Pengaruh Atribut Hedonic-Utilitarian E-Service Quality pada Kepuasan Konsumen (Studi pada: Pelanggan Agen Travel Online).

(1)

ABSTRAK

Kepuasan konsumen merupakan bagian penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam menjual produk. Kepuasan konsumen menjadi penting bagi perusahaan karena dapat memberikan keuntungan. Konsumen yang puas akan melakukan pembelian selanjutnya dan bercerita mengenai pengalaman menyenangkan yang telah dirasakan kepada orang-orang di sekitarnya. Oleh sebab itu, perusahaan perlu untuk mengontrol kualitas, dalam bidang jasa disebut service quality. Berkembangnya teknologi dan internet menghasilkan situs perusahaan untuk mendekatkan diri kepada konsumen dan memudahkan konsumen untuk menjangkau perusahaan dengan mudah. E-service memiliki atribut hedonic-utilitarian. Atribut hedonic untuk mengukur website design, enjoyment, dan image sedangkan atribut utilitarian untuk mengukur system availability, efficiency, fulfillment, dan privacy. Peneliti menyebarkan kuesioner kepada 300 responden pelanggan agen travel online, hasilnya terdapat pengaruh efficiency, fulfillment, privacy, website design dan enjoyment pada kepuasan konsumen.

Kata kunci: e-service quality, hedonic e-service quality, utilitarian e-service quality, kepuasan


(2)

ABSTRACT

Consumer satisfaction is an important part that needs to be considered by the company to sell the product. Customer satisfaction becomes important for the company because it can provide an advantage. Satisfied customers will make purchases further and talk about the pleasant experience that has been felt by the people around him. Therefore, companies need to control the quality, in the field of services is called service quality. Development of technology and the Internet resulted in the company's site to get closer to customers and enable customers to reach the company easily. E-service has hedonic-utilitarian attributes. Hedonic attributes to measure website design, enjoyment, and image while the utilitarian attributes to measure system availability, efficiency, fulfillment, and privacy. Researchers distributed questionnaires to 300 respondents customers online travel agency, a result there are significant efficiency, fulfillment, privacy, website design and enjoyment on customer satisfaction.

Keywords: e-service quality, hedonic e-service quality, utilitarian e-service quality, satisfaction


(3)

DATAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN JUDUL BAHASA INDONESIA ……… ii

HALAMAN JUDUL BAHASA INGGRIS ………. iii

HALAMAN PENGESAHAN ……….. iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ……… v

KATA PENGANTAR ……….. vi

ABSTRAK ……… ix

ABSTRACT ……….. x

DAFTAR ISI ………. xi

DAFTAR GAMBAR ………. xiv

DAFTAR TABEL ……….. xv

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xvi

BAB I PENDAHULUAN ……….1

1.1. Latar Belakang PenelitiaN ………1

1.2. Rumusan Masalah ………..11

1.3. Tujuan Penelitian ………11

1.4. Kegunaan Penelitian ………...11

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……….13

2.1. Kajian Pustaka ………13

2.1.1. Perilaku Konsumen ………..13

2.1.2. Model Perilaku Konsumen ………..14

2.1.3. Manajemen Jasa ………...17

2.1.4. E-Servqual ………....20

2.1.5. Atribut E-Servqual ………...26


(4)

2.2. Rerangka Teoritis ………32

2.3. Rerangka Pemikiran ………....33

2.4. Pengembangan Hipotesis ………....34

2.5. Model Penelitian ………...35

2.6. Riset Empiris ………...…36

BAB III METODE PENELITIAN ………...43

3.1. Jenis Penelitian ………..…..43

3.2. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel, dan Ukuran Sampel ……43

3.3. Definisi Operasional Variabel (DOV) ………..47

3.4. Teknik Pengumpulan Data ………...48

3.5. Uji Pendahuluan ………49

3.6. Metode Analisis Data ………...56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………...58

4.1. Profil Responden ………...58

4.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………62

4.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Status ………..63

4.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Berapa Kali Kunjungan Dalam Enam Bulan Terakhir ………...64

4.2. Hasil Penelitian ………...65

4.2.1. Hipotesis ………..65

4.3. Ringkasan Hasil Penelitian ………...70

4.4. Pembahasan ………...70

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………..76

5.1. Simpulan ………...76

5.2. Implikasi Manajerial ………76 5.3. Keterbatasan Penelitian ………


(5)

5.4. Saran ………78

DAFTAR PUSTAKA ………....81


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Model Perilaku Konsumen (Assael)………...15

Gambar 2.2. Model Perilaku Konsumen (Kotler)………15

Gambar 2.3. Model Perilaku Konsumen (Louden)………...17

Gambar 2.4. Rerangka Teoritis……….…………...32

Gambar 2.5. Rerangka Pemikiran……….………...33

Gambar 2.6. Model Penelitian……….…………....35


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Riset Empiris ………..…………36

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel ………..………..47

Tabel 3.2. Skala Likert ……….….………..49

Tabel 3.3. KMO and Barlett’s Test ………..…...…50

Tabel 3.4. Hasil Pengujian Validitas ………..…...51

Tabel 3.5. Hasil Pengujian Reliabilitas ………..….53

Tabel 3.6. Hasil Pengujian Normalitas ………...54

Tabel 3.7. Hasil Pengujian Multikolinearitas ………...55

Tabel 3.8. Heterokedastisitas ………..…56

Tabel 4.1. Frekuensi Nama Agen Tiket Online ………..58

Tabel 4.2. Frekuensi Jenis Kelamin ……….…...62

Tabel 4.3. Frekuensi Status ……….. ..63

Tabel 4.4. Frekuensi Berapa Kali Kunjungan ………...64

Tabel 4.5. Coefficients ……….... ...66

Tabel 4.6. Model Summary ………. …...67

Tabel 4.7. Anova ………...68


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I KMO and Barlett’s Test, Hasil Uji Validitas……….85

Lampiran II Hasil Uji Reliabilitas, Hasil Uji Normalitas ………...86

Lampiran III Hasil Uji Multikolinearitas, Hasil Uji Heterokedastisitas ….87 Lampiran IV Frekuensi Nama Agen Tiket ………...88

