EKSPLORASI GEN NRPS (NONRIBOSOMAL PEPTIDE SYNTHETASE) DARI BAKTERI ENDOFIT PADA AKAR TUMBUHAN OBAT: Ageratum conyzoides L. DAN Vetiveria zizanioides L.

(1)

EKSPLORASI GEN NRPS (NONRIBOSOMAL PEPTIDE SYNTHETASE) DARI BAKTERI ENDOFIT PADA AKAR TUMBUHAN OBAT (Ageratum

conyzoides L. DAN Vetiveria zizanioides L.)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sains

oleh:

Sandy Ahmad Herdiansyah NIM 1105084

PROGRAM STUDI BIOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

EKSPLORASI GEN NRPS (NONRIBOSOMAL PEPTIDE SYNTHETASE) DARI BAKTERI ENDOFIT PADA AKAR TUMBUHAN OBAT (Ageratum

conyzoides L. DAN Vetiveria zizanioides L.)

Oleh:

Sandy Ahmad Herdiansyah 1105084

Sebuah skripsi yang diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Sandy Ahmad Herdiansyah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Eksplorasi Gen NRPS (Nonribosomal Peptide Synthetase) dari Bakteri Endofit pada Akar Tumbuhan Obat (Ageratum conyzoides L. dan Vetiveria

zizanioides L.)

Oleh

Sandy Ahmad Herdiansyah 1105084

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. Hj. Any Fitriani, M.Si. NIP. 196502021991032001

Pembimbing II

Dra. R. Kusdianti, M.Si NIP. 196402261989032004

Mengetahui,

Kepala Departemen Pendidikan Biologi

Dr. Bambang Supriatno, M.Si. NIP. 196305211988131002


(4)

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

ABSTRAK

Studi mengenai keragaman gen nonribosomal peptide synthetase (NRPS) pada isolat bakteri endofit akar tumbuhan obat Vetiveria zizanioides dan Ageratum conyzoides telah dilakukan. Tujuan penelitian yaitu untuk mempelajari keberadaan dan keragaman gen NRPS pada sembilan bakteri endofit akar tumbuhan obat. DNA kromosom bakteri telah diisolasi, lalu diamplifikasi dengan metode PCR menggunakan primer yang mentarget domain adenilasi pada gen NRPS. Segmen yang teramplifikasi disikuensing dan dianalisis secara in silico dengan metode bioinformatika. Sikuen dengan panjang ± 700 bp teramplifikasi pada tujuh isolat bakteri endofit akar tumbuhan . Hasil bioinformatika menunjukkan bahwa ketujuh amplikon mengkode enzim NRPS dengan domain konservatif yang tergolong superfamili AFD. Motif sikuen yang menentukan substrat NRPS terdeteksi pada tiga sikuen bakteri endofit. Studi filogenetik menunjukkan bahwa gen NRPS pada isolat bakteri endofit V. zizanioides mengelompok dengan NRPS pada Gammaproteobacteria, sementara gen NRPS pada bakteri endofit A. conyzoides mengelompok NRPS pada Firmicutes. Studi mengindikasikan bahwa gen NRPS bakteri endofit pada masing – masing tumbuhan inang berevolusi secara terpisah. Kata Kunci : Nonribosomal Peptide Synthetase, Bakteri Endofit, Ageratum conyzoides, Vetiveria zizanioides


(5)

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

ABSTRACT

Study to analyze nonribosomal peptide synthetase (NRPS) gene diversity on bacterial endophyte isolates from roots of Vetiveria zizanioides and Ageratum conyzoides has been conducted. The aim of the research is to study the presence and diversity of NRPS gene on nine bacterial endophytes from root of medicinal plant. The bacterial DNA chromosomes has been isolated and amplified by PCR methods using primer which targeting adenilation domain of NRPS gene. The amplified segments were sequenced and analyzed in silico with bioinformatics methods. The 700 bp length DNA segment have been amplified on seven bacterial endophyte isolates of plant root. Bioinformatics analysis of the DNA sequence showed that all of the amplicon were coding NRPS enzymes that contain conservative domains of AFD superfamily. Sequence motif that determine NRPS substrates detected from three sequences of bacterial endophyte. Phylogenetic studies indicates that NRPS genes from V. zizanioides endophytes were grouping with NRPS from Gammaproteobacteria group, otherwise NRPS genes from A. conyzoides were grouping with NRPS genes from Firmicutes Group. Study indicates that NRPS genes of bacterial endophytes from each host plants evolved separately.

Keywords: Nonribosomal Peptide Synthetase, Bacterial endophyte, Ageratum conyzoides, Vetiveria zizanioides


(6)

v

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 3

C. Batasan masalah ... 3

D. Tujuan ... 3

E. Manfaat ... 3

BAB II BAKTERI ENDOFIT, KOMPLEKS ENZIM NRPS, DAN METODE MOLEKULER DETEKSI GEN ... 6

A. Bakteri Endofit... 5

B. Kompleks Enzim NRPS ... 10

C. Ageratum conyzoides ... 12

D. Vetiveria zizanioides ... 14

E. Metode Molekuler dalam Analisis Gen ... 17

1. Elektroforesis Gel ... 17

2. Kuantifikasi DNA ... 20

3. Isolasi Segmen Tertentu pada DNA ... 22

4. Sikuensing ... 28


(7)

vi

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

A. Desain Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel ... 30

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 30

D. Alat dan Bahan ... 30

E. Langkah Kerja ... 30

1. Tahap Persiapan ... 30

2. Isolasi DNA Kromosom ... 31

3. Pengukuran Konsentrasi dan Kemurnian DNA ... 32

4. Elektroforesis DNA ... 32

5. Amplifikasi DNA ... 33

6. Sikuensing DNA ... 33

7. Analisis Data Bioinformatika ... 34

F. Alur Penelitian ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Kualitas dan Kuantitas Sampel DNA ... 36

B. Amplifikasi Gen NRPS ... 38

C. Pensejajaran Sikuens DNA ... 39

D. Analisis Domain Konservatif ... 42

E. Prediksi Substrat Enzim NRPS ... 44

F. Pohon Filogenetik ... 46

BAB V PENUTUP ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52


(8)

vii

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Karakteristik buffer TAE dan TBE ... 20

4.1. Konsentrasi dan kemurnian sampel DNA bakteri endofit ... 37

4.2. Hasil analisis homologi amplikon bakteri endofit ... 40

4.3. Hasil deteksi domain spesifik sikuen bakteri endofit ... 43


(9)

viii

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Proses kolonisasi bakteri endofit pada jaringan akar dan xilem ... 7

2.2. Contoh senyawa yang dihasilkan bakteri endofit pada tumbuhan ... 8

2.3. Proses pembentukan peptida nonribosom pada enzim NRPS ... 11

2.4. Ageratum conyzoides ... 13

2.5. Vetiveria zizanioides ... 15

2.6. Skema ilustrasi susunan elektroforesis horizontal ... 18

2.7. Elektroforegram marker pada berbagai konsentrasi ... 19

2.8. Gambaran reaksi molekul DNA pada PCR ... 23

2.9. Grafik hubungan suhu dan waktu pada siklus PCR ... 24

2.10. Grafik pembacaan sikuens DNA. ... 29

4.1. Elektroforegram sampel DNA kromosom bakteri endofit ... 36

4.2. Elektroforegram amplikon PCR gen NRPS ... 38

4.3. Daerah domain adenilasi target primer A3F – A7R ... 39

4.4. Diagram hasil analisis CDS pada sikuen bakteri endofit ... 42


(10)

1

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sebagai negara dengan iklim tropis, Indonesia memiliki wilayah dengan biodiversitas yang tinggi. Faktor lingkungan sangat mendukung tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan yang tersebar di wilayah Indonesia. Banyak jenis tumbuhan tersebut memiliki nilai etnobotani, menunjukkan tingginya potensi sumber daya hayati nusantara. Penggunaan tersebut tidak terlepas dari keberadaan senyawa bioaktif yang dimiliki oleh tumbuhan. Berbagai senyawa bioaktif yang dimiliki oleh tumbuhan telah banyak diekstraksi, diidentifikasi dan dikaji keefektifannya dalam menangani penyakit dan penyebabnya. Cara tersebut menunjukkan tren baru pemanfaatan senyawa bioaktif dalam pengembangan obat - obatan (Keller & Nugraha, 2011).

