PUBLIKASI JURNAL KTI AMALIA DINDA AYU PRADANI (R1114005) DIV BIDAN PENDIDIK FK UNS
HUBUNGAN STATUS GRAVIDA DENGAN MOTIVASI MELAKSANAKAN
KUNJUNGAN ANC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIBELA
KOTA SURAKARTA
Amalia Dinda Ayu Pradani *)
Program Studi DIV Bidan Pendidik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret (UNS)
Surakarta
*)
Email : [email protected]
Abstrak
Latar Belakang: Deteksi dini gejala dan tanda bahaya dalam pemeriksaan kehamilan
merupakan upaya terbaik untuk mencegah komplikasi selama hamil. Salah satu faktor internal
yang mempengaruhi ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan adalah status gravida.
Ibu yang tidak mempunyai pengalaman tentang kehamilan cenderung mengalami kecemasan
yang lebih tinggi sehingga lebih termotivasi untuk memeriksakan kehamilan. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan status gravida dengan motivasi melaksanakan kunjungan
ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Sibela Kota Surakarta. Metode: Desain observational analitik
dengan rancangan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan cluster sampling dengan
jumlah sampel 81 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data
menggunakan uji statistik Spearman’s Rank. Hasil: Sebagian besar responden adalah Ibu hamil
multigravida sebanyak 53 responden (65,4%) sedangkan Ibu hamil primigravida sebanyak 28
responden (34,6%). Sebagian besar responden dalam penelitian ini mempunyai motivasi tinggi
dalam melaksanakan kunjungan ANC sebanyak 45 responden (55,6%) sedangkan yang
mempunyai motivasi rendah sebanyak 36 responden (44,4%). Hasil uji hipotesis dengan
Spearman’s Rank diperoleh nilai significancy (ρ value) sebesar 0.000 (ρ < 0.05). Simpulan:
Terdapat hubungan yang bermakna antara status gravida dengan motivasi ibu dalam
melaksanakan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Sibela Kota Surakarta. Kata Kunci:
Gravida, Motivasi, ANC
Correlation between Gravida Status and Motivation to Conduct ANC Visits
at the Work Region of Community Health Center of Sibela
Surakarta City
Abstract
Background: Early detection of pregnancy danger symptoms and signs through
examination is the best effort to prevent complication during pregnancies. One of the
internal factors influencing the pregnant mothers to undergo the pregnancy examination is
their gravida status. Those without any experiences of pregnancy tend to undergo a higher
anxiety level so that they are motivated to have their pregnancies examined. Objective: To
investigate the correlation between gravida status and motivation to conduct ANC visits at
the work region of Community Health Center of Sibela, Surakarta City. Method: This
research used the observational analytical method with the cross-sectional design. The
samples of research consisted of 81 respondents and were taken by using the cluster
sampling technique. The data of research were collected through questionnaire and
statistically analyzed by using the Spearman’s Rank. Result: 53 respondents (65.4%) were
pregnant mothers with multigravida status, and 28 respondents (34.6%) were pregnant
mothers with primigravida status. In addition, 45 respondents (55.6%) had a high motivation
to conduct ANC visits whereas the rest 36 (44.4%) has a low motivation to conduct ANC
visits. The result of hypothesis testing with the Spearman’s Rank shows that the ρ-value was
0.000 (ρ < 0.05). Conclusion: There was a significant correlation between the the mothers’
gravid status and their motivation to conduct ANC visits at the Work Region of Community
Health Center of Sibela, Surakarta City. Keywords: Gravida, Motivation, ANC
PENDAHULUAN
Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
yang baik memberikan peluang untuk
menilai status kesehatan serta memberikan
informasi yang memadai tentang kehamilan
dan persalinan. Selain itu, ANC dapat
mengidentifikasi dan mengantisipasi sedini
mungkin kehamilan risiko tinggi dan
memantau perkembangan kehamilan serta
melakukan intervensi yang relevan untuk
mencegah berbagai komplikasi kehamilan
dan persalinan. Sebaliknya, pelayanan ANC
yang tidak memadai mengakibatkan angka
kematian ibu (AKI) tinggi pula. Pelayanan
kesehatan maternal biasanya diperoleh di
puskesmas atau puskesmas pembantu dan
dikenal dengan pelayanan kesehatan ibu dan
anak (KIA) yang mencakup pelayanan ANC
(Mia, 2013).
Salah satu faktor internal yang
mempengaruhi ibu hamil dalam melakukan
pemeriksaan kehamilan adalah status
gravida. Ibu yang baru pertama hamil
merupakan hal yang sangat baru sehingga
termotivasi
dalam
memeriksakan
kehamilannya. Sebaliknya, ibu yang sudah
pernah melahirkan lebih dari satu anak atau
lebih mempunyai anggapan bahwa ibu sudah
berpengalaman sehingga kurang termotivasi
untuk memeriksakan kehamilannya. Dilihat
dari segi pengalaman dalam kehamilan dan
melahirkan dapat diartikan bahwa ibu dengan
gravida yang tinggi akan mempunyai
pengalaman tentang kehamilannya secara
langsung (Walyani, 2014).
Perilaku seseorang dapat ditentukan
oleh motivasinya. Motivasi adalah suatu
alasan (reasoning) seseorang untuk bertindak
dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya
(Notoatmodjo, 2010). Motivasi ibu hamil
untuk melakukan perawatan antenatal
berbeda- beda dan dipengaruhi oleh daya
yang menggerakkan dalam dirinya. Taufik
(2007) mengatakan bahwa motivasi dalam
setiap diri individu memiliki tiga sub variabel
yaitu kebutuhan, harapan dan minat.
Cakupan Nasional K4 di Indonesia
tahun 2010 sebesar 61,4% , data dari Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2010
sebesar 80%, masih dibawah dari angka
sasaran yang ditargetkan berdasarkan
Milleneum Development Goals (MDGs)
periode tahun 2010-2015 yaitu angka
cakupan ditargetkan 95% (Siska, 2012).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota
Surakarta yang terbaru menyebutkan bahwa
Angka Kematian Ibu tahun 2012 tercatat 59,2
per 100.000 kelahiran hidup. Cakupan ANC
paling rendah di Kota Surakarta adalah di
Puskesmas Sibela yaitu sebanyak 86,2%.
Prosentase ini masih dibawah prosentase
seluruh cakupan ANC di Kota Surakarta
yaitu sebesar 97,6%. Target pencapaian
kegiatan cakupan ANC menurut Depkes RI
adalah sebesar 95%. Oleh sebab itu
Puskesmas Sibela dipilih sebagai tempat
penelitian. Berdasarkan studi pendahuluan
yang dilakukan di Puskesmas Sibela pada
bulan Januari dari hasil wawancara pada 7
ibu hamil, terdapat 4 ibu hamil yang
mempunyai
motivasi
kurang
dalam
melaksanakan ANC.
