Sosialisasi Perpres 54 RILIS LPSE
Sosialisasi Perpres No. 54 Tahun 2010:
Tata Cara Pengadaan Barang/ Jasa,
Pencegahan Korupsi dan Perkembangan
Layanan LPSE
Pelaksanaan Program/ Kegiatan APBD maupun APBN pada Instansi Pemerintah memerlukan
dukungan pelaksanaan Pengadaan/ Barang Jasa dalam mencapai tujuannya dengan
menggunakan cara atau metode yang sesuai dengan peraturan pengadaan yang berlaku.
Adapun peraturan pengadaan yang berlaku efektif mulai Januari 2011 adalah Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Perpres No 54
Tahun 2010). Peraturan ini memiliki urgensi dalam pelaksanaan Program/ Kegiatan
Pembangunan Daerah, utamanya di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta (Pemprov DIY) pada tahun 2011. Terlebih lagi, peraturan yang sebelumnya sudah
akrab dipergunakan sebelumnya Keputusan Presiden nomor 80 Tahun 2003 (Keppres No. 80
1
Tahun 2003) beserta Perubahannya resmi dicabut dan tidak berlaku efektif mulai tahun 2011
oleh karena terbitnya Perpres No.54 Tahun 2010. Perubahan regulasi tersebut membawa
konsekuensi pada pelaksanaan Pengadaan/ Barang Jasa Pemerintah di lingkungan Pemprov DIY.
Konsekuensi langsung bagi Pemprov DIY adalah perubahan tata kelola Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah yang dilaksanakan oleh aparatur pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) baik
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
dan Ahli Pengadaan Barang/ Jasa dalam hal ini Kelompok Kerja (Pokja), Panitia Pengadaan,
Pejabat Pengadaan serta keberadaan Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Dengan terjadinya perubahan tata kelola tersebut maka Pemprov DIY melalui Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda DIY) menyelenggarakan Sosialisasi Perpres
Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah dengan peserta undangan
berasal dari SKPD Pemprov DIY dan pengurus LPSE se‐DIY sebanyak 146 orang. Acara ini dihelat
di Gedung Radyo Suyoso, pada hari Rabu 26 Januari 2011. Sosialisasi ini menghadirkan
narasumber Ir. Mauladi Widagdo dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP),
Widodo, SE dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Ir. Hananto
Hadipurnomo, MSc. dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik DIY (LPSE DIY).
Sebelum diskusi panel sebagai inti acara sosialisasi ini, acara terlebih dulu dibuka dengan
sambutan Kepala Bappeda DIY, Ir. Eddy Siswanto yang dibacakan oleh Ir. Sofyan Aziz, CES.
Dalam sambutan tertulisnya, Kepala Bappeda DIY menyampaikan nilai penting sosialisasi
Perpres No. 54 tahun 2010 untuk menyambut implementasi regulasi Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah pada tahun 2011. Kepala Bappeda DIY menyampaikan bahwa sosialisasi ini
merupakan bekal yang penting bagi pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah
pada tahun 2011. Keberadaan Perpres 54/2010 pada dasarnya merupakan penyempurnaan dari
regulasi sebelumnya yaitu Keppres 80 Tahun 2003. Kepala Bappeda DIY berharap penerapan
regulasi baru membawa harapan proses pengadaan barang/jasa dapat dilakukan dengan lebih
baik di masa‐masa yang akan datang di Provinsi DIY.
Diskusi panel yang merupakan inti kegiatan Sosialisasi Perpres No. 54 tahun 2010
memaparkan tiga pokok bahasan. Antara lain deksripsi mengenai seluk beluk pengadaan
barang/jasa pemerintah sesuai dengan regulasi terbaru Perpres No. 54 Tahun 2010 dan
perubahan‐perubahan dibanding regulasi sebelumnya, Keppres No. 80 Tahun 2003 yang akan
disampaikan Ir. Mauladi Widagdo mewakili LKPP. Selain itu juga akan dipaparkan mengenai
tindak pidana korupsi dalam Pengadaan Barang/ Jasa dan cara pencegahannya yang akan
disampaikan oleh Widodo, SE dari BPKP. Sedangkan Ir. Hananto Hadipurnomo, MSc. Mewakili
LPSE DIY memberikan gambaran tentang perkembangan pelayanan LPSE DIY dalam mendukung
implementasi pengadaan barang/jasa secara elektronik dan pelaksanaan regulasi Perpres No.
54 Tahun 2010.
2
Ir. Mauladi Widagdo: Pengantar Umum Pengadaaan Barang/ Jasa dan Substansi Pepres 54
Tahun 2010
Ir Mauladi Widagdo menyampaikan pokok bahasan yakni Pengantar Umum Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah dan Substansi Perpres 54 Tahun 2010. Kepada peserta Ir Mauladi
mengaharapkan dapat memahami prinsip pengadaan barang/jasa, memahami kebijakan,
peraturan perundangan terkait pengadaan barang/jasa, melaksanakan kode etik profesi, good
governance dan gerakan anti korupsi dan memahami prinsip pembinaan serta pengawasan
dalam proses pengadaan barang/ jasa. Hal yang menjadi prinsip dasar dan perlu diketahui oleh
peserta diantaranya bahwa pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan untuk
memperoleh barang/jasa oleh Kementerian/Lembaga/ Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya
dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan memperoleh
Barang/Jasa. Dalam proses pengadaan terdapat para pihak penting pemerintah yang terlibat
dalam proses diantaranya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan Unit Layanan Pengadaan
(ULP). Adapun komoditas yang diadakan adalah Barang, Pekerjaan Konstruksi, Jasa Lainnya dan
Jasa Konsultansi.