Akar wangi (Vetiveria zizanioides) dan babadotan (Ageratum conyzoides) merupakan tumbuhan yang memiliki nilai etnobotani dengan pemanfaatan sebagai tumbuhan obat oleh masyarakat Indonesia, khususnya dalam penanganan luka. Akar wangi dan babadotan memiliki banyak jenis metabolit sekunder yang terakumulasi pada berbagai bagian organ. Beberapa jenis metabolit sekundernya pun diproduksi sebagai minyak esensial pada kedua jenis tumbuhan (Amadi et al., 2012 ; Maffei, 2002). Kelompok senyawa bioaktif yang disintesis oleh kedua tumbuhan meliputi kelompok senyawa fenol, terpenoid, alkaloid, dan flavonoid. Variasi senyawa yang tinggi menyebabkan tingginya potensi penggunaan kedua tumbuhan sebagai sumber daya biologis senyawa aktif yang fungsional (Keller & Nugraha, 2011).

Senyawa bioaktif yang berada pada tumbuhan tidak hanya dihasilkan oleh tumbuhan itu sendiri. Beberapa mikroorganisme endofit yang hidup dalam tumbuhan menghasilkan berbagai jenis senyawa aktif yang terakumulasi pada jaringan tumbuhan. Senyawa hasil sintesis bakteri endofit tersebut memiliki fungsi yang bermacam – macam, diantaranya sebagai senyawa antibakteri, antifungal, dan fitohormon. Berbagai jenis senyawa bioaktif telah diisolasi dari mikroorganisme endofit pada tumbuhan. Namun, keragaman jenis senyawa


(11)

2

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

bioaktif yang dapat diproduksi oleh mikroorganisme sangat tinggi sehingga diperkirakan masih banyak jenis senyawa aktif yang belum tereksplorasi (Clardy et al., 2006). Keragaman senyawa hasil sintesis mikroorganisme menunjukkankan potensi mikroorganisme sebagai sumber senyawa bioaktif dengan fungsi spesifik, diantaranya adalah senyawa antibakteri dan antifungal (Gunatilaka, 2006)

Eksplorasi senyawa aktif juga dilakukan dengan mempelajari jalur biosintesis dari senyawa yang dihasilkan mikroorganisme. Kelompok senyawa poliketida dan peptida nonribosom, atau hibrida antara keduanya merupakan kelompok senyawa bioaktif yang memiliki aktivitas antibakteri. Kompleks enzim multimodular Polyketide Synthase (PKS) dan Non Ribosomal Peptide Synthase (NRPS) merupakan kelompok enzim yang terlibat dalam sintesis kelompok senyawa aktif poliketida dan peptida nonribosom (Fishbach & Walsch, 2006). Studi molekuler saat ini banyak berfokus pada pencarian gen yang mengekspresikan enzim NRPS dan PKS, serta mempelajari evolusi dan keragaman dari enzim tersebut. Studi juga memprediksi senyawa aktif yang dapat disintesis oleh enzim yang dihasilkan. Hal tersebut dilakukan karena kedua gen tersebut memiliki potensi yang besar bagi perkembangan senyawa antibiotik generasi berikutnya (Amoutzias et al., 2008).

Kompleks enzim pada sistem NRPS mikroorganisme terdiri dari banyak modul yang rangkaiannya dapat bermacam - macam pada tiap jenis bakteri, sehingga variasi dari produk peptida nonribosom yang dihasilkan sangat beragam. Selain itu, substrat asam amino yang digunakan oleh enzim NRPS dalam mensintesis peptida non ribosom tidak terbatas pada yang digunakan dalam sistem sintesis protein ribosom. Sintesis protein pada ribosom hanya menggunakan 20 jenis substrat asam amino, sementara enzim NRPS dapat menggunakan 20 asam amino berikut jenis asam amino yang lain misalnya ornithin dan asetilsteamin. Kelebihan tersebut menyebabkan kompleks enzim NRPS digunakan oleh mikroorganisme untuk mensintesis senyawa bioaktif yang bervariasi (Konz & Marahiel, 1999).

Berdasarkan beberapa penelitian, bakteri endofit yang memiliki karakteristik metabolit sekunder dengan aktivitas sebagai antibakteri terdeteksi memiliki


(12)

3

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

kompleks enzim NRPS (Neilan et al., 1999 ; Okoro et al., 2009 ; Zhang et al., 2009) Tumbuhan obat seperti V. zizanioides dan A. conyzoides merupakan habitat bagi bakteri endofit yang mengkolonisasi jaringan akar tumbuhan. Bakteri endofit pada tumbuhan obat banyak terdeteksi memiliki gen yang mengekspresikan kelompok enzim NRPS dan PKS (Miller et al., 2012). Isolat bakteri endofit akar tumbuhan A. conyzoides dan V. zizanioides diprediksi memiliki gen NRPS yang berperan dalam produksi senyawa bioaktif, terutama isolat bakteri endofit yang memiliki aktivitas antibakteri. Untuk mempelajari potensi genetik isolat bakteri endofit pada kedua akar tumbuhan, perlu dilakukan deteksi gen biosintesis senyawa aktif, khususnya gen NRPS dengan metode molekuler. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi untuk mempelajari gen NRPS pada bakteri endofit akar

A.conyzoides dan V. zizanioides.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana keragaman gen NRPS pada bakteri endofit akar tumbuhan obat (V. zizanioides dan A. conyzoides) ?”

C. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan ruang lingkup penelitian, pembatasan dilakukan pada parameter :

1. Sampel yang digunakan yaitu lima isolat bakteri endofit akar V. zizanioides dan empat isolat bakteri endofit A. conyzoides.

2. Analisis yang dilakukan adalah analisis homologi sikuen dan kekerabatan sikuen NRPS berdasarkan hasil komparasi sikuen dari isolat bakteri yang terdeteksi memiliki gen tersebut.

3. Primer yang digunakan untuk deteksi gen NRPS adalah pasangan primer forward – reverse A3F dan A7R (Ayuso-Sacido & Genilloud, 2003).

D. Tujuan

Tujuan dari penelitian yaitu menganalisis keragaman gen NRPS pada bakteri endofit akar tumbuhan obat (V. zizanioides dan A. conyzoides).


