Controlling Harmful Gas Hydrogen Sulfide (H2S) by Desulfurizer in Sewage Treatment Plant, Case Study Patra Jasa Bali Resort and Villas Indonesia.
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
ii | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
SEMINAR NASIONAL
DAN TEKNOLOGI
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
UDAYANA UNIVERSITY PRESS
2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | iii
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS
DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, S.T., MSc. PhD
Prof. Dr. Drs. IB Putra Yadnya, M.A.
Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, M.S.
Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., MHum., LLM.
Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si
Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P.
Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc., Ph.D
Prof. Dr. Ir. Nyoman Gde Antara, M.Eng
Dra. Ni Luh Watiniasih, MSc, Ph.D
Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Kes.
Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.
Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D.
Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP, Ph.D
dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, SpMK, Ph.D
Dr. Agoes Ganesha Rahyuda, S.E., M.T.
Putu Alit Suthanaya, S.T., M.Eng.Sc, Ph.D.
I Putu Sudiarta, SP., M.Si., Ph.D.
Dr. Ir. Yohanes Setiyo, M.P.
Dr. P. Andreas Noak, SH, M.Si
I Wayan Gede Astawa Karang, SSi, MSi, PhD.
Dr. Drh. I Nyoman Suarta, M.Si
l
Udayana University Press,
Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Universitas Udayana
2015, xli + 2191 hal, 21 x 29,7
iv | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | v
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
vi | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
KATA PENGANTAR
S
eminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK), merupakan agenda tahunan Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana, dan tahun 2015 merupakan
penyelenggaraan SENASTEK yang ke II dalam upaya menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Seminar ini merupakan sarana komunikasi bagi para peneliti dan pengabdi
dari perguruan tinggi, institusi pendidikan, lembaga penelitian maupun industri guna mempercepat
pengembangan sains dan teknologi.
Berbeda dengan Senastek sebelumnya, Senastek II tahun ini selain mendesiminasikan hasil
penelitian, juga mendesiminasikan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat
merupakan kegiatan sivitas akademika dalam mengamalkan dan membudayakan sains dan teknologi untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, yang mana hasil-hasilnya nyata
dapat dirasakan oleh masyarakat dan menjadi tolok ukur sejauh mana hasil-hasil penelitian dapat diabdikan
untuk memaslahatan masyarakat banyak.
Senastek II, tahun 2015 diselenggarakan dalam kaitan dengan ulang tahun ke 53 Universitas Udayana
dan dalam rangka desiminasi hasil-hasil penelitian peneliti dari berbagai Perguruan Tinggi termasuk
Unud, Lembaga Penelitian, dll. Tema Senastek II adalah “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk
Pembangunan Berkelanjutan” dengan tujuan penyebarluasan informasi hasil penelitian dan pengabdian,
Ajang pertemuan ilmiah para peneliti dan pengabdi yang bergerak di bidang sains dan teknologi, dan
Sarana tukar informasi bagi para peneliti dan pengabdi dalam rangka pengembangan sains dan teknologi
ke depan. Topik Makalah meliputi: Bidang Humaniora, Ketahanan PanganKesehatan dan Obat-obatan,
Energi baru dan terbarukan Transportasi dan manufaktur, Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan
keamanan, ketertiban dan kebencanaan, Biodiversitas, lingkungan dan , sumberdaya alam
Kegiatan Seminar ini diharapkan dapat mendorong terjadinya pertukaran informasi, pengetahuan,
dan pengalaman dalam penerapan sains dan teknologi untuk pemecahan permasalahan di masyarakat, serta
kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan publikasi hasil penelitian dan pengabdian; dan kerjasama
antar peneliti; antar Perguruan Tinggi dan Lembaga-lembaga penelitian di Indonesia.
Denpasar, Desember 2015
Panitia
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | vii
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
viii | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
SAMBUTAN
KETUA PANITIA SENASTEK 2015
P
uji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwasannya Seminar Nasional Sains dan Teknologi
(SENASTEK) 2015 dapat terlaksana. SENASTEK yang merupakan agenda tahunan Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana adalah sarana komunikasi bagi para
peneliti dan pengabdi dari perguruan tinggi, institusi pendidikan, lembaga penelitian maupun industri guna
mempercepat pengembangan sains dan teknologi.
