Pengembangan Courseware Multimedia Interaktif Pada Materi Hidrolisis Garam Dengan Mengintegrasikan Level Makroskopik, Mikroskopik Dan Simbolik.

(1)

PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DENGAN MENGINTEGRASIKAN

LEVEL MAKROSKOPIK, MIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK.

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

Mauliddina Dwi Susanti 0907412

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

ii

PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DENGAN MENGINTEGRASIKAN

LEVEL MAKROSKOPIK, MIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK.

Oleh

MAULIDDINA DWI SUSANTI 0907412

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(FPMIPA).

© Mauliddina Dwi Susanti 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

iii

PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DENGAN MENGINTEGRASIKAN

LEVEL MAKROSKOPIK, MIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK.

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I

Drs. Rahmat Setiadi, M.Sc NIP. 196004111984031001

Pembimbing II

Muhamad Nurul Hana’, S.Pd.,M.Pd. NIP. 197101191997021001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Dr. rer. nat. H. Ahmad Mudzakir, M.Si NIP. 196611211991031002


(4)

iv

Penulisan skripsi ini semata-mata untuk mencari keridhaan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa menempuh suatu jalan yang padanya dia mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan dia menempuh jalan dari jalan-jalan (menuju) janah, dan sesungguhnya para malaikat benar-benar akan meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu dan sesungguhnya seorang penuntut ilmu akan dimintakan ampun untuknya oleh mahluk-mahluk Allah yang ada di langit dan yang ada di bumi, sampai ikan yang ada ditengah lautan pun memintakan ampun untuknya. Dan sesungguhnya keutamaan seorang yang berilmu atas seorang yang ahli ibadah adalah seperti keutamaan bulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Dan sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi dan para Nabi tidaklah mewariskan dinar atau dirham, akan tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengambilnya maka sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat banyak” (HR. Abu Dawud no 3641, At-Tirmidziy no.2683).

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang yang kusayangi, terutama…

AYAH dan IBU

~

Ya Allah, sayangilah keduanya sebagai mana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil” (Al-Isra:24).


(5)

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Pengembangan

Courseware Multimedia Interaktif pada Materi Hidrolisis Garam dengan

Mengintegrasikan Level Makroskopik, Mikroskopik dan Simbolikini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan

Mauliddina Dwi Susanti NIM. 0907412


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW, kepada para keluarganya, para sahabatnya serta umatnya yang setia sampai akhir zaman.

Skripsi yang berjudul Pengembangan Courseware Multimedia Interaktif pada Materi Hidrolisis Garam dengan Mengintegrasikan Level Makroskopik, Mikroskopik dan Simbolik merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Selain itu, penulisan skripsi ini juga bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran tentang pengembangan courseware multimedia interaktif yang mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik.

Penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak.

Bandung, Agustus 2014


(7)

vii

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, kerja sama dan do’a dari

berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd selaku rektor UPI yang telah

mengepalai dan memberikan kebijakan Universitas sehingga mahasiswa dapat melakukan penelitian dan tugas akhirnya.

2. Prof. Dr. R.Asep Kadarrohman, M.Si selaku dekan FPMIPA UPI yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian hingga skripsi ini selesai.

3. Dr. H. Ahmad Mudzakir, M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian hingga skripsi ini selesai.

4. Dr. Hernani, M.Si selaku ketua prodi Pendidikan Kimia dan dosen pembimbing akademik. Terimakasih telah membimbing selama proses kuliah hingga akhirnya selesainya skripsi.

5. Drs. Rahmat Setiadi, M.Sc selaku dosen pembimbing I skripsi dan Muhamad

Nurul Hana’, S.Pd.,M.Pd selaku dosen pembimbing II skripsi. Tidak hanya sekedar dosen pembimbing, tetapi juga motivator inspiratif bagi penulis. Terimakasih atas semangat dan kesabarannya dalam membimbing skripsi penulis. Jasa besar Beliau akan selalu penulis ingat.

6. Gerry Rapega Dien dan Riyan Kurniawan yang membantu mengembangkan

courseware multimedia dalam penelitian ini.

7. Lyna Sugiartaty S.Pd., Dra. Haryani dan siswa SMA Negeri 6 Bandung yang telah membantu menjadi responden dalam penelitian skripsi.

8. Hasanudin dan Lilis Yuliswati, kedua orang tuaku yang selalu setia mendukung dan memberi kepercayaan serta cinta dan pengorbanan terbesar dalam hidup penulis agar terus berjuang dan menjadi yang terbaik.

9. Rekan-rekan jurusan Pendidikan Kimia B 2009 yang telah berjuang bersama selama 4 tahun lamanya demi memperoleh ilmu dan menjadi sarjana yang dapat memperbaiki bangsa kelak.

10.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi.

Bandung, Agustus 2014 Penulis


(8)

viii ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Pengembangan Courseware Multimedia Interaktif pada Materi Hidrolisis Garam dengan Mengintegrasikan Level Makroskopik, Mikroskopik dan Simbolik”. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan produk berupa courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam yang mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and

Development). Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan yaitu studi pendahuluan,

tahap pengembangan courseware dan tahap akhir penelitian. Pada studi pendahuluan dilakukan identifikasi permasalahan penelitian, studi literatur dan merancang penelitian. Sedangkan pada tahap pengembangan dilakukan penyusunan instrumen penelitian dan kegiatan pengembangan courseware menggunakan model ADDIE (Analysis, Desain, Development, Implementation,

Evaluation). Pada tahap akhir penelitian dilakukan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan tahap-tahap penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan, ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1) Bentuk elemen media untuk level makroskopik ditampilkan dalam bentuk video pengujian sifat larutan garam, foto/gambar contoh dan kegunaan garam dalam kehidupan sehari-hari, simulasi pengujian sifat larutan garam dan kuis seputar kegunaan garam. Untuk level mikroskopik ditampilkan dalam bentuk foto/gambar mikroskopik partikel garam dalam larutannya dan animasi mikroskopik ketika garam dilarutkan dalam air (terionisasi, terhidrolisis, terhidrasi). Sedangkan bentuk elemen media untuk level simbolik ditampilkan dalam bentuk teks perhitungan rumus pH larutan garam, 2) Berdasarkan hasil validasi diketahui bahwa courseware ini telah layak dari segi media, materi dan desain instruksional pembelajaran, 3) Hasil ujicoba terbatas menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa (79,5%) termotivasi belajar dengan menggunakan courseware multimedia ini, dapat mengontrol courseware dengan sangat baik dan memberikan tanggapan yang baik terhadap courseware.

