Analisis Kapasitas Daya Dukung dan Penurunan Pondasi Kelompok Tiang Bor Akibat Beban Aksial Pada Proyek Grha Widya Maranatha.

(1)

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN

PONDASI KELOMPOK TIANG BOR AKIBAT BEBAN

AKSIAL PADA PROYEK GRHA WIDYA MARANATHA

Rolan Rolando NRP : 0021132

Pembimbing Tugas Akhir: Herianto Wibowo,Ir.,MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

ABSTRAK

Pembangunan perluasan gedung kampus Universitas Kristen Maranatha menggunakan pondasi single bored pile untuk mendukung beban kolom struktur yang berdiameter 120 cm . Penulis dalam Tugas Akhir ini melakukan studi perbandingan dengan menggunakan pondasi kelompok tiang dengan diameter 40cm, 60cm dengan kedalaman ujung tiang 20 m untuk memikul beban kolom struktur (aksial) tersebut serta menganalisa penurunan kelompok tiang akibat beban kolom struktur (aksial)

Perhitungan dilakukan pada dua lokasi bor, yaitu bor 1 dan bor 3 dengan keadaan tanah tiap bor yang berbeda-beda disebabkan oleh keadaan muka tanah asli, dimana muka tanah asli pada bor1 adalah +2.45 m dan bor 3 adalah – 0.45 m dimana cut off level pondasi pada bor 1 pada kedalaman 9 m (tinggi basement) dan bor 3 pada kedalaman 7 m (tinggi basement) dari muka tanah asli.

Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui bahwa pada bor 1 beban kolom struktur tersebut dapat dipikul oleh konfigurasi kelompok tiang 3x3 diameter tiang spacing 2D dengan penurunan sebesar 345.501 mm dan pada bahwa pada bor 3 beban kolom struktur tersebut dapat dipikul oleh konfigurasi kelompok tiang 3x3 diameter tiang spacing 2.5D dengan penurunan sebesar 341.26 mm dan pada kesimpulan dapat menggunakan konfigurasi konfigurasi kelompok tiang dengan spacing terkecil dengan alasan ekonomis karena semakin besar spacing semakin luas pilecap tersebut.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ……….i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ………..ii

ABSTRAK……….iii

DAFTAR ISI ……….iv

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ……….x

DAFTAR GAMBAR………...xiii

DAFTAR TABEL………...xvi

DAFTAR LAMPIRAN………...xix

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………..……..1

1.2 Maksud dan Tujuan ………. .2

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan……….…....2

1.4 Sistematika Pembahasan……….……. .3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Dan Fungsi Pondasi Tiang………...4

2.1.1 Definisi Pondasi Tiang………..………....4

2.1.2 Fungsi Pondasi Tiang ………...4

2.2 Cara Pelaksanaan Pondasi Tiang Bor…..………..5

2.2.1 Keuntungan Pondasi Tiang Bor……...……….6

2.2.2 Kerugian Pondasi Tiang Bor……….7

2.2.3 Penggunaan Pondasi Tiang Bor………8


(3)

2.2.4 Alat-alat Pondasi Tiang Bor………..8

2.2.5 Pelaksanaan Pondasi Tiang Bor……….12

2.2.5.1 Pemboran………12

2.2.5.2 Pembesian ……….14

2.2.5.3 Pengecoran Beton……….……..15

2.2.6 Pengendalian Mutu Pondasi Tiang Bor……….………..18

2.2.6.1 Kondisi Tanah………....18

2.2.6.2 Inspeksi Lubang Bor……….…….19

2.2.6.3 Pemeriksaan Tulangan………...19

2.2.6.4 Pemeriksaan Mutu Beton………...19

2.3. Konfigurasi Kelompok Tiang……….…………20

2.4 Efesiensi Pondasi Kelompok Tiang……….……....22

2.4.1 Efesiensi Formula Sederhana……….…22

2.4.2 Efesiensi Formula Fled………..23

2.4.3 Efesiensi Formula Converse-Labarre……….…24

2.4.4 Efesiensi Formula Los Angeles……….24

2.4.5 Efesiensi Formula Seiler-Keeney……….……….24

2.5 Menentukan Parameter Tanah ……….…..25

2.5.1 Klasifikasi Tanah ………..25

2.5.2 Gradasi dan Plastisitas………25

2.5.3 Berat Satuan Tanah (γ)………...27

2.5.4 Sudut Geser Dalam (φ)………..….27

2.5.5 Kohesi Tanah ( c )……….28


(4)