Sedangkan pada Substansi Perpres No. 54 Tahun 2010, Ir. Mauladi menyampaikan pada
dasarnya regulasi ini merupakan pengganti Keppres No 80 Tahun 2003. Namun demikian,
sebenarnya ruh kedua regulasi tersebut sama. Yaitu pengadaan barang/jasa pemerintah harus
mengedepankan prinsip persaingan sehat, efektif, efisien, untuk mendapatkan barang yang
memenuhi kualitas sebagaimana dipersyaratkan dengan harga yang dapat
dipertanggungjawabkan. Yang patut disimak adalah adanya ketentuan baru dan khas pada
Perpres No 54 Tahun 2010 yang memperbaiki Keppres No. 80 Tahun 2003. Diantaranya adalah
kewajiban penggunaan Perpres No 54 Tahun 2010 pada bantuan donor dari luar negeri,
kewajiban bersertifikat sebelum tahun 2012, tentang wewenang penetapan pemenang dan
menjawab sanggahan oleh ULP/ Panitia, sanggahan banding dengan jaminan dari penyedia
barang/jasa, standar dokumen pengadaan tugas pengguna anggaran (PA), pengumuman
pengadaan melalui papan pengumuman resmi, website K/L/D/I dan Portal Pengadaan Nasional
melalui LPSE, pemaketan pengadaan dan optimalisasi produk dalam negeri melalui TKDN.
Widodo SE : Cara Mencegah dan Menanggulangi Korupsi dalam Pengadaan Barang/ Jasa
Melanjutkan sesi dari Ir Mauladi, Widodo SE dari BPKP memaparkan Pencegahaan Dan
Penanggulangan Korupsi Dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa. Dengan paparan
tersebut, peserta diharapkan dapat menggugah nurani dan menggalang kesadaran pihak pihak‐
pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/ jasa untuk berperan aktif mencegah
dan menanggulangi korupsi. Widodo, SE memaparkan adanya titik rawan dalam proses
pengadaan barang/jasa diantaranya diambilkan contoh dari mulai tahap perencanaan,
pembentukan panitia lelang, tahap prakualifikasi, tahap penyusunan dokumen lelang, hingga
tahap pengumuman lelang. Pada tahap perencanaan pengadaan terdapat penggelembungan
3
anggaran, rencana pengadaan yang diarahkan dan rekayasa pemaketan untuk KKN. Pada tahap
pembentukan panitia lelang terjadi ketika pembentukan panitia tidak transparan, integritas
panitia lemah, panitia tidak kompeten dan panitia tidak independen.
Sedangkan pada tahap tahap prakualifikasi peluang penyelewengan yang terjadi antara
lain dokumen administrasi tidak memenuhi syarat, dokumen administrasi asli tapi palsu,
evaluasi tidak sesuai kriteria dan legalisasi dokumen tidak dilakukan. Pada tahap penyusunan
dokumen lelang, penyelewengan yang terjadi diantaranya spesifikasi yang diarahkan, rekayasa
kriteria evaluasi, dokumen lelang non standar, dan dokumen lelang tidak lengkap. Pada tahap
pengumuman lelang dapat terjadi penyelewengan dengan penerbitan pengumuman fiktif,
pengumuman lelang tidak lengkap, jangka waktu pengumuman terlalu singkat dan pada tahap
pengambilan dokumen lelang yang tidak sesuai prosedur.
Ir Hananto Hadi Purnomo, MSc.: Perkembangan Layanan LPSE
Sebagai pemapar ketiga, Ir Hananto Hadi Purnomo, MSc. selaku Ketua Gugus Tugas LPSE DIY
memberikan gambaran perkembagnan LPSE Provinsi DIY hingga awal tahun 2011. Menurut
Perpres No 54 Tahun 2010, tahun 2012 pelelangan elektronik akan diwajibkan bagi seluruh
K/L/D/I sebagai upaya untuk mewujudkan pengadaan yang bersih efektif, efisien, transparan
dan akuntabel.
Untuk mempersiapkan hal tersebut, pada tahun 2011 ini merupakan tahun untuk
melaksanakan ujicoba kembali bagi SKPD. Saat ini di Provinsi DIY telah terbentuk 3 (tiga) LPSE
yaitu LPSE Kota Jogjakarta, LPSE Provinsi DIY (yang membawahi 3 agency: LPSE Kab. Kulon
Progo, LPSE Kab. Gunungkidul, dan LPSE Kab. Bantul) dan LPSE Kab. Sleman. Sehingga secara
umum Provinsi DIY telah siap menyambut pemberlakuan pelelangan elektronik. Adapun
perkembangan pelelangan menggunakan LPSE dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
signifikan. Dapat dilihat dari tahun 2008 sebanyak 2 paket ujicoba senilai Rp. 547.580.000,
tahun 2009 sebanyak 27 paket senilai Rp. 9.729.969.050 (difasilitasi LPSE Provinsi DIY, LPSE Kab.
Kulon Progo, dan LPSE Kab. Gunungkidul) dan sebanyak 86 paket lelang senilai
Rp. 52.748.465.960 (difasilitasi LPSE Provinsi DIY, LPSE Kab. Kulon Progo, LPSE Kab.
Gunungkidul, dan LPSE Kab. Bantul). Bergeliatnya pasar pengadadaan elektronik dari tahun ke
tahun tersebut, juga dibarengi dengan meningkatnya jumlah rekanan/ penyedia barang/jasa
yang mendaftar di LPSE Provinsi DIY sebanyak 5‐10 rekanan per hari kerja.