Kata Kunci :

Courseware Multimedia Interaktif, Level Makroskopik, Level Mikroskopik, Level Simbolik, Hidrolisis Garam.


(9)

ix Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL... i

LEMBAR HAK CIPTA ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6

C.Tujuan Penelitian ... 6

D.Manfaat Penelitian ... 7

E.Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A.Courseware Multimedia Pembelajaran ... 9

1. Pengertian Multimedia Pembelajaran ... 9

2. Interaktifitas Dalam Multimedia ... 11

3. Dasar Filosofis Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran ... 15

4. Manfaat Multimedia Pembelajaran... 18

5. Karakteristik Multimedia Pembelajaran ... 20

6. Prinsip Pengembangan Multimedia Pembelajaran ... 21

7. Tahap-Tahap Pengembangan Multimedia ... 23

B.Representasi Kimia ... 41

C.Kajian Materi Hidrolisis Garam ... 42

D.Level Representasi pada Materi Hidrolisis Garam ... 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian ... 57

B. Metode Penelitian ... 57

C. Definisi Operasional ... 64

D. Instrumen Penelitian ... 65

E.Teknik Pengumpulan Data... 68


(10)

x Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Studi Pendahuluan/Tahap Awal Penelitian ... 72

1. Penentuan subjek penelitian ... 72

2. Penentuan materi subjek ... 72

3. Identifikasi dan perumusan masalah ... 74

4. Studi literatur mengenai prinsip pengembangan courseware multimedia ... 76

5. Rancangan desain penelitian ... 76

B.Tahap Pengembangan/ Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 76

1. Penyusunan instrumen penelitian ... 77

2. Kegiatan pengembangan courseware model ADDIE ... 78

a. Tahap analisis ... 78

b. Tahap desain ... 85

c. Tahap pengembangan ... 95

d. Tahap implementasi ... 105

C.Tahap Akhir Penelitian ... 105

1. Evaluasi formatif ... 106

2. Evaluasi sumatif ... 133

3. Kekurangan, kelebihan, kendala dan rekomendasi ... 134

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 136

B.Saran ... 137

DAFTAR PUSTAKA ... 138

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 141


(11)

xi Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Klasifikasi model wacana dan bentuk keterampilan intelektual ... 27

2.2. Kriteria evaluasi courseware multimedia ... 31

2.3. Kekuatan relatif asam-basa Bronsted Lowry (T=25oC) ... 44

2.4. Kekuatan relatif larutan basa-asam Bronsted Lowry (T=25oC) ... 44

2.5. Contoh dan kegunaan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat ... 46

2.6. Contoh dan kegunaan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat ... 47

2.7. Contoh dan kegunaan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah ... 49

2.8. Analisis level representasi kimia pada materi hidrolisis garam ... 53

3.1. Format pembuatan teks dasar ... 60

3.2. Format pembuatan penurunan proposisi mikro-makro ... 61

3.3. Format identifikasi bentuk presentasi pendukung materi ... 61

3.4. Format catatan pengembangan courseware multimedia ... 66

3.5. Salah satu contoh isi dalam lembar validasi ahli media... 67

3.6. Interpretasi nilai validasi ahli ... 70

3.7. Contoh rancangan pengolahan data angket tanggapan siswa ... 70

3.8. Konversi data angket Likert ... 71

3.9. Interpretasi persentase angket siswa ... 71

4.1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar materi hidrolisis garam ... 78

4.2. Beberapa buku teks yang digunakan dalam pengembangan materi ... 80

4.3. Salah satu hasil pembuatan teks dasar ... 81

4.4. Analisis ketiga level representasi kimia pada materi hidrolisis garam ... 85

4.5. Simbol molekul/ion yang digunakan dalam animasi ... 90

4.6. Rancangan kategori feedback siswa dalam pengumuman skor ... 94

4.7. Contoh garam yang ditampilkan dalam setiap materi ... 98

4.8. Hasil pengolahan data validasi courseware pada kriteria integrasi elemen-elemen media ... 108

4.9. Konsistensi ukuran dan bentuk huruf pada teks ... 109

4.10. Hasil pengolahan data validasi courseware pada kriteria navigasi dan manajemen layar. ... 115

4.11. Hasil pengolahan data courseware pada kriteria manajemen materi ... 119

4.12. Hasil pengolahan data courseware pada kriteria evaluasi ... 121

4.13. Penilaian courseware pada kriteria prinsip pembelajaran... 123

4.14. Tanggapan siswa mengenai courseware multimedia ... 132


(12)

xii Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Level interaktifitas manusia dan komputer ... 12

