Materi CVT YAMAHA
Konst ruk si CV T
E 䐣
䐤F
C 䐡
䐥
G
D 䐢
B 䐠
䐦
H
䐧I
A 䐟
• Parts name
䐨J
A. Crankshaft
F. Primaryy drive gear
g
shaft
B. Primary sliding sheave (pulley bergerak)
G. Clutch housing/Rumah kopling
C. Weight / Pemberat
H. Clutch carrier
D Secondary fixed sheave(pulley tetap)
D.
I V-belt
I.
V belt
E. Secondary sliding sheave (pulley bergerak)
J. Primary fixed sheave
Ra ngk a ia n Ge ra k
2
Bagian Pulley primer
1
3
7
4
5
6
8
• Rangkaian
R
k i alur
l tenaga
t
8 Pedal
starter kaki
Kopling satu
arah
Motor Starter
1 Gir Starter
5 Rumah Kopling
6 As roda gigi primer
4 Clutch carrier
7 Drive axle
2 Crank shaft
Pulley Sekunder
Roda
Belakang
Bagian Pulley sekunder
Pulley Primer
3 V-belt
Konst ruk si Pulle y Prim e r
Pulley bergerak
Putaran
rendah
Slider
Pulley bergerak
Slid
Slider
Collar
Putaran
tinggi
Cam
Pulley tetap
Cam
Pemberat /
Weight
Collar
Pulley
u ey tetap
Pemberat /
Weight
Konst ruk si Pulle y Se k unde r
Rumah kopling
Clutch carrier
Putaran
rendah
Pulley bergerak
Putaran
tinggi
Torque cam
Pulley tetap
Torque
q cam
Clutch carrier
Rumah kopling
Pulley tetap
Pulley bergerak
Ca ra Ke rja CV T
Putaran ke Roda
belakang
Putaran dari
Crankshaft
Clutch carier
1. Putaran Langsam
¾ Gaya
y centrifugal
g clutch carrier lebih kecil dari g
gaya
y p
per penarik
p
sehingga sepatu tidak cukup tenaga menggerakan rumah kopling.
Ca ra Ke rja CV T
Pulley
V-belt Sekunder
Pulley Primer
Putaran dari Crankshaft
2. Saat Mulai Berjalan
¾ Kopling centrifugal menyentuh rumah kopling
¾ Kopling centrifugal mulai mengembang dari putaran 2.550 ke 2.950 rpm
¾ Kopling terkopel penuh pada putaran 4.700 ke 5.300 rpm
Putaran
P
t
ke
k Roda
R d
belakang
Ca ra Ke rja CV T
V-belt
Pulley
Sekunder
Pulley
y Primer
Putaran dari Crankshaft
2. Putaran Menengah
¾ Gaya centrifugal pada pemberat / weight akan semakin besar , seiring dengan
bertambahnya Putaran mesin, sehingga merubah diameter pulley primer .
Putaran ke Roda
belakang
Ca ra Ke rja CV T
V-belt
Pulley Primer
Pulley
P
ll
Sekunder
Putaran ke Roda
belakang
Putaran dari Crankshaft
2. Putaran Tinggi
¾ Jika celah piringan pulley sekunder semakin melebar, maka diameter V-belt pada pulley
semakin kecil , sehingga menghasilkan perbandingan putaran yang semakin meningkat .
Torsi Ca m
p sekunder
Pulleyy tetap
Pulleyy bergerak
g
sekunder
1. Kondisi beban ringan
(A)
(A) Beban ringan pada roda belakang
Torsi cam : Terdapat dipulley sekunder
Fungsi
: Menaikan torsi roda belakang pada saat
- sepeda motor mendaki, - akselerasi spontan
Torsi Ca m
Pulley tetap sekunder
Pulley bergerak sekunder
Menyempit
2. Kondisi pada saat
mendaki dan akselerasi
Torque cam
V-belt
(B) Beban bertambah besar pada roda belakang
Perbedaan putaran dan beban mesin dan roda belakang menyebabkan pulley tidak
tetap pada sekunder menyempit dan diameter puley menjadi besar.
Ca ra Ke rja Kopling Se nt rifuga l
Fungsi :
Menghubungkan
M
h b
k ttenaga dari
d i
mesin ke roda belakang
Cara Kerja :
Gaya
y sentrifugal
g yyang
g disebabkan
putaran mesin,akan melemparkan
sepatu kopling dan terhubung
d
dengan
rumahh kopling.
k li
Rumah kopling memutarkan roda
belakang melalui reduction gear.
