PEN Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika Tentang Prisma Dan Limas Melalui Strategi Problem Solving Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyolali.

PEN
NINGKAT
TAN AKT
TIVITAS
S BELAJA
AR SISW
WA PADA
A PELAJA
ARAN
MATEM
MATIKA TENTAN
T
NG PRISM
MA DAN LIMAS M
MELALU
UI
STR
RATEGI PROBLEM
P
M SOLVIING SISW
WA KELA

AS VIII SMP NEG
GERI 3
SAW
WIT BOYO
OLALI

NA
ASKAH PU
UBLIKASI
Untuk Memeenuhi Sebagiian Persyarattan
Guna Mencapai Derajaat Sarjana S-1

Pendidikan Matematika

Oleh:
DIAH
H WULAN
NDARI
A 410 090 162


FAK
KULTAS KEGURU
UAN DAN
N ILMU PENDIDIKAN
UN
NIVERSIT
TAS MUH
HAMMAD
DIYAH SURAKA
ARTA
2013

UNIVERS
SITAS MU
UHAMMAD
DIYAH SU
URAKARTA
A
F
FAKULTA

AS KEGUR
RUAN DAN
N ILMU PE
ENDIDIKA
AN
Jl. A. Yanni Tromol Poss 1 Pabelan, Kartasura Telp
p (0271) 7174117 Fax: 7154448 Surakarta 57102

Suraat Persetuju
uan Artikell Publikasi Ilmiah

Yang bertanda taangan dibaw
wah ini pembbimbing skrripsi/ tugas akhir :
Namaa

: Prof.
P
Dr. Buudi Murtiyassa, M.Kom

NIP


: 131470277
1

Telah membaca dan
d mencerm
mati naskahh artikel pub
blikasi ilmiah, yang meerupakan ringkasan
skripssi/ tugas akhhir dari mahhasiswa:
Namaa

: Diah Wulaandari

NIM

: A 410 090 162

Prograam Studi : Pendidikann Matematikka
Judul Skripsi


P
M
Matematika Tentang
: Peningkataan Aktivitass Belajar Siiswa Pada Pelajaran
Prisma Daan Limas Melalui
M
Straategi Probleem Solvingg Siswa Kelas VIII
SMP Negeeri 3 Sawit Boyolali
B

Naskaah artikel terrsebut, layaak dan dapatt disetujui untuk
u
dipublikasikan.
Demikkian persetuujuan dibuatt, semoga dapat
d
diperg
gunakan sepperlunya.

Surakarrta,


Juni 2013
2

Pembim
mbing

D Budi Mu
urtiyasa, M
M.Kom
Prof. Dr.
NIP. 13
31470277

PERNYATAAN

Dengan ini, menyatakan bahwa naskah publikasi yang saya buat tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi. Dari
yang saya ketahui tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar
pustaka.

Apabila kelak dikemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di
atas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, Juni 2013

Diah Wulandari

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN
MATEMATIKA TENTANG PRISMA DAN LIMAS MELALUI
STRATEGI PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3
SAWIT BOYOLALI
Oleh :
Diah Wulandari1 dan Budi Murtiyasa2
1

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika, diah_aja@rocketmail.com 
2

Staff Pengajar UMS, bdmurtiyasa@yahoo.com


ABSTRACT
This research aims to determine improvement of student learning activities in math class
VIII student of SMP Negeri 3 Oil Boyolali. This study uses action research. The process of
learning to use strategies of Problem Solving. Data collection techniques of observation,
testing, field notes, interviews, and documentation. Analysis using interactive model.
Results of this study demonstrate the application of Problem Solving strategies can improve
student learning activities, learning activity indicators: 1) learning activities answer the
initial condition 7 students (20%), the first cycle 9 students (25.71%), 17 second cycle
students (48 , 57%), third cycle of 26 students (74.29%), 2) learning activities ask questions
precondition 4 students (11.42%), the first cycle 8 students (22.86%), cycle II, 14 students
(40 %), the third cycle of 27 students (77.14%), 3) learning activities precondition
expression 6 students (17.14%), the first cycle of 11 students (31.43%), 19 second cycle
students (54.29 %), the third cycle of 27 students (77.14%), 4) present the learning
activities of students work the initial conditions 0 (0%), the first cycle 5 students (14.71%),
12 second cycle students (34.29%) , cycle III 25 students (71.43%), 5) learning activities
about the task teacher initial conditions 19 students (54.29%), the first cycle of 23 students
(65.71%), 25 students of second cycle (71, 43%), third cycle of 29 students (82.86%).
Keywords: activities, mathematics, Problem Solving