2.2. Kerucut pengalaman Dale ... 17

2.3. Teori kognitif dalam multimedia pembelajaran ... 21

2.4. Struktur pengembangan model ADDIE ... 24

2.5. Model struktur makro ... 26

2.6. Tiga level representasi kimia dari Johnstone ... 41

2.7. Mikroskopik komponen penyusun garam NaCl ... 43

2.8. Ion penyusun garam NaCl yang terhidrasi dalam pelarut air ... 47

3.1. Alur penelitian ... 58

4.1. Struktur makro materi hidrolisis garam ... 83

4.2. Rancangan antarmuka menu utama dalam courseware ... 92

4.3. Rancangan antarmuka materi pada courseware ... 93

4.4. Rancangan antarmuka evaluasi pada courseware ... 94

4.5. Tampilan layar pembuka courseware multimedia ... 96

4.6. Tampilan judul courseware multimedia ... 96

4.7. Tampilan tujuan pembelajaran dalam courseware multimedia ... 97

4.8. Tampilan menu dalam courseware multimedia ... 97

4.9. Tampilan level makroskopik berupa gambar/foto contoh garam ... 98

4.10. Tampilan level makroskopik berupa kuis ... 99

4.11. Tampilan level makroskopik berupa simulasi ... 99

4.12. Tampilan level makroskopik berupa video ... 100

4.13. Tampilan level mikroskopk berupa animas ... 101

4.14. Tampilan level mikroskopik dalam bentuk gambar/foto ... 101

4.15. Tampilan level simbolik dalam materi hidrolisis garam... 102

4.16. Tampilan evaluasi (uji kompetensi)... 102

4.17. Tampilan bantuan ... 103

4.18. Tampilan profil ... 103

4.19. Tampilan menu utama dan sub-sub menu dalam courseware ... 109

4.20. Tampilan simulasi dalam courseware ... 111

4.21. Tampilan video dalam courseware... 113

4.22. Tampilan akumulasi skor keseluruhan ... 114

4.23. Tampilan judul courseware multimedia ... 117

4.24. Tampilan materi pada sub menu pendahuluan ... 120

4.25. Pertanyaan apersepsi sebelum simulasi ... 122

4.26. Integrasi level mikroskopik dan level simbolik dalam animasi. ... 126

4.27. Tampilan kuis pertama dalam menu evaluasi. ... 127

4.28. Grafik persentase motvasi siswa ... 129


(13)

xiii Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

A.Tahap Analisis.

A.1. Pembuatan Teks Dasar ... 143

A.2. Penurunan Proposisi Mikro-Makro Teks ... 150

A.3. Struktur Makro ... 156

B.Tahap Desain B.1. Identifikasi Bentuk Presentasi Elemen Media Pendukung Materi ... 163

B.2. Flowchart ... 185

B.3. Kisi-kisi Soal Evaluasi dalam Courseware ... 188

C.Instrumen Penelitian C.1. Lembar Validasi dari Segi Media ... 194

C.2. Lembar Validasi dari Segi Materi ... 207

C.3. Lembar Validasi dari Segi Instruksional Pembelajaran ... 218

C.4. Angket Tanggapan Siswa ... 231

D.Tahap Penilaian D.1. Pengolahan Data Validasi dari Segi Media ... 239

D.2. Pengolahan Data Validasi dari Segi Media Materi ... 242

D.3. Pengolahan Data Validasi dari Segi Instruksional Pembelajaran ... 244

D.4. Pengolahan Data Angket Tanggapan Siswa ... 246

E.Lembar Keterangan Penelitian E.1. Lembar Pernyataan Ahli Media ... 249

E.2. Lembar Pernyataan Ahli Media ... 250

E.3. Lembar Pernyataan Ahli Instruksional (Guru) 1 ... 251

E.3. Lembar Pernyataan Ahli Instruksional (Guru) 2 ... 252

E.4. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ... 253


(14)

Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Pengembangan Courseware Multimedia Interaktif pada Materi Hidrolisis Garam dengan Mengintegrasikan Level Makroskopik, Mikroskopik dan Simbolik”. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan produk berupa courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam yang mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan yaitu studi pendahuluan, tahap pengembangan courseware dan tahap akhir penelitian. Pada studi pendahuluan dilakukan identifikasi permasalahan penelitian, studi literatur dan merancang penelitian. Sedangkan pada tahap pengembangan dilakukan penyusunan instrumen penelitian dan kegiatan pengembangan courseware menggunakan model ADDIE (Analysis, Desain, Development, Implementation, Evaluation). Pada tahap akhir penelitian dilakukan penarikan kesimpulan. Berdasarkan tahap-tahap penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan, ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : 1) Bentuk elemen media untuk level makroskopik ditampilkan dalam bentuk video pengujian sifat larutan garam, foto/gambar contoh dan kegunaan garam dalam kehidupan sehari-hari, simulasi pengujian sifat larutan garam dan kuis seputar kegunaan garam. Untuk level mikroskopik ditampilkan dalam bentuk foto/gambar mikroskopik partikel garam dalam larutannya dan animasi mikroskopik ketika garam dilarutkan dalam air (terionisasi, terhidrolisis, terhidrasi). Sedangkan bentuk elemen media untuk level simbolik ditampilkan dalam bentuk teks perhitungan rumus pH larutan garam, 2) Berdasarkan hasil validasi diketahui bahwa courseware ini telah layak dari segi media, materi dan desain instruksional pembelajaran, 3) Hasil ujicoba terbatas menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa (79,5%) termotivasi belajar dengan menggunakan courseware multimedia ini, dapat mengontrol courseware dengan sangat baik dan memberikan tanggapan yang baik terhadap courseware.

Kata Kunci :

Courseware Multimedia Interaktif, Level Makroskopik, Level Mikroskopik, Level


(15)

Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This research entitled "The Development of an Interactive Multimedia Courseware on Hydrolysis of Salts material by Integrating Macroscopic, Microscopic and Symbolic Level". The purpose of this research is to produce an interactive multimedia courseware that integrates macroscopic, microscopic and symbolic level the hydrolysis of salts. The research method used is Research and Development (R&D). This research was accomplished in three stages is that preliminary study, courseware development stage and the final stage of research. In a preliminary study was to identify the particular problems, study literature and research design. While in the development stage was to be prepare the research instruments and courseware development activities with ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). In the final stages of the research was to make a conclusion. Based on the research and development stage, it can be concluded as follows : 1) The form of media elements to the macroscopic level is displayed by video of testing properties of salt solutions, photo / image about example and the uses of salt in daily life, a simulation about testing testing properties of salt

solutions and quizzes about the usefulness of salt. The microscopic level is displayed in

the form of photo/ images of microscopic salt particles in the solution and microscopic animated when salt is dissolved in water (ionized, hydrolyzed, hydrated). While the forms of media elements for the symbolic level is displayed in text about formula calculation pH of salt solution, 2) The multimedia courseware has a very good feasibility in terms of media, in terms of material and in terms of learning. 3) A number of the students are motivated to learn by using this multimedia courseware, which can control courseware very well and give a positive response to the use of courseware.