2.6.1 Kapasitas Tahanan Ujung (Qp)………..29

2.6.1.1 Pada Tanah Pasir………..……29

2.6.1.2 Pada Tanah Lempung……….………..32

2.6.2 Kapasitas Tahanan Selimut (Qs)………..33

2.6.2.1 Pada Tanah Pasir………..33

2.6.2.2 Pada Tanah Lempung……….…….35

2.7 Penurunan Pondasi Kelompok Tiang Bor……….37

2.7.1 Penurunan Pondasi Tiang Tunggal………..38

2.7.2 Penurunan Pondasi Kelompok Tiangl………….…………41

2.7.3 Penurunan Akibat Konsolidasi………42

2.7.3.1 Tegangan Mindlin………43

BAB 3 STUDI KASUS 3.1 Deskripsi Masalah………...47

3.2 Data Beban……….….48

3.3 Data Tanah………..…50

3.3.1 Kondisi Tanah Di lapangan………..……….…50

3.3.2 Nilai N-SPT……….……..54

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Menentukan Parameter-parameter Tanah ………..56

4.2 Efisiensi Kelompok Tiang (η) ………42

4.2.1 Konfigurasi Kelompok Tiang 1x2………64

4.2.2 Konfigurasi Kelompok Tiang 1x2………65

4.2.3 Konfigurasi Kelompok Tiang 1x2………66


(5)

4.2.5 Konfigurasi Kelompok Tiang 1x2………67

4.3 Menghitung Kapasitas Kelompok Tiang (ΣQu) ………...69

4.3.1 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang Tunggal ………69

4.3.2 Menghitung Kapasitas Daya Dukung Kelompok Tiang ……69

4.4 Penurunan Pondasi Kelompok Tiang………….………...113

4.4.1 Penurunan Pondasi Kelompok Tiang Bor 1………....……..113

4.4.1.1 Penurunan Elastis Tiang Tunggal……….114

4.4.1.2 Penurunan Elastis Kelompok Tiang………..116

4.4.2 Penurunan Pondasi Kelompok Tiang Bor 3………...……..121

4.4.2.1 Penurunan Tiang Elastis Tunggal……….122

4.4.2.2 Penurunan Elastis Kelompok Tiang………..124

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………129

5.2 Saran………130

DAFTAR PUSTAKA ………131

LAMPIRAN ………..……….132


(6)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

Ap : Luas penampang

AASTHO : American Association of States Highway and Transportation Officials

Bg : Lebar kelompok tiang b : Lebar balok

Cc :Nilai banding kompresi

CL : Lempung organik plastisitas sedang sampai rendah

Cp : koefesien Empiris

c : Kohesi tanah

cu : Kohesi tanah undrained D : Diameter Tiang

DL : Beban mati Sruktur Ep : modulus elasitas tanah Es : Modulus young eo : Angka pori

f : Gesekan selimut tiang Iws : Faktor pengaruh Kz : Koefesien tegangan

L : Tinggi tiang

Lg : Panjang kelompok blok

m : Banyak tiang berdasarkan baris


(7)

N : Nilai N-SPT

Ncor : Nilai N-SPT Yang Telah Dikoreksi n : Banyak tiang berdasarkan kolom Po : Tegangan overburden tanah p : Keliling Tiang

qc : Tegangan ujung tanah qp : Tegangan ujung tiang

Qp : Kapasitas tahanan ujung tiang Qs : Kapasitas tahanan selimut tiang Qu : Kapasitas daya dukung tiang

S : Penurunan total pondasi tiang tunggal Sc : Penurunan Konsolidasi Se : Penurunan elastik

Sg : Penurunan Pondasi Kelompok Tiang Ss : Penurunan akibat deformasi tiang tunggal Sp : Penurunan ujung tiang

Sps : Penurunan tiang akibat beban yang dialihkan sepanjang tiang SW : Pasir kerikilan

SDL : Beban tambahan pada struktur (Super death load) wn : Kadar air alami

α : Faktor koresi ∆H : Segmen tebal tanah ∆L : Segmen panjang tiang γ : Berat jenis tanah


(8)

