PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di SMK Negeri Se Kota Surakarta.

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI
SE KOTA SURAKARTA

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Diajukan Oleh:
LINDA SULISTIYANI
A 210110168

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani


Tromol Pos 1 - Pabelan Kartasura Telp {0271) 7l74l7,Fax:715448 Surakarta 57102
Website: http://wwt'.ums.ac.id Email: [email protected]

Surat Persetuiuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang berlanda tangan di bau'ah ini pembimbing skripsi/tugas akhir

Nama

:Drs. H. Diaiai Fuarii. MM

\TII'

. 114

:

Telah membaca dan mencermati naskah a*ikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan
skripsiitugas akhir dari mahasisw'a:


Sulistilani

Nama

: Linda

NIM

:A 210 110 168

Program Studi : Pendidikan Akuntansi
Judui

Skripsi :PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI SE KOTA
SURAKARTA

Naskah artikel tersebut- lai'al< dan Capat Cisetujui untuk dipublikasikan.
Demiki an persetu.i uan ci ibuat" semo ga dapat d ipergunakan seperlun-n-a.


Surakarta, 13 N{aret 2015
Pembimbing

NIK:276

ABSTRAK
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI
SE KOTA SURAKARTA
Linda Sulistiyani A210110168, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh: 1) kepuasan kerja
terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta, 2) motivasi kerja terhadap
kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta, 3) kepuasan kerja dan motivasi kerja
terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta. Jenis penelitian ini adalah
kuantitatif asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMK Negeri se-Kota
Surakarta yang berjumlah 736 guru dengan sampel 238 yang diambil dengan teknik
proportional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode
angket yang telah diuji cobakan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik
analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, uji t, uji F, uji R2,

sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Hasil analisis data menunjukkan
persamaan garis linier Y = 14,979 + 0,307X1 + 0,330X2. Kesimpulan yang diperoleh
adalah: 1) Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Hal ini terbukti
dari hasil uji t yang memperoleh thitung variabel kepuasan kerja (X1) sebesar 5,112 >
ttabel (1,970) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05; 2) Motivasi kerja bepengaruh positif
terhadap kinerja guru. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitung variabel
motivasi kerja(X2) sebesar 5,786 > 1,970 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000; 3)
Kepuasan kerja dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh positif
terhadap kinerja guru. Hal ini terbukti dari hasil uji F yang memperoleh nilai Fhitung >
Ftabel (125,998 > 3,034) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05; 4) Kepuasan kerja (X1)
memberikan sumbangan relatif sebesar 46,5% dan sumbangan efektif sebesar
24,04%. Sedangkan pada perhitungan variabel motivasi kerja (X2) memberikan
sumbangan relatif sebesar 53,5% dan sumbangan efektif sebesar 27,63%. 5) Hasil
perhitungan R2 diperoleh 0,517 yang berarti 51,7% kinerja guru dipengaruhi oleh
kepuasan kerja dan motivasi kerja, sisanya 48,3% dipengaruhi oleh variabel lain
diluar penelitian.
Kata Kunci: Kinerja Guru, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja

PENDAHULUAN
Dewasa ini sumber daya manusia yang berkualitas tinggi merupakan suatu

tuntutan era globalisasi. Peningkataan kualitas sumber daya manusia dari sektor
pendidikan, membutuhkan peran yang besar dari seorang guru. Indikator yang
menunjukkan rendahnya mutu pendidikan indonesia dapat dilihat dari data rencana
strategis depdiknas 2005-2009, tentang indeks pembangunan manusia indonesia
mengalami penurunan sejak tahun 1995 yaitu peringkat ke-104 pada tahun 1995, ke105 pada tahun 2000, ke-110 pada tahun 2002, ke-112 pada tahun 2003, dan sedikit
membaik peringkat ke-111 pada tahun 2004, dan peringkat ke-110 pada tahun 2005
(Uno dan Lamatenggo, 2012:16). Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya
diantaranya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada
beberapa tahun terakhir telah mengeluarkan program sertifikasi guru. Edi Tri
Baskoro Selaku Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan mengatakan bahwa hasil
dari uji kompetisi yang dilakukan selama ini menunjukkan kualitas guru masih ada
yang rendah. Hal itu dapat dilihat dari program sertifikasi guru tersebut yang
memenuhi syarat hanya 2.08 juta atau 70,5%. Sedangkan sisanya 86.167 belum
memenuhi persyaratakan sertifikasi (Hendro:2014).
Kinerja guru di Surakarta dirasa belum optimal. Begitu pula guru yang
bersertifikasi dan guru yang teleh menerima tunjangan profesi pendidik (TPP). Hal
ini dikemukakan oleh pakar pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
(UMS) Drs. Sofyan Anif M.Si. Pendidikan yang utama adalah pendidikan di sekolah.
sekolah merupakan sebuah lembaga pelayanan dalam dunia pendidikan. Peran guru
dalam dunia pendidikan berakibat pula dalam pencapaian tujuan pendidikan