Keyword : Interactive Multimedia Courseware, Macroskopic Level, Microskopic


(16)

1

Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Ilmu kimia merupakan salah satu cabang IPA yang mempelajari tentang gejala-gejala alam, khususnya yang berkaitan dengan struktur, susunan, sifat dan perubahan materi (Depdiknas, 2003). Ilmu kimia memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari dalam sandang, pangan, papan dan kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, ilmu kimia sangat penting untuk dipelajari pada jenjang SMP atau SMA dan yang sederajat. Akan tetapi pada proses pembelajaran tidak semua peristiwa kimia dapat dijelaskan dengan sederhana dan diamati secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan banyak materi kimia yang memiliki konsep abstrak yang secara keseluruhan tidak dikenal oleh siswa (Wu, et al, 2001 : 822).

Salah satu alasan kesulitan siswa dalam memahami ilmu kimia berhubungan dengan penggunaan level representasi yang digunakan untuk menjelaskan fenomena kimia (Chandrasegaran, et al, 2007 : 294). Pada dua dekade terakhir ini, fokus studi pengembangan pendekatan pembelajaran kimia ditekankan pada tiga level representasi yaitu: makroskopik, mikroskopik dan simbolik (Wu, et al, 2001:821). Level makroskopik yaitu representasi kimia yang diperoleh melalui pengamatan nyata terhadap suatu fenomena yang terlihat dalam pengalaman sehari-hari siswa ketika mengamati perubahan dalam sifat materi. Contoh dari level makroskopik adalah perubahan warna, suhu, pH larutan, pembentukan gas dan endapan yang dapat diobservasi ketika suatu reaksi kimia berlangsung. Level mikroskopik yaitu representasi kimia yang menjelaskan mengenai struktur dan proses pada level partikel (atom/molekul/ion) terhadap fenomena makroskopik yang diamati. Contoh dari level mikroskopik adalah bagaimana keadaan atom, molekul atau ion pada saat terjadinya suatu reaksi kimia. Level simbolik yaitu representasi kimia secara kualitatif dan kuantitatif. Contoh dari level simbolik adalah simbol kimia, rumus kimia, diagram, gambar, persamaan reaksi, stoikiometri dan perhitungan matematika (Chandrasegaran, et al, 2007 : 294).


(17)

2

Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemahaman siswa terhadap kimia ditunjukkan oleh kemampuannya mentransfer dan menghubungkan antara level makroskopik, miskroskopik dan simbolik. Kemampuan siswa untuk menggabungkan ketiga level representasi tersebut akan membantu siswa memecahkan masalah kimia sebagai salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi (Chittleborough dan Treagust, 2007 : 287).

Berbagai penelitian dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa menggabungkan ketiga level representasi kimia. Gabel (2002, dalam Kozma & Russell, 2001:21) menemukan bahwa kelompok siswa yang menggunakan ketiga level representasi melalui multimedia mengalami peningkatan pemahaman konsep daripada kelompok siswa yang hanya diberikan level makroskopik dan simbolik saja pada pokok bahasan perubahan materi, larutan, ikatan dan stoikiometri kimia. Tasker dan Dalton (Chittleborough dan Treagust, 2007 : 275) membuktikan bahwa penggunaan model konkret, representasi gambar, animasi dan simulasi bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep kimia. Simulasi dan animasi dapat digunakan untuk menggambarkan, menjelaskan dan memprediksikan proses sains secara visual sehingga membantu siswa mempelajari konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit (model mental). Penelitian Schank dan Kozma (2002, dalam Kozma & Russell, 2001:18) menunjukkan bahwa dengan software ChemSense, siswa dapat mengembangkan keterampilan representasi kimia dan pemahaman dalam aspek geometri. Hasil penelitian Noh dan Scharmann (1997, dalam Kozma & Russell, 2001:20-21) menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan visualisasi ketiga level representasi menggunakan multimedia memiliki pemahaman konsep yang lebih tinggi daripada siswa yang hanya menggunakan teks dan numerik saja.

Berbagai studi empiris yang telah dilakukan menunjukkan bahwa multimedia dapat membantu siswa belajar dengan efektif dan efisien. Multimedia memiliki kemampuan untuk mengkombinasikan berbagai elemen media seperti video, animasi, simulasi dan audio sehingga membantu siswa untuk memahami, mengatur dan mengakses informasi (Najjar, 1996:10). Penggunaan multimedia juga dapat mendorong siswa untuk belajar mandiri (self motivated learning). Kegiatan belajar mandiri dapat diawali dengan kesadaran adanya masalah,


(18)

3

Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga menimbulkan niat melakukan kegiatan belajar secara sengaja untuk menguasai suatu konsep yang diperlukan guna mengatasi masalah. Kegiatan belajar mandiri dapat dilakukan sendiri atau bersama orang lain, dengan atau tanpa bantuan guru profesional (Haris, 2007 : 2). Selain itu, siswa juga bebas menentukan materi yang ingin dikuasainya, waktu dan tempat untuk belajar menggunakan multimedia interaktif.

Seluruh materi kimia pada dasarnya mengandung ketiga level representasi yang dapat divisualisasikan dengan menggunakan multimedia. Hidrolisis garam merupakan salah satu materi kimia yang membutuhkan representasi makroskopik, mikroskopik dan simbolik. Hal ini sesuai dengan analisis pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Standar Kompetensi materi ini, yaitu “Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran dan terapannya”, sedangkan Kompetensi Dasarnya yaitu “Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis

dalam air dan pH larutan garam tersebut”. Dari analisis SK-KD, diketahui bahwa pada materi ini level makroskopik dapat berupa fenomena mengenai hidrolisis garam yang terdapat di kehidupan sehari-hari siswa serta pengukuran pH menggunakan pH meter, kertas lakmus atau indikator universal yang dapat diamati oleh siswa, sedangkan untuk level mikroskopik adalah gambaran partikel-partikel secara mikro ketika komponen garam dilarutkan dalam air, dan level simbolik berupa rumus kimia, gambar, simbol partikel kimia, persamaan reaksi, stoikiometri dan perhitungan pH larutan garam.