PENDAHULUAN

Belajar matematika pada hakikatnya tidak hanya sebatas persoalan hitung
menghitung. Cakupan matematika jauh lebih luas dari persepsi orang kebanyakan. Kegiatan
belajar matematika membutuhkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan yang
membuat siswa paham dengan makna yang termuat dalam setiap pembelajaran, sehingga
nantinya mampu menciptakan peserta didik yang aktif, kreatif dan tidak menjadi siswa yang
pasif dan juga nantinya terampil dalam menggunakan matematika dalam kesehariannya.
Karena salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar adalah

aktivitas belajar siswa. Hasil yang diperoleh dari observasi awal  bahwa aktivitas belajar
dalam menjawab pertanyaan sebanyak 7 siswa (20%), aktivitas belajar mengajukan
pertanyaan sebanyak 4 siswa (11,42%), aktivitas belajar mengemukakan pendapat sebanyak
6 siswa 17,14%), aktivitas belajar mempresentasikan hasil pekerjaan belum ada, karena
guru belum melibatkan siswa dalam mempresentasikan hasil pekerjaannya, dan aktivitas
belajar mengerjakan tugas yang diberikan guru 19 siswa (54,29%).
Pada umumnya proses pembelajaran metematika masih bersifat konvensional.
Dimana guru lebih sering menjelaskan pelajaran menggunakan metode ceramah, siswa
lebih pasif dan pelajaran lebih berpusat pada guru. Aktivitas belajar siswa lebih sering
menyalin dan mencatat daripada bertanya, mencoba dan mengerjakan. Siswa menerima
begitu saja apa yang disampaikan oleh guru, tanpa memahami dan mengerti makna yang
termuat dalam setiap pelajaran

Menurut Hamdani (2011: 83) keunggulan menerapkan strategi Problem Solving
yaitu, (1) dengan menggunakan metode Problem Solving, siswa belajar lebih aktif, (2)
Siswa tidak hanya bergantung pada apa yang disampaikan oleh guru, tetapi dapat
memecahkannya sendiri, (3) Metode Problem Solving dianggap dapat memberikan ingatan
yang lebih kepada siswa daripada menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, (4)
Siswa dapat mempertanggungjawabkan apa yang telah dipelajari.
Hasil penelitian tindakan kelas dari awal sampai siklus III diperoleh bahwa tindakan
belajar mengalami peningkatan aktivitas belajar dalam proses pembelajaran melalui strategi
Problem solving. Pada siklus I membahas tentang materi volume prisma. Pada siklus II
membahas tentang materi volume limas, dan pada siklus III pengayaan tentang materi
volume prisma dan volume limas.
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar
pada pelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 3 sawit Boyolali. Sedangkan
tujuan secara khusus adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar pada pelajaran
matematika tentang prisma dan limas siswa kelas VIII SMP Negeri 3 sawit Boyolali melalui
strategi Problem Solving.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Sutama (2010:
16) penelitian tindakan kelas merupakan penelitian bersifat reflektif. Kegiatan penelitian

berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh praktisi pendidikan dalam tugas pokok
dan fungsinya masing-masing, kemudian direfleksikan alternatif pemecahan masalahnya

dan ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan nyata yang terencana dan terukur. Proses
PTK, dialog awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi, dan
evaluasi, secara siklus dilakukan tiga putaran. Waktu penelitian 5 bulan, yaitu mulai bulan
Februari hingga Juni 2013 di kelas VIIIA SMP Negeri 3 Sawit Boyolali. Guru matematika
sebagai subjek yang membantu dalam perencanaan dan pengumpulan data. Sedangkan yang
melakukan tindakan kelas adalah peneliti. Siswa kelas VIIIA di SMP Negeri 3 Sawit
sebagai subjek yang menerima tindakan. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes,
catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model
interaktif. Pengujian keabsahan data dengan cara triangulasi.
 

