PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM DI PANTI Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Diberikan Teknik Relaksasi Napas Dalam Di Panti Werdha Dharma Bhakti Surakarta.

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA SEBELUM DAN
SESUDAH DIBERIKAN TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM DI PANTI
WERDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan

Disusun oleh :
SARMINI
J 210.080.084

FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

1
Perbedaan tingk
P
kat Kecemasan Pada
P

Lansia Seb
belum dan Sesud
dah
D
Diberikan
Teknik
k Relaksasi Napa
as Dalam di Panti Werdha Dharm
ma Bhakti Suraka
arta (Sarmini)

PENELIT
TIAN

PE
ERBEDAA
AN TINGK
KAT KECEMASAN
N PADA LANSIA
L

SEBELUM DAN SESUDAH
S
H DIBERIKAN TEK
KNIK
DHARMA
RELA
AKSASI NAPAS
N
DA
ALAM DI PANTI WERDHA
W
A
BHA
AKTI SURA
AKARTA
A
Sarmini*
S
A Muhlis
Abi

sin, S.KM. M.Kep**
Ns.Vinami Yulian, S.Kep.**
A
Abstrak

Semuaa orang pernah mengalam
mi reaksi kecemasan, terrmasuk lansiia. Kecemassan
y
yang
tidak dapat diataasi menimbbulkan damppak yang buruk.
b
Padaa lansia dappat
m
menyebabka
an gangguann tidur, tekannan darah meningkat,
m
d
detak
jantungg cepat, nappas
p

pendek,
seriing pusing. Dari 10 lansia di Panti Werdha Dhharma Bhaktti Surakarta di
d
dapatkan
7 lansia
l
menggalami peninngkatan tekannan darah, gangguan
g
tiddur, dan seriing
p
pusing,
sehiingga kecem
masan harus segera ditaangani salahh satunya teeknik relaksaasi
n
napas
dalam
m. Penelitian ini bertujuaan untuk menngetahui Perrbedaan tingkkat kecemassan
p
pada
lansia sebelum dann sesudah diberikan

d
tekknik relaksassi napas dalam. Penelitiian
i merupak
ini
kan penelitiaan quasi exssperimen deengan pendeekatan pretees-postest with
c
control
group design. Sampel pennelitian adallah 34 lansia yang meemiliki tingkkat
k
kecemasan
sedang.
s
Instrrumen penellitian adalah kuesioner kecemasan.
k
T
Teknik
analisis
d menggu
data
unakan uji t--test. Hasil analisis

a
dipeeroleh nilai t hitung = 100,246 (ρ vallue
= 0,000) yan
ng dapat disiimpulkan baahwa ada perrbedaan tingkkat kecemassan pada lanssia
sebelum dan
n sesudah diiberikan teknnik relaksasi napas dalaam. Kesimpuulan penelitiian
m
menunjukka
an bahwa (1) Kecemasaan yang diallami lansia sebelum dillakukan teknnik
r
relaksasi
naapas dalam adalah sedaang. (2) Keccemasan yaang dialami lansia setellah
d
dilakukan
teeknik relakssasi napas dalam sebaagian menggalami penuurunan tingkkat
k
kecemasan
dan sebagiaan tetap haanya mengaalami penuruunan skor saja. (3) Ada
A
p

perbedaan
tiingkat kecem
masan pada lansia kelom
mpok perlakkuan sebelum
m dan sesuddah
d
diberikan
teeknik relaksaasi napas daalam (4) Adda perbedaann tingkat keecemasan paada
l
lansia
antaraa kelompok perlakuan
p
daan kontrol seetelah diberiikan post test
Kata kunci:Tiingkat kecema
asan, teknik relaksasi
r
nap
pas dalam, lan
nsia


2
Perbedaan tingk
P
kat Kecemasan Pada
P
Lansia Seb
belum dan Sesud
dah
D
Diberikan
Teknik
k Relaksasi Napa
as Dalam di Panti Werdha Dharm
ma Bhakti Suraka
arta (Sarmini)