Adapun pengelolaan organisasi kerja LPSE DIY, saat ini masih bersifat ad hoc yang
dipersiapkan untuk menjadi satuan unit kerja yang permanen. Aset dan pengelolaannya
dikelola oleh dua SKPD, Dishubkominfo untuk jaringan dan server, sedangkan sekretariat,
bidding room dan training room berada di Bidang Pengendalian, Bappeda DIY.
Fasilitas baru dalam Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) terbaru pada LPSE DIY
adalah, pengumumuman rencana umum pengadaan barang/jasa pemerintah, pengumuman
lelang non‐eproc (lelang manual) yang terhubung dengan portal pengadaan Nasional, dan
4
Agregasi Data Penyedia. Menurut Perpres No 54 Tahun 2010 Rencana Umum Pengadaan
Barang/ Jasa (RUPBJ) K/L/D/I, dan Pengumuman Pengadaan harus diumumkan salah satunya
melalui Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE (setempat, dalam hal ini dengan LPSE DIY).
Adapun bentuk fasilitasi untuk kedua pengumuman tersebut dilakukan dengan pendampingan
teknis oleh LPSE DIY jika terdapat SKPD yang kesulitan, terutama untuk penayangan RUPBJ oleh
PA dan KPA serta Pengumuman Pengadaan Non E‐Proc oleh ULP/ Panitia. Berikut kami sajikan
data ringkas mengenai Pengumuman tersebut yang tercatat hingga 18 Februari 2011,
Pengumuman Rencana Umum Pengadaan Barang/ Jasa (RUPBJ)
Dapat dilihat pada LPSE Provinsi DIY dengan link : http://goo.gl/plJ33
No.
Tanggal/ Jam Tayang
SKPD
Total Pagu (Rp)
6,112,142,332
1. 2/17/2011 12:51
Rencana Pengadaan Dinas
Kebudayaan Provinis DIY
Tahun 2011
3,617,685,000
2. 2/17/2011 11:37
Pengumunan
pengadaan
tahun
2011
Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta
2,992,500,000
3. 2/17/2011 11:30
Rencana Umum Pengadaan
Barang/jasa Satker DK BPTP
Dinas Pertanian Prov DIY
476,168,000
4. 2/17/2011 8:37
RENCANA
UMUM
PENGADAAN
SATKER
PENGEMBANGAN LLASDP DIY
(APBN)
3,315,130,272
5. 2/14/2011 14:20
Rencana Umum Pengadaan
Dinas Kesehatan Kab. Kulon
Progo
500,000,000
6. 2/10/2011 13:15
Rencana Umum Pengadaan
Barang/ Jasa TA. 2011
DPUPESDM_APBN
9,953,520,000
7. 2/10/2011 12:50
RENCANA
UMUM
PENGADAAN
SATKER
PENGEMBANGAN LLAJ DIY
(APBN)
415,043,134
8. 2/7/2011 17:33
RENCANA
UMUM
PENGADAAN BARANG/JASA
BIRO
HUKUM
SETDA
PROVINSI DIY TAHUN 2011
5
9.
2/7/2011 17:04
10. 2/7/2011 13:35
11. 2/4/2011 15:19
12. 2/3/2011 19:41
13. 2/2/2011 10:18
14. 2/1/2011 9:55
15. 2/1/2011 9:05
16. 1/29/2011 9:26
17. 1/29/2011 9:19
18. 1/27/2011 13:12
Rencana Umum Pengadaan
Barang/Jasa
Pemulihan
Merapi Dinas PUP‐ESDM
Tahun 2011
RENCANA
UMUM
PENGADAAN BARANG DAN
JASA BAPPEDA PROVINSI DIY
TAHUN 2011
Rencana Umum Pengadaan
Barang / Jasa Badan
Kepegawaian Daerah Th.
2011
Rencana
Pelaksanaan
Pengadaan barang dan Jasa
tahun 2011 DPPKA Provinsi
DIY
RENCANA
UMUM
PENGADAAN
KABUPATEN
BANTUL TAHUN 2011
Rencana Umum Pengadaan
Barang/Jasa
Balai
Penyelenggara
Jaminan
Kesehatan Sosial Tahun 2011
Rencana Umum Pengadaan
Barang/Jasa Balai Hiperkes
dan KK Prov. DIY TAhun 2011
Rencana Umum Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah
Tahun 2011 Dinas Kelautan,
Perikanan dan Peternakan
Kab. Kulonprogo
Rencana Umum Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah
Tahun 2011 KPPD Sleman
Rencana Umum Pengadaan
Barang
/
Jasa
Balai
Laboratorium
Kesehatan
Yogyakarta Tahun 2011
2,855,034,450
1,443,445,900
898,379,180
1,226,422,500
40,919,153,745
320,659,000
211,846,000
1,983,750,000
1,911,837,000
2,220,100,000
6
19. 1/26/2011 23:50
20. 1/26/2011
2:54:00PM
21. 1/24/2011 9:48
22. 1/20/2011 13:43
23. 1/19/2011 9:50
24. 1/19/2011 9:07
TOTAL
Rencana Umum Pengadaan
Barang/ Jasa Dinas Pariwisata
tahun 2011
1/26/2011 23:29
RENCANA
UMUM
PENGADAAN BARANG DAN
JASA BADAN PERPUSTAKAAN
DAN
ARSIP
DAERAH,
PROVINSI DIY TAHUN 2011
Rencana
Pelaksanaan
Pengadaan barang dan Jasa
Panti Sosial Bina Karya tahun
2011
RENCANA
UMUM
PENGADAAN BARANG DAN
JASA DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN PROVINSI DIY
TAHUN 2011
Rencana
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
tahun 2011 di Lingkungan
Dinas
Perhubungan
Komunikasi dan Informatika
Provinsi DIY
RENCANA
UMUM
PENGADAAN BARANG/JASA
INSPEKTORAT PROVINSI DIY
TAHUN 2011
4,202,290,600
14,565,626,950
21,000,000
28,067,306,000
6,160,248,525
295,637,200
134,684,925,788
7
Pengumuman Lelang Non E‐Proc
Dapat dilihat pada LPSE Provinsi DIY dengan link : http://goo.gl/L6AQ5
No
1
2
3
Nama Paket
PENGADAAN OBAT
Satuan Kerja
Pengadaan Komputer Server
HPS
Pengambilan Dokumen
Balai Pengobatan Penyakit ParuParu
299,449,759.00
18 Februari 2011 - 25
Februari 2011
Bagian Administrasi Pembangunan
Setda Kabupaten Bantul
143,967,000.00
14 Februari 2011 - 21
Februari 2011
219,575,000.00
07 Februari 2011 - 18
Februari 2011
165,564,000.00
07 Februari 2011 - 14
Februari 2011
PENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI JASA
KONSULTANSI: PENYUSUNAN DRAFT
RAPERDA RIPPD
Dinas Pariwisata
Cetak Informasi Tentang Daerah
Terkena Dampak
Badan Kesatuan Bangsa dan
Perlindungan Masyarakat
Pembangunan Sarana dan Prasarana
Lingkungan Huntara (Dsn. Gondang
1,2,3 & Banjarsari Desa Wukirsari , Kec.