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi awal kelas VIIIA SMP Negeri 3 Sawit Boyolali guru masih menggunakan
metode ceramah. Kelas lebih didominasi oleh guru, sehingga siswa menjadi pasif dalam
kegiatan belajar. Berdasarkan hal tersebut, guru menerapkan strategi Problem Solving.
Dengan tujuan menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan, dimana siswa ikut
dilibatkan dalam setiap kegiatan pembelajaran, sehingga siswa menjadi lebih aktif dan
kreatif dalam pembelajaran dan meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan yang berakhir sampai pada
siklus III menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa ke arah yang lebih baik
sebelum adanya tindakan. Pembahasan pada permasalahan penelitian maupun hipoteses
tindakan berdasarkan pada analisis data dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti
yang berkolaborasi dengan guru matematika kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyolali. Halhal yang akan dibahas dalam pembahasan ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian dalam hipotesis tindakan.

Permasalahan: Adakah peningkatan

aktivitas belajar siswa pada pelajaran matematika pada materi volume prisma dan volume
limas setelah diterapkannya strategi Problem Solving?
Penelitian dilakukan dalam tiga siklus. Pada tindakan kelas siklus I, keadaan kelas
masih belum kondusif masih perlu adanya penguasaan kelas, siswa belum begitu aktif
ketika pembelajaran berlangsung. Penelitian dilanjutkan pada tindakan kelas siklus II. Siswa
sudah mulai terlihat aktif dalam pembelajaran. Siswa mau ikut terlibat dalam pembelajaran. 
Dalam permbelajaran tindakan kelas siklus II masih terlihat bahwa guru mendominasi kelas
dan siswa belum sepenuhnya aktif. Kegiatan tindakan kelas pada siklus II dalam
pembelajaran matematika masih belum memenuhi harapan yang ada dan indikator belum

tercappai. Pada tinndakan sikluus III, sisw
wa sudah terrlihat aktif dalam pembbelajaran. Sebagian
besar siswa ikut terlibat
t
dalaam pembelaj
ajaran.
Penerapann strategi Problem
P
Solvving dapat meningkatkkan aktivitaas belajar sisswa. hal
tersebbut dapat diilihat dari indikator
i
akktivitas belajar siswa, yaitu, 1) aaktivitas meenjawab
pertannyaan, 2) akktivitas menngajukan peertanyaan, 3) aktivitass mengemukkakan pend
dapat, 4)
aktivittas mempreesentasikan hasil pekerrjaan, 5) aktivitas mengerjakan tuugas yang diberikan
d
oleh guru. Peneerapan straategi Probllem Solving dalam kegiatan
k
peembelajaran
n sudah
terlakssana sesuaii dengan laangkah-langgkah yang harus
h
dilakkukan dalam
m strategi Problem
P
Solvinng. Hal terssebut ditanddai dengan adanya peermasalahann yang dibeerikan guru
u kepada
siswa untuk dicaari solusi masalahnya.
m
Salah satu
u sampel sooal yang dibberikan pad
da siswa
adalahh pada soaal tersebut hanya dipaaparkan seb
buah gambar. Pada sooal ini dib
butuhkan
ketelittian siswa dalam mengerjakan
m
nnya. Padaa gambar 1 siswa hharus men
nentukan
permaasalahannyaa dan mencaari solusi peemecahanny
ya.
F

D

E

C

15cm

8cm
A

10cm

B

Gambar 1: sampel so
oal
d siswa seperti pada gambar 2 berikut
b

Jawaban dari

Gaambar 2: Jaw
waban Sisw
wa

Pada gambar 2 merupakan jawaban yang dikerjakan oleh siswa. Walaupun hanya
dipaparkan sebuah gambar siswa sudah bisa mengidentifikasi masalah pada soal. Hal
tersebut terlihat pada ada yang ditulis pada apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan.
Siswa juga sudah bisa menganalisa dan menerapkan langkah-langkah apa saja yang harus
digunakan dalam mencari solusi yaitu berupa jawaban dari soal yang diberikan. Siswa
sudah cukup baik dalam menuliskan kalimat matematika Penulisan kesimpulan juga sudah
dilakukan siswa dengan cukup baik. Aktivitas belajar tersebut seperti terlihat pada beberapa
gambar berikut.

