NASKAH PUBLIKASI Prarancangan Pabrik Nitrogliserin Dari Gliserol Dan Asam Nitrat Dengan Proses Biazzi Kapasitas 23.500 Ton/Tahun.

NASKAH PUBLIKASI

PRARANCANGAN PABRIK
NITROGLISERIN DARI GLISEROL DAN ASAM NITRAT
DENGAN PROSES BIAZZI
KAPASITAS 23.500 TON/TAHUN

Oleh :
Khoiru Nisa
D 500 080 029

Oleh :
Marthin Saputri
D 500 080 018

Dosen Pembimbing :
1. Ir. Herry Purnama, MT, PhD
2. Agung Sugiharto, ST., M.Eng

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA
2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama

: Ir. Herry Purnama, MT, PhD

NIP/NIK

: 664

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa :
Nama


: Marthin Saputri

NIM

: D 500 080 018

Program Studi

: Teknik Kimia

Judul Skripsi

: Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserol dan Asam Nitrat
dengan Proses Biazzi Kapasitas 23.500 Ton/Tahun

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, ................2013

Dosen Pembimbing

Ir. Herry Purnama, MT, PhD
NIP.664

ABSTRAK
Prarancangan pabrik nitrogliserin dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
nitrogliserin dalam negeri. Direncanakan pembangunan pada tahun 2015 di lokasi
industri Cikarang Bekasi, Propinsi Jawa Barat yang berdekatan dengan PT Priscolin
dan PT Nitrotama Kimia di Bekasi sebagai penyedia bahan baku utama.
Bahan baku yang dipakai adalah asam nitrat dan gliserin dengan
menggunakan asam sulfat sebagai katalisnya. Proses pembuatan nitrogliserin
dilakukan di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB). Reaksi berlangsung
pada fase cair, suhu 15ºC dan tekan 1 atm. Reaksi berlangsung secara eksotermis,
irreversible, dan non adiabatis.

Dari hasil analisis ekonomi diperoleh hasil yaitu Percent Return On
Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 37,927% dan setelah pajak sebesar 26,549%.
Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 2,087 tahun sedangkan setelah pajak


sebesar 2,736 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 43,799%, dan Shut Down Point
(SDP) sebesar 26,186%. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 26,769 %.
Berdasarkan data di atas maka pabrik nitrogliserin Gliserol dan Asam Nitrat ini layak
untuk didirikan.

Kata kunci : nitrogliserin, eksotermis, RATB

A.
B.

biasa dipakai sebagai bahan peledak di

PENDAHULUAN
Indonesia

merupakan

negara

dalam dinamit dan propelan jenis


yang sedang berkembang, khususnya

double base dan triple base.

pada

di

karena itu kebutuhan nitrogliserin di

semakin

Indonesia sangat tinggi, terutama bagi

dengan

kepentingan pertahanan negara. Selain

pembangunan di Indonesia. Kemajuan


sebagai bahan obat dan bahan peledak,

pembangunan

dapat

nitrogliserin juga dapat dipakai dalam

dilihat dari pesatnya industrialisasi

bidang-bidang lain misalnya bidang

pada negara tersebut. Salah satu faktor

pertambangan maupun bidang farmasi,

utama yang mendorong berdirinya

baik sebagai bahan pembantu maupun


suatu industri adalah adanya peluang

bahan baku.

pasar yang besar, serta kemudahan

dihasilkan melalui proses nitrasi pada

dalam pemanfaatan dan pemasokan

kondisi tertentu dengan menggunakan

bahan baku.

campuran asam nitrat dan asam sulfat.

perkembangan

Indonesia


yang

meningkat

Industri

akan

sejalan

suatu

negara

Nitrogliserin

Oleh

Nitrogliserin dapat


merupakan

Asam-asam tersebut pada saat ini telah

mempunyai

dapat diproduksi di dalam negeri

peluang besar untuk dikembangkan

begitu pula gliserinnya. Dewasa ini,

secara komersial.