(13)

4

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015 E. Manfaat

1. Memberikan informasi isolat bakteri endofit akar V. zizanioides dan A.

conyzoides yang memiliki gen NRPS.

2. Memberikan informasi mengenai keragaman gen NRPS dari isolat bakteri endofit V. zizanioides L. dan A. conyzoides.

3. Sebagai pustaka dalam pengembangan penelitian selanjutnya, dalam pengembangan produk antibiotik dari metabolit sekunder dengan bantuan gen NRPS yang disintesis dari bakteri endofit.

4. Sebagai tambahan ilmu khususnya dalam bidang mikrobiologi dan biologi molekuler.


(14)

30

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif membahas secara sistematik suatu fakta dan karakteristik pada populasi tertentu secara faktual dan akurat (Isaac & William, 1971)

B. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel pada penelitian adalah isolat biakan murni bakteri endofit akar tumbuhan Ageratum conyzoides L. dan Vetiveria zizanioides L yang berjumlah sembilan buah. Sampel merupakan hasil isolasi yang dilakukan pada penelitian sebelumnya (Permatasari, 2011).

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan selama bulan Maret hingga September 2015 di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Riset Bioteknologi, Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

D. Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian merupakan yang tersedia di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Riset Bioteknologi Departemen Pendidikan Biologi UPI. Daftar alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini dijabarkan secara rinci pada Lampiran 1.

E. Langkah Kerja

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi pembuatan medium, sterilisasi alat dan bahan, dan subkultur bakteri. Medium tumbuh yang digunakan adalah Luria Bertani (LB) agar dan LB cair yang telah disterilisasi sebelum penggunaan. Sterilisasi menggunakan alat autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit.


(15)

31

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

Subkultur bakteri dilakukan dalam laminar air flow dengan peralatan yang telah disterilisasi. Sembilan isolat bakteri yang diawetkan pada medium cryo ditumbuhkan pada medium LB agar steril . Setiap biakan murni diinkubasi pada suhu 37o C selama 24 jam lalu dipindahkan ke dalam kulkas 4o C. Isolat bakteri ini digunakan sebagai stok dan disubkultur ke medium agar yang baru pada saat persiapan isolasi DNA.

2. Isolasi DNA Kromosom

Untuk preparasi isolasi DNA kromosom bakteri, sembilan isolat bakteri endofit ditumbuhkan selama 18 jam pada medium LB cair. Isolasi DNA dilakukan dengan metode Wilson (1997). Sebanyak 1,5 ml kultur dipindahkan ke dalam tabung mikro dan disentrifugasi selama 2 menit pada 10.000 rpm untuk mendapatkan pelet sel bakteri. Pemisahan sel pelet bakteri dari supernatan medium terus dilakukan hingga jumlah sel mencapai ± 100 µl. Medium lalu dibuang sampai habis, dan pelet diresuspensi pada 567 µl TE.

Pelet yang tersuspensi pada TE ditambahkan deterjen 10% SDS sebanyak 30 µl dan proteinase K sebanyak 3 µl. Campuran diinkubasi selama 1 jam pada suhu 37o C. Setelah inkubasi, ditambahkan 100 µl 5 M NaCl, dan 80 µl larutan CTAB. Sampel diinkubasi pada suhu 65o C selama 10 menit supaya CTAB dapat bekerja mengikat debris protein dan polisakarida. Lalu ditambahkan larutan kloroform isoamil alkohol (24 : 1) dan disentrifugasi pada 15.000 rpm selama 5 menit. Fasa atas yang jernih dipindahkan ke dalam tabung mikro yang baru. Tabung yang mengandung supernatan lalu ditambahkan ethanol absolut dan disentrifugasi pada 15.000 rpm selama 5 menit untuk mengendapkan DNA. Supernatan dibuang dan pelet DNA lalu dicuci dengan menggunakan ethanol 70%, disentifugasi selama 15. 000 rpm selama 5 menit. Pelet DNA lalu dikeringkan pada oven, dan diresuspensi dengan menggunakan pelarut TE sebanyak 50 µl. Selanjutnya kualitas dan kuantitas DNA diukur dengan metode spektrofotometri dan elektroforesis.


(16)

32

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

3. Pengukuran Konsentrasi dan Kemurnian DNA

Pengukuran konsentrasi dan kemurnian DNA dilakukan berdasarkan Sambrook & Russel (2001). Konsentrasi DNA hasil isolasi ditentukan pengukuran absorbansi DNA untuk panjang gelombang 260 nm dengan menggunakan spektrofotometer. Konsentrasi DNA yang diperoleh menentukan volume DNA yang mesti dimasukkan pada tahap PCR. Parameter yang dihitung selain konsentrasi yaitu kemurnian DNA. Angka kemurnian DNA didapat dengan menghitung rasio absorbansi pada panjang gelombang 260 dan 280 nm. Berdasarkan Sambrook et al. (2001), rumus yang digunakan dalam menghitung kedua parameter adalah sebagai berikut :

(i) Konsentrasi DNA = A260 x faktor pengenceran x 50 (ng/ µl) (ii) Kemurnian DNA = A260 / A280

4. Elektroforesis DNA

Elektroforesis dilakukan dengan menggunakan alat elektroforesis gel mini. Dalam penelitian ini elektroforesis digunakan untuk mengecek kualitas DNA kromosom dan pengecekan amplikon hasil PCR. Langkah kerja dilakukan berdasarkan Sambrook & Russel (2001) dengan konsentrasi gel berdasarkan Ayuso-Sacido dan Genilloud (2005). Proses elektroforesis dilakukan pada 1% gel agarose. Gel agarose dilarutkan dengan konsentrasi 1 % pada buffer TBE 0,5X dan dihomogenkan dengan pemanasan pada microwave. Gel agarose dalam kondisi hangat dituangkan pada cetakan yang telah dilengkapi sisir, untuk membentuk sumur elektroforesis. Gel yang telah dituang dibiarkan hingga memadat.

Cetakan gel yang telah memadat diletakkan pada kolom elektroforesis. Kolom elektroforesis telah diisi dengan buffer TBE 0,5X sehingga gel terendam dengan buffer TBE. Masing – masing sampel amplikon sebanyak 2 µl dicampurkan dengan 1 µl loading dye lalu dimasukkan ke dalam sumur elektroforesis yang tersedia.. Sampel dielektroforesis dengan tegangan 80 volt selama 40 menit.

Visualisasi hasil elektroforesis menggunakan bahan etidium bromida yang lalu dipaparkan pada sinar gelombang ultraviolet pada alat UV Transilluminator.


(17)

33

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

Gel yang berisi pita DNA direndam selama 5 menit pada ethidium bromida dengan konsentrasi 0,5 µg/ml. Gel dibilas selama 3 menit dengan menggunakan aquades untuk membersihkan kelebihan ethidium bromida. Gel diamati dibawah sinar UV, lalu didokumentasikan.

5. Amplifikasi DNA

Proses amplifikasi DNA dilakukan dengan metode PCR. Langkah pertama yang dilakukan adalah mencampurkan bahan PCR dengan volume akhir 50 µl untuk satu reaksi. Bahan yang digunakan merupakan bagian dari kit DreamTaq Green Fermentas. Konsentrasi akhir dari setiap bahan adalah 1x Dreamtaq Green Polymerase; 0,5 µM primer forward; 0,5 µM primer reverse. Jumlah DNA yang digunakan untuk setiap sampel adalah 200 ng. Primer yang digunakan merupakan pasangan primer A7F – A3R untuk deteksi gen NRPS (Ayuso – Sacido & Genilloud, 2004).