Lampiran V Frekuensi Status, Frekuensi Berapa Kali Kunjungan ………90

Lampiran VI Coefficients ………91

Lampiran VII Model Summary, Anova ………92

Lampiran VIII Correlations ………93


(9)

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Kepuasan konsumen adalah hal terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Konsumen akan puas bila perusahaan paham dan dapat memberi lebih dari yang diharapkan konsumen. Hal yang mendorong perusahaan memperhatikan kepuasan konsumen karena menguntungkan, yaitu dapat meningkatkan pangsa pasar, profitabiltas, world of mouth (WOM) yang positif, dan retensi pelanggan (Anderson, 2008). Loyalitas suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh cara perusahaan tersebut memuaskan pelanggan (Aryani, 2010). Perusahaan harus mampu memberikan produk (barang dan jasa) yang berkualitas yang disukai oleh konsumen.

Hubungan antara kinerja atribut dan pembelian kembali itu penting (Mittal, 1998). Hal itu dikarenakan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan, maka kepuasan pelanggan perlu diperhatikan dan dipelajari oleh para pemasar. Berbagai penelitian menunjukkan hasil bahwa konsumen yang puas akan diam saja dan yang tidak puas akan bercerita mengenai pengalaman buruk yang ia alami kepada teman dan keluarganya. Bahayanya jika konsumen yang tidak puas ini bercerita ke banyak orang dan menceritakan di media massa dan media sosial yang tentunya akan dibaca banyak orang. Beberapa peneliti mengatakan bahwa mencari pelanggan baru lebih mahal dibandingkan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.


(11)

Menurut Utami (2006) ada empat tindakan yang dialami pelanggan ketika mengalami kegagalan layanan atau tidak puas pada layanan, yaitu tidak melakukan apa pun, mengeluh pada perusahaan tersebut, melakukan tindakan melalui pihak ketiga, beralih pemasok dan menghalangi orang lain agar tidak menggunakan perusahaan tersebut (WOM negative). Oleh karena pernyataan di atas, maka pemasar perlu memiliki layanan pengaduan yang dapat menghindari hal yang tidak diinginan perusahaan.

Konsumen cenderung tidak puas apabila mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan saat menggunakan produk, jika terjadi maka akan terjadi kerugian pada perusahaan. Menurut Tjiptono (2011) ketidakpuasan terjadi manakala konsumen telah menggunakan produk atau mengalami jasa yang dibeli dan merasakan bahwa kinerja produk ternyata tidak memenuhi harapan. Ketidakpuasan bisa menimbulkan sikap negatif terhadap merek maupun produsen/penyedia jasa, berkurangnya kemungkinan pembelian ulang, peralihan merek (brand switching), dan berbagai macam perilaku komplain. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa cepat tanggap menangani dan merespon semua komplain dari konsumen yang tidak puas dengan cara mengakui kesalahan, minta maaf dan cara lain agar tidak merugikan citra perusahaan.

Pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial dengan cara yang menguntungkan (Kotler, 2000). Orang-orang pemasaran memasarkan sepuluh tipe entitas, yaitu barang, jasa, acara, pengalaman, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide (Kotler, 2000).

Dalam buku Lovelock (2002), tahap dimana seorang pelanggan mengalami tahap-tahap memilih, mengkonsumsi, dan menilai suatu jasa disebut proses pembelian. Nilai tersebut melibatkan komponen 8P manajemen jasa terpadu, yaitu elemen produk


(12)

(product), tempat dan waktu (place and time), proses (process), produktivitas dan kualitas (productivity and quality), orang (people), promosi dan edukasi (promotion and education), bukti fisik (physical evidence), harga dan biaya jasa lainnya (price). Nilai tingkat kepuasan ditentukan oleh pelanggan, tapi nilai tersebut tergantung karakteristik pelanggan, yaitu jenis kelamin, usia, dan pendapatan (Bryant & Cha 1996;Danaher 1998; Johnson & Fornell 1991; Mittal & Kamakura 2001) dalam Anderson (2008).

Berdasarkan pernyataan mengenai nilai, dapat disimpulkan bahwa setiap tindakan yang akan dilkukan perusahaan memerlukan pertimbangan dari sisi produk maupun kriteria calon konsumen yang akan menggunakan produk. Service menurut Tjipono (2011) bisa mengacu pada tiga kata, yakni jasa, layanan dan servis. Umumnya mencerminkan produk tidak berwujud fisik (intangible). Tidak berwujud (intangible) menurut Lovelock (2002) adalah sesuatu yang dialami dan tidak dapat disentuh atau disimpan. Mengutip dari Tjiptono (2011) kamus Oxford Advanced Learners Dictionary tahun 2000 service adalah bisnis yang pekerjaannya berupa melakukan sesuatu bagi pelanggan tetapi tidak menghasilkan barang. Dalam bukunya, Lovelock (2002) jasa adalah tindakan atau kinerja yang menciptakan manfaat bagi pelanggandengan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima. Sasser, Olsen, danWyckoff(1978) dalam Anderson (2008) mengatakan bahwa layanan adalah seikat elemen yang dikemas dan dijual kepada pelanggan. Anderson (2008) menyimpulkan dari Athanassopoulos dan Iliakopoulos 2003; Mittal, Kumar, dan Tsiros 1999; Mittal, Ross, dan Baldasare 1998 yang mengatakan bahwa layanan adalah gabungan dari barang dan jasa yang tidak bisa dipisahkan. Ada 5 (lima) dimensi kualitas


(13)

layanan yaitu keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan bukti fisik (tangibles) dalam Parasuraman, 2005.

Menurut Kotler (2000) kualitas pelayanan merupakan totalitas dari bentuk barang dan jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan konsumen. Konsumen akan merasa puas bila mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan harapan. Menurut Falk et al. (2010) service quality penting bagi service manager guna meningkatkan efisiensi kualitas investasi. Penelitian sebelumnya mengatakan jika service quality sudah baik, maka akan menghasilkan kepuasan pelanggan. Kualitas layanan berfungsi sebagai pembeda antara tempat yang satu dengan tempat lain, apabila pelayanan baik, maka konsumen akan merasa puas (Kotler, 1997).

