Membangun Semangat Kebersamaan Menuju Indonesia Bersatu.

(1)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Rasisme dan diskriminasi rasial merupakan salah satu masalah besar yang sedang dihadapi oleh masyarakat dunia pada saat ini. Jika dahulu diskriminasi rasial begitu kentara, kini diskriminasi rasial hadir dalam bentuk yang lebih terselubung. Banyak orang memilih untuk mengingkari keberadaan diskriminasi ras dalam kehidupan mereka. Keberadaan diskriminasi rasial dalam kehidupan keseharian kita tidak dapat dipungkiri. Rasisme telah mengakar dalam berbagai bagian dari hidup kita, sebut saja lingkungan, komunitas, dan dunia kerja.

Rasisme perlu diminimalisir, karena akan menimbulkan rasa superioritas ras tertentu yang akan berujung pada penindasan dan pembatasan secara ekstrim. Padahal sesungguhnya tiap ras mempunyai ciri khas, keunikan, kelebihan, dan tentunya kekurangan masing-masing, sebagaimana banyak disebutkan dalam ajaran agama, kepercayaan, dan kesepakatan hak asasi manusia yang berlaku universal – bahwa sesungguhnya setiap manusia adalah sama dan tidak seharusnya ada pembedaan atau batasan bagi ras atau golongan tertentu, bahwa setiap manusia memiliki harkat, martabat, dan derajat yang sama di dunia.

Kebersamaan adalah solusi untuk menangkal pengaruh rasisme dalam kehidupan kita, karena dengan meningkatkan semangat kebersamaan akan terjadi pembauran, yang akan berujung pada persatuan dan kesatuan, sebagaimana yang telah dicita-citakan oleh para pendiri bangsa ini – dimana semua orang di dunia mempunyai harkat dan martabat yang setara, dapat hidup rukun dan selaras antara satu dengan lainnya, dalam satu keanekaragaman dunia.


(2)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Pembatasan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Perancangan ... 5

1.6 Manfaat ... 6

1.7 Metodologi Perancangan ... 7

1.7.1 Metode Perancangan ... 7

1.7.2 Teknik Perancangan ... 7

1.7.3 Sumber Data ... 7

BAB II TINJAUAN MASALAH ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Desain Komunikasi Visual ... 8

2.1.2 Kampanye ... 10

2.1.2.1 Definisi ... 10

2.1.2.2 Model-model Kampanye ... 11

2.2 Tinjuan Faktual (Empirik) ... 13

2.2.1 Definisi Rasisme ... 13


(3)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

2.2.3 Rasisme di Indonesia ... 16

2.2.4 Solidaritas Nusa Bangsa (SNB) ... 18

2.3 Gagasan Awal ... 21

BAB III PEMECAHAN MASALAH ... 23

3.1 Objek Perancangan ... 23

3.2 Target Audience ... 25

3.3 Konsep Perancangan ... 26

3.3.1 Konsep Visual dan Verbal ... 26

3.3.1.1 Konsep Verbal ... 26

3.3.1.2 Konsep Visual ... 27

3.3.2 Perencanaan Media (Strategi Media) ... 27

3.3.2.1 Tujuan Media ... 27

3.3.2.1.1 Jangkauan Media ... 27

3.3.2.1.2 Frekuensi Media ... 27

3.3.2.1.3 Konsistensi Media ... 27

3.3.2.2 Strategi Pemilihan Media ... 28

3.3.2.2.1 Media Primer (Media Utama) ... 28

3.3.2.2.1.1 Poster ... 28

3.3.2.2.1.2 Billboard ... 28

3.3.2.2.1.3 Website ... 29

3.3.2.2.1.4 Downloadable Media ... 29

3.3.2.2.2 Media Sekunder (Media Pendukung) ... 30

3.3.2.2.2.1 Print Media ... 30

3.3.2.2.2.2 Gimmick ... 31

3.3.2.2.2.3 Ambient Media ... 31

3.3.2.2.2.4 Mailing List/Forum/Cyber Friends Network ... 32

3.3.2.4 Rencana Pemakaian Media ... 32

3.3.2.5 Alasan Pemilihan Media ... 32

3.3.3 Perencanaan Kreatif (Strategi Kreatif) ... 33

3.3.4 Biaya Media/Budgeting ... 35

3.3.5 Visualisasi Karya ... 36

3.3.5.1 Logo Kampanye ... 36


(4)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

3.3.5.3 Billboard ... 42

3.3.5.4 Website dan Downloadable Media ... 43

3.3.5.5 Cyber Friends Network... 45

3.3.5.6 Print Media ... 45

3.3.5.7 Gimmick ... 46

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

4.1 Kesimpulan ... 56

4.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... xiii

KOMENTAR DOSEN PENGUJI ... xiv

DATA PENULIS ... xvi


(5)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL


(6)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Media Distribution Timeline ... xviii