SENASTEK tahun 2015 dengan tema “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan
Berkelanjutan” dilaksanakan tanggal 29 - 30 Oktober 2015, di Patra Jasa Bali Resort & Villas, Kuta, Bali,
diikuti lebih dari 670 orang peserta dari 26 instansi seluruh Indonesia. Seminar ini akan mendiskusikan topiktopik makalah: Humaniora; Ketahanan Pangan; Kesehatan dan Obat-obatan; Energi Baru dan Terbarukan;
Transportasi dan Manufaktur; Informasi dan Komunikasi; Pertahanan dan Keamanan, Ketertiban dan
Kebencanaan; dan Biodiversitas, Lingkungan, Sumber Daya Alam.
Kami sungguh bersyukur atas perkenan para narasumber, Prof. Drs. H. M. Nasir, M.Si, Akt,
Ph.D. (Menteri Ristekdikti), Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa (Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat,
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristekdikti), Prof. Djarot S. Wisnudubroto
(Kepala BATAN), Dirjen Cipta Karya, Ir. I Made Dana Tangkas (Direktur PT. Toyota Motor Manufacturing
Indonesia), dan Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc. (Guru Besar Universitas Udayana) akan
menyampaikan materi pada seminar ini.
Kami berharap semua peserta akan berpartisipasi dalam diskusi bersama ketika semua naskah yang
masuk dipresentasikan. Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas
Udayana atas ijin dan dukungan penuh terselenggaranya seminar ini, para narasumber, peserta dan semua
pihak yang telah membantu terselenggaranya seminar, dan mohon maaf atas kekurangannya.
Panitia Ketua
Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP.
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | ix
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
x | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
SAMBUTAN
KETUA LPPM
Om Suasti Astu,
K
epada seluruh peserta, atas nama Civitas Akademika Universitas Udayana, Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) mengucapkan Selamat Datang di Bali
dan Selamat datang di Universitas Udayana Denpasar Bali. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
juga kami sampaikan atas kerjasama dan partisipasinya pada pelaksanaan Seminar Nasional Sains dan
Teknologi (SENASTEK) yang ke 2 yang diselenggarakan pada Hari Kamis dan Jumat, 29 dan 30 Oktober
2015, di Hotel Patra Jasa Bali Resorts and Villas Kuta Bali.
Seperti pelaksanaan Seminar Bakti Desa (SBD) sebagai program pada bidang pengabdian kepada
masyarakat LPPM Universitas Udayana, SENASTEK juga dilaksanakan sebagai agenda akademik pada
bidang-bidang Penelitian dan Pengabdian yang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2014. Seminar ini
diselenggarakan untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi seluruh dosen atau peneliti dari berbagai
institusi di seluruh Indonesia untuk mempresentasikan, mendeseminasikan atau mensosialisasikan hasilhasil penelitian dan pengabdian yang telah dilakukan, sehingga pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dapat lebih implementatif dan terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya kepada Rektor Universitas Udayana atas semua arahan dan dukungannya, kepada Panitia
Pelaksana atas semua kerja keras yang dilakukan, kepada Pimpinan dan Staf LPPM atas dedikasi nyata
yang diberikan dan kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya SENASTEK II Tahun
2015 ini.
Selamat melakukan Seminar dan berdiskusi, sehingga pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat oleh Dosen atau Peneliti yang berpartisipasi pada kegiatan ini dapat ditingkatkan kualitasnya
pada waktu-\waktu yang akan datang dan kebersamaan yang terjalin selama pelaksanaan seminar ini dapat
meningkatkan komunikasi, kerjasama dan jejaring dikalangan peneliti dan pengabdi si seluruh Indonesia.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Waca, Tuhan Yang Maha Esa, Asung Wara Kertha NugrahaNya dan selalu
memberikan limpahan RahmatNya sehingga kita selalu dalam keadaan sehat sehingga kita dapat menunaikan
tugas-tugas yang dibebankan. Semoga kita dapat bertemu kembali pada pelaksanaan SENASTEK III
tahun 2016. Demikian Sambutan ini kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangannya. Semoga
kebaikan datang dari segala penjuru.
Om Santih, Santih, Santih Om.
Ketua LPPM Unud
Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng.
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | xi
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
CONTROLLING HARMFUL GAS HYDROGEN SULFIDE (H2S) BY
DESULRUIZER IN SEWAGE TREATMENT PLANT (STP).
