Makalah Kebidanan Makalah Kebidanan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT. Yang
telah memberi limpahan Rahmat serta Karunia-Nya kepada kita
semua. Solawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
besar Muhamad Saw. beserta keluarga-Nya dan para sahabat-Nya
yang telah membawa umat manusia dari jaman kegelapan menuju
jaman yang penuh peradaban.
Atas kemudahan yang telah diberikan-Nya, makalah yang
berjudul
“ Organ Genetalia Eksterna “ ini dapat diselesaikan dengan baik
sesuai kemampuan kami untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah ASKEB I kehamilan di Akbid Muhamadiyyah Ciamis.
Dalam penyusunan makalah ini mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak dengan penuh rasa hormat kami
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas bantuannya.
Kami menyadari, bahwa dalam penyusunan maklah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan untuk perbaiian di kemudian
hari. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami khususnya dan pada pembaca umumnya.
Ciamis, Maret 2005
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENULISAN
B. TUJUAN PENULISAN
C. METODE PENULISAN
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II
ISI
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENULISAN
Wanita merupakan ciptaan-Nya yang diberikan kelebihan oleh
Alloh
AWT.
Yakni
menjadi
seorang
ibu.
Dimana
Alloh
menjajikan bahwa surga dibawah telapak kaki ibu. Karena
seorang ibu telah mengandung dan melahirkan. Kami selaku
mahasiswi di Akbid haruslah dapat mempelajari kehamilan
dan persalinan dan memahami akan dalam mempelajari ini
semua
kami
haruslah
memahami
akan
anatomi
alat
reproduksi wanita sehingga dapat menerangkan aspek klinik
saat hamil, persalinan dan kala nifas. Pada kesempatan ini
kami sebagai penulis berkesempatan untuk memberikan
sedikit
kemampuan
dan
pengetahuan
semampu
dan
sepengetahuan kami untuk membuat makalah dengan judul
“Organ genetalia eksterna” sebagai makalah yang kami buat
yang merupakan orgam yang dapat dilihat dari luar.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memperoleh pengetahuan yang lebih nyata, mendalam,
mampu mengetahui alat-alat reproduksi wanita yang
merupakan salah satu awal dalam pembelajaran di
kebidanan ini dan pembuatan makalah ini yang dapat
dilihat dari luar.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengetahui alat-alat reproduksi bagian
luar seorang wanita.
b. Dapat
mempelajari
genetalia
eksterna
dari
seorang wanita.
c. Dapat menunjukan dan mengetahui letak-letak
dari genetalia eksterna seorang wanita.
d. Dapat
merencanbakan,
mengevaluasi
serta
melaksanakan,
mendokumentasikan
tindakan atau asuhan yang akan dilakukan
seorang bidan pada kliemn atau pada pasien
dengan pengetahuan dari makalah yang kami
buat ini.
C. METODE PENULISAN
Studi pustaka melalui bahan-bahan atau buku sumber yang
dapat dipercaya untuk mendapatkan keterangan atau darat
reoni yang berhubungan dengan makalah yang kami buat ini
yakni alat reproduksi bagian luar wanita (Organ Genetalia
Eksterna) dari seorang wanita.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Pada penyusunan makalah ini, kami penulis membagi kedalam
3 bab yang terdiri dari :
BAB 1 Pendahuluan
Dalam bab ini berisi tentang :
A. LATAR BELAKANG PENULISAN
B. TUJUAN PENULISAN
C. METODE PENULISAN
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB 11 PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi tentang pembahasan makalah ini
BAB 111. PENUTUP
Dalam bab ini, berisi tentang :
A. Kesimpulan dari masalah ini
B. Saran
BAB II
PEMBAHASAN
ORGAN GENETALIA EKSTERNA
A. Pengertian / Definisi
Genetalia eksterna merupakan organ atau alat kelamin yang
dapat dilihat dari luar, bila wanita dalam posisi litotami, mulai
dari pubissampai prenium yang sering disebut sebagai vulua.
