Peningkatan Bioavailabiliti Limbah Udang Melalui Pengolahan Dan Pemanfatannya Sebagai Pakan Pengganti Tepung Ikan Dalam Ransum Ternak Unggas.
Peningkatan Bioavailabiliti Limbah Udang Melalui
Pengolahan Dan Pemanfatannya Sebagai Pakan
Pengganti Tepung Ikan Dalam Ransum Ternak Unggas
Oleh
Mirzah
Nomor Kontrak : 018/SPPP/PP/DP3M/IV/2005
RINGKASAN
Telah dilakukan penelitian pengaruh beberapa jenis larutan untuk perendaman limbah
udang dan lama waktu pemanasan /pengukusan dalam proses pengolahan limbah udang untuk
bahan pakan ternak unggas. Penelitian bertujuan untuk mencari satu kombinasi perlakuan
pengolahan yang terbaik dari beberapa kombinasi perlakuan yang dilakukan, guna memperoleh
satu produk Tepung Limbah Udang (TLU) olahan terbaik. Penelitian tahun pertama dilakukan
pada Lab. Teknologi Pakan dan analisis pakan dilakukan pada Lab. Nutrisi Non Ruminansia
Fakultas Peternakan Universitas Andalas dari bulan Mei sampai September 2004. Penelitian
tahun kedua merupakan uji kualitas nilai nutrisi atau uji biologis melalui percobaan ransum dari
TLU olahan atau produk tabun pertama terhadap ternak unggas, yaitu ayam broiler, ayam petelur
ras, itik dan ayam buras periode pertumbuhan. Tujuan penelitian tahun kedua ini adalah
mengetahui efek penggantian protein tepung ikan dengan TLU olahan terpilih terhadap
performan ternak unggas tersebut.
Percobaan pada tahun peftama dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap dengan susunan perlakuan pola factorial 3 x 4 dan diulang sebayak 3 kali. Faktor
pertama adalah 3 jenis larutan perendam yaitu Al = Asam asetat 5 %, A2 = Garam 5 % dan A3 =
Filtrat Air Abu Sekam 10 %. Faktor kedua adalah lama pengukusan setelah limbah udang
direndam selama 48 jam, yaitu W15 = 15 menit, W30 = 30 menit, W45 = 45 menit dan W60 =
60 menit. Peubah yang diamati adalah nilai nutrisi limbah udang olahan (analisis proksimat),
kandungan khitin., asam-asam amino, daya cerna protein kasar. Di samping itu juga dilihat nilai
gizi secara biologis, )'aitu nilai retensi nitrogen dan energi termetabolis. Percobaan tahun kedua
dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan ransum dan 4 ulangan.
Perlakuan ransum adalah 5 tingkat penggantian tepung ikan, yaitu RO = 0 %, Rl = 25 %, R2 =
50%, R3 = 75 %, dan R4 = 100 % dengan TLU olahan dalam ransum masing-masing ternak
unggas.
Hasil penelitian tahun pertama menunjukkan bahwa pengolahan limbah udang dengan
cara perendaman dengan larutan asam, garam dan filtrat air abu sekam selama 48 jam dan
dikukus selama 15, 30,45, dan 60 menit tidak banyak merubah kandungan zat-zat makanan TLU
olahan dibandingkan TLU tanpa diolah. Namun faktor lama waktu pengukusan berpengaruh
sangat nyata terhadap kandungan nutrisi TLU, terutama pacta bahan kering, protein kasar dan
lemak, serta daya cerna protein secara in-vitro sedangkan interak-sinya tidak berpengaruh
kecuali kandungan khitin,. Nilai nutrisi yang lain (abu, kalsium dan phosfor) faktor jenis larutan
dan lama waktu pengukusan serta interaksinya tidak berpengaruh nyata. Kandungan asam-asam
amino TLU yang diolah lebih rendah dibandingkan TLU tanpa diolah., sedangkan daya cerna
protein, retensi nitrogen dan energi termetabolis sangat dipengaruhi oleh lama waktu
pengukusan.
