Bahan Sosialisasi Perpres 54 tahun 2010 rev 24 Sept 2010
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
SOSIALISASI
PERPRES 54 TAHUN 2010
TENTANG
PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
(2)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
1. Efisiensi belanja negara dan persaingan sehat
melalui Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah belum
sepenuhnya terwujud;
2. Sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah belum
mampu mendorong percepatan pelaksanaan
Belanja Barang dan Belanja Modal dalam
APBN/APBD (bottleneck);
3. Sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah belum
mampu mendorong terjadinya inovasi, tumbuh
suburnya ekonomi kreatif serta kemandirian
industri dalam negeri;
4. Masih adanya multi-tafsir serta hal-hal yang
belum jelas dalam Keppres 80/2003;
5. Perlunya memperkenalkan aturan, sistem, metoda
dan prosedur yang lebih sederhana, namun tetap
menjaga koridor good governance serta masih
menjamin terjadinya persaingan yang sehat dan
efisiensi;
6. Perlunya mendorong terwujudnya
reward dan
punishment
yang lebih baik dalam sistem
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
LATAR BELAKANG
PERUBAHAN
(3)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Arah
Perubahan :
3
1. Menciptakan iklim yang kondusif untuk persaingan sehat, efisiensi belanja negara dan mempercepat pelaksanaan APBN/APBD (
debottlenecking
)Aturan yang dibuat a/l: dilengkapi Tata Cara Pengadaan dan
Standard Bidding Document
; lelang/seleksisederhana s/d Rp200 jt; Pengadaan Langsung;
persyaratan pelelangan dipermudah; kontrak payung; ULP (Unit Layanan Pengadaan); dsb.
2. Memperkenalkan aturan, sistem, metoda dan prosedur yang lebih sederhana dengan tetap memperhatikan good governance
Aturan yang dibuat a/l : menghapuskan metoda pemilihan langsung (kecuali pekerjaan konstruksi) menjadi pelelangan sederhana, mendorong pelaksanaan announcement, e-procurement, e-catalogue, dsb
3. Memperjelas konsep swakelola
Aturan yang dibuat a/l: penambahan pekerjaan yang dapat diswakelolakan, mengusulkan SBK (standar biaya khusus) untuk swakelola.
(4)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Arah
Perubahan :
4
4. Klarifikasi Aturan
Contoh : jenis –jenis pengadaan; besaran uang muka;
kelengkapan data administrasi; penggunaan metode
evaluasi; kondisi kahar (
force majeur
); penyesuaian
harga (
price adjustment
); dsb.
5. Mendorong terjadinya inovasi, tumbuh suburnya
ekonomi kreatif serta kemandirian industri
Aturan yang dibuat a/l : swakelola dan metode
sayembara/kontes untuk mendorong inovasi dan
ekonomi kreatif serta mengharuskan Pengadaan
Alutsista TNI dan Almatsus Polri oleh Industri strategis
DN, dsb
6
. Memperkenalkan sistem
Reward & Punishment
yang lebih adil
Aturan yang dibuat a/l : mengupayakan insentif yang
wajar kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/
anggota Unit Layanan Pengadaan (ULP);
memberlakukan jaminan sanggahan banding;
penegasan kapan aparat hukum seyogyanya masuk
dalam kasus pengadaan; dsb.
(5)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perbedaan Pokok
(dgn Keppres
80/2003):
1. Ruang Lingkup – Pendanaan dengan
PHLN
•
Prinsip : Pengadaan B/J yg dibiayai
Pinjaman/Hibah LN harus
mengikuti
Perpres
ini.
•
Apabila
terdapat perbedaan
antara
Peraturan Presiden ini dengan ketentuan
Pengadaan Barang/Jasa yang berlaku bagi
pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri,
pihak-pihak dapat
menyepakati tata cara
pengadaan yang akan dipergunakan
2. Jenis Pengadaan:
1.Barang
2.Pekerjaan Konstruksi
3.Jasa Konsultansi
4.Jasa Lainnya
(6)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
3. Keharusan membentuk Unit Layanan
Pengadaan (ULP):
•
Prinsip : dari organisasi
ad-hoc
ke
permanen dan
profesional
;
•
Setiap K/L/D/I harus membentuk ULP secara
permanen
sblm 2014
;
•
Jumlah dan posisi ULP diserahkan K/L/D/I sesuai
kebutuhan dan rentang kendalinya;
•
ULP diisi pejabat yang kompeten dan
integritasnya terjamin, dengan insentif yg layak;
4. Keharusan melaksanakan
E-Procurement:
•
E-Proc
= lebih cepat, murah, transparan, bebas
premanisme/mafia;
•
Pengumuman di
website masing2
dan
website
pengadaan nasional
(www.inaproc.lkpp.go.id);
•
Setiap K/L/D/I harus melaksanakan
E-Proc
pada
tahun 2012;
•
E-Proc
terdiri dari
e-tendering
dan
e-purchasing
;
•
LKPP siap membantu dengan
aplikasi
dan
pelatihan (gratis);
(7)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
5. Delegasi kewenangan dan tanggung jawab
lebih besar ke PA:
•
PA
adalah penanggung jawab utama
pengadaan;
•
PPK
bertanggung jawab atas substansi
pengadaan (pelaksanaan kontrak);
•
ULP/Panitia
bertanggung jawab atas
pelaksanaan lelang/tender;
6. Tetap berpihak pada usaha kecil:
•
Paket pekerjaan utk usaha kecil naik, dari
1M ke 2,5M
;
•
Kemampuan dasar (KD) utk pekerjaan
konstruksi
3 NPt
, jasa lainnya 5 NPt.
KD
untuk pengadaan barang dan jasa
konsultansi ditiadakan
.
•
Tahun perhitungan NPt naik dari
7 tahun
menjadi
10 tahun
(8)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
7. Penyederhanaan Pelaksanaan
Pengadaan:
•
Pengadaan Langsung
untuk
Barang/Pek.Konst/Jasa Lainnya s/d Rp.100jt
dan untuk Jasa Konsultansi s/d Rp.50jt;
•
Pelelangan/seleksi sederhana
s/d Rp.200jt;
•
Metoda evaluasi disederhanakan (sistem
gugur), kecuali untuk pekerjaan kompleks.
•
Persetujuan Kontrak Tahun Jamak
oleh
pimpinan K/L/I untuk pengadaan ≤ Rp.10 M
(barang tertentu).