B. Pembahasan
Yang termasuk genetalia eksterna
1. Tundun ( Mons Veneris atau Mons pubis )
Disebut juga gunung venus, yaitu merupakan bagian
yang menonjol diatas Sympisis pubis tdd gantalan berisi
lemak dan sedikit jaringan ikat. Setelah puberta di
tutupi oleh rambut kemaluan yang berbentuk segitiga.
Dan hal ini merupakan tanda puberta sekunder. Pada
umumnya rambut ini menutupi sebagian labia mayoura
dan sedikit ke arah perineum. Fungsi dari rambut pubis
ini
selain
dari
etetika
yang
terdapat
merupakan
pencegahan secara tidak langsung terhadap infeksi.
2. Labiya Mayora ( Bibir Besar )
Merupakan lanjutan dari mons veneris, terdiri dari
bagian kiri dan kanan berbentuk lonjong mengecil ke
bawah dan belakang. Bertemunya kedua labia mayora
membentuk komisuro post. Labia mayora tertanda otot
– otot jaringan lemak, panjang babia mayora dari atas
sayap. Komisura post 7 – 8 cm dan lebar sekitar 2 – 3
cm dengan tebat sekitar 1 – 1,5 cm.terdiri dari 2
permukaaan :
1. Bagian luar menyerupai klit biasa dan tumbuhi
rambut.
2. Bagian
dalam
menyerupai
selaput
lendir
mengandung banyak kelenjar yang disebut
kelenjar sebacea / lemak dan tanpa rambut.
3. Labia minora ( bibir kecil )
Lipatan tipis dari klit sebelah dalam labia mayora ( bibir
Besar ). Kedepan ke bibir kecil bertemu dan membentuk
di atas klitoris prepotium klitoridis. Dan dibawah klitoris
prenulum klitoridis. Bibir kecil ini mengelilingi orivisium
vagina bersatu disebut Fourshet (hanya nampak pada
hulipara) Labia mirona ini banyak dialiri oleh pembuluh
darah dan urat saraf sehingga mereka darah yang
sensitif terhadap rangsangan walau tidak sesensitif
klitoris.
4. Klitoris (Klentit)
Merupakan
jaringan
yang
homolog
dengan
venis
bentuknya secil sebesar kacang hijau siliharis, erektif.
Mengandung banyak pembuluh darah dan urat saraf
sensorik sehingga sangat sensitif. Panjang klitoris jarang
mencapai 2 cm, bahkan dalam keadaan ereksi sekalipun
klitoris
akan keras dan tegang apabila
mendapat
rangsangan.
5. Vestibulom / Serambi
Merupakan rongga sebelah lateral dibatasi oleh kedua
labia minora berganterior oleh klitoris., dorsal, fovehet
pada vestibulum terdapat muara – muara dari vagina
dan uretra terdapat 4 lubang kecil yaitu 2 kelenjar
bartolini dan 2 kelenjar skene. Kelenjar bartolini akan
mengeluarkan serat pada waktu CO, Introltus vagina
yang terdapat didaerah vestibulum.
6. Himen ( selaput dara ) dan Ostium Vagina
Liang vagina terdapat pada bagian bawah vestibulum
dan bentuk serta ukurannya bervariasi. Pada gadis
kebanyakan vagina tertutup sama sekali oleh labia
minora. Dan bila dibuka masanya terlihat hampir
seluruhnya
tertutup
oleh
selaput
himen.