PCR dilakukan dengan alat Mastercycler Personal Machine (Eppendorf, Jerman). Kondisi PCR yang cocok dalam mengamplifikasi gen target dengan menggunakan pasangan primer A3F – A7R dioptimasi. Kondisi optimum proses amplifikasi dengan menggunakan primer A3F – A7R yang diperoleh yaitu tahap predenaturasi awal dengan suhu 95o C selama 5 menit, tahap predenaturasi dengan suhu 95o C selama 30 detik, tahap annealing dengan suhu 51,5o C selama 1 menit, tahap elongasi suhu 72o C selama 1 menit 30 detik, tahap elongasi suhu 72o C selama 10 menit, diakhiri penurunan suhu hingga suhu penyimpanan. Tahap denaturasi, annealing, dan elongasi diprogram untuk melakukan siklus berulang sebanyak 35 kali.

6. Sikuensing DNA

Gen target yang teramplifikasi dari sampel lalu disiapkan untuk proses sikuensing. Sebanyak 40 µl masing – masing amplikon dikirimkan ke Macrogen inc. Korea untuk disikuensing dengan mesin Sequencer BigDye Applied Biosystem. Sikuensing amplikon dilakukan dari arah forward dan reverse.


(18)

34

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

7. Analisis Data Bioinformatika

Sikuen NRPS yang didapatkan setelah proses sikuensing di-contig. Sikuen lalu dibandingkan dengan data yang tersedia pada database bank gen pada National Center for Biotechnology Information (NCBI) untuk mendapatkan sikuen yang paling homolog dengan sikuen amplikon. Analisis homologi tersebut dilakukan dengan perangkat lunak BLASTX (www.ncbi.nlm.nih.gov/BLAST/). Seluruh sikuen ditranslasikan menjadi bentuk asam amino dengan pemilihan

reading frame berdasarkan kecocokan hasil BLASTX. Beberapa sikuen gen

NRPS bakteri dan sikuen gen NRPS dari fungi sebagai outgroup diambil dari database untuk pembuatan pohon filogenetik. Pensejajaran untuk setiap sikuen gen dilakukan dengan perangkat lunak Clustal X. Hasil pensejajaran dijadikan data untuk pembuatan pohon filogenetik dengan bantuan perangkat lunak MEGA versi 5.0. Pada penelitian ini dicari juga domain konservatif pada urutan asam amino yang diperoleh dengan menggunakan perangkat lunak CDS (Marchler-Bauer et al., 2015). Selain itu, sikuen isolat bakteri dianalisis secara in silico untuk memprediksi substrat yang digunakannya dengan menggunakan program

online NRPSpredictor yang tersedia pada laman http://www.ab-.informatik.unituebingen.de/software (Rausch et al., 2005).


(19)

35

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015 F. Alur penelitian

Penyusunan Proposal

Tahap Persiapan

Persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan

Sterilisasi alat dan medium yang akan

digunakan

Tahap Penelitian

Subkultur bakteri endofit

Isolasi DNA kromosom bakteri endofit

Pengukuran konsentrasi dan kemurnian DNA

Sekuensing

Analisis Data Bioinformatika

Penyusunan Skipsi Amplifikasi Gen NRPS


(20)

51 Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Gen NRPS terdeteksi dimiliki oleh tujuh dari sembilan isolat bakteri endofit akar tumbuhan V. zizanioides dan A. conyzoides. Isolat bakteri endofit tersebut diantaranya adalah isolat M, O, dan H dari V. zizanioides dan isolat I13, I14, B14, dan B15 dari A. conyzoides. Analisis menunjukkan ketujuh sikuen yang diperoleh merupakan bagian domain adenilasi yang termasuk kelompok Superfamili AFD I. Berdasarkan studi filogenetik, gen NRPS isolat bakteri yang diperoleh dari V.

zizanioides memiliki kekerabatan terdekat dengan gen pada kelompok

Gammaproteobacteria sementara gen NRPS isolat bakteri endofit A. conyzoides berkerabat dekat dengan gen pada kelompok Firmicutes. Hal tersebut menunjukkan keragaman yang berbeda antara gen NRPS bakteri endofit yang berhabitat di akar tanaman V. zizanioides dan A. conyzoides

B. Saran

Dengan hasil penelitian yang diperoleh, terdapat beberapa saran untuk mengembangkan penelitian terkait untuk menambah wawasan dan pengetahuan diantaranya yaitu perlu adanya penelitian yang menganalisis klaster gen NRPS secara utuh hingga ke tingkat modul sehingga jalur biosintesis metabolit sekunder dapat ditinjau, membuka jalan untuk melanjutkan hingga tingkat ekspresi enzim yang lebih aplikatif.


(21)

52

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Amadi, B.A., Duru, M.K.C. dan Agomuo, E.N. (2012). Chemical profiles of leaf, stem, root, and flower of Ageratum conyzoides. Asian Jurnal of Plant

Science and Research 2 (4) : 428 – 432

Amoutzias, G.D., Peer, Y.V.dan Mossialos, D. (2008). Evolution and taxonomic distributon of nonribosomal peptide and polyketide synthases. Future

Microbiol. 3 (3) : 361 – 370

Ayuso-Sacido, A. dan Genilloud, O. (2005). New PCR primers for the screening of NRPS and PKS-I systems in actinomycetes : detection and distribution of these biosynthetic gene sequences in major taxonomic groups.

Microbial Ecology 49, hlm. 10 – 24

BPOM RI. 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat

Citeureup. Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik

Indonesia

Barrill, P. dan Nates, S. (2012). Introduction to agarose and polyacrilamide gel electrophoresis matrices with respect to their detection sensitivities. Dalam Magdeldin, Sameh (Penyunting), Gel Electrophoresis – Principles and Basic (hlm. 3 - 14). Rijeka : InTech.

Caboche, S., Leclere, V., Pupin, M., Kucherov, G. dan Jacques, P. (2010). Diversity of monomers in nonribosomal peptides : towards the prediction of origin and biological activity. Journal of Bacteriology 192 (19) : 5143 – 5150

Cane, David E., Walsh, C.T., dan Kosla, C. (1998). Harnessing the biosynthetic code : combinations, permutations, and mutations. Science 282, hlm. 63 - 68

Chi, F., Shen, S., Cheng, H., Jing, Y., Yanni, Y.G. dan Dazzo, F.B. (2005). Ascending migration o endophytic microbia, from roots to leave inside rice plants and assessment of benefit to rice growth physiology. Applied

and Environmental Microbiology 71 (11) : 7271 – 7278

Cipollini, D., Risby, C.M., dan Barto, E.K. (2012). Microbes as targets and mediators of allelopathy in plants. J. Chem. Ecol. 38 : 714 - 727


(22)

53

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

Clardy, J., Fischbach, M. A., dan Walsh, C.T. (2006). New antibiotics from bacterial natural products. Nature Biotechnology 24, hlm.1541 – 1550

Claverie, J. dan Notredame, C. (2007). Bionformatics for Dummies, Second

Edition. Indianapolis : Wiley Publishing Inc.

