Analisis Penerapan Metode Material Requirements Planning (MRP) dalam Meningkatkan Efisiensi Persediaan Bahan Baku di PT. Pindad (Persero), Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan harus mampu mempersiapkan diri

secara lebih baik agar mampu memenangkan persaingan. Untuk mampu bersaing dan

menguasai pasar, maka suatu perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing,

dimana salah satunya adalah dengan memenuhi permintaan konsumen secara memuaskan

dengan menghasilkan produk tepat waktu. Untuk mencapai keunggulan tersebut

perusahaan harus mampu mengelola persediaan bahan baku secara optimum dan efisien,

sehingga perusahaan dapat terhindar dari kemungkinan ketidaktersediaan bahan baku yang

dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi. Selain itu perusahaan juga dapat

menghindari penumpukan bahan baku di gudang secara berlebihan, dan meminimumkan

biaya-biaya persediaan seperti biaya penyimpanan (holding costs), biaya pemesanan

(ordering costs) dan biaya kekurangan bahan baku (stock out costs).

Perusahaan multi-industri milik negara sebesar PT. Pindad pun tak lepas dari

permasalahan seperti ini. Permasalahan persediaan yang dialami PT. Pindad dapat

diselesaikan dengan menggunakan sistem Material Requirements Planning (MRP) karena

sifat produk perusahaan yang merupakan job order. Berdasarkan analisis dan pembahasan

yang dilakukan, metode lot sizing yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah

pemesanan optimum adalah metode Lot For Lot (LFL), Fixed Period Requirements (FPR),

Economic Order Quantity (EOQ), dan Periodic Order Quantity (POQ). Selanjutnya

diperoleh hasil bahwa metode yang paling efisien dari sisi biaya adalah metode Periodic

Order Quantity (POQ). Karena apabila perusahaan menerapkan metode POQ, perusahaan

dapat menghemat biaya sebesar Rp. 51.155.327 ,- untuk bahan baku HDPE Black dan

sebesar Rp. 2.518.807 ,- untuk bahan baku Elastomer, dibanding jika perusahaan

menerapkan kebijakan sendiri.


(2)

(3)

Universitas Kristen Maranatha

i

 

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I :

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Penelitian... 1

1.2.

Identifikasi Masalah ... 3

1.3.

Tujuan Penelitian... 5

1.4.

Manfaat Penelitian... 5

1.5.

Kerangka Pemikiran ... 6

1.6.

Metode Penelitian ... 12

1.7.

Lokasi & Lamanya Penelitian ... 13

1.8.

Sistematika Pembahasan ... 13

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Pengertian Manajemen Operasi ... 15

2.2.

Persediaan ... 16

2.2.1.

Pengertian Persediaan ... 16

2.2.2.

Tujuan Persediaan ... 17

2.2.3.

Fungsi Persediaan ... 18

2.2.4.

Jenis-jenis Persediaan ... 18

2.2.5.

Biaya dalam Persediaan ... 20

2.3.

Pengendalian Persediaan ... 22

2.3.1.

Pengertian Pengendalian Persediaan ... 22

2.3.2.

Tujuan Pengendalian Persediaan ... 23

2.3.3.

Permintaan Bebas dan Tidak Bebas ... 24

2.4.

Material Requirements Planning (MRP) ... 25

2.4.1.

Pengertian MRP ... 25


(4)

2.4.3.

Keuntungan Penggunaan MRP ... 27

2.4.4.

Input Sistem MRP ... 27

2.4.5.

Output Sistem MRP ... 30

2.4.6.

Langkah-langkah Proses Perhitungan MRP ... 30

2.4.6.a Menentukan BOM dan Kebutuhan Kotor

Setiap

Komponen

...

30

2.4.6.b Menentukan Kebutuhan Bersih ... 31

2.4.6.c Menentukan Jumlah Pesanan (Ukuran Lot) ... 32

2.4.6.d Menentukan Tanggal Pemesanan ... 34

2.4.7.

Asumsi-Asumsi Dalam MRP ... 34

BAB III : OBYEK PENELITIAN

3.1.

Sejarah Singkat Perusahaan ... 35

3.2.

Struktur Organisasi Perusahaan... 37

3.3.

Produk yang Dihasilkan ... 42

3.4.

Proses Produksi ... 45

BAB IV : ANALISIS PEMBAHASAN

4.1.

Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku PT. Pindad ... 51

4.2.

Penerapan Metode MRP dalam Pengendalian Bahan Baku

di PT. Pindad ... 54

4.2.1.

Master Production Schedule ... 54

4.2.2.

Bill of Material (BOM) ... 56

4.2.3.

Inventory Status File ... 56

4.2.4.

Biaya Persediaan Bahan Baku ... 57

4.3.

Proses Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku Berdasarkan

Metode MRP ... 58

4.3.1.

Perhitungan Kebutuhan Kotor Bahan Baku ... 59

4.3.2.

Penentuan Ukuran Lot dan Perhitungan

Kebutuhan Bersih Bahan Baku ... 64

4.3.2.a Metode Lot For Lot (LFL)... 65

4.3.2.b Metode Fixed Periode Requirements (FPR) ... 68

4.3.2.c Metode Economic Order Quantity (EOQ) ... 71


(5)

Universitas Kristen Maranatha

iii

4.4.