•
Jaminan dalam pengadaan barang/jasa dapat
dikeluarkan oleh bank umum, perusahaan
penjaminan, atau perusahaan asuransi.
•
Memungkinkan untuk pelaksanaan
Pelelangan/Seleksi
sebelum Tahun Anggaran
.
•
Pasca Kualifikasi untuk pemilihan Penyedia
Jasa Konsultansi Perorangan
(9)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
8. Ada ketentuan
khusus
metoda
Sayembara/Kontes:
•
Untuk pengadaan barang/jasa hasil
kreativitas,
gagasan, inovasi, riset, produk seni-budaya
(spesifik dan harga satuan tidak dapat
ditentukan).
Contoh: arsitektur, benda seni, seni
pertunjukan, piranti lunak, lomba karya ilmiah, dsb;
•
Tatacaranya mirip seleksi, tapi dapat
disederhanakan;
•
ULP/Panitia dibantu oleh
ahli yang kompeten
dibidangnya (Tim Juri)
;
9. Lebih fleksibel dlm menghadapi bencana
dan keadaan darurat:
•
Ketentuan ttg bencana diperlonggar (alam,
non-alam, sosial),
termasuk antisipasi sebelum
bencana datang menerjang;
•
Dalam keadaan menghadapi bencana dan
keadaan darurat dapat dilakukan Penunjukan
Langsung (tidak ada batasan, tetapi tetap
(10)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
10. Penunjukan Langsung untuk
barang/jasa khusus:
•
Penyedia obat, alat kesehatan habis pakai yg
jenis dan harganya ditetapkan pemerintah
(Menkes) dapat ditunjuk langsung;
•
Penyedia mobil, sepeda motor, kendaraan lain
dengan harga khusus pemerintah (GSO) dapat
ditunjuk langsung;
•
Sewa penginapan/hotel,
lanjutan
sewa
gedung/kantor dapat ditunjuk langsung.
11. Pengadaan secara Swakelola
•
Prinsip : pengadaan barang/jasa
dapat
dilaksanakan secara swakelola..
•
Dapat mengusulkan
Standar Biaya
Khusus (SBK)
untuk pelaksanaan
swakelola
(11)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
12. Pengadaan alutsista TNI dan almatsus
Polri:
•
Alutsista
ditetapkan Menhan (masukan
Panglima TNI),
almatsus
ditetapkan
Kapolri;
•
Pengadaan
alutsista
/
almatsus
dari
industri DN;
•
Dalam hal industri DN belum mampu,
pengadaannya dari pabrikan di LN
bekerjasama dengan industri/lembaga
riset DN;
•
Tatacara pengadaan
alutsista/almatsus
diatur Menhan/Kapolri;
•
Barang non-
alutsista
dan non-
almatsus
pengadaannya reguler.
(12)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
13. Pengadaan di Luar Negeri:
•
Pengadaan untuk Kedubes RI dan kantor
perwakilan RI di LN sedapat mungkin
menggunakan Perpres ini; dalam hal tidak
applicable
dapat mengikuti aturan negara
setempat;
•
Tatacaranya dapat diatur lebih lanjut oleh
Menlu.
14. Perbedaan-perbedaan Lainnya:
•
Kontrak Payung;
•
Keikutsertaan perusahaan asing;
•
Sanggah dan Sanggah Banding;
•
Konsep Ramah Lingkungan;
•
Preferensi Harga dan TKDN (Tingkat
Komponen Dalam Negeri);
•
dsb
naskah lengkap: www.lkpp.go.id
(13)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
MATRIKS PERBEDAAN ANTARA
PERATURAN PRESIDEN No.
54/2010
TENTANG
PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
dengan
KEPUTUSAN PRESIDEN
No.80/2003
(14)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
I. KETENTUAN UMUM
1. Peratura n
tentang Tatacara Pengada an
a. Lampiran I :
• Persiapan
• Pelaksana an
• Swakelola
• Lain-lain
• Pelaksana an
Penilaian Kualifikasi b. Lampiran
II : Formulir kualifikasi .
a. Lampiran I :
Perencanaan Umum Pengadaan
b. Lampiran II :
Pengadaan Barang c. Lampiran III :
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
d. Lampiran IV : IVa. Pengadaan
Jasa Konsultansi Badan Usaha
IVb Pengadaan
Jasa Konsultansi Perorangan
e. Lampiran V : Jasa Lainnya
f. Lampiran VI : Swakelola
(15)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KET
2. Jumlah
Bab dan
Pasal
9 Bab
54 Pasal
19 Bab
134 Pasal
3. Perencana
an
Pengadaa
n
Pembagian
tanggung
jawab
dalam
perencanaa
n
pengadaan
antara
PA/KPA dan
PPK atau
Panitia
belum
diatur
dengan
jelas
Lingkup
perencanaan:
a.PA/KPA
membuat
rencana umum
dan
pembiayaan
pengadaan;
b.PPK
membuat
rencana
(teknis)
pengadaan;
c.ULP
membuat
rencana
pelaksanaan
(pelelangan/sel
eksi)
pengadaan.
(16)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KET
4. Pinjam
an/
Hibah
Luar
Negeri
(PHLN)
Jika
bertentanga
n, maka
mengikuti
aturan
pemberi
pinjaman/hib
ah
•
Pada
prinsipnya
mengikuti
Perpres
;
•
Jika terdapat
perbedaan, maka
dilakukan
kesepakatan
(utk
menggunakan
Perpres atau
aturan pemberi
pinjaman/hibah).
5. Jenis
Pengad
aan
a.Barang
b.Jasa
Pemborong
an
c.Jasa
Konsultans
i
d.Jasa
Lainnya
a.Barang
b.Pekerjaan
Konstruksi
c.Jasa Konsultansi
d.Jasa Lainnya
(17)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
6. Defini
si Barang adalah benda dalam
berbagai bentuk dan uraian, yang meliputi bahan baku, barang setengah jadi,
barang jadi/
peralatan, yang spesifikasinya ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen sesuai penugasan Kuasa Pengguna Anggaran.