Gambar
  3: Siswa Mengerjakan
Tugas

Gambar 4: Siswa Mempresentasikan
Hasil Pekerjaan

Indikator-indikator tersebut dapat diamati pada saat pembelajaran berlangsung
sampai pada pembelajaran selesai seperti pada gambar 4 dan gambar 5. Aktivitas-aktivitas
tersebut dapat diamati ketika terjadi tanya jawab yang dilakukan oleh guru dengan siswa,
adanya presentasi yang dilakukan didepan kelas ataupun adanya tanggapan yang
disampaikan oleh siswa kepada guru atau siswa lain. Melalui kegiatan kelompok siswa bisa
mengemukakan pendapatnya. Sedangkan pada aktivitas mengerjakan tugas akan terlihat
ketika siswa aktif dan mengerjakan tugas ketika diberi soal latihan ataupun soal kelompok.
Hasil analisa peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari beberapa
indikator berikut, aktivitas belajar menjawab pertanyaan kondisi awal 7 siswa (20%), siklus
I 9 siswa (25,71%), pada siklus II sebanyak 17 siswa (48,57%), sedangkan pada siklus III
26 siswa (74,29%). Menurut Lee Shin Yi (2011) dengan adanya permasalahan yang
diberikan siswa bisa mengeksplorasi dirinya dalam meningkatkan kinerja dalam belajar baik
dalam menjawab pertanyaan maupun dalam mengajukan pertanyaan.
Aktivitas

belajar

mengajukan

pertanyaan

mengalami

peningkatan

setelah

diterapkannya strategi Problem Solving. Pada kondisi awal 4 siswa (11,42%), pada siklus I

sebanyak 8 siswa (22,86%), pada siklus II sebanyak 14 siswa (40%), pada siklus III
sebanyak 27 siswa (77,14%). Menurut Riasat Ali (2010) dalam pembelajaran dibutuhkan
adanya keterlibatan yang aktif dan kreatif baik dalam menjawab pertanyaan maupun
mengajukan pertanyaan  sehingga siswa bisa mentransfer keterampilan dan pengetahuan
mereka. 
Aktivitas belajar mengemukakan pendapat mengalami peningkatan setelah
diterapkannya strategi Problem Solving. Pada kondisi awal 6 siswa (17,14%), pada siklus I
sebanyak 11 siswa (31,43%), pada siklus II sebanyak 19 siswa (54,29%), pada siklus III
sebanyak 27 siswa (77,14%). Menurut Lee Shin Yi (2011) dengan memberikan
permasalahan, maka siswa bisa mengeksplorasi dirinya dengan melakukan diskusi dengan
siswa lain dalam menemukan solusi permasalahan.
Aktivitas belajar mempresentasikan pekerjaan mengalami peningkatan setelah
diterapkannya strategi Problem Solving. Pada kondisi awal 0 siswa (0%), pada siklus I
sebanyak 5 siswa (14,71%), pada siklus II sebanyak 12 siswa (34,29%), pada siklus III
sebanyak 25 siswa (71,43%). Menurut Menurut Riasat Ali (2010) dengan adanya
keterlibatan siswa yang aktif dan kreatif dalam kegiatan belajar dalam mepresentasikan
hasil pekerjaan mereka maka akan menambah keterampilan dan pengetahuan siswa dalam
kegiatan belajar.
Aktivitas belajar mengerjakan tugas yang diberikan guru mengalami peningkatan
setelah diterapkannya strategi Problem Solving. Pada kondisi awal 19 siswa (54,29%), pada
siklus I sebanyak 23 siswa (65,71%), pada siklus II sebanyak 25 siswa (71,43%), pada
siklus III sebanyak 29 siswa (82,86%). Menurut Charlesworth Rosalind dan Leali Shirley.
A (2012) dengan memberikan permasalahan yang bervariasi kepada siswa maka akan
menambah pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Berdasarkan data tindakan kelas dengan menerapkan strategi Problem solving pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyolali dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
dilihat pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 1 : Aktivitas Belajar Siswa Pada Setiap Siklus
Kondisi
Awal