Nitrogliserin bisa

hasil samping pada industri sabun

digunakan sebagai obat-obatan dan


telah dapat diperoleh dengan kadar 85-

sebagai bahan peledak. Sebagai bahan

99,5 %. (Zaidar, 2003).

senyawa

kimia

yang

obat misalnya, nitrogliserin digunakan

Sampai saat

ini

kebutuhan


sebagai obat untuk meredakan rasa

bahan peledak masih diperoleh dari

sakit

frekuensi

luar negeri termasuk nitrogliserin yang

serangan angina pektoris. Sedangkan

merupakan bahan dasar utama dalam

jika digunakan sebagai bahan peledak,

pembuatan propelan jenis double base.

nitrogliserin termasuk bahan peledak

Di Indonesia belum ada pabrik yang

tingkat tinggi (high explosive) yang

memproduksi nitrogliserin, sedangkan

dan

mengurangi

kebutuhan

akan

nitrogliserin

diperkirakan terus meningkat sesuai

karbonat diperoleh dari PT. Samarth
Chemicals Indonesia di Jakarta.

dengan banyaknya industri maupun
pihak-pihak yang memerlukannya.

D.

PROSES PEMBUATAN
Secara umum proses produksi

C.

PENENTUAN KAPASITAS

nitrogliserin terdiri dari tiga langkah

Sampai saat ini di Indonesia

proses, yaitu:

belum ada pabrik yang memproduksi
nitrogliserin,

sedangkan

1. Persiapan Bahan Baku

kapasitas

Bahan baku yang terdiri asam

produksi yang telah ada di luar negeri

nitrat dan gliserin serta bahan

sebagai berikut:

pembantu katalis asam sulfat
(H2SO4). Asam nitrat dan asam

Tabel

1.1

Kapasitas

Pabrik di Luar Negeri

1
2
3
4

Kapasitas
(ton/tahun)

Pabrik

No

Celanse, Bioshop
Texas
Tennesse Eastman
Company, Tennesse
Publicker,
Philadelphia,
Pensylvania

20.000

sulfat

masing-masing

ditempatkan

dalam

tangki

bahan baku (T-01) dan (T-02),
sedangkan gliserin ditempatkan
dalam tangki bahan baku 3 (T-

25.000

03) dengan kapasitas untuk
25.000

Union Carbide, Texas

60.000

(Mc Ketta, 1977)

memenuhi kebutuhan proses
selama tujuh hari.
2. Proses Reaksi

kebutuhan

Asam nitrat dari tangki bahan

bahan baku gliserin diperoleh dari PT.

baku 1 (T-01) dicampurkan

Priscolin

nitrat

dengan asam sulfat dari tangki

diperoleh dari PT. Multi Nitrotama

bahan baku 2 (T-02) di dalam

Kimia di Cikampek, asam sulfat

mixer

diperoleh dari PT. Indonesian Acid

campuran

Industry

didinginkan dengan cooler 1

Untuk

di

di

memenuhi

Bekasi,

Bekasi,

asam

dan

natrium

1

(M-01).

Asam

dari

M-01

(HE-01) hingga suhu 15oC dan

dipompa menuju reaktor untuk

natrium

direaksikan

gliserin

penetral menetralkan sisa asam

dari tangki bahan baku 3 (T-03)

yang terdapat dalam larutan

yang

nitrogliserin,

dengan

terlebih

dahulu

karbonat.

Larutan

selanjutnya

didinginkan dengan cooler 2

dialirkan ke tangki pencuci 1

(HE-02) hingga suhu 15oC.

(TP-01)

Dari reaksi tersebut dihasilkan

garam-garam hasil netralisasi.

untuk

melarutkan

3. Proses Pemisahan

konversi sebesar 99,43%. Pada
reaksi ini timbul panas reaksi,

Garam-garam hasil netralisasi

untuk mempertahankan reaksi

masuk tangki pencuci (TP-01)

tetap

pada

15oC

untuk

maka

dicuci

dengan

air.

kelebihan panas ini didinginkan

Selanjutnya nitrogliserin dan

dengan

garam-garam hasil netralisasi

medium

pendingin
o

dipisahkan pada dekanter 2 (D-

freon dengan suhu 5 C.
Nitrogliserin

hasil

02)

reaksi,

berdasarkan

perbedaan

gliserin sisa dan asam sisa

densitas. Garam-garam hasil

keluar secara overflow dari

netralisasi keluar menuju Unit

reaktor menuju heater 1 (HE-

Pengolahan

03) untuk dipanaskan hingga

sedangkan larutan nitrogliserin

suhu

o

30 C,

dan

Limbah

(UPL),

kemudian

99% dipompa menuju tangki

menuju dekanter 1 (D-01). Di

produk (T-04) untuk disimpan

dalam

sebagai produk.

dekanter

1

(D-01)

nirogliserin dipisahkan dari sisa
asam berdasarkan perbedaan

E.