Berdasarkan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh oleh Ida Ayu A.S.W
tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan motivasi ibu hamil untuk melakukan
ANC secara rutin selama kehamilan di Poli
Kebidanan Rumkit Polpus R.S.Sukanto tahun
2009 menyebutkan bahwa dari analisis
hubungan paritas dengan motivasi ibu hamil
untuk melakukan ANC menunjukkan adanya
hubungan yang bermakna dengan p=0,007.
Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya
adalah terletak pada variabel penelitian dan
tempat penelitian.
Berdasarkan uraian diatas maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “hubungan status gravida dengan
motivasi melaksanakan kunjungan ANC di
Wilayah Kerja Puskesmas Sibela tahun
2015”.
SUBJEK DAN METODE
Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian observasional analitik dengan
pendekatan
cross
sectional
untuk
mempelajari mempelajari hubungan antara
status gravida dengan motivasi melaksanakan
kunjungan ANC. Penelitian ini telah
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sibela
Kota Surakarta pada bulan November 2014-
Juli 2015. Populasi target : ibu hamil.
Populasi aktual: seluruh ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Sibela yaitu sebanyak 438
orang.
Teknik
pengambilan
sampel
menggunakan teknik cluster sampling.
Dengan Rumus Solvin terpilih responden
sebanyak 81 orang. Data yang dikumpulkan
menggunakan kuesioner tentang status
gravida berisi satu pertanyaan tertutup dan
motivasi ANC diukur dengan menggunakan
skala likert. Pernyataan kuesioner motivasi
terdiri dari pernyataan positif dan negatif.
Penilaian untuk status gravida dan motivasi
menggunakan skala ordinal.
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan Umur
No
Umur
frekuensi Persentase
(%)
1
< 20 tahun
7
8,6
2
20-35 tahun
69
85,2
3
>35 tahun
5
6,2
Total
81
100
Sumber : Data Primer, 2015
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pekerjaan
No
Pekerjaan
frekuensi Persentase
(%)
1
IRT
54
66,7
2
Wiraswasta
25
30,8
3
PNS
2
2,5
Total
81
100
Sumber : Data Primer,2015
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan frekuensi Persentase
(%)
1
Dasar
(SD/SMP)
18
22,2
2
Menengah
(SMA)
48
59,3
3
Lanjut
(Diploma/
15
18,5
S1/S2/S3)
Total
81
100
Sumber : Data Primer,2015
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan Status Gravida
No
Paritas
frekuensi Persentase
(%)
1
Primigravida
28
34,6
2
Multigravida
53
65,4
3
Grandemulti
0
0
gravida
Total
81
100
Sumber : Data Primer, 2015
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan
motivasi
dalam
melaksanakan kunjungan ANC
No Sikap
frekuensi Persentase
(%)
1
Tinggi
45
55,6
2
Rendah
36
44,4
Total
81
100
Sumber : Data Primer, 2015
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan
Hubungan
Status
Gravida dengan motivasi ANC
Status
Motivasi
Jumlah
Gravida
Tinggi Rendah
Primigravida
24
4
28
Multigravida
21
32
53
Grandemulti
0
0
0
gravida
Total
45
36
81
Sumber : Data Primer, 2015
Tabel 9. Hasil Uji Hipotesis Spearman’s
Rank
Hubungan
Pengetahuan
dengan Sikap
Uji
N
r
ρ value
Spearman’s Rho 81
0,441
0,000
Sumber : Data Primer, 2015
PEMBAHASAN
A. Status Gravida Ibu Hamil
Sebagian besar responden adalah ibu
hamil dengan multigravida yaitu
sebanyak 53 responden (65,4%),
sedangkan sebanyak 28 responden
(34,6%) adalah ibu hamil primigravida,
dan tidak ada satupun untuk ibu
grandemultigravida.
Sebagian besar responden berumur
20-35 tahun yaitu sebanyak 69
responden (85,2%). Status gravida
dipengaruhi oleh banyak faktor, menurut
DepKes RI (2008), umur berhubungan
dengan status gravida dimana umur ibu
hamil yang lebih tua maka masa
produktif lebih panjang dan cenderung
memiliki kehamilan yang lebih banyak.
Sebagian besar pekerjaan responden
adalah sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga)
yaitu sebanyak 54 responden (66,7%).
Menurut Friedman (2005), pekerjaan
adalah jembatan untuk memperoleh uang
dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidup dan untuk mendapatkan tempat
pelayanan kesehatan yang diinginkan.
Banyak
anggapan
bahwa
status
pekerjaan seseorang yang tinggi, maka
boleh mempunyai anak banyak karena
mampu dalam memenuhi kebutuhan
hidup sehari-sehari.
Sebagian besar tingkat pendidikan
responden adalah pendidikan menengah
(SMA/sederajat) yaitu sebanyak 48
responden (59,3%). Tingkat pendidikan
sangat
berpengaruh
terhadap
peningkatan kualitas sumber daya
manusia (Notoatmodjo, 2010). Makin
tinggi tingkat pendidikan seseorang,
maka makin mudah dalam memperoleh
menerima
informasi,
sehingga
kemampuan ibu dalam berpikir lebih
rasional.
Ibu
yang
mempunyai
pendidikan tinggi akan lebih berpikir
rasional bahwa jumlah anak yang ideal
adalah 2 orang (Friedman, 2005).
B. Motivasi Ibu melaksanakan ANC
Hasil penelitian memperlihatkan
bahwa responden yang mempunyai
motivasi tinggi dalam melaksanakan
kunjungan ANC yaitu sebanyak 45
responden (55,6%) dan sebanyak 36
responden
(44,4%)
mempunyai
motivasi rendah.
Sebagian besar responden berumur
20-35 tahun yaitu sebanyak 69
responden (85,2%). Menurut DepKes RI
(2008), Semakin cukup umur, tingkat
kematangan seseorang akan lebih di
percaya daripada orang yang belum
cukup dewasa, jika kematangan usia
seseorang cukup tinggi maka pola
berfikir seseorang akan lebih dewasa.
Usia 20-35 tahun yang merupakan
sebagian besar umur responden dalam
penelitian ini termasuk ke dalam usia
reproduktif akan lebih berpikir secara
rasional dan matang tentang pentingnya
melakukan
pemeriksaan
yang
mempengaruhi
motivasinya
untuk
melakukan pemeriksaan ANC.