Himen
merupakan batas atau sekat antara genetalia eksterna
dan interna himen berupa selaput yang
introltus
menutupi
vagina , bersipat rapuh dan mudah robek
biasanya himen berlubang dengan bentuk berbeda-beda
dari semilunaris (butan sabit) sampai yang berlubang –
lubang, lubangnya berukuran dari yang seujung jari
sampai yang mudah dilalui 2 jari himen menjadi saluran
dari lendir yang dikeluarkan uterus dan darah saat men.
permukaan luar dan dalamnya oleh zpitel gepeng dan
berlapis
papila
dipermukaan
jaringan
ikat
banyak
ditemukan
vagina
dan
pada
pinggir
bebasnya.menurut Mahran dan Salel ( 1964 ) terdapat
unsur kelenjar. Maupun muscurair oada himen dan
banyak dikemukakan serabut saraf.pada BBL himen
sangat pasculer dan tebal, pada wanita hamil efitelanya
tebal
dan
jaringan
kaya
akan
glikogen
setelah
menopuse efitel himen menjadi tipis bisa timbul fokus –
fokus kornifikasi pada otot dewasa gadis tebal himen
berpariasi dan selaput ini menutupi hampir seluruh
vagina.biasanya himen robek pada saat CO bersama
seringkali dibagian usteros.himen yang robek akibat
partus disebut karun kular mirtifornis. Himen yang
tertutup sama sekali disebut himen oklusivum.
7.
Pericum
himen
imperforata
sufresi
yan
jarang,
merupakan keadaan dimana ovum vegina tertutup
sama
sekali
mengakibatkan
vetensi
kotoran
saat
MM.terletak diantara velva dan anus, panjang rata – rata
4 cm. Pericum mempunyai susunan oto – otot dan
susunan saraf serta pembuluh darah yang konpleks.
Pada saat persalinan apabila terjadi ruptur total akan
sangat berbahya sebab dapat mengenai muskulus
spingter ani, eksterna dan interena sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya inkotinensin alvi atau buang
air besar tidaak terasa.
8. Orifisivra uretra eksterna
Meatus uretra terletak pada garis tengah vestibulum 1 1,5 cm dibawah arkus pubis letaknya deka t bagian atas
infisum.vagina dan biasanya kelihatan menonjo berkerut
– kerut dan juga tanpak sebagai celah vertikal yang
dapat tegang mencapai setengah lingkaran 4 – 5 mm
duktus parauretral bermuara pada vestibulum dukeua
sisi uretra, kadang bermuara pada dinding posterior
tepat disebelah dalam meatus. Kelompok ini setengah
lingkaran kecil kurang lebih 0,5 mm dengan panjang
bervariasi di A.5 umumnya dikenal dengan kelompok
skene.
9. Bulbulus Vestibularis
Terdapat dibawah selaput, mukosa vestibulum pada
kedua
sisinya,
bulbulus
vestibulum
merupakan
sekumpulan vena terbentuk buah amandel panjang 3 –
4 cm lebar 1 – 2 cm dan tebal 0,5 – 1 cm letaknya
berdekatan dengan ramusiskhiu pubis dan sebagian
tidak tetap, menjadi istiokarfenosis dan konstriktor
vagina. Ujung fosterior bulbulus vestibularis sebagian
melingkari vagina sehingga jaringan ini mudah terluka
dan
robek
yang
menyebabkan
terjadinya
hematomavulva.
10.
Korfusverinealis
Terletak
antara
anus
dan
tentonsentralis
perineum
muskulusbulbo
karfenosus,
vagina
yang
diperkuat
bersatu
muskulus
oleh
dengan
perinealis,
muskulus tranversalis, muskulus superfisial dan spingter
dari
eksterna.
Corfosrefinealis
perinem
sering
Jaringan
dan
ini
merupakan
robek
selama
yang
membentuk
pendukung
utama
persalinan
kecuali
dilakukan episotomi yang memadai pada saat yang
tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F. Gerry. 1995. Opstetri Williams. Jakarta : EGC
Prawirohardjo Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Tridarsa
Printer
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia.
1993.
Asuhan
Kebidanan Pada
Ibu Hamis Dalam Kontek Keluarga. Jakarta : Depkes RI.
Manraha,
Ida
Bagus
Gede.
1998
Ilmu
Kebidanan,
Penyakit
Kandungan dan
Keluarga Berencana. Jakarta “ EGC.
FKPP
SPK
Se-Jawa
Barat 1996
berorientasi pada
keluarga. Bandung : FKPP SPK
C.