nasional. Kinerja guru adalah aspek penentu tinggi rendahnya kualitas pendidikan.
Seperti yang dikemukakan Uno dan Lamatenggo (2012:16), faktor yang fundamental
sebagai keterpurukan bangsa, yaitu ketidakberhasilan pendidikan nasional kita,
karena pendidikan tidak menghasilkan kader-kader bangsa yang berkemauan tulus
dan berkemampuan profesional. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru,
diantaranya adalah motivasi kerja, disiplin kerja, keterampilan yang dimiliki,
kepribadina guru, lingkungan kerja, kepuasan kerja dan lain-lain. Menurut Handoko

(2001:193), kepuasan kerja (job satisfication) adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang
pekerjaan mereka. Setiap guru akan berusaha dengan kemampuan yang dimiliki agar
mencapai kepuasan kerja yang diinginkan. Motivasi kerja merupakan dorongan dari
dalam diri dan luar diri seseorang, untuk melakukan sesuatu yang terlihat dari
dimensi internal dan eksternal (Uno, 2007:72). Motivasi kerja memiliki peran yang
penting untuk terciptanya guru yang profesional.
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri se Kota Surakarta yang terdiri dari 9
sekolah. Program keahlian dari masing-masing sekolah diantaranya mencakup
bidang: Bisnis dan Manajemen; Teknologi dan Rekayasa; serta Seni, Kerajinan dan
Pariwisata. Bidang bisnis dan manajemen, mencakup SMK Negeri 1 Surtakarta,
SMK Negeri 3 Surakarta, dan SMK Negeri 6 Surakarta. Bidang teknologi dan

rekayasa, mencakup SMK Negeri 2 Surakarta, dan SMK Negeri 5 Surakarta. Bidang
seni, kerajinan dan pariwisata, mencakup SMK Negeri 4 Surakarta, SMK Negeri 7
Surakarta, SMK Negeri 8 Surakarta, dan SMK Negeri 9 Surakarta.
Berdasarkan uraian masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Apakah kepuasan kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta? 2) Apakah
motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru di SMK Negeri
se-Kota Surakarta? 3) Apakah kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta?
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh
kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta. 2) Pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta. 3) Pengaruh
kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota
Surakarta.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif Kuantitatif karena untuk
mengetahui hubungan suatu variable dengan data yang berbentuk angka. Penelitian
ini dilakukan terhadap guru SMK Negeri se-Kota Surakarta yang berjumlah 9
sekolah diantaranya SMK Negeri 1 Surakarta, SMK Negeri 2 Surakarta, SMK

Negeri 3 Surakarta, SMK Negeri 4 Surakarta, SMK Negeri 5 Surakarta, SMK Negeri
6 Surakarta, SMK Negeri 7 Surakarta, SMK Negeri 8 Surakarta, dan SMK Negeri 9
Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2014 sampai dengan
selesai. Populasi dari penelitian ini berjumlah 736 guru, pengambilan sampel
menurut Sugiyono (2010: 118) dengan taraf kesalahan 5% dari populasi sebanyak
736 guru menjadi 238 guru dengan menggunakan teknik Proportional Random
Sampling dimana teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi dan pengambilan sampel dari tiap-tiap kelompok
dalam populasi yang jumlahnya disesuaikan dengan anggota subjek yang ada dalam
masing-masing kelompok. Tabel distribusi proporsi jumlah guru dari masing-masing
sekolah dihitung sebagai berikut: SMK Negeri 1 Surakarta jumlah sampel 14 guru,
SMK Negeri 2 Surakarta jumlah sampel 26 guru, SMK Negeri 3 Surakarta jumlah
sampel 20 guru, SMK Negeri 4 Surakarta jumlah sampel 25 guru, SMK Negeri 5
Surakarta jumlah sampel 40 guru, SMK Negeri 6 Surakarta jumlah sampel 30 guru,
SMK Negeri 7 Surakarta jumlah sampel 17 guru, SMK Negeri 8 Surakarta jumlah
sampel 30 guru, dan SMK Negeri 9 Surakarta jumlah sampel 36 guru. Variabel
dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat, yaitu Kinerja Guru (Y) dan variabel
bebas, yaitu Kepuasan Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2). Teknik pengumpulan
data dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan
instrumen yang berupa item-item pernyataan dalam bentuk angket yang sebelumnya

