain yang dit et apkan oleh Ment eri. 68
Selanj ut nya,

unt uk

m eningkat kan

kont rol

t erhadap

BUMN,

pem eriksaan laporan keuangan perusahaan dilakukan oleh audit or ekst ernal
yang dit et apkan oleh RUPS unt uk Persero dan oleh Ment eri unt uk Perum . 69
Badan

Pem eriksa

Keuangan

j uga

berwenang

m elakukan

t erhadap BUMN sesuai dengan perat uran perundang- undangan.

pem eriksaan
70

Dalam rangka penerapan prakt ik GCG, anggot a kom isaris, Dewan
Pengawas, direksi, dan karyawan BUMN dilarang unt uk m em berikan at au
m enawarkan at au m enerim a, baik langsung m aupun t idak langsung, sesuat u
yang berharga kepada at au dari pelanggan at au seorang pej abat pem erint ah
unt uk

m em pengaruhi

at au

sebagai

im balan

at as

apa

yang

t elah

                                                            
63

Pasal 68 ayat ( 2) Perat uran Pem erint ah Nom or 45 Tahun 2005 t ent ang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan
Pem bubaran BUMN
64
Pasal 71 ayat ( 1) Perat uran Pem erint ah Nom or 45 Tahun 2005 t ent ang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan
Pem bubaran BUMN
65
Pasal 6 ayat ( 2) Perat uran Ment er i Negar a Badan Usaha Milik Negara Nom or PER- 05/ MBU/ 2006 t ent ang Kom it e
Audit Badan Usaha Milik Negara
66
Pasal 6 ayat ( 6) Perat uran Ment er i Negar a Badan Usaha Milik Negara Nom or PER- 05/ MBU/ 2006 t ent ang Kom it e
Audit Badan Usaha Milik Negara
67
Pasal 6 ayat ( 5) Perat uran Ment er i Negar a Badan Usaha Milik Negara Nom or PER- 05/ MBU/ 2006 t ent ang Kom it e
Audit Badan Usaha Milik Negara
68
Pasal 71 ayat ( 2) Perat uran Pem erint ah Nom or 45 Tahun 2005 t ent ang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan
Pem bubaran BUMN
69
Pasal 71 ayat ( 1) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN j o. Pasal 44 ayat ( 1) Perat uran
Pem erint ah Nom or 45 Tahun 2005 t ent ang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pem bubaran BUMN
70
Pasal 71 ayat ( 2) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

Page 12

dilakukannya dan t indakan lainnya sesuai dengan perat uran perundangundangan. 71 Sebaliknya, BUMN j uga dilarang m em berikan donasi di luar
bat as kepat ut an dan t idak sesuai dengan perat uran perundang- undangan. 72
b.

Pem ilihan direksi dan kom isaris/ Dewan Pengawas yang kredibel
Pengurusan

BUMN

Persero

dilakukan

oleh

direksi. 73

Direksi

bert anggung j awab penuh at as pengurusan BUMN unt uk kepent ingan dan
t uj uan

BUMN sert a m ewakili

pengadilan.

74

Dalam

BUMN,

m elaksanakan

baik

di

t ugasnya,

dalam

m aupun

anggot a

di

direksi

luar
harus

m em at uhi anggaran dasar BUMN dan perat uran perundang- undangan sert a
waj ib m elaksanakan prinsip- prinsip profesionalism e, efisiensi, t ransparansi,
kem andirian, akunt abilit as, pert anggungj awaban, sert a kewaj aran. 75
Dalam m elaksanakan t ugasnya, direksi diawasi oleh kom isaris.
Kom isaris

bert anggung

j awab

kepent ingan dan t uj uan BUMN.

penuh

76

at as

pengawasan

BUMN

unt uk

Dalam m elaksanakan t ugasnya, kom isaris

harus m em at uhi Anggaran Dasar BUMN dan perat uran perundang- undangan
sert a

waj ib

t ransparansi,
kewaj aran.