Perawatan Kebidanan
yang
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT. Yang
telah memberi limpahan Rahmat serta Karunia-Nya kepada kita
semua. Solawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
besar Muhamad Saw. beserta keluarga-Nya dan para sahabat-Nya
yang telah membawa umat manusia dari jaman kegelapan menuju
jaman yang penuh peradaban.
Atas kemudahan yang telah diberikan-Nya, makalah yang
berjudul
“ Organ Genetalia Eksterna “ ini dapat diselesaikan dengan baik
sesuai kemampuan kami untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah ASKEB I kehamilan di Akbid Muhamadiyyah Ciamis.
Dalam penyusunan makalah ini mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak dengan penuh rasa hormat kami
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas bantuannya.
Kami menyadari, bahwa dalam penyusunan maklah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan untuk perbaiian di kemudian
hari. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami khususnya dan pada pembaca umumnya.
Ciamis, Maret 2005
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENULISAN
B. TUJUAN PENULISAN
C. METODE PENULISAN
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II
ISI
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENULISAN
Wanita merupakan ciptaan-Nya yang diberikan kelebihan oleh
Alloh
AWT.
Yakni
menjadi
seorang
ibu.
Dimana
Alloh
menjajikan bahwa surga dibawah telapak kaki ibu. Karena
seorang ibu telah mengandung dan melahirkan. Kami selaku
mahasiswi di Akbid haruslah dapat mempelajari kehamilan
dan persalinan dan memahami akan dalam mempelajari ini
semua
kami
haruslah
memahami
akan
anatomi
alat
reproduksi wanita sehingga dapat menerangkan aspek klinik
saat hamil, persalinan dan kala nifas. Pada kesempatan ini
kami sebagai penulis berkesempatan untuk memberikan
sedikit
kemampuan
dan
pengetahuan
semampu
dan
sepengetahuan kami untuk membuat makalah dengan judul
“Organ genetalia eksterna” sebagai makalah yang kami buat
yang merupakan orgam yang dapat dilihat dari luar.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memperoleh pengetahuan yang lebih nyata, mendalam,
mampu mengetahui alat-alat reproduksi wanita yang
merupakan salah satu awal dalam pembelajaran di
kebidanan ini dan pembuatan makalah ini yang dapat
dilihat dari luar.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengetahui alat-alat reproduksi bagian
luar seorang wanita.
b. Dapat
mempelajari
genetalia
eksterna
dari
seorang wanita.
c. Dapat menunjukan dan mengetahui letak-letak
dari genetalia eksterna seorang wanita.
d. Dapat
merencanbakan,
mengevaluasi
serta
melaksanakan,
mendokumentasikan
tindakan atau asuhan yang akan dilakukan
seorang bidan pada kliemn atau pada pasien
dengan pengetahuan dari makalah yang kami
buat ini.
C. METODE PENULISAN
Studi pustaka melalui bahan-bahan atau buku sumber yang
dapat dipercaya untuk mendapatkan keterangan atau darat
reoni yang berhubungan dengan makalah yang kami buat ini
yakni alat reproduksi bagian luar wanita (Organ Genetalia
Eksterna) dari seorang wanita.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Pada penyusunan makalah ini, kami penulis membagi kedalam
3 bab yang terdiri dari :
BAB 1 Pendahuluan
Dalam bab ini berisi tentang :
A. LATAR BELAKANG PENULISAN
B. TUJUAN PENULISAN
C. METODE PENULISAN
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB 11 PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi tentang pembahasan makalah ini
BAB 111. PENUTUP
Dalam bab ini, berisi tentang :
A. Kesimpulan dari masalah ini
B. Saran
BAB II
PEMBAHASAN
ORGAN GENETALIA EKSTERNA
A. Pengertian / Definisi
Genetalia eksterna merupakan organ atau alat kelamin yang
dapat dilihat dari luar, bila wanita dalam posisi litotami, mulai
dari pubissampai prenium yang sering disebut sebagai vulua.
