Analisis Tingkat Kesehatan Bank OCBC-NISP Dengan Menggunakan Metode Camel Tahun 2007-2008.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This research is designed to conduct the evaluation for the bank healthy degree using 5 (five) aspects of the evaluation in the CAMEL method ; that is : Capital, Assets, Management, Earning and liquidity in order to determine the condition of Banks, such as healthy, healthy enough, less healthy or unhealthy. The research object, which is used, is Bank of OCBC - NISP.

The research method of descriptive analysis was used to describe the developing of the healthy conditions of the OCBC - NISP Bank in period of 2007 and 2008 based on the financial statement data, applying measure tools in the CAMEL method as a basic to analyze the banking healthy conditions that has been found.

Based on the analysis results there can be concluded that the healthy degree of the OCBC - NISP Bank as a whole in year of 2007 that is 79.5, and in the year of 2008 that is 79.1, which included in the healthy enough ranking.

Keywords : CAMEL method, bank healthy degree, OCBC - NISP Bank, Banking performance


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan melakukan penilaian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan 5 (lima) aspek penilaian pada metode CAMEL; yaitu Capital, Assets,

Management, Earnings dan Liquidity dalam menentukan bank dalam kondisi sehat,

cukup sehat, kurang sehat atau tidak sehat. Objek dari penelitian yang dipergunakan yaitu Bank OCBC-NISP.

Metode penelitian analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan perkembangan kondisi kesehatan Bank OCBC-NISP pada periode Tahun 2007 dan Tahun 2008 berdasarkan data laporan keuangan, dengan menerapkan alat ukur pada Metode CAMEL sebagai dasar menganalisis kondisi kesehatan perbankan yang ditemukan.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP secara keseluruhan pada Tahun 2007 yaitu sebesar 79,5, dan Tahun 2008 yaitu sebesar 79,1, yang termasuk pada peringkat cukup sehat.

Kata Kunci: Metode CAMEL, Tingkat kesehatan bank, Bank OCBC-NISP, Kinerja perbankan


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRACT...vii

ABSTRAK...viii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR TABEL...xiii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1. Latar belakang...1

1.2. Identifikasi Masalah...5

1.3. Tujuan Penelitian...5

1.4. Kegunaan Penelitian...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERNGKA PEMIKIRAN 2.1. Bank...8

2.1.1. Pengertian Bank...8

2.1.2. Fungsi Bank...9


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.2.1. Pengertian Laporan Keuangan...16

2.2.2. Tujuan Laporan Keuangan...19

2.2.3. Karakteristik Laporan Keuangan...22

2.2.4. Pengguna Laporan Keuangan...23

2.3. Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Metode CAMEL...25

2.3.1. Permodalan...28

2.3.2. Faktor kualitas aset(assets)/Kualitas Aktiva Produktif...28

2.3.3. Aspek kualitas Manajemen...30

2.3.4. Aspek Earning...30

2.3.5. Aspek likuiditas...32

2.4. Kerangka Pemikiran...35

BAB III METODE PENILITIAN...37

3.1. Objek Penelitian...37

3.1.1. Gambaran Umum Bank OCBC-NISP...37

3.1.2. Visi dan Misi Bank OCBC-NISP...40

3.1.3. Struktur Organisasi Bank OCBC-NISP...40

3.2. Metode Penelitian...47

3.2.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian...48

3.2.2. Sumber dan Cara Penentuan Data...51

3.2.3. Teknik Pengumpulan Data...52

3.2.4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data...52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...54

4.1. Penilaian Masing-masing Komponen Dengan Metode CAMEL...54


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.1.2. Penilaian Kualitas Aktiva Produktif/ Assets...57

4.1.3. Faktor Manajemen/ Management...61

4.1.4. Penilaian Rentabilitas/ Earnings...62

4.1.5. Penilaian Likuiditas/ Liquidity...67

4.2. Perhitungan Tingkat Kesehatan Bank OCBC-NISP Dengan metode CAMEL...71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 5.1. Simpulan...81

