Materi Sosiologi SMA Kelas XI (Struktur Sosial: Pengertian, dan Jenis Struktur Sosial) []
Materi Sosiologi SMA Kelas XI (Struktur Sosial: Pengertian, dan Jenis Struktur Sosial)
A. Pengertian Struktur Sosial
Para ahli sosiologi memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda-beda berkaitan dengan
konsep struktur sosial, antara lain:
1. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (Dalam Soerjono Soekanto, 20 ; 2005)
Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu
kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial,
serta lapisan-lapisan sosial.
2. Firth (Dalam Basrowri, 67 ; 2005)
Struktur sosial dianggap sama dengan organisasi sosial yang mengacu pada hubunganhubungan
sosial yang lebih fundamental yang memberikan bentuk dasar pada masyarakat, yanga
memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisatoris.
3. Abdul Syani (Dalam Basrowri, 69 ; 2005)
Struktur sosial adalah suatu tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang merupakan
jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok.
4. Soerjono Soekanto (59 ; 2005)
Struktur sosial merupakan jaringan dari unsurunsur sosial pokok, yang meliputi:
a. kelompok sosial,
b. kebudayaan,
c. lembaga sosial,
d. stratiſkasi sosial,
e. kekuasaan dan wewenang.
5. D. Hendropuspito (89 ; 1999)
Struktur sosial adalah skema penempatan nilai-nilai sosio-budaya dan organ-organ masyarakat
pada posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme masyarakat sebagai suatu
keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing bagian untuk jangka waktu yang relatif lama.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli sosiologi di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur
sosial merupakan bangunan/jaringan sosial yang mencakup hubungan sosial antara individu
secara teratur pada waktu tertentu yang merupakan keadaan statis dari suatu sistem sosial.
B. Jenis Struktur Sosial
Para ahli sosiologi telah mengklasifikasikan struktur sosial dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Struktur Kaku dan Struktur Luwes
Struktur kaku (rigid) adalah struktur yang tidak dapat diubah. Misalnya peristiwa yang dialami
RD (Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu). Ketika ditahan
karena terkait dengan kasus hukum dalam dana nonbudgeter DKP, ia masih diminta oleh para
mahasiswanya
memberikan kuliah, karena belum ada orang yang bisa menggantikan posisinya sebagai pengajar
(dosen). Struktur luwes (elastic) adalah kebalikan dari struktur kaku, di mana perubahanperubahan dalam pola susunannya dibiarkan terjadi. Misalnya dalam sebuah rapat terbuka,
penambahan jumlah peserta rapat dibiarkan saja, karena dirasa semakin banyak orang, akan
semakin banyak pula ide-ide yang tercipta.
2. Struktur Formal dan Struktur Informal
Struktur formal adalah struktur yang diakui oleh pihak yang berwenang dengan ketetapan
hukum. Misalnya koperasi, PT, CV, Struktur pemerintahan, dan sebagainya. Struktur informal
adalah struktur yang nyata ada dan berfungsi, tetapi tidak diakui oleh pihak yang berwenang.
Misalnya adat-istiadat, penggunaan pola bahasa “gaul”, dan sebagainya.
3. Struktur Homogen dan Struktur Heterogen
Struktur homogen adalah struktur sosial di mana unsur-unsur di dalamnya mempunyai pengaruh
yang sama terhadap dunia luar. Misalnya dalam kesebelasan sepak bola. Dalam struktur itu,
setiap anggota diberi kesempatan yang sama, dan oleh karenanya juga mempunyai pengaruh
yang sama untuk memenangkan pertandingan bagi kesebelasannya. Nama baik dan kesuksesan
kesebelasan itu bukan monopoli orang (pemain) tertentu, tetapi milik bersama.
Struktur heterogen adalah struktur sosial yang unsur-unsur di dalamnya tidak mempunyai
kedudukan yang sama dalam memberi pengaruh ke dalam dan ke luar. Misalnya dalam
organisasi kenegaraan, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya, di sini terdapat unsur struktur yang
mempunyai pengaruh paling besar sampai paling kecil.