Cangkringan Kabupaten Sleman)
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD)
Pengaman Bron Captering dan
Pemasangan pipa Air Bersih (Sungai
Krasak dan Boyong Desa Wonokerto,
Desa Girikerto, Desa Candibinangun,
Kec. Turi dan Kec. Pakem Kab. Sleman)
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD)
578,999,300.00
08 Februari 2011 - 16
Februari 2011
Pengadaan Perlengkapan Sekolah
DI NAS PENDI DI KAN, PEMUDA DAN
OLAHRAGA
494,634,000.00
08 Februari 2011 - 17
Februari 2011
567,000,000.00
07 Februari 2011 - 16
Februari 2011
4
5
2,140,671,000.0
0
08 Februari 2011 - 16
Februari 2011
6
7
8
Pengadaan Konsumsi Peserta dan
Panitia Penyelenggara Diklat
Kepemimpinab Tk. III dan Diklat
Kepemimpinan Tk. IV
Badan Pendidikan dan Pelatihan
8
9
PENGUMUMAN LELANG UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI:
Penyelenggaraan Jogja Travel Mart
Dinas Pariwisata
323,975,000.00
07 Februari 2011 - 16
Februari 2011
203,500,000.00
04 Februari 2011 - 16
Februari 2011
10
Pelelangan Umum Pascakualifikasi
Pengadaan Alat Perlengkapan Sekolah
DI NAS PENDI DI KAN, PEMUDA DAN
OLAHRAGA
Pengadaan Komputer Server
Bagian Administrasi Pembangunan
Setda Kabupaten Bantul
203,500,000.00
01 Februari 2011 - 09
Februari 2011
Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan
240,000,000.00
20 Januari 2011 - 27
Januari 2011
11
12
Sewa Kendaraan Operasional Roda
Empat
TOTAL
5,580,835,059
9
Selain melayani fitur pengumuman rencana umum pengadaan barang/jasa pemerintah dan Lelang Non‐
Eproc, pelayanan utama dari LPSE Provinsi DIY adalah memberikan dukungan bagi pelaksanaan
Pengadaan Secara Elektronik, baik pengadaan Barang dan Jasa Lainnya, Jasa Konstruksi maupun Jasa
Konsultansi. Dalam memaksimalkan layanan Pengadaan Secara Elektronik, LPSE Provinsi DIY
memfasilitasi rekanan/ penyedia barang/jasa untuk melakukan verifikasi dokumen, konsultasi e‐
procurement dan menyediakan fasilitas bidding room untuk keperluan proses pengadaan secara gratis.
Demikian pula untuk panitia pengadaan/ ULP, LPSE Provinsi DIY memberikan layanan dalam meregistrasi
panitia/ ULP dan dokumen yang akan dipergunakan dalam proses eprocurement, dan layanan
konsultasi. Adapun untuk fasilitasi pelatihan pengadaan barang/jasa secara elektronik gratis tahun 2011
ini diperuntukkan untuk panitia/ ULP di ruang pelatihan LPSE yang bertempat di Bappeda DIY. LPSE
Provinsi DIY membuka peluang kemitraan atau kerjasama antar lembaga dengan instansi vertikal dari
K/L/D/I yang memiliki kantor di wilayah Provinsi DIY untuk menggunakan SPSE. Pada tahun 2010, BKKBN
Provinsi DIY dan Poltekes DIY adalah instansi vertikal yang telah menggunakan fasilitas SPSE di LPSE DIY.
Dari sosialisasi tersebut dapat ditarik benang merah antara implementasi Perpres No. 54
Tahun 2010 dengan penanggulangan tindak pidana korupsi salah satunya melalui implementasi
LPSE. LPSE adalah upaya menciptakan suatu sistem pengadaan yang transparan dan akuntabel
serta memangkas KKN, sedangkan Perpres No. 54 Tahun 2010 menjadi landasan hukum. LPSE
dalam perannya tidak mengambil alih tugas panitia atau ULP tetapi menjadi fasilitator, sehingga
seluruh hak dan kewajiban panitia tetap eksis. (ZIR & IKA)
10
Tata Cara Pengadaan Barang/ Jasa,
Pencegahan Korupsi dan Perkembangan
Layanan LPSE
Pelaksanaan Program/ Kegiatan APBD maupun APBN pada Instansi Pemerintah memerlukan
dukungan pelaksanaan Pengadaan/ Barang Jasa dalam mencapai tujuannya dengan
menggunakan cara atau metode yang sesuai dengan peraturan pengadaan yang berlaku.