m elaksanakan
kem andirian,

prinsip- prinsip
akunt abilit as,

profesionalism e,

efisiensi,

pert anggungj awaban,

sert a

77

Pengangkat an dan pem berhent ian direksi dan kom isaris dilakukan
oleh RUPS. 78 Dalam hal Ment eri bert indak selaku RUPS, pengangkat an dan
pem berhent ian direksi dan kom isaris dit et apkan oleh Ment eri.
Anggot a direksi diangkat berdasarkan pert im bangan keahlian,
int egrit as, kepem im pinan, pengalam an, j uj ur, perilaku yang baik, sert a
dedikasi yang t inggi unt uk m em aj ukan dan m engem bangkan Persero. 79
Anggot a kom isaris diangkat berdasarkan pert im bangan int egrit as,
dedikasi,

m em aham i

m asalah- m asalah

m anaj em en

perusahaan

yang

berkait an dengan salah sat u fungsi m anaj em en, m em iliki penget ahuan yang
m em adai di bidang usaha Persero t ersebut , sert a dapat m enyediakan wakt u
yang cukup unt uk m elaksanakan t ugasnya. 80
Pengangkat an anggot a direksi dilakukan m elalui m ekanism e uj i
kelayakan dan kepat ut an oleh t im seleksi. 81 Tim seleksi ini nant inya akan
m engeluarkan

rekom endasi

apakah

calon

yang

bersangkut an

                                                            
71

Pasal
Pasal
73
Pasal
74
Pasal
75
Pasal
76
Pasal
77
Pasal
78
Pasal
79
Pasal
80
Pasal
81
Pasal
72

89 Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
90 Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
5 ayat ( 1) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
5 ayat ( 2) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
5 ayat ( 2) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
6 ayat ( 2) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
6 ayat ( 3) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
15 ayat ( 1) dan 27 ayat ( 1) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
16 ayat ( 1) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
28 ayat ( 1) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
16 ayat ( 2) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN

Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

Page 13

direkom endasikan at au t idak unt uk m enj adi direksi at au kom isaris. Calon
anggot a direksi yang t elah dinyat akan lulus uj i kelayakan dan kepat ut an
waj ib

m enandat angani

kont rak

m anaj em en

pengangkat annya sebagai anggot a direksi.
Berbeda

dengan

direksi,

sebelum

dit et apkan

82

t idak

t erdapat

ket ent uan

m engenai

kewaj iban unt uk lulus uj i kelayakan unt uk j abat an kom isaris. UndangUndang Nom or
kom isaris

19

harus

Tahun

dit et apkan

2003

hanya m enyat akan

sedem ikian

rupa

bahwa kom posisi

sehingga

m em ungkinkan

pengam bilan keput usan dapat dilakukan secara efekt if, t epat dan cepat ,
sert a dapat bert indak secara independen. 83
Calon anggot a direksi dan kom isaris harus m au bekerj a keras
unt uk m engem bangkan BUMN. Dalam m elaksanakan t ugasnya, anggot a
direksi nant inya waj ib m encurahkan t enaga, pikiran dan perhat ian secara
penuh pada t ugas, kewaj iban, dan pencapaian t uj uan Persero. 84
Dalam

pem ilihan direksi at au kom isaris t ersebut , t im

seleksi

sangat m em perhat ikan t rack record calon yang bersangkut an. Calon t ersebut
bisa berasal dari akadem isi, prakt isi, t okoh part ai, at au m ant an pej abat
t ert ent u. Beberapa kom isaris yang dipilih adalah para t okoh m asyarakat
karena BUMN m em but uhkan relasi yang luas unt uk bisa bersaing di t engah
ket at nya persaingan. Kebolehan t okoh unt uk m enj adi direksi at au kom isaris
t idak

berart i

m em perbolehkan

adanya

int ervensi

BUMN. 85

kepada

Berdasarkan Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 diat ur bahwa selain
organ

BUMN,

pihak

pengurusan BUMN.

lain

m ana

pun

dilarang

cam pur

t angan

dalam

86

Beberapa kewaj iban direksi ant ara lain:
1) m enyiapkan

rancangan

rencana

j angka

panj ang

yang

m erupakan

rencana st rat egis yang m em uat sasaran dan t uj uan Persero yang hendak
dicapai dalam j angka wakt u 5 ( lim a) t ahun; 87
2) m enyiapkan rancangan rencana kerj a dan anggaran perusahaan yang
m erupakan penj abaran t ahunan dari rencana j angka panj ang; 88
3) m enyam paikan rancangan rencana kerj a dan anggaran perusahaan
kepada RUPS unt uk m em peroleh pengesahan; 89

                                                            
82

Pasal 16 ayat ( 3) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
Pasal 28 ayat ( 2) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
84
Pasal 19 Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
85
Wawancara dengan Bagian Perat uran Perundang- Undangan, Biro Hukum Kem ent erian BUMN, 8 Februari 2012.
86
Pasal 91 Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
87
Pasal 21 ayat ( 1) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
88
Pasal 22 ayat ( 1) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
89
Pasal 22 ayat ( 2) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
83

Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

Page 14

4) m enyam paikan

laporan

t ahunan

kepada

RUPS

unt uk

m em peroleh

pengesahan, dalam wakt u 5 ( lim a) bulan set elah t ahun buku Persero
dit ut up. 90
Unt uk m encegah t erj adinya bent uran kepent ingan, anggot a direksi
BUMN dilarang m em angku j abat an rangkap sebagai:
1) anggot a direksi pada BUMN, badan usaha m ilik daerah, badan usaha
m ilik swast a, dan j abat an lain yang dapat m enim bulkan bent uran
kepent ingan;
2) j abat an

st rukt ural

dan

fungsional

lainnya

pada

inst ansi/ lem baga

pem erint ah pusat dan daerah; dan/ at au
3) j abat an lainnya sesuai dengan perat uran perundang- undangan. 91
Sem ent ara it u, unt uk Kom isaris dan Dewan Pengawas BUMN
dilarang m em angku rangkap j abat an sebagai:
1) anggot a Direksi pada BUMN, badan usaha m ilik daerah, badan usaha
m ilik swast a, dan j abat an lain yang dapat m enim bulkan bent uran
kepent ingan; dan/ at au
2) j abat an lainnya sesuai dengan perat uran perundang- undangan. 92
Unt uk m enj adi direksi BUMN, harus m em enuhi syarat form al,
syarat

m at eriil

int egrit as/ m oral,

dan

syarat

kom pet ensi

lainnya.

Syarat

t eknis/ keahlian,

m at eriil
dan

m eliput i

syarat

syarat

psikologis.

Sem ent ara it u, syarat lainnya ant ara lain bukan pengurus part ai polit ik,
dan/ at au calon anggot a legislat if, dan/ at au anggot a legislat if; bukan calon
kepala daerah/ wakil kepala daerah dan/ at au wakil kepala daerah, sert a t idak
m enj abat sebagai anggot a direksi pada BUMN yang bersangkut an selam a 2
( dua) periode bert urut - t urut . 93
Selanj ut nya, unt uk pengangkat an direksi dan kom isaris anak
perusahan BUMN, Ment eri Negara BUMN m engeluarkan Perat uran Ment eri
Negara BUMN Nom or PER- 03/ MBU/ 2006 t ent ang Perubahan at as Perat uran
Ment eri

Negara

BUMN

Nom or

PER- 01/ MBU/ 2006

t ent ang

Pedom an

Pengangkat an Anggot a Direksi dan Anggot a Kom isaris Anak Perusahaan
Badan Usaha Milik Negara.
Berdasarkan

Perat uran

Ment eri

Negara

BUMN

Nom or

PER-

03/ MBU/ 2006, calon direksi anak perusahaan dapat berasal dari:
1) Anggot a direksi anak perusahaan yang sedang m enj abat ;
2) Pej abat int ernal anak perusahaan set ingkat di bawah direksi;
3) Pej abat int ernal BUMN set ingkat di bawah direksi;

                                                            
90

Pasal 23 ayat ( 1) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
Pasal 25 dan pasal 53 Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
92
Pasal 33 dan pasal 62 Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
93
Pasal 4 Per at uran Ment er i Negara BUMN Nom or PER- 04/ MBU/ 2009 t ent ang Per sayarat an dan Tat a Cara
Pengangkat an dan Pem ber hent ian Anggot a Dir eksi BUMN.

91

Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

Page 15

4) Tenaga ekst ernal anak perusahaan;
5) Sum ber lain yang relevan dan dapat dipert anggungj awabkan; 94
Unt uk calon kom isaris anak perusahaan, dapat berasal dari:
1) Anggot a direksi BUMN yang bersangkut an;
2) Mant an anggot a direksi anak perusahaan yang bersangkut an;
3) Pej abat int ernal BUMN set ingkat di bawah direksi;
4) Tenaga ekst ernal anak perusahaan;
5) Sum ber lain yang relevan dan dapat dipercaya. 95
Unt uk m enj adi direksi dan kom isaris anak perusahan BUMN, harus
m em enuhi syarat form al dan syarat m at eriil, sert a syarat lain. Syarat
m at eriil m encakup syarat int egrit as dan m oral. Syarat lain ant ara lain adalah
bukan anggot a dan/ at au pengurus part ai polit ik. 96
c.

Rest rukt urisasi BUMN
Rest rukt urisasi m enj adi salah sat u pilihan dalam m eningkat kan
efisiensi

BUMN.

Rest rukt urisasi

dilakukan

dengan

m aksud

unt uk

m enyehat kan BUMN agar dapat beroperasi secara efisien, t ransparan, dan
profesional.