Clutch in (berhubungan)
Roda gigi re duk si
Poros roda gigi primer
1 Gigi reduksi diperlukan untuk
1.
menghasilkan total perbandingan
yang ideal antara poros engkol dan
roda belakang.
Poros utama
2 Pelumamsan
2.
P l
tterpisah
i h dengan
d
pelumasan engine.
Roda gigi yang
digerakkan
g
Poros yang digerakan
/p
poros roda
Se r vic e Point
Perubahan akan terjadi pada beberapa bagian dan menimbulkan masalah :
Bagian
Primer
Part/jenis problem
Pemeriksaan
Weight / Pemberat
Bagian yang bergerak kesamping
Bentuk / alur Cam
Bagian pemberat / Weight
Hambatan gerak
Bagian tetap (Collar dan pulley
bergerak)
Permukaan pulley dan V belt
Sekunder
Per
Bentuk Alur
Torsi cam
Karakteristik V-belt
e a pua mesin
es
Kemampuan
Hambatan pergerakan
Bagian torsi cam
alur)
(Pin dan
pulley
y dan V belt
Permukaan p
Bagian tetap (pulley tetap )
Se r vic e Point
Ak ibat ya ng Dit im bulk a n k a re na Slip pa da CV T
Kegagalan pemindahan
t
tenaga
Selip
(V Belt)
(Kopling)
Suhu meningkat pada
permukaan gesek
( Suhu dalam ruang
CVT meningkat )
Kemampuan berlari
menurun
• Umur V belt lebih pendek
Panas pada V belt
Selip
• Kemampuan berlari kurang
Perubahan pada
permukaan gesek
• Kegagalan start
Meleleh pada parts
• Noise / berisik
(Pemberat)
(Slider)
• Kemampuan berlari kurang
• Kemampuan berlari kurang
Selip
Kerusakan pada oil
seal (Panas)
Kekurangan
pelumas
• Aus, etc
Oli / Grease
bocor
Se r vic e Point
Pe m e rik sa a n V-be lt
Gambar A ( V-belt kondisi baik )
Ada kelebihan
V-belt check gauge
18,2 mm
Harus ada kelebihan dari V-belt
antara V-belt bagian bawah dan
bagian bawah alat pemeriksa Vbelt .
Cross section of V-belt
G
Gambar
B ( Kondisi V-belt saatnya harus diganti )
Jika bagian bawah alat pemeriksa
sudah rata dengan
g V belt Artinya
y Vbelt telah aus.
Rekomendasi penggantian :
Tidak ada
kelebihan
17,2 mm
Tiap 25.000
25 000 km .
Se r vic e Point
Pe m e rik sa a n V-be lt
Buka Baut pemeriksa pada cover
crankcase dan masukan alat pemeriksa .
Ukur ketebalan V belt dengan cara
yang benar (lihat hal sebelumnya)
Se r vic e Point
Mengatasi V-belt slip
V-belt
Apabila ada suara berdecit saat
akselerasi, maka periksa keausan
dan permukaan singgung dari Vbelt .
Jika kondisi baik uintuk dipakai lagi ,
pergunakan V-belt cleaner / larutan
pembersih
V-belt
untuk
menghilangkan suara berdecit /
noise .
Untuk menghilangkan suara
noise / berdecit pergunakan
larutan pembersih V-belt
Permukaan pulley
Se r vic e Point
(1) Jangan sampai terbalik pada saat memasang ring
payung (conical spring washer) pada crankshaft .
Akibatt : Jika
Akib
Jik memasang dengan
d
posisi
i i terbalik
t b lik maka
k akan
k
mempermudah kendornya baut pengikat poros engkol .
Maka akan merusakkan poros engkol dan harus mengganti
satu set poros engkol dengan biaya yang cukup mahal .
Sisi pulley
primer
Sisi mur
Arah memasang
Se r vic e Point
(2) Pemasangan dua buah conical
spring washers pada bagian gear
transmisi .
Akibat :
Sisi cir clip
Jika pemasangan terbalik , akan
timbul suara berisik / tidak normal
pada bagian gearbox .
Sisi gear
1
Arah pemasangan
Sisi Main
axle
Sisi Ring
Aran pemasangan
Se r vic e Point
3. Pemasangan mur kopling sentrifugal
Kencangkan mur kopling sentrifugal sesuai
dengan standart torsi pengencangan .
Akibat :
Jika mur kopling sentrifugal kendor akan
menyentuh
t h rumah
h kopling
k li
d
dan
putaran
t
mesin
i
akan diteruskan keroda belakang meskipun
dalam kondisi langsam dan timbul suara noise .