γbeton : Berat jenis beton

σvo’ : Tegangan efektif vertikal µs : Poisson rasio tanah φ : Sudut geser tanah

η : Efisiensi Kelompok Tiang


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Calwed Model 200 - CH Crane ………..9

Gambar 2.2 Hill Side Drilling Rig ………..9

Gambar 2.3 Bucket Auger Dengan Hinged Reamer (a) Tampak Dalam Dari Bucket Auger Dengan Hinged Reamer (b)………10

Gambar 2.4 Drill Bucket ……….……..10

Gambar 2.5 Auger Berbentuk Spiral ……….11

Gambar 2.6 Core Barrels ………...………. …….11

Gambar 2.7 Multitoler ……….……..11

Gambar 2.8 Mengatur Letak Mata pisau (a) Cassing Baja Sementara Diatur Crane Untuk Masuk Ke Lubang Tiang Bor (b)………..…13

Gambar 2.9 Pengeboran Dilanjutkan Dengan Mengambil Tanah Ke Atas Menggunakan Drill Bucket (a) Pengeboran Telah Selesai (b …...13

Gambar 2.10 Semua Sedimen Di Bawah Lubang Dibawa Keluar Dengan Cleaning Bucket (a) Kerangka Baja Diturunakan Kedalam Lubang Dengan Bantuan Crane (b) Pembesian Telah Selesai (c)14 Gambar 2.11 Mengatur Letak Pipa Tremie Didalam Lubang 10 cm Di Atas Dari Bawah Lubang (a) Pengecoran Beton Telah Siap..16

Gambar 2.12 Beton Dari Truk (Mixer) Didekatkan Ke Lubang (a) Beton Telah Masuk Kedalam Lubang Melalaui Pipa Tremie………..………..17

Gambar 2.13 Konfigurasi Kelompok Tiang ……….……..21


(10)

Gambar 2.15 Hubungan Nilai N-SPT Dengan Sudut Geser Tanah Dalam (φ)…28 Gambar 2.16 Hubungan Nilai N-SPT Dengan Kohesi Tanah Undrained (cu)…28 Gambar 2.17 Hubungan Nilai N-SPT Dengan Tahanan Ujung Ultimate (qp)…31 Gambar 2.18 Hubungan Nilai N-SPT Dengan Tahanan Selimut Ultimate (f)…34

Gambar 2.19 Hubungan Antara Kohesi Undrained dan Faktor Adhesi……..…36

Gambar 2.20 Sistem Tanah Untuk Menghitung Tegangan Tanah Menggunakan Pemecahan Mindlin (sumber Geddes 1966)………..………44

Gambar 2.21 Hubungan Cc/1+eo Dengan Kadar Air Alami Tanah (Wn)……...46

Gambar 3.1 Distribusi Beban Kolom ……….……..48

Gambar 3.2 Data N-SPT Bor 1 ……….50

Gambar 3.3 Data N-SPT Bor 2 ………..………..51

Gambar 3.4 Data N-SPT Bor 3 ………..………..52

Gambar 3.5 Penampang Melintang Perlapisan Tanah………...……...53

Gambar 4.1 Grafik Hubungan Efisiensi Pondasi Kelompok Tiang Dengan Spacing……….……..68

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Kedalaman Dengan Qs Pada Diameter Tiang Tunggal 40 cm Bor 1………84

Gambar 4.3 Grafik Hubungan Kedalaman Dengan Qs Pada Diameter Tiang Tunggal 60 cm Bor 3 ………86

Gambar 4.4 Hubungan Kedalaman Dengan Qs Pada Tiang Tunggal 40 cm Bor 3 ………..………...98

Gambar 4.5 Hubungan Kedalaman Dengan Qs Pada Tiang Tunggal 60 cm Bor 3 ……….……….100 Gambar 4.6 Grafik Hubungan Tahanan Ujung (Qp) Dengan Diameter Pada


(11)

Bor 1………..……….102 Gambar 4.7 Grafik Hubungan Tahanan Ujung (Qp) Dengan Diameter Pada Bor 3………..……….103 Gambar 4.8 Grafik Kapasitas Tahanan Ujung Tiang Tunggal (Qp) Rata-rata

Pada Bor 1 Dan 3 ………..…………106 Gambar 4.9 Grafik Kapasitas Tahanan Selimut Tiang Tunggal (Qs) Rata-rata