A
Abstract

Every one ever experiences

e
worrying inncluding eldderly people. Unresolvved
worrying will
w
w lead to bad things. In elderlyy people exxperiencing sleeplesneess,
i
increasing
blood
b
pressuure, increassing of hearrt rate , brreathlessnesss, easy to get
g
h
headache.
Of
O the ten in Panti Werddha Dharma Bhakti of Suurakarta in get
g seven haave
i
increaseing
blood pressuure, experienncing sleepllesneess andd easy to get headache, are
a

e
examples
off this problem
m which shoould be fix quickly,
q
one of which too perform deeep
b
breath
for relaxation
r
teechnique. Thhis research is aimed too know the differences of
w
worrying
lev
vel in elderly people before and afteer being givven deep breathing theraapy
a relaxation
as
n. This reseaarch is quasii experimentt wich uses aprroachig
a
m

method
preteest
a postest with
and
w controll group desiggn.Sample used
u
in reseaarch is incluuded 34 elderrly
p
people
who
o have midddle woryingg level. An Instrument of researchh is worryiing
q
questioner.
Analyzing
A
teechnique is use
u t- test. The
T analysis result t hitunng = 10,246 (ρ
v
value
= 0,00
00) it means there are diffference betw
ween worryiing level occcurs in a group
w
which
has and
a has not been given relaxation therapy.
t
Coonclusions of
o the researrch
showed that (1) Worryinng level had by elderly people
p
who have
h
not given deep breaath
r
relaxation
teechnique is middle. (2) Worrying level
l
in som
me elderly paients reducces
a
after
being given
g
relaxaation techniqque and others experiencce reducing scors
s
only. (3)
(
d
difference
worrying
w
levvel occurs in a group which has and has noot been givven
r
relaxation
th
herapy (4) There
T
are diffferences of worrying leevels in grooups of elderrly
p
people
whicch are appliedd treatment and
a control after post tesst.
K
Keyword:
Wo
orrying Level, Deep Breath
h Relaxation Technique,
T
Ellderly People .

PENDAHU
ULUAN
Lansia merupakan bagian dari
d
mbuh kemb
bang manussia,
proses tum
d
dari
bayi, anak-anak, dewasa dan
d
a
akhirnya
menjadi tua. Menurut BPS
B
Pada tahun
n 2000 jum
mlah lansia di
Indonesia diproyeksikan
n sebesar 7,28
7
% dan pa
ada tahun 2020 menjjadi
s
sebesar
11,34%. Bahkan data biro
b
Amerika
s
sensus
Serikat
Indo
memperkirakan
onesia
akkan
mengalami peningkatan
n jumlah lan
njut
90-2025, ya
aitu
usia pada tahun 199
s
sebesar
41,4% (Marya
am, 2008 &
A
Azizah,
2011).
si lansia di propinsi Ja
awa
Prevalens
T
Tengah
seb
bagai salah
h satu propinsi
besar pada tahun 2000
0 mencapai 9,6

persen. Angka tersebutt jauh di attas
p
ju
umlah lansia
a nasional ya
ang hanya 7,6
7
p
persen
pad
da tahun 2000. Ussia
h
harapan
hidu
up mencapa
ai 64,9 tahu
un,
d
dimana
pend
duduk lansia
a wanita rattara
ata 67,2 tah
hun dan priia 63,8 tahu
un.
S
Secara
kuantitatif kedu
ua parametter
te
ersebut berrdampak pa
ada berbag
gai
p
persoalan
ya
ang akan dih
hadapi sepe
erti
m
masalah
sa
andang, pan
ngan, papa
an,
k
kesehatan,
ekonomi dan lainn
nya
(D
Depkes, 200
03).
Semua orang
o
perna
ah mengala
ami
re
eaksi kece
emasan termasuk pa
ara
la
ansia. Bila seseorang
s
b
bertambah
t
tua
m
maka
kemam
mpuan fisik dan psikisn
nya
p
perlahan-laha
an
akan
mengala
ami
p
penurunan
y
yang
berpe
engaruh pada
k
kondisi
mental dan psiilokogi sepe
erti
k
kurang
perccaya diri, cemas,
c
stre
ess