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Aktivitas menjawab
pertanyaan

7 siswa
20%

9 siswa
25,71%

17 siswa
48,57%

26 siswa
74,29%

Aktivitas mengajukan
pertanyaan

4 siswa
11,42%

8 siswa
22,86%

14 siswa
40%

27 siswa

Indikator yang Diamati

77,14%
6 siswa
17,14%

11 siswa
31,43%

19 siswa
54,29%

27 siswa
77,14%

Aktivitas
mempresentasikan hasil
pekerjaan

-

5 siswa
14,71%

12 siswa
34,29%

25 siswa
71,43%

Aktivitas mengerjakan
tugas

19 siswa
54,29%

23 siswa
65,71%

25 siswa
71,43%

29 siswa
82,86%

Rata-rata presentase

25,71%

32,08%

49,72%

76,57%

Aktivitas mengemukakan
pendapat

Adapun grafik 1 peningkatan aktivitas belajar siswa dari sebelum tindakan sampai
tindakan kelas siklus III dapat di gambarkan sebagai berikut
Gambar 4.1 : Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Setiap Siklus
90%
Aktivitas menjawab 
pertanyaan

80%
70%

Aktivitas mengajukan 
pertanyaan

60%
50%

Aktivitas 
mengemukakan 
pendapat

40%
30%

Aktivitas 
mempresentasikan 
hasil pekerjaan

20%
10%
0%
kondisi 
awal

siklus I

siklus II

siklus III

Aktivitas mengerjakan 
tugas

Pembelajaran dengan strategi Problem Solving akan memberikan nilai positif pada
siswa, karena keaktifan siswa sangat diperlukan. Siswa bisa mengeksplorasi dirinya menjadi
lebih aktif dan kreatif lagi dalam memecahkan suatu permasalahan. Seperti yang
dikemukakan oleh Eriska Fitri (2008) pada penelitiannya menyimpulkan bahwa dengan
menerapkan strategi Problem Solving dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Lee Shin Yi (2011) siswa lebih ditekankan pada
pengerjaan lembar kerja soal sebagai alternatif untuk meningkatkan kinerja siswa.
sedangkan peneliti memberikan soal yang dikerjakan secara berkelompok yang nantinya

akan dipresentasikan kepada siswa yang lain sebagai pertanggungjawaban atas hasil yang
telah dikerjakan. Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan tersebut siswa menjadi lebih aktif
dan kreatif. Sedangkan menurut Charlesworth Rosalind dan Leali Shirley. A (2012)
menyatakan bahwa dengan memberikan soal sesuai tingkatan umur dan tingkatan kelas
maka dapat mengetahui dan bisa menilai bagaimana pemahaman siswa akan suatu materi.
Hal tersebut bisa dinilai ketika siswa memecahkan suatu permasalahan yang diberikan oleh
guru. Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dalam memberikan soal peneliti
memberikan kesulitan yang berbeda pada setiap nomor. Hal tersebut dilakukan untuk
menambah pemahaman siswa tentang materi dengan tidak berpatokan hanya pada satu
macam soal saja tetapi juga lebih bervariasi.
Menurut Preety N. Tripathi dalam penelitiannya menyatakan bahwa dengan
membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dapat mempererat kerjasama siswa juga
menambah minat, komunikasi dan meningkatkan keterampilan penalaran siswa dalam
memecahkan masalah yang diberikan. Menurut Judy Devens-Seligman dalam penelitian
menyatakan bahwa siswa harus memperluas pengetahuan mereka dalam memecahkan suatu
permasalahan. Menurut Kousar Perveen (2010) menyatakan dalam penelitiannya bahwa
dalam penelitiannya kousar menggunakan pre test dan post test untuk menilai kinerja siswa
dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Menurut Bobbette M. Morgan walaupun berasal
dari latar yang berbeda siswa bisa menjadi lebih aktif terlibat dalam pemecahan masalah
melalui pembelajaran kooperatif dalam menyelesaikan masalah matematika. Menurut
Catherine Stein Schwartz pembelajaran secara tatap muka, kemudian dilanjutkan secara
online dapat menilai bagaimana kinerja siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh guru. Menurut Rae Ann Hirsh kegiatan pemecahan masalah dalam matematika
membutuhkan kreativitas dan seni. Menurut Yeo Kai Kow Yusuf dalam penelitiannya
menyatakan bahwa dalam memecahkan suatu permasalahan siswa harus menerapkan empat
jenis fasilitas matematika, yaitu konsep matematika tertentu, keterampilan, proses, dan
metakognisi untuk mengatasi masalah yang diberikan. Berdasarkan data-data yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan strategi Problem Solving dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran matematika.