5.2. Saran...82

DAFTAR PUSTAKA...85

LAMPIRAN...86

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)...97


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Kerangka Pemikiran...36 Gambar 2 Struktur organisasi...47


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2 Bobot Masing-masing Komponen Dalam Metode CAMEL...34

Tabel 3 Operasionalisasi Variabel...50

Tabel 4.1 Tabel CAR Bank OCBC-NISP...56

Tabel 4.2 Tabel KAP dan BDR Bank OCBC-NISP...61

Tabel 4.3 Tabel Penilaian Kualitas Manajemen Bank OCBC-NISP Tahun 2007....62

Tabel 4.4 Tabel Penilaian Kualitas Manajemen Bank OCBC-NISP Tahun 2008...62

Tabel 4.5 Tabel ROA Bank OCBC-NISP...64

Tabel 4.6 Tabel BOPO Bank OCBC-NISP...66

Tabel 4.7 Tabel LDR dan NCM Bank OCBC-NISP...69

Tabel 4.8 Tabel CAMEL Bank OCBC-NISP Tahun 2007...78


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A NERACA Bank OCBC-NISP...86

Lampiran B Laporan Kualitas Aktiva...89

Lampiran C Laporan Laba Rugi Bank OCBC-NISP...92

Lampiran D Laporan Komitmen dan Kontijensi ...94


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Tujuan didirikannya suatu perusahaan yaitu untuk memperoleh laba, meningkatkan penjualan, memaksimumkan nilai saham, dan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Persaingan bisnis yang ketat seiring dengan perkembangan perekonomian mengakibatkan adanya tuntutan bagi setiap perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi, memperbaiki kinerjanya, dan melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Hal ini berlaku juga bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan.

Kemampuan suatu bank untuk dapat bersaing sangat ditentukan oleh kinerja bank itu sendiri. Bank yang tidak mampu bersaing untuk mempertahankan kinerjanya secara perlahan akan tergusur dari lingkungan industrinya dan akan mengalami kebangkrutan atau dikenal juga dengan terlikuidasi. Agar keberlangsungan hidup suatu bank tetap terjaga, maka pihak manajemen harus dapat mempertahankan atau terlebih lagi memicu peningkatan kinerja perbankan. Secara umum kinerja suatu bank ditunjukkan dalam laporan keuangan yang salah satu berisikan tentang tingkat kesehatan bank tersebut.

Dalam buku Dendawijaya menurut Stuart (1990) Bank Politik mengatakan bahwa Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral. Bank sudah merupakan mitra dalam rangka memenuhi semua kebutuhan keuangan masyarakat. Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai


(10)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha transaksi yang berhubungan dengan keuangan seperti tempat mengamankan uang, melakukan investasi, pengiriman uang melakukan pembayaran atau melakukan penagihan.

Bank OCBC-NISP (pada awalnya dikenal dengan nama Bank NISP) merupakan salah satu perbankan yang ikut serta dalam persaingan pada industri perbankan di Indonesia. Arsitektur Perbankan Indonesia (API) menyatakan bahwa peta perbankan Indonesia di masa depan sangat menantang, dengan adanya pengurangan jumlah bank asing, campuran, pemerintah dan BPD menjadi hanya sekitar 50 bank. Bahkan jumlah bank swasta diprediksi tidak sampai 20 dari sekitar 70 bank saat ini( Swasembada, 2005). Masuknya OCBC yang merupakan salah satu bank terbaik dan terbesar di Asia akan lebih memperkokoh posisi Bank NISP dalam menghadapi tantangan dunia perbankan di masa mendatang.

