PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Osteoarthritis Knee Sinistra di RSUD Dr Moewardi Surakarta.

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA
OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA
DI RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA

Naskah Publikasi
Dianjukan Guna Melengkapi Tugas
dan Memenuhi Sebagian Persyaratan
Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Oleh:
SATRIA ADI UTAMA
NIM: J100120007

PROGRAM STUDY DIPLOMA III FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

PHYSIOTHERAPEUTIC ADMINISTRATION OF CASE BY USING
EXERCISING THERAPY IN OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA IN

GENERAL HOSPITAL DR MOEWARDI OF SURAKARTA
(SATRIA ADI UTAMA, 2015, 47 page)
Abstract
Background: Osteoarthritis is a degenerative joint disease in which cartilage
progressive cartilage that protects the ends of the bones begins to break down,
accompanied by reactive changes at the edges of the joints and bones
subkhondrial which causes pain and loss of motion. The knee joint is the most
common joints affected by osteoarthritis, osteoarthritis generally more common in
female than male. Not known clearly the causes of osteoarthritis, osteoarthritis
risk factors are obesity, age, physical activity, genetics, gender.
Purpose: : To investigate the implementation of physiotherapy in reducing pain,
improving muscle strength, increasing range of motion, and reducing edema in the
left knee osteoarthritis cases by using exercise therapy modalities (static
contraction, free active movement, hold relaxed, active resisted movement).
Result: After therapy six times showed a decrease in pain painful silentce T1: 3 to
T6: 1, tenderness T1: 5 to T6: 3, motion pain T1: 5to T6: 3, an increase range of
motion active S: T1: 0-0-100 to T6: 0-0-115, passive S: T1: 0-0-110 to T6: 0-0125 , an increase in knee flexor muscle strength T1: 4 to T6: 4+, knee extensor
muscle strength T1: 4 to T6: 4+ and decrease edema.
Conclusion: Therapeutic exercise in the form of static contraction can reduce
pain, free active movement can reduce edema, hold relaxed can increase range of

motion and movement resisted active can increase knee muscle strength in the left
knee osteoarthritis case.
Keywords: Osteoarthritis of the left knee, exercise therapy (static contraction,
free active movement, hold relaxed, active resisted movement).

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI DENGAN MODALITAS TERAPI
LATIHAN PADA OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSUD DR
MOEWARDI SURAKARTA

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang
progesif dimana rawan kartilago yang melindungi ujung tulang mulai
rusak, disertai perubahan reaktif pada tepi sendi dan tulang subkhondral
yang menimbulkan rasa sakit dan hilangnya kemampuan gerak (Depkes
RI,2006). Sendi lutut merupakan sendi yang paling sering terkena OA, dari
500 pasien penderita AO pada anggota badan, 41,9% adalah OA sendi
lutut,

dengan


jumlah

wanita

lebih

besar

daripada

laki-laki,

perbandingannya 1,3 : 1. Rata-rata laki-laki terkena pada usia 60 tahun
dengan puncaknya pada usia 64-65 tahun, untuk wanita terkena OA sendi
lutut rata-rata pada usia 65 tahun dengan puncaknya pada usia 65-67 tahun
(Isbagio, 2006).
Osteoarthritis pada lutut dapat menimbulkan gangguan kapasitas fisik
berupa: (1) adanya nyeri pada lutut baik nyeri diam, tekan, ataupun gerak,
(2) adanya keterbatasan lingkup gerak sendi karena nyeri, (3) adanya

spasme, penurunan kekuatan otot, dan odema. Sedangkan

gangguan

fungsionalnya berupa: (1) adanya gangguan aktivitas jongkok berdiri
terutama saat toileting, (2) kesulitan untuk naik turun tangga terutama saat

menekuk dan menapak, (3) berjalan jauh serta mengalami gangguan untuk
aktivitas sholat terutama untuk duduk antara dua sujud, serta berdiri lama.
Peran fisioterapi pada kasus oateoarthritis dengan modalitas terapi latihan
berupa static contraction, free active movement, hold relaxed, dan resisted
active movement adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi dan untuk
mengoptimalkan aktivitas fungsionalnya.
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang muncul pada kasus Osteoarthritis
knee sinistra, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1)
Apakah terapi latihan dapat mengurangi nyeri?, 2) Apakah terapi latihan
dapat meningkatkan kekuatan otot?, 3) Apakah terapi latihan dapat
meningkatkan lingkup gerak sendi?, 4) Apakah terapi latihan dapat
mengurangi oedema?, 5)Apakah terapi latihan dapat mengurangi spasme?

Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan rumusan masalah tersebut adalah untuk
mengetahui manfaat terapi latihan yang diberikan pada kasus osteoarthritis
knee sinistra.

TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang progresif
dimana rawan kartilago yang melindungi ujung tulang mulai rusak,
disertai perubahan reaktif pada tepi sendi dan tulang subkhondral yang

menimbulkan rasa sakit dan hilangnya kemampuan gerak (Depkes RI,
2006).
Etiologi
Osteoarthritis

knee

sinistra


belom

diketahui

dengan

pasti

penyebabnya, namun faktor-faktor pemicu terjadinya osteoarthritis adalah
obesitas, usia, aktivitas fisik, genetik, dan jenis kelamin.
Patologi
Yang terjadi pada penderita OA yaitu sobek dan ausnya lapisan
permukaan

kartilago.

Akibatnya

tulang-tulang


saling

bergesekan,

menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan sendi dapat kehilangan kemampuan
bergerak. Lama kelamaan sendi akan kehilangan bentuk normalnya, dan
osteofit dapat tumbuh di ujung persendian. Sedikit dari tulang atau
kartiago dapat pecah dan mangapung di dalam ruang persendian.
Akibatnya rasa sakit bertambah bahkan dapat memperburuk keadaan
(Depkes RI, 2006).
Tanda dan gejala klinis
Pada penderita osteoarthritis knee sinistra akan ditemui berbagai
tanda dan gejala yaitu adanya nyeri, kaku sendi, keterbatasan lingkup
gerak sendi lutut, krepitasi, kelemahan otot sekitar sendi lutut, odema pada
daerah sendi lutut, deformitas, instabilitas sendi lutut.

PENATALAKSANAAN STUDI KASUS
Identitas Pasien
Dari anamnesis umum terapis memperoleh informasi tentang data pasien
yaitu Nama: Ny. Suratmi, Umur: 69 tahun, Jenis Kelamin: Perempuan, Agama:

Islam, Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga, Alamat: Purwa Prajan Rt 03/29 Jebres
Surakarta, No Regristasi: 00 99 17 52 dengan diagnosa medis osteoarthritis knee
sinistra.
Keluhan Utama
Keluhan utama merupakan salah satu atau lebih gejala yang dirasakan pasien
sehingga pasien mencari pertolongan atau pengobatan. Pada kasus ini, keluhan
utama pasien yaitu nyeri pada lutut kiri pada saat melakukan aktivitas menekuk
lutut, berjalan jauh dan berdiri terlalu lama.
Pemeriksaan Fisioterapi
Pemeriksaan fisioterapi pada kasus osteoarthritis meliputi Inspeksi (statis dan
dinamis), palpasi, perkusi, pemeriksaan gerak (aktif, pasif dan isometrik melawan
tahanan), pemeriksaan nyeri, pemeriksaan kekuatan otot, pemeriksaan lingkup
gerak sendi dan pemeriksaan antropometri.
Problematika Fisioterapi
Adanya nyeri gerak pada gerakan fleksi ekstensi lutut kiri, nyeri tekan dan
diam disekitar lutut kiri, adanya oedema pada daerah sekitar lutut kiri, adanya
keterbatasan lingkup gerak sendi gerakan fleksi lutut, adanya kelemahan otot
fleksor dan ekstensor lutut kiri.

Pelaksanaan Terapi

Pelaksanaan terapi dimulai dari tanggal 8 sampai 26 Januari 2015. Modalitas
fisioterapi yang diberikan yaitu terapi latihan berupa static contraction, free active
movement, hold relaxed dan resisted active movement.
Tujuan yang hendak dicapai pada kondisi ini adalah mengurangi nyeri dan
oedema, meningkatka lingkup gerak sendi, meningkatkan kekuatan otot dan
mengoptimalkan aktivitas fungsional.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Nyeri
Setelah dilakukan 6 kali terapi dan di evaluasi dengan menggunakan VDS,
didapatkan penurunan nyeri. Pada nyeri diam T1: 3 menjadi T6: 1, nyeri tekan T1:
5 menjadi T6: 3, nyeri gerak T1: 5 menjadi T6: 3.

