01. KEBIJAKAN BAN-SM & MEKANISME AKREDITASI 2015
KEBIJAKAN BAN-S/M 2015
dan
MEKANISME AKREDITASI
Disampaikan pada
Sosialisasi Akreditasi Sekolah/Madrasah 2015
Tema:
Penguatan Lembaga, Transparansi, dan Akuntabilitas Akreditasi Profesional, Tepercaya, dan Terbuka
(2)
KERANGKA
FILOSOFIS
PERANAN
AKREDITASI
DALAM
PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN
(3)
1.
Bahwa diantara tujuan didirikannya
Negara Republik Indonesia adalah
untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa
[Aline IV, Pembukaan UUD
45].
2.
Setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan
(Pasal 31
ayat 1 perubahan
ke -4 UUD 1945).
3.
Setiap warga negara mempunyai
hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu
(Pasal 5
ayat 1 Undang-Undang 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional)
(4)
4.
Pembaharuan sistem pendidikan
meliputi penghapusan diskriminasi
antara pendidikan yang dikelola
pemerintah dan pendidikan yang
dikelola masyarakat, serta pembedaan
antara pendidikan keagamaan dan
pendidikan umum.
5.
Misi Pendidikan nasional antara lain:
mengupayakan perluasan dan
pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh
rakyat Indonesia.
(5)
KEDUDUKAN BAN-SM
1. Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan. [PP No.
19/2005 Pasal 86 ayat 1]
2. Akreditasi yang dilakukan pemerintah dilaksanakan oleh BAN-PT, BAN-S/M, dan BAN-PNF. [PP No. 19/2005 dan Permendikbud No. 59/2012 Pasal 2 ayat 1]
3. BAN-S/M adalah badan evaluasi mandiri yang
menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan mengacu pada SNP .[PP No.
32/2013 Pasal 1 ayat 32).
4. BAN merupakan badan nonstruktural yang bersifat nirlaba dan mandiri yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri [Permendikbud No. 59/2012 Pasal 2 ayat 2]
(6)
PERAN BAN-SM
1. Untuk penjaminan dan pengendalian mutu
pendidikan sesuai dengan SNP dilakukan evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi
(PP 19/2005 pasal 2 ayat
2).
2. Kegiatan akreditasi dilakukan oleh BAN-S/M
(UU 20
Tahun 2003 pasal 60; PP 19/2005, Pasal 86 dan 87;
serta Permendiknas 29/2005, pasal 1).
3. BAN-S/M memberikan rekomendasi penjaminan mutu pendidikan pada program dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi, kpd Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
(PP 19/2005 Pasal 92 ayat 5).
(7)
(8)
RASIONAL
1.Setiap warga negara berhak
memperoleh pendidikan yang bermutu
(UU Sisdiknas No 20/2003 BAB IV Pasal 5
ayat (1)
2.Untuk dapat menyelenggarakan
pendidikan yang bermutu, setiap
satuan/program pendidikan harus
memenuhi atau melampaui standar.
(PP 19/2005 pasal 91)
3.Perlu dilakukan AKREDITASI terhadap
kelayakan setiap satuan/program
(9)
AKREDITASI
Bahwa Akreditasi dilakukan untuk :
1.
Menentukan kelayakan program dan
satuan pendidikan pada jalur pendidikan
formal dan nonformal pada setiap jenjang
dan jenis pendidikan.
2.
Terselenggaranya layanan pendidikan
bermutu, sehingga menghasilkan lulusan
pendidikan mengacu pada standar
nasional pendidikan (SNP)
3.
Akuntabilitas publik terhadap layanan
(10)
TUJUAN AKREDITA
SI
1.Memberikan informasi tentang
kelayakan S/M atau program yang
dilaksanakannya berdasarkan Standar
Nasional Pendidikan.
2.Memberikan pengakuan peringkat
kelayakan.
3.Memberikan rekomendasi tentang
penjaminan mutu pendidikan kepada
program dan/atau satuan pendidikan
yang diakreditasi dan pihak terkait.
(11)
1.Membantu S/M dalam menentukan dan
mempermudah kepindahan peserta didik dari satu sekolah /madrasah ke sekolah/madrasah lain, pertukaran guru, dan kerjasama yang saling menguntungkan.