Perhitungan Total Biaya Persediaan Bahan Baku ... 77

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan ... 85

5.2.

Saran ... 85


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Persediaan Bahan Baku HDPE Black

Periode Juni – September 2006 ... 4

Tabel 1.2 Persediaan Bahan Baku Elastomer

Periode Juni – September 2006 ... 4

Tabel 1.3 Produksi Rail Pad Periode Juni - September 2006 ... 4

Tabel 2.1 Bill of Material Produk "X" ... 31

Tabel 2.2 Format Tabel MRP ... 32

Tabel 3.1

Daftar Produk Militer yang Diproduksi oleh PT. Pindad

... 43

Tabel 3.2

Daftar Produk Komersial yang Diproduksi oleh PT. Pindad

... 44

Tabel 4.1 Aktivitas Pengendalian Bahan Baku HDPE Black

Periode Juni - September 2006

Berdasarkan Kebijakan Perusahaan ... 53

Tabel 4.2 Aktivitas Pengendalian Bahan Baku Elastomer

Periode Juni - September 2006

Berdasarkan Kebijakan Perusahaan ... 53

Tabel 4.3 Master Production Schedule (MPS) Rail Pad

Periode Juni - September 2006 (dalam kg) ... 55

Tabel 4.4 Bill of Material Rail Pad ... 56

Tabel 4.5 Inventory Status File Bahan Baku HDPE Black dan Elastomer .. 57

Tabel 4.6 Biaya Per Unit Bahan Baku HDPE Black dan Elastomer ... 57

Tabel 4.7 Biaya Pesan Bahan Baku HDPE Black dan Elastomer ... 58

Tabel 4.8 Perhitungan Gross Requirement Bahan Baku HDPE Black dan

Elastomer bulan Juni 2006 ... 60

Tabel 4.9 Perhitungan Gross Requirement Bahan Baku HDPE Black dan

Elastomer bulan Juli 2006 ... 61

Tabel 4.10 Perhitungan Gross Requirement Bahan Baku HDPE Black dan

Elastomer bulan Agustus 2006 ... 62

Tabel 4.11 Perhitungan Gross Requirement Bahan Baku HDPE Black dan

Elastomer bulan September 2006 ... 63

Tabel 4.12 Perhitungan MRP Bahan Baku HDPE Black dengan

Menggunakan Metode Lot For Lot (LFL)

untuk Periode Juni - September 2006(dalam kg) ... 66


(7)

Universitas Kristen Maranatha

v

 

Tabel 4.13 Perhitungan MRP Bahan Baku Elastomer dengan

Menggunakan Metode Lot For Lot (LFL)

untuk Periode Juni - September 2006(dalam kg) ... 67

Tabel 4.14 Perhitungan MRP Bahan Baku HDPE Black dengan

Menggunakan Metode Fixed Period Requirements (FPR)

untuk Periode Juni - September 2006(dalam kg) ... 69

Tabel 4.15 Perhitungan MRP Bahan Baku Elastomer dengan

Menggunakan Metode Fixed Period Requirements (FPR)

untuk Periode Juni - September 2006(dalam kg) ... 70

Tabel 4.16 Perhitungan MRP Bahan Baku HDPE Black dengan

Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

untuk Periode Juni - September 2006(dalam kg) ... 72

Tabel 4.17 Perhitungan MRP Bahan Baku Elastomer dengan

Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

untuk Periode Juni - September 2006(dalam kg) ... 73

Tabel 4.18 Perhitungan MRP Bahan Baku HDPE Black dengan

Menggunakan Metode Periodic Order Quantity (POQ)

untuk Periode Juni - September 2006(dalam kg) ... 75

Tabel 4.19 Perhitungan MRP Bahan Baku Elastomer dengan

Menggunakan Metode Periodic Order Quantity (POQ)

untuk Periode Juni - September 2006(dalam kg) ... 76

Tabel 4.20 Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku

HDPE Black (dalam Rupiah) ... 83

Tabel 4.21 Perbandingan Biaya Persediaan Bahan Baku


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 11

Gambar 2.1 Closed-loop MRP System ... 26

Gambar 2.2 Bill Of Material (BOM)... 29

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Pindad (Persero)... 41

Gambar 3.2 Operations Process Chart Produk Rail Pad... 50


(9)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

"Our

 

greatest

 

glory

 

is

 

not

 

in

 

never

 

falling...

 

but

 

in

 

rising

 

every

 

time

 

we

 

fall."

 

Confucius

‐ 


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan harus mampu mempersiapkan diri secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan persaingan menjadi semakin ketat, sehingga faktor keuangan, pemasaran, produksi dan sumber daya manusia merupakan faktor penentu dalam memenangkan persaingan. Untuk mampu bersaing dan menguasai pasar, maka suatu perusahaan harus memiliki keunggulan dibandingkan pesaing-pesaingnya dalam memenuhi permintaan konsumen.