Problem Mapping ... xix

Sketsa Logo ... xx

Sketsa Awal 1 ... xxi

Sketsa Awal 2 ... xxii

Proses Media 1 ... xxiii

Proses Media 2 ... xxiv

Proses Media 3 ... xxv

Lembar Asistensi 1 ... xxvi


(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Rasisme dan diskriminasi rasial merupakan salah satu masalah besar yang sedang dihadapi oleh masyarakat dunia pada saat ini dalam skala yang begitu besar. Isu yang dilatarbelakangi keanekaragaman ras manusia ini telah lama menjadi isu atau masalah serius yang sepatutnya mendapatkan perhatian lebih dari negara, pemerintah, dan masyarakat sendiri.

Rasisme dan diskriminasi rasial memang sudah ada sejak berabad-abad yang lalu dan selalu berujung dengan tindakan-tindakan yang menjadi faktor pendorong perbudakan, diskriminasi sosial, segregasi (pembatasan atau pengkotak-kotakan), dan kekerasan rasial, termasuk genosida (pemusnahan ras), seperti yang pernah coba dilakukan oleh Adolf Hitler dan partai Nazi Jerman terhadap kaum Yahudi.

Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur yang lainnya. Rasialisme adalah suatu penekanan pada ras atau pertimbangan rasial. Kadang istilah ini merujuk pada suatu kepercayaan adanya dan pentingnya kategori rasial.

Keberadaan rasisme disebabkan oleh ego ras tertentu (biasanya ras yang dominan dari segi jumlah atau populasi) yang merasa bahwa mereka lebih superior sehingga mereka berhak mengatur ras minor. Salah satu latar belakang di balik keberadaan rasisme adalah latar belakang sejarah, budaya, dan agama yang dikaitkan dengan keberagaman ras yang melekat pada tiap manusia.

Kasus terapan rasisme sendiri sebenarnya berbeda di tiap negara, karena pengaruh latar belakang sejarah dan kebudayaan masing-masing. Demikian halnya yang terjadi di Indonesia. Jika di Amerika rasisme terjadi karena bangsa


(8)

BAB 1 Pendahuluan 2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

kulit putih merasa lebih superior dibandingkan dengan kulit hitam, di Indonesia rasisme terjadi karena sentimen negatif terhadap bangsa pendatang yang dirasakan oleh penduduk pribumi yang menganggap dirinya penduduk asli.

Namun, jika dahulu diskriminasi rasial begitu kentara dan dilakukan pada ras yang dianggap minor, kini diskriminasi rasial hadir dalam bentuk yang jauh lebih terselubung. Banyak orang memilih untuk mengingkari keberadaan diskriminasi ras dalam kehidupan mereka dan memilih menganggap bahwa semuanya baik-baik saja. Padahal tidak demikian adanya. Keberadaan diskriminasi rasial dalam kehidupan keseharian kita tidak dapat dipungkiri. Rasisme telah mengakar dalam berbagai bagian dari hidup kita, sebut saja lingkungan, komunitas, dan dunia kerja profesional. Suka tidak suka, itu merupakan sebuah fakta yang harus kita sikapi secara bijaksana.

Rasisme perlu diminimalisir jika tidak dapat dihilangkan, karena rasisme akan menimbulkan rasa superioritas ras tertentu yang akan berujung pada penindasan dan pembatasan. Padahal sesungguhnya tiap ras mempunyai ciri khas, keunikan, kelebihan, dan tentunya kekurangan masing-masing, sebagaimana banyak disebutkan dalam ajaran agama, kepercayaan, dan kesepakatan hak asasi manusia yang berlaku universal – bahwa sesungguhnya setiap manusia adalah sama dan tidak seharusnya ada pembedaan atau batasan bagi ras atau golongan tertentu, bahwa setiap manusia memiliki harkat, martabat, dan derajat yang sama.

Kebersamaan adalah solusi untuk menangkal pengaruh rasisme dalam kehidupan kita sebagai manusia sosial. Karena dengan meningkatkan semangat kebersamaan akan terjadi pembauran tanpa memandang perbedaan, yang akan berujung pada persatuan dan kesatuan, sebagaimana yang telah dicita-citakan oleh para pendiri bangsa ini – dimana semua orang di dunia mempunyai harkat dan martabat yang setara, dapat hidup rukun dan selaras antara satu dengan lainnya, dalam satu keanekaragaman dunia.