Barang adalah
setiap benda baik
berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat
diperdagangkan, dipakai,
dipergunakan atau
dimanfaatkan
oleh Pengguna Barang
Pekerjaan Konstruksi
belum diatur Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang
berhubungan dengan
pelaksanaan konstruksi
bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya
(18)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET Defini
si
(cont’ )
Jasa Konsultansi
adalah layanan jasa keahlian profesional dalam berbagai
bidang yang meliputi jasa perencanaan
kontruksi, jasa pengawasan kontruksi,
dan jasa pelayanan profesi lainnya,
dalam rangka
mencapai sasaran tertentu yang
keluarannya
berbentuk piranti lunak yang disusun secara sistematis berdasarkan
kerangka acuan kerja yang ditetapkan
Pejabat Pembuat
Komitmen sesuai
penugasan Kuasa
Pengguna Anggaran.
Jasa
Konsultansi adalah jasa layanan
profesional yang
membutuhkan keahlian
tertentu diberbagai bidang
keilmuan yang mengutamakan adanya olah
pikir
(19)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KE
T
Defini
si
(cont’
)
Jasa Lainnya
adalah segala
pekerjaan
dan/atau
penyediaan
jasa selain
jasa
konsultansi,
jasa
pemborongan,
dan
pemasokan
barang.
Jasa Lainnya adalah
jasa yang
membutuhkan
kemampuan
tertentu yang
mengutamakan
keterampilan
(
skillware
)
dalam
suatu sistem tata
kelola yang telah
dikenal luas di
dunia usaha untuk
menyelesaikan
suatu pekerjaan
atau segala
pekerjaan dan/atau
penyediaan jasa
selain Jasa
Konsultansi,
pelaksanaan
Pekerjaan
Konstruksi dan
pengadaan Barang
(20)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET Defini
si
(cont’ )
Sayembara
belum diatur Sayembarametode pemilihan adalah Penyedia Jasa yang memperlombakan gagasan orisinal,
kreatifitas dan inovasi tertentu yang
harga/biayanya tidak dapat ditetapkan
berdasarkan harga satuan
Kontes
belum diatur Kontespemilihan Penyedia adalah metode Barang yang
memperlombakan
Barang/benda tertentu yang tidak mempunyai harga pasar dan yang harga/biayanya tidak dapat ditetapkan
berdasarkan harga satuan
(21)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES
80/03 PERPRES 54/10 KET 7. Pelelan gan /Seleksi sebelu m tahun anggar an Proses pengadaan dpt dilakukan sblm dokumen anggaran disahkan Proses pengadaan dpt dilakukan stlh rencana kerja dan anggaran K/L/D/I disetujui oleh DPR/DPRD Keppres 42/2002 telah direvisi menjadi Perpres 53/ 2010 (ttg penunjukan PPK dsb) 8. Pekerja an Komple ks Untuk pekerjaan diatas Rp. 50 M Untuk pekerjaan
diatas Rp. 100 M
9. Materai Digunakan untuk: • surat penawaran • Formulir isian kualifikasi • Kontrak Digunakan hanya untuk dokumen kontrak dan Formulir Isian Kualifikasi 21
(22)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES
54/10
KET
II. ORGANISASI PENGADAAN
10
.
Organis
asi
Pengad
aan
Organisasi
belum di
kelompokk
an jelas
1.PA/KPA;
2.PPK;
3.ULP/Pejabat
Pengadaan;
4.Panitia/Peja
bat
Penerima
Hasil
Pekerjaan
11
.
Perangk
at
organis
asi ULP
Belum
diatur
a.Kepala;
b.Sekretariat;
c. Staf
pendukung;
d.Kelompok
kerja .
(23)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KET
A
. PENGGUNA ANGGARAN/KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
12
.
Tugas
dan
kewenan
gan
Belum
diatur
dengan
tegas
•
mengumumkan
Rencana Umum
Pengadaan
•
menetapkan
Panitia/Pejabat
Penerima Hasil
Pekerjaan
13
.
Penetapa
n
pemenan
g
/penyedia
oleh
PA/KPA di
K/L/I atau
Kep.Daer
ah di
Daerah
Pengadaa
n
Barang/Jas
a diatas
Rp. 50M
1. Paket
pengadaan
Barang/Pekerjaa
n
Konstruksi/Jasa
Lainnya diatas
Rp. 100M
2. Paket
pengadaan Jasa
Konsultansi
diatas
Rp. 10 M
(24)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KET
14
.
Kuasa
Pengguna
Anggaran
(KPA)
Tidak
diatur
dengan
jelas
-
Dpt diangkat lebih
dari 1 (satu) orang
sesuai beban
pekerjaan/rentang
kendali PA.
-
Di angkat oleh PA
(tgkt Pusat)
-
Ditetapkan oleh
Kepala Daerah (tgkt
Daerah)
-
KPA untuk dana
dekonsentrasi dan
tugas pembantuan
diangkat oleh PA
atas usul Kepala
Daerah
(25)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KE
T
B.
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
15
.
Tugas
dan
fungsi
-
Menetapk
an
dokumen
pengadaa
n;
-
Menetapk
an
pemenang
;
-
menyusun dan
menetapkan rencana
pengadaan:
Spesifikasi teknis;
Rincian HPS
Rancangan kontrak
-
tidak menetapkan
pemenang
-
menyimpan dan
menjaga keutuhan
seluruh dokumen
pelaksanaan
(26)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KE
T
16
.
Kewen
angan
lain
Belum diatur
dengan jelas
•
dapat
mengusulkan
perubahan paket
dan jadwal
pekerjaan kpd PA
•
dapat menetapkan
tim pendukung
tim atau tenaga
ahli pemberi
penjelasan teknis
(aanwijzer)
17
.
Persya
rat-an
manaje
ri-al
-
Pendidikan
min. D3
-
DP3 untuk
masa 3
tahun
terakhir
dengan nilai
minimal
“Baik”.
-
Pendidikan
min S1
-
Tidak ada
(27)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KE
T
18
.
Kewajiba
n
berserti
fikat
Dalam masa
transisi,
sebelum
memiliki
sertifikat
,
seseorang
yang telah
diangkat
menjadi PPK
harus
mengikuti
pelatihan
.
a. PPK pada K/L/I
bersertifikat
sejak
Perpres ini
berlaku;
b.
PPK pada K/L/I
yang ditugaskan di
Unit Pelaksana
Teknis (UPT)
Pusat/Kab/Kota
paling lambat 1
Januari 2012
; dan
c.PPK pada
Pemerintah
Prop/Kab/Kota
paling lambat 1
Januari 2012
.