CASE STUDY: PATRA JASA BALI RESORT &VILLAS INDONESIA
Tjokorda Gde Tirta Nindhia1), I Wayan Surata1), I Dewa Gde Putra Swastika1)
Cok. Lahriani2), Agus Latiyasmoro2)
1
Department of Mechanical Engineering, Engineering Faculty, Udayana University, Jimbaran, Bali, Indonesia,
80361, Fax. 0361-8953472, [email protected]
2
Patra Jasa Bali Resort &Villas, Jl. Ir. H. Juanda South Kuta Beach, Kuta 80361, Bali, Indonesia
ABSTRAK
Hidrogen sul de (H2S) merupakan gas yang berbahaya, dengan demikian keberadaannya harus dideteksi dan
dihilangkan. Hidrogen sul de berinterferensi dengan mekanisme transport electron dan menghalangi penggunaan
oksigen pada skala molekul. Hal ini menyebabkan aspisiasi dan berujung kematian akibat kekurangan oksigen pada
sel batang otak yang mengatur laju pernapasan. Pada level rendah H2S dapat menggangu system pernapasan dan
menimbulkan sakit kepala dan gangguan mata. Jika terpapar H2S pada level tinggi dapat menghentikan seketika
pusat pernapasan di batang otak. Pada penelitian ini sumber sumber yang memungkinkan timbulnya gas H2S di
Patra Jasa Bali Resort & Villas dideteksi seperti bagian dapur resotran, dapur utama, kafetaria, daerah penyimpan
sampah organic, dan Sewage treatment plant (STP). Ditemukan adanya emisi gas H2S pada lokasi Sewage treatment
plant (STP) yang limit kesehatan yaitu 20 ppm yang membahayakan kesehatan. Desulfurizer selanjutnya didisain
dan dipasang untuk menghilangkan emisi gas H2S sebagai komitmet dari management untuk peduli terhadap
keselamatan
Kata kunci: Hidrogen sul da, berbahaya, gas, desulfurizer, keselamatan
ABSTRACT
As Hydrogen Sul de (H2S) as a harmful gas, its existence should be detected and eliminated. Hydrogen sul de
interferes with the electron transport mechanism and blocks the utilization of oxygen at the molecular level. The
result is asphyxiation and ultimately death due to the lack of oxygen in the brainstem cells that control the breathing
rate. At lower levels, hydrogen sul de can be irritating to the respiratory system, be associated with headaches
and result in conjunctivitis. Exposure to very high levels of H2S can result in almost instantaneous suppression of
the respiratory centre in the brainstem. In this research, the possibility source of H2S at the Patra Jasa Bali resort
& villas were detected such kitchen of the restaurant, main kitchen, cafeteria, organic waste storage, and Sewage
treatment plant (STP). It was found that location of Sewage treatment plant emitting H2S that past safety limit of
20 ppm which is in dangerous level. The desulfurizer is designed and installed to eliminate the H2S emission as a
commitment of management concern in safety.
Key words: Hydrogen sul de, harmful, gas, desulfurizer, safety
1.
INTRODUCTION
The performance of the speci c Sewage treatment plant (STP) in general were characterized by The
primary parameters included pH, total dissolved solids (TDS), total suspended solids (TSS), Dissolved
oxygen (DO), biochemical oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand (COD), chlorides and
sulphates, the ratio of COD to BOD. While secondary parameters are Mixed Liquor Suspended Solids
(MLSS) and Sludge Volume Index (SVI) (kumar et al. 2010). The emission of harmful gas from STP is
not become any concern of characterization up to recent time . Ecotoxicity tests also only put attention on
aquatic (bacterial, algal, crustacean, and plant) toxicity and ignoring air or gas toxicity (Mendonça et al,
2011; Kushwah et al., 2011; Salunke, et al., 2014).
1396 | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
The sewage treatment plant has the following units: 1. Bar screen Chamber, 2. Primary Clari er for
Skimming, 3. Aeration Chamber, 4. Equalization Chamber, 5. Sedimentation Tank also called as Settler,
6. Tube settler, 7. Water Collection Tank, 8. Activated Carbon Filter, 9. Filter, 10. Final Water Collection
Tank (Sandhu et al., 2014).
There is a report regarding odorous emission from Wastewater treatment facilities (Muga, and
Mihelcic, 2008). At one time regardless of how well designed may generate odor as byproducts of the
wastewater treatment process. The presence of odor in any wastewater treatment facility is typically an
aesthetic problem that usually evokes public intervention and sometime regulatory agency involvement.
All the treatment systems have the potential to produce odorous emissions. But in this report the type of
gas which yield odor problem was not informed.
