Mahkamah Konstitusi Punya Peluang Uji Perppu No 4/2009.
:)c.jlltfl
/
(
" 17
1
2
18
J,1/1
3
19
Pl'b
PER UN
l«JMPAS
.
1?"l.w
:)t:.j/d,"'1
.--.
4
5
20
---
6
21
""'-.
'\ Mal
7
22
,
) ApI
~-..
(
'\
U
I\./I/I'S
'__.J .hIllJJ(
--. .----------
8
9
23
24
25
-. ..------..------
'Ml'l
JI//I
10
0
Jell
'"'1'1111
~NPA(j
11
26
13
27
0"~'-"-"-'...~_..,.
Ags
0
,,_) 'WillfJgu
SabCl!
12
Sep
14
28
OOkt
15
16
~1
ONov
.Des
~
DANG-UN DANG AN
Mahkamah Konstitusi Punya Peluang
Uji Perppu No 4/2Q09
-~-,-.
';;;;
.
JAKARTA, KOMPAS - -Hakim konstitusi Akil Mochtar, Selasa (29/9) di Gedung Mahkamah
Konstitusi, Jakarta, mengatakan,
terbuka peluang bagi MK untuk
menguji peraturan pemerintah
pengganti undang-undang. MK
tidak boleh terpaku dengan ketentuan, perppu hanya bisa diuji
melalui political review oleh Dewan Perwakilan Rakyat. MK harus mengikuti perkembangah
hukum ketatanegaraan.
Sebelumnya, Ketua MK Mahfud MD menegaskan, MK tidak
akan menerima pengujian terhadap Perppu Nomor 4 Tahun
2009 mengenai Perubahan atas
UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK yang diterbitkan 22
September lalu. Alasannya, MK
hanya bisa menguji UU dalam
arti formil (Kompas, 29/9).
Akil menyatakan, MK sebagai
pengawal konstitusi sekaligus pelindung hak konstitusional warga
negara seharusnya dapat menguji
perppu. Apalagi, saat ini tidak ada
lembaga negara yang dapat mengontrol penerbitan perppu.
MK dalam putusannya terdahuIu memang menyatakan, penerbitan perppu adalah hak subyektifPresiden. lni sesuai dengan
Pasal 22 UUD 1945 yang memberikan kewenangan kepada Presiden jika ada kegentingan memaksa. Namun, kata Akil,tak ada
satu ketentuan pun mengenai
kriteria kegentingan memaksa,
baik di UUD 1945 maupun UU.
"Perppu memang dibahas oleh
DPRpada masa sidang berlkutnya. Bisa diterima atau ditolak.
Tetapi; tidak dijelaskan masa sidang mana. Padahal, kemungkinan terjadi kerugian konstitusional warga negara sejak perppu
Kliping
itu diterbitkan. Tugas MK itu
melindungi hak konstitusional
warga," kata Akil.
Secara terpisah, ahli hukum
tata negara, Taufiqurrohman
Syahuri, dan pengajar Hukum
Tata Negara dari Universitas Andalas, Charles Simabura, menilai
bahwa perppu bisa dibawa ke
MK. Secara materiil, perppu
sarna dengan UU.
Selain itu, kata Taufiqurrohman, sekarang adalah saat tepat
untuk membuat kriteria tentang
ihwal kegentingan memaksa untuk penerbitan perppu.
S~lain putusan MK, kata dia,
pengaturan kriteria kegel}tingan
memaksa juga dapat dimuat dalam UU- tersendiri atau dimasukkan dalam revisi atas UU Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
gara semacam DPR atau MA lni
lembaga independen. KPK juga
Iembaga independen," tuturnya.
Jika perppu yang dikeluarkan
menyangkut langsung keberadaan lembaga negara atau lembaga
independen lain, itu akan menghilangkan esensi independensi
lembaga itu. "lstilahnya, constutional dictatorship (kediktatoran
konstitusional)," ujarnya.
Di Jakarta, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din
Syamsuddin juga menilai, penerbitan Perppu No 4/2009 merupakan langkah melemahkan
pemberantasan korupsi.
"Perppu itu bentuk intervensi
pemerintah sekaligus melemahkan independensi KPK," katanya.
Perppu itu juga menunjukkan,
pemerintah masih setengah hati
dalam pemberantasan korupsi.
(ANA/JON/NTA)
Charles juga mendorong hakim konstitusi membuat terobosan hukum terkait pengujian
perppu itu. "MK harus memastikan, apakah perppu bisa diuji di
lembaga itu atau tidak. lni diperlukan demi adanya kepastian
hukum," ujarnya.
Berpotensi komplikasi
Di Bandung, Jawa Barat, Selasa, mantan Ketua Mahkamah
Agung (MA) Bagir Manan menilai, Perppu No 4/2009 prematur.
Bahkan, perppu itu dikhawatirkan akan menimbuIkan komplikasi hukum di kemudian hari.
Bagir, yang juga guru besar
hukum tata negara dari Universitas Padjadjaran, menjelaskan,
perppu semestinya cuma mengatur ranah eksekutif atau pemerintahan. "Tidak bisa mene----'-'
- nyangkut
-~ soal kelembagaan
~
Humas
Unpad
2009p.----------------
.