(28)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KET
C.
ULP/PEJABAT PENGADAAN
19
.
Kewenang
an
Pembentu
kan ULP
Belum
diatur
Menteri/pimpin
an
Lembaga/Kepal
a
Daerah/pimpina
n Institusi.
20
.
Fungsi
ULP
Sama
dengan
panitia, utk
pengadaan
Barang/jasa
>
Rp.50 jt
•
Pengadaan
Barang/Pekerj
aan
Konstruksi/Jas
a Lainnya
Rp. 100 jt
•
Pengadaan
Jasa
Konsultansi
Rp.50 jt
(29)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KET
21
.
Kelompo
k kerja
ULP
Sama
dengan
panitia,
berjumlah
gasal, min 3
(tiga) orang
sesuai
besaran
nilai
pekerjaan
•
Berjumlah gasal
minimal 3 (tiga)
orang
•
Dapat ditambah
sesuai dg
kompleksitas
pekerjaan.
•
Dapat dibantu
aanwijzer
22
.
Pejabat
Pengada
an
Melaksanak
an
Penunjukan
Langsung
utk
pengadaan
Barang/jasa
≤ 50 jt
•
melaksanakan
Pengadaan
Langsung
•
Pengadaan
Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa
Lainnya
≤ Rp.
100 jt
•
Pengadaan Jasa
Konsultansi
≤Rp.50 jt
(30)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET 23
. Tugas, wewenan g dan
tanggung jawab
ULP
- menyusu
n Dok.
Pengadaa n;
- mengusul
kan
pemenan g
- menetapkan Dok.
Pengadaan; - menetapkan
pemenang utk
Pengadaan
Barang/Pek.Konstr uksi/Jasa Lainnya
≤ Rp.100 M;
Pengadaan Jasa
Konsultansi ≤ Rp. 10 M
- menjawab
sanggahan 24
. Kewenangan lain Belum diatur dengan jelas
Dapat mengusulkan kpd PPK:
• perubahan HPS;
• Perubahan spesifikasi.
(31)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KET
D.
PANITIA/PEJABAT PENERIMA HASIL
PEKERJAAN
25
.
Ketentu
an
umum
Belum
diatur
-
Ditetapkan oleh
PA/KPA
-
Dapat dibantu
oleh tim/tenaga
ahli yg ditetapkan
PA/KPA
26
.
Tugas
dan
fungsi
Belum
diatur
-
Memeriksa hasil
pekerjaan
-
Menerima hasil
pekerjaan
-
Membuat dan
menandatangani
Berita Acara serah
terima
(32)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET E. PENYEDIA BARANG/JASA
27
. Persyaratan
- KD diberlakukan untuk semua
jenis pengadaan - SKP untuk
pengadaan Jasa Pemborongan
- KD untuk pengadaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa Lainnya
- SKP untuk pengadaan Pekerjaan
Konstruksi dan Jasa Lainnya
28
. Kemampu-an Dasar (KD)
- Utk Jasa
Pemborongan
KD=2 NPt
- Utk Barang/Jasa Lainnya, KD= 5 NPt
- Utk Jasa
Konsultansi KD=3NPt
- NPt utk 7 tahun terakhir
- Utk Pek.
Konstruksi, KD = 3 NPt
- Utk Jasa Lainnya KD = 5 NPt
- NPt utk 10
tahun terakhir
(33)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET 29
. Nilai KD minimum Tidak tegas batasan minimum nilai KD
sama dengan
nilai total HPS
30
. Sisa Kemampu an
Keuangan (SKK)
Persyaratan Penyedia
Jasa
Pemboronga n
Tidak diwajibkan lagi adanya SKK
31
. Dukungan Keuangan dari Bank
• 10 % untuk jasa
pemboronga n
• 5% untuk selain jasa pemboronga n
Minimal 10 % dari nilai kontrak
untuk pekerjaan
(34)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KET
32
.
Sisa
Kemamp
uan
Paket
. Hanya
diberlaku
kan untuk
Jasa
Pemboron
gan
- Nilai SKP
tidak
disebutka
n
-
Pekerjaan
konstruksi
dan Jasa
Lainnya
-
Usaha kecil
KP
=5
-
Usaha non
kecil
KP = 6
atau
1,2 N
-
N
= Jumlah
paket pekerjaan
terbanyak yang
dapat ditangani
pada saat
bersamaan
selama kurun
waktu 5 (lima)
tahun terakhir
Tercantu m di Lampira n
(35)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KET
III. RENCANA UMUM PENGADAAN
33. Ketentua
n umum
Belum
diatur
dengan
jelas
-
disusun oleh PA
-
meliputi
kegiatan dan
anggaran yg
akan
dibiayai oleh
K/L/D/I sendiri
dibiayai
dengan
co-financing
34. Biaya
pelaksan
aan
pengada
an
Belum
diatur
dengan
jelas pada
tahap mana
biaya
tersebut
disiapkan
Biaya pelaksanaan
pengadaan
merupakan bagian
dari Rencana
Umum Pengadaan
yang disusun dan
ditetapkan oleh
PA/KPA
(36)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KET
IV. SWAKELOLA
35
.
Pekerjaa
n yang
dapat di
swakelola
kan
Terdapat 8
pekerjaan
yang dapat
diswakelol
akan
Ditambah 4 jenis
pekerjaan baru:
pekerjaan survey,
Pekerjaan
industri kreatif,
inovatif, budaya
dan penelitian
laboratorium
Penelitian dan
pengembangan
dalam negeri.
Pengembangan
industri
pertahanan,
alutsista
dan
almatsus
dalam
negeri
(37)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES
54/10
KET
36
.
Pelaksa
na
Swakel
ola
a. Pejabat
Pembuat
Komitmen;
b. instansi
pemerintah
lain non
swadana;
c. kelompok
masyarakat/
lembaga
swadaya
masyarakat
penerima
hibah.
a.K/L/D/I
Penanggung
Jawab
Anggaran;
b.Instansi
Pemerintah
Lain
pelaksana
Swakelola;
c.Kelompok
Masyarakat
Pelaksana
Swakelola
Mekan isme Hibah diatur tersendir i
(38)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET 37
. Penyaluran dana swakelol a kpd kel.
masyara kat
Khusus untuk pekerjaan
konstruksi:
1. 50% apabila organisasi pelaksanaan penerima
hibah telah siap;
2. 50% sisanya apabila
pekerjaan telah
mencapai 30%.