Produk TLU terpilih adalah dengan perlakuan perendaman limbah udang dalam larutan
filtrat air abu sekam (AAS) 10 % dan kemudian dilanjutkan dengan pengukusan selama 45 menit
(A3W45). Kualitas zat-zat makanan TLU olahan terpilih tersebut adalah bahan kering 84,40 %;
protein kasar 39,48 %; lemak 4,05 %; serat kasar 18,71 %; abu 30,94 %; kalsium 14,83 %;
phosfor 1,75 %; kandungan khitin 9,48 %; daya cerna protein kasar 70,47 %; dan energi
metabolis sebesar 2204, 54 kkal/kg serre retensi nitrogen 66,13 %. Kandungan asam amino kritis
seperti metionin, lysine dan triptophan berturut-turut sebesar 0,86 %; 1,15 % clan 0,35 %. Secara
kualitatif TLU terpilih rnernpunyai kualitas nilai gizi lebih baik dibandingkan TLU tanpa diolah
dan kornbinasi perlakuan lainnya, yaitu dapat meningkatkan daya cerna protein sebesar 35,10 %,
retensi nitrogen sebesar 19,74 % dan energi tennetabolis sebesar 11,07 %.
Hasil penelitian tahun kedua rnenunjukkan bahwa tingkat penggantian protein tepung
ikan dengan TLU olahan terpilih secara umum tidak banyak rnernpengaruhi performan masingmasing ternak unggas, terutarna pada ayarn petelur ras dan itik periode pertumbuhan tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi ransum, pertambhan bobot badan,
konversi ransum, produksi telur rnaupun kualitas dari telur. Hal yang sarna juga terlihat pada
ayarn broiler dan ayam buras periode pertumbuhan. Narnun pada perlakuan R4 pada kedua jenis
unggas ini rnenunjukan penurunan terhadap konsurnsi ransum dan pertambahan bobot badan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa TLU olahan dapat menggantikan 75 - 100 % protein
tepung ikan dalam ransum ternak unggas.
Pengolahan Dan Pemanfatannya Sebagai Pakan
Pengganti Tepung Ikan Dalam Ransum Ternak Unggas
Oleh
Mirzah
Nomor Kontrak : 018/SPPP/PP/DP3M/IV/2005
RINGKASAN
Telah dilakukan penelitian pengaruh beberapa jenis larutan untuk perendaman limbah
udang dan lama waktu pemanasan /pengukusan dalam proses pengolahan limbah udang untuk
bahan pakan ternak unggas. Penelitian bertujuan untuk mencari satu kombinasi perlakuan
pengolahan yang terbaik dari beberapa kombinasi perlakuan yang dilakukan, guna memperoleh
satu produk Tepung Limbah Udang (TLU) olahan terbaik. Penelitian tahun pertama dilakukan
pada Lab. Teknologi Pakan dan analisis pakan dilakukan pada Lab. Nutrisi Non Ruminansia
Fakultas Peternakan Universitas Andalas dari bulan Mei sampai September 2004. Penelitian
tahun kedua merupakan uji kualitas nilai nutrisi atau uji biologis melalui percobaan ransum dari
TLU olahan atau produk tabun pertama terhadap ternak unggas, yaitu ayam broiler, ayam petelur
ras, itik dan ayam buras periode pertumbuhan. Tujuan penelitian tahun kedua ini adalah
mengetahui efek penggantian protein tepung ikan dengan TLU olahan terpilih terhadap
performan ternak unggas tersebut.
