PERANAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA TANAH DI DESA KUTABULUH KECAMATAN TANAH PINEM KABUPATEN KARO.

KATA PENGANTAR
Segala hormat dan kemuliaan bagi Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala
karunia dan berkat melimpah yang telah diberikan_Nya, sehingga penulis dapat
meyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Badan Pertanahan Nasional Dalam
Menyelesaikan Sengketa Tanah di Desa Kutabuluh Kecamatan Tanah Pinem
Kabupaten Karo” dengan baik dan tepat pada waktunya. Skripsi ini diajukan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
banyak pihak yang telah membantu penulis baik dari segi moril dan materil dalam
penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Unversitas Negeri
Medan.

2.

Bapak Dr. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.


3.

Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Medan.

4.

Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dan
selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu
dan tenaga untuk membimbing, mengarahkan, serta memotivasi penulis
dalam menyelesaikan Skripsi ini.

ii

5.

Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.


6.

Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7.

Bapak dan Ibu dosen, Asisten dosen, serta Staf Pegawai di Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan yang telah mengajari dan mendidik penulis selama
perkuliahan.

8.

Kepada para pegawai di BPN Kabanjahe yang telah bersedia membantu
penulis dalam pengisian angket.

9.

Teristimewa untuk orang tua penulis yang sangat penulis cintai dan penulis

sayangi melebihi apapun di dunia ini, ayahanda T. Sembiring (Bapak Sukat)
dan J. Barus (Nande Sukat) yang telah merawat saya dari kecil hingga seperti
saat ini, memberikan semangat, motivasi, dan dukungan yang luar biasa, yang
tiada hentin-hentinya, serta selalu menyertai penulis dalam doa selama
menjalani perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

10.

Kepada abang penulis tercinta Freddy Paulus Sembiring, dan juga adek
penulis tersayang Evry Nedi Evrata Sembiring dan Emia Vlora Sembiring
yang selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis.

11.

Kepada Seluruh keluarga besar gang Bilal Perjuangan terutama kepada:
(Linda Silalahi, William Ginting, Andre Tarigan, Ebenezer Purba, Wahyu
Lingga, Hesron Ginting, Lois Sitepu, dan semuanya yang tidak bisa penulis
ucapkan satu persatu) yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

iii


12.

Teman-teman Stambuk 2010 khususnya Ekstensi A dan B Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan dukungan kepada
penulis serta terima kasih untuk kebersamaan selama kurang lebih 4 tahun
kita bersama.

13.

Kepada rekan-rekan sepermainan Lois Sitepu, Andi Pranata Bangun, Soleh
Tarigan, Sandy Girsang, Teguh Abdillah, Ebenezaer Sembiring, dan semua
yang belum bisa penulis sampaikan)

14.

Kepada teman PPLT SMA RK 1 Kabanjahe yang selalu memberikan doa dan
dukungan.

15.


Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah memberikan dukungan, doa dan motivasi kepada penulis selama
mengikuti perkuliahan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak terdapat

kesalahan baik dari segi isi maupun penulisan, maka dari itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca agar lebih menyempurnakan skripsi ini. Akhir
kata penulis mengucapkan banyak terimakasih dan semoga bermanfaat bagi para
pembaca.

Medan, Agustus 2014

Denta Imanuel Sembiring
NIM. 3103311012

iv

ABSTRAK
Denta Imanuel Sembiring, Jurusan Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan. NIM: 3103311012. “Peranan Badan Pertanahan Nasional
Dalam Menyelesaiakan Sengketa Tanah di Desa Kutabuluh Kecamatan
Tanah Pinem Kabupaten Karo”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah yang menjadi faktor-faktor
penyebeb terjadinya sengketa tanah di Desa Kutabuluh dan peran apa yang
dilakukan Badan Pertanahan Nasional dalam menyelesaiakan sengketa tanah di
Desa Kutabuluh Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Karo. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Deskriptif Kualitatif yaitu
metode yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang
dihadapi pada situasi sekarang yang akan dilakukan dengan menempuh langkahlangkah pengumpulan data, identifikasi dan analisis pengolahan data, membuat
kesimpulan dan laporan dengan tujuan mendapatkan gambaran mengenai faktorfaktor penyebab terjadinya sengketa tanah di Desa Kutabuluh dan peran Badan
Pertanahan Nasional dalam menyelesaiakan sengketa tanah di Desa Kutabuluh. Alat
pengumpul data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Populasi dalam
penelitian ini adalah 103 pegaawai Badan Pertanahan Nasional, dan sampelnya
adalah 42 orang pegawai Badan Pertanahan Nasional. Teknik analisis yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif, ini dilakukan dengan cara
mempersentasekan data-data yang diperoleh dari penelitian, kemudian di analisis
dan ditabulasi datanya secara sistematik sehingga dapat lebih mudah dipahami dan
disimpulkan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab
terjadinya sengketa tanah di Desa Kutabuluh antara lain adalah semakin tingginya