Untuk semua jenis pekerjaan:
1. 40% apabila kel.masy. telah siap
melaksanakan Swakelola;
2. 30% apabila pekerjaan telah mencapai 30%; dan
3. 30% apabila
pekerjaan telah mencapai 60% 38
. Dasar Pelaksa naan
swakelol a oleh Kelompo k
masyara kt
Belum diatur Kontrak antara PPK pada K/L/D/I
Penanggung Jawab Anggaran dengan Kelompok
Masyarakat Pelaksana Swakelola
(39)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KE
T
39
.
Pelaksan
aan
Swakelol
a oleh
kelompo
k
masyara
kat
Pekerjaan
yang dapat
dilaksanak
an oleh
kelompok
masyaraka
t belum
diatur
secara
jelas.
•
Kelompok
Masyarakat yang
mampu
melaksanakan
pekerjaan;
•
Pekerjaan
Konstruksi hanya
dapat berbentuk
rehabilitasi,
renovasi dan
konstruksi
sederhana;
•
konstruksi
bangunan baru
yang tidak
sederhana,
dibangun oleh
K/L/D/I
Penanggung Jawab
Anggaran ----
diserahkan kepada
kelompok
masyarakat
(40)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET V. PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
BARANG/JASA
A. METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA 40. Pengad
aan
Barang/ Jasa
Lainnya
1.Pelelangan Umum
2.Pelelangan Terbatas
3.Pemilihan Langsung 4.Penunjukan
Langsung
1.Pelelangan
•Pelelangan Umum
•Pelelangan Sederhana 2.Penunjukan
Langsung 3.Pengadaan
Langsung
4.Sayembara/Kon tes
41. Pengad aan
Pekerja an
Konstru ksi
1.Pelelangan Umum
2.Pelelangan Terbatas
3.Pemilihan Langsung 4.Penunjukan
Langsung
1.Pelelangan Umum
2.Pelelangan Terbatas
3.Pemilihan Langsung 4.Penunjukan
Langsung 5.Pengadaan
Langsung
Disesu aikan denga n PP29 thn 2000
(41)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KET
42
.
Pengada
an Jasa
Konsulta
nsi
1. Seleksi
Umum
2. Seleksi
Terbatas
3. Seleksi
Langsung
4. Penunjukan
Langsung
1.Seleksi
•
Seleksi Umum
•
Seleksi
Sederhana
2.Penunjukan
Langsung
3.Pengadaan
Langsung
4.Sayembara
43
.
Pelelang
an
/Seleksi
Sederha
na
Tidak diatur
• Untuk pengadaan Barang/Jasa yang: a.tidak kompleks,atau bersifat sederhana
b.Bernilai ≤ Rp. 200 jt.
• Pasca kualifikasi (untuk
pelelangan/seleksi perorangan)
• Pengumuman min 3 hari
(42)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KET
44
.
Pengad
aan
Langsu
ng
Tidak
diatur
a. Utk peng. Barang/
Pek. Kons/ Jasa
Lainnya
Untuk pengadaan
≤ Rp. 100 jt
Keb. Operasional
K/L/D/I
Teknologi
sederhana
Risiko kecil
Penyedia orang
perseorangan
dan/atau badan
usaha kecil
b. utk peng. Jasa
Konsultansi:
Keb operasional
K/L/D/I
Untuk pengadaan ≤
Rp. 50 jt
(43)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES
80/03 PERPRES 54/10 KET
45. Sayemb ara/Kont es
Tidak diatur • Sayembara :
memperlombakan gagasan, ide dll
• Kontes:
memperlombakan sesuatu yang sudah ada.
• Persyaratan penyedia lebih sederhana
• Tidak perlu HPS, cukup
menggunakan Pagu Anggaran
• Evaluasi oleh tim juri/tim ahli
46. Batasan Penun-jukan Langsun g
Keadaan tertentu, a/l:
batasan nilai ≤ Rp 50 juta
Barang khusus
Tanpa batasan nilai
untuk pengadaan dalam keadaan
tertentu dan barang khusus
(44)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES
80/03 PERPRES 54/10 KET
47. Penunju kan
Langsun g
a. Keadaan tertentu adalah: 1)
penangan an darurat – dst...
(kalimat dianggap kurang jelas)
a. Keadaan tertentu adalah:
1) penanganan darurat
yang tidak dapat
direncanakan sebelumnya dan waktu penyelesaian pekerjaannya harus
segera, untuk:
a) pertahanan negara, dan/atau
b) keamanan
masyarakat, dan/atau c)
keselamatan/perlindungan masyarakat:
(1)akibat adanya
bencana alam
dan/atau, bencana
non-alam dan/atau
bencana sosial;
dan/atau
(2)dalam rangka
pencegahan bencana;
dan/atau
(3)akibat kerusakan
infrastruktur yang
dapat menghentikan kegiatan pelayanan publik.
(45)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES
80/03 PERPRES 54/10 KET
48. Penunj ukan Langsu ng
b.keadaan khusus adalah: dst....
hanya ada 5 jenis, diantara-nya:
-
Pengadaa n
barang/ja
sa yang
bersifat rahasia
b.barang/pekerjaan khusus adalah....dst (ditambahkan 3 jenis barang/pekerjaan): 5)pekerjaan pengadaan
mobil, sepeda motor dan/atau kendaraan bermotor lainnya
dengan harga khusus untuk pemerintah
(Government Sales
Operation/ GSO);
6)sewa penginapan/ hotel; atau
7)lanjutan sewa
gedung/kantor, dan lanjutan sewa ruang terbuka atau tertutup lainnya.
- Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat rahasia tidak lagi termasuk
dalam kategori
barang/jasa yang dapat dilakukan dengan
Penunjukan Langsung
Harga GSO hrs tercantu m dlm website penyedia dan
website pengadaa n
nasional
(46)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES
80/03 PERPRES 54/10 KET
B. METODE PEMASUKAN DOKUMEN 49. Satu
sampul utk
pengada an Jasa Konsulta nsi
Untuk metode evaluasi
Penunjukan Langsung
- utk pelaksanaan
Seleksi Sederhana
- utk metode
evaluasi pagu anggaran dan biaya terendah
- utk Seleksi
Konsultan
Perorangan dg evaluasi kualitas 50. Dua
sampul digunakan Dapat untuk semua jenis
pengadaan
Tidak dapat
digunakan untuk
pengadaan Pekerjaan Konstruksi.