Banyak pihak yang telah melakukan penelitian mengenai proses atau hasil pembelajaran pada materi hidrolisis garam. Pada penelitian yang dilakukan oleh Restiyan (2008:58) diketahui bahwa seluruh guru dalam penelitiannya tidak membuat representasi ilmu kimia secara utuh dalam proses belajar mengajar materi hidrolisis garam. Dalam pembelajaran, umumnya guru membatasi pada level representasi makroskopik dan simbolik dengan harapan siswa dapat mengembangkan model dunia mikroskopiknya sendiri. Salah satu kesulitan untuk memvisualisasikan level mikroskopik pada materi ini adalah tidak adanya buku sumber yang menampilkan gambar atau model-model yang dapat digunakan


(19)

4

Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menggambarkan keadaan partikel-partikel ketika terhidrolisis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nuraeni (2008 : 98) diketahui bahwa buku-buku teks kimia SMA yang beredar di kota Bandung tidak ada (0%) yang menjelaskan level mikroskopik secara utuh (tulisan dan gambar).

Kurangnya representasi kimia secara utuh dalam pembelajaran hidrolisis garam akan berdampak pada penguasaan konsep siswa terhadap materi tersebut. Penelitian yang dilakukan Selviyanti (2009: 107;113;126) dengan melakukan analisis hasil belajar siswa pada materi hidrolisis garam menunjukkan bahwa penguasaan level makroskopik siswa sebesar 74,55%, level mikroskopik sebesar 1,53%, dan level simbolik sebesar 58,87%. Pada data tersebut dapat disimpulkan bahwa penguasaan siswa pada level mikroskopik sangat kecil dibandingkan level representasi lainnya. Kesimpulan tersebut juga dibuktikan oleh penelitian Nuraeni (2008 : 98) yang menemukan bahwa hanya 8,9% siswa yang mampu menuliskan dan menggambarkan level mikroskopik hidrolisis garam dengan lengkap sesuai dengan konsep. Menurut Nuraeni (2008:88), hampir seluruh siswa dalam penelitiannya tidak paham dengan proses yang terjadi dalam larutan garam tersebut. Siswa cenderung menghapal reaksi-reaksi dan sifat-sifat larutan garam berdasarkan kekuatan asam basa pembentuk garamnya (Nuraeni, 2008:88). Hal tersebut merupakan salah satu miskonsepsi yang akan berpengaruh pada pemahaman siswa. Salah satu penelitian untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi ini dilakukan oleh Solikha (2008:66). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa berdasarkan hasil tes siswa terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis yang signifikan pada materi hidrolisis garam dengan menggunakan multimedia interaktif berbasis simulasi.

Multimedia hidrolisis garam sudah banyak terdapat di internet. Salah satu alamat web yang menyediakan courseware unduhan multimedia hidrolisis yaitu

http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-U.KONTEN/edukasi.net/Kimia/Animasi.Kimia /Hidrolisis.swf. Multimedia dalam web tersebut masih memiliki kekurangan.

Dalam multimedia tersebut hanya terdapat satu animasi visualisasi contoh garam secara mikroskopik yaitu pada garam NH4Cl atau garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat. Animasi pun berjalan sangat cepat sehingga pengguna


(20)

5

Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesulitan mengamati keadaan komponen garam saat terhidrolisis. Selain itu dalam visualisasi awal hanya digambarkan bahwa dalam air hanya terdapat ion H2O saja padahal terdapat juga ion OH- dan H3O+ yang berkesetimbangan dan berperan dalam menjelaskan konsep hidrolisis. Pada akhir animasi setelah garam terhidrolisis tidak diperlihatkan ion OH-. Selain itu, penekanan efek animasi pada akhir proses hidrolisis justru digunakan pada molekul air bukan pada perbandingan jumlah ion H3O+ yang lebih besar daripada ion OH- sehingga menyebabkan larutan bersifat asam. Multimedia lainnya yang dapat diakses yaitu diproduksi oleh Pustekkom 2004. Kekurangan yang terdapat dalam multimedia ini mirip dengan multimedia yang telah dibahas sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan animasi mikroskopik yang ditayangkan sama. Multimedia yang telah ada juga kurang mengintegrasikan ketiga level representasi kimia dan cenderung menonjolkan level simbolik saja seperti menuliskan persamaan reaksi, menurunkan rumus pH larutan garam dan menghitung pH larutan garam.

Menurut penulis, multimedia yang telah ada di internet masih memiliki kekurangan pada tahap pengembangannya. Multimedia tersebut belum memenuhi prinsip pengembangan multimedia yang disarankan oleh Richard E. Mayer (2002 : 93-97). Mulltimedia yang ada tidak memenuhi prinsip personalisasi karena teks keluaran yang ditampilkan masih tampak seperti teks dalam buku sehingga tidak mudah dipahami dan tidak interaktif. Hal tersebut mungkin karena dalam pembuatan multimedia tidak dilakukan tahap analisis wacana. Materi yang dibahas menjadi kurang menarik minat belajar siswa karena materi disajikan dalam bentuk teks saja dan tidak didukung oleh elemen-elemen media pendukung materi seperti video, gambar/foto, simulasi dan animasi. Kurangnya penyajian elemen media pendukung materi menyebabkan siswa tidak bisa membangun hubungan mental antara representasi verbal dan representasi visual. Multimedia yang ada juga tidak memperhatikan unsur interaktifitas sehingga bersifat linier dan tidak ada feedback bagi siswa. Oleh karena itu, multimedia yang ada hanya berinteraksi secara fisik sehingga pengguna menjadi pasif dan tidak berinteraksi secara mental. Interaktifitas dalam multimedia diperlukan untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa (Barker dalam Sims, 1995).


(21)

6

Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil analisis kekurangan beberapa multimedia yang telah ada diinternet menjadi acuan penulis untuk mengembangkan multimedia interaktif yang lebih baik. Oleh karena itu, maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Courseware Multimedia Interaktif pada Materi Hidrolisis Garam dengan Mengintegrasikan Level Makroskopik, Mikroskopik dan Simbolik”.

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dapat diidentifikasi bahwa multimedia hidrolisis garam yang dapat diakses diinternet masih memiliki banyak kekurangan sehingga dapat menimbulkan miskonsepsi pada siswa. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengembangkan courseware multimedia interaktif yang lebih baik. Untuk memfokuskan penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan, yaitu :

1. Bagaimana bentuk elemen-elemen media (teks, gambar/foto, animasi, dll) yang akan ditampilkan untuk memvisualisasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik materi hidrolisis garam dalam courseware multimedia yang akan dikembangkan ?