Sebagian besar pekerjaan responden
adalah sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga)
yaitu sebanyak 54 responden (66,7%).
Pekerjaan adalah jembatan untuk
memperoleh uang dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidup dan untuk
mendapatkan
tempat
pelayanan
kesehatan yang diinginkan. Maka
pekerjaan
ikut
mempengaruhi
pemeriksaan kehamilan ibu karena
berhubungan dengan status ekonomi
yang digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan Ibu selama hamil,
antara lain kebutuhan pemeriksaan
kehamilan, makanan bergizi yang
dikonsumsi sehari-hari, bahan persiapan
kelahiran, obat-obatan, tenaga kesehatan,
dan
transportasi/sarana
angkutan
(Walyani, 2014).
Sebagian besar tingkat pendidikan
responden adalah pendidikan menengah
(SMA/sederajat) yaitu sebanyak 48
responden (59,3%). Ibu hamil dengan
pendidikan dasar memiliki akses untuk
mendapatkan informasi yang lebih sedikit
dibandingkan dengan ibu dengan ibu
dengan pendidikan lanjut atau pendidikan
menengah, sehingga akan mempengaruhi
pula
terhadap
pengetahuannya.
Pengetahuan
yang
sedikit
akan
mempengaruhi persepsi ibu dan keluarga
terhadap
pentingnya
pemeriksaan
kehamilan yang akan berdampak pada
perilaku dan motivasi ibu hamil dalam
memeriksakan
kehamilannya
pada
petugas kesehatan (Niven, 2005). Menurut
pendapat Heriati (2008) orang yang
berpendidikan tinggi biasanya akan
bertindak lebih rasional. Oleh karena itu
orang yang bependidikan tinggi akan lebih
mudah menerima gagasan baru. Demikian
halnya dengan ibu yang berpendidikan
tinggi akan lebih termotivasi untuk
memeriksakan kesehatan dirinya dan bayi
dalam kandungannya.
Di dalam penelitian ini masih cukup
banyak Ibu hamil yang memiliki motivasi
rendah untuk melaksanaan kunjungan
ANC yaitu sebanyak 36 responden
(44,4%). Ibu yang mempunyai motivasi
rendah dalam melakukan pemeriksaan
kehamilan dapat disebabkan ibu belum
mempunyai kesadaran dan belum
mempunyai
anggapan
pemeriksaan
kehamilan sebagai suatu kebutuhan untuk
kesehatan ibu dan bayi sehingga minat
untuk ANC masih rendah, hal tersebut
sesuai dengan Taufik (2007) yang
menyebutkan bahwa motivasi dipengaruhi
oleh tiga variabel yaitu kebutuhan,
harapan, dan minat. Faktor eksternal yang
mempengaruhi motivasi ibu hamil dalam
melaksanakan kunjungan ANC antara lain
pengetahuan, sikap, ekonomi, sosial
budaya, geografis, informasi, dukungan
(DepKes RI, 2008).
C. Hubungan Status Gravida dengan
Motivasi Melaksanakan Kunjungan
ANC
Hasil penelitian pada tabel 4.10
hasil uji hipotesis dengan Spearman’s
Rank diperoleh nilai significancy (ρ
value) sebesar 0,000 (ρ < 0,05) yang
menunjukkan terdapat hubungan yang
bermakna antara status gravida ibu hamil
dengan motivasi melaksanakan. Nilai
korelasi (r) adalah sebesar 0.441 yaitu
diantara angka 0.40-0.599 menunjukkan
arah korelasi positif dengan kekuatan
korelasi sedang (Dahlan, 2014).
Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa
24 responden primigravida mempunyai
motivasi tinggi dalam melaksanakan
kunjungan ANC. Hal ini sesuai dengan
teori bahwa ibu yang mempunyai
gravida yang rendah lebih mempunyai
keinginan
yang
besar
untuk
memeriksakan kehamilannya, karena
kehamilannya ini merupakan suatu yang
sangat diharapkannya, sehingga mereka
sangat menjaga kehamilannya tersebut
dengan sebaik-baiknya. Mereka menjaga
kehamilannya tersebut dengan cara
melakukan pemeriksaan kehamilan
secara rutin demi menjaga kesehatan
janinnya (Walyani, 2014).
Di dalam penelitian ini terlihat
bahwa ada 4 responden primigravida
yang mempunyai motivasi rendah dalam
melaksanakan kunjungan ANC, dan ada
21 responden multigravida mempunyai
motivasi
yang
tinggi
dalam
melaksanakan kunjungan ANC. Hal ini
dapat dipengaruhi oleh faktor lain yaitu
pengaruh
pengetahuan,
sosial
budaya,dan dukungan sosial yang
kurang. Menurut DepKes RI (2008)
motivasi untuk melakukan kunjungan
ANC dipengaruhi juga oleh faktor
eksternal antara lain pengetahuan, bahwa
ketidakmengertian ibu dan keluarga
terhadap
pentingnya
pemeriksaan
kehamilan berdampak pada ibu hamil
tidak memeriksakan kehamilannya pada
petugas kesehatan. Keadaan lingkungan
keluarga dan budaya yang tidak
mendukung akan mempengaruhi ibu
dalam memeriksakan kehamilannya.
Responden
multigravida
yang
mempunyai motivasi tinggi dalam
melaksanakan kunjungan ANC sebanyak
21 orang. Hal ini dapat dipengaruhi oleh
faktor antara lain faktor geografis dan
informasi. Letak geografis sangat
menentukan
terhadap
motivasi
berkunjung ke pelayanan kesehatan, di
tempat yang terpencil ibu hamil sulit
memeriksakan kehamilannya, hal ini
karena
transportasi
yang
sulit
menjangkau sampai tempat terpencil.
Tempat pelayanan kesehatan pada
penelitian ini terletak pada wilayah yang
strategis dan mudah dijangkau sehingga
mempermudah
akses
ke
tenaga
kesehatan, hal ini dapat meningkatkan
motivasi ibu hamil untuk melakukan
kunjungan ANC. Akses yang mudah
untuk mendapatkan informasi tentang
antenatal care dari tenaga kesehatan,
media massa, maupun media elektronik
akan meningkatkan pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya melakukan
antenatal care, sehingga ibu dapat
teratur dalam melakukan kunjungan
antenatal care DepKes RI (2008).