Pada Bor 1 Dan 3 ………..107 Gambar 4.10 Grafik Hubungan Qall Dengan Diameter Tiang Pada Bor 1….110 Gambar 4.11 Grafik Hubungan Qall Dengan Diameter Tiang Pada Bor 3….112 Gambar 4.12 Grafik Hubungan Konfigurasi Tiang Dengan S Total D 40 cm

Pada Bor 1……….……….119 Gambar 4.13 Grafik Hubungan Konfigurasi Tiang Dengan S Total D 60 cm

Pada Bor 1……….120 Gambar 4.14 Grafik Hubungan Konfigurasi Tiang Dengan S Total D 40 cm

Pada Bor 3……….127 Gambar 4.15 Grafik Hubungan Konfigurasi Tiang Dengan S Total D 60 cm


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Klasifikaasi Group Tanah Menurut ASTM…. ………..26

Tabel 2.2 Berat Satuan Dan Kadar Air Menurut AASSTHO ………...27

Tabel 2.3 Harga Cp (sumber Vesic)………...39

Tabel 2.4 Parameter Elastis Tanah………..………...40

Tabel 2.5 Tegangan Titik Mindlin………... ……….45

Tabel 4.1 Data N-SPT Bor 1……….. ………...57

Tabel 4.2 Parameter Tanah Bor 3……….…. ………..61

Tabel 4.3 Data N-SPT Bor 3………..62

Tabel 4.4 Parameter Tanah Bor 3……….……….. …….………..63

Tabel 4.5 Efisiensi Pondasi Kelompok Tiang………….. ……….68

Tabel 4.6 Nilai Qs Tiang Tunggal Dengan Kedalaman Pada Bor 1………..82

Tabel 4.7 Nilai Qs Kumulatif Tiang Tunggal Dengan Berbagai Rumu D 40 cm Bor 1 ……….………..83

Tabel 4.8 Nilai QS Kumulatif Tiang Tunggal Dengan Berbagai Rumus D 60 cm Bor 3 ……. ……….. ………..85

Tabel 4.10 Nilai Qs Kumulatif Tiang Tunggal Dengan Berbagai Rumus D 40 cm Bor 3……….…. ……….97

Tabel 4.11 Nilai Qs Kumulatif Tiang Tunggal Dengan Dangan Berbagai Rumus D 60 cm Bor 3 ………..99


(13)

Tabel 4.13 Tahanan Ujung (Qp) Dan Tahanann Selimut (Qs) Rata-rata …..105 Tabel 4.14 Beban Yang Dizinkan Untuk Pondasi Kelompok Tiang Pada

Bor 1……….109

Tabel 4.15 Beban Yang Dizinkan Untuk Pondasi Kelompok Tiang Pada

Bor 3……….101

Tabel 4.16 Penurunan Elastis Pondasi Kelompok Tiang Bor 1 Diameter

40 cm………118

Tabel 4.17 Penurunan Elastis Pondasi Kelompok Tiang Bor 1 Diameter

60 cm………118

Tabel 4.18 Penurunan Total Pondasi Kelompok Tiang D = 40 cm Pada

Bor 1………119 Tabel 4.19 Penurunan Total Pondasi Kelompok Tiang D = 60 cm Pada

Bor 1………120 Tabel 4.20 Penurunan Elastis Pondasi Kelompok Tiang Bor 3 Diameter

40 cm ………...126 Tabel 4.21 Penurunan Elastis Pondasi Kelompok Tiang Bor 3 Diameter

60 cm ………...126 Tabel 4.22 Penurunan Total Pondasi Kelompok Tiang D = 40 cm Pada

Bor 3………127 Tabel 4.23 Penurunan Total Pondasi Kelompok Tiang D = 40 cm Pada


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Data N-SPT Bor 1 ………132

Lampiran 2 Data N-SPT Bor 2 ………133


(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pondasi merupakan bagian bawah dari struktur bangunan yang mempunyai

fungsi sebagai penerus beban dalam arah vertikal maupun horisontal.