4. Struktur Mekanis dan Struktur Statistik
Struktur mekanis adalah struktur yang menuntut posisi yang tetap sama dari anggotaanggotanya
agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Misalnya struktur keluarga, di mana kedudukan
tiap-tiap anggota keluarga merupakan suatu mekanisme yang tidak dapat ditukar/digantikan
tanpa membawa kerugian. Misalnya pada saat ayah sakit dan dirawat di rumah sakit, sedangkan
anak-anaknya masih kecil, maka kehidupan keluarga akan terganggu, karena tidak ada yang
menggantikan posisinya.
Struktur statistik adalah struktur yang dapat berfungsi dengan baik jika persyaratan jumlah
anggota tertentu dipenuhi. Perubahan dalam satu atau dua unsur tidak menimbulkan gangguan
yang berarti bagi seluruh struktur. Misalnya penambahan jumlah anggota polisi, karena
menyesuaikan jumlah pertambahan penduduk.
5. Struktur Kewibawaan dan Struktur Kerja Sama
Struktur kewibawaan adalah struktur atas dasar kewibawaan yang dibuat oleh anggota-anggota
dengan berpegang pada prinsip yang mereka setujui bersama. Seluruh wewenang diserahkan
kepada unsur pimpinan. Misalnya struktur sosial dalam masyarakat feodal, di mana para anggota
masyarakat dituntut untuk taat pada pemimpinnya tanpa mendapat kesempatan mengemukakan
pendapat dan mengambil keputusan.
Struktur kerja sama adalah struktur yang didasarkan atas musyawarah. Tiap-tiap anggota diberi
kesempatan untuk mengemukakan pendapat mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan apa
dan bagaimana usaha bersama itu akan dilaksanakan.
6. Struktur Atas dan Bawah
Struktur atas adalah struktur yang diduduki oleh segolongan orang yang memegang kekuasaan
dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya, misalnya kaum bangsawan, pejabat,
penguasaha, dan tokoh adat. Struktur bawah adalah tempat bagi golongan masyarakat bawah,
seperti buruh, petani, gelandangan, dan sebagainya.
7.
A. Pengertian Struktur Sosial
Para ahli sosiologi memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda-beda berkaitan dengan
konsep struktur sosial, antara lain:
1. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi (Dalam Soerjono Soekanto, 20 ; 2005)
Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu
kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial,
serta lapisan-lapisan sosial.
2. Firth (Dalam Basrowri, 67 ; 2005)
Struktur sosial dianggap sama dengan organisasi sosial yang mengacu pada hubunganhubungan
sosial yang lebih fundamental yang memberikan bentuk dasar pada masyarakat, yanga
memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisatoris.
3. Abdul Syani (Dalam Basrowri, 69 ; 2005)
Struktur sosial adalah suatu tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang merupakan
jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok.
4. Soerjono Soekanto (59 ; 2005)
Struktur sosial merupakan jaringan dari unsurunsur sosial pokok, yang meliputi:
a. kelompok sosial,
b. kebudayaan,
c. lembaga sosial,
d. stratiſkasi sosial,
e. kekuasaan dan wewenang.
5. D. Hendropuspito (89 ; 1999)
Struktur sosial adalah skema penempatan nilai-nilai sosio-budaya dan organ-organ masyarakat
pada posisi yang dianggap sesuai, demi berfungsinya organisme masyarakat sebagai suatu
keseluruhan, dan demi kepentingan masing-masing bagian untuk jangka waktu yang relatif lama.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli sosiologi di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur
sosial merupakan bangunan/jaringan sosial yang mencakup hubungan sosial antara individu
secara teratur pada waktu tertentu yang merupakan keadaan statis dari suatu sistem sosial.