As it can be learnt form the case that happen in Kuwait, Many complaints were received from
citizens around the Ardiyah sewage treatment plant (ASTP) about the presence of an odor that might be
harmful to their healthy. Others worker near the plant complained of various diseases that took longer than
normal to be cured. The formation process of H2S was investigated, specifying the source of emission; the
locations of these sources with respect to a reference point or origin were speci ed. The concentration of
H2S as measured by sensors around the plant was reported. Results from the dispersion model showed that
the main problem exists inside the ASTP, where 6 ppm of H2S concentration was reported, whereas outside
the ASTP, there was no serious problem. Recommendations are suggested according to the model and the
real values of H2S concentrations in emissions to solve the odor (Shammiri, 2004).
This report introduce H2S detection around the Patra Jasa Bali Resort & Villas as concern of the
management to enhance sewage treatment plant system existing at the same time to maintain the safety
and health of employees. This is also related to the belief of Balinese spiritualism known as Tri Hita
Karana, literally means three reason for prosperity which is put attention to harmony among peoples and
environment as responsible to almighty God.
3.
RESULT AND DISCUSSION
It is Deserves for the award because part of the kitchen of the restaurant and cafeteria did not reveal
any H2S emissions. Also in the kitchen garbage disposal did not reveal any H2S gas emissions. This is
caused because it is equipped with cooling system which inhibits the formation of H2S gas from kitchen
waste.
Furthermore, the H2S gas emission testing on parts of the sewage treatment plant is conducted. It
was detected a uctuating H2S emission especially at the bar screen chamber (the rst part of the sewage
treatment plant) as shown in Figure 1. The uctuations ranging between 4-90 ppm.
To solve the H2S gas emissions problem at the bar screen chamber, The ventilation holes (vent
holes) is created equipped with desulfurizer as shown in Figure 2.
The concentration of hydrogen sul de in the sewer system is related to the amount of free sul de
present in domestic wastewater. The higher the sulfur contents of the sewage, the greater the concentration
of hydrogen sul de that may be produced. Any condition in the sewer that leads to oxygen depletion,
such as low ow, long retention period is conducive to the development of anaerobic conditions, with the
resultant formation of hydrogen sul de (Shammiri, 2004).
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1397
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Figure 1. Emissions of H2S gas is detected in the part of the bar screen chamber (the rst part of the sewage treatment plant).
Figure 2. The desulfurizer to remove H2S gas emissions at the bar screen chamber of a sewage treatment plant
4.
CONCLUSION
Emission of H2S gas is found on sewage treatment plant, especially at bar screen chamber.
The emissions exceed the limit of safety (20 ppm) which is dangerous for human health. Solution is
introduced by creating ventilation hole completed with desulfurizer.
ACKNOWLEDGEMENT
Part of desulfurizer in this report is a result form the research supported by competitive research
grant (penelitian hibah bersaing) that is granted from Udayana University from accumulative years of
2013-2015.
REFERENCES
Shammiri, M.A. (2004)’ Hydrogen sulfide emission from the Ardiyah sewage treatment plant’, Desalination
170 ( - ), PP. 1-13.
Kumar, P, R., Pinto, L.B., and Somashekar, R.K. (2010) ‘Assessment of The Efficiency of Sewage
Treatment Plants: A Comparative Study Beween Nagasandra and Mailasandra Sewage Treatment
Plants’, Kathmandu University Journal of Science Engineering and Technology , 6 (2), pp. 115125.
Muga, H. E., and James R. Mihelcic, J. R.(2008)’Sustainability of wastewater treatment technologies”,
Journal of Environmental Management ,88 ( - ), pp. 437–447.
Mendonça, E. , Picado,A., Cunha,M.A. and Catarino, J.(2011) ‘Environmental Management in Practice’,
Croatia, InTech Europe.
1398 | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Sandhu, D., and Pandey, R.(2014) ‘Energy Saving Opportunity in a Waste Water Treatment Plant’,
International Journal of Innovative Technology and Exploring Engineering, 3 (9), pp.66-68.
Kushwah, R. K., Bajpai, A., and Suman Malik, S.(2011)’Characteristics of waste water in sewage treatment
plant of BHOPAL, (India), J. Chem. Pharm. Res., 3(6), pp. 766-771.