Untuk mencapai persatuan yang demikian tentunya membutuhkan waktu, tenaga, biaya, proses yang tidak sebentar, juga perencanaan, penerapan, pelaksanaan yang baik, serta niat yang tulus dan pikiran yang terbuka untuk mau menerima perbedaan dan menghormatinya secara bersama-sama, karena


(9)

BAB 1 Pendahuluan 3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

sesungguhnya perbedaan dan keanekaragaman tersebut adalah indah dan dapat menjadi kekuatan bagi sebuah bangsa.

Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), masyarakat, dan bahkan organisasi keagamaan di seluruh dunia juga sudah seringkali melakukan berbagai upaya mengatasi masalah rasisme, antara lain melalui konferensi, seminar, peluncuran media yang dapat berpengaruh pada masyarakat (buku, situs web, kolom surat kabar, dan lain-lain), acara yang ditujukan demi pembauran, pameran, sampai pada rekonstruksi kejadian sejarah yang berhubungan dengan rasisme.

Isu rasisme adalah isu yang sudah sangat berakar dan dapat ditemui di hampir tiap negara, dan salah satu solusi yang efektif adalah melalui pembauran. Dan pembauran dapat dicapai dengan kebersamaan, dengan ikatan sebuah perasaan bahwa tidak apa-apa bila bergaul dengan orang yang berbeda.

Oleh karena itu, melalui Kampanye Menggalang Semangat Kebersamaan Menuju Indonesia Bersatu ini diharapkan generasi muda agar lebih sadar akan pentingnya kebersamaan dan persatuan bagi masa depan bangsa ini, serta meminimalisir rasisme dan perlakuan diskriminatif dalam segenap aspek kehidupan manusia, terutama yang ada dalam keseharian manusia.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang muncul dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Rasisme dan diskriminasi rasial pada era modern merambat ke dalam berbagai bidang kehidupan keseharian manusia.

2. Generasi muda merupakan penerus masa depan bangsa yang harus diberikan pengetahuan dan didikan yang benar mengenai rasisme, diskriminasi rasial, dan pentingnya kebersamaan bagi masa depan bangsa. 3. Generasi muda merupakan generasi yang cuek, hanya gemar hura-hura

dan kurang peduli dengan urusan bangsa dan nasionalisme sehingga akan sulit untuk menyadarkan mereka tentang pentingnya kebersamaan.


(10)

BAB 1 Pendahuluan 4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

4. Upaya penghapusan diskriminasi dalam berbagai bidang belum berhasil dengan baik.

5. Hukum dan undang-undang yang mengatur hak asasi manusia dan anti perlakuan diskriminatif masih belum berjalan dengan baik.

6. Salah satu solusi meminimalisir rasisme adalah dengan membangun semangat kebersamaan, yang akan memungkinkan pembauran yang selaras dan memandang perbedaan sebagai bagian dari sesuatu yang besar. 7. Pemasalahan rasisme perlu dikomunikasikan secara terpadu melalui media

desain grafis agar target audience memahami dampaknya dan kemudian sadar untuk tidak berpikir dan bertindak rasis.

1.3 Rumusan Masalah

Dengan mengacu pada latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan masalah-masalah yang ada dalam upaya memberdayakan semangat kebersamaan dan menghilangkan prasangka dan diskriminasi rasial terhadap orang lain, yaitu sebagaimana diuraikan dalam pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Bagaimana cara mengkampanyekan semangat kebersamaan kepada generasi muda Indonesia?

2. Bagaimana cara mengkampanyekan pesan guna meminimalisir rasisme dan perilaku diskriminatif dalam kehidupan keseharian kita?

3. Bagaimana dampak atau pengaruh rasisme dan diskriminasi rasial terhadap kehidupan manusia modern?

4. Bagaimana hukum di Indonesia mengatur tentang rasisme dan diskriminasi rasial?

5. Pendekatan apa sajakah yang harus dilakukan guna menyampaikan pesan kampanye secara efektif?

6. Lembaga mana yang menangani masalah rasisme dan diskriminasi rasial di Indonesia? Apakah masyarakat sudah mengenalnya?


(11)

BAB 1 Pendahuluan 5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.4 Pembatasan Masalah

Permasalahan akan dibatasi dengan cara memberikan pesan mengenai pentingnya menggalang semangat kebersamaan untuk mencapai persatuan dan kesatuan bangsa, mensosialisasikan informasi mengenai rasisme dan diskriminasi rasial, serta memberikan informasi lebih lanjut mengenai hukum, undang-undang, dan tindakan hukum yang disusun pemerintah guna menjerat pelaku diskriminasi rasial di Indonesia, yang akan dicapai dengan mengadakan sebuah event fiktif dengan tujuan menggalang semangat kebersamaan.