2.Membantu mengidentifikasi S/M dan program dalam rangka pemberian bantuan
pemerintah, investasi dana swasta dan donatur atau bentuk bantuan lainnya.
3.Acuan dalam upaya peningkatan mutu dan rencana pengembangan S/M.
11
(12)
4.
Umpan balik dalam usaha pemberdayaan dan
pengembangan kinerja warga S/M dalam rangka
menerapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
dan program S/M.
5.
Motivator agar S/M terus meningkatkan mutu
pendidikan secara bertahap, terencana, dan
kompetitif baik di tingkat kabupaten/kota,
provinsi, nasional bahkan regional dan
internasional.
6.
Bahan informasi bagi S/M sebagai masyarakat
belajar untuk meningkatkan dukungan dari
pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta
dalam hal profesionalisme, moral, tenaga, dan
dana.
12(13)
DASAR PELAKSANAAN
PROGRAM
Pencapaian Renstra Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan untuk penuntasan akreditasi nasional
sekolah/madrasah.
Evaluasi dan pencapaian program 2014. Peningkatan pelaksanaan arah kebijakan
Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu: perangkat, asesor, data, dan manajemen.
Pengakuan dan pemanfaatan hasil-hasil
akreditasi oleh pengambil kebijakan dan masyarakat
Analisis hasil monev & surveilans
Laporan dan raw data sekolah/madrasah dan
(14)
PRINSIP PELAKSANAAN
PROGRAM
Efektifitas; melaksanakan program yang
tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat guna.
Efisiensi; penggunaan anggaran dan waktu
yang semaksimal dan seoptimal mungkin.
Transparansi; terbuka, terukur dan sesuai
dengan ketentuan.
Akuntabilitas; setiap program yang
dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki kontribusi serta bermanfaat
dalam pencapaian dan penjaminan mutu pendidikan nasional.
(15)
GARIS BESAR PROGRAM 2015
1. Penuntasan akreditasi sesuai Renstra Kemdikbud.
2. Penguatan kelembagaan BAN-S/M dan BAP-S/M.
3. Peningkatan jumlah, kualitas, dan kinerja asesor.
4. Peningkatan layanan web-site berbasis data.
5. Peningkatan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, terutama Pemerintah, Pemerintah Daerah dan
Pengambil kebijakan
6. Penyempurnaan Pedoman dan POS Akreditasi.
7. Penyempurnaan panduan dan pelaksanaan Monev, Surveilen, Pelatihan Asesor, Materi Sosialisasi,
SaMA Award, dll.
8. Pemenuhan sertifikat akreditasi, pelatihan asesor, surat keterangan perpanjangan akreditasi, dll.
9. Penyusunan perangkat akreditasi.
(16)
MEKANISME AKREDITASI
1. BAP-S/M menyusun perencanaan jumlah dan alokasi sekolah/madrasah yang akan diakreditasi dengan koordinasi Disdik dan Kanwil Kemenag Provinsi.
2. BAP-S/M mengumumkan kepada sekolah/ madrasah untuk mendaftar akreditasi melalui Disdik Prov/Kab/Kota dan Kanwil/Kankemenag.
3. Disdik Prov/Kab/Kota dan
Kanwil/Kankemenag meng-usulkan
sekolah/madrasah yang akan diakreditasi. 4. BAP-S/M menyampaikan
Perangkat Akreditasi kepada sekolah/madrasah.
5. Sekolah/madrasah mengisi Instrumen Data dan Informasi
(17)
Tidak Layak 6. Sekolah/madrasah mengirimkan
isian Instrumen Akreditasi kepada BAP-S/M.
7. BAP-S/M bersama asesor melakukan
evaluasi isian instrumen dan audit dokumen untuk merekomendasikan kelayakan
sekolah/madrasah yang akan divisitasi.
8. BAP-S/M menetap-kan kelayakan sekolah/madrasa h. 8. BAP-S/M menetap-kan kelayakan sekolah/madrasa h. BAP-S/M mengirim surat pemberitahuan ke sekolah/madrasa h Layak
9. BAP-S/M menugaskan asesor melak-sanakan visitasi ke
sekolah/madrasah.