TINJAUAN KINETIKA

densitas. Sisa asam selanjutnya

Dari segi kinetika, kecepatan

dipompa ke unit pengolahan

reaksi akan bertambah dengan adanya

lanjut, sedangkan nitrogliserin

kenaikan

masuk ke dalam netralizer (N01) untuk dinetralkan dengan

temperatur.

Hal

ini

Reaksi pembuatan nitrogliserin

ditunjukkan oleh hubungan persamaan

merupakan reaksi antara asam nitrat

Arhenius:
k

=

A

-

e

E/RT

.........................................................

dan gliserin dengan menggunakan
bantuan katalis asam sulfat (H2SO4).
C3H5(OH) 3 + 3 HNO3

....................................(1)
Dimana k

:

Konstanta

C3H5(ONO2)3

kecepatan

+

H2SO4

3

H2O...................(2.2)

reaksi
A : Faktor tumbukan tingkat

Reaksi nitrasi antara gliserin dan asam
nitrat merupakan fase cair-cair bersifat

pencampuran zat-zat yang bereaksi
E : Energi aktivasi

eksotermis, dan ditetapkan pada suhu

R : Tetapan gas umum

operasi 15oC, tekanan sebesar 1 atm

T : Suhu mutlak

diterapkan

pada

reaktor

dengan

mempengaruhi

konversi 99,43%. Perbandingan mol

kecepatan reaksi yang ditunjukkan

reaktan antara gliserin dan asam

dengan persamaan umum:

adalah 1 : 4. Campuran asam terdiri

Harga

k

akan

Reaksi

dari asam nitrat dan asam sulfat

: aA+bB

dengan perbandingan 52% : 48% (Tai

c C + d D ....................................(2)
Sehingga

:

r

=

k

Lu-Kai. et al. 2007).

CACB.....................................................
..................(3)
Dengan harga k yang besar
akan diperoleh harga r yang besar
pula, sehingga reaksi berjalan cepat,

F.

SPESIFIKASI ALAT UTAMA
PROSES
1. Reaktor-01 (R-01).
Reaktor (R-01) ini yang

begitu pula sebaliknya.

berfungsi

untuk

mereaksikan

Dari Tai Lu-Kai. et al. (2007),

gliserin dan asam nitrat pada fase

diperoleh harga konstanta kecepatan

cair menjadi nitrogliserin dan air

reaksi ke arah produk:

dengan umpan gliserin sebesar

k = 7,4797 m3/ kmol.menit

1306,4283 kg/jam dan kecepatan
umpan asam campuran 9044,5034

kg/jam. Reaktor ini memiliki

dengan kecepatan umpan asam

sistem operasi

nitrat sebesar 4,703.1418 kg/jam

yang bersifat

kontinyu dengan jumlah 1 buah,

dan

suhu reaktor 15oC (288,15oK),

sulfat sebesar 4,341.3617 kg/jam.

tekanan 1 atm. Reaktor dengan

Mixer

diameter 2,2219 metter, tinggi

operasi yang bersifat kontinyu

2,2219

volume

dengan jumlah 1 buah, suhu

5,0735 m ini berjenis reaktor

mixer 30oC (303,15oK), tekanan

alir tangki berpengaduk (RATB)

1 atm. Diameter dari mixer ini

dengan bahan kontruksi Stainless

1,6530

steel SA-167 (tipe 304).

2,3802 meter dan volume 4,5286

Spesifikasi

pengaduk

m3. Jenis mixer adalah silinder

dalam reaktor memiliki jenis

tegak berpengaduk dengan jenis

turbin

meter,

dan

3

ini

umpan

asam

memiliki

meter

sistem

dengan

tinggi

dengan

kecepatan

head yaitu Torispherical head

rpm,

berdiameter

berbahan Stainless steel SA-167

201,7533

0,7406 meter dan jenis motor
Variable-speed

100

kecepatan

hp.

pendingin
pendingin

belt

Untuk

ini

berpower
spesifikasi

dalam

(tipe 304)

reaktor,

berjenis

coil

Spesifikasi

pengaduk

adalah

berpengaduk

mixer

dengan kecepatan 148,6438 rpm.
Diameter

pengaduk

0,5510

dengan diameter 2,5 in, jumlah

meter, dan jenis motor Variable-

lilitan 16 dengan bahan freon.

speed belt berpower 10 hp.

