(ABSTRAK) PROSES PEMBELAJARAN MENGGAMBAR DAN KARAKTERISTIK KARYA SISWA TUNAGRAHITA DI SLB NEGERI SEMARANG.
PROSES PEMBELAJARAN MENGGAMBAR
DAN KARAKTERISTIK KARYA SISWA TUNAGRAHITA
DI SLB NEGERI SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I
untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Diah Galuh Pitaloka
2401407064
JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
SARI
Pitaloka, Diah Galuh. 2011. Proses Pembelajaran Menggambar dan Karakteristik
Karya Siswa Tunagrahita di SLB Negeri Semarang. Skripsi. Jurusan Seni
Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing I : Drs. Triyanto, M.A., Pembimbing II : Drs. Purwanto,
M.Pd. i – xiv, 120.
Kata Kunci : pembelajaran, gambar, tunagrahita, karakteristik gambar anak.
Penelitian ini didasari pemikiran bahwa antara anak normal dan anak tunagrahita
mempunyai perbedaan, baik fisik, mental, maupun emosi. Hal ini dapat mempengaruhi
proses pembelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar akan berbeda dengan anak
normal. Bukan hanya pada proses pembelajarannya yang berbeda, kemungkinan gambar
yang dihasilkan juga akan berbeda.
Masalah penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran mengggambar,
hasil pembelajaran mengggambar, karakteristik gambar anak tunagrahita, dan kendala
yang dihadapi dalam proses pembelajaran menggambar di SLB Negeri Semarang. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran menggambar, hasil
pembelajaran mengggambar, menganalisis karakteristik gambar anak tunagrahita, dan
mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran menggambar di SLB
Negeri Semarang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan cara
pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data,
penarikan simpulan.
Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, proses
pembelajaran menggambar di SLB Negeri Semarang sudah berjalan cukup baik dan
lancar. Kedua, hasil pembelajaran menggambar ditinjau dari segi bentuk, teknik dan
pewarnaan sudah cukup baik. Ketiga, gambar anak tunagrahita di SLB Negeri Semarang
memiliki karakteristik umum yakni bersifat ekspresif. Bentuk ungkapan gambar yang
dihasilkan yaitu dimensi, penumpukan, dan perulangan. Berdasarkan karakteristik gambar
anak, gambar anak tunagrahita di SLB Negeri semarang dapat diklasifikasikan menjadi
masa bagan dan masa realisme semu. Terdapat tiga kendala yang dihadapi dalam proses
pembelajaran menggambar, pertama tidak adanya ruang khusus pembelajaran
menggambar, kedua jadwal pembelajaran menggambar yang tidak sesuai dengan jenis
ketunaan, dan ketiga pembelajaran menggambar yang bersifat tidak wajib.
Berdasarkan penelitian dapat disarankan hal-hal sebagai berikut. Pertama,
hendaknya media berkarya seni gambar lebih bervariasi, tidak terbatas pada crayon dan
pensil warna. Kedua, pembelajaran menggambar diubah menjadi pelajaran intrakurikuler.
Ketiga, untuk menunjang proses belajar mengajar perlu disediakan ruang khusus
pembelajaran menggambar.
vii
DAN KARAKTERISTIK KARYA SISWA TUNAGRAHITA
DI SLB NEGERI SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I
untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Diah Galuh Pitaloka
2401407064
JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
SARI
Pitaloka, Diah Galuh. 2011. Proses Pembelajaran Menggambar dan Karakteristik
Karya Siswa Tunagrahita di SLB Negeri Semarang. Skripsi. Jurusan Seni
Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing I : Drs. Triyanto, M.A., Pembimbing II : Drs. Purwanto,
M.Pd. i – xiv, 120.
Kata Kunci : pembelajaran, gambar, tunagrahita, karakteristik gambar anak.
Penelitian ini didasari pemikiran bahwa antara anak normal dan anak tunagrahita
mempunyai perbedaan, baik fisik, mental, maupun emosi. Hal ini dapat mempengaruhi
proses pembelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar akan berbeda dengan anak
normal. Bukan hanya pada proses pembelajarannya yang berbeda, kemungkinan gambar
yang dihasilkan juga akan berbeda.
Masalah penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran mengggambar,
hasil pembelajaran mengggambar, karakteristik gambar anak tunagrahita, dan kendala
yang dihadapi dalam proses pembelajaran menggambar di SLB Negeri Semarang. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran menggambar, hasil
pembelajaran mengggambar, menganalisis karakteristik gambar anak tunagrahita, dan
mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran menggambar di SLB
Negeri Semarang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan cara
pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data,
penarikan simpulan.
Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, proses
pembelajaran menggambar di SLB Negeri Semarang sudah berjalan cukup baik dan
lancar. Kedua, hasil pembelajaran menggambar ditinjau dari segi bentuk, teknik dan
pewarnaan sudah cukup baik. Ketiga, gambar anak tunagrahita di SLB Negeri Semarang
memiliki karakteristik umum yakni bersifat ekspresif. Bentuk ungkapan gambar yang
dihasilkan yaitu dimensi, penumpukan, dan perulangan. Berdasarkan karakteristik gambar
anak, gambar anak tunagrahita di SLB Negeri semarang dapat diklasifikasikan menjadi
masa bagan dan masa realisme semu. Terdapat tiga kendala yang dihadapi dalam proses
pembelajaran menggambar, pertama tidak adanya ruang khusus pembelajaran
menggambar, kedua jadwal pembelajaran menggambar yang tidak sesuai dengan jenis
ketunaan, dan ketiga pembelajaran menggambar yang bersifat tidak wajib.
Berdasarkan penelitian dapat disarankan hal-hal sebagai berikut. Pertama,
hendaknya media berkarya seni gambar lebih bervariasi, tidak terbatas pada crayon dan
pensil warna. Kedua, pembelajaran menggambar diubah menjadi pelajaran intrakurikuler.
Ketiga, untuk menunjang proses belajar mengajar perlu disediakan ruang khusus
pembelajaran menggambar.
vii