Post BOS AKUN 52 BOS AKUN 52

(1)

TIM MANAJEMEN BOS PROVINSI JAWA TENGAH


(2)

Jabatan : Kasi Kesiswaan

Intansi : Kanwil Kemenag Prov Jateng

Alamat K : Jl Sisingamangaraja 5 Semarang

Alamat R : Jl Sidomukti XI/18 Tlogosari Semarang HP. : 081542471847 / 08122537593

Email : [email protected]

Nama : Akhmad Su’aidi

NIP

: 195904241984021001


(3)

(4)

(5)

(6)

LEMBAGA

LEMBAGA SISWASISWA @ SISWA@ SISWA JUMLAHJUMLAH

MIS 524.910 800.000 419.928.000.000

PPS Ula 2.598 800.000 2.078.400.000

MTsS 360.440 1.000.000 360.440.000.000 PPS Wustha 21.517 1.000.000 21.517.000.000

MAS 99.839 1.200.000 119.806.800.000

PPS Ulya 864 1.200.000 1.036.800.000

924.807.000.000

TIM MANAJEMEN BOS PROVINSI JAWA TENGAH


(7)

DANA BOS TA 2105 YANG TERSALUR

DANA BOS TA 2105 YANG TERSALUR

Sumber : DIPA Kanwil Kemenag Jateng

NO LEMB AGA

JUMLAH DLM DIPA JUMLAH TERSALUR

SALDO

SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN

1 MI 524.910 419.928.000.000 518.810 103.762.000.000 316.166.000.000 2 MTs 360.440 360.440.000.000 349.721 87.430.250.000 273.009.750.000 3 MA 99.839 119.806.800.000 98.514 59.108.400.000 60.698.400.000 JUMLAH 900.174.800.000 250.300.650.000 649.874.150.000


(8)

TAHAP 2,3,4 (MI,MTs) TAHAP 2 (MA)

KEKURANGAN

TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN

MI 9.186 5.511.600.000 179 35.800.000 5.547.400.000 MTs 21.298 15.973.500.000 0 0 15.973.500.000 MA 6.539 3.923.400.000 0 0 3.923.400.000

TIM MANAJEMEN BOS PROVINSI JAWA TENGAH

TAHAP 2,3,4 (MI,MTs)

TAHAP 2 (MA) KEKURANGAN TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN

MI 8.117 4.870.200.000 477 95.400.000 4.965.600.000 MTs 10.172 7.629.000.000 0 0 7.629.000.000 MA 1.807 1.084.200.000 6 3.600.000 1.087.800.000


(9)

TAHAP 2,3,4 (MI,MTs) TAHAP 2 (MA)

KEKURANGAN

TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN

MI 5.675 3.405.000.000 0 0 3.405.000.000 MTs 8.357 6.267.000.000 0 0 6.267.000.000 MA 3.823 2.293.800.000 0 0 2.293.800.000

TAHAP 2,3,4 (MI,MTs)

TAHAP 2 (MA) KEKURANGAN TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN

MI 25.732 15.439.200.000 298 59.600.000 15.498.800.000 MTs 24.253 18.189.750.000 509 127.250.000 18.317.000.000 MA 12.722 7.633.200.000 43 25.800.000 7.659.000/000


(10)

TAHAP 2,3,4 (MI,MTs) TAHAP 2 (MA)

KEKURANGAN

TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN

MI 22.864 13.718.400.000 601 120.200.000 13.838.600.000 MTs 19.045 14.283750.000 279 69.750.000 14.353.500.000 MA 9.516 5.709.600.000 0 0 5.709.600.000

TIM MANAJEMEN BOS PROVINSI JAWA TENGAH

TAHAP 2,3,4 (MI,MTs)

TAHAP 2 (MA) KEKURANGAN TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN

MI 31.462 18.877.200.000 524 104.800.000 18.982.000.000 MTs 25.237 18.927.750.000 276 69.000.000 18.996.750.000 MA 10.637 6.382.200.000 0 0 6.382.200.000


(11)

TAHAP 2,3,4 (MI,MTs) TAHAP 2 (MA)

KEKURANGAN

TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN

MI 21.139 12.683.400.000 525 105.000.000 12.788.400.000 MTs 29.407 22.055.250.000 1.187 296.750.000 22.352.000.000 MA 12.670 7.602.000.000 0 0 7.602.000.000


(12)

TAHAP 2,3,4 (MI,MTs) TAHAP 2 (MA)

KEKURANGAN

TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN

MI 20.569 12.341.400.000 0 0 12.341.400.000 MTs 9.591 7.193.250.000 0 0 7.193.250.000 MA 2.431 1.458.600.000 235 141.000.000 1.599.600.000