Tabel 4.2 Penurunan Nyeri dengan VDS
Nyeri
1. Nyeri

T1


T2

T3

T4

T5

T6

3

3

2

2

1


1

5

5

5

4

3

3

5

5

4

4

4

3

diam
2. Nyeri
tekan
3. Nyeri
gerak
fleksi
lutut

Oedema dengan Midline
Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali dan di evaluasi dengan
menggunakan midline, didapatkan hasil penurunan oedema.
Tabel 4.3 Evaluasi Lingkar Segmen antropometri Sendi Lutut
Kiri
Titik Patokan

T1

T2

T3

T4

T5

T6

Tuberositas Tibia 33cm 33cm 33cm

33cm

32cm 32cm

5 cm proximal

36cm 36cm 35cm

35cm

35cm 35cm

10 cm proximal

40cm 40cm 40cm

39cm

39cm 39cm

5 cm distal

38cm 37cm 37cm

37cm

37cm 37cm

Kekuatan Otot dengan Manual Muscle Testing (MMT)
Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali terapi dan dilakukan evaluasi dengan
MMT didapatkan hasil adanya peningkatan kekuatan otot.
Tabel 4.4 Hasil Kekuatan Otot Fleksor dan Ekstensor Lutut Kiri
Grup otot

T1

T2

T3

T4

T5

T6

Fleksor lutut

4

4

4

4+

4+

4+

Ekstensor lutut

4

4

4

4+

4+

4+

Lingkup Gerak Sendi dengan Goneometer
Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali dan dilakukan evaluasi dengan
goneometer didapatkan hasil peningkatan lingkup gerak sendi lutut.
Tabel 4.5 Evaluasi Lingkar Segmen antropometri Sendi Lutut
Kiri
Titik Patokan

T1

T2

T3

T4

T5

T6

Tuberositas Tibia 33cm 33cm 33cm

33cm

32cm 32cm

5 cm proximal

36cm 36cm 35cm

35cm

35cm 35cm

10 cm proximal

40cm 40cm 40cm

39cm

39cm 39cm

5 cm distal

38cm 37cm 37cm

37cm

37cm 37cm

Pembahasan
Nyeri
Dengan terapi latihan yang berupa gerak aktif dan hold relaxed, maka
sarcomer otot yang memendek akibat spasme dapat teregang kembali dan otot
menjadi rileks dan terpelihara fungsinya. Dengan sarcomer yang teregang, maka
otot akan lebih rileks dan ketegangan menurun sehingga nyeri dapat berkurang
(Kisner and Colby, 2007).
Oedema
Terapi latihan yang sesuai untuk mengurangi oedema adalah free active
movement. Proses pengurangan oedema dengan free active movement adalah
dengan memanfaatkan sifat vena yang dipengaruhi pumping action otot sehingga
dengan kontraksi kuat, otot akan menekan vena sehingga oedema dapat dibawa
vena ikut dengan peredaran darah (Thomas, 2011)
Kekuatan otot
Pada kasus ini, setelah dilakukan latihan resisted active movement dengan alat
quadriceps bench terjadi peningkatan kekuatan otot. Jika suatu tahanan diberikan
pada otot yang berkontraksi maka otot tersebut akan beradaptasi dan menjadi
lebih kuat (Kisner and Colby, 2007).
Lingkup Gerak Sendi
Penggunaan teknik hold relaxed dapat meningkatkan lingkup gerak sendi
dengan mekanisme kontraksi isometrik yang kuat dan disertai dengan rileksasi
maka ketegangan otot dan spasme dapat berkurang. Pada kasus ini, hold relaxed
dilakukan pada otot quadriceps karena keterbatasan LGS pasien pada gerakan

flexi lutut sehingga kemungkinan adanya spasme otot quadriceps akan cukup
besar. Sehingga dengan hold relaxed diharapkan spasme otot quadriceps dapat
berkurang dan LGS lutut akan meningkat (Kisner and Colby, 2007).
Spasme otot
Spasme otot muncul akibat adanya efek deferend mechanisme dari tubuh
akibat adanya reaksi radang dari tubuh itu sendiri atau bagian tubuh tertentu dan
biasanya bersifat lokal. Reaksi lain adalah penderita berusaha menghindari
gerakan yang menyebabkan nyeri. Apabila dibiarkan terus menerus akan
mengakibatkan kekakuan sendi dan gangguan fungsional, untuk mengetahui
spasme otot dapat dilakukan dengan cara palpasi, yaitu dengan cara meraba,
menekan, memegang organ atau bagian tubuh pasien.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Masalah-masalah yang ditimbulkan pada kondisi osteoarthritis seperti
pembengkakan pada lutut, nyeri diam tekan dan gerak pada daerah lutut, spasme,
keterbatasan LGS, penurunan kekuatan otot dan penurunan kemampuan aktivitas
fungsional dapat diatasi secara intensif dengan pemberian terapi latihan yang
cepat dan akurat yakni static contraction, free active movement, hold relaxed, dan
resisted active movement. Hal ini dapat dilihat dengan hasil evaluasi sesaat setelah
terapi hingga hasil evaluasi terakhir. Didapatkan adanya kemajuan yang bermakna
meskipun hasilnya belum maksimal.