Salah satu cara untuk dapat memenuhi permintaan konsumen secara memuaskan adalah dengan menghasilkan produk yang tepat waktu. Dalam melaksanakan produksi yang tepat waktu, perusahaan harus mampu mengoptimumkan persediaan bahan baku yang dimiliki. Dengan adanya pengelolaan atas persediaan bahan baku yang terencana dengan baik, maka perusahaan akan dapat menghindari ketidaktersediaan bahan baku yang dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi. Selain itu perusahaan juga dapat menghindari penumpukan bahan baku di gudang secara berlebihan, dan meminimumkan biaya-biaya persediaan seperti biaya penyimpanan (holding costs), biaya pemesanan (ordering costs) dan biaya kekurangan atas bahan baku (stock out costs).

Untuk setiap persediaan bahan baku yang disimpan di gudang, perusahaan harus menginvestasikan sejumlah uang. Persediaan bahan baku yang berlebihan akan mengakibatkan tertahannya modal dan menimbulkan biaya-biaya persediaan, sedangkan persediaan bahan baku yang terlalu sedikit akan menghambat kelancaran proses produksi yang dapat berdampak terhadap hilangnya kepercayaan konsumen. Oleh karena itu


(11)

Bab 1 Pendahuluan 

  2   Universitas Kristen Maranatha

perusahaan harus dapat mempertahankan suatu jumlah persediaan bahan baku yang optimum agar dapat menjamin kelancaran produksi dalam jumlah dan mutu yang tepat serta dengan biaya yang seefisien mungkin.

Dalam upaya mengendalikan persediaan bahan baku yang optimum, perusahaan memerlukan suatu sistem perencanaan persediaan bahan baku yang tepat. Salah satu sistem perencanaan bahan baku yang dapat digunakan adalah sistem Material Requirements Planning (MRP). Sistem MRP merupakan suatu metode yang digunakan untuk menghitung bahan baku yang permintaannya tergantung pada permintaan produk akhir yang diterima perusahaan. Beberapa manfaat dari sistem MRP antara lain: untuk menghitung kebutuhan bahan baku yang diperlukan dalam penyelesaian produk akhir, untuk menentukan komponen-komponen yang harus dibuat atau dibeli, dan untuk menentukan berapa jumlah bahan baku yang dibutuhkan dan waktu penyediaannya.

PT. Pindad adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri militer dan komersial. Sebagai suatu perusahaan bergerak dalam bidang industri militer, PT. Pindad merupakan penyedia beberapa peralatan militer untuk Tentara Nasional Indonesia. Sedangkan untuk produk komersial, PT. Pindad merupakan perusahaan manufaktur bidang industri dan jasa. Sebagai perusahaan manufaktur milik negara yang merupakan tulang punggung perindustrian militer dan komersial, maka PT. Pindad perlu mempunyai persediaan bahan baku yang harus ditangani secara serius dan optimum. Karena penanganan bahan baku dianggap sangat penting bagi perusahaan manufaktur, maka perusahaan perlu mengetahui bagaimana caranya mengendalikan persediaan secara optimum. Hal ini dapat dilaksanakan dengan memperkenalkan bagaimana metode Material Requirements Planning dapat diterapkan oleh perusahaan.

Produksi PT. Pindad yang utama adalah untuk memenuhi pesanan, sehingga dalam merencanakan produksi perusahaan membuat perkiraan berdasarkan peramalan


(12)

Bab 1 Pendahuluan  (forecasting) dan pengalaman pada masa lalu. Namun perencanaan tersebut tidak jarang meleset dari pesanan aktual karena adanya fluktuasi pesanan. Untuk itu PT. Pindad memerlukan suatu pengendalian persediaan bahan baku yang optimum agar tetap dapat memenuhi pesanan yang mungkin datang secara tiba-tiba dan tidak diperkirakan sebelumnya, serta mengurangi persediaan bahan baku yang menumpuk di gudang akibat jumlah pesanan yang lebih kecil dari yang diperkirakan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dilakukan penelitian pada PT. Pindad dengan judul: “Analisis Penerapan Metode Material Requirements Planning dalam

Meningkatkan Efisiensi Persediaan Bahan Baku di PT. Pindad (Persero), Bandung.”

1.2 Identifikasi Masalah

PT Pindad memproduksi berbagai macam dan jenis produk. Produk utama PT. Pindad adalah produk-produk militer untuk memasok persenjataan Tentara Nasional Indonesia. Namun PT. Pindad juga memproduksi produk-produk komersial untuk banyak jenis industri. Agar pelaksanaan penelitian lebih terarah maka penulis membatasi penelitian hanya pada satu jenis produk, yaitu Rail Pad. Produk Rail Pad ini berfungsi untuk melindungi kedua lapisan logam rel kereta api agar tidak saling bergesekan, dan ditempatkan di antara lapisan bawah dan lapisan atas rel kereta api. Pesanan produk Rail Pad ini rata-rata mencapai 80.000 unit per tahun. Bahan baku yang diperlukan untuk membuat produk Rail Pad adalah High Density Polyethylene (HDPE) dan Elastomer. Kedua bahan baku tersebut adalah jenis plastik yang keras dan kuat, fungsinya saling berkaitan satu sama lain, sehingga apabila salah satunya mengalami kekurangan persediaan maka proses produksi akan terhenti. Kedua bahan baku tersebut dipesan dari luar perusahaan dengan lead time selama 7 hari. Untuk mengetahui permasalahan persediaan