Solidaritas Nusa Bangsa (SNB) adalah sebuah wadah organisasi

non-pemerintah yang memiliki tujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang demokratis, menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan kesetaraan dalam pluralisme, melalui kampanye, propaganda, sosialisasi, membangun jaringan anti diskriminasi, mengadakan seminar, mengikuti pertemuan nasional maupun internasional yang berhubungan dengan isu diskriminasi dan kesetaraan, mengadakan investigasi tentang kasus diskriminasi di Indonesia, serta menggugat pihak yang bertanggung jawab jika ditemukan bukti yang kuat selama proses penyelidikan berlangsung. Beranjak dari pemaparan visi dan misi organisasi ini, akhirnya SNB dipilih sebagai satu-satunya organisasi pendukung dalam mengadakan event fiktif ini.

1.5Tujuan Perancangan

Tujuan pembuatan kampanye ini, adalah mengkampanyekan semangat kebersamaan kepada generasi muda Indonesia melalui media desain komunikasi visual dengan melalui metode komunikasi yang efektif.

Guna meminimalisir rasisme dan perilaku diskriminatif dalam kehidupan keseharian, diperlukan kampanye sosial yang mampu menyampaikan pesannya secara efektif dan dapat tertanam di benak target audience.

Agar dapat menyampaikan pesan kampanye secara efektif, diperlukan metode kampanye yang efektif, menarik perhatian, dan dapat langsung mengena di benak target audience. Untuk itu, dibutuhkan pengetahuan teoritis dan praktek mengenai proses berjalannya sebuah kampanye yang efektif.


(12)

BAB 1 Pendahuluan 6

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Dengan dibantu oleh organisasi Solidaritas Nusa Bangsa (SNB), kampanye ini lebih difokuskan untuk mengingatkan generasi muda tentang betapa indah dan pentingnya kebersamaan sebagai jalan mencapai persatuan dan keselarasan dalam keberagaman dan semua sektor kehidupan, meminimalisir rasisme dan tindak diskriminasi rasial dalam kehidupan sehari-hari, mendukung usaha PBB dan lembaga terkait dalam usaha memberantas rasisme dan diskriminasi rasial sekaligus memperingati tanggal 21 Maret sebagai The International Day for the Elimination of Racial Discrimination (Hari Internasional Penghapusan Diskriminasi Rasial), serta memberikan efek jangka panjang dalam bentuk pesan dan informasi untuk dipikirkan dan diresapi oleh target audience (target sasaran).

1.6Manfaat

Manfaat kampanye ini bagi masyarakat agar masyarakat, khususnya generasi muda Indonesia agar dapat menerima bahwa bangsa Indonesia kaya akan keanekaragaman yang saling melengkapi, dan sepatutnya kita sebagai bagian dari keanekaragaman tersebut hidup berdampingan dengan landasan saling menghormati dan memahami satu sama lainnya. Kampanye Menggalang Semangat Kebersamaan Menuju Indonesia Bersatu perlu disosialisasikan agar rasisme dan tindak diskriminasi rasial dapat diminimalisir dalam kehidupan keseharian kita. Dengan demikian diharapkan pola pikir dan tingkah laku masyarakat dapat bergeser sedikit demi sedikit menuju ke arah yang lebih baik.

Manfaat bagi industri kreatif, agar industri kreatif nasional dapat berkembang lebih jauh lagi dengan mengembangkan budaya milik sendiri dengan cara yang orisinil dan kreatif. Pengaruh dari luar diharapkan dapat diseleksi dengan baik sebagai sebuah masukan kreatif bagi industri kreatif nasional.

Bagi dunia keilmuan seni rupa, agar desain grafis dapat lebih mengintegrasikan elemen-elemen estetis sesuai dengan kajian seni rupa yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan, serta lebih memperkaya bidang keilmuan seni rupa Indonesia.


(13)

BAB 1 Pendahuluan 7

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.7Metodologi Perancangan

Untuk meneliti masalah rasisme, diskriminasi rasial, dan solusi atas masalah rasisme melalui pembangunan semangat kebersamaan ini, maka akan dilakukan analisa dari sudut pandang sosial dan Desain Komunikasi Visual, dengan metode deskriptif analitis, dengan menggunakan pendekatan studi literatur dari buku yang berhubungan dan internet.

1.7.1 Metode Perancangan

Teknik perancangan yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah analisis deskriptif karena masalah dianalisis, dibahas, dan dipecahkan melalui gambaran umum yang diperoleh di lapangan.

1.7.2 Teknik Perancangan

Teknik perancangan yang digunakan dalam penyusunan laporan perancangan ini ialah observasi, studi kepustakaan, dan pengalaman pribadi penulis sebagai seorang mahasiswa jurusan Desain Grafis dan calon desainer grafis yang akan segera memasuki dunia kerja profesional.