Compant, S., Clement, C. dan Sessitch, A. (2010). Plant growth-promoting bacteria in the rhizo- and endosphere of plants : their role, colonization, mechanisms involved and prospect for utilization. Soil Biology &

Biochemistry 42 : 669 – 678

Conqruist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants. New York : Columbia University Press

Dafforn, M.R. (1996). Know Your Hedge : Environmental Concerns About

Vetiveria zizanioides. Washington DC : Office of International Affairs,

National Academy of Sciences.

Fauziah, N. (2012). Potensi Bakteri Simbion Endorizosfer Ageratum Conyzoides

L. Sebagai Antagonis Terhadap Mikroorganisme Patogen pada Manusia.

(Skripsi). Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Fewer, D.P., Rouhiainen L., Jokela, J., Wahlsten, M.,Laakso, K., Wang, H. dan Sivonen, K. (2007). Recurrent adenylation domain replacement in the microcystin synthetase gene cluster. BMC Evolutionary Biology 7(183) doi: 10.1186/1471-2148-7-183

Finking, R. dan Marahiel, M.A. (2004). Biosynthesis of nonribosomal peptides.

Annu.Rev.Microbiol.58, hlm. 453 – 488

Fishbach, M.A. dan Walsh, C.T. (2006). Assembly-line enzymology for polyketide and nonribosomal peptide antibiotics : logic, machinery, and mechanisms. Chem. Rev. 106, hlm. 3468 – 3496

Fitriany, A., Ihsan, F., Hamdiyati, Y. dan Maemunah. (2015). Antibacteria activity of Shewanella and Pseudomonas as endophytic bacteria from the root of Ageratum conyzoides L. Asian Journal of Applied Sciences 3 (3). ISSN : 2321-0893


(23)

54

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

Franca, L.T.C, Carrilho, E., dan Kist, T.B.L. (2002). A review of DNA sequencing techniques. Quarterly Review of Biophysics 35 (2), hlm. 169 -200

Gallagher, Sean R. (2004). Quantitation of DNA and RNA with absorption and fluorescence spectroscopy. Curr. Protoc. Mol. Biol. 66: A.3D.1-A.3D.12 Giudice, L.D., Massardo, D.R., Pontieri, P., Bertea, C.M., Mombello, D., Carata,

E., Tredici, S.M., Tala, A., Mucciarelli, M., Groudeva, V.I., Stefano, M., Vigliotta, G., Maffei, Massimo E. dan Alfano, P. (2008). The microbial community of vetiver root and its involvement into essential oil biogenesis. Environmental Microbiology 10 (10) : 2824 - 2841

Grunenwald, H.. (2003). Optimization of polymerase chain reaction. Dalam Bartlett, J. M.S. dan Stirling, D. (Penyunting), PCR Protocols, Second

Edition (hlm. 89 - 100). New York : Humana Press.

Gunatilaka, A.A.L. (2006). Natural products from plant- associated microorganisms: distribution, structural diversity, bioactivity, and implications of their occurence. J. Nat. Prod. 69(3), hlm. 509 – 526

Harnpicharncai P., Thongaram T., Sriprang, R., Champreda, V., Tanapongpopat, S. dan Eurwilaichitr, L. (2007). An efficient purification and fractionation of genomic from soil by modified troughing method. Letters in Applied

Microbiology 45 : 387 – 391

Isaac, S. dan Michael W.B. 1971. Handbook in Research nd Evaluation. San Diego, California : Edits Publisher

Joshi, M. dan Deshpande, J.D. (2010). Polymerase chain reaction : methods, principles, and application. International Journal of Biomedical Research 1 (5), hlm. 81 – 97

Karan, S.K., Pal, D., Mishra, S.K. dan Mondal, A. (2013). Antihyperglycaemic effect of Vetiveria zizanioides (L.) Nash root extract in alloxan induced diabetic rats. Asian Journal of Chemistry 25 (3) : 1555 – 1557

Keller, P.A. dan Nugraha, A.S. (2011). Revealing indigenous Indonesian traditional medicine : anti-infective agents. Natural Product Communications 6(12), hlm. 1953 – 1966


(24)

55

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

Kohli, R.K., Batish, D.R., Singh, H.P. dan Dogra, K.S. (2006). Status, invasiveness and environmental threats of three tropical American invasive weeds (Parthenium hysteophorus L., Ageratum conyzoides L., Lantana

camara L.) in India. Biological Invasions 8 (7) : 1501 - 1510

Konz, D. dan Marahiel, M.A. (1999). How do peptide synthetae generate structural diversity. Chemistry & Biology 8 (2) : 39 - 48

Lodewyckx, C., Vangronsveld, J., Porteous, F., Moore, E.R.B., Taghavi, S., Mezgeay, M. dan Lelie, D. (2002). Endophytic bacteria and their potential application. Critical Reviews in Plant Sciences 21 (6) : 583 – 606

Luo, C., Liu, X., Zhou, H.,Wang, X. dan Z. Chen. Identification of four NRPS gene clusters in Bacillus subtilis 916 for four families of lipopeptides biosynthesis and evaluation of their intricate functions to the typical phenotypic features. Appl. Environ. Microbiol. doi: 10.1128/AEM.02921-14

Maffei, M. (2002). Vetiveria : The Genus Vetiveria. New York : Taylor & Francis

Magazine, B.C., Nayak, V., dan Pradeep A.N. (2014). Analgesic effect of methanolic extract of Vetiveria zizanioides in wistar rats. Journal of Drug

Discovery and Therapeutics 2 (14) : 1 – 3

Marahiel, M.A. (1997). Protein templates for the biosynthesis of peptide antibiotics. Chemistry and Biology 4, hlm. 561 – 567

Marchler-Bauer A., Derbyshire Myra K., Gonzales N.R., Lu, S., Chitsaz, F., Geer, R.C., He, J., Gwadz, M., Hurwitz, D.I., Lanczycki, C.J., Lu, F., Marchler, G.H., Song, J.S., Thanki, Z.W., Yamashita, R.A., Zhang, D., Zheng, C.

dan S.H. Bryant. (2015). CDD: NCBI’s conserved domain database. Nucleic Acids Research 43 : 222 – 226

Miller, K.I., Qing, C., Sze, D.M.Y. dan B.A. Neilan. (2012). Investigation of the biosynthetic potential of endophytes in traditional chinese anticancer herbs. PloS ONE 7 (5) : e35953. doi : 10.1371/journal.pone.0035953


(25)

56

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

Ming, L.C. (1999). Ageratum conyzoides : a tropical source of medicinal and agricultural products. Dalam Junick, J. (Penyunting), Perspectives on New

Crops and New Uses (hlm. 469 - 473). Alexandria : ASHS Press

Mooers, A. O. dan Heard, S.B. (1997). Inferring evolutionary process from phylogenetic tree shape. The Quaterly Review of Biology 72 (1) : 31 – 54

Mootz, H.D., Schwarzer, D. dan Marahiel, M.A. (2002). Ways of Assembling complex natural products on modular nonribosomal peptide synthetases.