Peneltian
sebelumnya
yang
dilakukan oleh oleh Ida A.A.S.W (2009)
tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan motivasi ibu hamil untuk
melakukan ANC secara rutin selama
kehamilan di Poli Kebidanan Rumkit
Polpus R.S.Sukanto menyebutkan bahwa
dari analisis hubungan paritas dengan
motivasi ibu hamil untuk melakukan ANC
menunjukkan adanya hubungan yang
bermakna dengan p=0,007. Perbedaan
penelitian ini dengan sebelumnya adalah
terletak pada variabel penelitian dan
tempat penelitian.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Sebagian besar responden adalah Ibu
hamil multigravida dengan jumlah
yaitu sebanyak 53 responden (65,4%)
sedangkan Ibu hamil primigravida
yaitu sebanyak 28 responden
(34,6%).
2. Sebagian besar responden dalam
penelitian ini mempunyai motivasi
tinggi
dalam
melaksanakan
kunjungan ANC yaitu sebanyak 45
responden (55,6%) sedangkan yang
mempunyai motivasi rendah yaitu
sebanyak 36 responden (44,4%).
3. Terdapat hubungan yang bermakna
antara status gravida dengan motivasi
ibu dalam melaksanakan kunjungan
ANC di wilayah kerja Puskesmas
Sibela Kota Surakarta. Hal ini
dibuktikan dari hasil uji hipotesis
dengan Spearman’s Rank diperoleh
nilai significancy (ρ value) sebesar
0.000 (ρ < 0.05) yang menunjukkan
terdapat hubungan yang bermakna.
Nilai korelasi (r) adalah sebesar 0.441
menunjukkan arah korelasi positif
dengan kekuatan korelasi sedang
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
Puskesmas
diharapkan
dapat meningkatkan peran dalam
memfasilitasi masyarakat seperti
penyuluhan, guna mendapatkan
informasi tentang pentingnya
pemeriksaan
ANC,
serta
menganjurkan setiap Ibu hamil
untuk memeriksakan kehamilan
secara rutin atau jika ada keluhan,
agar motivasi ANC meningkat.
2. Bagi Masyarakat
Bagi
masyarakat,
khususnya Ibu hamil diharapkan
dapat
mengerti
kebutuhan
pemeriksaan dalam kehamilan
serta mematuhi anjuran dari bidan
untuk memeriksakan ANC secara
rutin. Suami dan keluarga dari Ibu
hamil diharapkan ikut mendukung
dan memotivasi Ibu untuk
melaksanakan kunjungan ANC.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penulis berharap pada
penelitian
selanjutnya
untuk
meneliti faktor lain yang lebih
kompleks pengaruhnya terhadap
motivasi ANC selain status
gravida, misalnya pendidikan,
pengetahuan, serta mengkaji
frekuensi ANC ibu hamil dan
menghubungkan dengan motivasi
ibu hamil dalam melaksanakan
ANC. Sampel yang digunakan
diharapkan dapat mengambil di
daerah lain selain di Puskesmas
Sibela yang mempunyai masalah
dalam cakupan ANC yang rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, M. S., 2014. Statistik Untuk
Kedokteran dan Kesehatan Ed.6.
Jakarta: Epidemiologi Indonesia. pp.28,
45, 96
Dinkes Kota Surakarta., 2013. Profil
Kesehatan Kota Surakarta . Surakarta.
Hasibuan., 2007. Organisasi dan Motivasi.
Jakarta: PT.Bumi Aksara. pp.95,112
Hastono, SP., 2008. Statistik Kesehatan.
Jakarta: EGC. pp.117, 97, 103
Hidayat, A.A., 2007. Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika. pp.126
Hindun., 2008. Upaya Meningkatkan Kinerja
Bidan Di Desa dalam Pelayanan
Antenatal Berdasarkan
Perspektif
karakteristik Bidan di Desa dan Ibu
hamil di Kabupaten Bangkalan.
http://[email protected] (20
November 2014)
Jannah, N., 2012. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta:
Andi. pp.5, 168-9
Laksman, H.T., 2005. Kamus Kedokteran.
Jakarta:Djambatan. pp.143
Mia.,
2013. Indonesia Belum Mampu
Turunkan
Angka
Kematian .
http://www.jpnn.com/read/2013/09/27/
192979/Indonesia-Belum-MampuTurunkan-Angka-Kematian-Ibu(20
November 2014)
Moorhead, G. dan Griffin, R.W., Perilaku
Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
pp.86
Mubarak W., I. 2012. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta. Salemba Medika.
pp. 245-46
Mufdlilah., 2009.
ANC Fokus. Jakarta:
Nuhamedika. pp.7, 23
Notoatmodjo, S., 2010.
Kesehatan. Jakarta:
pp.119,123, 131
Ilmu Perilaku
Rineka Cipta.
______________.,
2012.
Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta. pp.37-8,115,123, 176, 182-3
Nursalam., 2008. Konsep Dan Penerangan
Metodologi
penelitian
Ilmu
Keperawatan.
Jakarta:
Salemba
Medika. pp.5,91-2, 111
Putri, C.Y., 2014. Hubungan Antara Status
Paritas Ibu Dengan Motivasi Ibu
Hamil Dalam Melakukan Pemeriksaan
Kehamilan
Di
Wilayah
Kerja
Puskesmas Lebak Barang. STIKES
Muhammadiyah Pekajangan. KTI.
Riyanto A., 2009. Pengolahan data dan
Analisis Data Kesehatan . Yogyakarta.
Nuha Medika. pp. 57-9
Sembiring, A., 2012. Pengaruh Motivasi Dan
Persepsi Ibu Hamil Tentang Risiko
Kehamilan
Terhadap
Kunjungan
Pemeriksaan Kehamilan Di Wilayah
Kerja
Puskesmas
Simalingkar.
Universitas Sumatera Utara. Thesis.
Supari, F., 2008. AKI dan AKB Tahun 2007.
http://askep-askeb.html, (20 November
2014)
Sugiyono.,
2010.Metode
Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.pp.87
Sulistyawati, A., 2009. Asuhan Kebidanan
pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika. pp.4-5
Taufiqurrohman, MA., 2004. Pengantar
Metodologi Penelitian untuk Ilmu
Kesehatan. Klaten: CSGF. pp.54
Varney, H, dkk., 2008. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Ed.4. Vol.2. Jakarta: EGC.
pp.523
Walyani, ES., 2014. Asuhan Kebidanan pada
Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press pp.78, 84, 90-2.
Widoyoko, EP., 2013. Teknik Penyusunan
Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Belajar. pp.165.
Wulandari, IAAS., 2009. Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Motivasi
Ibu Hamil Untuk Melakukan Anc
Secara Rutin Selama Kehamilan Di
Poli
Kebidanan
Rumkit
Polpus
R.S.Sukanto. UPN “Veteran” Jakarta.