1.7.3 Sumber Data

Data primer yang penulis dapatkan berupa pengamatan terhadap sejumlah situs web populer dan hasil diskusi dengan pihak terkait. Selain data primer, penulis juga memperoleh data sekunder berupa data literatur dalam bentuk buku-buku mengenai pemrograman web dan desain web, majalah dan tabloid yang membahas mengenai komputer, dan lain-lain.


(14)

56

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Masalah rasisme dan diskriminasi rasial merupakan sebuah masalah yang abstrak di Indonesia, karena tidak didukung oleh bukti kuat maupun pemerintah sendiri. Tindakan diskriminasi ras di Indonesia, meskipun ada dan menjadi rahasia umum, tidak dapat diproses.

Kebersamaan merupakan salah satu solusi penting guna meminimalisir rasisme dalam kehidupan keseharian manusia, karena dengan berkumpul dalam semangat kebersamaan, akan tercipta sebuah pembauran yang spontan dan selaras antara berbagai elemen masyarakat yang memiliki begitu banyak keragaman – tidak perlu takut atau ragu untuk berbaur, dan sekaligus mengingatkan bahwa di balik semua perbedaan yang begitu kontras sekalipun kita masih memiliki banyak kesamaan, yang semuanya sewajarnya dipandang bukan sebagai pembatas, tapi sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat yang utuh.

Pada hakikatnya perbedaan sebaiknya dipandang sebagai bagian dari satu kesatuan yang penting, sehingga diperlukan toleransi, saling menghormati, dan saling pengertian agar tercipta sebuah keselarasan. Dan seperti makna kebersamaan itu sendiri, kebersamaan akan membuat kita merasa ”dekat” satu dengan yang lainnya.

Upaya untuk menggalang semangat kebersamaan ini memiliki tujuan akhir yang jelas, yaitu persatuan dan kesatuan, kesadaran nasionalisme, ketahanan nasional, yang diperoleh lewat jalan pembauran. Oleh karena itu, hendaknya perbedaan, keragaman, dan pluralisme yang ada tidak dijadikan pembatas dalam bergaul di masyarakat.

Pada hakikatnya perbedaan sebaiknya dipandang sebagai bagian dari satu kesatuan yang penting, sehingga diperlukan toleransi, saling menghormati, dan saling pengertian agar tercipta sebuah keselarasan. Dan seperti makna kebersamaan itu sendiri, kebersamaan akan membuat kita merasa ”dekat” satu dengan yang lainnya.

Untuk mengadakan sebuah kampanye yang efektif, diperlukan perencanaan yang matang mengenai masalah, tujuan, target audience, pesan yang ingin disampaikan, budgeting, pihak terkait, hingga media kampanye,


(15)

BAB 4 Kesimpulan dan Saran 57

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

distribusinya, dan teori yang berkaitan. Kampanye sosial yang efektif akan dapat berjalan dengan baik dan maksimal, jika digunakan pendekatan yang tepat, dalam hal ini yaitu membuat mereka berpikir dan tersentuh secara emosi.

Target audience merupakan hal yang paling penting dalam perencanaan

kampanye, karena dengan mengenali target audience dapat direncanakan pendekatan kampanye yang tepat. Generasi muda yang sudah dijejali banyak hal lewat media di sekitar mereka, merupakan penerus bangsa yang harus menyadari pentingnya kebersamaan. Harapan akan persatuan bertumpu di pundak mereka.

Industri kreatif di Indonesia mulai berkembang dengan pesat, dan banyak pengaruh dari dunia desain internasional menyebabkan gaya desain yang unik, bebas, ekspresif, dan terkadang absurd, semakin diterima oleh masyarakat, terutama generasi muda. Karenanya, untuk target audience yang digunakan dalam desain, digunakan pendekatan yang bebas, dinamis, mengejutkan, dan kadang sulit dipahami, tanpa menghilangkan makna dan pesan penting yang menjadi inti dari kampanye ini.

Dari pengumpulan data, studi literatur, hingga finalisasi desain, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam mendesain sebuah poster kampanye yang efektif, diperlukan perencanaan keseluruhan yang matang, serta pengetahuan yang luas akan target audience, gaya desain yang ”mengena” pada target audience yang diinginkan, kadar informasi yang dapat dicerna target audience dengan melihat poster sekilas (melalui permainan tipografi). Tahapan distribusi poster patut direncanakan dengan analisis yang tepat agar target audience merasakan efek yang diinginkan. Selain itu, pengetahuan bahan dan cetak juga diperlukan guna mendapatkan hasil cetak yang maksimal dan efisien. 2. Dalam mendesain sebuah billboard, diperlukan pengetahuan dan

perencanaan yang matang, terutama mengenai permasalahan biaya, tempat pemsangan efektif, dan jangka waktu pemasangan efektif. Selain itu bidang desain yang sangat besar juga harus menjadi bahan pertimbangan dalam memasukkan elemen-elemen desain yang tidak hanya estetis namun


(16)

BAB 4 Kesimpulan dan Saran 58

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

juga informatif dan memudahkan target audience dalam menyerap informasi yang dimuat dalam billboard seefektif mungkin.