TIM MANAJEMEN BOS PROVINSI JAWA TENGAH

TAHAP 2,3,4 (MI,MTs)

TAHAP 2 (MA) KEKURANGAN TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN

MI 13.353 8.011.800.000 390 78.000.000 8.089.800.000 MTs 11.529 8.646.750.000 750 187.500.000 8.834.250.000 MA 1.873 1.123.800.000 62 37.200.000 1.161.000.000


(13)

Alasan Pemerintah

Merubah Penyaluran

BOS Dari Akun 57

(Bansos)

Ke Akun 52 (Belanja

Barang dan Jasa)


(14)

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP Tidak Tepat Sasaran :

Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial. Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh K/L dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial.Tumpang Tindih:

Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada K/L (dalam satu K/L) yang bersangkutan atau diantara K/L yang direviu (antar K/L).

Tidak Transparan dan Tidak Akuntabel:

Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan :

1.Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang jelas;

2.Program, Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas;

3.Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan secara terbuka.TIM MANAJEMEN BOS PROVINSI JAWA TENGAH


(15)

Dijadikan alat politik dan menumbuh

suburkan manipulasi penggunaan uang negara

Tidak ada kontrol dari pemerintah

terhadap penggunaan uang negara.

Dirjen Pendis mengevaluasi,

keberadaan BOS membuat

perkembangan madrasah tumbuh subur (ditunjang juga dengan kemudahan

memperoleh ijin operasional) tetapi

menjauhkan madrasah dari lingkungan (menurunnya partisipasi masyarakat).

Kajian KPK, bahwa

BOS


(16)

(17)

(18)

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

1. KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN.

2. PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah.

3. PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barang/jasa, belanja kegiatan, belanja pegawai, belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapi-tulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS.


(19)

4. Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS.

5. Madrasah dapat menyampaikan RKAM dalam

satu tahun anggaran.

6. BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah, kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP)

sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran

Langsung (LS) belanja barang/jasa, Uang

Persediaan (UP) atau Tambahan Uang


(20)

1. Pembayaran di atas Rp. 50.000.000,-

kepada

satu

penyedia

barang/jasa

menggunakan mekanisme pembayaran

langsung (LS) belanja barang/jasa oleh

PPK, namun di bawah Rp. 50.000.000,-

juga dapat dilakukan mekanisme LS.

2. PPK membuat Surat Perjanjian/Kontrak

terhadap pihak penyedia barang/jasa.


(21)

3. PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila per-syaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil.

4. KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai

pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barang/jasa kepada KPPN.

5. Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak

penyedia barang/jasa atas dasar perjanjian/ kontrak, ditujukan pula ke Bendahara Penge-luaran untuk keperluan pembayaran honora-rium dan perjalanan dinas atas dasar surat


(22)

1. Pembayaran sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barang/jasa dapat menggunakan mekanisme UP/TUP melalui PPK dan BPP.

2. KPA mengajukan permintaan UP/TUP kepada Kepala KPPN setempat.

3. KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP.


(23)

4. KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP. 5. Pembayaran melebihi Rp. 50.000.000,- (lima puluh

juta rupiah) kepada satu penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA.

6. BP dapat mentransfer dana UP/TUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM.


(24)

7. Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP, Kepala Madrasah, dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban.

8. Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban.


(25)

9. Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50% (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA.

10.Pengajuan pembayaran UP/TUP tahap berikutnya, BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UP/TUP yang telah dibayarkan sebelumnya.


(26)

Pemanfaatan dana BOS Madrasah berpedoman

pada Petunjuk Teknis tahun 2015 yang telah diterbitkan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;

Penerima bantuan harus melampirkan

bukti-bukti laporan pertanggung-jawaban berupa bukti pembelian, kuitansi,

perjanjian/kontrak, penetapan keputusan ketika mengajukan dana Bantuan

Operasional tahap berikutnya;

Proses pencairan dana BOS MI dan MTs dapat

dilakukan dua tahap dengan menggabungkan dua triwulan dalam satu semester, semester satu (triwulan 1+2) dan semester 2 (triwulan 3+4);


(27)

LS UP

Pejabat Perbendaharaan:

KPA, PPK, PPSPM Pejabat Perbendaharaan: KPA, PPK, BP/BPP, PPSPM 1. Pembuatan Komitmen

antara PPK dengan Pihak Ketiga :

(Perjanjian/Surat Keputusan)

2. Pengajuan tagihan disertai kontrak/ kuitansi/bukti pengeluaran

1. Permintaan besaran UP untuk BP/BPP

- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)