Di awali pada tahun 1994 dengan keputusan Bank NISP yang menetapkan kebijakan perusahaan go public, dengan proporsi kepemilikan saham pendiri sebesar 80%. Kemudian Bank NISP membuat perjanjian dengan OCBC Overseas Investment Pte.Ltd. untuk menjual 28,5% sahamnya ke bank asal Singapura itu pada tanggal 2 Desember 2004. Sebelumnya proses analisis dan pelaksanaan adanya investor strategis seperti OCBC dilakukan sejak tahun 1998. Pada tahun 2003 OCBC membeli lagi 22,5% saham NISP yang sebagian besar berasal dari investor publik. Setelah akuisisi dilakukan pada akhir tahun 2004 tersebut, OCBC tercatat sebagai pemegang saham mayoritas NISP dengan kepemilikan sebesar 51%. Pada akhirnya mulai tahun 2008 Bank NISP berubah nama menjadi Bank OCBC-NISP melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 16 Oktober


(11)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha 2008, dan pihak OCBC memiliki 74,73% sahamnya di Bank OCBC-NISP (Annual Report Bank OCBC-NISP, Tahun 2008)

Kehadiran investor asing di Bank NISP ini belum tentu menurunkan tingkat manajemen risiko yang berkaitan dengan tingkat kesehatan perbankan. Tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP tergantung pada pengelolaannya. Standar untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh pemerintah melalui Bank Indonesia. Dan seluruh bank diharuskan membuat laporan baik yang bersifat rutin maupun secara berkala mengenai seluruh aktivitasnya dalam suatu periode tertentu. Dari laporan ini dipelajari dan dianalisis, sehingga dapat diketahui kondisi suatu bank.

Penilaian kesehatan bank dilakukan untuk setiap periode tertentu. Dalam setiap penilaian ditentukan kondisi suatu bank, sehingga bagi bank yang sudah dinilai sebelumnya dapat pula dinilai apakah ada peningkatan atau penurunan kesehatannya. Bagi bank yang menurut hasil penilaian adalah sehat atau kesehatannya terus meningkat tidak menjadi masalah, karena itulah yang diharapkan dan supaya tetap dipertahankan terus. Akan tetapi bagi bank yang terus-menerus tidak sehat, maka harus mendapat pengarahan atau bahkan sanksi dari Bank Indonesia sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina perbankan dapat saja menyarankan untuk melakukan berbagai perbaikan. Perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan meliputi perubahan manajemen, melakukan penggabungan seperti merger, konsolidasi, akuisisi atau malah akan dilikuidasi (dibubarkan) keberadaannya jika memang sudah parah kondisi bank tersebut. Pertimbangan untuk hal ini sangat tergantung dari kondisi yang dialami bank yang bersangkutan. Jika kondisi bank


(12)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha sudah sedemikian parah, namun masih memiliki beberapa potensi, maka sebaiknya dicarikan jalan keluarnya dengan model penggabungan usaha dengan bank lainnya. Sedangkan langkah likuidasi merupakan jalan keluar terakhir dalam rangka menyelamatkan uang masyarakat.

Untuk menilai kesehatan perbankan yang menunjukkan kinerja bank tersebut, umumnya digunakan 5 (lima) aspek penilaian, yaitu Capital, Assets, Management,

Earnings dan Liquidity yang biasa disebut CAMEL. Aspek-aspek tersebut

menggunakan rasio keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank. Secara empiris tingkat kegagalan bisnis dan kebangkrutan bank dengan menggunakan rasio-rasio keuangan model CAMEL dapat diuji sebagaimana yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu : Thomson, 1991 (dalam Wilopo, 2001) yang menguji manfaat rasio keuangan CAMEL dalam memprediksi kegagalan bank di USA pada tahun 1980an dengan menggunakan alat statistik regresi logit. Whalen dan Thomson 1988 (dalam Wilopo, 2001) menemukan pula bahwa rasio keuangan CAMEL cukup akurat dalam menyusun rating bank dan di Indonesia Surifah (1999) menguji manfaat rasio keuangan dalam memprediksi kebangkrutan bank dengan menggunakan model CAMEL.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berhubungan dengan analisis rasio keuangan tersebut dan selanjutnya menyajikan hasilnya dalam judul “Analisis Kesehatan Bank OCBC-NISP Dengan Menggunakan Metode CAMEL Tahun 2007-2008”.