2. Mixer -01 (M-01).

3. Mixer -02 (M-02).

Mixer
berfungsi

-01
untuk

(M-01)

ini

mencampur

Mixer
berfungsi

-02
untuk

(M-02)

ini

melarutkan

umpan asam nitrat dengan asam

natrium karbonat dengan air

sulfat

direaksikan

dengan kecepatan umpan natrium

dengan gliserin di dalam reaktor

karbonat sebesar 99,0793 kg/jam

sebelum

dan air sebesar 196,1967 kg/jam.

tekanan 1 atm. Dekanter dengan

Mixer

diameter 1,3612 meter, tinggi

ini

memiliki

sistem

operasi yang bersifat kontinyu

4,0836

dengan jumlah 1 buah, suhu

6,5519 m3 ini berjenis mixer

mixer 30oC (303,15oK), tekanan

Continuous

1 atm. Diameter dari mixer ini

Silinder Vertical dengan bahan

0,5594

kontruksi Stainless steel SA-167

meter

dengan

tinggi

0,5594 meter dan volume 0,1374

meter,

dan

volume

Gravity Decanter

(tipe 304).

m3. Jenis mixer adalah silinder
tegak berpengaduk dengan jenis
head yaitu Torispherical head

5. Dekanter-02 (D-02).
Dekanter (D-02) ini yang

berbahan Stainless steel SA-167

berfungsi

(tipe 304).

produk reaktor menjadi fase

Spesifikasi

pengaduk

organik

untuk

dan

memisahkan

fase anorganik.

mixer adalah jenis turbin dengan

Dekanter ini memiliki sistem

kecepatan

rpm.

operasi yang bersifat kontinyu

0,1865

dengan jumlah 1 buah, suhu

Diameter

388,7574
pengaduk

30oC

(303,15oK),

meter, dan jenis motor Variable-

dekanter

speed belt berpower 0,75 hp.

tekanan 1 atm. Dekanter dengan
diameter 1,3612 meter, tinggi

4. Dekanter-01 (D-01).
Dekanter (D-01) ini yang
berfungsi

untuk

memisahkan

4,0836

meter,

dan

volume

6,5519 m3 ini berjenis mixer
Continuous

Gravity Decanter

produk reaktor menjadi fase

Silinder Vertical dengan bahan

organik

kontruksi Stainless steel SA-167

dan

fase anorganik.

Dekanter ini memiliki sistem

(tipe 304).

operasi yang bersifat kontinyu
dengan jumlah 1 buah, suhu
dekanter

30oC

(303,15oK),

6. Netralizer -01 (N-01).

Netralizer (N-01) ini yang
berfungsi Untuk menetralkan
asam sulfat dan asam nitrat
dalam

G. UNIT

PROSES (UTILITAS)

nitrogliserin.

Netralizer

ini

memiliki

sistem operasi yang bersifat
kontinyu dengan jumlah 1

PENDUKUNG

Unit pendukung proses atau
sering disebut dengan unit utilitas
merupakan bagian yang penting untuk
menunjang

berlangsungnya

suatu

o

buah, suhu netralizer 30 C

proses

dalam

suatu

pabrik.

Unit

o

(303,15 K), tekanan 1 atm.
Netralizer dengan diameter
1,1886 metter, tinggi 1,1886

pendukung proses yang ada dalam
pabrik ini antara lain :
1. Unit

meter, dan volume 1,3183 m3
ini

berjenis

reaktor

bahan

alir

Berfungsi

sebagai

pengadaan

kontruksi

keperluan

Stainless steel SA-167 (tipe

air

untuk

domestik,

air

untuk umpan boiler dan air

304).

pendingin.

Spesifikasi pengaduk dalam
netralizer
turbin

dan

Pengolahan Air

tangki berpengaduk (RATB)
dengan

Pengadaan

memiliki

dengan

2.

jenis

Dari

kecepatan

7,5

Untuk

spesifikasi pendingin dalam
netralizer,

pendingin

ini

berjenis coil dengan diameter
2,5 in, jumlah lilitan 33
dengan Chilled water .

diketahui

bahwa

seperti

belt

hp.

neraca

steam diperlukan di alat-alat

0,3962 meter dan jenis motor

berpower

perhitungan

energi,

205,9355 rpm, berdiameter

Variable-speed

Unit Pengadaan steam

Heater,

Reaktor

hidrolisa, dan Reboiler.
3.