Adapun peraturan pengadaan yang berlaku efektif mulai Januari 2011 adalah Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Perpres No 54
Tahun 2010). Peraturan ini memiliki urgensi dalam pelaksanaan Program/ Kegiatan
Pembangunan Daerah, utamanya di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta (Pemprov DIY) pada tahun 2011. Terlebih lagi, peraturan yang sebelumnya sudah
akrab dipergunakan sebelumnya Keputusan Presiden nomor 80 Tahun 2003 (Keppres No. 80
1
Tahun 2003) beserta Perubahannya resmi dicabut dan tidak berlaku efektif mulai tahun 2011
oleh karena terbitnya Perpres No.54 Tahun 2010. Perubahan regulasi tersebut membawa
konsekuensi pada pelaksanaan Pengadaan/ Barang Jasa Pemerintah di lingkungan Pemprov DIY.
Konsekuensi langsung bagi Pemprov DIY adalah perubahan tata kelola Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah yang dilaksanakan oleh aparatur pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) baik
Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
dan Ahli Pengadaan Barang/ Jasa dalam hal ini Kelompok Kerja (Pokja), Panitia Pengadaan,
Pejabat Pengadaan serta keberadaan Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Dengan terjadinya perubahan tata kelola tersebut maka Pemprov DIY melalui Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda DIY) menyelenggarakan Sosialisasi Perpres
Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah dengan peserta undangan
berasal dari SKPD Pemprov DIY dan pengurus LPSE se‐DIY sebanyak 146 orang. Acara ini dihelat
di Gedung Radyo Suyoso, pada hari Rabu 26 Januari 2011. Sosialisasi ini menghadirkan
narasumber Ir. Mauladi Widagdo dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah (LKPP),
Widodo, SE dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Ir. Hananto
Hadipurnomo, MSc. dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik DIY (LPSE DIY).
Sebelum diskusi panel sebagai inti acara sosialisasi ini, acara terlebih dulu dibuka dengan
sambutan Kepala Bappeda DIY, Ir. Eddy Siswanto yang dibacakan oleh Ir. Sofyan Aziz, CES.
Dalam sambutan tertulisnya, Kepala Bappeda DIY menyampaikan nilai penting sosialisasi
Perpres No. 54 tahun 2010 untuk menyambut implementasi regulasi Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah pada tahun 2011. Kepala Bappeda DIY menyampaikan bahwa sosialisasi ini
merupakan bekal yang penting bagi pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah
pada tahun 2011. Keberadaan Perpres 54/2010 pada dasarnya merupakan penyempurnaan dari
regulasi sebelumnya yaitu Keppres 80 Tahun 2003. Kepala Bappeda DIY berharap penerapan
regulasi baru membawa harapan proses pengadaan barang/jasa dapat dilakukan dengan lebih
baik di masa‐masa yang akan datang di Provinsi DIY.
Diskusi panel yang merupakan inti kegiatan Sosialisasi Perpres No. 54 tahun 2010
memaparkan tiga pokok bahasan. Antara lain deksripsi mengenai seluk beluk pengadaan
barang/jasa pemerintah sesuai dengan regulasi terbaru Perpres No. 54 Tahun 2010 dan
perubahan‐perubahan dibanding regulasi sebelumnya, Keppres No. 80 Tahun 2003 yang akan
disampaikan Ir. Mauladi Widagdo mewakili LKPP. Selain itu juga akan dipaparkan mengenai
tindak pidana korupsi dalam Pengadaan Barang/ Jasa dan cara pencegahannya yang akan
disampaikan oleh Widodo, SE dari BPKP. Sedangkan Ir. Hananto Hadipurnomo, MSc. Mewakili
LPSE DIY memberikan gambaran tentang perkembangan pelayanan LPSE DIY dalam mendukung
implementasi pengadaan barang/jasa secara elektronik dan pelaksanaan regulasi Perpres No.
54 Tahun 2010.
2
Ir. Mauladi Widagdo: Pengantar Umum Pengadaaan Barang/ Jasa dan Substansi Pepres 54
Tahun 2010
Ir Mauladi Widagdo menyampaikan pokok bahasan yakni Pengantar Umum Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah dan Substansi Perpres 54 Tahun 2010. Kepada peserta Ir Mauladi
mengaharapkan dapat memahami prinsip pengadaan barang/jasa, memahami kebijakan,
peraturan perundangan terkait pengadaan barang/jasa, melaksanakan kode etik profesi, good
governance dan gerakan anti korupsi dan memahami prinsip pembinaan serta pengawasan
dalam proses pengadaan barang/ jasa. Hal yang menjadi prinsip dasar dan perlu diketahui oleh
peserta diantaranya bahwa pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan untuk
memperoleh barang/jasa oleh Kementerian/Lembaga/ Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya
dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan memperoleh
Barang/Jasa. Dalam proses pengadaan terdapat para pihak penting pemerintah yang terlibat
dalam proses diantaranya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan Unit Layanan Pengadaan
(ULP). Adapun komoditas yang diadakan adalah Barang, Pekerjaan Konstruksi, Jasa Lainnya dan
Jasa Konsultansi.