Saran
Kepada pasien dan keluarga pasien disarankan untuk tetap melanjutkan
perawatan, pengobatan, dan fisioterapi di rumah maupun di rumah sakit guna
memperoleh penyembuhan yang optimal yakni pasien mampu melakukan
aktivitas sehari-hari dengan baik dan mandiri.
Untuk mendapatkan kepercayaan pada pasien terhadap profesi fisioterapi,
fisioterapi

diharapkan

memiliki

pengetahuan

yang

memadai

disamping

kesungguhan dalam memberikan pelayanan dan motivasi kepada pasien.
Untuk kalangan medis bagian rehabilitasi medik untuk melibatkan fisioterapi
sejak awal pengobatan sehingga hasil yang diperoleh dapat memenuhi harapan
masyarakat.
Kepada masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi apabila menemukan pasien
dengan kondisi OA lutut agar segera dibawa ke instalasi medis terdekat agar
segera diberikan penanganan yang tepat.
Penulis berharap semoga penyajian penulisan ini dapat bermanfaat dalam
memberikan pelayanan terapi pada kondisi OA lutut dalam pemberian terapi
latihan. Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
mempunyai kekurangan-kekurangan dan perlu disempurnakan, oleh karena itu
saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis panjatkan guna
kepentingan bersama yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2006. Pharmaceutical Care Untuk Pasien Penyakit Arthritis Rematik;
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Hudaya, Prasetya. 2002. Dokumentasi Persiapan Praktek Profesional Fisioterapi;
Jurusan Fisioterapi Politeknik Kesehatan Surakarta.
Isbagio, H. 2005. Pengapuran Sendi Tidak Mempunyai Hubungan dengan Zat
Kapur; Diakses tanggal 22/04/2015, dari http://www.kompas.co.id
Kisner, C and Colby, L.A. 2007. Therapeutic Exercise Foundations and
Techniques. Philadhelpia: F.A. Davis Company.
Kuntono, Heru P, 2005. Penatalaksanaan
Osteoarthritis; Temu Ilmiah IFI, Kediri.

Fisioterapi

pada

Kondisi

Kusumawati and Parjoto, Slamet. 2003. Pengaruh Latihan Isotonik dengan ENTree terhadap Pengurangan Nyeri dan Perbaikan Fungsional pada OA
Lutut; FK Undip Semarang.
Muttaqin, A. 2012. Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal Aplikasi Pada Klinik
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Parjoto, S. 2002. Assesment Fisioterapi pada Osteoarthritis Sendi Lutut; TITAFI
XV, Semarang.
Permenkes RI. 2013. Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Fisioterapi. Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Putz, R and Pabts, R, 2000. Sobota Atlas Anatomi Manusia. Jilid2, Edisi 21, ECG,
Jakarta.
Setiawan. 2007. Hand Out FT C Tepi. Jurusan Fisioterapi Politeknik Kesehatan,
Surakarta.
Suyono, Yudhi, 2000. Terapi Latihan pada Osteoarthritis Sendi Lutut; TITAFI
XV, Semarang.
Thomas, A. Mark. 2011. Terapi dan Rehabilitasi Fraktur. EGC: Jakarta.
Trisnowiyanto, B. 2012. Instrument Pemeriksaan Fisioterapi dan Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Tulaar, A. 2006. Peran Kedokteran Fisik & Rehabilitasi Medik Pada Tatalaksana
Osteoarthritis; Ethical Digest. Nomor 24. Thn. III. Februari 2006.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor. 36. 2009. Tentang Kesehatan.

Dokumen yang terkait

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI Penatalaksaan Terapi Latihan Pada Kondisi Post Caesarean Section Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 3 13

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI Penatalaksaan Terapi Latihan Pada Kondisi Post Caesarean Section Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 17

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TERAPI LATIHAN PADA POST OP SECTIO CAESAREA Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Terapi Latihan Pada Post Op Sectio Caesarea Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 3 11

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TERAPI LATIHAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Terapi Latihan Pada Post Op Sectio Caesarea Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 15

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Osteo

2 7 14

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Osteoarthritis Knee Sinistra di RSUD Dr Moewardi Surakarta.

0 2 5

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASCA OPERASI TOTAL KNEE REPLACEMANT SINISTRA Penatalaksanaan Terapi Latihan pada Kondisi Pasca Operasi Total Knee Replacemant Sinistra ii RSAL. Ramelan Surabaya.

0 1 16

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA HEMIPARESE SINISTRA POST STROKE NON HAEMORAGIC DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 5

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASCA OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

1 7 90

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEKSTRA DENGAN MODALITAS MICRO WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 6