Saat ini perusahaan yang bergerak di bidang jasa semakin bertambah banyak dan kreatif. Salon tidak hanya melayani di salon, tapi sekarang dapat melakukan perawatan di rumah sendiri karena sang ahli dari salon akan datang ke rumah dan melakukan pekerjaannya dengan baik. Ojek yang biasanya hanya melayani penumpang, kini dapat melakukan delivery makanan atau minuman apapun yang kita inginkan dengan memiliki aplikasi tertentu dan membayar setelah menerima produk yang dipesan. Agen travel adalah salah satu contoh lain yang menyediakan jasa yang unik. Agen memiliki menawarkan produk seperti hotel, transportasi, dan tiket masuk tempat hiburan. Perusahaan jasa seperti bank, agen travel, loket pembayaran listrik, dan masih banyak yang lainnya. Tempat-tempat tersebut biasanya akan dipenuhi banyak orang yang mengantre.

Banyak konsumen akan merasa tidak puas apabila harus menunggu giliran dengan waktu yang lama, ini disebut antrean. Antrean akan terjadi setiap kali jumlah orang yang


(14)

datang ke suatu tempat melampaui kapasitas sistem untuk memproses mereka (Lovelock, 2002). Dalam bukunya, Kasali (2005) mengatakan bahwa manusia yang hidup akan selalu berubah. Oleh karena itu perusahaan harus memastikan bahwa pemberi layanan harus berinovatif dan dapat menyesuaikan dengan gaya hidup yang ada di masyarakat (contohnya: teknologi). Lovelock (2002) salah satu alternatif untuk perusahaan jasa beroperasi pada jam yang tidak lazim (tengah malam) adalah dengan menggunakan call center atau situs web otomatis yang dapat menangani berbagai jenis transaksi dan pertanyaan tanpa backup manusia. Mengutip dari buku Griffin (2005) faktor yang menarik dari iklan online adalah permirsa yang banyak dan mudah dijangkau, situs web memiliki fitur interaktif dan murah, ada keterlibatan pelanggan dalam pemesanan, dan internet merupakan media terbaik yang sering digunakan sekelompok orang. Dalam buku Lovelock (2002), teknologi baru secara radikal sedang mengubah cara berbisnis perusahaan jasa terhadap para pelanggannya. Dengan adanya teknologi dan situs perusahaan dapat memudahkan konsumen untuk melakukan semua yang bisa dilakukan sendiri dimana dan kapan saja (contohnya: mencari informasi, melakukan pemesanan, melakukan pembayaran, transaksi jual-beli, dan lain-lain).

Ada tiga jenis saluran pemasaran, yaitu saluran komunikasi, saluran distribusi, dan saluran layanan.Internet adalah salah satu contoh dari saluran komunikasi (Kotler, 2000). Kehadiran situs internet memungkinkan orang mengerjakan sendiri segala sesuatu, seperti mencari informasi atau melakukan pemesanan, yang sebelumnya harus dilakukan dengan menggunakan telepon atau mengunjungi fasilitas jasa secara langsung (Lovelock, 2002). Dengan cara ini konsumen cukup menggunakan telepon seluler canggih atau


(15)

memesan, dan sebagainya) juga dapat melakukan kegiatan lain sehingga tidak menghabiskan waktu untuk menunggu. Intinya konsumen bisa menghemat waktu dan biaya dengan adanya fasilitas situs perusahaan.

Dari sisi perusahaan, pemasar dapat menggunakan internet sebagai saluran informasi dan penjualan yang kuat, memperluas jangkauan geografis mereka untuk memberi informasi kepada pelanggan dan mempromosikan bisnis serta produk mereka di seluruh dunia (Kotler, 2000). Kotler mengatakan bahwa perusahaan saat ini mengelola informasi mereka dalam database (database pelanggan, database produk, dan database wiraniaga) kemudian menggabungkan data dari berbagai database. Studi yang dilakukan Marketing ScienceInstitute mengenai E-S-QUAL dalam buku Zeithaml (2000) mengatakan bahwa situs internet adalah efisien dan efektif untuk berbelanja, pembayaran, dan pengiriman. Menurut Utami (2006) situs web bergunauntuk membangun citra merek dan menyampaikan berbagai informasi pada pelanggan seperti lokasi, peristiwa khusus yang dijalankan, dan ketersediaan barang. Pada HarianTI.com – “Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat angka pertumbuhan pengguna internet di Indonesia hingga akhir tahun 2013

sudah mencapai 71,19 juta orang”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

penggunaan E-Service dapat diterapkan di Indonesia.

Menurut Kotler (2000) kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang kinerja produk terhadap ekspektasi. Kepuasan berpengaruh signifikan terhadap shareholdervalue, walaupun dampaknya bervariasi antar industri dan antar perusahaan (Tjiptono, 2011). Dalam bukunya, Kotler (2000) menjelaskan bahwa kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena


(16)

membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk atau jasa terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, maka pelanggan akan tidak puas. Dan sebaliknya apabila sesuai dan melebihi ekspektasi, maka pelanggan akan puas bahkan sangat puas. Pada kenyataannya walaupun kualitas layanan sudah baik, konsumen banyak yang tetap tidak puas. Falk et al (2010) membagi menjadi 2 (dua) tipe konsumen yaitu konsumen baru (first time customer) dan konsumen loyal (more experience). Saat diteliti, ternyata konsumen loyal lebih dominan tidak puas terhadap perusahaan.