Salunke, K. A., Prashant.P.Bhave, P. P., and Mata, M.D. (2014)’ Performance Status of Common
Effluent Treatment Plant at dombivali Cetp, International Journal of Research in Engineering and
Technology, 3 (9), pp. 48-52
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1399
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
ii | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
SEMINAR NASIONAL
DAN TEKNOLOGI
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
UDAYANA UNIVERSITY PRESS
2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | iii
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS
DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29 - 30 Oktober 2015
Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, S.T., MSc. PhD
Prof. Dr. Drs. IB Putra Yadnya, M.A.
Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, M.S.
Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., MHum., LLM.
Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si
Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P.
Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc., Ph.D
Prof. Dr. Ir. Nyoman Gde Antara, M.Eng
Dra. Ni Luh Watiniasih, MSc, Ph.D
Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Kes.
Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.
Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D.
Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP, Ph.D
dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, SpMK, Ph.D
Dr. Agoes Ganesha Rahyuda, S.E., M.T.
Putu Alit Suthanaya, S.T., M.Eng.Sc, Ph.D.
I Putu Sudiarta, SP., M.Si., Ph.D.
Dr. Ir. Yohanes Setiyo, M.P.
Dr. P. Andreas Noak, SH, M.Si
I Wayan Gede Astawa Karang, SSi, MSi, PhD.
Dr. Drh. I Nyoman Suarta, M.Si
l
Udayana University Press,
Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Universitas Udayana
2015, xli + 2191 hal, 21 x 29,7
iv | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | v
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
vi | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
KATA PENGANTAR
S
eminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK), merupakan agenda tahunan Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana, dan tahun 2015 merupakan
penyelenggaraan SENASTEK yang ke II dalam upaya menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Seminar ini merupakan sarana komunikasi bagi para peneliti dan pengabdi
dari perguruan tinggi, institusi pendidikan, lembaga penelitian maupun industri guna mempercepat
pengembangan sains dan teknologi.
Berbeda dengan Senastek sebelumnya, Senastek II tahun ini selain mendesiminasikan hasil
penelitian, juga mendesiminasikan hasil Pengabdian Kepada Masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat
merupakan kegiatan sivitas akademika dalam mengamalkan dan membudayakan sains dan teknologi untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, yang mana hasil-hasilnya nyata
dapat dirasakan oleh masyarakat dan menjadi tolok ukur sejauh mana hasil-hasil penelitian dapat diabdikan
untuk memaslahatan masyarakat banyak.
Senastek II, tahun 2015 diselenggarakan dalam kaitan dengan ulang tahun ke 53 Universitas Udayana
dan dalam rangka desiminasi hasil-hasil penelitian peneliti dari berbagai Perguruan Tinggi termasuk
Unud, Lembaga Penelitian, dll. Tema Senastek II adalah “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk
Pembangunan Berkelanjutan” dengan tujuan penyebarluasan informasi hasil penelitian dan pengabdian,
Ajang pertemuan ilmiah para peneliti dan pengabdi yang bergerak di bidang sains dan teknologi, dan
Sarana tukar informasi bagi para peneliti dan pengabdi dalam rangka pengembangan sains dan teknologi
ke depan. Topik Makalah meliputi: Bidang Humaniora, Ketahanan PanganKesehatan dan Obat-obatan,
Energi baru dan terbarukan Transportasi dan manufaktur, Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan
keamanan, ketertiban dan kebencanaan, Biodiversitas, lingkungan dan , sumberdaya alam
Kegiatan Seminar ini diharapkan dapat mendorong terjadinya pertukaran informasi, pengetahuan,
dan pengalaman dalam penerapan sains dan teknologi untuk pemecahan permasalahan di masyarakat, serta
kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan publikasi hasil penelitian dan pengabdian; dan kerjasama
antar peneliti; antar Perguruan Tinggi dan Lembaga-lembaga penelitian di Indonesia.
Denpasar, Desember 2015
Panitia
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | vii
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
viii | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
SAMBUTAN
KETUA PANITIA SENASTEK 2015
P
uji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwasannya Seminar Nasional Sains dan Teknologi
(SENASTEK) 2015 dapat terlaksana. SENASTEK yang merupakan agenda tahunan Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana adalah sarana komunikasi bagi para
peneliti dan pengabdi dari perguruan tinggi, institusi pendidikan, lembaga penelitian maupun industri guna
mempercepat pengembangan sains dan teknologi.