3
Perbedaan tingk
P
kat Kecemasan Pada
P
Lansia Seb
belum dan Sesud
dah
D
Diberikan
Teknik
k Relaksasi Napa
as Dalam di Panti Werdha Dharm
ma Bhakti Suraka
arta (Sarmini)

dan depres
d
si . Gejala kecemassan
s
sering
terja
adi dan san
ngat menco
olok
pada usia lanjut
l
karen
na menghad
dapi
masa tua. Gejala-ge
ejala terse
ebut
s
seperti
keta
akutan, pan
nik, ganggu
uan
perut, mual, muntah, diare,
d
sembe
elit,
s
sesak
napa
as, dan ketiidak mampu
uan
bergaul den
ngan orang lain (Bensson,
2
2001).
san adalah sebuah emo
osi,
Kecemas
kekhawatira
an yang tidak jelas se
erta
s
suatu
kea
adaan
yan
ng
memb
buat
s
seseorang
tidak nyyaman, ya
ang
engan perassaan tidak pa
asti
berkaitan de
d
dan
tidak berdaya. Kea
adaan ini tid
dak
memiliki
obyek
ya
ang
spessifik
(Kusumawati, 2010 & Gail,
G
2006).
Cara kla
asik mengattasinya ada
alah
d
dengan
relaksasi. Me
etode relakssasi
t
terdiri
dari beberapa
b
macam yaitu (1)
otot
(2)
pernapassan
relaksasi
(3) imagerri training (4)
d
diafragma
biofeedback
k dan (5) hiipnosis. Tekknik
relaksasi na
apas dalam telah diketa
ahui
e
efektif
menurunkan
m
ketegang
gan
t
terhadap
ke
ecemasan un
ntuk perawa
atan
d
dan
pe
encegahan
ganggu
uan
pernapasan, hiperventtilasi, penya
akit
d
darah
tinggi, penyakit jantung,
j
sussah
ala disebabkkan
hendak tidur, sakit kepa
t
tekanan
dan asma (Be
enson, 2001
1 &
Miltenberger, 2004).
Berdasarrkan surveyy pendahulu
uan
y
yang
dilakuk
kan pada bu
ulan November
2
2011
di Pan
nti Wredha Dharma Bha
akti
S
Surakarta,
di
d dapatkan
n lansia ya
ang
t
tinggal
di pa
anti tersebut berjumlah 85
o
orang.
Hasil survey pendahuluan
p
n di
d
dapatkan
7 dari 10 lan
nsia mengala
ami
kecemasan
denga
an
gejjala
peningkatan
n
tekan
nan
darrah,
peningkatan
n frekuensi denyut na
adi,
peningkatan
n frekuensi napas, dan
d
mengalami gangguan
g
tidur maka pe
erlu
a
adanya
pen
nangganan terhadap sttres
d
dan
kecem
masan, sela
ain itu tekknik

re
elaksasi napas dala
am di Pa
anti
Werdha Dh
W
harma Bhakti Surakarta
b
belum
ditera
apkan. Hall inilah yang
m
melatar
be
elakangi pe
eneliti unttuk
m
mengangkat
materi me
engenai tera
api
re
elaksasi na
apas dalam bagi lanssia.
T
Teknik
relaksasi napa
as dalam ini
d
dilakukan
un
ntuk menge
etahui tingkkat
p
penurunan
ke
ecemasan pada
p
lansia.
Tujuan da
ari penelitia
an ini adalah
u
untuk
menge
etahui perbedaan tingkkat
k
kecemasan
p
pada
lansia sebelum dan
s
sesudah
dib
berikan tekknik relaksa
asi
n
napas
dalam
m di Panti We
erdha Dharm
ma
B
Bhakti
Surakkarta.

T
TINJAUAN
PUSTAKA
A
L
Lansia
Lanjut usia
u
adalah bagian dari
proses tumb
p
buh kemban
ng. Seseorang
d
dikatakan
lan
nsia jika usia
anya lebih dari
6 tahun (A
60
Azizah, 201
11& Maryam,
2
2008).
Maryam (2008)
(
meng
gklasifikasikkan
la
ansia menja
adi lima gollongan anta
ara
la
ain:
1. Pralansia
a : jika usia diantara
d
45-59
tahun
2 Lansia : jika usia 60
2.
6 tahun attau
lebih
3 Lansia re
3.
esiko tinggi : jika usia 70
tahun ata
au lebih
4 Lansia potensial
4.
p
: lansia yang
melakukkan
masih
mampu
pekerjaan
n
5 Lansia tid
5.
dak potensia
al : lansia yang
tidak be
erdaya men
ncari nafka
ah,
sehingga
a bergantung
g pada orang
lain.
11) Perubahan
Menurut Azizah (201
y
yang
terjadi pada
p
lansia
1. Perubaha
an kondisi fissik
Meliputi perubahan
p
d tingkat sel
dari
s
sampai kesemua sistem
s
organ