T i standart
Torsi
t d t : 50Nm
50N (5.0mkg)
(5 0 k )
E 䐣
䐤F
C 䐡
䐥
G
D 䐢
B 䐠
䐦
H
䐧I
A 䐟
• Parts name
䐨J
A. Crankshaft
F. Primaryy drive gear
g
shaft
B. Primary sliding sheave (pulley bergerak)
G. Clutch housing/Rumah kopling
C. Weight / Pemberat
H. Clutch carrier
D Secondary fixed sheave(pulley tetap)
D.
I V-belt
I.
V belt
E. Secondary sliding sheave (pulley bergerak)
J. Primary fixed sheave
Ra ngk a ia n Ge ra k
2
Bagian Pulley primer
1
3
7
4
5
6
8
• Rangkaian
R
k i alur
l tenaga
t
8 Pedal
starter kaki
Kopling satu
arah
Motor Starter
1 Gir Starter
5 Rumah Kopling
6 As roda gigi primer
4 Clutch carrier
7 Drive axle
2 Crank shaft
Pulley Sekunder
Roda
Belakang
Bagian Pulley sekunder
Pulley Primer
3 V-belt
Konst ruk si Pulle y Prim e r
Pulley bergerak
Putaran
rendah
Slider
Pulley bergerak
Slid
Slider
Collar
Putaran
tinggi
Cam
Pulley tetap
Cam
Pemberat /
Weight
Collar
Pulley
u ey tetap
Pemberat /
Weight
Konst ruk si Pulle y Se k unde r
Rumah kopling
Clutch carrier
Putaran
rendah
Pulley bergerak
Putaran
tinggi
Torque cam
Pulley tetap
Torque
q cam
Clutch carrier
Rumah kopling
Pulley tetap
Pulley bergerak
Ca ra Ke rja CV T
Putaran ke Roda
belakang
Putaran dari
Crankshaft
Clutch carier
1. Putaran Langsam
¾ Gaya
y centrifugal
g clutch carrier lebih kecil dari g
gaya
y p
per penarik
p
sehingga sepatu tidak cukup tenaga menggerakan rumah kopling.
Ca ra Ke rja CV T
Pulley
V-belt Sekunder
Pulley Primer
Putaran dari Crankshaft
2. Saat Mulai Berjalan
¾ Kopling centrifugal menyentuh rumah kopling
¾ Kopling centrifugal mulai mengembang dari putaran 2.550 ke 2.950 rpm
¾ Kopling terkopel penuh pada putaran 4.700 ke 5.300 rpm
Putaran
P
t
ke
k Roda
R d
belakang
Ca ra Ke rja CV T
V-belt
Pulley
Sekunder
Pulley
y Primer
Putaran dari Crankshaft
2. Putaran Menengah
¾ Gaya centrifugal pada pemberat / weight akan semakin besar , seiring dengan
bertambahnya Putaran mesin, sehingga merubah diameter pulley primer .
Putaran ke Roda
belakang
Ca ra Ke rja CV T
V-belt
Pulley Primer
Pulley
P
ll
Sekunder
Putaran ke Roda
belakang
Putaran dari Crankshaft
2. Putaran Tinggi
¾ Jika celah piringan pulley sekunder semakin melebar, maka diameter V-belt pada pulley
semakin kecil , sehingga menghasilkan perbandingan putaran yang semakin meningkat .
Torsi Ca m
p sekunder
Pulleyy tetap
Pulleyy bergerak
g
sekunder
1. Kondisi beban ringan
(A)
(A) Beban ringan pada roda belakang
Torsi cam : Terdapat dipulley sekunder
Fungsi
: Menaikan torsi roda belakang pada saat
- sepeda motor mendaki, - akselerasi spontan
Torsi Ca m
Pulley tetap sekunder
Pulley bergerak sekunder
Menyempit
2. Kondisi pada saat
mendaki dan akselerasi
Torque cam
V-belt
(B) Beban bertambah besar pada roda belakang
Perbedaan putaran dan beban mesin dan roda belakang menyebabkan pulley tidak
tetap pada sekunder menyempit dan diameter puley menjadi besar.
Ca ra Ke rja Kopling Se nt rifuga l
Fungsi :
Menghubungkan
M
h b
k ttenaga dari
d i
mesin ke roda belakang
Cara Kerja :
Gaya
y sentrifugal
g yyang
g disebabkan
putaran mesin,akan melemparkan
sepatu kopling dan terhubung
d
dengan
rumahh kopling.
k li
Rumah kopling memutarkan roda
belakang melalui reduction gear.