2. Bagaimana kelayakan courseware multimedia interaktif yang telah dikembangkan ?

3. Bagaimanakah tanggapan siswa setelah menggunakan courseware multimedia interaktif yang telah dikembangkan ?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini yaitu menghasilkan produk berupa courseware multimedia pembelajaran interaktif kimia pada materi hidrolisis garam yang mengintegrasikan ketiga level representasi yaitu makroskopik, mikroskopik dan simbolik. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh informasi mengenai elemen-elemen media yang diperlukan, seperti teks keluaran, gambar/foto, video, animasi dan audio sesuai dengan kriteria materi yang dipilih.


(22)

7

Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Memperoleh gambaran tentang desain pengembangan multimedia pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan beberapa elemen media yang digunakan untuk memenuhi kriteria makroskopik, mikroskopik dan simbolik. 3. Memperoleh informasi mengenai kelayakan courseware multimedia yang telah

dikembangkan.

4. Memperoleh informasi mengenai tanggapan siswa sebagai pengguna yang menggunakan courseware multimedia yang telah dikembangkan.

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, diantaranya :

1. Bagi guru

 Multimedia yang telah diproduksi dapat memberikan inovasi baru dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa terhadap mata pelajaran kimia (Falvo, 2008 : 72)

 Multimedia yang telah diproduksi dapat membuat waktu pembelajaran lebih efektif. Hal tersebut dibuktikan oleh penelitian Kulik, Bangerts dan William (Najjar, 1996 : 2) yang menemukan terjadinya penghematan waktu pembelajaran 88% pada kelas dengan multimedia (90 menit) dibandingkan kelas dengan metode instruksi(745 menit).

 Dapat menghemat biaya pengadaan praktikum dengan adanya video dalam multimedia.

2. Bagi siswa

Dengan adanya courseware multimedia interaktif, diharapkan dapat menciptakan pembelajaran mandiri yang menyenangkan dan interaktif sehingga meningkatkan motivasi dalam pembelajaran kimia.

3. Bagi peneliti

 Dapat dijadikan bahan untuk mengadakan penelitian selanjutnya guna meningkatkan kualitas pembelajaran kimia.


(23)

8

Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E.Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah UPI. Terdapat tiga bagian dalam penulisan skripsi ini yaitu bagian awal, bagian tengah dan bagian akhir.

Bagian awal terdiri dari lembar judul, lembar pengesahan, lembar persembahan, lembar pernyataan, kata pengantar, ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

Bagian tengah dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima BAB, yaitu : 1. BAB I atau bagian pendahuluan membahas mengenai latar belakang penelitian,

identifikasi dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta struktur organisasi penulisan skripsi.

2. BAB II atau bagian kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritis dalam menyusun pertanyaan dan tujuan penelitian. Kajian pustaka membahas mengenai konsep-konsep, teori-teori dan penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.

3. BAB III atau bagian metode penelitian membahas mengenai subjek penelitian, desain dan metode penelitian yang dipilih, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

4. BAB IV membahas mengenai hasil temuan penelitian yang telah dilakukan. Analisis dan pembahasan temuan penelitian dihubungkan dengan dasar teoritis pada bab kajian pustaka sehingga dapat menjawab rumusan masalah penelitian. 5. BAB V membahas mengenai kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan

jawaban dari rumusan masalah yang dituliskan dengan cara poin-poin Sedangkan saran atau rekomendasi ditulis setelah kesimpulan. Saran ditujukan kepada pihak-pihak institusi, kepada pengguna hasil penelitian, kepada peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya dan sebagainya.

Bagian akhir dari penulisan skripsi ini adalah daftar pustaka dan lampiran. Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis yang pernah dikutip dan digunakan dalam pengembangan penelitian dan penyusunan skripsi. Daftar pustaka disusun secara alfabetis tanpa nomor urut. Sedangkan lampiran-lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam pengembangan dan penulisan hasil penelitian.


(24)

136 Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil validasi ahli dan tanggapan siswa dapat dinyatakan bahwa

courseware multimedia yang dikembangkan telah layak digunakan sebagai courseware multimedia pembelajaran interaktif penunjang pembelajaran yang

mengintegrasikan leval makroskopik, mikroskopik dan simbolik.

Berdasarkan tahap-tahap penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan, ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Bentuk elemen media untuk level makroskopik ditampilkan dalam bentuk video pengujian sifat larutan garam, foto/gambar contoh dan kegunaan garam dalam kehidupan sehari-hari, simulasi pengujian sifat larutan garam dan kuis seputar kegunaan garam. Untuk level mikroskopik ditampilkan dalam bentuk foto/gambar mikroskopik partikel garam dalam larutannya dan animasi mikroskopik ketika garam dilarutkan dalam air (terionisasi, terhidrolisis, terhidrasi). Sedangkan bentuk elemen media untuk level simbolik ditampilkan dalam bentuk teks perhitungan rumus pH larutan garam.

2. Courseware multimedia yang dikembangkan memiliki kelayakan dari segi

media, materi dan desain intruksiona pembelajaran. Dari segi media,

courseware multimedia telah memenuhi kriteria kesesuaian program, integrasi

elemen media, navigasi dan manajemen layar serta masalah teknis dengan sangat baik. Dari segi materi, courseware multimedia telah memenuhi kriteria manajemen materi dan evaluasi dengan sangat baik. Begitupun dari segi desain intruksional pembelajaran, courseware multimedia telah memenuhi prinsip pembelajaran dengan sangat baik

3. Berdasarkan analisis data angket pada uji coba terbatas disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa (79,5%) termotivasi belajar dengan menggunakan

courseware multimedia ini, dapat mengontrol courseware dengan sangat baik


(25)

137

Mauliddina Dwi Susanti, 2014

Pengembangan courseware multimedia interaktif pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Saran

Sebagai akhir dari skripsi ini, penulis menyampaikan saran-saran dengan harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk meningkatkan skripsi dimasa yang akan datang. Adapun saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian adalah :

1. Sebaiknya waktu pelaksanaan uji kelayakan courseware berdekatan dengan waktu ketika pokok bahasan diajarkan disekolah agar siswa lebih termotivasi ketika menggunakan courseware.

