PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHAHDAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA DI KELAS VII SEMESTER I MTS NEGERI 3 MEDAN TA 2012/2013.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK ZAT DAN WUJUDNYA di KELAS VII
SEMESTER I MTs NEGERI 3 MEDAN
T.A 2012/2013

Oleh:
Dewi Marita
NIM 081244210007
Program Studi Pendidikan Fisika

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII
Semester I MTs 3 Medan T.A.2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : Bapak
Drs. Abd. Hakim, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana
penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si, Bapak Drs.
Makmur Sirait, M.Si, dan Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si sebagai dosen
penguji I, II dan III, yang telah memberikan saran dan masukan mulai dari
rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku dosen

Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama
perkuliahan, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan
Fisika FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA
Unimed.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Hamidi
Nasution, M.Psi

selaku kepala sekolah MTs Negeri 3 Medan, Bapak Drs.

Irhamsyah, S.Pd dan Ibu Dra. Khalida Agustina, M.Pd selaku guru bidang studi
fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian
serta para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan
bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayahanda Yanto, S.Pd
dan Ibunda Salmi, S.Pd yang terus memberikan dukungan baik moril maupun
materil, do’a, motivasi serta kasih sayang yang tak pernah henti. Terima kasih
kepada adik saya Feby Abyudha karena sudah memberi dukungan serta sanak
keluarga yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis

dalam menyelesaikan studi di Unimed hingga selesainya skripsi ini. Terima kasih
juga disampaikan kepada sahabat-sahabat saya ( Ulfa, Fitri, Ila, Efri, Nia, dan
Diah) serta adik kos 245( Dila, Risna, Liza, Lely, Desy, Zwi, Pida dan Ika) yang
telah memberi semangat dan dukungan kepada penulis selama penyusunan skripsi
ini serta teman-teman seperjuangan Fisika Dik A 08.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan skripsi ini. Semoga isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya
khasanah ilmu bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan,

Agustus 2012

Penulis,

Dewi Marita
NIM. 081244210007


iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK ZAT DAN WUJUDNYA di KELAS VII
SEMESTER I MTs NEGERI 3 MEDAN
T.A 2012/2013
Dewi Marita (NIM 081244210007)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
inquiry training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok zat dan wujudnya di
kelas VII semester I MTs Negeri 3 Medan T.A. 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VII MTs Negeri 3 Medan yang terdiri dari 5 kelas.
Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random
sampling, yaitu Kelas VII-C sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran inquiry training dan kelas VII-B sebagai kelas kontrol, dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional. Kelas eksperimen berjumlah 36

orang dan kelas kontrol berjumlah 34 orang. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini ada 2, yaitu pertama tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda
dengan 4 option sebanyak 15 soal yang telah dinyatakan valid dan instrumen yang
kedua adalah lembar observasi aktifitas belajar siswa yang dilakukan oleh dua
observer.
Dari hasil nilai pretes kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 39,1 dan
nilai pretes pada kelas kontrol diperoleh rata-rata 38,2. Setelah dilakukan perlakuan
pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas dengan
pembelajaran inquiry training sebesar 73,1 sedangkan siswa yang diajar dengan
menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata postes siswa
66,1. Begitu juga dengan hasil pengamatan aktivitas belajar siswa yang diamati
pada penerapan pembelajaran inquiry training mengalami peningkatan. Pada
pertemuan I nilai rata – rata aktivitas siswa 49,0, pertemuan II adalah 63,7, dan
pertemuan III adalah 73,3. Maka nilai rata-rata aktivitas pertemuan I,II,dan III
adalah 62,0. Aktivitas siswa dikategorikan aktif sejalan dengan peningkatan hasil
belajar siswa yaitu 73,1. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh harga thitung = 2,84
pada taraf signifikan 0,05 dan ttabel = 1,669 dan dk= 36 + 34 - 2 = 68, thitung > ttabel
yaitu 2,84 > 1,669, sehingga Ha diterima yang berarti ada pengaruh model
pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok zat
dan wujudnya. Dan melaui pengujian hipotesis regresi diperoleh rhitung > rtabel (0,67

> 0,329) taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini berarti terima Ha yang berarti ada
hubungan antara aktivitas model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa . Besar
pengaruh aktivitas model pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar siswa
digunakan koefisien determinasi sebesar 0,45 atau 45% pada materi pokok zat dan
wujudnya di kelas VII semester I MTs Negeri 3 Medan T.A. 2012/2013.