Percobaan pada tahun peftama dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap dengan susunan perlakuan pola factorial 3 x 4 dan diulang sebayak 3 kali. Faktor
pertama adalah 3 jenis larutan perendam yaitu Al = Asam asetat 5 %, A2 = Garam 5 % dan A3 =
Filtrat Air Abu Sekam 10 %. Faktor kedua adalah lama pengukusan setelah limbah udang
direndam selama 48 jam, yaitu W15 = 15 menit, W30 = 30 menit, W45 = 45 menit dan W60 =
60 menit. Peubah yang diamati adalah nilai nutrisi limbah udang olahan (analisis proksimat),
kandungan khitin., asam-asam amino, daya cerna protein kasar. Di samping itu juga dilihat nilai
gizi secara biologis, )'aitu nilai retensi nitrogen dan energi termetabolis. Percobaan tahun kedua
dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan ransum dan 4 ulangan.
Perlakuan ransum adalah 5 tingkat penggantian tepung ikan, yaitu RO = 0 %, Rl = 25 %, R2 =
50%, R3 = 75 %, dan R4 = 100 % dengan TLU olahan dalam ransum masing-masing ternak
unggas.
Hasil penelitian tahun pertama menunjukkan bahwa pengolahan limbah udang dengan
cara perendaman dengan larutan asam, garam dan filtrat air abu sekam selama 48 jam dan
dikukus selama 15, 30,45, dan 60 menit tidak banyak merubah kandungan zat-zat makanan TLU
olahan dibandingkan TLU tanpa diolah. Namun faktor lama waktu pengukusan berpengaruh
sangat nyata terhadap kandungan nutrisi TLU, terutama pacta bahan kering, protein kasar dan
lemak, serta daya cerna protein secara in-vitro sedangkan interak-sinya tidak berpengaruh
kecuali kandungan khitin,. Nilai nutrisi yang lain (abu, kalsium dan phosfor) faktor jenis larutan
dan lama waktu pengukusan serta interaksinya tidak berpengaruh nyata. Kandungan asam-asam
amino TLU yang diolah lebih rendah dibandingkan TLU tanpa diolah., sedangkan daya cerna
protein, retensi nitrogen dan energi termetabolis sangat dipengaruhi oleh lama waktu
pengukusan.
Produk TLU terpilih adalah dengan perlakuan perendaman limbah udang dalam larutan
filtrat air abu sekam (AAS) 10 % dan kemudian dilanjutkan dengan pengukusan selama 45 menit
(A3W45). Kualitas zat-zat makanan TLU olahan terpilih tersebut adalah bahan kering 84,40 %;
protein kasar 39,48 %; lemak 4,05 %; serat kasar 18,71 %; abu 30,94 %; kalsium 14,83 %;
phosfor 1,75 %; kandungan khitin 9,48 %; daya cerna protein kasar 70,47 %; dan energi
metabolis sebesar 2204, 54 kkal/kg serre retensi nitrogen 66,13 %. Kandungan asam amino kritis
seperti metionin, lysine dan triptophan berturut-turut sebesar 0,86 %; 1,15 % clan 0,35 %. Secara
kualitatif TLU terpilih rnernpunyai kualitas nilai gizi lebih baik dibandingkan TLU tanpa diolah
dan kornbinasi perlakuan lainnya, yaitu dapat meningkatkan daya cerna protein sebesar 35,10 %,
retensi nitrogen sebesar 19,74 % dan energi tennetabolis sebesar 11,07 %.
Hasil penelitian tahun kedua rnenunjukkan bahwa tingkat penggantian protein tepung
ikan dengan TLU olahan terpilih secara umum tidak banyak rnernpengaruhi performan masingmasing ternak unggas, terutarna pada ayarn petelur ras dan itik periode pertumbuhan tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi ransum, pertambhan bobot badan,
konversi ransum, produksi telur rnaupun kualitas dari telur. Hal yang sarna juga terlihat pada
ayarn broiler dan ayam buras periode pertumbuhan. Narnun pada perlakuan R4 pada kedua jenis
unggas ini rnenunjukan penurunan terhadap konsurnsi ransum dan pertambahan bobot badan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa TLU olahan dapat menggantikan 75 - 100 % protein
tepung ikan dalam ransum ternak unggas.