4
Perbedaan tingk
P
kat Kecemasan Pada
P
Lansia Seb
belum dan Sesud
dah
D
Diberikan
Teknik
k Relaksasi Napa
as Dalam di Panti Werdha Dharm
ma Bhakti Suraka
arta (Sarmini)

tubuh,
diantaran
nya
sisttem
pernapa
asan,
pendengarran,
pengliha
atan,
kardiovasku
uler,
sistem
uran
tub
buh,
pengatu
musculo
oskeletal, gastrointestin
g
nal,
endokrin
n dan integument.
2 Perubah
2.
han psikis
Meliputi masalah tidur,
t
ansiettas,
depresi, delirium, pe
erubahan social
Kecemasan
n pada lansia
Kecema
asan adalah sebuah em
mosi
dan penga
d
alaman sub
byektif
ya
ang
bersifat un
niversal ya
ang memb
buat
s
seseorang
tidak
t
nyama
an dan terb
bagi
d
dalam
be
eberapa
t
tingkat.
J
Jadi
kecemasan berkaitan perasaan
p
ya
ang
t
tidak
pastti dan tiidak berda
aya
(Kusumawati, 2010 & Supriya
adi,
2
2003).
Setiap orang
o
memiliiki respon ya
ang
berbeda-bed
da terhada
ap kecemassan
y
yang
di alami,
a
seh
hingga geja
alag
gejalanya
ju
uga berbeda-beda yaittu :
g
gejala
psikis
s meliputi ce
emas, khawa
atir,
f
firasat
burruk, takut akan pikiran
s
sendiri,
mudah tersing
ggung, mera
asa
t
tegang,
tida
ak tenang, gelisah,
g
mud
dah
t
terkejut,
tak
kut sendiria
an, takut pa
ada
keramaian
dan
ba
anyak
ora
ang,
g
gangguan
pola tidur, mimpi ya
ang
menegangkan, gangguan konsentrrasi
d
dan
daya ingat. Gejala
a fisik melip
puti
g
gangguan
menelan
m
sep
perti ada ben
nda
d
dikerongkon
ngan, detak jantung cep
pat,
t
telapak
tan
ngan berke
eringat, nap
pas
pendek, serring pusing,, sering bua
ang
a kecil (Supriyadi, 2003
air
3).
Gail
Kecemassan
(2006)
d
diidentifikas
aitu
i menjadi 4 tingkat ya
dang, berat, dan panik.
ringan, sed
ringan
berhubung
Kecemasan
gan
d
dengan
kete
egangan da
alam kehidup
pan
s
sehari-hari
sehinga menyebabkkan
s
seseorang
menjadi waspada
w
d
dan

