PENDAHULUAN ANALISIS KINERJA PTPN IX DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN OPERASIONAL DAN ADMINISTRASI.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Memasuki tahun 2005 perekonomian Indonesia telah menunjukkan
perubahan kearah perbaikan. Rupiah pada tahun 2004 sempat melemah karena
efek negatif pasar terhadap pelaksanaan pemilu. Hal ini menyebabkan naiknya
harga barang/bahan keperluan produksi unsur-unsur utama dalam perekonomian
seperti BUMN, swasta, dan koperasi,
Dalam dua dasawarsa terakhir ini Badan Usaha Milik Negara ( BUMN )
telah berperan menjadi salah satu pilar utama perekonomian. BUMN adalah
perusahaan yang dimiliki oleh Negara sebagaimana dimaksud pasal 33 ayat 2 dan
3 UUD 1945. BUMN mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan
pemerintahan Negara Republik Indonesia. Dalam krisis pun ternyata BUMN lebih
kuat dibandingkan swasta yang banyak mengalami keterpurukan.(Pandji
Anoraga, 1995)
BUMN terdiri dari 2 bidang yaitu BUMN non jasa keuangan dan BUMN
jasa keuangan. Dalam BUMN non jasa keuangan sendiri dibedakan antara BUMN
infrastruktur

dan


non

infrastruktur.

BUMN

infrastruktur

kegiatannya

menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan masyarakat luas, sedangkan
BUMN non infrastruktur kegiatannya di luar BUMN infrastruktur. Seperti
contohnya BUMN yang bergerak di bidang perkebunan. Indonesia memiliki 14
BUMN perkebunan yang berdiri di tiap-tiap wilayah. Di Jawa Tengah ada satu

2

BUMN yang bergerak dalam bidang perkebunan, yaitu P.T. Perkebunan
Nusantara IX ( PTPN IX ).(Menteri BUMN, NO:KEP-100/MBU/2002)

PTPN IX mengurusi semua masalah perkebunan di Jawa Tengah.
Khususnya teh, kopi, gula, karet dan coklat. PTPN IX sendiri tidak beda dengan
Perseroan Terbatas lainnya, dimana tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan
laba. Sehingga tiap tahunnya tetap ada laporan tahunan tentang kinerja
perusahaan.
Untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan suatu perusahaan
mengalami perkembangan, maka diadakan analisis tentang tingkat kesehatan
sebuah perusahaan. Tingkat kesehatan didapat dari analisis terhadap laporan
keuangan perusahaan dan laporan laporan lainnya. Agar lebih signifikan maka
data yang diambil bukan hanya data terbaru, melainkan juga data-data periode
sebelumnya yang kemudian dianalisis lebih lanjut untuk dijadikan pedoman bagi
pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Analisis tingkat kesehatan sangat erat kaitannya dengan laporan keuangan
karena dengan laporan keuangan analisis dapat dilakukan. Laporan keuangan
disusun dengan maksud untuk menyediakan pihak-pihak yang berkepentingan
sebagai

bahan

pertimbangan


dalam

pengambilan

keputusan-keputusan

ekonomi.(Harnanto, 1991;9)
Untuk menilai / menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan dapat
digunakan berbagai rasio. Rasio yang digunakan untuk menganalisa kinerja
keuangan suatu perusahaan yang sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha
Milik Negara No. : KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 diantaranya adalah

3

rasio profitabilitas, likuiditas dan aktivitas. Dimana profitabilitas yaitu rasio yang
digunakan untuk menentukan perbandingan antara laba dengan aktiva yang
menghasilkan laba tersebut, Analisis aktivitas yaitu analisis untuk mengukur
seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber dananya yang ada di
perusahaan (Machfoedz, 1989:79)., dan rasio likuiditas yaitu rasio yang

digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
Alat analisis yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan suatu
BUMN diambil/sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
No.: KEP-100/MBU/2002

tanggal 4 Juni 2002 tentang penilaian tingkat

kesehatan Badan Usaha Milik Negara. Di dalam keputusan menteri BUMN
penilaian tingkat kesehatan perusahaan terdiri dari 3 aspek, yaitu aspek keuangan,
aspek operasional dan aspek administrasi. Aspek keuangan mempunyai bobot
terbesar dalam menentukan tingkat kesehatan dibanding dengan aspek operasional
dan aspek administrasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis bermaksud mengadakan
penelitian dengan judul : “ANALISIS KINERJA PTPN IX DITINJAU DARI
ASPEK KEUANGAN, OPERASIONAL DAN ADMINISTRASI

1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana kinerja (tingkat kesehatan) BUMN pada PTPN IX ditinjau dari
aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi.


4

1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian ini adalah tingkat kesehatan sebuah BUMN. Maka peneliti
menggunakan alat analisis yang sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN dalam
menilai tingkat kesehatan sebuah BUMN. Dan juga karena surat keputusan
menteri BUMN terbaru adalah tahun 2002, maka data yang diambil adalah data
tahun 2002 sampai 2005.

1.4 Tujuan Penelitian.
Untuk mengetahui tingkat kesehatan PTPN IX yang dinilai dari aspek
keuangan perusahaan, aspek operasional dan aspek administrasi.

1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui tingkat
kesehatan perusahaan ditinjau dari tingkat aspek keuangan perusahaan
(profitabilitas, aktivitas, likuiditas), aspek operasional dan aspek administrasi.
2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang mempunyai minat di

bidang keuangan khususnya mengenai kinerja kesehatan perusahaan

5

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah,

pembatasan

masalah,

tujuan

penelitian,

manfaat


penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II

LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang manajemen keuangan, laporan
keuangan, analisis rasio keuangan, analisis aspek administrasi,
BUMN dan teori-teori yang relevan dengan penelitian.

BAB III

METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan
meliputi : kerangka pemikiran, metode penelitian, metode
pengumpulan data, dan metode analisi data.

BAB IV

DATA DAN ANALISIS DATA
Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan, analisis datadata yang diperoleh dari penelitian serta pembahasannya.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang pendapat sebagai kesimpulan dari
pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan juga mengajukan saransaran bagi pihak-pihak yang memanfaatkan hasil penelitian serta
bagi penelitian yang akan datang.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERKEMBANGAN KINERJA PADA PDAM KOTA SURAKARTA DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN.

0 1 8

PENDAHULUAN ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN KARANGANYAR DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2003-2008.

0 1 6

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 5 95

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 2 8

ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SURAKARTA DILIHAT DARI ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SURAKARTA DILIHAT DARI ASPEK KEUANGAN, ASPEK OPERASIONAL DAN ASPEK ADMINISTRASI.

0 1 15

PENDAHULUAN ANALISIS PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SURAKARTA DILIHAT DARI ASPEK KEUANGAN, ASPEK OPERASIONAL DAN ASPEK ADMINISTRASI.

0 1 9

ANALISIS KINERJA PTPN IXDITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN ANALISIS KINERJA PTPN IX DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN OPERASIONAL DAN ADMINISTRASI.

0 1 12

ANALISIS KINERJA PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN CILACAP DITINJAU DARI ASPEK KEUANGAN Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Di Kabupaten Cilacap Ditinjau Dari Aspek Keuangan Tahun Anggaran 2007-2010.

0 0 13

PENDAHULUAN Kajian Kinerja Pelayanan Pengelolaan Sampah Di Kota Karanganyar Ditinjau Dari Aspek Teknik Operasional.

0 2 19

Analisis Pengukuran Kinerja Blud Puskesmas Ngoresan Ditinjau dari Aspek Keuangan dan Aspek Non Keuangan Doc1

0 0 1