51. Dua Tahap
• Dapat
digunakan untuk semua jenis
pengadaan
• tidak dapat digunakan utk pengadaan Jasa Konsultansi
(47)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah N
O TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET C. METODE EVALUASI
52 .
Metode evaluasi sistem nilai dan biaya
selama umur
ekonomis
Penggunaan metode
evaluasi
tergantung pertimbangan panitia
Hanya untuk pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya yang bersifat kompleks.
53 .
Persyarata n
Pengguna an Sistem Nilai
Belum diatur a. besaran bobot biaya antara 70% s/d 90% dari total bobot keseluruhan; b. unsur yang dinilai
harus bersifat kuantitatif atau yang dapat
dikuantifikasikan; dan
c. tata cara dan
kriteria ---jelas dan rinci dalam Dokumen
Pengadaan
(48)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah N
O TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET 54
.
Metode evaluasi pengadaa n Jasa
Konsultan si
1. Kualitas; 2. Kualitas
teknis dan biaya;
3. Pagu
anggaran; 4. Biaya
terendah; 5. Penunjukk
an
Langsung
1. Kualitas;
2. Kualitas teknis dan biaya;
3. Pagu anggaran; 4. Biaya terendah; (Metode evaluasi penunjukkan
langsung, dihilangkan karena merupakan
metode pemilihan bukan metode
evaluasi) 55
.
Metode evaluasi utk Seleksi Sederhana
Tidak diatur 1. Pagu Anggaran 2. Biaya terendah 56
.
Metode evaluasi Pengadaan Jasa
Konsultansi Perorangan
Tidak diatur Kualitas
(49)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES
80/03 PERPRES 54/10 KET
D. KUALIFIKASI 57
.
Pengguna an
Prakualifi kasi
Belum
dirinci a. Usaha);Jasa Konsultansi (Badan b. Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya yang bersifat kompleks melalui Pelelangan
Umum;
c.Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya yang menggunakan
Metode Penunjukan
Langsung, kecuali untuk penanganan darurat.
58 .
Pengguna an Pasca Kualifikas i
Belum
dirinci 1. Pelelangan Umumkecuali Pelelangan Umum , untuk Pekerjaan
Kompleks;
2. Pelelangan
Sederhana/Pemilihan Langsung;
3. Pemilihan Penyedia Jasa
Konsultansi Perorangan.
(50)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES
80/03 PERPRES 54/10 KET
59 .
Penilaian Prakualifik asi
Belum diatur
secara jelas
- Utk pengadaan
Barang/Pek.Konstruksi/ Jasa Lainnya ----
sistem gugur
- Utk pengadaan Jasa
Konsultansi Badan Usaha---- sistem nilai
E. KONTRAK 60
.
Persetujua n Kontrak Tahun
Jamak yang didanai
APBN
Menteri Keuang an
a. Menteri Keuangan untuk kegiatan yang nilainya
diatas Rp10.M;
b. Pimpinan K/L/I untuk kegiatan yang nilai kontraknya sampai dengan Rp10 M bagi kegiatan: penanaman
benih/bibit, penghijauan, pelayanan perintis
laut/udara, makanan dan obat di rumah sakit,
makanan untuk
narapidana di Lembaga Pemasyarakatan,
pengadaan pita cukai, layanan pembuangan sampah dan pengadaan jasa cleaning service.
(51)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah N
O TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET 61
. Kontrak Payung
(framew ork
agreeme nt)
Belum
diatur a.Kontrak antara pemerintah dg penyedia
b.Kontrak harga satuan
c.Untuk
barang/jasa yang dibutuhkan
berulang
d.Volume blm
diketahui pada saat tanda
tangan kontrak e.Pembayaran oleh
msg-msg PPK 62
. Kontrak Pengada an
Bersama
Sudah
diatur tapi belum
banyak
diimplemen tasi-kan
bahwa
co-financing dpt
dilaksanakan oleh bbrp PPK dengan sumber dana yg berbeda
(APBN-APBN, APBD-APBD, atau APBN-APBD)
Pembagia n beban dan
tanggung jawab
diatur dalam kontrak.
(52)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah N
O TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET 63 . Kontrak Pengada an Pekerjaa n Terintegr asi Belum
diatur merupakan pengadaan
pekerjaan konstruksi yang bersifat kompleks dengan menggabungkan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan/atau pengawasan Kontrak Pengadaa n Pekerjaa n Terintegr asi
F. HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) 64 . Harga Perkiraa n Sendiri (HPS) - diumumka n pada saat aanwijzing . - Tidak menjadi batas atas penawara n
- Disusun dan ditetapkan PPK untuk semua
metode pemilihan
penyedia barang/jasa,
kecuali
kontes/sayembara tidak perlu HPS
- Diumumkan pada saat
pengumuman lelang;
- Menjadi batas atas penawaran utk
Barang/Pek.Kons/Jasa Lainnya
(53)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
N
O TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET 65
.
HPS (cont’)
• Disusun paling lama 28 hari
sebelum batas akhir pemasukan penawaran
• Dasar untuk menetapkan besaran nilai Jaminan
Pelaksanaan bagi penawaran yang nilainya lebih
rendah dari 80% nilai total HPS
• HPS bukan
sebagai dasar
untuk menentukan besaran kerugian negara
(54)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah N
O TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET 66
. Sumber Data HPS
5 sumber data
untuk penyusu nan HPS
Ditambahkan 4 sumber data:
• inflasi tahun
sebelumnya, suku bunga berjalan
dan/atau kurs tengah Bank Indonesia;
• hasil perbandingan dengan Kontrak
sejenis, baik yang dilakukan dengan
instansi lain maupun pihak lain;
• norma indeks; dan/atau
• informasi lain yang dapat
dipertanggungjawabk an
Harga dari
agen tunggal
tidak lagi
menjadi salah satu dasar untuk penyusu n-an
HPS
(55)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah N
O TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET F . JAMINAN PENGADAAN BARANG/JASA
67
. Persyaratan Jaminan
Belum diatur Jaminan harus dapat:
a.Dicairkan sebesar nilai jaminan
b.Dicairkan dalam waktu 14 hari
c.Bersifat
unconditional 68
. Penerbit Jaminan Bank Umum atau Perusahaan Asuransi
Bank Umum, Perusahaan
Penjaminan, dan Perusahaan
Asuransi 69
.