Kriteria pemilihan jenis pondasi tergantung pada jenis lapisan tanah dimana

bangunan itu berdiri artinya sebelum memberikan putusan menentukan jenis

pondasi terlebih dahulu harus mengetahui kondisi tanah yaitu yang menyangkut

jenis lapisan tanah, kedalaman lapisan tanah keras atau mengetahui pada lapisan


(16)

akibat bangunan atas juga sangat menentukan jenis pondasi disamping itu juga harus diperhatikan juga bangunan-bangunan yang telah ada berdiri (existing structure) yang berada disekitar banginan yang akan dibangun

Pondasi tiang merupakan jenis pondasi dalam yang mempunyai daya dukung lebih besar jika dibandingkan dengan jenis pondasi dangkal pada

umumnya, hal ini dikarenakan pondasi ini diletakan pada lapisan tanah keras atau biasa disebut lapisan cadas, pada pelaksanaannya dapat digunakan tiang tunggal atau kelompok tiang. Artinya bahwa pondasi yang digunakan untuk mendukung beban dapat dipasang satu batang atau lebih.

1.2Maksud dan Tujuan Penulisan

Maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah melakukan studi perbandingan berbagai cara menghitung kapasitas kelompok tiang akibat beban aksial dan penurunan kelompok tiang akibat beban aksial.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Adapun beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini antara lain meliputi :

1. Menganalisa kapasitas daya dukung kelompok tiang akibat beban aksial tanpa memperhitungkan pengaruh pile cap terhadap pondasi

2. Menganalisa penurunan akibat beban aksial yang terjadi

3. Data-data tanah dipergunakan adalah data tanah yang berlokasi di Universitas Kristen Maranatha, Bandung terdapat 2 titik lubang bor

4. Pondasi dengan konfigurasi pondasi kelompok tiang (1x2, 1x3, 2x2, 2x3, 3x3) 5. Cara yang dipakai untuk menghitung kapasitas kelompok tiang Shio dan


(17)

6. Efisiensi konfigurasi kelompok tiang memakai formula Converse-Labarre. 1.4 Sistematika Pembahasan

BAB 1 : PENDAHULUAN

Mengenai latar belakang masalah, maksud dan tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, sistematika pembahasan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Mengenai landasan teori, contoh masalah yang ada, serta data-data yang mendukung.

BAB 3 : STUDI KASUS

Berupa data-data proyek yang digunakan untuk menganalisa kapasitas daya dukung kelompok tiang dan penurunannya di proyek Grha Widya Maranatha, Bandung.

BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Menganalisa kapasitas daya dukung kelompok tiang dan

penurunannya di proyek Grha Widya Maranatha, Bandung.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN


(18)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis untuk dapat memikul beban kolom sebesar 1204 ton maka dapat memakai konfigurasi tiang sebagai berikut :

Pada Bor 1:

- Konfigurasi Kelompok Tiang 3x3 diameter tiang 60 cm ; spacing 2 D - Konfigurasi Kelompok Tiang 2x3 diameter tiang 60 cm ; spacing 2.5 D - Konfigurasi Kelompok Tiang 3x3 diameter tiang 60 cm ; spacing 2.5 D - Konfigurasi Kelompok Tiang 2x3 diameter tiang 60 cm ; spacing 3 D - Konfigurasi Kelompok Tiang 3x3 diameter tiang 60 cm ; spacing 3 D


(19)

Pada Bor 3:

- Konfigurasi Kelompok Tiang 3x3 diameter tiang 60 cm ; spacing 2.5 D - Konfigurasi Kelompok Tiang 3x3 diameter tiang 60 cm ; spacing 3 D Untuk Penurunan Pada Bor 1 :

D = 40 cm

Terbesar pada konfigurasi 3x3 sebesar 154.32 mm Terkecil pada konfigurasi 1x2 sebesar 49.8 mm D = 60 cm

Terbesar pada konfigurasi 3x3 sebesar 345.5 mm Terkecil pada konfigurasi 1x2 sebesar 64.3 mm Untuk Penurunan Pada Bor 3 :

D = 40 cm

Terbesar pada konfigurasi 3x3 sebesar 154.32 mm Terkecil pada konfigurasi 1x2 sebesar 48.8 mm D = 60 cm

Terbesar pada konfigurasi 3x3 sebesar 341.26 mm Terkecil pada konfigurasi 1x2 sebesar 64.25 mm

5.2 Saran

Dalam kenyataan di lapangan bahwa di kedalaman 20 m tidak dapat dibor lagi karena terdapat batu yang sangat keras, maka tidak dapat menggunakan tiang yang lebih panjang dari 20m dan untuk alasan pelaksanaan dan ekonomis maka dapat dipakai satu tiang tunggal untuk pelaksanan proyek di Graha Widya Maranatha, Bandung.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