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
1
4

4
5
5
6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Aktivitas Belajar
2.1.3. Hasil Belajar
2.1.4. Model Pembelajaran
2.1.5. Model Pembelajaran Inquiry
2.1.6. Model Pembelajaran Inquiry Training
2.1.7. Sistem Sosial Model Pembelajaran Inquiry Training
2.1.8. Dampak Instruksional
2.1.9. Keunggulan dan Kelemahan Inquiry Training
2.1.10. Materi Pokok
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis Penelitian


7
7
7
8
11
12
13
15
20
21
22
23
30
32

BAB III : METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian

3.5. Instrumen Penelitian
3.5.1. Instrumen Tes Hasil Belajar
3.5.2. Instrumen Aktivitas Siswa
3.6. Prosedur/Tahap Penelitian
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Uji Normalitas

33
33
33
33
33
34
35
39
40
41
41

vii


3.7.2. Uji Homogenitas
3.7.3. Uji Hipotesis
3.7.3.1. Uji kesamaan rata-rata pretes (uji t dua pihak)
3.7.3.2. Uji kesamaan rata-rata postes (uji t satu pihak)
3.7.3.3. Uji Regresi Linier Sederhana

42
42
42
44
45

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
4.1.1.1 Validitas Tes
4.1.1.2. Reliabilitas Tes
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Tes
4.1.1.4. Daya Beda Tes
4.1.2. Deskripsi Data Penelitian
4.1.3. Pengujian Analisa Data
4.1.3.1. Uji Normalitas
4.1.3.2. Uji Homogenitas
4.1.3.3. Data Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
4.1.3.4. Pengujian Hipotesis
4.2. Pembahasan

49
49
49
49
50
50
51
52
54
55
55
56
57
60

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

68
68
69

DAFTAR PUSTAKA

70

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Massa Jenis Beberapa Bahan
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Two Group Pretest-Postest Control
Group Design
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Materi Pokok Zat Dan Wujudnya
Tabel 3.3. Kriteria kemampuan siswa
Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Tes Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.2. Hasil Uji Reabilitas Tes Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.3. Hasil Uji Taraf Kesukaran Tes Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.4. Hasil Daya Pembeda Tes Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.5. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.6. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Tabel 4.7. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Tabel 4.8. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes
Tabel 4.9. Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Tabel 4.11. Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes
Tabel 4.12. Ringkasan Perhitungan Uji t Postes
Tabel 4.13. Ringkasan perhitungan uji keberartian
Tabel 4.14. Ringkasan perhitungan uji linearitas
Tabel 4.15. Ringkasan perhitungan uji hipotesis hubungan antara dua
variabel
Tabel. 4.16. Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok I
Tabel. 4.17. Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok II
Tabel. 4.18. Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok III
Tabel. 4.19. Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok IV
Tabel. 4.20. Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok V
Tabel. 4.21. Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok VI
Tabel. 4.22. Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok VII
Tabel. 4.23. Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok VIII
Tabel. 4.24. Nilai Pretes, Nilai Postes dan Nilai Aktivitas Kelompok IX
Tabel. 4.25. Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen

30
34
35
36
49
50
50
51
53
54
55
55
56
57
58
59
59
59
60
60
61
62
62
63
63
64
64
66