(13)

Bab 1 Pendahuluan 

  4   Universitas Kristen Maranatha

bahan baku yang muncul di Departemen Stamping PT. Pindad dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Persediaan Bahan Baku HDPE Black Periode Juni - September 2006

Bulan  Kebutuhan  Kotor (Kg) 

Pembelian  (Kg) 

Persediaan  Akhir (Kg) 

Juni  1.029,60  4.000  3.170,40 

Juli  1.269,84  ‐  1.900,56 

Agustus  1.338,48  1.180  1.742,08 

September  1.372,80  2.820  3.189,28 

Total  5.010,72  8.000  ‐  Sumber: Dept. Stamping PT. Pindad

Tabel 1.2 Persediaan Bahan Baku Elastomer Periode Juni - September 2006 Bulan  Kebutuhan 

Kotor (Kg) 

Pembelian  (Kg) 

Persediaan  Akhir (Kg) 

Juni  257,40  1.000  792,60 

Juli  317,46  ‐  475,14 

Agustus  334,62  295  435,52 

September  343,20  705  797,32 

Total  1.252,68  2.000  ‐  Sumber: Dept. Stamping PT. Pindad

Tabel 1.3 Produksi Rail Pad Periode Juni - September 2006

Bulan  Jumlah Produk  (unit) 

Juni  16.500 

Juli  20.350 

Agustus  21.450 

September  22.000 

Total  80.300  Sumber: Dept. Stamping PT. Pindad

Bahan baku mempunyai hubungan yang erat dengan kelangsungan proses produksi perusahaan, sehingga perlu dilakukan suatu pengendalian terhadap bahan baku agar bahan baku tersebut dapat tersedia sesuai dengan waktu dan kebutuhan proses produksi. Berdasarkan data di atas dapat diidentifikasi bahwa perusahaan kurang efektif dalam


(14)

Bab 1 Pendahuluan  melakukan perencanaan pembelian bahan baku. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah pembelian bahan baku perusahaan yang kurang efisien, sehingga menyebabkan besarnya jumlah persediaan akhir bahan baku di gudang. Hal ini tidak mendukung prinsip efisiensi manajemen, oleh sebab itu berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kebijakan perencanaan kebutuhan bahan baku yang dilaksanakan oleh PT. Pindad?

2. Bagaimana penerapan metode Material Requirements Planning (MRP) dapat berperan dalam mengoptimumkan pengendalian persediaan bahan baku di PT. Pindad?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana kebijakan perencanaan kebutuhan bahan baku yang dilaksanakan oleh PT. Pindad.

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode Material Requirements Planning (MRP) dapat berperan dalam mengoptimumkan pengendalian persediaan bahan baku di PT. Pindad.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan dalam penelitian selanjutnya, selain itu juga diharapkan memberikan manfaat bagi:

1. Perusahaan; sebagai suatu masukan yang bermanfaat bagi perkembangan perusahaan, berupa informasi dan sumbangan pemikiran untuk mengatasi permasalahan-permasalahan terutama yang berhubungan dengan pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan sistem Material Requirements Planning.


(15)

Bab 1 Pendahuluan 

  6   Universitas Kristen Maranatha

2. Penulis; mengetahui bagaimana penerapan teori dalam dunia kerja, khususnya tentang peranan pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan sistem Material Requirements Planning.

3. Universitas; sebagai bahan dokumentasi untuk melengkapi penyediaan bahan studi bagi mahasiswa yang tertarik tentang pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan sistem Material Requirements Planning.

4. Pembaca; menambah pengetahuan dan memberikan gambaran mengenai peranan pengendalian persediaan bahan baku dengan menggunakan sistem Material Requirements Planning.

1.5 Kerangka Pemikiran

Menurut Krajewski & Ritzman (1999:3) pengertian manajemen operasi adalah sebagai berikut:

“Operations management refers to the systematic direction and control of the processes that transform inputs into finished goods and services”.

Artinya manajemen operasi mengarah kepada tujuan sistematis dan pengendalian terhadap proses yang mengubah input menjadi produk jadi dan jasa.

Salah satu tujuan manajemen operasi adalah mendukung keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan output bermutu yang mampu memuaskan kebutuhan dan permintaan konsumen. Salah satu cara untuk dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen secara memuaskan adalah dengan menghasilkan produksi yang tepat waktu. Untuk menjaga kelancaran proses produksi yang tepat waktu, maka perusahaan harus menaruh perhatian khusus terhadap pengendalian persediaan bahan baku. Dengan adanya pengendalian persediaan bahan baku yang baik maka perusahaan dapat menghindari kelebihan bahan baku yang terlalu besar maupun ketidaktersediaan bahan baku di gudang.


(16)

Bab 1 Pendahuluan  Menurut Indrajit & Djokopranoto (2003:4) pengertian pengendalian persediaan adalah sebagai berikut:

“Manajemen persediaan adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan,dan pengawasan penentuan kebutuhan material sedemikian rupa sehingga di satu pihak kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan di lain pihak investasi persediaan material dapat ditekan secara optimal.”