- Dispensasi pembayaran dengan UP melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)

2. BP/BPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti

pemngeluaran/Surat Keputusan

3. Penggantian UP/Revolving setelah UP dipergunakan minimal 50% oleh BP/ masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS (PMK No. 190/PMK.05/2012)


(28)

Sudah menyerahkan SPJ tahap sebelumnya

1

Menyerahkan RKAM yang disetujui PPK 2

Menyerahkan DRPP yang disetujui PPK

3

Menyerahkan daftar PTK Honorer disertai nominatifnya

4

Menyerahkan daftar panitia kegiatan disertai nominatifnya

5

Mekanisme pengambilan dana BOS

TIM MANAJEMEN BOS PROVINSI JAWA TENGAH

6

Setelah menerima dana, Madrasah WAJIB serahkan SPJ sesuai SPPB

Menyerahkan SPPB


(29)

Dasar Penggunaan dana BOS

Dasar Penggunaan dana BOS

Kesepakatan dan keputusan Kepala

Madrasah / Dewan Guru dan Komite Madrasah,

Salah satu sumber penerimaan dalam

RAKM/RAPBM,

Disetujui oleh PPK

PENGGUNAAN DANA BOS

PENGGUNAAN DANA BOS

BAGI MI, MTS DAN MA


(30)

1

2 3

6 5

7

8 4

9

1 0 1

1 1

2 1

3


(31)

1.

Pengantar dari Kepala Madrasah

2. RAKM Triwulan

3.

Surat Perjanjian Pemberian Bantuan K

epala

Madrasah dengan PPK

4.

Kwitansi pembayar

an langsung sesuai PMK

190

5.

Rekapitulasi Bukti Pengeluaran yang

diketahui PPK

6.

Bukti Pengeluaran (Nota/kwitansi belan

ja)

7.

Bukti Pengembalian

Kelebihan dana BOS

8.

Lampiran-lampiran


(32)

JENIS KOMPONEN PEMBIAYAAN BUKTI LPJ 1. Belanja Barang/Jasa/ Bahan

Habis Pakai :

a. Pengembangan Perpustakaan b. Pembelian bahan-bahan habis

pakai

c. Langganan daya dan jasa d. Perawatan Madrasah

e. Pembiayaan Pengelolaan BOS

a. Kuitansi/Bukti

Pembayaran/Pembelian

b. Faktur Pajak dan SSP

c. Nota/bukti penerimaan barang

d. Bukti lainnya (foto fisik) untuk perawatan gedung


(33)

JENIS KOMPONEN PEMBIAYAAN BUKTI LPJ

2. Belanja Kegiatan

a. Penerimaan Peserta Didik Baru b. Pembelajaran dan Ekstrakurikuler

Siswa

c. Ulangan dan Ujian

d. Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan

e. Pembelian perangkat komputer f. Biaya lainnya yang bersifat

pembelian barang

a. Kuitansi/Bukti Pembelian

b. Faktur Pajak dan SSP

c. Nota/bukti penerimaan barang/jasa dan bukti lainnya (foto fisik)

d. Surat Keputusan Kepala Madrasah/Yayasan tentang

panitia/petugas beserta lampiran nama dan besaran nominatifnya

e. Daftar tanda terima pembayaran panitia/petugas dan bukti foto kegiatan

f. Biaya transport/akomodasi

dibuktikan dengan tiket/ karcis/bukti riil dan bukti pembayaran


(34)

JENIS KOMPONEN

PEMBIAYAAN BUKTI LPJ

2. Honorarium guru honorer dan tenaga kependidikan honorer

a. Surat Keputusan Kepala Madrasah/Yayasan dan disertakan lampiran nama-nama

guru/tenaga kependidikan honorer dan besaran nominatifnya

b. Bukti pembayaran

4. Bantuan siswa miskin a. Kuitansi

b. Bukti pembayaran

c. Bukti Pembelian

5. Pembiayaan pengelolaan

BOS a.b. KuitansiBukti pembayaran

c. Bukti Pembelian

d. Surat Keputusan Kepala Madrasah/ Yayasan dan disertakan lampiran nama dan besaran nominatifnya


(35)

JENIS KOMPONEN PEMBIAYAAN BUKTI LPJ 1. Belanja Barang/Jasa/ Bahan

Habis Pakai :

a. Pengembangan Perpustakaan b. Pembelian bahan-bahan habis

pakai

c. Langganan daya dan jasa d. Perawatan Madrasah

e. Pembiayaan Pengelolaan BOS f. Biaya lain yg sifatnya pembelian

barang

a. Surat Perjanjian/Kontrak

b. Kuitansi/Bukti

Pembayaran/Pembelian

c. Faktur Pajak dan SSP

d. Nota/bukti penerimaan barang

e. Bukti lainnya (foto fisik) untuk rehab/perawatan gedung


(36)