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti dengan
berkolaborasi dengan guru matematika kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyolali pada
pelajaran matematika dapat disimpulkan sebagai berikut. 1) dengan adanya penerapan

strategi Problem Solving pada pelajaran matematika khususnya, siswa menjadi lebih aktif
dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu juga dapat menambah keantusiasan
siswa dalam belajar, 2) Pada pembelajaran matematika aktivitas belajar siswa meningkat ≥
70% ditandai dengan adanya peningkatan pada indikator-indikator aktivitas belajar yang
telah ditetapkan oleh peneliti hingga pada tindakan siklus III yaitu a) aktivitas belajar
menjawab pertanyaan kondisi awal 7 siswa (20%), siklus I 9 siswa (25,71%), siklus II 17
siswa (48,57%), siklus III 26 siswa (74,29%), b) aktivitas belajar mengajukan pertanyaan
kondisi awal 4 siswa (11,42%), siklus I 8 siswa (22,86%), siklus II 14 siswa (40%), siklus
III 27 siswa (77,14%), c) aktivitas belajar mengemukakan pendapat kondisi awal 6 siswa
(17,14%), siklus I 11 siswa (31,43%), siklus II 19 siswa (54,29%), siklus III 27 siswa
(77,14%), d) aktivitas belajar mempresentasikan pekerjaan kondisi awal 0 siswa (0%),
siklus I 5 siswa (14,71%), siklus II 12 siswa (34,29%), siklus III 25 siswa (71,43%), e)
aktivitas belajar mengerjakan tugas yang diberikan guru kondisi awal 19 siswa (54,29%),
siklus I 23 siswa (65,71%), siklus II 25 siswa (71,43%), siklus III 29 siswa (82,86%). 3)
Dengan menerapkan strategi Problem Solving dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti dapat mengemukakan beberapa saran
khususnya kepada peneliti selanjutnya, yaitu diharapkan dapat menggunakan strategi
Problem Solving dalam mengatasi permasalahan lain dalam pembelajaran matematika
seperti permasalahan siswa terhadap pemahaman materi dan rendahnya kreativitas siswa.
Peneliti hendaknya tidak berpatokan pada satu buku pegangan saja tetapi peneliti
hendaknya menggunakan buku pegangan lain dalam pembelajaran matematika, dengan
harapan siswa bisa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu juga, diharapkan
peneliti selanjutnya dapat menerapkan strategi pembelajaran yang berbeda dalam
meningkatkan aktivitas belajar siswa, kemudian bandingkan hasilnya dengan pembelajaran
yang menerapkan strategi Problem Solving.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Riasat. 2010. Effect of Using Problem Solving Method in Teaching Mathematics on the
Achievement of Mathematics Students.
http://ccsenet.org/journal/index.php/ass/article/view/5040/4181. Diakses tanggal 07
Juli 2013
Charlesworth, Rosalind & Leali, Shirley A. 2012. Using Problem Solving to Assess Young
Children’s
Mathematics
knowledge.
http://link.springer.com/article/10.1007%2Fs10643-011-0480-y. Diakses tanggal 26
februari 2013.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Hirsh, Rae Ann. 2010. Creativity Cultural Capital in the Mathematics Classroom.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&
ved=0CDoQFjAB&url=http%3A%2F%2Fwww.scirp.org%2Fjournal%2FPaperDow
nload.aspx%3FpaperID%3D3366&ei=z2XhUYGfA87jrAeIooCoDw&usg=AFQjC
NGgqJSXmG1AR9Z1Yr8SGkJ91qZDg&sig2=fSRtCd27LDYW1K62G6TBEw&bvm=bv.48705608,d.bmk.
Diakses tanggal 07 Juli 2013
Kurniawati, Eriska Fitri . 2008. “Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Dan
Keaktifan Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Dalam
Pembelajaran Matematika” (Skripsi S-1) Progdi Matematika). Surakarta: FKIP