3. Dalam mendesain sebuah situs web, diperlukan pengetahuan dasar mengenai situs web yang baik, pengenalan interface (sistem interaksi) yang memudahkan, waktu akses yang cepat, agar pengunjung merasa betah berlama-lama dan membaca informasi yang disediakan. Salah satu solusinya adalah disediakannya downloadable media atau digital

merchandise yang menarik, dapat di-download, serta disebarluaskan

secara bebas guna menghias komputer desktop pengunjung. Adanya

downloadable media juga antara lain disebabkan oleh perkembangan

teknologi penyimpanan portabel. Selain itu, sebuah situs web juga harus memiliki konsistensi dengan media-media yang lain.

4. Cyber Friends Network menawarkan sebuah identitas digital di dunia

maya, kemudian berkembang menjadi sebuah media promosi yang populer karena dapat diakses secara bebas dari dalam jaringan. Media ini menjadi sangat populer tidak hanya di luar negeri, namun juga di dalam negeri seiring dengan semakin murahnya internet di Indonesia, menjadikannya sebagai salah satu media promosi yang baru dan efektif. Selain itu desain halaman web-nya dapat di-kostumisasi (dirubah), sehingga desainnya dapat terlihat lebih menarik.

5. Dalam merancang media promosi cetak berupa iklan, brosur, leaflet, dan lain-lain, diperlukan ketelitian dan komposisi yang baik dan seimbang antara informasi dan elemen estetis, agar keduanya dapat berjalan selaras, terlihat serasi, informatif, dan menunjang keseluruhan media kampanye lainnya dan menimbulkan kesan tertentu mengenai kampanye itu sendiri. 6. Dalam mendesain sebuah gimmick atau merchandise, diperlukan

konsistensi dalam penggunaan elemen-elemen estetis agar menunjang keseluruhan media kampanye, pengetahuan yang benar akan pola hidup dan kebiasaan-kebiasaan yang dekat dengan target audience, agar membuat pesan kampanye dapat bertahan lebih lama dan menyatu dengan keseharian target audience.


(17)

BAB 4 Kesimpulan dan Saran 59

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

7. Dalam merancang media-media kampanye yang efektif, diperlukan pengetahuan dan wawasan yang luas akan target audience yang menjadi sasaran utama kampanye. Pemetaan target audience yang baik selanjutnya akan memudahkan desainer dalam menentukan gaya desain, informasi verbal, dan keselarasan antara keduanya.

4.2 Saran

1. Saran untuk diri sendiri:

• Agar menjadi lebih baik lagi dalam bekerja, berpikir, dan berproses. • Menjadi lebih matang dan dewasa dalam segala hal, terutama dalam

mendesain.

• Berpikir positif, jauh ke depan, dan memikirkan solusi yang tepat bagi setiap masalah.

• Berani mengambil keputusan dalam menentukan solusi yang tepat bagi suatu masalah, disertai dengan dasar alasan yang kuat.

2. Saran untuk pihak Yayasan Solidaritas Nusa Bangsa:

• Agar dapat menjadi lembaga yang lebih dikenal luas dan kredibilitasnya menjadi lebih baik lagi, baik secara nasional maupun internasional.

• Lebih banyak dan lebih agresif dalam menyelenggarakan upaya meminimalisir perilaku diskriminasi rasial di Indonesia.

• Meningkatkan upaya kerja sama dengan lembaga dan pihak terkait dalam upaya memerangi tindakan rasisme dan diskriminasi ras.

3. Saran untuk pihak FSRD Universitas Kristen Maranatha:

• Untuk para dosen pembimbing dan penguji agar dapat memberikan ilmu, saran, kritik, dan masukan yang membangun sehingga mahasiswa/i lulusannya dapat lulus dengan baik dan siap menghadapi dunia kerja profesional.

• Untuk para dosen mata kuliah desain, agar dapat mengajar lebih maksimal, sesuai dengan pengalaman dan ilmu yang dimiliki, serta


(18)

BAB 4 Kesimpulan dan Saran 60

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

mengikuti perkembangan jaman dalam menyuguhkan materi kuliah yang ditujukan agar para mahasiswa/i siap menghadapi dunia kerja profesional.

4. Saran untuk masyarakat umum:

• Agar dapat mendukung, memajukan, dan menghargai perkembangan desain grafis di Indonesia, khususnya di Kota Bandung.

5. Saran untuk penelitian yang akan datang:

• Pada penelitian yang akan datang agar kualitas dan bobotnya dapat lebih baik, baik secara studi maupun desain.