JENIS KOMPONEN PEMBIAYAAN BUKTI LPJ

2. Belanja Kegiatan

a. Penerimaan Peserta Didik Baru b. Pembelajaran dan Ekstrakurikuler

Siswa

c. Ulangan dan Ujian

d. Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan

a. Kuitansi/Bukti Pembelian

b. Faktur Pajak dan SSP

c. Nota/bukti penerimaan

barang/jasa dan bukti lainnya (foto fisik)

d. SK honor panitia/petugas beserta lampiran nama dan besaran

nominatif yg ditandatangani PPK

e. Daftar tanda terima pembayaran panitia/petugas dan bukti foto kegiatan

f. Biaya akomodasi dibuktikan dengan bukti pembayaran


(37)

JENIS KOMPONEN PEMBIAYAAN BUKTI LPJ

3. Belanja Pegawai

• Honorarium guru honorer dan tenaga kependidikan honorer

• Honorarium panitia/ petugas kegiatan

a. SK honor PTK honorer beserta lampiran nama-nama guru/tenaga

kependidikan honorer dan besaran nominatif yg ditandatangi PPK

b. SK honor

panitia/petugas beserta lampiran nama-nama

guru/tenaga

kependidikan honorer dan besaran nominatif yg ditandatangi PPK


(38)

JENIS KOMPONEN PEMBIAYAAN BUKTI LPJ

4. Belanja Bansos

Bantuan siswa miskin a. Kuitansi

b. Bukti pembayaran

c. Bukti Pembelian

5. Perjalanan Dinas

• Transportasi pengelolaan BOS

• Transportasi kegiatan pengembangan profesi PTK

• Transportasi kegiatan ulangan dan ujian

• Transportasi kegiatan

pembelajaran dan ekskul siswa

Biaya transport/akomodasi dibuktikan dengan

tiket/karcis/bukti riil dan bukti pembayaran


(39)

1. Prioritas kegiatan operasional madrasah/PPs 2. Tidak diperkenankan menggunakan dana BOS

dengan peruntukan.

3. Jika dana BOS tidak mencukupi (13 item

pembelanjaan) dapat mempertimbangkan

sumber pendapatan lain yang sah

4. Pembelian barang/jasa per belanja tidak melebihi Rp. 10 juta

5. Biaya transportasi dan uang lelah bagi guru PNS di luar jam mengajar, mengikuti batas kewajaran sesuai ketentuan

HARUS DIPERHATIKAN

HARUS DIPERHATIKAN


(40)

1. Disimpan lama dengan maksud dibungakan; 2. Dipinjamkan kepada pihak lain;

3. Membeli lembar kerja siswa (LKS)

4. Membiayai kegiatan tidak prioritas madrasah dan biaya besar, 5. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru;

6. Membeli bukan inventaris madrasah, kecuali untuk siswa miskin penerima BSM;

7. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat; 8. Membangun gedung/ruangan baru;

9. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran;

10. Dobel anggaran SEPERTI memberikan honor kepada tenaga guru yang sudah menerima TPG, honor diberikan pada jam kelebihan dari 24 jam mengajar

12.Membiayai kegiatan tidak berkaitan operasional madrasah,

13.Membiayai kegiatan diselenggarakan lembaga di luar Kemenag

Larangan Penggunaan Dana BOS

Larangan Penggunaan Dana BOS


(41)

Pembatalan BOS 2015

Apabila Madrasah penerima BOS :

1.

Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai

penerima BOS*) atau tutup/bubar, maka

bantuan dibatalkan dan dana BOS harus

disetorkan kembali ke Kas Negara. Tim

Manajemen BOS Kab/Kota

bertanggung-jawab dan berwenang untuk membatalkan

madrasah tersebut sebagai penerima BOS.

2.

Tidak menyerahkan LPJ tahap sebelumnya

3.

Menyerahkan LPJ tidak sesuai komponen

Pembiayaan BOS


(42)

TIM MANAJEMEN BOS PROVINSI JAWA TENGAH

Berdasarkan Edaran Ditjen Pendis Kemenag RI Nomor : SE/DJ-I/PP.00.P/63/2013 tgl 24-07-2013 tentang Kebijakan Pendataan Pendidikan Islam Satu Pintu melalui Education Management Information System (EMIS) Mulai TP 2013/2014, Ditjen Pendis akan menerapkan kebijakan satu pintu di dalam pelaksanaan pendataan pendidikan Islam, melalui Sistem Pendataan EMIS yang merupakan satu-satunya instrumen penjaringan data pokok pendidikan Islam resmi di lingkup Ditjen Pendis.