nilai tukar tanah, semakin banyak masyarakat yang membutuhkan ketersediaan
tanah untuk bercocok tanam dan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan hak
mereka. Peran Badan Pertanahan Nasional dalam menyelesaiakan sengketa tanah
di Desa Kutabuluh Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Karo sudah sangat baik
terlihat dari sudah dibentuknya tim untuk menyelesaikan sengketa tanah di Desa
Kutabuluh, melakukan musyawarah dan melakukan sosialisasi untuk
meminimalisir terjadinya sengketa tanah di kemudian hari.

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... i
KATA PENGANTAR .... ............................................................................ ii
ABSTRAK ................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 3
C. Batasan Masalah .......................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 6
A. Kerangka Teoritis ........................................................................ 6
1. Badan Pertanahan Nasional .............................................. 6
2. Pengertian Sengketa Tanah .............................................. 11
3. Penyelesaian Sengketa Tanah ........................................... 14

vi

B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 23
A. Lokasi Penelitian ........................................................................... 23
B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 23
1. Populasi ..................................................................................... 23
2. Sampel ....................................................................................... 23
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .............................. 24

D. Teknik Analisis Data........................................................................ 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 27
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 28
B. Pembahasan ...................................................................................... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 60
A. Kesimpulan ...................................................................................... 60
B. Saran ................................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 62
LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 sengketa tanah di Desa Kutabuluh sudah dilaporkan ..................................... 28
Tabel 2 badan pertanahan nasional membentuk tim penyelesaian masalah

.............. 30

Tabel 3 BPN menyelesaikan sengketa dengan pemerintahan desa ............................. 32

Tabel 4 musyawarah merupakan cara paling efektif dalam menyelesaikan
sengketa

pertanahan ...................................................................................... 33

Tabel 5 BPN menemui pihak yang bersengketa........................................................... 35
Tabel 6 BPN sudah melakukan musyawarah dengan pihak yang bersengketa .......... 36
Tabel 7 cara yang paling sering ditempuh masyarakat ................................................ 38
Tabel 8 tanah yang bersengketa sudah mempunyai sertifikat ..................................... 40
Tabel 9 biaya pembuatan sertifikat tanah

.............................................................. 41

Tabel 10 sosialisasi tentang pentingnya sertifikat tanah .............................................. 42
Tabel 11 tingginya kesadaran masyarakat akan hak tanahnya .................................... 44
Tabel 12 perang fisik kedua belah pihak ...................................................................... 46
Tabel 13 pengurusan sertifikat tanah ............................................................................ 47
Tabel 14 tingginya nilai tukar tanah .............................................................. …49
Tabel 15 dampak ketersediaan tanah terhadap munculnya sengketa tanah…...…51


viii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia adalah negara agraris, dimana sebagian besar
penduduknya hidup dengan bertani. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
masyarakat Indonesia sangat bergantung akan ketersediaan tanah untuk
menghidupi diri dan keluarga. Ketersediaan tanah pada masa dulu dan sekarang
sangat berbeda jauh seiring dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang sangat
cepat. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah-masalah di masyarakat karena
kebutuhan akan tanah saat ini sangat penting.
Permasalahan tanah semakin kompleks dari hari ke hari, hal ini akibat dari
meningkatnya kebutuhan manusia akan ruang. Meski demikian perlu disadari
bahwa sengketa pertanahan sesungguhnya bukan hal yang baru karena tanah tidak
saja dipandang sebagai alat produksi semata melainkan juga sebagai alat untuk
berspekulasi (ekonomi) sekarang ini tanah yang sudah menjadi alat komoditi dan
sebagai aset harta kekayaan yang dapat disimpan dan dipertukarkan sehingga
manusia akan menghalalkan segala cara untuk memiliki dan menguasai tanah.
Adanya hal tersebut maka dapat menimbulkan suatu sengketa tanah dalam
kehidupan masyarakat. Secara garis besar penyebab munculnya kasus-kasus
pertanahan adalah bervariasi mulai dari harga tanah yang meningkat dengan
cepat, kondisi masyarakat yang semakin sadar dan peduli akan kepentingan
haknya akan tanah.