Sedangkan pada Substansi Perpres No. 54 Tahun 2010, Ir. Mauladi menyampaikan pada
dasarnya regulasi ini merupakan pengganti Keppres No 80 Tahun 2003. Namun demikian,
sebenarnya ruh kedua regulasi tersebut sama. Yaitu pengadaan barang/jasa pemerintah harus
mengedepankan prinsip persaingan sehat, efektif, efisien, untuk mendapatkan barang yang
memenuhi kualitas sebagaimana dipersyaratkan dengan harga yang dapat
dipertanggungjawabkan. Yang patut disimak adalah adanya ketentuan baru dan khas pada
Perpres No 54 Tahun 2010 yang memperbaiki Keppres No. 80 Tahun 2003. Diantaranya adalah
kewajiban penggunaan Perpres No 54 Tahun 2010 pada bantuan donor dari luar negeri,
kewajiban bersertifikat sebelum tahun 2012, tentang wewenang penetapan pemenang dan
menjawab sanggahan oleh ULP/ Panitia, sanggahan banding dengan jaminan dari penyedia
barang/jasa, standar dokumen pengadaan tugas pengguna anggaran (PA), pengumuman
pengadaan melalui papan pengumuman resmi, website K/L/D/I dan Portal Pengadaan Nasional
melalui LPSE, pemaketan pengadaan dan optimalisasi produk dalam negeri melalui TKDN.
Widodo SE : Cara Mencegah dan Menanggulangi Korupsi dalam Pengadaan Barang/ Jasa
Melanjutkan sesi dari Ir Mauladi, Widodo SE dari BPKP memaparkan Pencegahaan Dan
Penanggulangan Korupsi Dalam Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa. Dengan paparan
tersebut, peserta diharapkan dapat menggugah nurani dan menggalang kesadaran pihak pihak‐
pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/ jasa untuk berperan aktif mencegah
dan menanggulangi korupsi. Widodo, SE memaparkan adanya titik rawan dalam proses
pengadaan barang/jasa diantaranya diambilkan contoh dari mulai tahap perencanaan,
pembentukan panitia lelang, tahap prakualifikasi, tahap penyusunan dokumen lelang, hingga
tahap pengumuman lelang. Pada tahap perencanaan pengadaan terdapat penggelembungan
3
anggaran, rencana pengadaan yang diarahkan dan rekayasa pemaketan untuk KKN. Pada tahap
pembentukan panitia lelang terjadi ketika pembentukan panitia tidak transparan, integritas
panitia lemah, panitia tidak kompeten dan panitia tidak independen.
Sedangkan pada tahap tahap prakualifikasi peluang penyelewengan yang terjadi antara
lain dokumen administrasi tidak memenuhi syarat, dokumen administrasi asli tapi palsu,
evaluasi tidak sesuai kriteria dan legalisasi dokumen tidak dilakukan. Pada tahap penyusunan
dokumen lelang, penyelewengan yang terjadi diantaranya spesifikasi yang diarahkan, rekayasa
kriteria evaluasi, dokumen lelang non standar, dan dokumen lelang tidak lengkap. Pada tahap
pengumuman lelang dapat terjadi penyelewengan dengan penerbitan pengumuman fiktif,
pengumuman lelang tidak lengkap, jangka waktu pengumuman terlalu singkat dan pada tahap
pengambilan dokumen lelang yang tidak sesuai prosedur.
Ir Hananto Hadi Purnomo, MSc.: Perkembangan Layanan LPSE
Sebagai pemapar ketiga, Ir Hananto Hadi Purnomo, MSc. selaku Ketua Gugus Tugas LPSE DIY
memberikan gambaran perkembagnan LPSE Provinsi DIY hingga awal tahun 2011. Menurut
Perpres No 54 Tahun 2010, tahun 2012 pelelangan elektronik akan diwajibkan bagi seluruh
K/L/D/I sebagai upaya untuk mewujudkan pengadaan yang bersih efektif, efisien, transparan
dan akuntabel.
Untuk mempersiapkan hal tersebut, pada tahun 2011 ini merupakan tahun untuk
melaksanakan ujicoba kembali bagi SKPD. Saat ini di Provinsi DIY telah terbentuk 3 (tiga) LPSE
yaitu LPSE Kota Jogjakarta, LPSE Provinsi DIY (yang membawahi 3 agency: LPSE Kab. Kulon
Progo, LPSE Kab. Gunungkidul, dan LPSE Kab. Bantul) dan LPSE Kab. Sleman. Sehingga secara
umum Provinsi DIY telah siap menyambut pemberlakuan pelelangan elektronik. Adapun
perkembangan pelelangan menggunakan LPSE dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
signifikan. Dapat dilihat dari tahun 2008 sebanyak 2 paket ujicoba senilai Rp. 547.580.000,
tahun 2009 sebanyak 27 paket senilai Rp. 9.729.969.050 (difasilitasi LPSE Provinsi DIY, LPSE Kab.
Kulon Progo, dan LPSE Kab. Gunungkidul) dan sebanyak 86 paket lelang senilai
Rp. 52.748.465.960 (difasilitasi LPSE Provinsi DIY, LPSE Kab. Kulon Progo, LPSE Kab.
Gunungkidul, dan LPSE Kab. Bantul). Bergeliatnya pasar pengadadaan elektronik dari tahun ke
tahun tersebut, juga dibarengi dengan meningkatnya jumlah rekanan/ penyedia barang/jasa
yang mendaftar di LPSE Provinsi DIY sebanyak 5‐10 rekanan per hari kerja.