Chem.Biochem. 3, hlm. 490 – 504

Neilan, B.A., Dittmann E., Rouhiainen L., Bass R.A., Schaub V., Sivonen K., dan Borner, T. (1999). Nonribosomal peptide synthesis and toxigenicity of cyanobacteria. J. Bacteriol. 181(13), hlm. 4089 – 4097

Nongkhlaw, F.M. dan Joshi, S.R. (2015). Horizontal gene transfer of the non-ribosomal peptide synthetase gene among endophyti and epiphytic bacteria associated with ethnomedicinal plants. J. Curr. Microbiol. : 0343-8651 doi : 10.1007/s00284-015-0910

Okoro, C. K., Brown, R., Jones, A. L., Andrews, B. A., Asenjo, J.A., Goodfellow, M., dan Bryan, A.T. (2009). Diversity of culturable actinomycetes in hyper-arid soils of the Atacama Desert, Chile. Antonie van Leeuwenhoek 95, hlm.121 – 133

Okunade, A. L. (2002). Ageratum conyzoides L. (Asteraceae). Fitoterapia 73 : 1 - 16

Palmer, K.L., Kos, V.N. dan Gilmore, M.S. (2010). Horizontal gene transfer and the genomics of enterococcal antibiotic resistance. Curr. Opin. Microbiol. 13(5) : 632 – 639

Parker, D.L., Lee, S., Gezsvain, K., Davis, R.E., Gruffaz, C., Meyer, J., Torpey, J.W., dan Tebo, B.M. (2014). Pyoverdine synthesis by the Mn (II) – oxidizing bacterium Pseudomonas putida GB-1. Front. Microbiol. 5 (202) : 1 -10

Permatasari. (2011). Karakterisasi dan identifikasi molekuler bakteri endofit akar

Vetiveria zizanioides L. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Matematika dan


(26)

57

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

Pimentel, M.R., Molina, G., Diosinio, A.P., Junior, M. R. M., dan Pastore, G.M. (2011). The use of endophytes to obtain bioactive compounds and their application in biotransformation process. Biotechnology Research

International, hlm. 1 – 11

Prajapati, R., Roy, S., Mishra, S., Raza, S.K. dan Thakur, L.K. (2014). Formulation development, standardization and antimicrobial activity of

Ageratum conyzoides extracts and their formulation. Int. J. Pharm. Sci. 6 :

369 – 374

Prajna, J., Richa, J., dan Dipjyoti, C. (2013). HPLC quantification of phenolic acids from Vetiveria zizanioides (L.) Nash and its antioxidant and antimicrobial activity. Hindawi Journal of Pharmaceutics : doi 0.1155/2013/270472

Preston, G.M., Haubold, B. dan Rainey, P.B. (1998). Bacteial genomics and adaptation to life on plants : implications for the evolution of pathogenicity and symbiosis. Current Opinion in Microbiology 1 : 589 – 597

Pupin, M., Smail-Tabon, M., Jacques, P., Devignes, M. dan Leclere, V. (2012). NRPS toolbox for the discovery of new nonribosomal peptides and synthetases. JOBIM : 89 – 93

Qin, S., Xing, K., Jiang, J., Xu, L. dan Li, W.. (2011). Biodiversity, bioactive natural products and biotechnological potential of plant-associated endophytic actinobacteria. Appl. Microbiol. Biotechnol. 89, hlm. 457 – 473

Quadt-Hallmann, A., Benhamou, N., dan Kloepper, J.W. (1997). Bacterial endophytes in cotton : mechanisms of entering the plants. Can. J.

Miicrobiol. 43 : 577 – 582

Rahman, M.A., Akter, N., Rashid H., Ahmed, N.U., Uddin, N. dan Islam. M.S. (2012). Analgesic and anti-inflammatory effect of whole Ageratum

conyzoides and Emilia sonchifolia alcoholic extract in animal models. Afr. Jour. Pharm. Pharmacol. 6 (20) : 1469 – 1476

Rahman, M.A., Sultana, R. Akter, R. dan Islam, M.S. (2013). Antidiarrheal and antidiabetic effect of ethanol extract of whole Ageratum conyzoides L. in albino rat model. Afr. Jour. Pharm. Pharmacol. 7 (23) : 1537 - 1545


(27)

58

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

Rausch, C., Weber, T., Kohlbacher, O., Wohlleben, W. dan Huson, D.H. (2005). Specitifity predition of adenylation domains on nonribosomal peptide synthetases (NRPS) using transductive support vector machines (TSVMs)

Reddy, P. R. dan Namula, R. (2012). Gel-electrophoresis and its aplications. Dalam Magdeldin, Sameh (Penyunting), Gel Electrophoresis – Principles and Basic (hlm. 3 - 14). Rijeka : InTech.

Rosenblueth, M. dan Martinez-Romero, E. (2006). Bacterial endophytes and their interactions with hosts. Mol. Plant. Microbe. Interact. 19 (8), hlm. 827 – 837

Rottig, M., Medema, M.H., Blin, K., Weber, T., Rausch, C. dan Kohlbacher,O. (2011). NRPSpredictor2 –a web server for predicting NRPS adenylation domain specifity. Nucleic Acid Research 39 : 362 – 367

Ryan, R.P., Germaine, K., Franks, A., Ryan, D.J., dan Dowlig, D.N. (2007). Bacterial endophytes : recent developments and applications. FEMS

Microbiol. Lett. 278 : 1 – 9

Saiki, R.K., Gelfand D.H., Stoffel, S., Scharf, S.J., Higuchi, R., Horn, G.T., Mullis, K.B., dan Erlich, H.A. (1988). Primer – directed enzymtic amplification of DNA with a thermostable DNA polymerase. Science 239, hlm. 487 – 491

Sambrook, J. dan Russell, D.W. (2001). Molecular Cloning: A Laboratory

Manual, 3rd Ed. Plainview, NY: Cold Spring Harbor Laboratory Press.

Sangeetha, D. dan Stella, D. (2012). Screening of antimicrobial activity of vetiver extracts againts certain pathogenic microorganisms. IJPBA 3 (1) : 197 - 203

Schmid, F. (2001). Biological Macromolecules : UV – visible spectrophotometry.

Encyclopedia of Life Sciences. New York : Macmillan Publishers

Sessitsch, A., Reiter, B., dan Berg, G. (2004). Endophytic bacterial communities of field-grown potato plants and their plant-growth-promoting and antagonistic abilities. Can. J. Microbiol. 50, hlm. 239 – 249


(28)

59

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

Singh, S.P., Sharma, S.K., Singh, T. dan Singh, L. (2013). Review on Vetiveria

zizanioides : a medicinal herbs. Journal of Drug Discovery and Therapeutics 1 (7) : 80 - 83

Srivastava, J., Kayastha, S., Jamil, S. dan Srivastava, V. (2008). Environmental properties of V. zizanioides (L.) Nash. Acta. Physiol. Plant 30 : 413 – 417

Strobel, G. dan Daisy, B. (2003). Bioprospecting for microbial endophytes and their natural products. Microbiol. Mol. Biol. Rev. 67 (4), hlm. 491 – 502

Taechowisan, T. dan Lumyong, S. (2003). Activity of endophytic actinomycetes from roots of Zingiber officinale and Alpinia galanga againts phytopathogenic fungi. Annals of Microbiology 53(3), hlm. 291 – 298

Taghavi, S., Barac T., Greenberg B., Borremans, B., Vangronsveld J. dan Lelie, D. (2005). Horizontal gene transfer to endogeneus bacteria from poplar improves phytoremediation of toluene. App. Environ. Microbiol. 71 (12) : 8500 – 8505

Walsh, C. T. (2007). The chemical versatility of natural-products assembly lines.