telah diujicobakan pada subjek uji coba berjumlah 20 guru. Teknik pengumpulan
data digunakan untuk memperoleh data pokok masing masig sekolah. Hasil uji coba
instrumen dianalisis dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Hasil dari
pengumpulan data kemudian diuji dengan menggunakan uji prasyarat analisis terdiri
dari uji normalitas, dan uji linieritas. Teknik analisis data menggunakan analisis

regresi linier berganda kemudian dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah
diajukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja dan motivasi
kerja masing-masing berpengaruh terhadap kinerja guru. Hal ini dapat dilihat dari
persamaan regresi linier ganda sebagai berikut Y = 14,979 + 0,307X1 + 0,330X2.
Berdasarkan persamaan tersebut dapat dilihat bahwa koefisien regresi masingmasing variabel bernilai positif yang artinya kepuasan kerja dan motivasi kerja
secara keseluruhan berpengaruh positif terhadap kinerja guru.

Variabel Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Guru
Uji hipotesis pertama yang diajukan adalah “ada pengaruh antara kepuasan
kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta” diketahui bahwa,
koefisien arah regresi dari variabel kepuasan kerja (b1) sebesar 0,307 bernilai positif.

Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi linear ganda untuk variabel kepuasan
kerja (b1) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 5,112 > 1,970 dan nilai signifikansi < 0,05,
yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar 46,5% dan sumbangan efektif 24,04%.
Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kepuasan kerja semakin baik maka akan
semakin baik kinerja guru atau sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja, maka
semakin rendah pula kinerja guru. Hasil ini sesuai dengan kajian teori bahwa
motivasi kerja merupakan salah satu faktor penunjang kinerja guru yang dapat
memberikan dorongan dan gairah pada guru untuk meningkatkan kinerja.

Variabel Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru
Uji hipotesis kedua yang diajukan adalah “ada pengaruh antara motivasi
kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta”, diketahui bahwa,

koefisien arah regresi dari variabel motivasi kerja (b2) sebesar 0,330 bernilai positif.
Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi linear ganda untuk variabel motivasi
kerja (b2) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 5,786 > 1,970 dan nilai signifikansi < 0,05,
yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar 53,5% dan sumbangan efektif 27,63%.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh
terhadap kinerja guru, yang berarti semakin baik motivasi kerja maka akan semakin
tinggi kinerja guru atau sebaliknya semakin rendah motivasi kerja maka semakin

rendah pula kinerja guru. Hasil ini sesuai dengan kajian teori bahwa motivasi kerja
merupakan salah satu faktor penunjang kinerja guru yang dapat memberikan
dorongan dan gairah pada guru untuk meningkatkan kinerja.

Variabel Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru
Uji hipotesis kedua yang diajukan adalah “ada pengaruh yang signifikan
antara kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri seKota Surakarta”. Berdasarkan uji keberartian regresi linier ganda atau uji F diketahui
bahwa nilai Fhitung > Ftabel yaitu 125,998 > 3,034 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu
0,000. Hal ini menujukkan bahwa kinerja guru memiliki kecenderungan yang sama
dengan adanya kombinasi yang diikuti oleh peningkatan kepuasan kerja dan motivasi
kerja. Koefisien determinasi sebesar 0,517 yang artinya bahwa ada pengaruh yang
signifikan yang diberikan oleh kombinasi variabel kepuasan kerja dan motivasi kerja
terhadap kinerja guru 51,7% sedangkan 48,3% dipengaruh oleh faktor lain yang tidak
diteliti oleh peneliti, misalnya: pengalaman mengajar, latar belakang pendidikan,
kepemimpinan kepala sekolah, iklim oragnisasi, sertifikasi guru dan variabel lainnya.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan diatas
mengenai pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMK
Negeri se-Kota Surakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1)

Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru. 2) Motivasi kerja
bepengaruh positif terhadap kinerja guru. 3) Kepuasan kerja dan motivasi kerja
secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja guru.

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemaen Personalia & Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE
Hendro. 2014. Kualitas Guru di Indonesia Masih Banyak yang Rendah.
http://www.harianterbit.com/welcome/read/2014/05/09/1981/33/22/Kualit
as-Guru-di-Indonesia-Masih-Banyak-yang-Rendah/ (Diakses pada Rabu,
14 Januari 2015, pukul 10.20)
Sugiyono.

2010. Metode Penelitian Pendidikan
Kulaitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Pendekatan

Kuantitaif,

Uno, Hamzah B dan Nina Lamatenggo, 2012. Teori Kinerja dan Pengukurannya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.