(43)

Bagi madrasah swasta

yang memperoleh ijin

operasional pada tahun

2015 tidak mendapatkan

dana BOS karena tidak

tersedia dana buffer


(44)

BOS 2014 (AKUN 57) BOS 2015 (AKUN 52)

PENYALURAN

PENYALURAN

Secara LS di depan 1. Secara LS di belakang 2. UP danTUP

PELAPORAN (LPJ)

PELAPORAN (LPJ)

Sesuai Juknis Sesuai Juknis ditambah dengan : 1.Surat Perjanjian Pemberian

Bantuan Ka Mad dengan PPK

2.Kwitansi pembayaran langsung sesuai PMK 190

3.Rekapitulasi Bukti Pengeluaran yang diketahui PPK

Tersedia Buffer Tidak tersedia Buffer


(45)

Ikhlas, Integritas dan Bersih

ههتهَاككركبكوك ههللا ةهمكححركوك محكهيحلكعك مهل

ك س

س لاكو

ههتهَاككركبكوك ههللا ةهمكححركوك محكهيحلكعك مهل

ك س

س لاكو

Insyaallah, pendidikan akan semakin CANTIK

EEEH…. BAIK


(1)

1. Disimpan lama dengan maksud dibungakan; 2. Dipinjamkan kepada pihak lain;

3. Membeli lembar kerja siswa (LKS)

4. Membiayai kegiatan tidak prioritas madrasah dan biaya besar, 5. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru;

6. Membeli bukan inventaris madrasah, kecuali untuk siswa miskin penerima BSM;

7. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat; 8. Membangun gedung/ruangan baru;

9. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran;

10. Dobel anggaran SEPERTI memberikan honor kepada tenaga guru yang sudah menerima TPG, honor diberikan pada jam kelebihan dari 24 jam mengajar

12.Membiayai kegiatan tidak berkaitan operasional madrasah,

13.Membiayai kegiatan diselenggarakan lembaga di luar Kemenag

Larangan Penggunaan Dana BOS


(2)

Pembatalan BOS 2015

Apabila Madrasah penerima BOS :

1.

Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai

penerima BOS*) atau tutup/bubar, maka

bantuan dibatalkan dan dana BOS harus

disetorkan kembali ke Kas Negara. Tim

Manajemen BOS Kab/Kota

bertanggung-jawab dan berwenang untuk membatalkan

madrasah tersebut sebagai penerima BOS.

2.

Tidak menyerahkan LPJ tahap sebelumnya

3.

Menyerahkan LPJ tidak sesuai komponen


(3)

Berdasarkan Edaran Ditjen Pendis Kemenag RI Nomor : SE/DJ-I/PP.00.P/63/2013 tgl 24-07-2013 tentang Kebijakan Pendataan Pendidikan Islam Satu Pintu melalui Education Management Information System (EMIS) Mulai TP 2013/2014, Ditjen Pendis akan menerapkan kebijakan satu pintu di dalam pelaksanaan pendataan pendidikan Islam, melalui Sistem Pendataan EMIS yang merupakan satu-satunya instrumen penjaringan data pokok


(4)

Bagi madrasah swasta

yang memperoleh ijin

operasional pada tahun

2015 tidak mendapatkan

dana BOS karena tidak

tersedia dana buffer


(5)

BOS 2014 (AKUN 57)

BOS 2015 (AKUN 52)

PENYALURAN

PENYALURAN

Secara LS di depan 1. Secara LS di belakang

2. UP danTUP

PELAPORAN (LPJ)

PELAPORAN (LPJ)

Sesuai Juknis

Sesuai Juknis ditambah dengan :

1.Surat Perjanjian Pemberian

Bantuan Ka Mad dengan PPK

2.Kwitansi pembayaran langsung

sesuai PMK 190

3.Rekapitulasi Bukti Pengeluaran

yang diketahui PPK


(6)

Ikhlas, Integritas dan Bersih

ههتهَاككركبكوك ههللا ةهمكححركوك محكهيحلكعك مهل

ك س

س لاكو

ههتهَاككركبكوك ههللا ةهمكححركوك محكهيحلكعك مهل

ك س

س لاكو

Insyaallah, pendidikan akan semakin CANTIK

EEEH…. BAIK