Fitri Manis Manja.

RI~:PlJIJLIKA
.

o Minggu

Sabtu

12

13

27
OSep

----

- - -- -

""""'=
=="Halooo..." S;pa-;;n-ha-;;;i:Uu ~
memenuhi ruang ganti sebuah studio di daerah

Pengadegan, Jakarta Selatan. "Apa kabar? Aku

sambil makan ya," katanya lagi.

Mulutnya sibuk mengunyah dan tangannya asyik
memegang alat makan. Namun, gadis berambut
pendek ini tidak kehilangan gaya khasnya yang
.
ribut berisik dan mengundang tawa
"
,

-

14
28

OOkt

15


29

ONov

30

~ 31

ODes

"Aku sebena';';a manis manja pendia;;, 1~j-;;;:-j
Fitri. Setelah itu dia tertawa. Pernyataa1jt1-ya
~irevisi. Katanya, ia tidak selalu seramai p(Uah-

-.

---:===-

.


ale:
nya dz layar kaca. ~da m~sa~mas~ tertent
. ?"
za men~adz fJadzs tanpa
yz.
Kapan ztu. Kalau lagz mam game.s~m~1 geBlackberry. Kan harus konsentrasz, uJ
ya
..

lagi-lagi sambil ter~,wa.
il
II

a gadis itu adalah Fitri
Rakhmawati, mahasiswa
Komunikasi Universitas
Padjadjaran, kelahiran Bandung, 26
September 1987.
Namun,.orang boleh jadi bakallebih mengenalnya

dengan nama Fitri Tropica, julukan yang didapatnya
ketika masih aktif menjadi penyiar radio. Nama
Fitri melambung setelah lolos casting Extravaganza
ABC yang tayang di Trans TV.
Gaya khas dan suara yang melengking memang
membuat dia tampil beda. Kata Fitri, gayanya itu
tidak dibuat-buat. Dari dulu, dia memang begitu.

--

- -- - - ~- -

~eti~a !i~ri

menjadi I>enyiarradio Arda1!,.
-

FOTQ.FOTO:AMtN MADANI/REPUIliRA

Sedari kecil, putri pasangan Djumhawan aan

asa
Sutini Suryaman itu merasa terlahi 'r denga
percaya diri selangit. Jika temannya malulu
saat diminta maju ke depan kelas, tidak be u

I

dengan Fitri. Padahal, kedua orangtuanya t . ak
.

j.
.

.

me?-g~rahkan Fitri untuk berani tampil. Se ua
ter]a.dl ~pa adanya. Karakter ini pula yang
men]adl modalnya untuk tampil.
Namun, ~etika kesibukan kian padat, dia nI~lai .
merasa berJarak dengan orangtuanya di Ban ng.

"You get something, you loose something."
. 11

!. esi.

Beruntung,

orangtuanya

mendukung

penuh

bukannya. Maka, ketika kesempatan bertemu

u

d~tang,.dia akan sangat menikmatinya. "Kal

dulu


}

Bandung, gaya bicaranya tidak berubah. Bedanya,
pendengar radio tidak bisa melihat secara visual
Fitri

-

- -

I

blas~ dl rumah, sekarang bisa jadi part of the ow."
Blla sedang berada di Bandung, dia menye
I
patkan diri untuk menekuni profesi lamanya ~agai
.

gaya


I

siaran. ""-~-'

._. . _.

- --

...

~

--

. ." ",..
~.
III U S

17'0


~

Unpod
---

2009
--

Fitri tak jarang terinspirasi dari berbagai halo
Seperti ketika dia menirukan aksi seekor anjing
dalam film Beverly Hills Chihuahua. "Itu yang anjingnya
bilang, 'Talk to my paw'." Sembari menirukan gaya sang
anjing yang menyodorkan telapak tangannya sambil membuang muka, Fitri memancing taw a orang yang melihatnya.
Meski sukses mengundang tawa, jangan sebut Fitri dengan label
komedian di belakang namanya. 1a memilih untuk menanggalkan
julukan itu. Fitri lebih suka disebut sebagai pekerja seni. Memosisikan
diri sebagai seorang pekerja seni memaksanya pula untuk terus mempelajari dunia hiburan. "Kalau suatu saat aku dituntut main sinetron
serius, kenapa tidak?"
Fitri pun belum mau berhenti. Keinginannya besar untuk bisa menjelajah dunia hiburan. Yang penting Fitri akan selalu bertanya pada

dirinya sendiri, apakah benar ini yang dia mau, apakah dia merasa
nyaman berada di situ.
Terkadang, Fitri merasa tak percaya dengan peruntungannya saat
ini dengan nama yang mulai banyak c;likenal plus penggemar yang
jumlahnya tidak sedikit. Tak jarang, ia terkaget-kaget dengan perhatian yang diluapkan penggemarnya. Dalam forum diskusi di dunia
maya, penggemarnya kerap menanyakan hal-hal yang, menurut Fitri,
ibunya sendiri belum tentu pikirkan. Termasuk ketika seorang pria
yang mendekatinya berkomentar bahwa Fitri tidak seseru yang ditontonnya di televisi. Fitri tidak ambil pusing. "Di televisi aku dituntut
tampil ceria, kalau lagi capai ya diam. Masak mau bawel terus."
Buat Fitri, hidupnya lebih baik dibiarkan mengalir tanpa target.
~'Alm coba tidak mengatur segala sesuatu supaya terjadi." 8ind
~

. ,