97

Tuj uan rest rukt urisasi adalah unt uk:

1) m eningkat kan kinerj a dan nilai perusahaan;
2) m em berikan m anfaat berupa dividen dan paj ak kepada negara;
3) m enghasilkan produk dan layanan dengan harga yang kom pet it if kepada
konsum en; dan
4) m em udahkan pelaksanaan privat isasi. 98
Pelaksanaan rest rukt urisasi harus t et ap m em perhat ikan asas biaya
dan m anfaat yang diperoleh. 99 Ruang lingkup rest rukt urisasi m eliput i:
1) rest rukt urisasi

sekt oral

yang

pelaksanaannya

disesuaikan

dengan

kebij akan sekt or dan/ at au perat uran perundang- undangan;
2) rest rukt urisasi perusahaan/ korporasi yang m eliput i :
a) peningkat an int ensit as persaingan usaha, t erut am a di sekt or- sekt or
yang t erdapat

m onopoli, baik yang diregulasi m aupun m onopoli

alam iah;
b) penat aan hubungan fungsional ant ara pem erint ah selaku regulat or dan
BUMN selaku badan usaha, t erm asuk di dalam nya penerapan prinsip-

                                                            
94

Pasal 7 ayat ( 1) Perat uran Ment er i Negar a BUMN Nom or PER- 03/ MBU/ 2006 t ent ang Perubahan at as Perat uran
Ment er i Negar a BUMN Nom or PER- 01/ MBU/ 2006 t ent ang Pedom an Pengangkat an Anggot a Dir eksi dan Anggot a
Kom isar is Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara
95
Pasal 7 ayat ( 2) Perat uran Ment er i Negar a BUMN Nom or PER- 03/ MBU/ 2006 t ent ang Perubahan at as Perat uran
Ment er i Negar a BUMN Nom or PER- 01/ MBU/ 2006 t ent ang Pedom an Pengangkat an Anggot a Dir eksi dan Anggot a
Kom isar is Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.
96
Pasal 4 angk a 3 huruf a dan Pasal 3 angk a 3 huruf a Perat uran Ment er i Negara BUMN Nom or PER- 03/ MBU/ 2006
t ent ang Perubahan at as Perat uran Ment er i Negara BUMN Nom or PER- 01/ MBU/ 2006 t ent ang Pedom an
Pengangkat an Anggot a Dir ek si dan Anggot a Kom isaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.
97
Pasal 72 ayat ( 1) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
98
Pasal 72 ayat ( 2) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
99
Pasal 72 ayat ( 3) Undang- undang Nom or 19 Tahun 2003 t ent ang BUMN
Tulisan hukum / I nfokum / Tem at ik

 

Page 16

prinsip t at a kelola perusahaan yang baik dan m enet apkan arah dalam
rangka pelaksanaan kewaj iban pelayanan publik. 100
Rest rukt urisasi BUMN ant ara lain akan dilakukan dengan program
peram pingan ( right sizing) BUMN pada t ahun 2014. BUMN yang ada selam a
ini akan dikurangi sehingga hanya berj um lah 95 perusahaan. 101 Selain it u,
Kem ent erian BUMN berencana m erest rukt urisasi BUMN bidang energi. 102
Program

peram pingan

diharapkan

akan

m em iliki

beberapa

m anfaat , di ant aranya m em perbaiki st rukt ur perm odalan dan m em buka
peluang

pendanaan

unt uk

ekspansi

bisnis,

m eningkat kan

kem am puan

pendanaan unt uk pengem bangan usaha. Selain it u, m eningkat kan skala
ekonom is perusahaan dengan daya saing yang lebih baik, m eningkat kan
efisiensi dan efekt ivit as usaha, t ercipt anya sinergi di ant ara perusahaan asal
sepert i pencipt aan indust ri hilir baru, dan m eningkat kan daya saing dan
posisi t awar perusahaan. 103
Nam un dem ikian, ada beberapa kendala dan perm asalahan yang
dihadapi dalam im plem ent asi program peram pingan BUMN, di ant aranya
adanya perat uran perundang- undangan yang t idak sinkron. 104
Ket idaksinkronan it u baik secara langsung m aupun t idak langsung
t erkait dengan BUMN dan kebij akan sekt oral dari berbagai inst ansi at au
lem baga sehingga prosedur unt uk m endapat kan perset uj uan pelaksanaan
rest rukt urisasi m em but uhkan wakt u yang relat if panj ang. 105
Ke