SENASTEK tahun 2015 dengan tema “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan
Berkelanjutan” dilaksanakan tanggal 29 - 30 Oktober 2015, di Patra Jasa Bali Resort & Villas, Kuta, Bali,
diikuti lebih dari 670 orang peserta dari 26 instansi seluruh Indonesia. Seminar ini akan mendiskusikan topiktopik makalah: Humaniora; Ketahanan Pangan; Kesehatan dan Obat-obatan; Energi Baru dan Terbarukan;
Transportasi dan Manufaktur; Informasi dan Komunikasi; Pertahanan dan Keamanan, Ketertiban dan
Kebencanaan; dan Biodiversitas, Lingkungan, Sumber Daya Alam.
Kami sungguh bersyukur atas perkenan para narasumber, Prof. Drs. H. M. Nasir, M.Si, Akt,
Ph.D. (Menteri Ristekdikti), Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa (Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat,
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristekdikti), Prof. Djarot S. Wisnudubroto
(Kepala BATAN), Dirjen Cipta Karya, Ir. I Made Dana Tangkas (Direktur PT. Toyota Motor Manufacturing
Indonesia), dan Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc. (Guru Besar Universitas Udayana) akan
menyampaikan materi pada seminar ini.
Kami berharap semua peserta akan berpartisipasi dalam diskusi bersama ketika semua naskah yang
masuk dipresentasikan. Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas
Udayana atas ijin dan dukungan penuh terselenggaranya seminar ini, para narasumber, peserta dan semua
pihak yang telah membantu terselenggaranya seminar, dan mohon maaf atas kekurangannya.
Panitia Ketua
Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, MP.
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | ix
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
x | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
SAMBUTAN
KETUA LPPM
Om Suasti Astu,
K
epada seluruh peserta, atas nama Civitas Akademika Universitas Udayana, Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) mengucapkan Selamat Datang di Bali
dan Selamat datang di Universitas Udayana Denpasar Bali. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
juga kami sampaikan atas kerjasama dan partisipasinya pada pelaksanaan Seminar Nasional Sains dan
Teknologi (SENASTEK) yang ke 2 yang diselenggarakan pada Hari Kamis dan Jumat, 29 dan 30 Oktober
2015, di Hotel Patra Jasa Bali Resorts and Villas Kuta Bali.
Seperti pelaksanaan Seminar Bakti Desa (SBD) sebagai program pada bidang pengabdian kepada
masyarakat LPPM Universitas Udayana, SENASTEK juga dilaksanakan sebagai agenda akademik pada
bidang-bidang Penelitian dan Pengabdian yang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2014. Seminar ini
diselenggarakan untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi seluruh dosen atau peneliti dari berbagai
institusi di seluruh Indonesia untuk mempresentasikan, mendeseminasikan atau mensosialisasikan hasilhasil penelitian dan pengabdian yang telah dilakukan, sehingga pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dapat lebih implementatif dan terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya kepada Rektor Universitas Udayana atas semua arahan dan dukungannya, kepada Panitia
Pelaksana atas semua kerja keras yang dilakukan, kepada Pimpinan dan Staf LPPM atas dedikasi nyata
yang diberikan dan kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya SENASTEK II Tahun
2015 ini.
Selamat melakukan Seminar dan berdiskusi, sehingga pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat oleh Dosen atau Peneliti yang berpartisipasi pada kegiatan ini dapat ditingkatkan kualitasnya
pada waktu-\waktu yang akan datang dan kebersamaan yang terjalin selama pelaksanaan seminar ini dapat
meningkatkan komunikasi, kerjasama dan jejaring dikalangan peneliti dan pengabdi si seluruh Indonesia.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Waca, Tuhan Yang Maha Esa, Asung Wara Kertha NugrahaNya dan selalu
memberikan limpahan RahmatNya sehingga kita selalu dalam keadaan sehat sehingga kita dapat menunaikan
tugas-tugas yang dibebankan. Semoga kita dapat bertemu kembali pada pelaksanaan SENASTEK III
tahun 2016. Demikian Sambutan ini kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangannya. Semoga
kebaikan datang dari segala penjuru.
Om Santih, Santih, Santih Om.
Ketua LPPM Unud
Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng.
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | xi
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
CONTROLLING HARMFUL GAS HYDROGEN SULFIDE (H2S) BY
DESULRUIZER IN SEWAGE TREATMENT PLANT (STP).