(13)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Penilaian kesehatan bank merupakan suatu hal yang paling penting disebabkan karena bank mengelola dana masyarakat yang dipercayakan kepada bank. Masyarakat pemilik dana dapat saja menarik dana yang dimilikinya setiap saat dan bank harus sanggup mengembalikan dana yang dipakainya jika ingin tetap dipercaya oleh nasabahnya.

Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi sehat, cukup sehat, kurang sehat atau tidak sehat. Bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina bank-bank dapat memberikan arahan atau petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan kalau perlu dihentikan kegiatan operasinya.

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang penelitian, penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP dari segi Capital? 2. Bagaimana tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP dari segi Assets? 3. Bagaimana tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP dari segi Management? 4. Bagaimana tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP dari segi Earnings? 5. Bagaimana tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP dari segi Liquidity? 6. Bagaimana tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP secara keseluruhan pada

tahun 2007 dan 2008?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat kesehatan pada Bank OCBC-NISP dari segi


(14)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui tingkat kesehatan pada Bank OCBC-NISP dari segi

Assets.

3. Untuk mengetahui tingkat kesehatan pada Bank OCBC-NISP dari segi

Management.

4. Untuk mengetahui tingkat kesehatan pada Bank OCBC-NISP dari segi

Earnings.

5. Untuk mengetahui tingkat kesehatan pada Bank OCBC-NISP dari segi

Liquidity.

6. Untuk mengetahui tingkat kesehatan pada Bank OCBC-NISP secara keseluruhan pada tahun 2007 dan 2008.

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat mengetahui akan kondisi kesehatan suatu bank, sehingga dapat segera melakukan suatu kegiatan antisipasi yang perlu dilakukan apabila bank tertentu dinilai tidak sehat.Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah

1. Bagi Penulis

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas Kristen Maranatha dan diharapkan dengan penelitian ini dapat menambah wawasan penulis dalam bidang perbankan khususnya dalam menilai kesehatan suatu Bank sehingga penulis dapat lebih memahami penerapan teori perbankan khususnya berkaitan dengan penilaian kesehatan suatu perbankan.


(15)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif mengenai kesehatan perusahaan sehingga perusahaan yang bersangkutan dapat mengelola perusahaannya dengan baik dalam menentukan strategi dan kebijaksanaan dimasa yang akan datang dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja perbankan ditinjau dari tingkat kesehatan perbankan. 3. Bagi Pihak lain

Sebagai tambahan ilmu dalam memahami bidang perbankan khususnya mengenai kesehatan perbankan sehingga dapat dijadikan informasi agar lebih selektif dalam mempercayakan dananya kepada suatu bank.


(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

81 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan atas hasil penilaian tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP pada Tahun 2007 dan 2008 dengan menggunakan Metode CAMEL dapat disimpulkan;

1. Tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP dari segi Capital dengan nilai CAR mengalami peningkatan dari Tahun 2007 yaitu sebesar 16,79% menjadi 17,66% pada Tahun 2008, dengan peringkat sangat sehat.

2. Tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP dan segi Assets dengan nilai BDR mengalami peningkatan dari Tahun 2007 yaitu sebesar 2,35% menjadi 2,54% pada Tahun 2008, sedangkan nilai CAD tidak mengalami perubahan dari Tahun 2007 sampai 2008 yaitu sebesar 100,44%.

3. Tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP dan segi Management yang dilakukan dengan mempergunakan penilaian secara asumsi, diperoleh nilai Manajemen Umum mengalami penurunan dari Tahun 2007 yaitu sebesar 38 menjadi 35 pada Tahun 2008, begitu juga nilai Manajemen Risiko mengalami penurunan dari Tahun 2007 yaitu sebesar 59 menjadi 57 pada Tahun 2008

4. Tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP dan segi Earnings, dengan nilai ROA mengalami peningkatan dari Tahun 2007 yaitu sebesar 0,86% menjadi 0,93% pada Tahun 2008, sedangkan nilai BOPO mengalami penurunan dari Tahun 2007 yaitu sebesar 81,59% menjadi 76,21% pada Tahun 2008.