meningkatkan lapang persepsinyya.
m
sedang memungkink
K
Kecemasan
m
kan
s
seseorang
hanya be
erfokus pada
p
persoalan
y
yang
sedan
ng melibatkkan
p
penyempitan
n dari lapa
ang persep
psi
s
sehingga
in
ndividu kurrang melihat,
mengengam.
m
mendengar
dan
K
Kecemasan
d
oleh
berat ditandai
p
penurunan
lapang perssepsi, individu
c
cenderung
berfokus pada
p
sesua
atu
y
yang
khusus dan deta
ail dan tidak
b
berfikir
tenta
ang hal-hal lain. Pan
nik
b
berhubungan
n dengan pe
erasaan takkut,
k
ketakutan
da
an teror.
Menurut Tamher (2009)
(
fakttor
y
yang
mempe
engaruhi keccemasan pada
la
ansia terdap
pat dua kelom
mpok yaitu :
1. Faktor Intternal
Adapun mekanisme koping pada
ut dipengaruhi oleh:
usia lanju
a. Usia
Kecem
masan lebih sering terja
adi
pada usia muda
a. Umur aw
wal
terjadi rata-rata antara 20-40
s
sering
tahun. Faktor sosial
mpatkan seseorang yang
menem
berusia muda pada resiiko
walaupu
tinggi,
un
demikian
kecem
masan juga dapat terja
adi
pada anak-anak
a
d lanjut ussia.
dan
Kecem
masan pada
a lanjut ussia
biasan
nya dipeng
ggaruhi oleh
faktor kehilanga
an, semakkin
bertam
mbah usia seseoran
ng,
semakkin siap pula dala
am
menerrima cobaan
n dan berbag
gai
masala
ah (Gail, 20
006 & Alwissol,
2006).
k
b. Jenis kelamin
Wanita
a lebih serin
ng mengala
ami
kecem
masan diban
ndingkan la
akilaki, karena ketika
a menghada
api
suatu
masala
ah,
wan
nita
cenderung
menggunakkan
perasa
aan. (Depkes, 2007).

5
Perbedaan tingk
P
kat Kecemasan Pada
P
Lansia Seb
belum dan Sesud
dah
D
Diberikan
Teknik
k Relaksasi Napa
as Dalam di Panti Werdha Dharm
ma Bhakti Suraka
arta (Sarmini)

c. Tingk
kat pendidika
an
Sema
akin
ting
ggi
ting
gkat
pendidikan
seseora
ang
engaruh
dallam
berpe
memb
berikan resspon terhad
dap
sesua
atu yang da
atang dari luar
Notoatmod
(Gail, 2006 &
djo,
2008)).
d. Motivasi
Adany
ya motivasi akan san
ngat
memb
bantu
ind
dividu
dallam
meng
ghadapi massalah.
2 Faktor Eksternal
2.
E
a. Dukungan keluarga
Dukungan
da
ari
kelua
arga
merup
pakan unssur terpentting
dalam
m
memba
antu
indivvidu
meny
yelesaikan masalah
m
(Po
otter
& Perrry , 2005)
b. Dukungan social
Duku
ungan
so
osial
seba
agai
sumb
ber
koping,
dima
ana
keha
adiran oran
ng lain da
apat
mem
mbantu
seseora
ang
meng
gurangi ke
ecemasan (De
(
groot, 2002).
Adap
pun
stressor
pence
etus
kecemas
san antara lain : ancam
man
terhadap
p integritas fisik, ancam
man
terhadap
p sistem diri (Gail, 2006
6).
Kusu
umawati (20
010) memb
bagi
mekanis
sme
kop
ping
un
ntuk
mengata
asi kecema
asan menjjadi
dua ya
aitu : Task
Ta
Orien
nted
Reactioa
an (individu menilai seccara
obyektif)), Ego Orie
ented Reacttion
(melindu
ungi diri sendiri, tid
dak
menggunakan secarra realitas).
uk
mengetahui
auh
Untu
seja
tingkat
mana
kecemassan
r
seda
ang,
seseorang apakah ringan,
atau
pa
anik,
peneliti
berat
alat
u
ukur
menggunakan
men) kuesion
ner kecemassan.
(Instrum
Alat uk
kur ini terdiri dari 20
pertanya
aan
yan
ng
berssifat