B. Pembahasan
Yang termasuk genetalia eksterna
1. Tundun ( Mons Veneris atau Mons pubis )
Disebut juga gunung venus, yaitu merupakan bagian
yang menonjol diatas Sympisis pubis tdd gantalan berisi
lemak dan sedikit jaringan ikat. Setelah puberta di
tutupi oleh rambut kemaluan yang berbentuk segitiga.
Dan hal ini merupakan tanda puberta sekunder. Pada
umumnya rambut ini menutupi sebagian labia mayoura
dan sedikit ke arah perineum. Fungsi dari rambut pubis
ini
selain
dari
etetika
yang
terdapat
merupakan
pencegahan secara tidak langsung terhadap infeksi.
2. Labiya Mayora ( Bibir Besar )
Merupakan lanjutan dari mons veneris, terdiri dari
bagian kiri dan kanan berbentuk lonjong mengecil ke
bawah dan belakang. Bertemunya kedua labia mayora
membentuk komisuro post. Labia mayora tertanda otot
– otot jaringan lemak, panjang babia mayora dari atas
sayap. Komisura post 7 – 8 cm dan lebar sekitar 2 – 3
cm dengan tebat sekitar 1 – 1,5 cm.terdiri dari 2
permukaaan :
1. Bagian luar menyerupai klit biasa dan tumbuhi
rambut.
2. Bagian
dalam
menyerupai
selaput
lendir
mengandung banyak kelenjar yang disebut
kelenjar sebacea / lemak dan tanpa rambut.
3. Labia minora ( bibir kecil )
Lipatan tipis dari klit sebelah dalam labia mayora ( bibir
Besar ). Kedepan ke bibir kecil bertemu dan membentuk
di atas klitoris prepotium klitoridis. Dan dibawah klitoris
prenulum klitoridis. Bibir kecil ini mengelilingi orivisium
vagina bersatu disebut Fourshet (hanya nampak pada
hulipara) Labia mirona ini banyak dialiri oleh pembuluh
darah dan urat saraf sehingga mereka darah yang
sensitif terhadap rangsangan walau tidak sesensitif
klitoris.
4. Klitoris (Klentit)
Merupakan
jaringan
yang
homolog
dengan
venis
bentuknya secil sebesar kacang hijau siliharis, erektif.
Mengandung banyak pembuluh darah dan urat saraf
sensorik sehingga sangat sensitif. Panjang klitoris jarang
mencapai 2 cm, bahkan dalam keadaan ereksi sekalipun
klitoris
akan keras dan tegang apabila
mendapat
rangsangan.
5. Vestibulom / Serambi
Merupakan rongga sebelah lateral dibatasi oleh kedua
labia minora berganterior oleh klitoris., dorsal, fovehet
pada vestibulum terdapat muara – muara dari vagina
dan uretra terdapat 4 lubang kecil yaitu 2 kelenjar
bartolini dan 2 kelenjar skene. Kelenjar bartolini akan
mengeluarkan serat pada waktu CO, Introltus vagina
yang terdapat didaerah vestibulum.
6. Himen ( selaput dara ) dan Ostium Vagina
Liang vagina terdapat pada bagian bawah vestibulum
dan bentuk serta ukurannya bervariasi. Pada gadis
kebanyakan vagina tertutup sama sekali oleh labia
minora. Dan bila dibuka masanya terlihat hampir
seluruhnya
tertutup
oleh
selaput
himen.