(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 82

Universitas Kristen Maranatha 5. Tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP dan segi Liquidity, dengan nilai LDR

mengalami penurunan dari Tahun 2007 yaitu sebesar 70,16% menjadi 63,24% pada Tahun 2008, sedangkan nilai CAD tidak mengalami perubahan dari Tahun 2007 sampai 2008 yaitu sebesar 0,0%.

6. Tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP secara keseluruhan pada Tahun 2007 dan 2008 mengalami penurunan yang termasuk pada peringkat cukup sehat berdasarkan jumlah perkalian kredit dan bobot pada Tahun 2007 yaitu sebesar 79,5 dan Tahun 2008 yaitu sebesar 79,1.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bank OCBC-NISP perlu mempertahankan tingkat kesehatan dari segi Capital, terutama dengan melakukan pengendalian terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) maupun penambahan modal.

2. Untuk menghadapi dampak krisis keuangan global dan dalam rangka mendorong pergerakan sektor riil, diperlukan peran yang lebih besar dari perbankan melalui pembiayaan kepada dunia usaha, oleh karena itu Bank OCBC-NISP perlu mempertahankan tingkat kesehatan dari segi Assets, terutama dengan mempertahankan kemampuan dalam melakukan pembiayaan pada kondisi krisis Bank dengan meningkatkan efisiensi dan tetap menerapkan manajemen risiko yang memadai. Upaya untuk meningkatkan efisiensi antara lain dilakukan dengan meninjau pengaturan mengenai penetapan kualitas aktiva, cara


(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 83

Universitas Kristen Maranatha perhitungan agunan sebagai pengurang penyisihan penghapusan aktiva dan penetapan properti terbengkalai.

3. Bank OCBC-NISP perlu meningkatkan tingkat kesehatan dari segi Management karena hasil penilaian manajemen Bank OCBC-NISP yang mengalami penurunan dari Tahun 2007 sampai 2008. Hal ini dapat diupayakan dengan meningkatkan fungsi audit intern, penyempurnaan pemisahan tugas, dan peningkatan efektivitas tindakan korektif berdasarkan temuan audit seperti lemahnya penerapan pengendalian intern (internal control);

4. Bank OCBC-NISP perlu mempertahankan tingkat kesehatan dari segi Earnings, terutama dengan melakukan pengendalian terhadap penerapan manajemen resiko yang lebih ketat dengan melakukan penanganan kredit bermasalah secara intensif dan efektif apabila bank menghadapi permasalahan faktor kualitas aset seperti meningkatnya jumlah kredit bermasalah karena diperkirakan berpengaruh secara signifikan kepada faktor lain.

5. Bank OCBC-NISP perlu meningkatkan tingkat kesehatan dari segi Liquidity, terutama dengan melakukan upaya peningkatan akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumbersumber pendanaan lainnya karena Bank OCBC-NISP diindikasikan mengalami permasalahan likuiditas seperti menurunnya kecukupan likuiditas (liquidity shortage) sehingga diperkirakan akan mempengaruhi cash

flow jangka pendek;

6. Penelitian lebih mendalam perlu dilakukan terutama dalam penilaian terhadap aspek Manajemen, karena pada penelitian ini penilaian terhadap aspek manajemen mempergunakan asumsi-asumsi berdasarkan pertimbangan peneliti, sehingga diupayakan agar penilaian dari aspek manajemen perlu dikaji lebih


(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 84

Universitas Kristen Maranatha lanjut. Selain itu penelitian lebih lanjut perlu dilakukan terutama pengukuran yang lebih mendalam pada metode CAMEL ini dengan memperhitungkan indikator-indikator yang lebih lengkap.