Accounts of Chemical Research 41, hlm. 4 – 10

Watson, J.D., Baker., T.A., Bell, S.P., Gann, A., Levine, M., Losick, R., dan Harrison, S.C. (2014). Molecular Biology of the Gene, Seventh Edition. New York : Cold Spring Harbor Laboratory Press.

Wilson, K. (1997). Preparation of genomic DNA from bacteria. Curr. Prot. Mol.

Biol. 59 : 2.4.1.–2.4.5.

Wyatt, M.A., Wang, W., Roux, C.M., Beasley, F.C., Heinrichs, D.E., Dunman, P.M., dan Magarvey, N.A. (2010). Staphylococcus aureus nonribosomal peptide secondary metabolites regulate virulence. Sciencexpress

doi:10.1126./science1188888

Yilmaz, M., Ozim, C., dan Gok, I. (2012). Principles of nucleic acid separation by agarose gel electrophoresis. Dalam Magdeldin, Sameh (Penyunting), Gel


(29)

60

Sandy Ahmad Herdiansyah, 2015

Yuan, M., Yu, Y., Li, H., Dong, N. dan Zhang, X. (2014). Phylogenetic diversity and biological activity of actinobacteria isolated from Chukchi shelf marine sediments in the Arctic Ocean. Mar. Drugs. 12 : 1281 – 1297

Zhang, H.W., Song, Y.C., dan Tan, R.X. (2006). Biology and chemistry of endophytes. Nat. Prod. Rep. 23, hlm. 753 – 771

Zhang, W., Zhiyong, L., Miao X., dan Zhang, F. (2009). The screening of antimicrobial bacteria with diverse novel Nonribosomal Peptide Synthetase (NRPS) genes from South China sea sponges. Mar. Biotecnol. 11, hlm. 346 – 355

Zinniel, D. K., Lambrecht, P., Harris, N.B., Feng, Z., Kuczmarski, D., Higley, P., Ishimaru, C.A., Arunakumari, A., Barletta, R.G., dan Vidaver, A.K. (2002). Isolation and characterization of endophytic colonizing bacteria from agronomics crops and prairie plants. Applied and Environmental


(1)

Kohli, R.K., Batish, D.R., Singh, H.P. dan Dogra, K.S. (2006). Status, invasiveness and environmental threats of three tropical American invasive weeds (Parthenium hysteophorus L., Ageratum conyzoides L., Lantana

camara L.) in India. Biological Invasions 8 (7) : 1501 - 1510

Konz, D. dan Marahiel, M.A. (1999). How do peptide synthetae generate structural diversity. Chemistry & Biology 8 (2) : 39 - 48

Lodewyckx, C., Vangronsveld, J., Porteous, F., Moore, E.R.B., Taghavi, S., Mezgeay, M. dan Lelie, D. (2002). Endophytic bacteria and their potential application. Critical Reviews in Plant Sciences 21 (6) : 583 – 606

Luo, C., Liu, X., Zhou, H.,Wang, X. dan Z. Chen. Identification of four NRPS gene clusters in Bacillus subtilis 916 for four families of lipopeptides biosynthesis and evaluation of their intricate functions to the typical phenotypic features. Appl. Environ. Microbiol. doi: 10.1128/AEM.02921-14

Maffei, M. (2002). Vetiveria : The Genus Vetiveria. New York : Taylor & Francis

Magazine, B.C., Nayak, V., dan Pradeep A.N. (2014). Analgesic effect of methanolic extract of Vetiveria zizanioides in wistar rats. Journal of Drug

Discovery and Therapeutics 2 (14) : 1 – 3

Marahiel, M.A. (1997). Protein templates for the biosynthesis of peptide antibiotics. Chemistry and Biology 4, hlm. 561 – 567

Marchler-Bauer A., Derbyshire Myra K., Gonzales N.R., Lu, S., Chitsaz, F., Geer, R.C., He, J., Gwadz, M., Hurwitz, D.I., Lanczycki, C.J., Lu, F., Marchler, G.H., Song, J.S., Thanki, Z.W., Yamashita, R.A., Zhang, D., Zheng, C.

dan S.H. Bryant. (2015). CDD: NCBI’s conserved domain database. Nucleic Acids Research 43 : 222 – 226

Miller, K.I., Qing, C., Sze, D.M.Y. dan B.A. Neilan. (2012). Investigation of the biosynthetic potential of endophytes in traditional chinese anticancer herbs. PloS ONE 7 (5) : e35953. doi : 10.1371/journal.pone.0035953


(2)

agricultural products. Dalam Junick, J. (Penyunting), Perspectives on New

Crops and New Uses (hlm. 469 - 473). Alexandria : ASHS Press

Mooers, A. O. dan Heard, S.B. (1997). Inferring evolutionary process from phylogenetic tree shape. The Quaterly Review of Biology 72 (1) : 31 – 54

Mootz, H.D., Schwarzer, D. dan Marahiel, M.A. (2002). Ways of Assembling complex natural products on modular nonribosomal peptide synthetases.

Chem.Biochem. 3, hlm. 490 – 504

Neilan, B.A., Dittmann E., Rouhiainen L., Bass R.A., Schaub V., Sivonen K., dan Borner, T. (1999). Nonribosomal peptide synthesis and toxigenicity of cyanobacteria. J. Bacteriol. 181(13), hlm. 4089 – 4097

Nongkhlaw, F.M. dan Joshi, S.R. (2015). Horizontal gene transfer of the non-ribosomal peptide synthetase gene among endophyti and epiphytic bacteria associated with ethnomedicinal plants. J. Curr. Microbiol. : 0343-8651 doi : 10.1007/s00284-015-0910

Okoro, C. K., Brown, R., Jones, A. L., Andrews, B. A., Asenjo, J.A., Goodfellow, M., dan Bryan, A.T. (2009). Diversity of culturable actinomycetes in hyper-arid soils of the Atacama Desert, Chile. Antonie van Leeuwenhoek 95, hlm.121 – 133

Okunade, A. L. (2002). Ageratum conyzoides L. (Asteraceae). Fitoterapia 73 : 1 - 16

Palmer, K.L., Kos, V.N. dan Gilmore, M.S. (2010). Horizontal gene transfer and the genomics of enterococcal antibiotic resistance. Curr. Opin. Microbiol. 13(5) : 632 – 639

Parker, D.L., Lee, S., Gezsvain, K., Davis, R.E., Gruffaz, C., Meyer, J., Torpey, J.W., dan Tebo, B.M. (2014). Pyoverdine synthesis by the Mn (II) – oxidizing bacterium Pseudomonas putida GB-1. Front. Microbiol. 5 (202) : 1 -10

Permatasari. (2011). Karakterisasi dan identifikasi molekuler bakteri endofit akar

Vetiveria zizanioides L. (Skripsi). Fakultas Pendidikan Matematika dan


(3)

Pimentel, M.R., Molina, G., Diosinio, A.P., Junior, M. R. M., dan Pastore, G.M. (2011). The use of endophytes to obtain bioactive compounds and their application in biotransformation process. Biotechnology Research

International, hlm. 1 – 11

Prajapati, R., Roy, S., Mishra, S., Raza, S.K. dan Thakur, L.K. (2014). Formulation development, standardization and antimicrobial activity of

Ageratum conyzoides extracts and their formulation. Int. J. Pharm. Sci. 6 :