10. BAP-S/M melakukan validasi hasil visitasi.
(18)
Tidak ter- akredita si
11. BAP-S/M melakukan verifikasi hasil visitasi dan penyusunan rekomendasi.
12. BAP-S/M
menetapkan hasil dan rekomendasi akreditasi.
12. BAP-S/M
menetapkan hasil dan rekomendasi akreditasi. BAP-S/M mengirim surat pemberitahuan ke sekolah/madrasah Terakredita si
13. BAP-S/M menerbitkan sertifikat akreditasi.
14. BAP-S/M melaporkan data (raw data) dan hasil akreditasi kepada BAN-S/M dan pihak terkait.
15. BAP-S/M mensosialisasikan hasil akreditasi kepada
(19)
(1)
PRINSIP PELAKSANAAN
PROGRAM
Efektifitas; melaksanakan program yang
tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat guna.
Efisiensi; penggunaan anggaran dan waktu
yang semaksimal dan seoptimal mungkin.
Transparansi; terbuka, terukur dan sesuai
dengan ketentuan.
Akuntabilitas; setiap program yang
dilaksanakan dapat dipertanggungjawabkan
dan memiliki kontribusi serta bermanfaat
dalam pencapaian dan penjaminan mutu
pendidikan nasional.
(2)
GARIS BESAR PROGRAM 2015
1.
Penuntasan akreditasi sesuai Renstra Kemdikbud.
2.
Penguatan kelembagaan BAN-S/M dan BAP-S/M.
3.
Peningkatan jumlah, kualitas, dan kinerja asesor.
4.
Peningkatan layanan
web-site
berbasis data.
5.
Peningkatan kerjasama dengan pihak-pihak terkait,
terutama Pemerintah, Pemerintah Daerah dan
Pengambil kebijakan
6.
Penyempurnaan Pedoman dan POS Akreditasi.
7.
Penyempurnaan panduan dan pelaksanaan Monev,
Surveilen, Pelatihan Asesor, Materi Sosialisasi,
SaMA Award, dll.
8.
Pemenuhan sertifikat akreditasi, pelatihan asesor,
surat keterangan perpanjangan akreditasi, dll.
9.
Penyusunan perangkat akreditasi.
10.
Pelaksanaan akreditasi SILN
(3)
MEKANISME AKREDITASI
1. BAP-S/M menyusun perencanaan jumlah dan alokasi sekolah/madrasah yang akan diakreditasi dengan koordinasi Disdik dan Kanwil Kemenag Provinsi.
2. BAP-S/M mengumumkan kepada sekolah/ madrasah untuk mendaftar akreditasi melalui Disdik Prov/Kab/Kota dan Kanwil/Kankemenag.
3. Disdik Prov/Kab/Kota dan
Kanwil/Kankemenag meng-usulkan
sekolah/madrasah yang akan diakreditasi. 4. BAP-S/M menyampaikan
Perangkat Akreditasi kepada sekolah/madrasah.
5. Sekolah/madrasah mengisi Instrumen Data dan Informasi
(4)
Tidak Layak
isian Instrumen Akreditasi kepada BAP-S/M.
7. BAP-S/M bersama asesor melakukan
evaluasi isian instrumen dan audit dokumen untuk merekomendasikan kelayakan
sekolah/madrasah yang akan divisitasi.
8. BAP-S/M menetap-kan kelayakan sekolah/madrasa h. 8. BAP-S/M menetap-kan kelayakan sekolah/madrasa h. BAP-S/M mengirim surat pemberitahuan ke sekolah/madrasa h Layak
9. BAP-S/M menugaskan asesor melak-sanakan visitasi ke
sekolah/madrasah.
10. BAP-S/M melakukan validasi hasil visitasi.
(5)
Tidak ter- akredita si
11. BAP-S/M melakukan verifikasi hasil visitasi dan penyusunan rekomendasi.
12. BAP-S/M
menetapkan hasil dan rekomendasi akreditasi.
12. BAP-S/M
menetapkan hasil dan rekomendasi akreditasi. BAP-S/M mengirim surat pemberitahuan ke sekolah/madrasah Terakredita si
13. BAP-S/M menerbitkan sertifikat akreditasi.
14. BAP-S/M melaporkan data (raw data) dan hasil akreditasi kepada BAN-S/M dan pihak terkait.
15. BAP-S/M mensosialisasikan hasil akreditasi kepada
(6)