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Letak partikel zat padat yang tersusun teratur
24
Gambar 2.2. Contoh benda zat padat
24
Gambar 2.3. Partikel-partikel zat cair yang tersusun tidak teratur
24
Gambar 2.4. Contoh benda zat cair
25
Gambar 2.5. Partikel-partikel dalam gas dapat bergerak dengan bebas
25
Gambar 2.6. Contoh benda zat gas
25
Gambar 2.7. Skema perubahan wujud zat
26
Gambar 2.8. Meniskus cekung dan Meniskus cembung
38
Gambar 2.9. Gejala Kapilaritas
29
Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kontrol
53
Gambar 4.2. Diagram batang data postes kelas eksperimen dan kontrol
54

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (RPP 1)
71
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (RPP 2)
83
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III (RPP 3)
93
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa I
103
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa II
109
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa III
113
Lampiran 7. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar
118
Lampiran 8. Tes Hasil Belajar
129
Lampiran 9. Lembar Aktivitas Belajar Siswa
134
Lampiran 10. Deskriptor Observasi Aktivitas Belajar Siswa
135
Lampiran 11. Validitas Instrumen Penelitian
136
Lampiran 12. Reabilitas Soal Instrumen
137
Lampiran 13. Tingkat Kesukaran Tes
138
Lampiran 14. Daya Beda Soal
139
Lampiran 15. Perhitungan Validitas Dan Reabilitas
140
Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran Dan Daya Beda
142
Lampiran 17. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pretes Eksperimen 143
Lampiran 18. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Postes Eksperimen 144
Lampiran 19. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Pretes Kontrol
145
Lampiran 20. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Postes Kontrol
146
Lampiran 21. Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen
147
Lampiran 22. Data Pretes Dan Postes Kelas Kontrol
148
Lampiran 23. Perhitungan Nilai Rata-Rata, Varians, Standar Deviasi
149
Lampiran 24. Uji Normalitas
152
Lampiran 25. Uji Homogenitas
154
Lampiran 26. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen
156
Lampiran 27. Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
162
Lampiran 28. Pengujian Hipotesis
163
Lampiran 29. Dokumentasi
175

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Fisika adalah bagian dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang pada
dasarnya menarik untuk dipelajari karena di dalamnya dapat dipelajari gejala-gejala
atau fenomena yang terjadi di jagad raya. Namun berdasarkan wawancara, guru
selalu menyajikan materi fisika dalam bentuk rumus-rumus dan perhitungan yang
sulit, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam belajar fisika dan menyebabkan
hasil belajar siswa rendah. Mata pelajaran fisika menuntut kemampuan guru yang
tinggi untuk menentukan suatu bentuk strategi mengajar sebagai pengguna
pendekatan mengajar yang tepat agar dapat membuktikan teori dan konsep fisika
secara nyata
Menurut Trianto di dalam bukunya juga telah dipaparkan mengenai
rendahnya hasil belajar siswa karena pembelajaran yang didominasi oleh
pembelajaran konvensional. Artinya dalam pembelajaran ini suasana kelas cenderung
teacher centered sehingga siswa menjadi pasif. Siswa tidak memiliki keterlibatan
untuk menemukan dan merumuskan sendiri informasi sebagai bahan pengajaran.
Selain itu, siswa hanya menggantungkan pengalaman belajarnya pada guru dan tidak
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru fisika yang mengajar di
MTs Negeri 3 Medan oleh Ibu Dra. Khalida Agustina, M.Pd pada tanggal 19 Januari
2012 mengatakan bahwa hasil belajar fisika siswa rendah, hal ini telihat dari hasil
ujian semester I tahun ajaran 2011/2012 siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) atau masih di bawah 65. Apabila siswa diajarkan secara teori, maka
minat siswa terhadap fisika sangat kurang. Sedangkan bila siswa diajak ke
laboratorium akan muncul minat siswa terhadap fisika. Tetapi Ibu Khalida Agustina