Menurut Mittal (1998) tujuan organisasi untuk merancang produk dan jasa guna memaksimalkan kepuasan pelanggan, hal tersebut adalah investasi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Lovelock (2002) mengatakan bahwa perusahaan perlu melayani pelanggan dengan baik karena meningkatnya persaingan. Jika pelanggan merasa puas, maka perusahaan akan mempertimbangkan untuk datang dan membeli kembali. Kualitas layanan yang sesuai harapan pelanggan akan menimbulkan loyalitas pada diri seseorang (Kotler, 1997). Sejumlah fakta menarik yang dikutip dari Kotler (2009) yang mendukung retensi pelanggan. Pertama, mengakuisisi pelanggan baru dapat menelan biaya lima kali lipat lebih besar dibandingkan memuaskan dan mempertahankan pelanggan lama. Pengakuisisian pelanggan baru memerlukan sejumlah besar usaha untuk membujuk pelanggan yang sudah terpuaskan agar meninggalkan pemasok lamanya. Kedua, rata- rata perusahaan kehilangan 10% pelanggan setiap tahun. Ketiga, pengurangan 5% dalam tingkat keberalihan pelanggan dapat meningkatkan laba sebesar 25% sampai 85%, tergantung pada apa industrinya. Keempat, tingkat laba pelanggan cenderung meningkat sepanjang umur pelanggan yang dipertahankan akibat adanya peningkatan pembelian,


(17)

Menciptakan hubungan yang kuat dan erat dengan pelanggan adalah mimpi semua pemasar dan hal ini sering menjadi kunci keberhasilan pemasaran jangka panjang. Kano www.kanomodel.com membagi konsumen berdasarkan kebutuhannya menjadi beberapa bagian, yaitu: Satisfying basic needs, ini adalah atribut dasar seperti kemasan baik, operasi yang sangat baik dan rasio harga/kualitas yang baik. Satisfying performance needs, selain kebutuhan dasar, pelanggan dapat dimenangkan oleh beberapa item untuk membeli produk atau jasa. Semakin banyak produk atau jasa bisnis yang ditawarkan, pelanggan lebih bisa mendapatkan keuntungan dari ini. Ini mungkin melibatkan modifikasi tambahan, layanan atau bebas pada produk. Satisfying excitement needs, selain kebutuhan kinerja, kualitas yang menarik adalah atribut yang melebihi harapan pelanggan. Pelanggan tidak menyadari bahwa mereka membutuhkan sesuatu yang ekstra tetapi ketika ditawarkan mereka akan meraup itu. Ketika ada kelebihan tambahan, perusahaan akan menanggung risiko bahwa pelanggan akan mengalami tambahan ini sebagai 'tidak ada yang istimewa.

Dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus mengenali siapa calon konsumen yang akan dituju. Apa yang diharapkan dan dibutuhkan pelanggan sehingga mau menggunakan produk dalam jangka waktu yang lama.

Ada beberapa atribut kualitas yaitu utilitarian service dan hedonic service. Dalam Falk et al. (2010) menurut Chitturi et al. (2008) atribut fungsional-utilitarian dianggap memberikan "manfaat instrumental dan praktis" sedangkan komponen hedonis memberikan "manfaat estetika, experiental, dan kenikmatan yang terkait". Penilaian atribut kualitas fungsional-utilitarian e-service dilakukan mengikuti operasionalisasi ES-Qual yang dikemukakan oleh Parasuraman et al. (2005). Mereka membedakan empat


(18)

dimensi kualitas layanan elektronik.Ketersediaan sistem (system availability) menunjukkan fungsi teknis yang benar dari website dan diukur dengan 3 item pernyataan. Efisiensi (efficiency) menunjukkan kemudahan dan kecepatan mengakses dan menggunakan website, dan diukur dengan 3 item pernyataan. Pemenuhan (fulfillment) didefinisikan sebagai sejauh mana janji website tentang pengiriman pesanan dan ketersediaan barang terpenuhi. Pemenuhan diukur dengan 3 item pernyataan. Privasi (privacy) mencerminkan sejauh mana situs tersebut aman dan melindungi informasi pelanggan, dan diukur dengan 3 item pernyataan. Untuk menentukan atribut kualitas hedonis e-service, Wolfinbarger dan Gilly (2003), Parasuraman et al. (2005), dan Bauer et al. (2006) pentingnya websitedesign yang menunjukkan daya tarik visual dari antarmuka virtual. Faktor hedonis ini dan mengukurnya dengan 3 item, diadaptasi dari Wolfinbarger dan Gilly (2003). Menghibur (enjoyment) menggunakan Internet sebagai saluran layanan dan dinilai dengan 3 item (Childers et al. 2001). Selain itu, studi menekankan peran gambar (image), yang mencerminkan sejauh mana penggunaan suatu inovasi dianggap untuk meningkatkan status seseorang dalam sistem sosial (Venkatesh dan Davis 2000). Image diukur dengan 3 item berasal dari Venkatesh dan Davis (2000). Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) secara keseluruhan dinilai menggunakan 3 item disarankan oleh Szymanski dan Hise (2000) dan Hennig-Thurau et al. (2002).

Mengikuti pendekatan hedonis, produk dipandang bukan sebagai entitas objektif, tetapi lebih sebagai simbol subjektif, dengan mencari kesenangan dan emosi sebagai motivasi utama untuk konsumsi mereka (Hirschman dan Holbrook, 1982; Holbrook dan Hirschman, 1982) dalam Palazon & Delgado (2010).


(19)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan mengenai utilitarian e-service dan hedonic e-service, peneliti melakukanpenelitian dengan judul peneltian “Pengaruh Atribut Hedonic-Utilitarian E-Service Quality pada Kepuasan Konsumen (Studi pada: Pelanggan Agen Travel Online)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh Sistem Availability, Efficiency, Fulfillment, Privacy, Web Design, Enjoyment, dan Image pada kepuasan konsumen?

1.3. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Sistem Availability, Efficiency, Fulfillment, Privacy, Web Design, Enjoyment, dan Image pada kepuasan konsumen.

1.4. Kegunaan Penelitian Penelitian ini berguna bagi:

 Akademisi

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti lain dan dapat dijadikan pedoman untuk peneliti lain dan peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh atribut hedonic-utilitarian


(20)

e-service quality pada kepuasan konsumen, menguji dengan system availability, efficiency, fulfillment, privacy, website design, enjoyment, dan image.

 Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan perusahaan untuk melengkapi bisnis produk barang maupun jasa melalui fasilitas situs perusahaan. Fasilitas situs perusahaan dapat menjangkau konsumen yang jauh dan menghemat biaya tenaga kerja tanpa harus menambah pengeluaran, konsumen akan puas karena kebutuhannya dapat terwujud karena bisa melakukan pencarian informasi produk hingga penyerahan dapat lebih cepat dan biaya murah.


(21)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh atribut Hedonic E-Service Quality dan Utilitarian E-Service Quality pada kepuasan konsumen (pelanggan agen travelonline). Simpulan hasil penelitian ini sebagai berikut: Secara keseluruhan terdapat pengaruh atribut hedonic-utilitarian e-service quality pada kepuasan konsumen. Terdapat pengaruh efficiency,fulfillment, dan privacy (atribut utilitarian e-service quality) pada kepuasan konsumen. Terdapat pengaruh website design dan enjoyment atribut hedonic e-service quality pada kepuasan konsumen. Tidak terdapat pengaruh system availability (atribut utilitarian e-service quality) dan image (atribut hedonic e-service quality) pada kepuasan konsumen. Tidak terdapat pengaruh pada system availability karena walaupun website perusahaan telah bagus dan berjalan lancar jika tidak didukung kekuatan sinyal yang cepat akan percuma. Tidak terdapat pengaruh image karena orang yang menggunakan website dan yang tidak menggunakan website tidak ada bedanya, sehingga tidak menimbulkan rasa bangga pada konsumen.

5.2. Implikasi Manajerial

Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan perusahaan yang masih menggunakan cara manual untuk memiliki situs yang dapat melengkapi


(22)

fasilitas untuk memudahkan kosumen dan juga memudahkan perusahaan menjangkau konsumen dimana dan kapanpun dengan biaya yang murah.

Menciptakan hubungan yang baik dengan konsumen adalah mimpi semua pemasar karena hal ini menjadi kunci keberhasilan pemasaran jangka panjang (Kotler, 2009). Kualitas atribut yang berdampak kepuasan pelanggan baru diperoleh memiliki pengaruh pada kepuasan klien jangka panjang (Falk et al., 2010). Kepuasan konsumen yang makin tinggi akan menghasilkan loyalitas konsumen yang lebih besar. Dalam jangka panjang, akan lebih menguntungkan mempertahankan konsumen yang loyal daripada menarik pelanggan baru (Lovelock, 2002). Menurut Utami (2006) loyalitas penting untuk mempertahankan keuntungan dari para pesaing.Loyalitas adalah keputusan pelanggan untuk secara sukarela terus berlangganan dengan perusahaan tertentu dalam jangka waktu yang lama (Lovelock, 2002).Oleh karena itu, kepuasan konsumen adalah hal yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan.

Sebuah pernyataan yang dikutip dari Lovelock (2002) perusahaan mengeluarkan biaya lima hingga enam kali lebih besar untuk menarik pelanggan baru daripada yang dibutuhkan untuk menerapkan strategi mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

Pemasaran melalui internet memungkinkan perusahaan melengkapi saluran komunikasi konvensional dengan biaya yang sangat terjangkau Lovelock, 2002).


(23)

memiliki tempat yang bagus dan luas bahkan kemungkinan ada yang tidak memerlukan tempat sebagai lapak berjualan. Perusahaan bisa menghemat jumlah karyawan dan mempekerjakan karyawan yang bisa melakukan semua pekerjaanya di rumah atau dimana pun, bukannya di kantor. Dengan adanya sistem online, kini perusahaan dapat menghemat banyak kertas karena perusahaan tidak perlu mencetak catalog dan keberhasilan transaksi dapat dilihat langsung pada layar smartphone ataupun 78riteria.

Tidak hanya berguna bagi perusahaan, sistem online memudahkan konsumen untuk mulai dari mencari informasi mengenai produk sampai transaksi dimana saja dan kapan saja. Konsumen tidak perlu keluar rumah, bermacet-macetan, dan antri berjam-jam karena barang yang dipesan akan langsung diantar oleh kurir. Kecuali beberapa perusahaan yang memerlukan kehadiran konsumennya ataupun karyawan yang akan melayani yang datang ke konsumen. Ada tiga metode penyerahan jasa menurut Lovelock (2002), yaitu pelanggan mengunjungi perusahaan, perusahaan datang ke pelanggan, dan transaksi jarak jauh.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Peneliti memiliki beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Responden yang diteliti hanya pelangga agen travel online.

2. Sub variabel WEBDES dan ENJOY masih terkena heterokedastisitas. 3. Pengujian normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov tidak


(24)

5.4. Saran

Saran dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Saran bagi praktisi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat memberikan saran-saran praktis untuk perusahaan untuk meningkatkan kepuasan konsumen menggunakan situs perusahaan. Untuk meningkatkan kepuasan konsumen saat menggunakan situs perusahaan:

System availability. Pastikan bahwa situs yang dibuat mudah untuk diakses, tidak terdapat gangguan, dan dapat selalu digunakan kapanpun.

Efficiency. Pastikan bahwa situs mudah untuk digunakan oleh siapapun.

Fulfillment. Pastikan perusahaan memberikan layanan, produk, harga sesuai dengan apa yang dijanjikan dan memberikan perbandingan pada produk dan harga.

Privacy. Pastikan bahwa perusahaan akan melindungi segala informasi pelanggan.

Website Design. Pastikan bahwa penampilan situs menarik secara dan visual dan enak dilihat oleh semua gender dan usia.

Enjoyment. Pastikan bahwa gambar produk dan harga menarik agar pelanggan senang dan termotivasi untuk membeli produk.  Image. Buatlah kesan agar pelanggan yang menggunakan situs


(25)

melalui situs, atau berikan merchandise apabila membeli melalui situs.

2. Saran bagi akademisi

 Saat menyebarkan kuesioner sebaiknya menyebarkan melalui komunitas atau situs perusahaan online yang memang menjual sesuai dengan objek yang ingin diteliti sehingga sudah jelas target yang dijadikan responden sesuai dengan 80riteria.