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lee, Shin Yi. 2011. The Effect of Alternative Solutions on Problem Solving Performance.
http://connection.ebscohost.com/c/articles/79344808/effect-alternative-solutionsproblem-solving-performance. Diakses tanggal 26 februari 2013
Morgan, Bobbette M. 2010. Cooperative Learning, Mathematical Problem Solving, and
Latinos. http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/morgan.pdf. Diakses tanggal 07
Juli 2013
Perveen, Kousar. 2010. Effect Of The Problem-Solving Approach On Academic
Achievement Of Students In Mathematics At The Secondary Level.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&
ved=0CD0QFjAC&url=http%3A%2F%2Fjournals.cluteonline.com%2Findex.php%
2FCIER%2Farticle%2Fdownload%2F181%2F174&ei=5w3hUcqFKorsrAeXrICoD
w&usg=AFQjCNFH6meiFvW5uJz9vJ4WvzQoQS7tOA&sig2=Z1F6M4msKllGtwo
QkfDOcw&bvm=bv.48705608,d.bmk. Diakses tanggal 07 juli 2013
Schwartz, Catherine Stein. 2012. Online Implementation of a Face to Face, Elementary
Mathematics Methods Problem Solving Activity.
http://iols.gmu.edu/assets/761/Article2b.pdf. Diakses tanggal 26 februari 2013
Seligman, Judy Devens. 2010. Mathematical Problem Solving: Its Effect on Achievement
and Attitudes of Elementary School Students.
http://www.exemplars.com/assets/files/jdseligman.pdf. Diakses tanggal 07 Juli 2013
Sutama. 2010. Penelitian Tindakan. Surakarta: Citra Mandiri Utama.
Tripathi, Preety N. 2010. Problem Solving In Mathematics: A Tool for Cognitive
Development. http://cvs.gnowledge.org/episteme3/pro_pdfs/27-tripathi.pdf. Diakses
tanggal 07 Juli 2013

Yusuf, Yeo Kai Kow. 2009. Secondary 2 Students’ Difficulties in Solving Non Routine
Problems. http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/yeo.pdf. Diakses tanggal 07 Juli
2013

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Penalaran Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Problem Based Learning (Ptk Bagi Siswa Kelas VIIIA Semester Gasal SMP Negeri 3 Sawit Tahun 201

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS 5 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Problem Solving pada siswa kelas 5 SD Negeri Cepokosawit II Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 15

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving Pada Siswa Kelas IV SDN Jontro.

0 2 18

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving Pada Siswa Kelas IV SDN Jontro.

0 3 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM SOLVING Peningkatan Kemampuan Penalaran Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Problem Solving Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 15

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Penalaran Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Problem Solving Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Problem Solving Pada Mata Pelajaran Matematika Di Sma N 2 Boyolali.

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Problem Based Learning Bagi Siswa Kelas Vii B SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 5

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PRISMA DAN LIMAS Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika Tentang Prisma Dan Limas Melalui Strategi Problem Solving Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyolali.

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika Tentang Prisma Dan Limas Melalui Strategi Problem Solving Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyolali.

0 1 6