1

2

jarang membawa siswa ke laboratorium karena alatnya yang kurang memadai dan
waktu yang tidak cukup. Model pembelajaran yang digunakan Ibu khalida masih
model konvensional, dengan metode ceramah, mencatat, mengerjakan soal dan
demonstrasi (terkadang).
Rendahnya nilai rata-rata hasil belajar siswa disebabkan

guru tidak

menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari
observasi yang dilakukan peneliti di MTs Negeri 3 Medan dengan menyebarkan
angket kepada 37 siswa kelas VII diperoleh data bahwa 21 orang mengatakan fisika
itu sulit dan kurang menarik, 9 orang mengatakan bahwa pelajaran fisika itu biasa
saja. Sedangkan 7 orang mengatakan fisika itu mudah dan menyenangkan. Alasan
siswa mengatakan bahwa fisika itu sulit dan kurang menarik karena menurut siswa
fisika itu tidak terlepas dari rumus-rumus yang harus dihafal.
Melalui instrumen angket , diketahui bahwa terdapat perbedaan individu
siswa dalam mengalami peristiwa belajar. Keadaan ini menuntut peserta didik
dipenuhi kebutuhan belajarnya sesuai karakteristik masing-masing. Sekitar 19 orang
siswa menginginkan belajar dengan praktek dan demonstrasi, 7 orang dengan
mengerjakan soal-soal, dan 11 mengatakan bahwa belajar fisika itu sambil bermain.
Dari observasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa selama ini proses pembelajaran
masih menggunakan ceramah, mencatat, dan mengerjakan soal.
Berdasarkan pemaparan masalah di atas, salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk memperbaiki proses pembelajaran adalah dengan menerapkan model
pembelajaran inquiry training. Alasan ini didasarkan pada latar belakang masalah
yang telah dikemukakan sebelumnya yaitu proses pembelajaran yang memfokuskan
pada rumus-rumus sehingga kegiatan berfikir tidak dioptimalkan. Akibatnya,
pengetahuan yang terbentuk tidak bertahan lama yang berdampak pada hasil belajar
siswa yang rendah.
Dengan menerapkan model pembelajaran inquiry training, permasalahan
tersebut mudah-mudahan dapat teratasi. Hal ini didasarkan karena model

3

pembelajaran inquiry training ini diarahkan untuk mengajarkan siswa suatu proses
dalam rangka mengkaji dan menjelaskan suatu fenomena khusus. Tujuannya adalah
membantu siswa mengembangkan displin dan mengembangkan keterampilan
intelektual yang diperlukan untuk mengajukan pertanyaan dan menemukan
jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya.
Melalui model pembelajaran ini siswa diharapkan aktif mengajukan
pertanyaan mengapa sesuatu terjadi kemudian mencari dan mengumpulkan serta
memproses data secara logis untuk selanjutnya mengembangkan strategi intelektual
yang dapat digunakan untuk dapat menemukan jawaban atas pertanyaan mengapa
sesuatu terjadi. Inquiry training dimulai dengan menyajikan peristiwa yang
mengandung teka-teki kepada siswa. Siswa-siswa yang menghadapi situasi tersebut
akan termotivasi menemukan jawaban masalah-masalah yang masih menjadi tekateki tersebut. Guru dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan prosedur
pengkajian sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran inquiry training.
Dari hasil penelitian sebelumnya (Jeliana, 2011) diperoleh nilai rata-rata
pretes 25,7 setelah diberi perlakuan yaitu dengan model pembelajaran inquiry
training maka hasil belajar siswa meningkat dengan nilai rata-rata 72,3, dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Gerak Lurus kelas X Semester I di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P.
2011/2012” .
Demikian juga peneliti sebelumnya, (Novita, 2011) dengan judul “Pengaruh
Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Usaha dan Energi Kelas VIII Semester I SMP Negeri 6 Medan T.P
2010/2011”, diperoleh nilai rata-rata pretes 44,5 dan setelah diberi perlakuan yaitu
Model Pembelajaran Inquiry Training maka hasil belajar siswa meningkat dengan
nilai rata-rata 71,3. Dari hasil penelitian tersebut terdapat peningkatan hasil belajar
dengan penerapan Inquiry Training. Adapun kelemahan dalam penelitian ini adalah
waktu yang diberikan pada siswa untuk memecahkan masalah kadang – kadang

4

melebihi batas waktu yang telah disediakan, sehingga waktu untuk melakukan
kegiatan berikutnya kurang maksimal. Maka untuk mengatasi kendala tersebut
peneliti sebelum melaksanakan proses pembelajaran menyediakan semua bahan /
sumber yang akan digunakan secara lengkap seperti media, buku, peralatan
percobaan dan sebagainya. Bangku-bangku siswa diatur sedemikian rupa untuk
memaksimalkan efektifitas mengajar.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti akan melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII Semester I
MTs Negeri 3 Medan T.A 2012/2013”.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah.