2. Sebaiknya guru menggunakan media courseware dalam pembelajaran baik dari unduhan atau buatan sendiri. Courseware yang digunakan sebaiknya memuat ketiga level representasi kimia sehingga memudahkan penyampaian materi yang abstrak dan meningkatkan pemahaman siswa.

3. Perlu dikaji lagi bagaimana pengaruh courseware multimedia pembelajaran ini terhadap pemahaman konsep siswa, keterampilan berpikir kritis, dll.


(1)

kesulitan mengamati keadaan komponen garam saat terhidrolisis. Selain itu dalam visualisasi awal hanya digambarkan bahwa dalam air hanya terdapat ion H2O saja padahal terdapat juga ion OH- dan H3O+ yang berkesetimbangan dan berperan dalam menjelaskan konsep hidrolisis. Pada akhir animasi setelah garam terhidrolisis tidak diperlihatkan ion OH-. Selain itu, penekanan efek animasi pada akhir proses hidrolisis justru digunakan pada molekul air bukan pada perbandingan jumlah ion H3O+ yang lebih besar daripada ion OH- sehingga menyebabkan larutan bersifat asam. Multimedia lainnya yang dapat diakses yaitu diproduksi oleh Pustekkom 2004. Kekurangan yang terdapat dalam multimedia ini mirip dengan multimedia yang telah dibahas sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan animasi mikroskopik yang ditayangkan sama. Multimedia yang telah ada juga kurang mengintegrasikan ketiga level representasi kimia dan cenderung menonjolkan level simbolik saja seperti menuliskan persamaan reaksi, menurunkan rumus pH larutan garam dan menghitung pH larutan garam.

Menurut penulis, multimedia yang telah ada di internet masih memiliki kekurangan pada tahap pengembangannya. Multimedia tersebut belum memenuhi prinsip pengembangan multimedia yang disarankan oleh Richard E. Mayer (2002 : 93-97). Mulltimedia yang ada tidak memenuhi prinsip personalisasi karena teks keluaran yang ditampilkan masih tampak seperti teks dalam buku sehingga tidak mudah dipahami dan tidak interaktif. Hal tersebut mungkin karena dalam pembuatan multimedia tidak dilakukan tahap analisis wacana. Materi yang dibahas menjadi kurang menarik minat belajar siswa karena materi disajikan dalam bentuk teks saja dan tidak didukung oleh elemen-elemen media pendukung materi seperti video, gambar/foto, simulasi dan animasi. Kurangnya penyajian elemen media pendukung materi menyebabkan siswa tidak bisa membangun hubungan mental antara representasi verbal dan representasi visual. Multimedia yang ada juga tidak memperhatikan unsur interaktifitas sehingga bersifat linier dan tidak ada feedback bagi siswa. Oleh karena itu, multimedia yang ada hanya berinteraksi secara fisik sehingga pengguna menjadi pasif dan tidak berinteraksi secara mental. Interaktifitas dalam multimedia diperlukan untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa (Barker dalam Sims, 1995).


(2)

Hasil analisis kekurangan beberapa multimedia yang telah ada diinternet menjadi acuan penulis untuk mengembangkan multimedia interaktif yang lebih baik. Oleh karena itu, maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Courseware Multimedia Interaktif pada Materi Hidrolisis Garam dengan Mengintegrasikan Level Makroskopik, Mikroskopik dan Simbolik”.

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dapat diidentifikasi bahwa multimedia hidrolisis garam yang dapat diakses diinternet masih memiliki banyak kekurangan sehingga dapat menimbulkan miskonsepsi pada siswa. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengembangkan courseware multimedia interaktif yang lebih baik. Untuk memfokuskan penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan, yaitu :

1. Bagaimana bentuk elemen-elemen media (teks, gambar/foto, animasi, dll) yang akan ditampilkan untuk memvisualisasikan level makroskopik, mikroskopik dan simbolik materi hidrolisis garam dalam courseware multimedia yang akan dikembangkan ?

2. Bagaimana kelayakan courseware multimedia interaktif yang telah

dikembangkan ?

3. Bagaimanakah tanggapan siswa setelah menggunakan courseware multimedia

interaktif yang telah dikembangkan ?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini yaitu menghasilkan produk berupa courseware multimedia pembelajaran interaktif kimia pada materi hidrolisis garam yang mengintegrasikan ketiga level representasi yaitu makroskopik, mikroskopik dan simbolik. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh informasi mengenai elemen-elemen media yang diperlukan,


(3)

2. Memperoleh gambaran tentang desain pengembangan multimedia pada materi hidrolisis garam dengan mengintegrasikan beberapa elemen media yang digunakan untuk memenuhi kriteria makroskopik, mikroskopik dan simbolik.

3. Memperoleh informasi mengenai kelayakan courseware multimedia yang telah

dikembangkan.

4. Memperoleh informasi mengenai tanggapan siswa sebagai pengguna yang menggunakan courseware multimedia yang telah dikembangkan.

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, diantaranya :

1. Bagi guru

 Multimedia yang telah diproduksi dapat memberikan inovasi baru dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa terhadap mata pelajaran kimia (Falvo, 2008 : 72)

 Multimedia yang telah diproduksi dapat membuat waktu pembelajaran lebih efektif. Hal tersebut dibuktikan oleh penelitian Kulik, Bangerts dan William (Najjar, 1996 : 2) yang menemukan terjadinya penghematan waktu pembelajaran 88% pada kelas dengan multimedia (90 menit) dibandingkan kelas dengan metode instruksi(745 menit).

 Dapat menghemat biaya pengadaan praktikum dengan adanya video dalam

multimedia. 2. Bagi siswa

Dengan adanya courseware multimedia interaktif, diharapkan dapat

menciptakan pembelajaran mandiri yang menyenangkan dan interaktif sehingga meningkatkan motivasi dalam pembelajaran kimia.

3. Bagi peneliti

 Dapat dijadikan bahan untuk mengadakan penelitian selanjutnya guna meningkatkan kualitas pembelajaran kimia.