Persediaan bahan baku yang terlalu besar merupakan pemborosan karena semakin besar jumlah persediaan maka semakin besar pula investasi yang ditanam di dalamnya, selain itu semakin besar pula risiko terjadinya kerusakan bahan baku. Sedangkan persediaan bahan baku yang terlalu kecil juga menghambat proses produksi dan berisiko hilangnya pelanggan sebagai akibat perusahaan tidak mampu memenuhi pesanan pelanggan secara tepat waktu. Untuk mengatasi masalah ini peranan sistem pengendalian persediaan bahan baku diperlukan untuk menjembatani dua kepentingan yang bertolak belakang tersebut.

Sebelum melakukan pengendalian persediaan bahan baku terlebih dahulu harus diketahui sifat permintaan persediaannya, apakah persediaannya bersifat permintaan tidak bebas (dependent demand) atau permintaan bebas (independent demand). Menurut Schroeder (2000:308) pengertian permintaan tidak bebas adalah sebagai berikut:

"Dependent demand is related to the demand for another item and is not independently determined by the market."

Artinya adalah permintaan tidak bebas dikaitkan dengan permintaan barang yang lain dan tidak ditentukan secara bebas oleh pasar.

Sedangkan pengertian permintaan bebas menurut Schroeder (2000:308) adalah:

"Independent demand is influenced by market conditions outside the control of operations; it is therefore independent of operations."

Artinya adalah permintaan bebas diakibatkan oleh keadaan pasar di luar kendali operasi; yang disebut operasi bebas.

Untuk mengendalikan persediaan yang bersifat permintaan tidak bebas, dapat digunakan sistem Material Requirements Planning (MRP), sedangkan yang bersifat


(17)

Bab 1 Pendahuluan 

  8   Universitas Kristen Maranatha

permintaan bebas dapat digunakan Order Point System atau Economic Order Quantity (EOQ) System. Dalam industri manufaktur, sebagian besar bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi bukan merupakan bahan baku yang bebas (independen), tetapi saling berkaitan (dependen). Jadi pengendalian bahan baku dalam industri manufaktur seharusnya menggunakan sistem MRP.

Pengertian MRP menurut Heizer & Render (2004:522) adalah sebagai berikut: “Material Requirements Planning is a dependent demand technique that uses bill of material, inventory, expected receipts and a master production schedule to determine material requirements".

Artinya Material Requirements Planning adalah teknik permintaan tidak bebas yang menggunakan struktur produk, persediaan, penerimaan yang diharapkan dan jadwal produksi utama untuk menentukan permintaan bahan baku.

Sistem MRP adalah suatu rencana produksi untuk produk tertentu yang diuraikan dalam rencana kebutuhan tiap komponen dengan cara menelusuri mundur jadwal induk produksi, serta diperhatikan pula jangka waktu pemesanan untuk menetapkan kapan dan berapa banyak bahan baku yang harus dibeli. Dengan cara demikian jadwal produksi dapat diatur agar produk akhir dapat selesai tepat pada waktunya dan jumlah persediaan bahan baku yang dibutuhkan tersedia.

Sistem MRP membutuhkan tiga input utama (Rangkuti, 1998:142), yaitu:

1. Master Production Schedule/jadwal induk produksi

2. Bill of Material (BOM)/struktur produk

3. Inventory Status Record/catatan keadaan persediaan

Sedangkan proses sistem MRP terdiri dari empat langkah utama (Baroto, 2002:149), yaitu:

1. Netting; Proses perhitungan jumlah kebutuhan bersih setiap bahan baku untuk setiap


(18)

Bab 1 Pendahuluan 

2. Lotting; Proses untuk penetapan besarnya kuantitas pesanan optimum dari bahan baku,

yang diperoleh dari hasil perhitungan kebutuhan bersih.

Terdapat beberapa metode lot sizing dalam MRP (Baroto, 2002:155), antara lain:

a) Economic Order Quantity (EOQ)

b) Lot for Lot (LFL)

c) Fixed Period Requirements (FPR)

d) Fixed Order Quantity (FOQ)

3. Offsetting; Proses menentukan saat yang tepat untuk melakukan rencana pemesanan

dalam memenuhi kebutuhan bersih.

4. Explosion; Proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat bahan baku yang lebih

bawah.

Dan output sistem MRP (Chase & Aquilano, 2001:638), yaitu:

1. Primary Report (laporan utama) berhubungan dengan rencana produksi dan persediaan

serta pengendaliannya. Terdiri dari:

a. Jadwal rencana pemesanan, berisi jumlah dan waktu pemesanan di masa yang akan datang.

b. Order Release, yang menunjukkan kapan waktu harus dilakukan rencana

pemesanan.

c. Change to Plan Order, berisi revisi hari atau jumlah pesanan atau pemunduran

pesanan.