2. Siswa menginginkan belajar dengan praktek dan demonstrasi tetapi guru
jarang melakukannya.
3. Alat laboratorium kurang memadai.
4. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan.
5. Proses pembelajaran lebih memfokuskan pada rumus-rumus dan dalil.
6. Guru belum menerapkan model pembelajaran yang bervariasi.

1.3 Batasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu
dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Peneliti melakukan penelitian di kelas VII MTs Negeri 3 Medan Semester I
Tahun Pembelajaran 2012/2013.
2. Menerapkan model pembelajaran inquiry training di kelas eksperimen.

5

3. Materi pembelajaran pada penelitian ini hanya dibatasi pada materi zat dan
wujudnya.
4. Hasil belajar yang akan diteliti hanya pada aspek kognitif yang disertai
pengamatan aktivitas.

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
inquiry training pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII semester I
MTs Negeri 3 Medan ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII semester I MTs
Negeri 3 Medan ?
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas VII selama pelaksanaan model
pembelajaran inquiry training ?
4. Bagaimana perbedaan antara hasil belajar yang diajar melalui model
pembelajaran Inquiry Training dengan model pembelajaran konvensional
pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII semester I MTs Negeri 3
Medan ?
5. Bagaimana pengaruh aktivitas model pembelajaran inquiry training terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII semester I
MTs Negeri 3 Medan ?

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :

6

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran inquiry training pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII
semester I MTs Negeri 3 Medan.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII
semester I MTs Negeri 3 Medan.
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas VII selama pelaksanaan model
pembelajaran inquiry training ?
4. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang diajar melalui model
pembelajaran Inquiry Training dengan model pembelajaran konvensional
pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII semester I MTs Negeri 3
Medan.
5. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas model pembelajaran inquiry training
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII
semester I MTs Negeri 3 Medan.

1.6. Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan penulis terhadap model pembelajaran inquiry training
yang

dapat

digunakan

nantinya

dalam

proses

pembelajaran

demi

meningkatkan mutu pendidikan.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru fisika dalam memilih model pembelajaran
yang menyediakan berbagai pengalaman belajar.

68

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian adalah :
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran inquiry
training pada materi zat dan wujudnya kelas VII MTs Negeri 3 Medan
adalah 73,1
2. Hasil

belajar

siswa

dengan

menggunakan

model

pembelajaran

konvensional pada materi zat dan wujudnya kelas VII MTs Negeri 3
Medan adalah 66,1.
3. Aktifitas

belajar

siswa

selama

mengikuti

pembelajaran

dengan

menggunakan model pembelajaran inquiry training pada materi pokok zat
dan wujudnya kelas VII diperoleh rata-rata nilai keseluruhan aktivitas
belajar siswa adalah 62,0 termasuk kategori aktif. Dalam hal ini, aktivitas
siswa memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar.
4. Berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung = 2,84, ttabel = 1,669 menunjukkan
bahwa thitung > ttabel.
5. Berdasarkan analisis regresi maka ada pengaruh aktivitas model
pembelajaran kooperatif inquiry training terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok zat dan wujudnya kelas VII MTs Negeri 3 Medan yaitu
nilai koefisien determinasi adalah 0,45 yang memberikan makna bahwa
model pembelajaran inquiry training memberikan pengaruh sebesar 0,45 x
100% = 45 %.