 Sebaiknya peneliti selanjutnya mengenai pengaruh atribut hedonic-utilitarian e-service quality pada kepuasan konsumen dapat meneliti lebih lanjut pengaruh system availability dan image yang pada penelitian ini tidak terdapat pengaruh pada kepuasan konsumen.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson,S., Lisa Klein Pearo and Sally K. Widener (2008). Drivers of Service Satisfaction: Linking Customer Satisfaction to the Service Concept and Customer Characteristics. Journal of Service Research; 10; 365.

Aryani, D., dan Febrina Rosinta. (2010). Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi,Bisnis& Birokrasi, Volume 17, Nomor 2. Mittal, V., William T. Ross, Jr. and Patrick M. Baldasare. (1998). The Asymmetric

Impact of Negative and Positive Attribute-Level Performance on Overall Satisfaction and Repurchase Intentions Author(s). Journal of Marketing, Vol. 62, No. 1, pp. 33-47.

Palazon, M., and Elena Delgado-Ballester. (2013). Hedonic or utilitarian premiums: does it matter?. European Journal of Marketing, Vol. 47 Iss 8, pp. 1256 – 1275.

Utami, Christina Whidya. (2006). Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta: Salemba Empat.

Tjiptono,Fandy (2005). Pemasaran Jasa. Edisi 1. Malang: Bayumedia Publishing. Tjiptono, Fandy dan Gregodius Chandra.(2005). Service, Quality & Satisfaction.

Yogyakarta: Andi.

Suliyanto.(2005). Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kotler,Philip dan Kevin Lane Keller. (2007). Manajemen Pemasaran edisi kedua belas. Jakarta: Indeks.

Lovelock, Christopher dan Lauren K. Wright.(2005). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Indeks.

Tjiptono, Fandy. (2006). Manajemen Pelayanan Jasa. Yogyakarta: Andi.

Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan Pengendalian, Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.(2008a). Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12. Jakarta: PT. Indeks.


(27)

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller (2008b). Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12. Jakarta: PT. Indeks.

Lovelock, Christopher H. dan Wright, Lauren K. (2002).Principles of Service Marketing and Management, Prentice Hall Inc., Upper Saddle River, New Jersey.

Fandy, Tjiptono. (2011). Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia.

Kotler & Keller.(2009). Marketing Management, Edisi Ketiga Belas. Jakarta: Erlangga.

Parasuraman, Valarie A. Zeithaml, and Arvind Malhotra. (2005). E-S-QUAL A Multiple-Item Scale for Assessing Electronic Service Quality.JOURNAL OF SERVICE RESEARCH.

Mittal, Jerome M. Katrichis, Pankaj Kumar. (2001). Attribute performance and customer satisfaction over time: evidence from two field studies. Journal of Services Marketing, Vol. 15 Iss 5 pp. 343 – 356.

Supriyantini, Imam Suyadi, dan Riyadi (2015). Pengaruh Efficiency, Fulfillment, System Availability, dan Privacy terhadap satisfaction.Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 5 No. 2.

Imasari, Kartika Tjiptodjojo. (2012).Odd Price: Harga, Psikologi dan Perilaku Konsumen dalam Purchase Decision Making. Jurnal Manajemen Vol. 11, Nomor 2.

Magdalena, Nonie. (2005). Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu pada Perilaku Membeli dan Mengkonsumsi Makanan Ringan.Thesis.

Falk, Tomas, Maik Hammerschmidt, and Jeroen J. L. Schepers. (2010). The service quality-satisfaction link revisited: exploring asymmetries and dynamics. J. of the Acad. Mark. Sci., 38:288–302.

Kasali, Rhenald. (2005). Change!, Gramedia Pustaka Utama.

Griffin , Jill. (2005). Customer Loyalty, Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga.

Zeithaml, Valarie A and Mary Jo Bitner.(2000). Service Marketing. Singapore: Mc Graw-Hill Companies Inc.

Zeithaml, Valarie A and Mary Jo Bitner. 2000. Service Marketing. Singapore: Mc Graw-Hill Companies Inc.

Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.


(28)

Barrutia, José M. and Ainhize Gilsanz. (2009). E‐Service quality: overview and research agenda. International Journal of Quality and Service Sciences, Vol. 1 Iss: 1, pp.29 – 50.

Sunjoyo, dkk, 2013.Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset. Bandung:Alfabeta.

Hanya Lewat (2013). Sebab Internet di Indonesia Relatif Mahal dan Lambat.Diakses dari https://hanyalewat.com/2013351/sebab-internet-di-indonesia-relatif-mahal-dan-lambat.html pada 6 Juli 2015.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Diakses dari http://kbbi.web.id/efisiensi pada 11 Juli 2015

Ghozali, Bambang (2013). Keuntungan Menggunakan Traveloka. Di akses dari

http://www.sangmagazine.com/2013/05/keuntungan-menggunakan-traveloka.html pada 24 Juli 2015

Damanik, E (2014).Pengertian Efisiensi, Apa itu Efisiensi Menurut Para Ahli. Di akses dari (http://ariplie.blogspot.com/2014/12/pengertian-efisiensi-apa-itu-efisiensi.html) pada 24 Juli 2015.

Barus, Erbina (2013). Arti Warna dalam Ilmu Psikologi – lalu apa warna

kepribadianmu..?!!. Diakses dari

https://erbinabaroes.wordpress.com/2013/06/24/arti-warna-dalam-ilmu-psikologi-lalu-apa-warna-kepribadianmu/ pada 24 Juli 2015.

Cara Strategi Menentukan Harga Produk Barang Dan Jasa – Manajemen Pemasaran. Diakses dari

http://www.organisasi.org/1970/01/cara-strategi-menentukan-harga-produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran.html pada 24 Juli 2015

Femina Group. Brand Sebagai Pernyataan Diri. Diakses dari

http://www.femina.co.id/isu.wanita/topik.hangat/brand.sebagai.pernyataan.diri/005/0 07/360 pada 24 Juli 2015

https://id.wikipedia.org/wiki/Hedonisme Diakses 24 Juli 2015.

http://www.kajianpustaka.com/2013/05/pengertian-dan-kualitas-jasa.html Diakses 24 Juli 2015.