2. Secondary Report (laporan sekunder) berhubungan dengan Performance Control,

Planning & Exception (Pengecualian).

a. Performance Control Report, digunakan untuk mengevaluasi sistem operasi.

b. Planning Report, digunakan untuk meramalkan kebutuhan persediaan di waktu


(19)

Bab 1 Pendahuluan 

  10   Universitas Kristen Maranatha

c. Exception Report, memberikan informasi tentang adanya kesalahan, keterlambatan

pesanan, bahwa sisa yang berlebihan, komponen yang tidak ada.

Selanjutnya lot sizing dengan total cost paling rendah akan disarankan menjadi alternatif pilihan bagi perusahaan dalam mengendalikan persediaan bahan bakunya.

Adapun manfaat sistem MRP menurut Herjanto (1999:258) adalah sebagai berikut: 1. Meminimalkan persediaan

2. Mengurangi risiko keterlambatan produksi atau pengiriman

3. Komitmen yang realistis di mana dengan sistem MRP maka jadwal produksi diharapkan dapat dipenuhi sesuai dengan rencana, sehingga komitmen terhadap pengiriman barang dilakukan secara lebih realistis.

4. Meningkatkan efisiensi

Sesuai dengan permasalahan di perusahaan yaitu adanya kelebihan persediaan bahan baku yang cukup besar dan bahan baku yang bersifat dependen, maka sistem Material Requirements Planning diharapkan akan dapat mengoptimumkan jumlah persediaan bahan baku di perusahaan dan mengurangi biaya yang disebabkan oleh kelebihan persediaan bahan baku.


(20)

Bab 1 Pendahuluan  Gambar 1.1. Bagan Kerangka Pemikiran


(21)

Bab 1 Pendahuluan 

  12   Universitas Kristen Maranatha

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu teknik atau jalan yang ditempuh untuk mencari, mendapatkan, mengumpulkan dan mencatat data yang dapat dipergunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis yaitu metode penelitian atas suatu objek dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara sistematis dan faktual, memperoleh data yang akurat mengenai fakta, sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti, kemudian data disusun, dijelaskan, dan dianalisis sehingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan.

Data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang dianalisis dalam bentuk angka–angka. Jenis dan sumber data tersebut bisa berupa data primer maupun data sekunder, yaitu:

a) Data Primer, yaitu data atau informasi yang diperoleh untuk pertama kalinya dan diperoleh dari pengamatan langsung di perusahaan yang menjadi objek penelitian. b) Data Sekunder, yaitu data atau informasi yang diperoleh dari dokumen-dokumen

perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang dipergunakan adalah kedua-duanya dan untuk memperoleh data tersebut, pengumpulan data dilakukan dengan cara:

1. Studi Lapangan (Field Research)

Studi lapangan merupakan teknik pengumpulan data yang berhubungan langsung dengan objek penelitian yang akan diteliti. Metode pengumpulan data diperoleh dengan cara sebagai berikut :

a) Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung pada


(22)

Bab 1 Pendahuluan 

b) Wawancara (Interview), yaitu tanya–jawab langsung dengan personil yang berwenang

memberikan dan menjelaskan data yang dibutuhkan, antara lain: Kepala Departemen Stamping PT. Pindad, staf Product Planning dan staf Inventory Control.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu metode pengumpulan data dengan mempelajari dan menelaah teori – teori dari buku referensi, literatur, majalah, jurnal, buku – buku lain, dan catatan–catatan yang diperoleh selama perkuliahan di Universitas Kristen Maranatha yang berkaitan atau ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti.

1.7 Lokasi & Lamanya Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Pindad yang bergerak di bidang industri militer dan non militer. Lokasi kantor pusat dan pabrik PT. Pindad terletak di Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 517, Bandung 40284. Adapun lamanya waktu penelitian adalah tiga bulan, yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2007.

1.8 Sistematika Pembahasan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membagi sistematika pembahasan dalam beberapa bagian yaitu:

Bab I - Pendahuluan

Menggambarkan tentang pentingnya MRP bagi suatu industri khususnya PT. Pindad. Selain itu dikemukakan pula kerangka pemikiran untuk menyelesaikan permasalahan.

Bab II - Landasan Teori

Pada bab ini dikemukakan teori-teori dalam penyusunan skripsi ini untuk menyelesaikan masalah yang dikemukakan guna mempermudah penelitian.


(23)

Bab 1 Pendahuluan 

  14   Universitas Kristen Maranatha

Bab III - Obyek Penelitian

Menggambarkan keadaan umum suatu perusahaan yang diteliti meliputi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan uraian tugas, serta kegiatan operasi perusahaan.

Bab IV – Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini dikemukakan mengenai uraian data yang dikumpulkan, pengolahan data, dan juga akan diuraikan kegiatan pengendalian persediaan bahan baku yang selama ini dilakukan oleh perusahaan, beserta analisis terhadap hasil pengolahan data untuk melakukan pemecahan masalah.

Bab V - Kesimpulan dan Saran

Menguraikan kesimpulan hasil pembahasan dalam penelitian ini beserta saran-saran yang dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam kebijakan pengendalian persediaan bahan baku.


(24)

Bab

 

5

 

Kesimpulan

 

dan

 

Saran

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

PT. Pindad (Persero) menerapkan kebijakan pembelian bahan baku berdasarkan

perhitungan kebutuhan kotor yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah unit

produk pesanan, dengan tujuan agar dapat mencapai zero inventory (tidak ada

persediaan).