Himen
merupakan batas atau sekat antara genetalia eksterna
dan interna himen berupa selaput yang
introltus
menutupi
vagina , bersipat rapuh dan mudah robek
biasanya himen berlubang dengan bentuk berbeda-beda
dari semilunaris (butan sabit) sampai yang berlubang –
lubang, lubangnya berukuran dari yang seujung jari
sampai yang mudah dilalui 2 jari himen menjadi saluran
dari lendir yang dikeluarkan uterus dan darah saat men.
permukaan luar dan dalamnya oleh zpitel gepeng dan
berlapis
papila
dipermukaan
jaringan
ikat
banyak
ditemukan
vagina
dan
pada
pinggir
bebasnya.menurut Mahran dan Salel ( 1964 ) terdapat
unsur kelenjar. Maupun muscurair oada himen dan
banyak dikemukakan serabut saraf.pada BBL himen
sangat pasculer dan tebal, pada wanita hamil efitelanya
tebal
dan
jaringan
kaya
akan
glikogen
setelah
menopuse efitel himen menjadi tipis bisa timbul fokus –
fokus kornifikasi pada otot dewasa gadis tebal himen
berpariasi dan selaput ini menutupi hampir seluruh
vagina.biasanya himen robek pada saat CO bersama
seringkali dibagian usteros.himen yang robek akibat
partus disebut karun kular mirtifornis. Himen yang
tertutup sama sekali disebut himen oklusivum.
7.
Pericum
himen
imperforata
sufresi
yan
jarang,
merupakan keadaan dimana ovum vegina tertutup
sama
sekali
mengakibatkan
vetensi
kotoran
saat
MM.terletak diantara velva dan anus, panjang rata – rata
4 cm. Pericum mempunyai susunan oto – otot dan
susunan saraf serta pembuluh darah yang konpleks.
Pada saat persalinan apabila terjadi ruptur total akan
sangat berbahya sebab dapat mengenai muskulus
spingter ani, eksterna dan interena sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya inkotinensin alvi atau buang
air besar tidaak terasa.
8. Orifisivra uretra eksterna
Meatus uretra terletak pada garis tengah vestibulum 1 1,5 cm dibawah arkus pubis letaknya deka t bagian atas
infisum.vagina dan biasanya kelihatan menonjo berkerut
– kerut dan juga tanpak sebagai celah vertikal yang
dapat tegang mencapai setengah lingkaran 4 – 5 mm
duktus parauretral bermuara pada vestibulum dukeua
sisi uretra, kadang bermuara pada dinding posterior
tepat disebelah dalam meatus. Kelompok ini setengah
lingkaran kecil kurang lebih 0,5 mm dengan panjang
bervariasi di A.5 umumnya dikenal dengan kelompok
skene.
9. Bulbulus Vestibularis
Terdapat dibawah selaput, mukosa vestibulum pada
kedua
sisinya,
bulbulus
vestibulum
merupakan
sekumpulan vena terbentuk buah amandel panjang 3 –
4 cm lebar 1 – 2 cm dan tebal 0,5 – 1 cm letaknya
berdekatan dengan ramusiskhiu pubis dan sebagian
tidak tetap, menjadi istiokarfenosis dan konstriktor
vagina. Ujung fosterior bulbulus vestibularis sebagian
melingkari vagina sehingga jaringan ini mudah terluka
dan
robek
yang
menyebabkan
terjadinya
hematomavulva.
10.
Korfusverinealis
Terletak
antara
anus
dan
tentonsentralis
perineum
muskulusbulbo
karfenosus,
vagina
yang
diperkuat
bersatu
muskulus
oleh
dengan
perinealis,
muskulus tranversalis, muskulus superfisial dan spingter
dari
eksterna.
Corfosrefinealis
perinem
sering
Jaringan
dan
ini
merupakan
robek
selama
yang
membentuk
pendukung
utama
persalinan
kecuali
dilakukan episotomi yang memadai pada saat yang
tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F. Gerry. 1995. Opstetri Williams. Jakarta : EGC
Prawirohardjo Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Tridarsa
Printer
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia.
1993.
Asuhan
Kebidanan Pada
Ibu Hamis Dalam Kontek Keluarga. Jakarta : Depkes RI.
Manraha,
Ida
Bagus
Gede.
1998
Ilmu
Kebidanan,
Penyakit
Kandungan dan
Keluarga Berencana. Jakarta “ EGC.
FKPP
SPK
Se-Jawa
Barat 1996
berorientasi pada
keluarga. Bandung : FKPP SPK
C.
Perawatan Kebidanan
yang