• Agar aturan baku pembuatan laporan tugas akhir dapat dibuat dengan standardisasi yang baik dan sesuai dengan kaidah yang berlaku.


(19)

xiii

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.snb.or.id 2. http://www.kompas.com 3. http://www.hri.ca/racism 4. http://www.un.org

5. http://www.wikipedia.org 6. http://id.wikipedia.org 7. http://komnasham.go.id

8. Venus, Drs. Antar, M.A. (2004). Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

9. Arens, William F., (1999). Contemporary Advertising, New York: Irwin/Mc Graww Hill

10.Jefkins, Frank, (1994). Advertising, London: Pitman Publishing.

11.Stoler, Ann Laura (1997), "Racial Histories and Their Regimes of Truth",

Political Power and Social Theory 11 (1997), 183–206.

12.Harian Umum Kompas, “Asal-usul: Mei 1998”. Kompas. 13 Mei 2007. 13.Microsoft Encarta Reference Library 2006


(20)

xiv

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

1. Bapak Intan Rizky Mutiaz, S.Sn., M.Ds. :

Saya salut dengan pemetaan masalah kamu yang sangat mendetail. Namun saya kurang setuju dengan pemakaian asbak sebagai salah satu gimmick

karena asbak biasanya ”ditumpangi” oleh sebuah merk rokok tertentu sebagai sponsor dominan, sehingga kurang mengena dengan tujuan kampanye yang humanis. Untuk ke depannya, kamu juga perlu memperhatikan masalah budgeting dan konsistensi pemakaian elemen-elemen desain pada media karena saya lihat beberapa gimmick memiliki elemen-elemen desain yang kurang konsisten.

2. Bapak Sandy Rismantojo, S.Sn., M.Sc. :

Untuk keseluruhan hasil karya tugas akhir ini, saya rasa sudah bagus. Kamu sudah banyak berkembang dari awal menjalani proses Tugas Akhir ini. Yang harus diperhatikan mungkin adalah objek salah satu foto (poster pada tahap informing) yang mengenakan jam tangan, karena mungkin bentuk dan merk-nya dapat menjadi elemen yang distracting

(mengganggu) bagi target audience. Selain itu, elemen bintang pada gimmick CD juga agak standar (sudah sering dilihat) dan kurang konsisten dengan keseluruhan desain.

3. Ibu Dra. Nina Nurviani :

Objek foto tiga orang remaja pada salah satu poster (tahap reminding) kurang ekspresif sehingga berkesan kurang meriah dan kurang menarik. Penggunaan warna pada kalender juga harus lebih diperhatikan lagi agar tidak hanya fungsional namun juga menarik.

4. Bapak Hendra Setiawan, BFA. :

Saya tidak akan berkomentar banyak karena saya sudah banyak melihat perkembangan kerja kamu sebagai salah satu dosen pembimbing. Satu hal


(21)

xv

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

yang harus diperhatikan dalam mendesain di masa yang akan datang adalah agar kamu berani mengambil keputusan untuk memakai, membuang, atau menempatkan elemen-elemen dalam karya grafis dengan pertimbangan yang tepat.


(22)

xvi

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

DATA PENULIS

FOTO

Nama : Ricky

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 9 Februari 1985

Agama : Budha

Alamat : Jl. Kembar Tengah II No. 10 Bandung 40253

Pendidikan :

•1990-1991 : TKK BPK Penabur, Bandung

•1991 – 1997 : SD Santo Yusup 2, Bandung

•1997 – 2000 : SLTP Santo Aloysius 2, Bandung

•2000 – 2003 : SMU Santo Aloysius 2, Bandung


(1)

BAB 4 Kesimpulan dan Saran 59

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

7. Dalam merancang media-media kampanye yang efektif, diperlukan pengetahuan dan wawasan yang luas akan target audience yang menjadi sasaran utama kampanye. Pemetaan target audience yang baik selanjutnya akan memudahkan desainer dalam menentukan gaya desain, informasi verbal, dan keselarasan antara keduanya.

4.2 Saran

1. Saran untuk diri sendiri:

• Agar menjadi lebih baik lagi dalam bekerja, berpikir, dan berproses. • Menjadi lebih matang dan dewasa dalam segala hal, terutama dalam

mendesain.

• Berpikir positif, jauh ke depan, dan memikirkan solusi yang tepat bagi

setiap masalah.

• Berani mengambil keputusan dalam menentukan solusi yang tepat bagi

suatu masalah, disertai dengan dasar alasan yang kuat. 2. Saran untuk pihak Yayasan Solidaritas Nusa Bangsa:

• Agar dapat menjadi lembaga yang lebih dikenal luas dan

kredibilitasnya menjadi lebih baik lagi, baik secara nasional maupun internasional.