(20)

85 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bank OCBC-NISP (2009). Laporan keuangan Bank OCBC-NISP tahun 2007-2008, diakses dari http://ocbc.nisp.com.

Darsono dan Ashari. (2005). Analisis Laporan Keuangan. Erlangga, Jakarta.

Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Ghalia Indonesia, Bogor.

Kuncoro, Mudrajad., dan Suhardjono. (2002). Manajemen Perbankan: Teori dan

Aplikasi. BPFE, Yogyakarta.

Sawir, Agnes. (2005). Analisis kinerja keuangan dan perencanaan keuangan

perusahaan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Siamat, Dahlan. (1999). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Kelima. LP-FE Universitas Indonesia, Jakarta.

Siamat, Dahlan. (1995). Manajemen Bank Umum. Intermedia, Jakarta.

Sinungan, Muchdarsyah. (1997). Manajemen Dana Bank. PT. Bumi Aksara, Jakarta. Surifah. (1999). Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kebangkrutan Bank.

Gramedia, Jakarta.

Swasembada. (2005). Majalah Swasembada. Yayasan Sembada Swakarya, Jakarta. Taswan. (2006). Manajemen Perbankan. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif mengenai kesehatan perusahaan sehingga perusahaan yang bersangkutan dapat mengelola perusahaannya dengan baik dalam menentukan strategi dan kebijaksanaan dimasa yang akan datang dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja perbankan ditinjau dari tingkat kesehatan perbankan. 3. Bagi Pihak lain

Sebagai tambahan ilmu dalam memahami bidang perbankan khususnya mengenai kesehatan perbankan sehingga dapat dijadikan informasi agar lebih selektif dalam mempercayakan dananya kepada suatu bank.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan atas hasil penilaian tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP pada Tahun 2007 dan 2008 dengan menggunakan Metode CAMEL dapat disimpulkan;

1. Tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP dari segi Capital dengan nilai CAR mengalami peningkatan dari Tahun 2007 yaitu sebesar 16,79% menjadi 17,66% pada Tahun 2008, dengan peringkat sangat sehat.

2. Tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP dan segi Assets dengan nilai BDR mengalami peningkatan dari Tahun 2007 yaitu sebesar 2,35% menjadi 2,54% pada Tahun 2008, sedangkan nilai CAD tidak mengalami perubahan dari Tahun 2007 sampai 2008 yaitu sebesar 100,44%.

3. Tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP dan segi Management yang dilakukan dengan mempergunakan penilaian secara asumsi, diperoleh nilai Manajemen Umum mengalami penurunan dari Tahun 2007 yaitu sebesar 38 menjadi 35 pada Tahun 2008, begitu juga nilai Manajemen Risiko mengalami penurunan dari Tahun 2007 yaitu sebesar 59 menjadi 57 pada Tahun 2008

4. Tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP dan segi Earnings, dengan nilai ROA mengalami peningkatan dari Tahun 2007 yaitu sebesar 0,86% menjadi 0,93% pada Tahun 2008, sedangkan nilai BOPO mengalami penurunan dari Tahun 2007 yaitu sebesar 81,59% menjadi 76,21% pada Tahun 2008.


(3)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 82

Universitas Kristen Maranatha

5. Tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP dan segi Liquidity, dengan nilai LDR mengalami penurunan dari Tahun 2007 yaitu sebesar 70,16% menjadi 63,24% pada Tahun 2008, sedangkan nilai CAD tidak mengalami perubahan dari Tahun 2007 sampai 2008 yaitu sebesar 0,0%.

6. Tingkat kesehatan Bank OCBC-NISP secara keseluruhan pada Tahun 2007 dan 2008 mengalami penurunan yang termasuk pada peringkat cukup sehat berdasarkan jumlah perkalian kredit dan bobot pada Tahun 2007 yaitu sebesar 79,5 dan Tahun 2008 yaitu sebesar 79,1.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bank OCBC-NISP perlu mempertahankan tingkat kesehatan dari segi Capital, terutama dengan melakukan pengendalian terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) maupun penambahan modal.