unfavoura
able
dengan
pilihan
jawaban selalu, serin
ng, jarang dan
tidak
p
pernah.
M
Masing-masi
ng
jawaban diberi pen
nilaian ang
gka
(score) , yang menunjukkkan
tingkat gangguan. Jika lanssia
menjawab pertanyan yang telah
diberikan
n dengan jawabann
nya
selalu maka
m
nilainya 4, jiika
jawabann
nya sering skornya
s
3, jiika
jawabann
nya jarang skornya
s
2, dan
jika jaw
wabannya tidak
t
pernah
maka sko
ornya adalah
h 1.
Dari hasil peng
gukuran ra
asa
cemas akan
a
dipero
oleh skor dan
kriteria pe
enelitian. Jikka skor kurang
dari atau
u sama den
ngan 20 ma
aka
tidak cem
mas , skor antara 21- 30
cemas ringan, skor antara 31 -40
edang, skorr antara 41-50
cemas se
cemas berat,
b
dan lebih dari 50
panik.
T
Teknik
relak
ksasi napas
s dalam
Relaksassi napas dalam
d
adalah
pernapasan
p
abdome
en
dengan
frrekuensi lambat ata
au perlaha
an,
b
berirama
dan
n nyaman yang
y
dilakukkan
d
dengan
mem
mejamkan mata
m
(Setyoa
adi,
2
2011).
Menurut Smeltzer & Bare, 2002
a
adapun
wakttu untuk melakukan tekn
nik
re
elaksasi napas dala
am
adalah
s
sebagai
berikkut
a Lama latiihan relaksa
a)
asi pernafasa
an
lama latihan relaksa
asi pernafasan
dibagi me
enjadi 3 bagian
1. < 3 me
enit per latihan
2. 3 – 5 menit
m
per lattihan
3. > 5 me
enit per latihan
b Frekuenssi
b)
latihan
n
relaksa
asi
pernafasa
an :
1. 1 kali sehari
s
2. 2 – 3 kali
k sehari
3. > 3 kali sehari

6
Perbedaan tingk
P
kat Kecemasan Pada
P
Lansia Seb
belum dan Sesud
dah
D
Diberikan
Teknik
k Relaksasi Napa
as Dalam di Panti Werdha Dharm
ma Bhakti Suraka
arta (Sarmini)

c Cara latiihan relaksa
c)
asi pernafasa
an
1. Kuran
ng : bila latih
han tidak benar
2. Cukup : bila latihan be
enar
an panduan perawat
denga
3 Baik : bila latihan
3.
n benar tan
npa
n perawat
panduan
Menurutt Priharjo (2003) tekknik
relaksasi napas
n
dalam
m merupakkan
bentuk perrnapasan diafragma ya
ang
mengacu pada pend
dataran kub
bah
diagfragma
a selama inspirasi ya
ang
mengakiba
atkan
pembesa
aran
abdomen bagian
b
atas sejalan
s
deng
gan
desakan udara ma
asuk sela
ama
inspirasi.
Adapun manfaat Te
eknik Relakssasi
Napas Dalam antara
a lain : lan
nsia
mendapatk
kan perasaa
an yang tena
ang
dan nyama
an, mengura
angi rasa nyyeri,
lansia tid
dak mengalami stre
ess,
melemaska
an otot untu
uk menurunkkan
ketegangan
n dan kejjenuhan ya
ang
biasanya
menyerrtai
nyyeri,
gi
kecem
masan
ya
ang
mengurang
memperburruk
perssepsi
nyyeri,
relaksasi napas
n
dalam mempun
nyai
efek disttraksi atau
u pengalih
han
perhatian (S
Setyoadi, 20
011).
Dalam melakukan
m
t
teknik
relakssasi
napas dala
am terdapa
at indikasi dan
d
kontraindikasinya ya
aitu : ya
ang
puti lansia ya
ang
pertama indikasi melip
mengalami nyeri akut tingkat ring
gan
sampai dengan
d
se
edang akiibat
penyakit yang koop
peratif, lan
nsia
dengan ny
yeri kronis,, nyeri passca
operasi. Yang
Y
kedua kontraindikkasi
yaitu lansia
a yang mengalami sessak
napas (Setyoadi, 2011).

K
Kerangka
Te
eori
Lansia  

Faktor
yang
mempe
nggaru
hi
:
faktor
internal
, faktor
ekstern
al

Tanda
dan
gejala :
gejala
psikis :
cemas,
khawatir,,
Gejala
:
fisik
detak
jantung
cepat,
kecemasan


Stesorr
pencettus
:
ancam
man
terhaddap
integriita
s fisikk,
ancam
man
terhaddap
system
m
diri
Teknik
relakssas
i naapas
dalam
m

Ringan
n, sedang berrat ,panik

7
Perbedaan tingk
P
kat Kecemasan Pada
P
Lansia Seb
belum dan Sesud
dah
D
Diberikan
Teknik
k Relaksasi Napa
as Dalam di Panti Werdha Dharm
ma Bhakti Suraka
arta (Sarmini)