1. A.Verruijt, F.L. Beringen, dan E.H Deleeuw, (1982) Penetration Testing, A.A Balkema, Rotterdam.

2. Bowles, Joseph E. (1986), Analisa dan Desain Pondasi Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

3. Bowles, Joseph E. (1986), Analisa dan Desain Pondasi Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

4. Caisson Dimensi, (2004), Brosur Caisson Dimensi, Jakarta .

5. Das, Braja M. (1985), Mekanika Tanah- Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis, Jilid 2, Terjemahan Noor Endah Mochtar, Ir.,M.Sc.,Ph.D, dan Indra Swurya B Mochtar, Ir.,M.Sc.,Ph.D. Principles of Geotechnical Engineering, Penerbit Erlangga, Jakarta.

6. Donald P Coduto, (2001), Foundation Design-Principles and Practice, Prentice-Hall.inc, New Jersey.

7. Guy Sanglerat, (1972), The Penometer and Soil Exploration, Elsevier Publising Company, Amsterdam

8. Guy Sanglerat, (1989), Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, Penerbit Erlangga, Jakarta

9. H.G Poulos dan E.H, Davis. (1980), Pile Foundation Analysis and Design, John Wiley and Sons, New york.

10. Michael Carter dan Stephen P Bentley. (1991) Correlation of Soil Properties, Pentech Press, London.

11. M.J.Tomlinson. Pile Design and Construction Practises.

12. Rahardjo P.P, Manual Pondasi Tiang, GEC UNPAR, Bandung.

13. Rahardjo P.P. (2001) In Situ Testing and Soil Properties Correlation, GEC UNPAR, Bandung.

14. Surya,I. Diktat Kuliah Mekanika Tanah, UKM, Bandung. 15. Shamser Prakash, (1981), Soil Dynamic, Mcgraw-Hill.inc


(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pondasi merupakan bagian bawah dari struktur bangunan yang mempunyai fungsi sebagai penerus beban dalam arah vertikal maupun horisontal.

Kriteria pemilihan jenis pondasi tergantung pada jenis lapisan tanah dimana bangunan itu berdiri artinya sebelum memberikan putusan menentukan jenis pondasi terlebih dahulu harus mengetahui kondisi tanah yaitu yang menyangkut jenis lapisan tanah, kedalaman lapisan tanah keras atau mengetahui pada lapisan tanah dan muka airnya, demikian juga pengaruh beban kerja atau pengaruh beban


(2)

akibat bangunan atas juga sangat menentukan jenis pondasi disamping itu juga harus diperhatikan juga bangunan-bangunan yang telah ada berdiri (existing structure) yang berada disekitar banginan yang akan dibangun

Pondasi tiang merupakan jenis pondasi dalam yang mempunyai daya dukung lebih besar jika dibandingkan dengan jenis pondasi dangkal pada

umumnya, hal ini dikarenakan pondasi ini diletakan pada lapisan tanah keras atau biasa disebut lapisan cadas, pada pelaksanaannya dapat digunakan tiang tunggal atau kelompok tiang. Artinya bahwa pondasi yang digunakan untuk mendukung beban dapat dipasang satu batang atau lebih.

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan

Maksud dan tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah melakukan studi perbandingan berbagai cara menghitung kapasitas kelompok tiang akibat beban aksial dan penurunan kelompok tiang akibat beban aksial.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Adapun beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini antara lain meliputi :

1. Menganalisa kapasitas daya dukung kelompok tiang akibat beban aksial tanpa memperhitungkan pengaruh pile cap terhadap pondasi

2. Menganalisa penurunan akibat beban aksial yang terjadi

3. Data-data tanah dipergunakan adalah data tanah yang berlokasi di Universitas Kristen Maranatha, Bandung terdapat 2 titik lubang bor

4. Pondasi dengan konfigurasi pondasi kelompok tiang (1x2, 1x3, 2x2, 2x3, 3x3) 5. Cara yang dipakai untuk menghitung kapasitas kelompok tiang Shio dan


(3)

6. Efisiensi konfigurasi kelompok tiang memakai formula Converse-Labarre. 1.4 Sistematika Pembahasan

BAB 1 : PENDAHULUAN

Mengenai latar belakang masalah, maksud dan tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, sistematika pembahasan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Mengenai landasan teori, contoh masalah yang ada, serta data-data yang mendukung.