2. Untuk menghadapi dampak krisis keuangan global dan dalam rangka mendorong pergerakan sektor riil, diperlukan peran yang lebih besar dari perbankan melalui pembiayaan kepada dunia usaha, oleh karena itu Bank OCBC-NISP perlu mempertahankan tingkat kesehatan dari segi Assets, terutama dengan mempertahankan kemampuan dalam melakukan pembiayaan pada kondisi krisis Bank dengan meningkatkan efisiensi dan tetap menerapkan manajemen risiko yang memadai. Upaya untuk meningkatkan efisiensi antara lain dilakukan dengan meninjau pengaturan mengenai penetapan kualitas aktiva, cara


(4)

perhitungan agunan sebagai pengurang penyisihan penghapusan aktiva dan penetapan properti terbengkalai.

3. Bank OCBC-NISP perlu meningkatkan tingkat kesehatan dari segi Management karena hasil penilaian manajemen Bank OCBC-NISP yang mengalami penurunan dari Tahun 2007 sampai 2008. Hal ini dapat diupayakan dengan meningkatkan fungsi audit intern, penyempurnaan pemisahan tugas, dan peningkatan efektivitas tindakan korektif berdasarkan temuan audit seperti lemahnya penerapan pengendalian intern (internal control);

4. Bank OCBC-NISP perlu mempertahankan tingkat kesehatan dari segi Earnings, terutama dengan melakukan pengendalian terhadap penerapan manajemen resiko yang lebih ketat dengan melakukan penanganan kredit bermasalah secara intensif dan efektif apabila bank menghadapi permasalahan faktor kualitas aset seperti meningkatnya jumlah kredit bermasalah karena diperkirakan berpengaruh secara signifikan kepada faktor lain.

5. Bank OCBC-NISP perlu meningkatkan tingkat kesehatan dari segi Liquidity, terutama dengan melakukan upaya peningkatan akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumbersumber pendanaan lainnya karena Bank OCBC-NISP diindikasikan mengalami permasalahan likuiditas seperti menurunnya kecukupan likuiditas (liquidity shortage) sehingga diperkirakan akan mempengaruhi cash

flow jangka pendek;

6. Penelitian lebih mendalam perlu dilakukan terutama dalam penilaian terhadap aspek Manajemen, karena pada penelitian ini penilaian terhadap aspek manajemen mempergunakan asumsi-asumsi berdasarkan pertimbangan peneliti,


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 84

Universitas Kristen Maranatha

lanjut. Selain itu penelitian lebih lanjut perlu dilakukan terutama pengukuran yang lebih mendalam pada metode CAMEL ini dengan memperhitungkan indikator-indikator yang lebih lengkap.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Bank OCBC-NISP (2009). Laporan keuangan Bank OCBC-NISP tahun 2007-2008, diakses dari http://ocbc.nisp.com.

Darsono dan Ashari. (2005). Analisis Laporan Keuangan. Erlangga, Jakarta.

Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Ghalia Indonesia, Bogor.

Kuncoro, Mudrajad., dan Suhardjono. (2002). Manajemen Perbankan: Teori dan

Aplikasi. BPFE, Yogyakarta.

Sawir, Agnes. (2005). Analisis kinerja keuangan dan perencanaan keuangan

perusahaan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Siamat, Dahlan. (1999). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Kelima. LP-FE Universitas Indonesia, Jakarta.

Siamat, Dahlan. (1995). Manajemen Bank Umum. Intermedia, Jakarta.

Sinungan, Muchdarsyah. (1997). Manajemen Dana Bank. PT. Bumi Aksara, Jakarta. Surifah. (1999). Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kebangkrutan Bank.

Gramedia, Jakarta.

Swasembada. (2005). Majalah Swasembada. Yayasan Sembada Swakarya, Jakarta. Taswan. (2006). Manajemen Perbankan. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.