Skripsi.
KUNJUNGAN ANC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIBELA
KOTA SURAKARTA
Amalia Dinda Ayu Pradani *)
Program Studi DIV Bidan Pendidik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret (UNS)
Surakarta
*)
Email : [email protected]
Abstrak
Latar Belakang: Deteksi dini gejala dan tanda bahaya dalam pemeriksaan kehamilan
merupakan upaya terbaik untuk mencegah komplikasi selama hamil. Salah satu faktor internal
yang mempengaruhi ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan adalah status gravida.
Ibu yang tidak mempunyai pengalaman tentang kehamilan cenderung mengalami kecemasan
yang lebih tinggi sehingga lebih termotivasi untuk memeriksakan kehamilan. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan status gravida dengan motivasi melaksanakan kunjungan
ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Sibela Kota Surakarta. Metode: Desain observational analitik
dengan rancangan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan cluster sampling dengan
jumlah sampel 81 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data
menggunakan uji statistik Spearman’s Rank. Hasil: Sebagian besar responden adalah Ibu hamil
multigravida sebanyak 53 responden (65,4%) sedangkan Ibu hamil primigravida sebanyak 28
responden (34,6%). Sebagian besar responden dalam penelitian ini mempunyai motivasi tinggi
dalam melaksanakan kunjungan ANC sebanyak 45 responden (55,6%) sedangkan yang
mempunyai motivasi rendah sebanyak 36 responden (44,4%). Hasil uji hipotesis dengan
Spearman’s Rank diperoleh nilai significancy (ρ value) sebesar 0.000 (ρ < 0.05). Simpulan:
Terdapat hubungan yang bermakna antara status gravida dengan motivasi ibu dalam
melaksanakan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Sibela Kota Surakarta. Kata Kunci:
Gravida, Motivasi, ANC
Correlation between Gravida Status and Motivation to Conduct ANC Visits
at the Work Region of Community Health Center of Sibela
Surakarta City
Abstract
Background: Early detection of pregnancy danger symptoms and signs through
examination is the best effort to prevent complication during pregnancies. One of the
internal factors influencing the pregnant mothers to undergo the pregnancy examination is
their gravida status. Those without any experiences of pregnancy tend to undergo a higher
anxiety level so that they are motivated to have their pregnancies examined. Objective: To
investigate the correlation between gravida status and motivation to conduct ANC visits at
the work region of Community Health Center of Sibela, Surakarta City. Method: This
research used the observational analytical method with the cross-sectional design. The
samples of research consisted of 81 respondents and were taken by using the cluster
sampling technique. The data of research were collected through questionnaire and
statistically analyzed by using the Spearman’s Rank. Result: 53 respondents (65.4%) were
pregnant mothers with multigravida status, and 28 respondents (34.6%) were pregnant
mothers with primigravida status. In addition, 45 respondents (55.6%) had a high motivation
to conduct ANC visits whereas the rest 36 (44.4%) has a low motivation to conduct ANC
visits. The result of hypothesis testing with the Spearman’s Rank shows that the ρ-value was
0.000 (ρ < 0.05). Conclusion: There was a significant correlation between the the mothers’
gravid status and their motivation to conduct ANC visits at the Work Region of Community
Health Center of Sibela, Surakarta City. Keywords: Gravida, Motivation, ANC
PENDAHULUAN
Pelayanan Ante Natal Care (ANC)
yang baik memberikan peluang untuk
menilai status kesehatan serta memberikan
informasi yang memadai tentang kehamilan
dan persalinan. Selain itu, ANC dapat
mengidentifikasi dan mengantisipasi sedini
mungkin kehamilan risiko tinggi dan
memantau perkembangan kehamilan serta
melakukan intervensi yang relevan untuk
mencegah berbagai komplikasi kehamilan
dan persalinan. Sebaliknya, pelayanan ANC
yang tidak memadai mengakibatkan angka
kematian ibu (AKI) tinggi pula. Pelayanan
kesehatan maternal biasanya diperoleh di
puskesmas atau puskesmas pembantu dan
dikenal dengan pelayanan kesehatan ibu dan
anak (KIA) yang mencakup pelayanan ANC
(Mia, 2013).
Salah satu faktor internal yang
mempengaruhi ibu hamil dalam melakukan
pemeriksaan kehamilan adalah status
gravida. Ibu yang baru pertama hamil
merupakan hal yang sangat baru sehingga
termotivasi
dalam
memeriksakan
kehamilannya. Sebaliknya, ibu yang sudah
pernah melahirkan lebih dari satu anak atau
lebih mempunyai anggapan bahwa ibu sudah
berpengalaman sehingga kurang termotivasi
untuk memeriksakan kehamilannya. Dilihat
dari segi pengalaman dalam kehamilan dan
melahirkan dapat diartikan bahwa ibu dengan
gravida yang tinggi akan mempunyai
pengalaman tentang kehamilannya secara
langsung (Walyani, 2014).
Perilaku seseorang dapat ditentukan
oleh motivasinya. Motivasi adalah suatu
alasan (reasoning) seseorang untuk bertindak
dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya
(Notoatmodjo, 2010). Motivasi ibu hamil
untuk melakukan perawatan antenatal
berbeda- beda dan dipengaruhi oleh daya
yang menggerakkan dalam dirinya. Taufik
(2007) mengatakan bahwa motivasi dalam
setiap diri individu memiliki tiga sub variabel
yaitu kebutuhan, harapan dan minat.
Cakupan Nasional K4 di Indonesia
tahun 2010 sebesar 61,4% , data dari Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2010
sebesar 80%, masih dibawah dari angka
sasaran yang ditargetkan berdasarkan
Milleneum Development Goals (MDGs)
periode tahun 2010-2015 yaitu angka
cakupan ditargetkan 95% (Siska, 2012).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota
Surakarta yang terbaru menyebutkan bahwa
Angka Kematian Ibu tahun 2012 tercatat 59,2
per 100.000 kelahiran hidup. Cakupan ANC
paling rendah di Kota Surakarta adalah di
Puskesmas Sibela yaitu sebanyak 86,2%.
Prosentase ini masih dibawah prosentase
seluruh cakupan ANC di Kota Surakarta
yaitu sebesar 97,6%. Target pencapaian
kegiatan cakupan ANC menurut Depkes RI
adalah sebesar 95%. Oleh sebab itu
Puskesmas Sibela dipilih sebagai tempat
penelitian. Berdasarkan studi pendahuluan
yang dilakukan di Puskesmas Sibela pada
bulan Januari dari hasil wawancara pada 7
ibu hamil, terdapat 4 ibu hamil yang
mempunyai
motivasi
kurang
dalam
melaksanakan ANC.