1

Pada hakikatnya, kasus pertanahan merupakan benturan kepentingan di
bidang pertanahan antara siapa dengan siapa, sebagai contoh konkret antara
perorangan dengan perorangan; perorangan dengan badan hukum; badan hukum
dengan badan hukum dan lain sebagainya.
Sengketa tanah ini juga kerap terjadi di Indonesia baik di perkotaan
maupun di perdesaan. Hal ini membawa dampak besar bagi kehidupan, dimana
sengketa tanah ini dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar dari segi
keuangan/financial bahkan tidak jarang menimbulkan kematian pada pihak yang
bersengketa karena tanah merupakan suatu aset atau alat produksi yang sangat
tinggi nilainya bagi manusia. Hal ini membutuhkan perhatian dari pemerintah
yang harus menyelesaikan persengketaan tanah yang terjadi diantara masyarakat
untuk menjamin kesejahteraan masyarakat.
Menanggapi persengketaan tanah yang terjadi di mayarakat pemerintah
telah membentuk suatu lembaga pemerintah guna menyelesaikan serta menangani
kasus yang berkaitan dengan persengketaan tanah yang bertujuan sepenuhnya
untuk kesejahteraan rakyat. Lembaga tersebut adalah Badan Pertanahan Nasional.
Badan Pertanahan Nasional adalah lembaga pemerintah non departemen yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada presiden dan dipimpin oleh
Kepala Badan Pertanahan Nasional. Sesuai dengan perpres No. 10 Tahun 2006,
Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas pemerintahan dibidang pertanahan
secara nasional.

2

Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintahan Negara Indonesia tidak hanya
diam namun secara serius ingin menyelesaikan persengketaan tanah yang terjadi
di Indonesia. Hal ini bisa kita lihat dari visi yang dibuat oleh lembaga Badan
Pertanahan Nasional yaitu: Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan
pertanahan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, serta keadilan dan
keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik
Indonesia.
Munculnya kasus-kasus sengketa tanah di sebagian besar daerah Indonesia
kembali menegaskan bahwa negara masih belum bisa memberikan jaminan hak
atas tanah kepada masyarakatnya. Hampir diseluruh negara Indonesia terjadi
sengketa tanah, termasuk di Desa Kutabuluh. Inilah yang menjadi pokok
pembahasan dimana negara yang telah membuat suatu lembaga untuk mengurusi
masalah persengketaan tanah, namun kerap terjadi masalah sengketa tanah di
negera ini yang dapat berujung dengan bentrokan antara pihak yang bertikai.
Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk membahas dan melakukan
penelitian dengan judul “ Peranan Badan Pertanahan Nasional dalam
Menyelesaikan Sengketa Tanah di Desa Kutabuluh, Kecamatan Tanah Pinem,
Kabupaten Karo”.
B. Identifikasi Masalah
Dalam Buku Metodologi penelitian tentang teknik penulisan skripsi
jurusan PPKn (2013:23) dituliskan bahwa: Identifikasi masalah berisi sejumlah
masalah yang berhasil ditarik dari uraian latar belakang masalah atau kedudukan

3

masalah yang akan diteliti itu dalam lingkup masalah yang lebih luas
dibandingkan dengan perumusan masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Banyak terjadinya persengketaan tanah di dalam masyarakat.
2. Upaya-upaya yang dilakukan BPN untuk menyelesaikan persengketaan tanah
3. Pengaruh BPN yang belum disadari masyarakat dalam menyelesaikan sengketa
tanah masyarakat
4. Cara-cara yang ditempuh BPN dalam menyelesaikan masalah sengketa tanah
masyarakat belum berjalan sesuai dengan harapan.
C. Pembatasan Masalah
Masalah yang dibatasi dalam penelitian ini adalah:
1. Banyak terjadinya sengketa tanah di masyarakat Kutabuluh.
2. Upaya yang dilakukan Badan Pertanahan Nasional dalam menyelesaikan
sengketa tanah di Kutabuluh.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah yang menjadi penyebab terjadinya sengketa tanah di masyarakat
Kutabuluh?
2. Upaya apakah yang dilakukan Badan Pertanahan Nasional dalam menyelesaian
sengketa tanah di dalam masyarakat Kutabuluh.?