Sistem Material Requirements Planning (MRP) dapat digunakan untuk mengendalikan

bahan baku produk Rail Pad, karena permintaan terhadap produk Rail Pad sifatnya job

order (pesanan).

Berdasarkan perhitungan MRP, metode lot sizing yang efisien untuk bahan baku HDPE

Black dan Elastomer adalah metode Periodic Order Quantity.

Efisiensi biaya yang dapat dicapai apabila menggunakan metode Periodic Order

Quantity adalah sebesar Rp. 51.155.327 ,- untuk bahan baku HDPE Black dan Rp.

2.518.807 ,- untuk bahan baku Elastomer, dibanding jika perusahaan melaksanakan

pengendalian bahan baku berdasarkan kebijakan sendiri.

5.2

Saran

Dari kesimpulan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran berikut:

Untuk masa mendatang sebaiknya perusahaan menerapkan sistem MRP dalam

mengendalikan bahan baku.


(25)

Bab

 

5

 

Kesimpulan

 

dan

 

Saran

 

Universitas Kristen Maranatha

 

86

 

Agar penerapan sistem MRP lebih optimum, maka sebaiknya menggunakan sistem

MRP yang terkomputerisasi dan dipadukan dengan metode lotting yang tepat.

Untuk meningkatkan keakuratan data persediaan bahan baku di gudang dan

meningkatkan efisiensi kerja, sebaiknya perusahaan menerapkan sistem database

persediaan yang terkomputerisasi.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Everett E. Jr. and Ebert, Roland J, 1995, Production and Operations

Management: Concepts, Model, and Behavior, Fifth Edition, Prentice-Hall

International, Inc., Singapore

Assauri, Sofjan, 1999, Manajemen Operasi dan Produksi, Edisi Revisi, Lembaga

Penerbit FE-UI, Jakarta

Baroto, Teguh, 2002, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Ghalia Indonesia,

Jakarta

Chase, Richard B., Aquilano, Nicholas J. and Jacobs, Robert F., 2001, Operations

Management For Competitive Advantage, Ninth Edition, International Edition,

McGraw-Hill, Inc., Boston

Dilworth, James B., 1993, Production and Operations Management: Manufacturing

and Services, Fifth Edition, McGraw-Hill, Inc., New York

Handoko, T. Hani, 2000, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi

Pertama, BPFE, Yogyakarta

Heizer, Jay and Render, Barry, 2004, Operations Management, Seventh Edition,

Prentice-Hall International, Inc., New Jersey

Herjanto, Eddy, 1999, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua, PT. Gramedia

Widiasarana, Jakarta

Knod, Edward M. and Schonberger, Richard J., 2001, Operations Management: Meeting

Customers’ Demand, Seventh Edition, McGraw-Hill Book Co., Inc., Singapore

Krajewski, Lee J. and Ritzman, Larry P., 1999, Operations Management: Strategy and

Analysis, Fifth Edition, Addison Wesley Publishing Company, Inc.


(27)

Universitas Kristen Maranatha

88

 

Martinich, Joseph S., 1997, Production and Operations Management: An Applied

Modern Approach, John Wiley and Sons, Inc., Canada

Monks, Josep G., 1987, Operations Management Theory and Problem, Third Edition,

McGraw-Hill, Inc., Singapore

Rangkuti, Freddy, 1998, Manajemen Persediaan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Schroeder, Roger G., 2003, Operations Management: Contemporary Concepts and

Cases, 2nd Edition, The McGraw Hill/Irwin Series Operations and Decision

Sciences; Singapore.

Schroeder, Roger G., 2000, Operations Management: Contemporary Concepts and

Cases, McGraw-Hill Book Co., Inc., New York

Yamit, Zulian, Drs, M.Si, Manajemen Persediaan, Edisi ke-3, Ekonisia, Yogyakarta,

2005

Yamit, Zulian, Drs. M.si., 2003, Manajemen Persediaan, Edisi Pertama, Ekonisia,

Yogyakarta


(1)

Bab 1 Pendahuluan 

  13   Universitas Kristen Maranatha

b) Wawancara (Interview), yaitu tanya–jawab langsung dengan personil yang berwenang memberikan dan menjelaskan data yang dibutuhkan, antara lain: Kepala Departemen Stamping PT. Pindad, staf Product Planning dan staf Inventory Control.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu metode pengumpulan data dengan mempelajari dan menelaah teori – teori dari buku referensi, literatur, majalah, jurnal, buku – buku lain, dan catatan–catatan yang diperoleh selama perkuliahan di Universitas Kristen Maranatha yang berkaitan atau ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti.

1.7 Lokasi & Lamanya Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Pindad yang bergerak di bidang industri militer dan non militer. Lokasi kantor pusat dan pabrik PT. Pindad terletak di Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 517, Bandung 40284. Adapun lamanya waktu penelitian adalah tiga bulan, yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2007.