Kerangka Konsep
K

Tingkat
kecemasa
n setelah
pre test :
Cemas
sedang
Variabel
dependentt

Teknik  relaksasi 
napass dalam 

Variiabel
independent

P
Populasi
dan Sampel

Tingkat
kecemassan
setelah post
p
test:
1. Tidakk
cemaas
2. Cem
mas
ringaan
3. Cem
mas
sedanng
Farmakkote
rapi
Faktor
lingkunnga
n
Motivassi
keluarga

Hipotesis
Hipotesis pada
p
penelittian ini ada
alah
A
Ada
perbed
daan tingka
at kecemassan
pada lansia
a sebelum dan sesud
dah
d
diberikan
aksasi nap
pas
teknik rela
d
dalam
di Pa
anti Werdha Dharma Bha
akti
S
Surakarta

METODOL
LOGI PENE
ELITIAN
Rancangan
n Penelitian
penelitian
Jenis
ini
ada
alah
kuantitattif
penelitian
deng
gan
rancangan penelitian yaitu qu
uasi
experiment, desain ya
ang digunakkan
a
adalah
pre
etes-postest with con
ntrol
g
group
desiign. Waktu
u pelaksana
aan
bulan Marett 2012.

Populasi dalam penelitian ini
sseluruh lansiia pada tahun 2011 yang
b
berjumlah
85
5 orang. Sa
ampel diam
mbil
d
dengan
purposive
sampling
d
didapatkan
2 sampel, baik
24
b
kelomp
pok
p
perlakuan
ma
aupun kelom
mpok controll.
K
Kriteria
Inklu
usi dan Eklusi
a Kriteria In
a.
nklusi yitu:
1. Lansia
a dengan kecemasan
sedang
g di Panti Wredha
W
Darm
ma
Bhakti Surakarta.
2. Bisa membaca, menulis dan
mengissi kuesionerr atau
3. Lansia
a
yang
tidak
biisa
membaca menuliss tetapi dap
pat
engar denga
an baik
mende
4. Bersed
dia menjad
di responden
dalam
penelitia
an
dengan
menan
lemb
ndatangani
bar
persettujuan.
5. Dapat bekerjasam
ma (kooperattif)
b kriteria
b.

ekslusi

:

mengalami

sesak napas.
D
Definisi
Ope
erasional
1. Teknik relaksasi napas
n
dala
am
adalah suatu
s
meto
ode relaksa
asi
dengan cara
c
menarrik napas dari
hidung dan
d
dihemb
buskan lew
wat
mulut seccara perlaha
an-lahan
a. Dilakukan
b. Tidak dilakukan
2 Kecemassan adalah suatu
2.
s
keadaan
yang dittandai deng
gan perasaan
ketakutan
n khawatir ya
ang tidak jellas
sendiri
a. ≤ 20 = tidak cema
as
b. 21-30
0 = cemas rin
ngan
c. 31-40
0 = cemas se
edang
d. 41-50
0 = cemas be
erat

8
Perbedaan tingk
P
kat Kecemasan Pada
P
Lansia Seb
belum dan Sesud
dah
D
Diberikan
Teknik
k Relaksasi Napa
as Dalam di Panti Werdha Dharm
ma Bhakti Suraka
arta (Sarmini)

e. >50=
= panik
A
Analisis
Da
ata
Pengujian hipote
esis dilakukkan
mus t-test untuk menccari
dengan rum
ada
tidak
knya
perb
bedaan
ya
ang
signifikan dari
d
pretestt dan posttes.
Untuk men
nguji hipote
esis dilakukkan
dengan menetapkan ta
araf signifika
ansi
yang akan digunakkan (p=0,0
05),
dimana ap
pabila p0,05 ma
aka
Ho diterima