CASE STUDY: PATRA JASA BALI RESORT &VILLAS INDONESIA
Tjokorda Gde Tirta Nindhia1), I Wayan Surata1), I Dewa Gde Putra Swastika1)
Cok. Lahriani2), Agus Latiyasmoro2)
1
Department of Mechanical Engineering, Engineering Faculty, Udayana University, Jimbaran, Bali, Indonesia,
80361, Fax. 0361-8953472, [email protected]
2
Patra Jasa Bali Resort &Villas, Jl. Ir. H. Juanda South Kuta Beach, Kuta 80361, Bali, Indonesia
ABSTRAK
Hidrogen sul de (H2S) merupakan gas yang berbahaya, dengan demikian keberadaannya harus dideteksi dan
dihilangkan. Hidrogen sul de berinterferensi dengan mekanisme transport electron dan menghalangi penggunaan
oksigen pada skala molekul. Hal ini menyebabkan aspisiasi dan berujung kematian akibat kekurangan oksigen pada
sel batang otak yang mengatur laju pernapasan. Pada level rendah H2S dapat menggangu system pernapasan dan
menimbulkan sakit kepala dan gangguan mata. Jika terpapar H2S pada level tinggi dapat menghentikan seketika
pusat pernapasan di batang otak. Pada penelitian ini sumber sumber yang memungkinkan timbulnya gas H2S di
Patra Jasa Bali Resort & Villas dideteksi seperti bagian dapur resotran, dapur utama, kafetaria, daerah penyimpan
sampah organic, dan Sewage treatment plant (STP). Ditemukan adanya emisi gas H2S pada lokasi Sewage treatment
plant (STP) yang limit kesehatan yaitu 20 ppm yang membahayakan kesehatan. Desulfurizer selanjutnya didisain
dan dipasang untuk menghilangkan emisi gas H2S sebagai komitmet dari management untuk peduli terhadap
keselamatan
Kata kunci: Hidrogen sul da, berbahaya, gas, desulfurizer, keselamatan
ABSTRACT
As Hydrogen Sul de (H2S) as a harmful gas, its existence should be detected and eliminated. Hydrogen sul de
interferes with the electron transport mechanism and blocks the utilization of oxygen at the molecular level. The
result is asphyxiation and ultimately death due to the lack of oxygen in the brainstem cells that control the breathing
rate. At lower levels, hydrogen sul de can be irritating to the respiratory system, be associated with headaches
and result in conjunctivitis. Exposure to very high levels of H2S can result in almost instantaneous suppression of
the respiratory centre in the brainstem. In this research, the possibility source of H2S at the Patra Jasa Bali resort
& villas were detected such kitchen of the restaurant, main kitchen, cafeteria, organic waste storage, and Sewage
treatment plant (STP). It was found that location of Sewage treatment plant emitting H2S that past safety limit of
20 ppm which is in dangerous level. The desulfurizer is designed and installed to eliminate the H2S emission as a
commitment of management concern in safety.
Key words: Hydrogen sul de, harmful, gas, desulfurizer, safety
1.
INTRODUCTION
The performance of the speci c Sewage treatment plant (STP) in general were characterized by The
primary parameters included pH, total dissolved solids (TDS), total suspended solids (TSS), Dissolved
oxygen (DO), biochemical oxygen demand (BOD), chemical oxygen demand (COD), chlorides and
sulphates, the ratio of COD to BOD. While secondary parameters are Mixed Liquor Suspended Solids
(MLSS) and Sludge Volume Index (SVI) (kumar et al. 2010). The emission of harmful gas from STP is
not become any concern of characterization up to recent time . Ecotoxicity tests also only put attention on
aquatic (bacterial, algal, crustacean, and plant) toxicity and ignoring air or gas toxicity (Mendonça et al,
2011; Kushwah et al., 2011; Salunke, et al., 2014).
1396 | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
The sewage treatment plant has the following units: 1. Bar screen Chamber, 2. Primary Clari er for
Skimming, 3. Aeration Chamber, 4. Equalization Chamber, 5. Sedimentation Tank also called as Settler,
6. Tube settler, 7. Water Collection Tank, 8. Activated Carbon Filter, 9. Filter, 10. Final Water Collection
Tank (Sandhu et al., 2014).
There is a report regarding odorous emission from Wastewater treatment facilities (Muga, and
Mihelcic, 2008). At one time regardless of how well designed may generate odor as byproducts of the
wastewater treatment process. The presence of odor in any wastewater treatment facility is typically an
aesthetic problem that usually evokes public intervention and sometime regulatory agency involvement.
All the treatment systems have the potential to produce odorous emissions. But in this report the type of
gas which yield odor problem was not informed.