4

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana Peran Badan Pertanahan Nasional dalam
menyelesaikan sengkata tanah di Desa Kutabuluh.
b. Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya masalah sengketa tanah di Desa
Kutabuluh.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Diharapkan dari penelitian ini dapat memperluas pengetahuan tentang peranan
lembaga Badan Pertanahan Nasional dalam menangani masalah sengketa tanah
di dalam masyarakat.
2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan referensi
bagi peneliti berikutnya dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan
upaya Badan Pertanahan Naional dalam menyelesaikan sengketa tanah.
3. Untuk menambah wawasan masyarakat mengenai betapa pentingnya hak akan
tanah dalam melangsungkan kehidupan dan menopang perekonomian mereka.

5

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pada bab IV di atas maka penulis membuat
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sengketa tanah yang terjadi di Desa Kutabuluh Kecamatan Tanah Pinem
Kabupaten Karo disebabkan karena semakin tingginya nilai tukar tanah
dan masih banyak tanah yang tidak bersertifikat.
2. Sebagian besar dari masyarakat di Desa Kutabuluh adalah petani yang
sangat membutuhkan ketersediaan tanah untuk bercocok tanam, hal ini
juga menjadi faktor penyebab terjadinya sengketa tanah di Desa
Kutabuluh Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Karo.
3. Peran pihak Badan Pertanahan Nasional cukup baik dalam menyelesaikan
sengketa tanah di Desa Kutabuluh, walaupun masih ada sengketa tanah
yang belum bisa diselesaikan karena tidakmungkin semua masalah
sengketa tanah diselesaikan dalam waktu bersamaan.
4. Badan Pertanahan Nasional sudah melakukan musyawarah dengan pihakpihak yang bersengketa untuk menyelesaikan sengketa tanah di Desa
Kutabuluh Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Karo.
5. Badan Pertanahan Nasional mensosialisasikan tentang pentingnya
sertifikasi sebagai jaminan hak atas tanah bagi masyarakat di Desa
Kutabuluh.

60

B. Saran
1. Pemerintah melalui pihak Badan Pertanahan Nasional lebih meningkatkan
atau lebih mengoptimalkan lagi sosialisasi pentingnya sertifikat tanah
kepada semua masyarakat karena bisa meminimalisir sengketa tanah di
Desa Kutabuluh Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Karo.
2. Masyarakat khususnya di Desa Kutabuluh Kecamatan Tanah Pinem
Kabupaten Karo agar segera mengurus sertifikat tanah supaya
mendapatkan jaminan akan hak akan tanah dan meminimalisir terjadinya
sengketa tanah.

61

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2000, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta : Balai Pustaka
Harun, Badriyah. 2013. Solusi Sengketa Tanah dan Bangunan, Jakarta: Pustaka
Yustisia
Koentjaraningrat. 2002. Kebudayaan Metaliteit dan Pembangunan, Jakarta:
Gramedia
Murad, Marad. 2001. Penyelesaiaan Sengketa Hukum Atas Tanah. Bandung:
Mandar Maju
Nasution, Lutfi. 2001. Catatan Ringkas Tentang Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Tanah, Pokok-Pokok Pikiran
Dalam Sarasehan Oleh Badan Pertanahan Nasional, 24 Oktober 2001
Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 10 tahun 2006 tentang Badan
Pertanahan Nasional
Peraturan Badan Pertanahan Naional No. 4 Tahun 2006 pasal 53 tentang Fungsi
Badan Pertanahan Nasional
Rumengan, Jemmy. 2010. Metodologi Penelitian dengan SPSS. Batam: UNIBA
PRESS.
Setiawan, Deny. 2013. Teknik Penulisan Skripsi. Medan: Laboratorium PPKn
Shadily, Hasan. 2001. Kamus Inggris Indonesia dan Indonesia Inggris, Jakarta :
Gramedia
Sumardjono, Maria. 2002. Puspita Serangkum Masalah Hukum Agraria,
Yogyakarta : Liberty
Sulastriyono. 2007. Sengketa Penguasaan Tanah Timbul dan Proses
Penyelesaiannya, Jakarta : Gramedia
Swandy, Heri. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Thalib, Hambali. 2009. Sanksi pemidanaan dalam konflik pertanahan, Jakarta:
Media Grafika

62