5.2 Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Penelitian ini memiliki kendala yaitu kurang pahamnya siswa membuat
pertanyaan

disarankan

bagi

peneliti

selanjutnya

agar

mampu

menyampaikan kepada siswa jenis pertanyaan yang digunakan dalam

68

69

belajar dengan model pembelajaran inquiry training. Sebab jangan sampai
pertanyaan yang diajukan siswa, peneliti yang menjawabnya. Seharusnya
peneliti hanya meyakinkan jawaban dari siswa tersebut.
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan agar meminta siswa untuk
menyimpulkan temuan-temuan dalam melakukan eksperimen di dalam
kelompok dan mencatatnya.
3. Peneliti membagi kelompok tidak bervariasi kepada peneliti selanjutnya
disarankan

agar

dalam

pembentukan

kelompok

yang

heterogen

(bervariasi) atau memiliki perbedaan kasta pengetahuan mulai dari siswa
pintar, biasa maupun yang kurang sehingga siswa bisa saling bertransfer
pengetahuan dan mempermudah tugas guru memberikan pembimbingan.
4. Disarankan bagi peneliti selanjutnya agar membuat deskriptor lembar
aktivitas yang lebih baik lagi.

70

DAFTAR PUSTAKA

Dimyanti dan Mudjiono,(2009),Belajar dan Pembelajaran.Penerbit Rineka
Cipta,Jakarta.
Djamarah,S.B.,(2011),Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.,
(2009), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar
Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidika,
FMIPA Unimed, Medan.
Harahap, N.S, (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap
Hasil Belajar Pada Materi Pokok Usaha dan Energi Kelas VIII Semester I
SMP Negeri 6 Medan T.P 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Irianto, A. 2006. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Kencana : Jakarta.
Joyce,B.dkk, (2009), Model-Model Pembelajaran, Edisi Delapan, Pustaka
Belajar, Yogyakarta
Sardiman, A. M., 2003, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Sirait, J.V, (2011),Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap
Hasil Belajar Pada Materi Pokok Gerak Lurus di Kelas X Semester I SMA
Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Sudjana,(2005),Metoda Statistika,Penerbit Tarsito,Bandung.
Sugiyono,(2009),Statistika untuk Penelitian,Penerbit Alfabeta.Bandung.
Tanjung,R. dkk, (2010), Evaluasi Proses Hasil Belajar Fisika, FMIPA UNIMED,
UNIMED.
Trianto,(2009),Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana Prenada Media Group,Jakarta.
Uno, H. B, (2009),Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar
yang Kreatif dan Efektif, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Wasis, 2008. Ilmu pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

RIWAYAT HIDUP

Dewi Marita dilahirkan di Selotong pada tanggal 30 April 1991. Ayah
bernama Yanto, S.Pd dan Ibu bernama Salmi, S.Pd merupakan anak pertama dari
dua bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Negeri No. 054918
Kecamatan Secanggang dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun ini pula, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Secanggang dan lulus pada tahun 2005.
Kemudian, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Secanggang dan lulus
pada tahun 2008. Di tahun ini pula penulis diterima di Universitas Negeri Medan
Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.

Dokumen yang terkait

ENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP NEGERI 2 WULUHAN JEMBER TAHUN AJARAN 2011/2012

0 7 19

ERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF MODEL MEET THE GUEST DENGAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMPN 1 BONDOWOSO SEMESTER GASAL 2009/2010

0 7 13

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 3 44

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI BENDA

1 15 49

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 3 MARGADADI TAHUN 2012/2013

3 25 35

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CIRC PADA MATERI KOLOID TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA

0 1 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE CIRC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 3 KUNINGAN

0 1 20

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MEDIA PHET (PHYSICS EDUCATIONAL TECHNOLOGY) PADA MATERI POKOK PECAHAN MTS SAIFUL ULUM TANJUNGBUMI

0 0 6

TUGAS AKHIR PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BERBANTUAN MEDIA M-LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PPKn SISWA KELAS XII SMKN 3 SALATIGA SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 20172018

0 0 15

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII PADA MATERI POKOK HIMPUNAN DI MTS NU AL HIDAYAH KUDUS TAHUN PELAJARAN 20102011

0 1 195