Adapun pengelolaan organisasi kerja LPSE DIY, saat ini masih bersifat ad hoc yang
dipersiapkan untuk menjadi satuan unit kerja yang permanen. Aset dan pengelolaannya
dikelola oleh dua SKPD, Dishubkominfo untuk jaringan dan server, sedangkan sekretariat,
bidding room dan training room berada di Bidang Pengendalian, Bappeda DIY.
Fasilitas baru dalam Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) terbaru pada LPSE DIY
adalah, pengumumuman rencana umum pengadaan barang/jasa pemerintah, pengumuman
lelang non‐eproc (lelang manual) yang terhubung dengan portal pengadaan Nasional, dan
4
Agregasi Data Penyedia. Menurut Perpres No 54 Tahun 2010 Rencana Umum Pengadaan
Barang/ Jasa (RUPBJ) K/L/D/I, dan Pengumuman Pengadaan harus diumumkan salah satunya
melalui Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE (setempat, dalam hal ini dengan LPSE DIY).
Adapun bentuk fasilitasi untuk kedua pengumuman tersebut dilakukan dengan pendampingan
teknis oleh LPSE DIY jika terdapat SKPD yang kesulitan, terutama untuk penayangan RUPBJ oleh
PA dan KPA serta Pengumuman Pengadaan Non E‐Proc oleh ULP/ Panitia. Berikut kami sajikan
data ringkas mengenai Pengumuman tersebut yang tercatat hingga 18 Februari 2011,
Pengumuman Rencana Umum Pengadaan Barang/ Jasa (RUPBJ)
Dapat dilihat pada LPSE Provinsi DIY dengan link : http://goo.gl/plJ33
No.
Tanggal/ Jam Tayang
SKPD
Total Pagu (Rp)
6,112,142,332
1. 2/17/2011 12:51
Rencana Pengadaan Dinas
Kebudayaan Provinis DIY
Tahun 2011
3,617,685,000
2. 2/17/2011 11:37
Pengumunan
pengadaan
tahun
2011
Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta
2,992,500,000
3. 2/17/2011 11:30
Rencana Umum Pengadaan
Barang/jasa Satker DK BPTP
Dinas Pertanian Prov DIY
476,168,000
4. 2/17/2011 8:37
RENCANA
UMUM
PENGADAAN
SATKER
PENGEMBANGAN LLASDP DIY
(APBN)
3,315,130,272
5. 2/14/2011 14:20
Rencana Umum Pengadaan
Dinas Kesehatan Kab. Kulon
Progo
500,000,000
6. 2/10/2011 13:15
Rencana Umum Pengadaan
Barang/ Jasa TA. 2011
DPUPESDM_APBN
9,953,520,000
7. 2/10/2011 12:50
RENCANA
UMUM
PENGADAAN
SATKER
PENGEMBANGAN LLAJ DIY
(APBN)
415,043,134
8. 2/7/2011 17:33
RENCANA
UMUM
PENGADAAN BARANG/JASA
BIRO
HUKUM
SETDA
PROVINSI DIY TAHUN 2011
5
9.
2/7/2011 17:04
10. 2/7/2011 13:35
11. 2/4/2011 15:19
12. 2/3/2011 19:41
13. 2/2/2011 10:18
14. 2/1/2011 9:55
15. 2/1/2011 9:05
16. 1/29/2011 9:26
17. 1/29/2011 9:19
18. 1/27/2011 13:12
Rencana Umum Pengadaan
Barang/Jasa
Pemulihan
Merapi Dinas PUP‐ESDM
Tahun 2011
RENCANA
UMUM
PENGADAAN BARANG DAN
JASA BAPPEDA PROVINSI DIY
TAHUN 2011
Rencana Umum Pengadaan
Barang / Jasa Badan
Kepegawaian Daerah Th.
2011
Rencana
Pelaksanaan
Pengadaan barang dan Jasa
tahun 2011 DPPKA Provinsi
DIY
RENCANA
UMUM
PENGADAAN
KABUPATEN
BANTUL TAHUN 2011
Rencana Umum Pengadaan
Barang/Jasa
Balai
Penyelenggara
Jaminan
Kesehatan Sosial Tahun 2011
Rencana Umum Pengadaan
Barang/Jasa Balai Hiperkes
dan KK Prov. DIY TAhun 2011
Rencana Umum Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah
Tahun 2011 Dinas Kelautan,
Perikanan dan Peternakan
Kab. Kulonprogo
Rencana Umum Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah
Tahun 2011 KPPD Sleman
Rencana Umum Pengadaan
Barang
/
Jasa
Balai
Laboratorium
Kesehatan
Yogyakarta Tahun 2011
2,855,034,450
1,443,445,900
898,379,180
1,226,422,500
40,919,153,745
320,659,000
211,846,000
1,983,750,000
1,911,837,000
2,220,100,000
6
19. 1/26/2011 23:50
20. 1/26/2011
2:54:00PM
21. 1/24/2011 9:48
22. 1/20/2011 13:43
23. 1/19/2011 9:50
24. 1/19/2011 9:07
TOTAL
Rencana Umum Pengadaan
Barang/ Jasa Dinas Pariwisata
tahun 2011
1/26/2011 23:29
RENCANA
UMUM
PENGADAAN BARANG DAN
JASA BADAN PERPUSTAKAAN
DAN
ARSIP
DAERAH,
PROVINSI DIY TAHUN 2011
Rencana
Pelaksanaan
Pengadaan barang dan Jasa
Panti Sosial Bina Karya tahun
2011
RENCANA
UMUM
PENGADAAN BARANG DAN
JASA DINAS KELAUTAN DAN
PERIKANAN PROVINSI DIY
TAHUN 2011
Rencana
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
tahun 2011 di Lingkungan
Dinas
Perhubungan
Komunikasi dan Informatika
Provinsi DIY
RENCANA
UMUM
PENGADAAN BARANG/JASA
INSPEKTORAT PROVINSI DIY
TAHUN 2011
4,202,290,600
14,565,626,950
21,000,000
28,067,306,000
6,160,248,525
295,637,200
134,684,925,788
7
Pengumuman Lelang Non E‐Proc
Dapat dilihat pada LPSE Provinsi DIY dengan link : http://goo.gl/L6AQ5
No
1
2
3
Nama Paket
PENGADAAN OBAT
Satuan Kerja
Pengadaan Komputer Server
HPS
Pengambilan Dokumen
Balai Pengobatan Penyakit ParuParu
299,449,759.00
18 Februari 2011 - 25
Februari 2011
Bagian Administrasi Pembangunan
Setda Kabupaten Bantul
143,967,000.00
14 Februari 2011 - 21
Februari 2011
219,575,000.00
07 Februari 2011 - 18
Februari 2011
165,564,000.00
07 Februari 2011 - 14
Februari 2011
PENGUMUMAN PRAKUALIFIKASI JASA
KONSULTANSI: PENYUSUNAN DRAFT
RAPERDA RIPPD
Dinas Pariwisata
Cetak Informasi Tentang Daerah
Terkena Dampak
Badan Kesatuan Bangsa dan
Perlindungan Masyarakat
Pembangunan Sarana dan Prasarana
Lingkungan Huntara (Dsn. Gondang
1,2,3 & Banjarsari Desa Wukirsari , Kec.