• Lebih banyak dan lebih agresif dalam menyelenggarakan upaya

meminimalisir perilaku diskriminasi rasial di Indonesia.

• Meningkatkan upaya kerja sama dengan lembaga dan pihak terkait

dalam upaya memerangi tindakan rasisme dan diskriminasi ras. 3. Saran untuk pihak FSRD Universitas Kristen Maranatha:

• Untuk para dosen pembimbing dan penguji agar dapat memberikan

ilmu, saran, kritik, dan masukan yang membangun sehingga mahasiswa/i lulusannya dapat lulus dengan baik dan siap menghadapi dunia kerja profesional.

• Untuk para dosen mata kuliah desain, agar dapat mengajar lebih


(2)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

mengikuti perkembangan jaman dalam menyuguhkan materi kuliah yang ditujukan agar para mahasiswa/i siap menghadapi dunia kerja profesional.

4. Saran untuk masyarakat umum:

• Agar dapat mendukung, memajukan, dan menghargai perkembangan

desain grafis di Indonesia, khususnya di Kota Bandung. 5. Saran untuk penelitian yang akan datang:

• Pada penelitian yang akan datang agar kualitas dan bobotnya dapat

lebih baik, baik secara studi maupun desain.

• Agar aturan baku pembuatan laporan tugas akhir dapat dibuat dengan


(3)

xiii

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.snb.or.id 2. http://www.kompas.com 3. http://www.hri.ca/racism 4. http://www.un.org

5. http://www.wikipedia.org 6. http://id.wikipedia.org 7. http://komnasham.go.id

8. Venus, Drs. Antar, M.A. (2004). Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

9. Arens, William F., (1999). Contemporary Advertising, New York: Irwin/Mc Graww Hill

10.Jefkins, Frank, (1994). Advertising, London: Pitman Publishing.

11.Stoler, Ann Laura (1997), "Racial Histories and Their Regimes of Truth", Political Power and Social Theory 11 (1997), 183–206.

12.Harian Umum Kompas, “Asal-usul: Mei 1998”. Kompas. 13 Mei 2007. 13.Microsoft Encarta Reference Library 2006


(4)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

1. Bapak Intan Rizky Mutiaz, S.Sn., M.Ds. :

Saya salut dengan pemetaan masalah kamu yang sangat mendetail. Namun saya kurang setuju dengan pemakaian asbak sebagai salah satu gimmick karena asbak biasanya ”ditumpangi” oleh sebuah merk rokok tertentu sebagai sponsor dominan, sehingga kurang mengena dengan tujuan kampanye yang humanis. Untuk ke depannya, kamu juga perlu memperhatikan masalah budgeting dan konsistensi pemakaian elemen-elemen desain pada media karena saya lihat beberapa gimmick memiliki elemen-elemen desain yang kurang konsisten.

2. Bapak Sandy Rismantojo, S.Sn., M.Sc. :

Untuk keseluruhan hasil karya tugas akhir ini, saya rasa sudah bagus. Kamu sudah banyak berkembang dari awal menjalani proses Tugas Akhir ini. Yang harus diperhatikan mungkin adalah objek salah satu foto (poster pada tahap informing) yang mengenakan jam tangan, karena mungkin bentuk dan merk-nya dapat menjadi elemen yang distracting (mengganggu) bagi target audience. Selain itu, elemen bintang pada gimmick CD juga agak standar (sudah sering dilihat) dan kurang konsisten dengan keseluruhan desain.

3. Ibu Dra. Nina Nurviani :

Objek foto tiga orang remaja pada salah satu poster (tahap reminding) kurang ekspresif sehingga berkesan kurang meriah dan kurang menarik. Penggunaan warna pada kalender juga harus lebih diperhatikan lagi agar tidak hanya fungsional namun juga menarik.

4. Bapak Hendra Setiawan, BFA. :

Saya tidak akan berkomentar banyak karena saya sudah banyak melihat perkembangan kerja kamu sebagai salah satu dosen pembimbing. Satu hal


(5)

xv

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

yang harus diperhatikan dalam mendesain di masa yang akan datang adalah agar kamu berani mengambil keputusan untuk memakai, membuang, atau menempatkan elemen-elemen dalam karya grafis dengan pertimbangan yang tepat.


(6)

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

DATA PENULIS

FOTO

Nama : Ricky

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 9 Februari 1985

Agama : Budha

Alamat : Jl. Kembar Tengah II No. 10 Bandung 40253

Pendidikan :

•1990-1991 : TKK BPK Penabur, Bandung •1991 – 1997 : SD Santo Yusup 2, Bandung •1997 – 2000 : SLTP Santo Aloysius 2, Bandung •2000 – 2003 : SMU Santo Aloysius 2, Bandung