Iwanti, Nita. (2015). Pengaruh Website Characteristik pada Trust: Satisfaction sebagai Variabel Mediasi dan Gender sebagai Variabel Moderasi (Studi pada:Konsumen Sepatu di Online Shop).


(29)

McLeod, Raymond; George P Schell.(2008). Sistem Informasi Manajemen.Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Loiacono, E. T., Watson, R. T., & Goodhue, D. L. (2002). WEBQUAL: A Measure of Website Quality. American Marketing Association , 432-438.

Loiacono, E. T., Watson, R. T., & Goodhue, D. L. (2002). WEBQUAL: A Measure of Website Quality. American Marketing Association , 432-438.

Cooper, Donald R., & Schindler, Pamela S. (2011). Business research methods (11th ed.). New York: Mc GrawHill/Irwin.

Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan PengalamanPengalaman. Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada.

McLeod Pearson. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba.

Bahrick, 1984. Semantic Memory Content in Permasture. 50 Years of Memory for Spanish learned at School. Journal of Experimental Psychology: General, 113, 1-29.

Kjellsson, G, Clarke, P, Gerdtham, Forgetting to Remember or Remembering to Forget – A Study of the Recall Period Length in Health Care Survey Questions, Journal of Health Economics 2014. Vol 35.

Jogiyanto, (2010), Analisis & Disain: Yogyakarta: Penerbit Andi.

Nunnally, J.C., dan Bernstein, I.H. (1994), Psychometric Theory, 3rd edition, McGraw-Hill, New York.

Suliyanto (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi. Suliyanto (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kano. Discovering the Kano Model. Diakses dari

http://www.kanomodel.com/discovering-the-kano-model/ pada 24 Juli 2015 Vocabulary.com. The Dictionary. Diakses dari

http://www.vocabulary.com/dictionary/enjoyment pada 24 July 2015 WhatIs.com. Image. Diakses dari http://whatis.techtarget.com/definition/image pada

24 July 2015

HarianTI.com. Diakses dari http://harianti.com/tag/pengguna-internet-indonesia/ pada 24 Juli 2015


(1)

5.4. Saran

Saran dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Saran bagi praktisi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat memberikan saran-saran praktis untuk perusahaan untuk meningkatkan kepuasan konsumen menggunakan situs perusahaan. Untuk meningkatkan kepuasan konsumen saat menggunakan situs perusahaan:

System availability. Pastikan bahwa situs yang dibuat mudah untuk diakses, tidak terdapat gangguan, dan dapat selalu digunakan kapanpun.

Efficiency. Pastikan bahwa situs mudah untuk digunakan oleh siapapun.

Fulfillment. Pastikan perusahaan memberikan layanan, produk, harga sesuai dengan apa yang dijanjikan dan memberikan perbandingan pada produk dan harga.

Privacy. Pastikan bahwa perusahaan akan melindungi segala

informasi pelanggan.

Website Design. Pastikan bahwa penampilan situs menarik secara

dan visual dan enak dilihat oleh semua gender dan usia.

Enjoyment. Pastikan bahwa gambar produk dan harga menarik agar pelanggan senang dan termotivasi untuk membeli produk.  Image. Buatlah kesan agar pelanggan yang menggunakan situs


(2)

melalui situs, atau berikan merchandise apabila membeli melalui situs.

2. Saran bagi akademisi

 Saat menyebarkan kuesioner sebaiknya menyebarkan melalui komunitas atau situs perusahaan online yang memang menjual sesuai dengan objek yang ingin diteliti sehingga sudah jelas target yang dijadikan responden sesuai dengan 80riteria.

 Sebaiknya peneliti selanjutnya mengenai pengaruh atribut hedonic-utilitarian e-service quality pada kepuasan konsumen dapat meneliti lebih lanjut pengaruh system availability dan image yang pada penelitian ini tidak terdapat pengaruh pada kepuasan konsumen.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson,S., Lisa Klein Pearo and Sally K. Widener (2008). Drivers of Service Satisfaction: Linking Customer Satisfaction to the Service Concept and Customer Characteristics. Journal of Service Research; 10; 365.

Aryani, D., dan Febrina Rosinta. (2010). Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi,Bisnis& Birokrasi, Volume 17, Nomor 2. Mittal, V., William T. Ross, Jr. and Patrick M. Baldasare. (1998). The Asymmetric

Impact of Negative and Positive Attribute-Level Performance on Overall Satisfaction and Repurchase Intentions Author(s). Journal of Marketing, Vol. 62, No. 1, pp. 33-47.

Palazon, M., and Elena Delgado-Ballester. (2013). Hedonic or utilitarian premiums: does it matter?. European Journal of Marketing, Vol. 47 Iss 8, pp. 1256 – 1275.

Utami, Christina Whidya. (2006). Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta: Salemba Empat.

Tjiptono,Fandy (2005). Pemasaran Jasa. Edisi 1. Malang: Bayumedia Publishing. Tjiptono, Fandy dan Gregodius Chandra.(2005). Service, Quality & Satisfaction.

Yogyakarta: Andi.

Suliyanto.(2005). Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kotler,Philip dan Kevin Lane Keller. (2007). Manajemen Pemasaran edisi kedua belas. Jakarta: Indeks.

Lovelock, Christopher dan Lauren K. Wright.(2005). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Indeks.

Tjiptono, Fandy. (2006). Manajemen Pelayanan Jasa. Yogyakarta: Andi.

Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan Pengendalian, Jilid 2 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.(2008a). Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12. Jakarta: PT. Indeks.


(4)

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller (2008b). Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12. Jakarta: PT. Indeks.

Lovelock, Christopher H. dan Wright, Lauren K. (2002).Principles of Service Marketing and Management, Prentice Hall Inc., Upper Saddle River, New Jersey.

Fandy, Tjiptono. (2011). Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia.

Kotler & Keller.(2009). Marketing Management, Edisi Ketiga Belas. Jakarta: Erlangga.