Cangkringan Kabupaten Sleman)
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD)
Pengaman Bron Captering dan
Pemasangan pipa Air Bersih (Sungai
Krasak dan Boyong Desa Wonokerto,
Desa Girikerto, Desa Candibinangun,
Kec. Turi dan Kec. Pakem Kab. Sleman)
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD)
578,999,300.00
08 Februari 2011 - 16
Februari 2011
Pengadaan Perlengkapan Sekolah
DI NAS PENDI DI KAN, PEMUDA DAN
OLAHRAGA
494,634,000.00
08 Februari 2011 - 17
Februari 2011
567,000,000.00
07 Februari 2011 - 16
Februari 2011
4
5
2,140,671,000.0
0
08 Februari 2011 - 16
Februari 2011
6
7
8
Pengadaan Konsumsi Peserta dan
Panitia Penyelenggara Diklat
Kepemimpinab Tk. III dan Diklat
Kepemimpinan Tk. IV
Badan Pendidikan dan Pelatihan
8
9
PENGUMUMAN LELANG UMUM
DENGAN PASCAKUALIFIKASI:
Penyelenggaraan Jogja Travel Mart
Dinas Pariwisata
323,975,000.00
07 Februari 2011 - 16
Februari 2011
203,500,000.00
04 Februari 2011 - 16
Februari 2011
10
Pelelangan Umum Pascakualifikasi
Pengadaan Alat Perlengkapan Sekolah
DI NAS PENDI DI KAN, PEMUDA DAN
OLAHRAGA
Pengadaan Komputer Server
Bagian Administrasi Pembangunan
Setda Kabupaten Bantul
203,500,000.00
01 Februari 2011 - 09
Februari 2011
Badan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan
240,000,000.00
20 Januari 2011 - 27
Januari 2011
11
12
Sewa Kendaraan Operasional Roda
Empat
TOTAL
5,580,835,059
9
Selain melayani fitur pengumuman rencana umum pengadaan barang/jasa pemerintah dan Lelang Non‐
Eproc, pelayanan utama dari LPSE Provinsi DIY adalah memberikan dukungan bagi pelaksanaan
Pengadaan Secara Elektronik, baik pengadaan Barang dan Jasa Lainnya, Jasa Konstruksi maupun Jasa
Konsultansi. Dalam memaksimalkan layanan Pengadaan Secara Elektronik, LPSE Provinsi DIY
memfasilitasi rekanan/ penyedia barang/jasa untuk melakukan verifikasi dokumen, konsultasi e‐
procurement dan menyediakan fasilitas bidding room untuk keperluan proses pengadaan secara gratis.
Demikian pula untuk panitia pengadaan/ ULP, LPSE Provinsi DIY memberikan layanan dalam meregistrasi
panitia/ ULP dan dokumen yang akan dipergunakan dalam proses eprocurement, dan layanan
konsultasi. Adapun untuk fasilitasi pelatihan pengadaan barang/jasa secara elektronik gratis tahun 2011
ini diperuntukkan untuk panitia/ ULP di ruang pelatihan LPSE yang bertempat di Bappeda DIY. LPSE
Provinsi DIY membuka peluang kemitraan atau kerjasama antar lembaga dengan instansi vertikal dari
K/L/D/I yang memiliki kantor di wilayah Provinsi DIY untuk menggunakan SPSE. Pada tahun 2010, BKKBN
Provinsi DIY dan Poltekes DIY adalah instansi vertikal yang telah menggunakan fasilitas SPSE di LPSE DIY.
Dari sosialisasi tersebut dapat ditarik benang merah antara implementasi Perpres No. 54
Tahun 2010 dengan penanggulangan tindak pidana korupsi salah satunya melalui implementasi
LPSE. LPSE adalah upaya menciptakan suatu sistem pengadaan yang transparan dan akuntabel
serta memangkas KKN, sedangkan Perpres No. 54 Tahun 2010 menjadi landasan hukum. LPSE
dalam perannya tidak mengambil alih tugas panitia atau ULP tetapi menjadi fasilitator, sehingga
seluruh hak dan kewajiban panitia tetap eksis. (ZIR & IKA)
10