Clutch in (berhubungan)
Roda gigi re duk si
Poros roda gigi primer
1 Gigi reduksi diperlukan untuk
1.
menghasilkan total perbandingan
yang ideal antara poros engkol dan
roda belakang.
Poros utama
2 Pelumamsan
2.
P l
tterpisah
i h dengan
d
pelumasan engine.
Roda gigi yang
digerakkan
g
Poros yang digerakan
/p
poros roda
Se r vic e Point
Perubahan akan terjadi pada beberapa bagian dan menimbulkan masalah :
Bagian
Primer
Part/jenis problem
Pemeriksaan
Weight / Pemberat
Bagian yang bergerak kesamping
Bentuk / alur Cam
Bagian pemberat / Weight
Hambatan gerak
Bagian tetap (Collar dan pulley
bergerak)
Permukaan pulley dan V belt
Sekunder
Per
Bentuk Alur
Torsi cam
Karakteristik V-belt
e a pua mesin
es
Kemampuan
Hambatan pergerakan
Bagian torsi cam
alur)
(Pin dan
pulley
y dan V belt
Permukaan p
Bagian tetap (pulley tetap )
Se r vic e Point
Ak ibat ya ng Dit im bulk a n k a re na Slip pa da CV T
Kegagalan pemindahan
t
tenaga
Selip
(V Belt)
(Kopling)
Suhu meningkat pada
permukaan gesek
( Suhu dalam ruang
CVT meningkat )
Kemampuan berlari
menurun
• Umur V belt lebih pendek
Panas pada V belt
Selip
• Kemampuan berlari kurang
Perubahan pada
permukaan gesek
• Kegagalan start
Meleleh pada parts
• Noise / berisik
(Pemberat)
(Slider)
• Kemampuan berlari kurang
• Kemampuan berlari kurang
Selip
Kerusakan pada oil
seal (Panas)
Kekurangan
pelumas
• Aus, etc
Oli / Grease
bocor
Se r vic e Point
Pe m e rik sa a n V-be lt
Gambar A ( V-belt kondisi baik )
Ada kelebihan
V-belt check gauge
18,2 mm
Harus ada kelebihan dari V-belt
antara V-belt bagian bawah dan
bagian bawah alat pemeriksa Vbelt .
Cross section of V-belt
G
Gambar
B ( Kondisi V-belt saatnya harus diganti )
Jika bagian bawah alat pemeriksa
sudah rata dengan
g V belt Artinya
y Vbelt telah aus.
Rekomendasi penggantian :
Tidak ada
kelebihan
17,2 mm
Tiap 25.000
25 000 km .
Se r vic e Point
Pe m e rik sa a n V-be lt
Buka Baut pemeriksa pada cover
crankcase dan masukan alat pemeriksa .
Ukur ketebalan V belt dengan cara
yang benar (lihat hal sebelumnya)
Se r vic e Point
Mengatasi V-belt slip
V-belt
Apabila ada suara berdecit saat
akselerasi, maka periksa keausan
dan permukaan singgung dari Vbelt .
Jika kondisi baik uintuk dipakai lagi ,
pergunakan V-belt cleaner / larutan
pembersih
V-belt
untuk
menghilangkan suara berdecit /
noise .
Untuk menghilangkan suara
noise / berdecit pergunakan
larutan pembersih V-belt
Permukaan pulley
Se r vic e Point
(1) Jangan sampai terbalik pada saat memasang ring
payung (conical spring washer) pada crankshaft .
Akibatt : Jika
Akib
Jik memasang dengan
d
posisi
i i terbalik
t b lik maka
k akan
k
mempermudah kendornya baut pengikat poros engkol .
Maka akan merusakkan poros engkol dan harus mengganti
satu set poros engkol dengan biaya yang cukup mahal .
Sisi pulley
primer
Sisi mur
Arah memasang
Se r vic e Point
(2) Pemasangan dua buah conical
spring washers pada bagian gear
transmisi .
Akibat :
Sisi cir clip
Jika pemasangan terbalik , akan
timbul suara berisik / tidak normal
pada bagian gearbox .
Sisi gear
1
Arah pemasangan
Sisi Main
axle
Sisi Ring
Aran pemasangan
Se r vic e Point
3. Pemasangan mur kopling sentrifugal
Kencangkan mur kopling sentrifugal sesuai
dengan standart torsi pengencangan .
Akibat :
Jika mur kopling sentrifugal kendor akan
menyentuh
t h rumah
h kopling
k li
d
dan
putaran
t
mesin
i
akan diteruskan keroda belakang meskipun
dalam kondisi langsam dan timbul suara noise .
T i standart
Torsi
t d t : 50Nm
50N (5.0mkg)
(5 0 k )