/
(
" 17
1
2
18
J,1/1
3
19
Pl'b
PER UN
l«JMPAS
.
1?"l.w
:)t:.j/d,"'1
.--.
4
5
20
---
6
21
""'-.
'\ Mal
7
22
,
) ApI
~-..
(
'\
U
I\./I/I'S
'__.J .hIllJJ(
--. .----------
8
9
23
24
25
-. ..------..------
'Ml'l
JI//I
10
0
Jell
'"'1'1111
~NPA(j
11
26
13
27
0"~'-"-"-'...~_..,.
Ags
0
,,_) 'WillfJgu
SabCl!
12
Sep
14
28
OOkt
15
16
~1
ONov
.Des
~
DANG-UN DANG AN
Mahkamah Konstitusi Punya Peluang
Uji Perppu No 4/2Q09
-~-,-.
';;;;
.
JAKARTA, KOMPAS - -Hakim konstitusi Akil Mochtar, Selasa (29/9) di Gedung Mahkamah
Konstitusi, Jakarta, mengatakan,
terbuka peluang bagi MK untuk
menguji peraturan pemerintah
pengganti undang-undang. MK
tidak boleh terpaku dengan ketentuan, perppu hanya bisa diuji
melalui political review oleh Dewan Perwakilan Rakyat. MK harus mengikuti perkembangah
hukum ketatanegaraan.
Sebelumnya, Ketua MK Mahfud MD menegaskan, MK tidak
akan menerima pengujian terhadap Perppu Nomor 4 Tahun
2009 mengenai Perubahan atas
UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK yang diterbitkan 22
September lalu. Alasannya, MK
hanya bisa menguji UU dalam
arti formil (Kompas, 29/9).
Akil menyatakan, MK sebagai
pengawal konstitusi sekaligus pelindung hak konstitusional warga
negara seharusnya dapat menguji
perppu. Apalagi, saat ini tidak ada
lembaga negara yang dapat mengontrol penerbitan perppu.
MK dalam putusannya terdahuIu memang menyatakan, penerbitan perppu adalah hak subyektifPresiden. lni sesuai dengan
Pasal 22 UUD 1945 yang memberikan kewenangan kepada Presiden jika ada kegentingan memaksa. Namun, kata Akil,tak ada
satu ketentuan pun mengenai
kriteria kegentingan memaksa,
baik di UUD 1945 maupun UU.
"Perppu memang dibahas oleh
DPRpada masa sidang berlkutnya. Bisa diterima atau ditolak.
Tetapi; tidak dijelaskan masa sidang mana. Padahal, kemungkinan terjadi kerugian konstitusional warga negara sejak perppu
Kliping
itu diterbitkan. Tugas MK itu
melindungi hak konstitusional
warga," kata Akil.
Secara terpisah, ahli hukum
tata negara, Taufiqurrohman
Syahuri, dan pengajar Hukum
Tata Negara dari Universitas Andalas, Charles Simabura, menilai
bahwa perppu bisa dibawa ke
MK. Secara materiil, perppu
sarna dengan UU.
Selain itu, kata Taufiqurrohman, sekarang adalah saat tepat
untuk membuat kriteria tentang
ihwal kegentingan memaksa untuk penerbitan perppu.
S~lain putusan MK, kata dia,
pengaturan kriteria kegel}tingan
memaksa juga dapat dimuat dalam UU- tersendiri atau dimasukkan dalam revisi atas UU Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
gara semacam DPR atau MA lni
lembaga independen. KPK juga
Iembaga independen," tuturnya.
Jika perppu yang dikeluarkan
menyangkut langsung keberadaan lembaga negara atau lembaga
independen lain, itu akan menghilangkan esensi independensi
lembaga itu. "lstilahnya, constutional dictatorship (kediktatoran
konstitusional)," ujarnya.
Di Jakarta, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din
Syamsuddin juga menilai, penerbitan Perppu No 4/2009 merupakan langkah melemahkan
pemberantasan korupsi.
"Perppu itu bentuk intervensi
pemerintah sekaligus melemahkan independensi KPK," katanya.
Perppu itu juga menunjukkan,
pemerintah masih setengah hati
dalam pemberantasan korupsi.
(ANA/JON/NTA)
Charles juga mendorong hakim konstitusi membuat terobosan hukum terkait pengujian
perppu itu. "MK harus memastikan, apakah perppu bisa diuji di
lembaga itu atau tidak. lni diperlukan demi adanya kepastian
hukum," ujarnya.
Berpotensi komplikasi
Di Bandung, Jawa Barat, Selasa, mantan Ketua Mahkamah
Agung (MA) Bagir Manan menilai, Perppu No 4/2009 prematur.
Bahkan, perppu itu dikhawatirkan akan menimbuIkan komplikasi hukum di kemudian hari.
Bagir, yang juga guru besar
hukum tata negara dari Universitas Padjadjaran, menjelaskan,
perppu semestinya cuma mengatur ranah eksekutif atau pemerintahan. "Tidak bisa mene----'-'
- nyangkut
-~ soal kelembagaan
~
Humas
Unpad
2009p.----------------
.