Parasuraman, Valarie A. Zeithaml, and Arvind Malhotra. (2005). E-S-QUAL A Multiple-Item Scale for Assessing Electronic Service Quality.JOURNAL OF SERVICE RESEARCH.

Mittal, Jerome M. Katrichis, Pankaj Kumar. (2001). Attribute performance and customer satisfaction over time: evidence from two field studies. Journal of Services Marketing, Vol. 15 Iss 5 pp. 343 – 356.

Supriyantini, Imam Suyadi, dan Riyadi (2015). Pengaruh Efficiency, Fulfillment, System Availability, dan Privacy terhadap satisfaction.Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 5 No. 2.

Imasari, Kartika Tjiptodjojo. (2012).Odd Price: Harga, Psikologi dan Perilaku Konsumen dalam Purchase Decision Making. Jurnal Manajemen Vol. 11, Nomor 2.

Magdalena, Nonie. (2005). Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu pada Perilaku Membeli dan Mengkonsumsi Makanan Ringan.Thesis.

Falk, Tomas, Maik Hammerschmidt, and Jeroen J. L. Schepers. (2010). The service quality-satisfaction link revisited: exploring asymmetries and dynamics. J. of the Acad. Mark. Sci., 38:288–302.

Kasali, Rhenald. (2005). Change!, Gramedia Pustaka Utama.

Griffin , Jill. (2005). Customer Loyalty, Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga.

Zeithaml, Valarie A and Mary Jo Bitner.(2000). Service Marketing. Singapore: Mc Graw-Hill Companies Inc.

Zeithaml, Valarie A and Mary Jo Bitner. 2000. Service Marketing. Singapore: Mc Graw-Hill Companies Inc.

Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.


(5)

Barrutia, José M. and Ainhize Gilsanz. (2009). E‐Service quality: overview and research agenda. International Journal of Quality and Service Sciences, Vol. 1 Iss: 1, pp.29 – 50.

Sunjoyo, dkk, 2013.Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset. Bandung:Alfabeta.

Hanya Lewat (2013). Sebab Internet di Indonesia Relatif Mahal dan Lambat.Diakses dari https://hanyalewat.com/2013351/sebab-internet-di-indonesia-relatif-mahal-dan-lambat.html pada 6 Juli 2015.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Diakses dari http://kbbi.web.id/efisiensi pada 11 Juli 2015

Ghozali, Bambang (2013). Keuntungan Menggunakan Traveloka. Di akses dari

http://www.sangmagazine.com/2013/05/keuntungan-menggunakan-traveloka.html pada 24 Juli 2015

Damanik, E (2014).Pengertian Efisiensi, Apa itu Efisiensi Menurut Para Ahli. Di akses dari (http://ariplie.blogspot.com/2014/12/pengertian-efisiensi-apa-itu-efisiensi.html) pada 24 Juli 2015.

Barus, Erbina (2013). Arti Warna dalam Ilmu Psikologi – lalu apa warna

kepribadianmu..?!!. Diakses dari

https://erbinabaroes.wordpress.com/2013/06/24/arti-warna-dalam-ilmu-psikologi-lalu-apa-warna-kepribadianmu/ pada 24 Juli 2015.

Cara Strategi Menentukan Harga Produk Barang Dan Jasa – Manajemen Pemasaran. Diakses dari

http://www.organisasi.org/1970/01/cara-strategi-menentukan-harga-produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran.html pada 24 Juli 2015

Femina Group. Brand Sebagai Pernyataan Diri. Diakses dari

http://www.femina.co.id/isu.wanita/topik.hangat/brand.sebagai.pernyataan.diri/005/0 07/360 pada 24 Juli 2015

https://id.wikipedia.org/wiki/Hedonisme Diakses 24 Juli 2015.

http://www.kajianpustaka.com/2013/05/pengertian-dan-kualitas-jasa.html Diakses 24 Juli 2015.

Iwanti, Nita. (2015). Pengaruh Website Characteristik pada Trust: Satisfaction sebagai Variabel Mediasi dan Gender sebagai Variabel Moderasi (Studi pada:Konsumen Sepatu di Online Shop).

Ranganathan & Ganapathy.(2002). Key dimensions of “business to customer” web sites.Information & management.457-465.


(6)

McLeod, Raymond; George P Schell.(2008). Sistem Informasi Manajemen.Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Loiacono, E. T., Watson, R. T., & Goodhue, D. L. (2002). WEBQUAL: A Measure of Website Quality. American Marketing Association , 432-438.

Loiacono, E. T., Watson, R. T., & Goodhue, D. L. (2002). WEBQUAL: A Measure of Website Quality. American Marketing Association , 432-438.

Cooper, Donald R., & Schindler, Pamela S. (2011). Business research methods (11th ed.). New York: Mc GrawHill/Irwin.

Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan PengalamanPengalaman. Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada.

McLeod Pearson. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba.

Bahrick, 1984. Semantic Memory Content in Permasture. 50 Years of Memory for Spanish learned at School. Journal of Experimental Psychology: General, 113, 1-29.

Kjellsson, G, Clarke, P, Gerdtham, Forgetting to Remember or Remembering to Forget – A Study of the Recall Period Length in Health Care Survey Questions, Journal of Health Economics 2014. Vol 35.

Jogiyanto, (2010), Analisis & Disain: Yogyakarta: Penerbit Andi.

Nunnally, J.C., dan Bernstein, I.H. (1994), Psychometric Theory, 3rd edition, McGraw-Hill, New York.

Suliyanto (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi. Suliyanto (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kano. Discovering the Kano Model. Diakses dari http://www.kanomodel.com/discovering-the-kano-model/ pada 24 Juli 2015 Vocabulary.com. The Dictionary. Diakses dari

http://www.vocabulary.com/dictionary/enjoyment pada 24 July 2015 WhatIs.com. Image. Diakses dari http://whatis.techtarget.com/definition/image pada

24 July 2015

HarianTI.com. Diakses dari http://harianti.com/tag/pengguna-internet-indonesia/ pada 24 Juli 2015