1.8 Sistematika Pembahasan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membagi sistematika pembahasan dalam beberapa bagian yaitu:

Bab I - Pendahuluan

Menggambarkan tentang pentingnya MRP bagi suatu industri khususnya PT. Pindad. Selain itu dikemukakan pula kerangka pemikiran untuk menyelesaikan permasalahan. Bab II - Landasan Teori

Pada bab ini dikemukakan teori-teori dalam penyusunan skripsi ini untuk menyelesaikan masalah yang dikemukakan guna mempermudah penelitian.


(2)

Bab 1 Pendahuluan  Bab III - Obyek Penelitian

Menggambarkan keadaan umum suatu perusahaan yang diteliti meliputi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan uraian tugas, serta kegiatan operasi perusahaan.

Bab IV – Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini dikemukakan mengenai uraian data yang dikumpulkan, pengolahan data, dan juga akan diuraikan kegiatan pengendalian persediaan bahan baku yang selama ini dilakukan oleh perusahaan, beserta analisis terhadap hasil pengolahan data untuk melakukan pemecahan masalah.

Bab V - Kesimpulan dan Saran

Menguraikan kesimpulan hasil pembahasan dalam penelitian ini beserta saran-saran yang dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam kebijakan pengendalian persediaan bahan baku.


(3)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 

Universitas Kristen Maranatha  85 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

• PT. Pindad (Persero) menerapkan kebijakan pembelian bahan baku berdasarkan perhitungan kebutuhan kotor yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah unit produk pesanan, dengan tujuan agar dapat mencapai zero inventory (tidak ada persediaan).

Sistem Material Requirements Planning (MRP) dapat digunakan untuk mengendalikan bahan baku produk Rail Pad, karena permintaan terhadap produk Rail Pad sifatnya job order (pesanan).

Berdasarkan perhitungan MRP, metode lot sizing yang efisien untuk bahan baku HDPE Black dan Elastomer adalah metode Periodic Order Quantity.

Efisiensi biaya yang dapat dicapai apabila menggunakan metode Periodic Order Quantity adalah sebesar Rp. 51.155.327 ,- untuk bahan baku HDPE Black dan Rp. 2.518.807 ,- untuk bahan baku Elastomer, dibanding jika perusahaan melaksanakan pengendalian bahan baku berdasarkan kebijakan sendiri.

5.2 Saran

Dari kesimpulan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran berikut:

• Untuk masa mendatang sebaiknya perusahaan menerapkan sistem MRP dalam mengendalikan bahan baku.


(4)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran  • Agar penerapan sistem MRP lebih optimum, maka sebaiknya menggunakan sistem

MRP yang terkomputerisasi dan dipadukan dengan metode lotting yang tepat.

• Untuk meningkatkan keakuratan data persediaan bahan baku di gudang dan meningkatkan efisiensi kerja, sebaiknya perusahaan menerapkan sistem database persediaan yang terkomputerisasi.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 87 

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Everett E. Jr. and Ebert, Roland J, 1995, Production and Operations Management: Concepts, Model, and Behavior, Fifth Edition, Prentice-Hall International, Inc., Singapore

Assauri, Sofjan, 1999, Manajemen Operasi dan Produksi, Edisi Revisi, Lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta

Baroto, Teguh, 2002, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Ghalia Indonesia, Jakarta

Chase, Richard B., Aquilano, Nicholas J. and Jacobs, Robert F., 2001, Operations Management For Competitive Advantage, Ninth Edition, International Edition, McGraw-Hill, Inc., Boston

Dilworth, James B., 1993, Production and Operations Management: Manufacturing and Services, Fifth Edition, McGraw-Hill, Inc., New York

Handoko, T. Hani, 2000, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta

Heizer, Jay and Render, Barry, 2004, Operations Management, Seventh Edition, Prentice-Hall International, Inc., New Jersey

Herjanto, Eddy, 1999, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua, PT. Gramedia Widiasarana, Jakarta

Knod, Edward M. and Schonberger, Richard J., 2001, Operations Management: Meeting Customers’ Demand, Seventh Edition, McGraw-Hill Book Co., Inc., Singapore

Krajewski, Lee J. and Ritzman, Larry P., 1999, Operations Management: Strategy and Analysis, Fifth Edition, Addison Wesley Publishing Company, Inc.


(6)

Martinich, Joseph S., 1997, Production and Operations Management: An Applied Modern Approach, John Wiley and Sons, Inc., Canada

Monks, Josep G., 1987, Operations Management Theory and Problem, Third Edition, McGraw-Hill, Inc., Singapore

Rangkuti, Freddy, 1998, Manajemen Persediaan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Schroeder, Roger G., 2003, Operations Management: Contemporary Concepts and

Cases, 2nd Edition, The McGraw Hill/Irwin Series Operations and Decision Sciences; Singapore.

Schroeder, Roger G., 2000, Operations Management: Contemporary Concepts and Cases, McGraw-Hill Book Co., Inc., New York

Yamit, Zulian, Drs, M.Si, Manajemen Persediaan, Edisi ke-3, Ekonisia, Yogyakarta, 2005

Yamit, Zulian, Drs. M.si., 2003, Manajemen Persediaan, Edisi Pertama, Ekonisia, Yogyakarta