PENGHALANG AHLI WARIS MENDAPATKAN HARTA WARISAN DI KAMPUNG NAGA KABUPATEN TASIKMALAYA DITINJAU DARI HUKUM ADAT DAN INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 1 TAHUN 1991 TENTANG KOMPILASI HUKUM ISLAM.

PENGHALANG AHLI WARIS MENDAPATKAN HARTA WARISAN DI
KAMPUNG NAGA KABUPATEN TASIKMALAYA DITINJAU DARI HUKUM
ADAT DAN INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 1 TAHUN 1991 TENTANG
KOMPILASI HUKUM ISLAM

Mohammad Al Adieb
110113080199
ABSTRAK
Ahli waris berhak untuk mewarisi peninggalan pewaris, akan tetapi tidak
semua ahli waris berhak mendapatkan harta warisan pewaris, hal ini
dikarenakan ahli waris terhalang untuk mendapatkan harta warisan tersebut,
hal ini juga terjadi pada masyarakat Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya,
dimana adanya perbedaan mengenai konsep penghalang ahli waris dengan
apa yang diatur oleh Kompilasi Hukum Islam. Permasalahan hukum yang
akan penulis kaji dalam skripsi ini adalah mengenai kedudukan serta akibat
hukum ahli waris yang terhalang mendapatkan warisan di Kampung Naga
Kabupaten Tasikmalaya ditinjau dari Hukum Adat dan Instruksi Presiden
Nomor 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yaitu
penelitian yang menekankan pada ilmu hukum dan melakukan inventarisasi
hukum positif yang berkaitan dengan efektifitas peraturan perundangundangan di bidang hukum. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah

deskriptif analitis yaitu menggambarkan dan menganalisis permasalahan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang relevan. Penelitian ini juga
menggunakan sumber data sekunder dengan cara melakukan wawancara
dengan masyarakat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya. Analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis normatif kualitatif, yaitu
data dianalisis berdasarkan peraturan-peraturan yang relevan sebagai hukum
positif, dan tanpa mempergunakan rumus dan angka.
Ahli waris yang berbeda agama dengan pewarisnya sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 171 huruf c KHI, pada masyarakat Kampung Naga di
Kabupaten Tasikmalaya masih merupakan ahli waris yang sah, hal ini
didasarkan atas kesepakatan dalam musyawarah antara pewaris dengan
seluruh ahli waris lainnya. Akibat hukum bagi ahli waris yang berbeda agama
dengan pewarisnya pada masyarakat Kampung Naga di Kabupaten
Tasikmalaya, masih dimungkinkan menerima harta warisan apabila hasil
kesepakatan dari musyawarah antara pewaris dengan ahli waris lain
menghendakinya, hal ini dimungkinkan karena Pasal 183 KHI mengatur
tentang kesepakatan untuk melakukan perdamaian dalam pembagian harta
warisan.

iv


BARRIER HEIRS GET ESTATE IN KAMPUNG NAGA TASIKMALAYA
REGENCY IN TERMS OF CUSTOMARY LAW AND PRESIDENTIAL
INSTRUCTION NUMBER 1 OF 1991 COMPILATION OF ISLAMIC LAW

Mohammad Al Adieb
110113080199

ABSTRACT

The beneficiary is entitled to inherit the legacy heir, but not all heirs are
entitled to get inheritance heir, this is because the beneficiary was blocked to
get the inheritance, it also occurs in the community Kampung Naga
Tasikmalaya Regency, where the existence of differences regarding the
concept of barrier heirs to what was set up by the compilation of Islamic law.
Legal issues that the author will examine in this thesis is about the position
and consequence of legal heirs who deprived inheritance in Kampung Naga
Tasikmalaya Regency in terms of Customary Law and Presidential Instruction
Number 1 of 1991 Concerning the Compilation of the Islamic Law.
This research uses the juridical normative approach method that

emphasizes on research legal science and doing an inventory of positive law
with regard to the effectiveness of legislation in the field of law. The
specifications used are descriptive research analytical that describe and
analyze the problem based on the relevant legislation. This research also use
secondary data sources by means of conducting interviews with the
Community Kampung Naga in Tasikmalaya Regency. The analysis of the
data used in this study is the analysis of normative qualitative, is data are
analyzed based on the relevant regulations as a positive law, and without
applying the formulas and numbers.
The heirs of a different religion with his successor as provided for in
Article 171 Letter C KHI, on the Community Kampung Naga in Tasikmalaya
Regency is still the rightful heirs, it is based on an agreement in the
deliberations between the heir to the rest of the other heirs. As a result of the
law for the heirs of a different religion with his successor at Kampung Naga
people in Tasikmalaya Regency, it is still possible to receive inheritance when
the results of the deliberations of the deal between the heir to the heir to
another wish, this is possible because of Article 183 KHI set about the deal to
make peace in the division of property inheritance.

v