Persyara tan
Asuransi penerbit jaminan
Belum diatur Perusahaan
Asuransi Umum
yang mempunyai ijin Depkeu/Bapepam
-LK untuk menjual produk jaminan (suretyship).
(56)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KE
T 70. Besarnya
Jaminan Pelaksana an
Untuk penawaran dibawah 80% HPS nilai jaminan
pelaksanaan 5% dikali 80% HPS (4%)
Untuk penawaran dibawah 80% HPS nilai jaminan
pelaksanaan 5% dari HPS
71. Pengembal ian
jaminan pelaksana an
Setelah masa pemeliharaan selesai
- Setelah
berakhirnya masa pelaksanaan; atau
- Setelah
penyerahan jaminan
pemeliharaan 72. Jaminan
sanggahan banding
Belum diatur 2 perseribu (2‰) dari HPS, maksimal Rp.50 juta
G. GARANSI 73. Sertifikat
Garansi Belum diatur
- Penyedia barang harus
menyerahkan sertifikat garansi
- Sertifikat garansi
diterbitkan oleh
produsen atau pihak yang ditunjuk
(57)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah N
O TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET H. PENGUMUMAN 74 . Media Pengumu man Pengadaa n Barang/Jas a
• Surat kabar nasional
• Surat kabar provinsi
• Papan
pengumuman resmi
a. Website K/L/D/I, b. Papan pengumuman resmi c. Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE 75
. Pengumuman atas penetapa n Penyedia Barang/Ja sa a.Pemberitahuan kepada peserta b.Papan pengumuman resmi a.Papan pengumuman resmi b.Website K/L/D/I 76
. Pengumuman Rencana Umum Pengadaa n Diumumkan melalui Portal Pengadaan Nasional, (www.pengadaanna sional-bappenas.go.id) diumumkan melalui website K/L/D/I dan Portal Pengadaan
Nasional,
www.inaproc.lkpp. go.id
(58)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES
80/03 PERPRES 54/10 KET
H. SANGGAHAN DAN SANGGAHAN BANDING 77. Sanggah dan sanggah banding Sanggah diajukan ke PPK dan sanggah banding ke PA/Kepala Daerah Sanggahan banding tidak menghentik an proses
Sanggah ke ULP, dan
sanggah banding ke Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan
Institusi (dgn tembusan ke PPK, ULP, APIP dan LKPP);
Sanggahan banding
menghentikan proses pengadaan;
78. Materi
sanggah a.l. termasuk: adanya
unsur KKN antara peserta; adanya unsur KKN antara peserta dengan Pejabat/ULP Materi sanggah:
penyimpangan thd
ketentuan dan prosedur pelelangan;
rekayasa tertentu yg
menghalangi terjadinya persaingan sehat; penyalahgunaan wewenang oleh ULP/Pejabat berwenang lainnya Unsur KKN menja -di mater i penga -duan. 58
(59)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES
80/03 PERPRES 54/10 KET I. UANG MUKA
79. Besaran
uang muka dalam
kontrak tahun jamak
Belum diatur dengan jelas
Yang terendah antara :
a.20% dari nilai kontrak tahun pertama; atau b.15% dari total
nilai kontrak J. KEADAAN KAHAR
80. Keadaan kahar
(force
majeur)
“Ganggua n industri lainnya” sering
ditafsirkan terlalu
luas
“Gangguan industri
lainnya” harus dinyatakan
melalui
keputusan
bersama antara Menteri
Keuangan
dengan Menteri Teknis terkait,
Setelah mendapat pertimbang an dari BPS, BPKP/
Inspektorat, dan LKPP).59
(60)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES
80/03 PERPRES 54/10 KET
M. PENYESUAIAN HARGA 81. Penyesua
ian harga
(Price
Adjustme nt)
Penghitungan penyesuaian harga dimulai dari bulan ke-1
Penghitungan
penyesuaian harga
dimulai dari bulan ke-13
VI. PENGGUNAAN BARANG/JASA PRODUKSI DALAM NEGERI 82. Tingkat
Kandunga n Dalam Negeri (TKDN)
Belum diatur secara tegas
a.TKDN +BMP> 40 % ---- wajib menggunakan Produksi Dalam Negeri b.Lelang terbuka --- jika
kurang dari 3 peserta --- lelang ulang
c.TKDN +BMP ---
mengacu pada Daftar Inventarisasi
Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri –
Kementrian Perindustrian
BMP maks 15%
(61)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah N
O TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET VI. PENGGUNAAN BARANG/JASA PRODUKSI DALAM
NEGERI 83
. Pemberla-kuan Preferen si Harga
Belum diatur secara tegas
a.untuk Barang/Jasa dalam negeri
(dibiayai rupiah murni )--- bernilai diatas Rp 5 M.
b.TKDN >25% --- mendapat
preferensi harga c.Barang produksi
dalam negeri
----Daftar Barang Produksi Dalam
Negeri Kementrian Perindustrian.
84
. Pengadaan Barang Impor
Persyarat an Barang impor
belum diatur dengan jelas
Barang impor harus mempunyai
sertifikat keaslian dan surat dukungan pabrik/prinsipal
(62)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES
80/03 PERPRES 54/10 KET
VII. PERAN SERTA USAHA KECIL 85. Nilai paket
pekerjaan utk usaha kecil Sampai dengan nilai Rp.1 M Sampai dengan nilai Rp.2.5 M
VIII. KEIKUTSERTAAN PERUSAHAAN ASING 86. Batas nilai untuk keikuts er-taan perusah a-an asing Perusahaan asing dapat ikut serta : a.Untuk
pekerjaan
konstruksi di atas Rp 50 M; b.Untuk
barang/jasa lainnya di
atas Rp 10 M; c.Untuk jasa
konsultansi di atas Rp 5 M.