As it can be learnt form the case that happen in Kuwait, Many complaints were received from
citizens around the Ardiyah sewage treatment plant (ASTP) about the presence of an odor that might be
harmful to their healthy. Others worker near the plant complained of various diseases that took longer than
normal to be cured. The formation process of H2S was investigated, specifying the source of emission; the
locations of these sources with respect to a reference point or origin were speci ed. The concentration of
H2S as measured by sensors around the plant was reported. Results from the dispersion model showed that
the main problem exists inside the ASTP, where 6 ppm of H2S concentration was reported, whereas outside
the ASTP, there was no serious problem. Recommendations are suggested according to the model and the
real values of H2S concentrations in emissions to solve the odor (Shammiri, 2004).
This report introduce H2S detection around the Patra Jasa Bali Resort & Villas as concern of the
management to enhance sewage treatment plant system existing at the same time to maintain the safety
and health of employees. This is also related to the belief of Balinese spiritualism known as Tri Hita
Karana, literally means three reason for prosperity which is put attention to harmony among peoples and
environment as responsible to almighty God.
3.
RESULT AND DISCUSSION
It is Deserves for the award because part of the kitchen of the restaurant and cafeteria did not reveal
any H2S emissions. Also in the kitchen garbage disposal did not reveal any H2S gas emissions. This is
caused because it is equipped with cooling system which inhibits the formation of H2S gas from kitchen
waste.
Furthermore, the H2S gas emission testing on parts of the sewage treatment plant is conducted. It
was detected a uctuating H2S emission especially at the bar screen chamber (the rst part of the sewage
treatment plant) as shown in Figure 1. The uctuations ranging between 4-90 ppm.
To solve the H2S gas emissions problem at the bar screen chamber, The ventilation holes (vent
holes) is created equipped with desulfurizer as shown in Figure 2.
The concentration of hydrogen sul de in the sewer system is related to the amount of free sul de
present in domestic wastewater. The higher the sulfur contents of the sewage, the greater the concentration
of hydrogen sul de that may be produced. Any condition in the sewer that leads to oxygen depletion,
such as low ow, long retention period is conducive to the development of anaerobic conditions, with the
resultant formation of hydrogen sul de (Shammiri, 2004).
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1397
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Figure 1. Emissions of H2S gas is detected in the part of the bar screen chamber (the rst part of the sewage treatment plant).
Figure 2. The desulfurizer to remove H2S gas emissions at the bar screen chamber of a sewage treatment plant
4.
CONCLUSION
Emission of H2S gas is found on sewage treatment plant, especially at bar screen chamber.
The emissions exceed the limit of safety (20 ppm) which is dangerous for human health. Solution is
introduced by creating ventilation hole completed with desulfurizer.
ACKNOWLEDGEMENT
Part of desulfurizer in this report is a result form the research supported by competitive research
grant (penelitian hibah bersaing) that is granted from Udayana University from accumulative years of
2013-2015.
REFERENCES
Shammiri, M.A. (2004)’ Hydrogen sulfide emission from the Ardiyah sewage treatment plant’, Desalination
170 ( - ), PP. 1-13.
Kumar, P, R., Pinto, L.B., and Somashekar, R.K. (2010) ‘Assessment of The Efficiency of Sewage
Treatment Plants: A Comparative Study Beween Nagasandra and Mailasandra Sewage Treatment
Plants’, Kathmandu University Journal of Science Engineering and Technology , 6 (2), pp. 115125.
Muga, H. E., and James R. Mihelcic, J. R.(2008)’Sustainability of wastewater treatment technologies”,
Journal of Environmental Management ,88 ( - ), pp. 437–447.
Mendonça, E. , Picado,A., Cunha,M.A. and Catarino, J.(2011) ‘Environmental Management in Practice’,
Croatia, InTech Europe.
1398 | Kuta, 29-30 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Sandhu, D., and Pandey, R.(2014) ‘Energy Saving Opportunity in a Waste Water Treatment Plant’,
International Journal of Innovative Technology and Exploring Engineering, 3 (9), pp.66-68.
Kushwah, R. K., Bajpai, A., and Suman Malik, S.(2011)’Characteristics of waste water in sewage treatment
plant of BHOPAL, (India), J. Chem. Pharm. Res., 3(6), pp. 766-771.
Salunke, K. A., Prashant.P.Bhave, P. P., and Mata, M.D. (2014)’ Performance Status of Common
Effluent Treatment Plant at dombivali Cetp, International Journal of Research in Engineering and
Technology, 3 (9), pp. 48-52
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1399