B. Jenis Struktur Sosial
Para ahli sosiologi telah mengklasifikasikan struktur sosial dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Struktur Kaku dan Struktur Luwes
Struktur kaku (rigid) adalah struktur yang tidak dapat diubah. Misalnya peristiwa yang dialami
RD (Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu). Ketika ditahan
karena terkait dengan kasus hukum dalam dana nonbudgeter DKP, ia masih diminta oleh para
mahasiswanya
memberikan kuliah, karena belum ada orang yang bisa menggantikan posisinya sebagai pengajar
(dosen). Struktur luwes (elastic) adalah kebalikan dari struktur kaku, di mana perubahanperubahan dalam pola susunannya dibiarkan terjadi. Misalnya dalam sebuah rapat terbuka,
penambahan jumlah peserta rapat dibiarkan saja, karena dirasa semakin banyak orang, akan
semakin banyak pula ide-ide yang tercipta.
2. Struktur Formal dan Struktur Informal
Struktur formal adalah struktur yang diakui oleh pihak yang berwenang dengan ketetapan
hukum. Misalnya koperasi, PT, CV, Struktur pemerintahan, dan sebagainya. Struktur informal
adalah struktur yang nyata ada dan berfungsi, tetapi tidak diakui oleh pihak yang berwenang.
Misalnya adat-istiadat, penggunaan pola bahasa “gaul”, dan sebagainya.
3. Struktur Homogen dan Struktur Heterogen
Struktur homogen adalah struktur sosial di mana unsur-unsur di dalamnya mempunyai pengaruh
yang sama terhadap dunia luar. Misalnya dalam kesebelasan sepak bola. Dalam struktur itu,
setiap anggota diberi kesempatan yang sama, dan oleh karenanya juga mempunyai pengaruh
yang sama untuk memenangkan pertandingan bagi kesebelasannya. Nama baik dan kesuksesan
kesebelasan itu bukan monopoli orang (pemain) tertentu, tetapi milik bersama.
Struktur heterogen adalah struktur sosial yang unsur-unsur di dalamnya tidak mempunyai
kedudukan yang sama dalam memberi pengaruh ke dalam dan ke luar. Misalnya dalam
organisasi kenegaraan, ekonomi, pendidikan, dan sebagainya, di sini terdapat unsur struktur yang
mempunyai pengaruh paling besar sampai paling kecil.
4. Struktur Mekanis dan Struktur Statistik
Struktur mekanis adalah struktur yang menuntut posisi yang tetap sama dari anggotaanggotanya
agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Misalnya struktur keluarga, di mana kedudukan
tiap-tiap anggota keluarga merupakan suatu mekanisme yang tidak dapat ditukar/digantikan
tanpa membawa kerugian. Misalnya pada saat ayah sakit dan dirawat di rumah sakit, sedangkan
anak-anaknya masih kecil, maka kehidupan keluarga akan terganggu, karena tidak ada yang
menggantikan posisinya.
Struktur statistik adalah struktur yang dapat berfungsi dengan baik jika persyaratan jumlah
anggota tertentu dipenuhi. Perubahan dalam satu atau dua unsur tidak menimbulkan gangguan
yang berarti bagi seluruh struktur. Misalnya penambahan jumlah anggota polisi, karena
menyesuaikan jumlah pertambahan penduduk.
5. Struktur Kewibawaan dan Struktur Kerja Sama
Struktur kewibawaan adalah struktur atas dasar kewibawaan yang dibuat oleh anggota-anggota
dengan berpegang pada prinsip yang mereka setujui bersama. Seluruh wewenang diserahkan
kepada unsur pimpinan. Misalnya struktur sosial dalam masyarakat feodal, di mana para anggota
masyarakat dituntut untuk taat pada pemimpinnya tanpa mendapat kesempatan mengemukakan
pendapat dan mengambil keputusan.
Struktur kerja sama adalah struktur yang didasarkan atas musyawarah. Tiap-tiap anggota diberi
kesempatan untuk mengemukakan pendapat mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan apa
dan bagaimana usaha bersama itu akan dilaksanakan.
6. Struktur Atas dan Bawah
Struktur atas adalah struktur yang diduduki oleh segolongan orang yang memegang kekuasaan
dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya, misalnya kaum bangsawan, pejabat,
penguasaha, dan tokoh adat. Struktur bawah adalah tempat bagi golongan masyarakat bawah,
seperti buruh, petani, gelandangan, dan sebagainya.
7.