Perusahaan
asing dapat ikut serta:
a.Untuk
pekerjaan
konstruksi di atas Rp 100 M;
b.Untuk
barang/jasa lainnya di
atas Rp 20 M;
c.Untuk jasa
konsultansi di atas Rp 10 M.
memberi kesempat an lebih luas kepada pengusah a/ kontraktor nasional. 62
(63)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES
80/03 PERPRES 54/10 KET
IX. KONSEP RAMAH LINGKUNGAN 87
. Konsep ramah
lingkungan (sustainabl e public procureme nt)
Tidak tercant um
a.Pengadaan yang ramah lingkungan adalah suatu proses pemenuhan
kebutuhan barang/jasa KLDI sehingga
keseluruhan tahapan proses pengadaan memberikan manfaat tidak hanya untuk KLDI tapi juga untuk
masyarakat dan
perekonomian dengan meminimalkan dampak kerusakan lingkungan. b.Konsep pengadaan yang
ramah lingkungan dapat diterjemahkan dalam
dokumen Pemilihan
berupa persyaratan yang mengarah kepada
pemanfaatan sumber daya alam secara arif dan
mendukung pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Bersifat intro-duksi
(1)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO
TOPIK
KEPPRES
80/03
PERPRES 54/10
KET
VII. PERAN SERTA USAHA KECIL
85. Nilai paket
pekerjaan
utk usaha
kecil
Sampai
dengan nilai
Rp.1 M
Sampai dengan
nilai Rp.2.5 M
VIII. KEIKUTSERTAAN PERUSAHAAN ASING
86. Batas
nilai
untuk
keikuts
er-taan
perusah
a-an
asing
Perusahaan
asing dapat
ikut serta :
a.Untuk
pekerjaan
konstruksi di
atas Rp 50 M;
b.Untuk
barang/jasa
lainnya di
atas Rp 10 M;
c.Untuk jasa
konsultansi
di atas Rp 5
M.
Perusahaan
asing dapat ikut
serta:
a.Untuk
pekerjaan
konstruksi di
atas Rp 100
M;
b.Untuk
barang/jasa
lainnya di
atas Rp 20 M;
c.Untuk jasa
konsultansi di
atas Rp 10 M.
memberi
kesempat
an lebih
luas
kepada
pengusah
a/
kontraktor
nasional.
(2)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES
80/03 PERPRES 54/10 KET
IX. KONSEP RAMAH LINGKUNGAN 87
. Konsep ramah
lingkungan (sustainabl e public procureme nt)
Tidak tercant um
a.Pengadaan yang ramah lingkungan adalah suatu proses pemenuhan
kebutuhan barang/jasa KLDI sehingga
keseluruhan tahapan proses pengadaan memberikan manfaat tidak hanya untuk KLDI tapi juga untuk
masyarakat dan
perekonomian dengan meminimalkan dampak kerusakan lingkungan. b.Konsep pengadaan yang
ramah lingkungan dapat diterjemahkan dalam
dokumen Pemilihan
berupa persyaratan yang mengarah kepada
pemanfaatan sumber daya alam secara arif dan
mendukung pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Bersifat intro-duksi
(3)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES
80/03 PERPRES 54/10 KET X. PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
88
. E-Procureme nt
E-Proc belum
diwajibkan
E-Proc dimulai 2012
untuk sebagian paket pekerjaan
89
. LPSE Belum diatur Kepala Daerah wajib membentuk LPSE 90
. Sistem e-procureme nt
Belum diatur dikembangkan oleh LKPP
91
. e-tendering Belum diatur
- Mulai dari
pengumuman pengadaan smp pemenang
- Dilaksanakan dg
sistem pengadaan scr elektronik yg
diselenggarakan oleh LPSE
92
. e-purchasing Belum diatur
- katalog elektronik
- diselenggarakan oleh LKPP
- menggunakan kontrak payung
- efisiensi biaya dan waktu
(4)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
XI. PENGADAAN KHUSUS & PENGECUALIAN 93
. Pengadaan khusus untuk TNI dan Polri serta
pengadaan di Luar
Negeri
belu m
diatur
1) Pengadaan Alutsista TNI ditetapkan oleh Menhan dan almatsus Polri
ditetapkan oleh Kapolri; 2) Pengadaan alutsista dan
almatsus dilakukan oleh industri DN;
3) Jika pengadaan dari LN maka pengadaannya
langsung dari pabrikan LN yang terpercaya*;
4) Tata cara msg-msg
pengadaan diatur oleh Menhan dan Kapolri
(berpedoman pada tata nilai Perpres).
5) Tatacara pengadaan di Luar Negeri untuk
kebutuhan perwakilan RI di LN dapat diatur lebih lanjut oleh Menteri Luar Negeri**:.
*Pengad aan dari sumber LN harus bekerjas a-ma dengan industri dan
lembaga riset DN **menye -suaikan diri
dengan praktik pengada an yg sehat di negara terkait.
(5)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK KEPPRES 80/03 PERPRES 54/10 KET
XII. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 94. Sertifikat
Ahli
Pengadaa n
Sertifikat Ahli Pengadaan ---- bukti memiliki keahlian dalam Pengadaan
Barang/Jasa
Sertifikat Keahlian pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah --- bukti memiliki kompetensi dan Kemampuan
profesi di bidang Pengadaan
Barang/Jasa 95. Unit
Layanan Pengadaa n (ULP)
Bentuk ULP belum diatur
ULP harus
dibentuk paling lambat pada TA
2014
XIII. DAFTAR HITAM 96. Daftar
Hitam Tata cara belum diatur Daftar Hitam Nasional dalam Website
pengadaan nasional
Akan diatur dalam Peraturan Kepala LKPP
(6)
L
K
PP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
NO TOPIK PERPRES 54/10 KET
XIV. LAIN-LAIN 97. Pemberlak
uan
Perpres
1. Perpres 54/2010 berlaku sejak 6 Agustus 2010;
2. Pengadaan yg dilaksanakan
sebelum 1 Januari 2011 tetap dapat berpedoman pada Keppres 80/2003. 3. Pengadaan yang sedang
dilaksanakan berdasarkan Keppres 80/2003, dilanjutkan dengan tetap berpedoman pada Keppres 80/2003. 4. Perjanjian/Kontrak yg telah
ditandatangani berdasarkan
Keppres 80/2003, tetap berlaku sampai dengan berakhirnya
Perjanjian/Kontrak.
5. Keppres 80/2003 dicabut mulai 1 Januari 2011.
98. Pengumu man di Surat Kabar
Pengumuman di surat kabar nasional dan/atau provinsi, tetap dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan di surat kabar yang telah ditetapkan, sampai dengan berakhirnya perjanjian/Kontrak
penayangan pengumuman Pengadaan Barang/Jasa.