(4)

E.Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi merujuk pada pedoman penulisan karya ilmiah UPI. Terdapat tiga bagian dalam penulisan skripsi ini yaitu bagian awal, bagian tengah dan bagian akhir.

Bagian awal terdiri dari lembar judul, lembar pengesahan, lembar persembahan, lembar pernyataan, kata pengantar, ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

Bagian tengah dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima BAB, yaitu : 1. BAB I atau bagian pendahuluan membahas mengenai latar belakang penelitian,

identifikasi dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta struktur organisasi penulisan skripsi.

2. BAB II atau bagian kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritis dalam menyusun pertanyaan dan tujuan penelitian. Kajian pustaka membahas mengenai konsep-konsep, teori-teori dan penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.

3. BAB III atau bagian metode penelitian membahas mengenai subjek penelitian, desain dan metode penelitian yang dipilih, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

4. BAB IV membahas mengenai hasil temuan penelitian yang telah dilakukan. Analisis dan pembahasan temuan penelitian dihubungkan dengan dasar teoritis pada bab kajian pustaka sehingga dapat menjawab rumusan masalah penelitian. 5. BAB V membahas mengenai kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan

jawaban dari rumusan masalah yang dituliskan dengan cara poin-poin Sedangkan saran atau rekomendasi ditulis setelah kesimpulan. Saran ditujukan kepada pihak-pihak institusi, kepada pengguna hasil penelitian, kepada peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya dan sebagainya.

Bagian akhir dari penulisan skripsi ini adalah daftar pustaka dan lampiran. Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis yang pernah dikutip dan digunakan dalam pengembangan penelitian dan penyusunan skripsi. Daftar pustaka disusun secara alfabetis tanpa nomor urut. Sedangkan lampiran-lampiran berisi semua


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil validasi ahli dan tanggapan siswa dapat dinyatakan bahwa courseware multimedia yang dikembangkan telah layak digunakan sebagai courseware multimedia pembelajaran interaktif penunjang pembelajaran yang mengintegrasikan leval makroskopik, mikroskopik dan simbolik.

Berdasarkan tahap-tahap penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan, ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Bentuk elemen media untuk level makroskopik ditampilkan dalam bentuk video pengujian sifat larutan garam, foto/gambar contoh dan kegunaan garam dalam kehidupan sehari-hari, simulasi pengujian sifat larutan garam dan kuis seputar kegunaan garam. Untuk level mikroskopik ditampilkan dalam bentuk foto/gambar mikroskopik partikel garam dalam larutannya dan animasi mikroskopik ketika garam dilarutkan dalam air (terionisasi, terhidrolisis, terhidrasi). Sedangkan bentuk elemen media untuk level simbolik ditampilkan dalam bentuk teks perhitungan rumus pH larutan garam.

2. Courseware multimedia yang dikembangkan memiliki kelayakan dari segi media, materi dan desain intruksiona pembelajaran. Dari segi media, courseware multimedia telah memenuhi kriteria kesesuaian program, integrasi elemen media, navigasi dan manajemen layar serta masalah teknis dengan sangat baik. Dari segi materi, courseware multimedia telah memenuhi kriteria manajemen materi dan evaluasi dengan sangat baik. Begitupun dari segi desain intruksional pembelajaran, courseware multimedia telah memenuhi prinsip pembelajaran dengan sangat baik

3. Berdasarkan analisis data angket pada uji coba terbatas disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa (79,5%) termotivasi belajar dengan menggunakan courseware multimedia ini, dapat mengontrol courseware dengan sangat baik dan memberikan tanggapan yang baik terhadap courseware.


(6)

B.Saran

Sebagai akhir dari skripsi ini, penulis menyampaikan saran-saran dengan harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk meningkatkan skripsi dimasa yang akan datang. Adapun saran yang diajukan berdasarkan hasil penelitian adalah :

1. Sebaiknya waktu pelaksanaan uji kelayakan courseware berdekatan dengan waktu ketika pokok bahasan diajarkan disekolah agar siswa lebih termotivasi ketika menggunakan courseware.

2. Sebaiknya guru menggunakan media courseware dalam pembelajaran baik dari

unduhan atau buatan sendiri. Courseware yang digunakan sebaiknya memuat ketiga level representasi kimia sehingga memudahkan penyampaian materi yang abstrak dan meningkatkan pemahaman siswa.

3. Perlu dikaji lagi bagaimana pengaruh courseware multimedia pembelajaran ini terhadap pemahaman konsep siswa, keterampilan berpikir kritis, dll.


Dokumen yang terkait

Pemodelan Arus Lalulint as Dengan Pendekatan Model Mikroskopik & Makroskopik

0 9 25

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN YANG MENGINTEGRASIKAN LEVEL MAKROSKOPIK, SUB-MIKROSKOPIK, DAN SIMBOLIK PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.

1 3 38

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN YANG MENGINTEGRASIKAN LEVEL MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT.

2 3 33

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEL VOLTA TERHADAP PEMAHAMAN REPRESENTASI MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK SISWA.

1 9 33

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN YANG MENGINTEGRASIKAN LEVEL MAKROSKOPIK, SUB-MIKROSKOPIK DAN SIMBOLIK PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA.

10 17 255

PERANAN TEKS PERUBAHAN KONSEPTUAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP LEVEL SUB MIKROSKOPIK SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI HIDROLISIS GARAM.

0 4 38

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN MNEGGUNAKAN PROGRAM ADOBE FLASH UNTUK PEMBELAJARAN MATERI HIDROLISIS GARAM SMA KELAS XI.

3 8 19

Pengembangan Courseware Multimedia Interaktif Pada Materi Hidrolisis Garam Dengan Mengintegrasikan Level Makroskopik, Mikroskopik Dan Simbolik - repository UPI S KIM 0907412 Title

0 0 8

PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATERI SIFAT PERIODIK UNSUR DENGAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDEKATAN SAINTIFIK - repository UPI S KIM 090583 Title

0 0 3

PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN TAHAPAN PEMBELAJARAN 5M PADA MATERI PENGGOLONGAN DAN TATA NAMA SENYAWA HIDROKARBON - repository UPI S KIM 0902129 Title

0 0 3