Berdasarkan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh oleh Ida Ayu A.S.W
tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan motivasi ibu hamil untuk melakukan
ANC secara rutin selama kehamilan di Poli
Kebidanan Rumkit Polpus R.S.Sukanto tahun
2009 menyebutkan bahwa dari analisis
hubungan paritas dengan motivasi ibu hamil
untuk melakukan ANC menunjukkan adanya
hubungan yang bermakna dengan p=0,007.
Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya
adalah terletak pada variabel penelitian dan
tempat penelitian.
Berdasarkan uraian diatas maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “hubungan status gravida dengan
motivasi melaksanakan kunjungan ANC di
Wilayah Kerja Puskesmas Sibela tahun
2015”.
SUBJEK DAN METODE
Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian observasional analitik dengan
pendekatan
cross
sectional
untuk
mempelajari mempelajari hubungan antara
status gravida dengan motivasi melaksanakan
kunjungan ANC. Penelitian ini telah
dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sibela
Kota Surakarta pada bulan November 2014-
Juli 2015. Populasi target : ibu hamil.
Populasi aktual: seluruh ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Sibela yaitu sebanyak 438
orang.
Teknik
pengambilan
sampel
menggunakan teknik cluster sampling.
Dengan Rumus Solvin terpilih responden
sebanyak 81 orang. Data yang dikumpulkan
menggunakan kuesioner tentang status
gravida berisi satu pertanyaan tertutup dan
motivasi ANC diukur dengan menggunakan
skala likert. Pernyataan kuesioner motivasi
terdiri dari pernyataan positif dan negatif.
Penilaian untuk status gravida dan motivasi
menggunakan skala ordinal.
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan Umur
No
Umur
frekuensi Persentase
(%)
1
< 20 tahun
7
8,6
2
20-35 tahun
69
85,2
3
>35 tahun
5
6,2
Total
81
100
Sumber : Data Primer, 2015
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pekerjaan
No
Pekerjaan
frekuensi Persentase
(%)
1
IRT
54
66,7
2
Wiraswasta
25
30,8
3
PNS
2
2,5
Total
81
100
Sumber : Data Primer,2015
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan frekuensi Persentase
(%)
1
Dasar
(SD/SMP)
18
22,2
2
Menengah
(SMA)
48
59,3
3
Lanjut
(Diploma/
15
18,5
S1/S2/S3)
Total
81
100
Sumber : Data Primer,2015
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan Status Gravida
No
Paritas
frekuensi Persentase
(%)
1
Primigravida
28
34,6
2
Multigravida
53
65,4
3
Grandemulti
0
0
gravida
Total
81
100
Sumber : Data Primer, 2015
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan
motivasi
dalam
melaksanakan kunjungan ANC
No Sikap
frekuensi Persentase
(%)
1
Tinggi
45
55,6
2
Rendah
36
44,4
Total
81
100
Sumber : Data Primer, 2015
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan
Hubungan
Status
Gravida dengan motivasi ANC
Status
Motivasi
Jumlah
Gravida
Tinggi Rendah
Primigravida
24
4
28
Multigravida
21
32
53
Grandemulti
0
0
0
gravida
Total
45
36
81
Sumber : Data Primer, 2015
Tabel 9. Hasil Uji Hipotesis Spearman’s
Rank
Hubungan
Pengetahuan
dengan Sikap
Uji
N
r
ρ value
Spearman’s Rho 81
0,441
0,000
Sumber : Data Primer, 2015
PEMBAHASAN
A. Status Gravida Ibu Hamil
Sebagian besar responden adalah ibu
hamil dengan multigravida yaitu
sebanyak 53 responden (65,4%),
sedangkan sebanyak 28 responden
(34,6%) adalah ibu hamil primigravida,
dan tidak ada satupun untuk ibu
grandemultigravida.
Sebagian besar responden berumur
20-35 tahun yaitu sebanyak 69
responden (85,2%). Status gravida
dipengaruhi oleh banyak faktor, menurut
DepKes RI (2008), umur berhubungan
dengan status gravida dimana umur ibu
hamil yang lebih tua maka masa
produktif lebih panjang dan cenderung
memiliki kehamilan yang lebih banyak.
Sebagian besar pekerjaan responden
adalah sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga)
yaitu sebanyak 54 responden (66,7%).
Menurut Friedman (2005), pekerjaan
adalah jembatan untuk memperoleh uang
dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidup dan untuk mendapatkan tempat
pelayanan kesehatan yang diinginkan.
Banyak
anggapan
bahwa
status
pekerjaan seseorang yang tinggi, maka
boleh mempunyai anak banyak karena
mampu dalam memenuhi kebutuhan
hidup sehari-sehari.
Sebagian besar tingkat pendidikan
responden adalah pendidikan menengah
(SMA/sederajat) yaitu sebanyak 48
responden (59,3%). Tingkat pendidikan
sangat
berpengaruh
terhadap
peningkatan kualitas sumber daya
manusia (Notoatmodjo, 2010). Makin
tinggi tingkat pendidikan seseorang,
maka makin mudah dalam memperoleh
menerima
informasi,
sehingga
kemampuan ibu dalam berpikir lebih
rasional.
Ibu
yang
mempunyai
pendidikan tinggi akan lebih berpikir
rasional bahwa jumlah anak yang ideal
adalah 2 orang (Friedman, 2005).
B. Motivasi Ibu melaksanakan ANC
Hasil penelitian memperlihatkan
bahwa responden yang mempunyai
motivasi tinggi dalam melaksanakan
kunjungan ANC yaitu sebanyak 45
responden (55,6%) dan sebanyak 36
responden
(44,4%)
mempunyai
motivasi rendah.
Sebagian besar responden berumur
20-35 tahun yaitu sebanyak 69
responden (85,2%). Menurut DepKes RI
(2008), Semakin cukup umur, tingkat
kematangan seseorang akan lebih di
percaya daripada orang yang belum
cukup dewasa, jika kematangan usia
seseorang cukup tinggi maka pola
berfikir seseorang akan lebih dewasa.
Usia 20-35 tahun yang merupakan
sebagian besar umur responden dalam
penelitian ini termasuk ke dalam usia
reproduktif akan lebih berpikir secara
rasional dan matang tentang pentingnya
melakukan
pemeriksaan
yang
mempengaruhi
motivasinya
untuk
melakukan pemeriksaan ANC.
Sebagian besar pekerjaan responden
adalah sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga)
yaitu sebanyak 54 responden (66,7%).