369 – 374

Prajna, J., Richa, J., dan Dipjyoti, C. (2013). HPLC quantification of phenolic acids from Vetiveria zizanioides (L.) Nash and its antioxidant and antimicrobial activity. Hindawi Journal of Pharmaceutics : doi 0.1155/2013/270472

Preston, G.M., Haubold, B. dan Rainey, P.B. (1998). Bacteial genomics and adaptation to life on plants : implications for the evolution of pathogenicity and symbiosis. Current Opinion in Microbiology 1 : 589 – 597

Pupin, M., Smail-Tabon, M., Jacques, P., Devignes, M. dan Leclere, V. (2012). NRPS toolbox for the discovery of new nonribosomal peptides and synthetases. JOBIM : 89 – 93

Qin, S., Xing, K., Jiang, J., Xu, L. dan Li, W.. (2011). Biodiversity, bioactive natural products and biotechnological potential of plant-associated endophytic actinobacteria. Appl. Microbiol. Biotechnol. 89, hlm. 457 – 473

Quadt-Hallmann, A., Benhamou, N., dan Kloepper, J.W. (1997). Bacterial endophytes in cotton : mechanisms of entering the plants. Can. J.

Miicrobiol. 43 : 577 – 582

Rahman, M.A., Akter, N., Rashid H., Ahmed, N.U., Uddin, N. dan Islam. M.S. (2012). Analgesic and anti-inflammatory effect of whole Ageratum

conyzoides and Emilia sonchifolia alcoholic extract in animal models. Afr. Jour. Pharm. Pharmacol. 6 (20) : 1469 – 1476

Rahman, M.A., Sultana, R. Akter, R. dan Islam, M.S. (2013). Antidiarrheal and antidiabetic effect of ethanol extract of whole Ageratum conyzoides L. in albino rat model. Afr. Jour. Pharm. Pharmacol. 7 (23) : 1537 - 1545


(4)

Rausch, C., Weber, T., Kohlbacher, O., Wohlleben, W. dan Huson, D.H. (2005). Specitifity predition of adenylation domains on nonribosomal peptide synthetases (NRPS) using transductive support vector machines (TSVMs)

Reddy, P. R. dan Namula, R. (2012). Gel-electrophoresis and its aplications. Dalam Magdeldin, Sameh (Penyunting), Gel Electrophoresis – Principles and Basic (hlm. 3 - 14). Rijeka : InTech.

Rosenblueth, M. dan Martinez-Romero, E. (2006). Bacterial endophytes and their interactions with hosts. Mol. Plant. Microbe. Interact. 19 (8), hlm. 827 – 837

Rottig, M., Medema, M.H., Blin, K., Weber, T., Rausch, C. dan Kohlbacher,O. (2011). NRPSpredictor2 –a web server for predicting NRPS adenylation domain specifity. Nucleic Acid Research 39 : 362 – 367

Ryan, R.P., Germaine, K., Franks, A., Ryan, D.J., dan Dowlig, D.N. (2007). Bacterial endophytes : recent developments and applications. FEMS

Microbiol. Lett. 278 : 1 – 9

Saiki, R.K., Gelfand D.H., Stoffel, S., Scharf, S.J., Higuchi, R., Horn, G.T., Mullis, K.B., dan Erlich, H.A. (1988). Primer – directed enzymtic amplification of DNA with a thermostable DNA polymerase. Science 239, hlm. 487 – 491

Sambrook, J. dan Russell, D.W. (2001). Molecular Cloning: A Laboratory

Manual, 3rd Ed. Plainview, NY: Cold Spring Harbor Laboratory Press.

Sangeetha, D. dan Stella, D. (2012). Screening of antimicrobial activity of vetiver extracts againts certain pathogenic microorganisms. IJPBA 3 (1) : 197 - 203

Schmid, F. (2001). Biological Macromolecules : UV – visible spectrophotometry.

Encyclopedia of Life Sciences. New York : Macmillan Publishers

Sessitsch, A., Reiter, B., dan Berg, G. (2004). Endophytic bacterial communities of field-grown potato plants and their plant-growth-promoting and antagonistic abilities. Can. J. Microbiol. 50, hlm. 239 – 249


(5)

Singh, S.P., Sharma, S.K., Singh, T. dan Singh, L. (2013). Review on Vetiveria

zizanioides : a medicinal herbs. Journal of Drug Discovery and Therapeutics 1 (7) : 80 - 83

Srivastava, J., Kayastha, S., Jamil, S. dan Srivastava, V. (2008). Environmental properties of V. zizanioides (L.) Nash. Acta. Physiol. Plant 30 : 413 – 417

Strobel, G. dan Daisy, B. (2003). Bioprospecting for microbial endophytes and their natural products. Microbiol. Mol. Biol. Rev. 67 (4), hlm. 491 – 502

Taechowisan, T. dan Lumyong, S. (2003). Activity of endophytic actinomycetes from roots of Zingiber officinale and Alpinia galanga againts phytopathogenic fungi. Annals of Microbiology 53(3), hlm. 291 – 298

Taghavi, S., Barac T., Greenberg B., Borremans, B., Vangronsveld J. dan Lelie, D. (2005). Horizontal gene transfer to endogeneus bacteria from poplar improves phytoremediation of toluene. App. Environ. Microbiol. 71 (12) : 8500 – 8505

Walsh, C. T. (2007). The chemical versatility of natural-products assembly lines.

Accounts of Chemical Research 41, hlm. 4 – 10

Watson, J.D., Baker., T.A., Bell, S.P., Gann, A., Levine, M., Losick, R., dan Harrison, S.C. (2014). Molecular Biology of the Gene, Seventh Edition. New York : Cold Spring Harbor Laboratory Press.

Wilson, K. (1997). Preparation of genomic DNA from bacteria. Curr. Prot. Mol.

Biol. 59 : 2.4.1.–2.4.5.

Wyatt, M.A., Wang, W., Roux, C.M., Beasley, F.C., Heinrichs, D.E., Dunman, P.M., dan Magarvey, N.A. (2010). Staphylococcus aureus nonribosomal peptide secondary metabolites regulate virulence. Sciencexpress

doi:10.1126./science1188888

Yilmaz, M., Ozim, C., dan Gok, I. (2012). Principles of nucleic acid separation by agarose gel electrophoresis. Dalam Magdeldin, Sameh (Penyunting), Gel


(6)

and biological activity of actinobacteria isolated from Chukchi shelf marine sediments in the Arctic Ocean. Mar. Drugs. 12 : 1281 – 1297

Zhang, H.W., Song, Y.C., dan Tan, R.X. (2006). Biology and chemistry of endophytes. Nat. Prod. Rep. 23, hlm. 753 – 771

Zhang, W., Zhiyong, L., Miao X., dan Zhang, F. (2009). The screening of antimicrobial bacteria with diverse novel Nonribosomal Peptide Synthetase (NRPS) genes from South China sea sponges. Mar. Biotecnol. 11, hlm. 346 – 355

Zinniel, D. K., Lambrecht, P., Harris, N.B., Feng, Z., Kuczmarski, D., Higley, P., Ishimaru, C.A., Arunakumari, A., Barletta, R.G., dan Vidaver, A.K. (2002). Isolation and characterization of endophytic colonizing bacteria from agronomics crops and prairie plants. Applied and Environmental