BAB 3 : STUDI KASUS

Berupa data-data proyek yang digunakan untuk menganalisa kapasitas daya dukung kelompok tiang dan penurunannya di proyek Grha Widya Maranatha, Bandung.

BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Menganalisa kapasitas daya dukung kelompok tiang dan

penurunannya di proyek Grha Widya Maranatha, Bandung. BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN


(4)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis untuk dapat memikul beban kolom sebesar 1204 ton maka dapat memakai konfigurasi tiang sebagai berikut :

Pada Bor 1:

- Konfigurasi Kelompok Tiang 3x3 diameter tiang 60 cm ; spacing 2 D - Konfigurasi Kelompok Tiang 2x3 diameter tiang 60 cm ; spacing 2.5 D - Konfigurasi Kelompok Tiang 3x3 diameter tiang 60 cm ; spacing 2.5 D - Konfigurasi Kelompok Tiang 2x3 diameter tiang 60 cm ; spacing 3 D - Konfigurasi Kelompok Tiang 3x3 diameter tiang 60 cm ; spacing 3 D


(5)

Pada Bor 3:

- Konfigurasi Kelompok Tiang 3x3 diameter tiang 60 cm ; spacing 2.5 D - Konfigurasi Kelompok Tiang 3x3 diameter tiang 60 cm ; spacing 3 D

Untuk Penurunan Pada Bor 1 :

D = 40 cm

Terbesar pada konfigurasi 3x3 sebesar 154.32 mm Terkecil pada konfigurasi 1x2 sebesar 49.8 mm D = 60 cm

Terbesar pada konfigurasi 3x3 sebesar 345.5 mm Terkecil pada konfigurasi 1x2 sebesar 64.3 mm

Untuk Penurunan Pada Bor 3 :

D = 40 cm

Terbesar pada konfigurasi 3x3 sebesar 154.32 mm Terkecil pada konfigurasi 1x2 sebesar 48.8 mm D = 60 cm

Terbesar pada konfigurasi 3x3 sebesar 341.26 mm Terkecil pada konfigurasi 1x2 sebesar 64.25 mm

5.2 Saran

Dalam kenyataan di lapangan bahwa di kedalaman 20 m tidak dapat dibor lagi karena terdapat batu yang sangat keras, maka tidak dapat menggunakan tiang yang lebih panjang dari 20m dan untuk alasan pelaksanaan dan ekonomis maka dapat dipakai satu tiang tunggal untuk pelaksanan proyek di Graha Widya Maranatha, Bandung.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. A.Verruijt, F.L. Beringen, dan E.H Deleeuw, (1982) Penetration Testing, A.A Balkema, Rotterdam.

2. Bowles, Joseph E. (1986), Analisa dan Desain Pondasi Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

3. Bowles, Joseph E. (1986), Analisa dan Desain Pondasi Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

4. Caisson Dimensi, (2004), Brosur Caisson Dimensi, Jakarta .

5. Das, Braja M. (1985), Mekanika Tanah- Prinsip-Prinsip Rekayasa

Geoteknis, Jilid 2, Terjemahan Noor Endah Mochtar, Ir.,M.Sc.,Ph.D, dan

Indra Swurya B Mochtar, Ir.,M.Sc.,Ph.D. Principles of Geotechnical Engineering, Penerbit Erlangga, Jakarta.

6. Donald P Coduto, (2001), Foundation Design-Principles and Practice,

Prentice-Hall.inc, New Jersey.

7. Guy Sanglerat, (1972), The Penometer and Soil Exploration, Elsevier Publising Company, Amsterdam

8. Guy Sanglerat, (1989), Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi, Penerbit Erlangga, Jakarta

9. H.G Poulos dan E.H, Davis. (1980), Pile Foundation Analysis and Design, John Wiley and Sons, New york.

10. Michael Carter dan Stephen P Bentley. (1991) Correlation of Soil Properties, Pentech Press, London.

11. M.J.Tomlinson. Pile Design and Construction Practises.

12. Rahardjo P.P, Manual Pondasi Tiang, GEC UNPAR, Bandung.

13. Rahardjo P.P. (2001) In Situ Testing and Soil Properties Correlation, GEC UNPAR, Bandung.

14. Surya,I. Diktat Kuliah Mekanika Tanah, UKM, Bandung. 15. Shamser Prakash, (1981), Soil Dynamic, Mcgraw-Hill.inc