HASIL PEN
NELITIAN
A
Analisis
Un
nivariat
T
Teknik
relaksasi napas
s dalam
Pelaksanaan
tekn
nik
relakssasi
napas dalam
m, dilakukan
n oleh pene
eliti.
Dalam
pelaksanaan
p
nya,
peneliti
meman
mengajarkan
serta
ntau
pelaksanan teknik relaksasi nap
pas
d
dalam
seca
ara door to door ya
aitu
peneliti men
ndatangi ke kamar masingmasing resp
ponden untu
uk mengajarkkan
t
teknik
relaks
sasi napas dalam.
d
T
Tingkat
kec
cemasan
Distribusi Responden
T
Tingkat
Kec
cemasan
T
Tingkat
Jumla
ah
K
Kecemasan
(N)
T
Tidak
cemas
s
14
C
Cemas
ringa
an
12
C
Cemas
seda
ang 42
C
Cemas
bera
at
17
t
total
85

Berdasarkkan
Persenta
ase
(%)
16,5%
14,1%
49,4%
20,0%
100%

Berdasarrkan data diatas da
apat
bahwa
diketahui
d
mayoritas
kecemasan pada lansia
a adalah cem
mas

ssedang seb
banyak 42 (4
49,4%), ma
aka
d
dari
itu pad
da penelitia
an ini tingkkat
k
kecemasan
yang diam
mbil sebag
gai
p
penelitian
adalah
p
pada
tingkkat
k
kecemasan
s
sedang.
A
Analisis
Biv
variat
Perbedaan tingkat
P
t
kece
emasan pada
la
ansia seb
belum da
an sesuda
ah
d
diberikan
t
teknik
rela
aksasi napas
d
dalam
pada kelompok perlakuan
p
Tabell 4.8. Hasil Uji
U t paired
Variabel
t
p-v
10,2
Perbedaan
246 0,000
Sebelum
dan
Sesudah
Pemberian
Teknik Rela
aksasi
Napas
D
Dalam
Kelompok
Perlakuan
Berda
asarkan hassiluji t pairred
p
pada
kelomp
pok perlakua
an didapatkkan
h
hasil
bahwa t hitung = 10
0,246 (ρ value
= 0,000) signifikan pada taraf
s
signifikansi
α = 0,05 (ρ value α). In
ni menunjukkkan
bahwa data
a variabel penelitian ini
berdistribusii normal.
Berdasa
arkan hasilujji t paired pa
ada
kelompok perlakuan
p
didapatkan hasil
bahwa t hittung = 10,2
246 (ρ value
e =
0
0,000)
signifikan
s
pada
ta
araf
α = 0,05 (ρ value α = 0,05 (ρ = 0,098
0
>α). Ini
m
menunjukkan
n bahwa data
d
variab
bel
p
penelitian
ini berdistribussi normal.
den
Berdasarrkan hasil uji t independ
p
pada
kelomp
pok control dan
d
perlakuan
d
didapatkan
h
hasil
bahwa
a t hitung = 4
4,483
(ρ va
alue = 0,00
00) signifikkan
p
pada
taraf signifikansi
s
α = 0,05 (ρ
v
value

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA

0 3 6

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG MELAKUKAN SENAM LANSIA DAN YANG TIDAK MELAKUKAN SENAM LANSIA DI PANTI WREDA DHARMA BHAKTI SURAKARTA DAN POSYANDU LANSIA SAKINAH TRUCUK I KLATEN.

0 0 9

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM DI Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Diberikan Teknik Relaksasi Napas Dalam Di Panti Werdha Dharma Bhakti Surakarta.

0 1 15

BAB 1 PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Diberikan Teknik Relaksasi Napas Dalam Di Panti Werdha Dharma Bhakti Surakarta.

0 1 6

Perbedaan Tingkat Insomnia Lansia Sebelum Dan Sesudah Latihan Relaksasi Otot Progresif (progressive Muscle Relaxation) Di Bpstw Ciparay Bandung.

0 0 10

PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRAOPERATIFMAYOR SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKANTERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM DI RUANG RAFAEL RUMAH SAKIT CAHYA KAWALUYAN BANDUNG

0 0 12

338 PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN LANSIA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

0 0 10

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN LANSIA DI PANTI WERDHA GRIYA ASIH LAWANG DAN DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

0 0 10

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI LANSIA YANG MELAKUKAN SENAM LANSIA DAN TIDAK DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA - UNS Institutional Repository

0 0 11

PERBEDAAN GEJALA STRES SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN RELAKSASI PADA INDIVIDU LANSIA

0 1 16