Prospek Pengembangan Unit Usaha IbIKK Bibit Ate.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2015), Kuta, Bali, INDONESIA, 29 – 30 Oktober 2015

P 000

PROSPEK PENGEMBANGAN UNIT USAHA
IbIKK BIBIT ATE
Tati Budi K, Ni Nengah Soniari, IGP Ratna Adi
Porgram Studi Agroekoteknologi Fak. Pertanian Unud
tatihartanto@ymail.com

PENDAHULUAN
Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Salah satu komoditas kerajinan etnik Bali yang sangat unik dan
diminati oleh wisatawan adalah kerajinan Ate. Keunikan dan
keindahan hasil kerajinan ini telah menjadikan kerajinan ate sebagai
komoditi ekspor dari sector kerajinan unggulan Provinsi Bali.
Diperkirakan dalam sehari kebutuhan Ate kering untuk keperluan
bahan baku usaha kerajinan tersebut rata-rata mencapai Rp. 30 juta

atau mencapai 180 ton per tahun (Karangasem Dalam Angka, 2010).
Namun demikian, pada sepuluh tahun terakhir produktivitas kerajinan
ini menurun drastic, kendala utamanyan adalah kelangkaan bahan
baku. Pengembangan Ipteks dalam bidang pembibitan tanaman di
Laboratorium Agroekoteknologi Universitas Udayana telah mampu
melakukan pembibitan tumbuhan Ate melalui teknik perbanyakan
dengan spora. Melalui teknologi inii memungkinkan menghasilkan bibit
Ate dalam jumlah besar, dalam waktu yang relative singkat. Mengingat
pangsa pasar bibit Ate yang demikian luas, sementara belum ada
usaha sejenis secara professional khususnya yang menerapkan
teknologi tersebut membawa kepada pemikiran untuk menjadikan
hasil pengembangan ipteks tersebut sebagai usaha komersial di
Laboratorium Agroekoteknologi Universitas Udayana.
Permasalahan

. usaha yang didirikan merupakan usaha yang memproduksi bibit
Unit
tanaman Ate. Bahan baku dalam usaha ini berupa spora Ate, media
pembiakan dari sphagnum peat, arang sekam dan batu bata.
Proses produksi diawali dengan mengumpulkan spora yang terletak

pada bagian bawah daun.
IbIKK Bibit Ate pengelolaannya berada di bawah Lembaga Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) bekerjasama dengan
Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Oleh karena itu, tatahubungan
menyangkut hak dan kewajiban dari dua institusi yang berada di
Universitas Udayana akan diatur secara formal sesuai aturan yang
berlaku. Hal ini berhubungan dengan kontribusi dari masing-masing
lembaga bersangkutan dalam usaha IbIKK Bibit Ate.
Pasar potensial dari unit IbIKK ini adalah Pemerintah Daerah
Kabupaten dan Propinsi Bali, CSR dan LSM lingkungan, serta Desa
Adat. Saluran pemasaran yang digunakan adalah pemasaran langsung,
e-commerce, kerjasama dengan Pemerintah Daerah
Propinsi/Kabupaten, Kerjasama dengan CSR dan LSM, serta Desa
Adat
Gambar di bawah ini merangkum proses produksi, manajemen pengelolaan
Unit Usaha IbIKK Ate dan saluran pemasaran yang dilakukan.

sepuluh tahun terakhir produktivitas kerajinan ini menurun drastic,
kendala utamanyan adalah kelangkaan bahan baku. Tumbuhan Ate
yang semula ketersediaannya melimpah di lahan-lahan masyarakat

saat ini menjadi semakin sedikit.. Untuk memenuhi kebutuhan bahan
baku Ate, pengrajin telah mendatangkan dari luar pulau seperti
Sumbawa, Sulawesi, dan Kalimantan.
Tujuan
Tujuan didirikannya Unit Usaha IbIKK Bibit Ate adalah:
1. Menghasilkan bibit Ate dalam jumlah besar, dalam waktu yang

relative singkat.
2. Sarana komersialisasi kepakaran kampus dan pengembangan
ketrampilan berwirausaha berbasis hasil pengembangan Ipteks
Perguruan Tinggi di Universitas Udayana.

METODE PENELITIAN
.
Lokasi dan waktu

Metode

• Laboratorium Lapangan Kebun Percobaan Pegok
• Kegiatan dilakukan pada Maret s/d Oktober 2015


1. Proses Produksi Bibit Ate

2. Pengembangan Manajemen Unit Usaha
IbIKK

PENANGGUNG
JAWAB

KETUA
PELAKSANA

BIDANG
LITBANG

BIDANG
PRODUKSI

BIDANG
PEMASARAN


E-Commerce

Kerjasama
dengan
PEMDA
KABUPATEN

IbIKK

DESA ADAT

ATE
Outlet pada
lokasi strategis
bagi
masyarakat
umum

CSR

PERUSAHAN,
LSM

KESIMPULAN
1. Unit IbIKK telah memiliki sarana dan prasarana yang memadai,
berupa laboratorium, ruang kantor 24 m2, balai nursery 200 m2,
balai seedling 34 m2.
2. Rata-rata produksi sebesar 3000 pohon per tahun.
3. IbIKK bibit Ate memiliki prospek usaha yang menjanjikan dengan
terjalinnya kerjasama dengan pemda dan pengrajin.
Ucapan Terima Kasih
Terimakasih peneliti ucapkan kepada Dekan Fakultas Pertanian
dan Ketua LPPM atas bantuan yang diberikan sehingga
penelitian ini dapat terlaksana.

Daftar Pustaka
3. Pengembangan Sistem Pemasaran

Karangasem Dalam Angka. 2010. Balai Statistik Dinas Kabupaten Karangasem.
Manullang, M. 2005. Dasar Dasar Manajemen. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Mitchell,J. 2003. Economic: Principles in Action. Pearson Prentice-Hall, New Jearsy.
Suryana. 2008. Kewirausahaan. Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Edisi Ketiga.
Salemba Empat, Jakarta.