Pekerjaan adalah jembatan untuk
memperoleh uang dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidup dan untuk
mendapatkan
tempat
pelayanan
kesehatan yang diinginkan. Maka
pekerjaan
ikut
mempengaruhi
pemeriksaan kehamilan ibu karena
berhubungan dengan status ekonomi
yang digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan Ibu selama hamil,
antara lain kebutuhan pemeriksaan
kehamilan, makanan bergizi yang
dikonsumsi sehari-hari, bahan persiapan
kelahiran, obat-obatan, tenaga kesehatan,
dan
transportasi/sarana
angkutan
(Walyani, 2014).
Sebagian besar tingkat pendidikan
responden adalah pendidikan menengah
(SMA/sederajat) yaitu sebanyak 48
responden (59,3%). Ibu hamil dengan
pendidikan dasar memiliki akses untuk
mendapatkan informasi yang lebih sedikit
dibandingkan dengan ibu dengan ibu
dengan pendidikan lanjut atau pendidikan
menengah, sehingga akan mempengaruhi
pula
terhadap
pengetahuannya.
Pengetahuan
yang
sedikit
akan
mempengaruhi persepsi ibu dan keluarga
terhadap
pentingnya
pemeriksaan
kehamilan yang akan berdampak pada
perilaku dan motivasi ibu hamil dalam
memeriksakan
kehamilannya
pada
petugas kesehatan (Niven, 2005). Menurut
pendapat Heriati (2008) orang yang
berpendidikan tinggi biasanya akan
bertindak lebih rasional. Oleh karena itu
orang yang bependidikan tinggi akan lebih
mudah menerima gagasan baru. Demikian
halnya dengan ibu yang berpendidikan
tinggi akan lebih termotivasi untuk
memeriksakan kesehatan dirinya dan bayi
dalam kandungannya.
Di dalam penelitian ini masih cukup
banyak Ibu hamil yang memiliki motivasi
rendah untuk melaksanaan kunjungan
ANC yaitu sebanyak 36 responden
(44,4%). Ibu yang mempunyai motivasi
rendah dalam melakukan pemeriksaan
kehamilan dapat disebabkan ibu belum
mempunyai kesadaran dan belum
mempunyai
anggapan
pemeriksaan
kehamilan sebagai suatu kebutuhan untuk
kesehatan ibu dan bayi sehingga minat
untuk ANC masih rendah, hal tersebut
sesuai dengan Taufik (2007) yang
menyebutkan bahwa motivasi dipengaruhi
oleh tiga variabel yaitu kebutuhan,
harapan, dan minat. Faktor eksternal yang
mempengaruhi motivasi ibu hamil dalam
melaksanakan kunjungan ANC antara lain
pengetahuan, sikap, ekonomi, sosial
budaya, geografis, informasi, dukungan
(DepKes RI, 2008).
C. Hubungan Status Gravida dengan
Motivasi Melaksanakan Kunjungan
ANC
Hasil penelitian pada tabel 4.10
hasil uji hipotesis dengan Spearman’s
Rank diperoleh nilai significancy (ρ
value) sebesar 0,000 (ρ < 0,05) yang
menunjukkan terdapat hubungan yang
bermakna antara status gravida ibu hamil
dengan motivasi melaksanakan. Nilai
korelasi (r) adalah sebesar 0.441 yaitu
diantara angka 0.40-0.599 menunjukkan
arah korelasi positif dengan kekuatan
korelasi sedang (Dahlan, 2014).
Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa
24 responden primigravida mempunyai
motivasi tinggi dalam melaksanakan
kunjungan ANC. Hal ini sesuai dengan
teori bahwa ibu yang mempunyai
gravida yang rendah lebih mempunyai
keinginan
yang
besar
untuk
memeriksakan kehamilannya, karena
kehamilannya ini merupakan suatu yang
sangat diharapkannya, sehingga mereka
sangat menjaga kehamilannya tersebut
dengan sebaik-baiknya. Mereka menjaga
kehamilannya tersebut dengan cara
melakukan pemeriksaan kehamilan
secara rutin demi menjaga kesehatan
janinnya (Walyani, 2014).
Di dalam penelitian ini terlihat
bahwa ada 4 responden primigravida
yang mempunyai motivasi rendah dalam
melaksanakan kunjungan ANC, dan ada
21 responden multigravida mempunyai
motivasi
yang
tinggi
dalam
melaksanakan kunjungan ANC. Hal ini
dapat dipengaruhi oleh faktor lain yaitu
pengaruh
pengetahuan,
sosial
budaya,dan dukungan sosial yang
kurang. Menurut DepKes RI (2008)
motivasi untuk melakukan kunjungan
ANC dipengaruhi juga oleh faktor
eksternal antara lain pengetahuan, bahwa
ketidakmengertian ibu dan keluarga
terhadap
pentingnya
pemeriksaan
kehamilan berdampak pada ibu hamil
tidak memeriksakan kehamilannya pada
petugas kesehatan. Keadaan lingkungan
keluarga dan budaya yang tidak
mendukung akan mempengaruhi ibu
dalam memeriksakan kehamilannya.
Responden
multigravida
yang
mempunyai motivasi tinggi dalam
melaksanakan kunjungan ANC sebanyak
21 orang. Hal ini dapat dipengaruhi oleh
faktor antara lain faktor geografis dan
informasi. Letak geografis sangat
menentukan
terhadap
motivasi
berkunjung ke pelayanan kesehatan, di
tempat yang terpencil ibu hamil sulit
memeriksakan kehamilannya, hal ini
karena
transportasi
yang
sulit
menjangkau sampai tempat terpencil.
Tempat pelayanan kesehatan pada
penelitian ini terletak pada wilayah yang
strategis dan mudah dijangkau sehingga
mempermudah
akses
ke
tenaga
kesehatan, hal ini dapat meningkatkan
motivasi ibu hamil untuk melakukan
kunjungan ANC. Akses yang mudah
untuk mendapatkan informasi tentang
antenatal care dari tenaga kesehatan,
media massa, maupun media elektronik
akan meningkatkan pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya melakukan
antenatal care, sehingga ibu dapat
teratur dalam melakukan kunjungan
antenatal care DepKes RI (2008).