Unit

Pengadaan

Tenaga

Listrik
Berfungsi

sebagai

tenaga

penggerak untuk peralatan
proses,

maupun

untuk

penerangan.

Listrik

yang

digunakan disuplai dari PLN
dan dari generator sebagai
cadangan apabila listrik dari
PLN mengalami gangguan.
4.

Unit Udara Tekan
Berfungsi

untuk

menyediakan udara tekan
untuk

keperluan

instrumentasi.
5.

Unit

Pengadaan

Bahan

Bakar
Berfungsi

untuk

menyediakan bahan bakar.
6.

Unit Pengolahan Limbah.

7.

Unit Laboratorium

H.

ANALISIS EKONOMI

Pabrik ini menggunakan modal tetap
sebesar Rp. 146.760.272.714,57 dan
modal

kerja

sebesar

Rp.

105,759,606,738.33. Dari hasil analisis
ekonomi

diperoleh

Gambar 3. Grafik Analisis Ekonomi

parameter-

parameter ekonomi sebagai berikut:
Percent Return On Investment (ROI)

sebelum pajak sebesar 37.927 % dan
setelah pajak sebesar 26.549 %; Pay
Out

Time

(POT)

sebelum

pajak

sebesar 2.087 tahun sedangkan setelah
pajak sebesar 2.736 tahun; Break Even
Point (BEP) sebesar 43.799 %; Shut
Down Point (SDP) sebesar 26.189 %;

dan Discounted Cash Flow (DCF)
sebesar 26.769 %. Adapun untuk
gambar hasil analisis dapat dilihat
sebagai berikut :

Ra

BEP

Sa
Va

SDP

Fa

I.

3.

KESIMPULAN
Pabrik

nitrogliserin

digolongkan

pabrik

POT

(Pay

Out

Time)

sebelum pajak adalah 2.08

beresiko

tahun

rendah, karena pabrik beroperasi

POT

pada pada tekanan 1 atm dan

sesudah pajak adalah 2.736

suhu

15oC.

kelayakan

Adapun
ekonomi

analisa

tahun

pabrik

POT

(Pay

(Pay

Out

Out

Time)

Time)

nitrogliserin dinyatakan sebagai

sebelum pajak untuk pabrik

berikut:

beresiko rendah maksimal 5

1.

Kentungan sebelum pajak

tahun (Aries dan Newton,

sebesar

1954).

Rp.

55,661,547,139.13 per tahun

2.

4.

BEP (Break Event Point)

dan keuntungan se telah

adalah 43.799 % dan SDP

pajak

sebesar

Rp.

(Shut Down Point) adalah

38,963,082,997.39

per

26.189 %. BEP untuk pabrik

tahun.

kimia

ROI (Return On Investment)

berkisar antara 40%-60%.

sebelum

pajak

adalah

5.

DCF

pada

umumnya

(Discounted

Cash

37.927 %.

Flow) adalah 26.769 %.

ROI (Return On Investment)

DCF yang dapat diterima

sesudah pajak adalah 26.549

harus lebih besar dari bunga

%.

pinjaman di bank. Besarnya

ROI (Return On Invesment)

DCF untuk pabrik beresiko

sebelum pajak untuk pabrik

rendah minimal 1,5 kali

beresiko

besarnya bunga bank.

rendah

minimal

11% (Aries dan Newton,
1954).

Interscience

DAFTAR PUSTAKA

Encyclopedia,

Inc., New York.
Kirk,R.E

&

Othmer,D.F.,

“Encyclopedia

of

Technology”,

Vol

Interscience

1965,

Chemical

10,

1st,

Encyclopedia,

Inc., New York.

Mc.Ketta, J.J., and Cunningham W.A.,
1977,

“Encyclopedia

Chemical

Processing

Design”,

vol.31,

of
and

Marcel

Dekker, Inc., New York.
Kirk,R.E

&

Othmer,D.F.,

“Encyclopedia
Technology”,

of
Vol

Interscience

1965,

Chemical
12,

2nd,

Encyclopedia,

&

Othmer,D.F.,

“Encyclopedia
Technology”,

Dapat Digunakansebagai
Bahan Peledak”,Sumatera
Utara.

Inc., New York.

Kirk,R.E

Zaidar, Emma.,2003, “Nitrogliserin

of
Vol

1965,

Chemical
17,

1st,