Peneltian
sebelumnya
yang
dilakukan oleh oleh Ida A.A.S.W (2009)
tentang faktor-faktor yang berhubungan
dengan motivasi ibu hamil untuk
melakukan ANC secara rutin selama
kehamilan di Poli Kebidanan Rumkit
Polpus R.S.Sukanto menyebutkan bahwa
dari analisis hubungan paritas dengan
motivasi ibu hamil untuk melakukan ANC
menunjukkan adanya hubungan yang
bermakna dengan p=0,007. Perbedaan
penelitian ini dengan sebelumnya adalah
terletak pada variabel penelitian dan
tempat penelitian.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Sebagian besar responden adalah Ibu
hamil multigravida dengan jumlah
yaitu sebanyak 53 responden (65,4%)
sedangkan Ibu hamil primigravida
yaitu sebanyak 28 responden
(34,6%).
2. Sebagian besar responden dalam
penelitian ini mempunyai motivasi
tinggi
dalam
melaksanakan
kunjungan ANC yaitu sebanyak 45
responden (55,6%) sedangkan yang
mempunyai motivasi rendah yaitu
sebanyak 36 responden (44,4%).
3. Terdapat hubungan yang bermakna
antara status gravida dengan motivasi
ibu dalam melaksanakan kunjungan
ANC di wilayah kerja Puskesmas
Sibela Kota Surakarta. Hal ini
dibuktikan dari hasil uji hipotesis
dengan Spearman’s Rank diperoleh
nilai significancy (ρ value) sebesar
0.000 (ρ < 0.05) yang menunjukkan
terdapat hubungan yang bermakna.
Nilai korelasi (r) adalah sebesar 0.441
menunjukkan arah korelasi positif
dengan kekuatan korelasi sedang
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
Puskesmas
diharapkan
dapat meningkatkan peran dalam
memfasilitasi masyarakat seperti
penyuluhan, guna mendapatkan
informasi tentang pentingnya
pemeriksaan
ANC,
serta
menganjurkan setiap Ibu hamil
untuk memeriksakan kehamilan
secara rutin atau jika ada keluhan,
agar motivasi ANC meningkat.
2. Bagi Masyarakat
Bagi
masyarakat,
khususnya Ibu hamil diharapkan
dapat
mengerti
kebutuhan
pemeriksaan dalam kehamilan
serta mematuhi anjuran dari bidan
untuk memeriksakan ANC secara
rutin. Suami dan keluarga dari Ibu
hamil diharapkan ikut mendukung
dan memotivasi Ibu untuk
melaksanakan kunjungan ANC.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penulis berharap pada
penelitian
selanjutnya
untuk
meneliti faktor lain yang lebih
kompleks pengaruhnya terhadap
motivasi ANC selain status
gravida, misalnya pendidikan,
pengetahuan, serta mengkaji
frekuensi ANC ibu hamil dan
menghubungkan dengan motivasi
ibu hamil dalam melaksanakan
ANC. Sampel yang digunakan
diharapkan dapat mengambil di
daerah lain selain di Puskesmas
Sibela yang mempunyai masalah
dalam cakupan ANC yang rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, M. S., 2014. Statistik Untuk
Kedokteran dan Kesehatan Ed.6.
Jakarta: Epidemiologi Indonesia. pp.28,
45, 96
Dinkes Kota Surakarta., 2013. Profil
Kesehatan Kota Surakarta . Surakarta.
Hasibuan., 2007. Organisasi dan Motivasi.
Jakarta: PT.Bumi Aksara. pp.95,112
Hastono, SP., 2008. Statistik Kesehatan.
Jakarta: EGC. pp.117, 97, 103
Hidayat, A.A., 2007. Metode Penelitian
Keperawatan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika. pp.126
Hindun., 2008. Upaya Meningkatkan Kinerja
Bidan Di Desa dalam Pelayanan
Antenatal Berdasarkan
Perspektif
karakteristik Bidan di Desa dan Ibu
hamil di Kabupaten Bangkalan.
http://[email protected] (20
November 2014)
Jannah, N., 2012. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta:
Andi. pp.5, 168-9
Laksman, H.T., 2005. Kamus Kedokteran.
Jakarta:Djambatan. pp.143
Mia.,
2013. Indonesia Belum Mampu
Turunkan
Angka
Kematian .
http://www.jpnn.com/read/2013/09/27/
192979/Indonesia-Belum-MampuTurunkan-Angka-Kematian-Ibu(20
November 2014)
Moorhead, G. dan Griffin, R.W., Perilaku
Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
pp.86
Mubarak W., I. 2012. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta. Salemba Medika.
pp. 245-46
Mufdlilah., 2009.
ANC Fokus. Jakarta:
Nuhamedika. pp.7, 23
Notoatmodjo, S., 2010.
Kesehatan. Jakarta:
pp.119,123, 131
Ilmu Perilaku
Rineka Cipta.
______________.,
2012.
Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta. pp.37-8,115,123, 176, 182-3
Nursalam., 2008. Konsep Dan Penerangan
Metodologi
penelitian
Ilmu
Keperawatan.
Jakarta:
Salemba
Medika. pp.5,91-2, 111
Putri, C.Y., 2014. Hubungan Antara Status
Paritas Ibu Dengan Motivasi Ibu
Hamil Dalam Melakukan Pemeriksaan
Kehamilan
Di
Wilayah
Kerja
Puskesmas Lebak Barang. STIKES
Muhammadiyah Pekajangan. KTI.
Riyanto A., 2009. Pengolahan data dan
Analisis Data Kesehatan . Yogyakarta.
Nuha Medika. pp. 57-9
Sembiring, A., 2012. Pengaruh Motivasi Dan
Persepsi Ibu Hamil Tentang Risiko
Kehamilan
Terhadap
Kunjungan
Pemeriksaan Kehamilan Di Wilayah
Kerja
Puskesmas
Simalingkar.
Universitas Sumatera Utara. Thesis.
Supari, F., 2008. AKI dan AKB Tahun 2007.
http://askep-askeb.html, (20 November
2014)
Sugiyono.,
2010.Metode
Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.pp.87
Sulistyawati, A., 2009. Asuhan Kebidanan
pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika. pp.4-5
Taufiqurrohman, MA., 2004. Pengantar
Metodologi Penelitian untuk Ilmu
Kesehatan. Klaten: CSGF. pp.54
Varney, H, dkk., 2008. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Ed.4. Vol.2. Jakarta: EGC.
pp.523
Walyani, ES., 2014. Asuhan Kebidanan pada
Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press pp.78, 84, 90-2.
Widoyoko, EP., 2013. Teknik Penyusunan
Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Belajar. pp.165.
Wulandari, IAAS., 2009. Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Motivasi
Ibu Hamil Untuk Melakukan Anc
Secara Rutin Selama Kehamilan Di
Poli
Kebidanan
Rumkit
Polpus
R.S.Sukanto. UPN “Veteran” Jakarta.
Skripsi.